Anda di halaman 1dari 5

SEMINAR INTERNASIONAL

Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

OPTIMASI APTEKINDO DAN ASPRODIK


(Tinjauan kritis terhadap sertifikasi guru SMK: Portofolio, PLPG dan Pendidikan Profesi)

Oleh:
Prof. Dr. Ir. Amos Neolaka
FT UNJ

Pendahuluan pembelajaran (5)Penilaian dari atasan dan


pengawas (6)Prestasi akademik (7)Karya
Dewasa ini sertifikasi bidang tenaga
pengembangan profesi (8)Keikutsertaan
profesi menjadi sorotan masyarakat,
dalam forum ilmiah (9)Pengalaman
khususnya sertifikasi profesi guru.
menjadi pengurus organisasi di bidang
Seorang guru yang telah memiliki sertifikat
pendidikan dan sosial (10)Penghargaan
kompetensi, menurut UU No.14/2005
yang relevan dengan bidang pendidikan.
tentang Guru dan Dosen pasal 10, ia telah
memiliki kompetensi pedagogik, Secara konseptual UU No.14/2005
kepribadian, sosial dan profesional. tentang Guru dan Dosen, telah
Dengan demikian dibutuhkan instrumen menggariskan tentang kualifikasi dan
yang dapat mengukur semua kompentensi kompetensi guru secara umum, bahwa
yang dipersyaratkan oleh UU tersebut. guru minimal berkualifikasi sarjana, disisi
Kenyataan di lapangan, ujian sertifikasi lain setiap guru secara ideal harus
guru dalam jabatan, dilakukan dengan memiliki kompetensi dan dibuktikan
penilaian portofolio. Isi rubrik penilaian dengan adanya sertifikat kompetensi, dan
portofolio meliputi 10 bidang, yaitu: uniknya dalam UU ditonjolkan bahwa
(1)Kualifikasi akademik (2)Pendidikan dan harga sertifikasi adalah tambahan gaji
latihan (3)Pengalaman mengajar sebesar gaji pokok.
(4)Perencanaan dan pelaksanaan

Kerangka kualifikasi akademik

Kualifikasi Syarat Pendidikan


Tinggi Minimum
(PT) DIV/S1 for Diploma
S2 for prog S1
S3 for prog S2, S3
Menengah Minimum
(SMP/MTs,SMA/MA, SMK/MAK) D IV / S1
Dasar Minimum
(SD/MI) D IV / S1
Pra Dasar / PAUD Minimum
(TK/RA) D IV / S1
Menghadapi dunia yang cepat menjadi negara terbuka bagi semua
berubah dengan berbagai isu globalisasi, bangsa di dunia khusus negara-negara
dimana batas budaya, ekonomi, dan tetangga. Ketatnya kompetisi untuk ber-
politik semakin kabur, maka keterbukaan bagai ketrampilan tenaga kerja menuntut
tidak dapat dihindari lagi, Indonesia kualitas instruktur pelatihan bagi tenaga

2073
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

kerja/guru kejuruan juga semakin tanpa tatap muka bisa terukur semua
meningkat. Oleh karena sertifikasi guru kompetensi tersebut.
kejuruan tidak mungkin berupa portofolio,
(2)Keabsahan atau keakuratan data
tetapi harus ada uji kompetensi guru
portofolio apa dijamin. (3)Rubrik penilaian
ketrampilan. Jadi sertifikat guru ada 2
portofolio untuk uji kompetensi apakah
(dua) jenis yaitu sertifikat profesi guru
sama saja dengan penilaian angka
keahlian (SKA) dan sertifikat guru trampil
kredit/kum untuk kenaikan pangkat PNS
(SKT). Di dalam simulasi uji kompetensi
khusus guru dan dosen di perguruan
untuk sertifikat keahlian (SKA) adalah
tinggi. (4)PLPG dan Pendidikan Profesi
portofolio, tetapi simulasi uji kompetensi
pada prinsipnya setelah selesai mengikuti,
untuk sertifikat ketrampilan (SKT) adalah
guru memperoleh sertifikat pelatihan dan
praktik kerja di laboratorium, misalnya
bukan sertifikat kompetensi. (5)Portofolio
untuk tukang batu, pekerjaan pasangan
adalah merupakan simulasi dari uji
dinding bata, perlu uji di lapangan,
kompetensi tenaga ahli untuk memperoleh
bagaimana mengerjakannya secara nyata.
sertifikat profesi tenaga ahli atau sertifikat
Standar kompetensi yang digunakan juga
keahlian (SKA).
harus mengacu pada standar nasional
yang setara regional atau internasional. Portofolio apakah cocok untuk uji
Hal ini mengingat isu-isu global di mana kompetensi guru teknik kejuruan atau guru
tenaga kerja negara tetangga akan SMK. Jawabannya adalah tidak cocok.
bersaing dengan tenaga kerja negara kita Alasan-alasannya adalah sebagai berikut:
atau sebaliknya tenaga kerja kita diakui (1) Portofolio adalah simulasi dari uji
secara regional. kompetensi tenaga ahli bukan tenaga
kejuruan/tenaga trampil, artinya setelah
Masalah yang dihadapi adalah apakah
ada uji kompetensi sesuai standar
sertifikat profesi guru yang diperoleh
kompetensi dari unit kompetensi yang
dengan uji portofolio itu sudah me-
ada, barulah portofolio dari peserta uji
nunjukan kompetensi guru yang se-
diperiksa untuk meyakinkan asesor bahwa
sungguhnya? Apakah portofolio cocok
peserta uji adalah kompeten/tidak
untuk uji kompetensi guru teknik kejuruan
kompeten. (2)Untuk menguji kompetensi
? Apakah sudah ada sub-sub kompetensi
guru kejuruan atau guru ketrampilan,
dari ke empat kompetensi yang telah
diperlukan standar kompetensinya, misal-
disebutkan di atas ? Apakah Aptekindo
nya: Unit kompetensi Membuat Pasangan
atau Asprodik telah menyiapkan sub-
Pondasi Batu Belah, tidak mungkin
sub/unit-unit kompetensi dari ke empat
portofolio, contoh lain: Judul unit:
kompetensi tersebut di atas ? Apakah
Memasang Peralatan Hubung Bagi
Aptekindo sudah siap menjadi lembaga
Tegangan Rendah, tidak mungkin
sertifikasi profesi (LSP) guru teknologi
portofolio. (3)Untuk menguji kompetensi
kejuruan ? Apakah Asosiasi profesi
guru kejuruan, simulasinya adalah praktik
kependidikan atau Asprodik sudah siap
kerja kejuruan, seperti contoh tersebut di
menjadi lembaga sertifikasi profesi (LSP)
atas. Praktik kerja dapat dilakukan di
guru non teknologi kejuruan ?
lapangan atau di laboratorium yang
dimiliki institusi Diklat yang terakreditasi.
Pembahasan Untuk uji kompetensi yang benar perlu
disusun atau dibuatkan sub-sub atau unit-
Uji sertifikasi guru dalam jabatan,
unit kompetensi dari ke empat kompetensi
yang dilakukan dengan portofolio belum
yang telah disebutkan di atas. Hal ini
menunjukan kompetensi guru yang
berlaku untuk uji kompetensi keahlian dan
sesungguhnya. Alasan-alasan dikatakan
uji kompetensi ketrampilan, karena
demikian adalah sebagai berikut:
kompetensi seorang tenaga ahli profesi
(1)Menurut UU No.14/2005 tentang Guru
berbeda dengan kompetensi seorang
dan Dosen pasal 10, diuji untuk memiliki
tenaga ahli trampil. Di bawah ini akan
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial
diberikan contoh format pembuatan
dan profesional. Apa dengan porto folio
2074
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

sub/unit kompetensi untuk standar kompetensi untuk keahlian dan


kompetensi keahlian dan standar ketrampilan berbeda, sehingga sudah
kompetensi tenaga ketrampilan. Pada tentu uji kompetensinya juga berbeda.
dasarnya format sama tetapi isi standar

Format standar kompetensi

Kode Unit:
Terdiri dari beberapa huruf dan angka yang disepakati oleh para penyusun

Judul Unit:
Merupakan fungsi tugas /pekerjaan suatu unit kompetensi yang mendukung
sebagian atau keseluruhan standar kompetensi. Judul unit biasanya
menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan kata kerja aktif yang dapat
terobservasi.

Uraian Unit:
Penjelasan singkat tentang unit tersebut berkaitan dengan pekerjaan yang akan
dilakukan.

Elemen/Sub Kompetensi: Kriteria Unjuk Kerja (KUK)

Merupakan elemen-elemen yang Pernyataan-pernyataan tentang hasil


dibutuhkan untuk tercapainya unit atau output yang diharapkan untuk
kompetensi tersebut di atas (untuk setiap setiap elemen /subkompetensi yang
unit biasanya terdiri dari 2 hingga 6 sub dinyatakan dalam kalimat pasif dan
kompetensi). terukur. Untuk setiap subkompetensi
sebaiknya mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan dan sikap
(KSA).

Persyaratan unjuk kerja :


Menjelaskan kontek unit kopetensi dengan kondisi pekerjaan unit yang akan
dilakukan, peraturan dan perundang-undangan yang terkait, dan diberlakukan,
prosedur atau kebijakan yang harus dipatuhi pada saat melakukan pekerjaan
tersebut serta informasi tentang peralatan dan fasilitas yang diperlukan.

Acuan Penilaian:
• Menjelaskan prosedur penilaian yang harus dilakukan
• Persyaratan awal yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit yang
dimaksud
tersebut.
• Informasi tentang pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan terkait dan
mendukung
tercapainya kompetensi dimaksud.
• Aspek-aspek kritis yang sangat berpengaruh atas tercapainya kompetensi yang
dimaksud.

2075
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

• Pernyataan tentang jenjang/level kompetensi unit yang dimaksud.

Aptekindo atau Asprodik hendaknya sertifikasi guru yang dilakukan sekarang


telah menyiapkan sub-sub/unit-unit kom- lembaga ujinya adalah salah, bukan
petensi dari ke empat kompetensi tersebut perguruan tinggi tetapi harusnya lembaga
di atas. Sebagai Lembaga Sertifikasi sertifikasi profesi (LSP) guru. Aptekindo
Profesi (LSP) Aptekindo maupun dan Asprodik adalah LSP yang harusnya
Asprodik, salah satu tugasnya adalah punya wewenang untuk melaksanakan uji
menyiapkan sub-sub/unit-unit kompetensi sertifikasi guru dalam jabatan. Oleh
dari kompetensi-kompetensi menurut UU karena itu Aptekindo dan Asprodik
No.14/2005 tentang Guru dan Dosen sebelum melakukan tugasnya untuk uji
pasal 10, yaitu: kompetensi pedagogik, sertifikasi guru harus diakreditasi oleh
kepribadian, sosial dan profesional. Badan Standar Nasional Pendidikan
Seorang guru dikatakan memiliki kom- (BSNP). Mengapa perlu akreditasi ?
petensi pedagogik, harus memahami Agar supaya benar-benar siap menjadi
elemen/sub-sub kompetensi dari kom- LSP, artinya harus sudah ada standar
petensi pedagogik. Oleh karena itu kompetensinya, ada asesor keahlian dan
hendaknya dipilah-pilah atau diuraikan lagi ketrampilan, ada format-farmat uji
judul-judul unit atau sub-sub kompetensi sertifikasi yang dikehendaki, dan per-
yang harus diujikan untuk tercapainya syaratan lain dari BSNP.
kompetensi pedagogik. Demikian juga
Aptekindo dan Asprodik, anggotanya
pemberlakuan yang sama untuk standar
terdiri dari semua unsur yang ada dalam
kompetensi kepribadian, sosial dan
masyarakat. Minimal anggota LSP harus
profesional.
ada unsur : (1) Pakar dan Perguruan
Aptekindo atau Asprodik harusnya tinggi, jadi para ahli dari lembaga
sudah siap menjadi lembaga sertifikasi perguruan tinggi masuk di dalam LSP. (2)
profesi (LSP) guru kejuruan dan non Unsur pemerintah, yang terkait langsung
kejuruan. Yang dimaksudkan adalah dengan kependidikan. (3) Tokoh
Aptekindo dan Asprodik adalah lembaga masyarakat, yang melakukan kegiatan
yang harusnya melakukan uji sertifikasi kependidikan. (4) Industri atau pabrik,
guru dalam jabatan, bukan lembaga pelaku industri atau pengusaha yang
pendidikan tinggi, seperti; UNJ, UNP, UPI menjadi pengguna hasil pendidikan.
dan lainnya melakukan uji sertifikasi guru.
Untuk jelasnya di bawah ini diberikan
Dikatakan demikian karena lembaga
gambaran tentang kegiatan sertifikasi guru
pendidikan tinggi yang mendidik atau
dalam jabatan secara keseluruhan mulai
memasak, yang mencicipi enak/bermutu
dari pembuatan standar kompetensi,
adalah masyarakat atau industri. Jadi uji
sebagai berikut:

2076
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Sistem Sertifikasi Guru dalam Jabatan

B S N P
UU-PP

Lembaga Sertifikasi Profesi - LSP


(Aptekindo dan Asprodik)
UU-PP

Tempat Uji Kompetensi


(Lembaga Pendidikan)

Peserta Uji Kompetensi


Guru atau Dosen

Kesimpulan non kejuruan, bila terakreditasi oleh


BSNP.
1. Sertifikat profesi guru yang diperoleh
dengan uji portofolio itu belum REFERENCE
menunjukan kompetensi guru yang
Halawa, Saroli (2003), Standarisasi
sesungguhnya.
Kompetensi Kerja Nasional
2. Portofolio adalah simulasi dari uji Indonesia. Jakarta.
kompetensi untuk sertifikat keahlian
Neolaka, Amos, dkk (2006). Materi
(SKA).
Pelatihan Asesor Jasa Konstruksi
3. Portofolio tidak cocok untuk uji kom- Berbasis Kompetensi. LPJKN.
petensi guru teknik kejuruan (SKT) ?
Peraturan Pemerintah No. 19/2005
4. Elemen/sub-sub standar kompetensi tentang Standar Nasional Pendidikan
dari ke empat kompetensi yang telah
Undang-Undang No. 20/2003 tentang
disebutkan di atas perlu dibuatkan
Sisdiknas
unit-unit kompetensinya oleh
Aptekindo dan Asprodik. Undang-Undang No.13/2003 tentang
Ketenagakerjaan
5. Aptekindo dan Asprodik sudah siap
menjadi lembaga sertifikasi profesi Undang-Undang No. 14/2005 tentang
(LSP) guru teknologi kejuruan dan Guru dan Dosen

2077

Anda mungkin juga menyukai