Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Penentuan Harga”
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu :
Giati Anisah, M.Pd
Disusun Oleh :
1. Siti Nur Atiqoul Latifah (20015105)
2. Annasikhul Mufid ( 20015011)
3. M.Khoirur Rizaqi ( 2015001)
4. Millatul Urwah (20014996)
5. Dianita Nurhayati (20014991)
6. Putri Astuty Effendi (20015082)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI
BOJONEGORO
2022

1
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr. Wb
Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat
manusia.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah Kewirausahaan dan juga untuk
khalayak umum sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga
bermanfaat dunia dan akhirat, amin.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadari bahwasannya dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan.
Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari
semua yang membaca makalah ini terutama dosen mata kuliah Kewirausahaan Ibu Giati
Anisah, M.Pd. yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bojonegoro, 29 September 2022

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tujuan Masalah ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Harga Pokok Produksi .............................................................................................. 3


B. Penentuan Biaya Produksi ........................................................................................ 3
C. Penentuan Harga Pokok ............................................................................................ 4
D. Penentuan Harga Jual ................................................................................................ 5
E. Unsur-unsur Biaya Produksi ..................................................................................... 5
F. Penentuan Harga Pokok Produks dan Harga Jual ..................................................... 6
G. Penentuan Harga Jual atas Produk ............................................................................ 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................................11
B. Saran ......................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (input), seperti bahan
baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang dan jasa (output) bagi
pelanggan. Tujuan dari perusahaan secara umum ialah laba/keuntungan. Laba (profit)
adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang
dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam
menghasilkan barang atau jasa tersebut.
Penentuan harga jual dengan tepat, terlebih dahulu harus diketahui harga pokok
produksi (perusahaan manufaktur), karena harga pokok produksi merupakan dasar
bagi perusahaan untuk menetukan harga jual. Harga pokok produksi merupakan
komponen biaya yang langsung berhubungan dengan produksi. Penetapan harga
pokok produksi memegang peranan yang sangat penting pada suatu perusahaan, sebab
dari harga pokok dapat dibuat analisa rencana dan kekuatan pemasaran, penentuan
harga jual dan sebagai perencanaan laba perusahaan.
Dua pendekatan dalam penentuan harga pokok produksi, yaitu : pendekatan full
costing dan pendekatan variable costing. Kammarudin (2013:174) menyatakan
bahwa antara pendekatan full costing dan variable costing terdapat perbedaan
mengenai konsep langsung dan tidak langsungnya biaya dengan volume. Menurut
metode full costing biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume adalah berupa
biaya produksi, sedangkan biaya yang tidak dipengaruhi langsung dan volume adalah
berupa biaya nonproduksi. Sedangkan menurut metode variable costing biaya yang
dipengaruhi langsung oleh volume terdiri dari biaya variabel, dan biaya yang tidak
dipengaruhi secara langsung oleh volume dari biaya tetap.
Metode Cost Plus Pricing adalah metode berupa pendekatan perusahaan, untuk
dapat menentukan harga jual produk persatuan dimana dengan harga jual ini dapat
menutup seluruh biaya dan menghasilkan tingkat pengembalian investasi yang
diinginkan perusahaan. Perusahaan dengan satu atau dua jenis barang atau jasa,
perhitungan harga pokok yang akurat tidak terlalu sulit, namun sebaliknya bagi
perusaahan yang memiliki produk yang bervariasi maka perhitungan harga pokok
produk menjadi sulit. Produksi meubel menjadi salah satu bisnis yang produknya
bervariasi. UD. Sinar Sakti merupakan salah satu perusahaan swasta di Manado yang

1
sedang berkembang dalam bidang industri manufaktur. Dalam menentukan harga jual
perusahaan, beberapa biaya dihitung berdasarkan biaya yang diestimasi atau
diperkirakan oleh perusahaan.
B. Rumusan Masalah
A. Apa itu harga pokok produksi ?
B. Bagaimana cara penentuan biaya produksi ?
C. Bagaimana cara penentuan harga pokok?
D. Bagaimana cara penentuan harga jual ?
E. Apa saja unsur-unsur biaya produksi ?
F. Bagaimana cara penentuan harga pokok produks dan harga jual ?
G. Bagaimana cara penentuan harga jual atas produk ?
C. Tujuan Masalah
A. Mengetahui apa itu harga pokok produksi
B. Mengetahui cara penentuan biaya produksi
C. Mengetahui cara penentuan harga pokok
D. Mengetahui cara penentuan harga jual
E. Mengetahui apa saja unsur-unsur biaya produksi
F. Mengetahui cara penentuan harga pokok produks dan harga jual
G. Mengetahui cara penentuan harga jual atas produk

2
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi meliputi keseluruhan bahan langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead pabrik yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau
jasa. Harga pokok produksi terdiri atas tiga komponen utama, yaitu.
1. Bahan baku langsung yang meliputi : biaya pembelian bahan, potongan
pembelian, biaya angkut pembelian, biaya penyimpanan, dan lain-lain.
2. Tenaga kerja langsung yang meliputi semua biaya upah karyawan yang
terlibat secara langsung dalam proses pembuatan bahan baku menjadi barang
jadi atau barang yang siap dijual.
3. Biaya overhead pabrik meliputi semua biaya-biaya diluar dari biaya perolehan
biaya bahan baku langsung dan upah langsung
Mulyadi (2010:17) menyatakan bahwa metode penentuan harga pokok produksi
adalah cara perhitungan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam
memperhitungkan unur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi terdapat dua
pendekatan yaitu full costing dan variabel costing. Full costing merupakan metode
penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi
ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang yang berperilaku variabel maupun
tetap, dengan demikian harga pokok produksi menurut full costing terdiri dari unsur
biaya produksi. Mulyadi ( 2010 : 18 ) menyatakan bahwa variabel costing adalah
merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan
biaya produksi yang berperilaku varaibel ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri
dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
B. Penentuan Biaya Produksi
Metode penentuan biaya produksi adalah cara memperhitungkan unsur- unsur
biaya ke dalam biaya produksi. Ada 2 (dua) pendekatan dalam penentuan biaya
produksi (Mulyadi, 2012), yaitu:
1. Full Costing
Full costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam biaya produksi yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik, baik yang variabel maupun tetap.

4
Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam kos produksi, yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian kos
produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya berikut ini :
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja langsung xx
Biaya overhead pabrik variabel xx
Biaya overhead pabrik tetap xx +
Kos (biaya) produksi xx
2. Variable Costing
Variable costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang
hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam
biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biayaoverhead pabrik variabel.
Variable costing adalah penentuan harga pokok produksi yang hanya
membebankan biaya-biaya produksi variabel saja kedalam harga pokok
produk. Harga pokok produk menurut metode variable costing terdiri dari :
Biaya bahan baku xx
Biaya tenaga kerja variabel xx
Biaya overhead pabrik variabel xx +
Harga pokok produk xx
Penentuan harga pokok variabel (variable costing) adalah suatu konsep
penentuan harga pokok yang hanya memasukkan biaya produksi variabel
sebagai elemen harga pokok produk. Biaya produksi tetap dianggap sebagai
biaya periode atau atau biaya waktu (period cost) yang langsung dibebankan
kepada laba-rugi periode terjadinya dan tidak diperlakukan sebagai biaya
produksi.
C. Penentuan Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (2012), ada dua cara yang digunakan untuk menentukan harga
pokok yaitu metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses. ;
a. Metode harga pokok pesanan (job order costing): metode harga pokok pesanan
adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan harga pokok
produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan.

5
b. Metode harga pokok proses (process costing): metode harga pokok proses adalah
suatu cara menentukan harga pokok produk dimana biaya produksi dikumpulkan
dan dihitung untuk suatu periode tertentu dan dibebankan kepada proses yang
bersangkutan.
D. Penentuan Harga Jual
Kotler dan Keller (2009:439) menyatakan harga jual adalah sejumlah uang yang
dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen
atas manfaa-manfaat, karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Kotler dan Keller (2009:138) menyatakan bahwa tujuan penetapan harga, yaitu:
a) Kelangsungan hidup
b) Laba sekarang maksimum
c) Pendapatan sekarang maksimum
d) Pertumbuhan penjualan maksimum
e) Skimming pasar maksimum
f) Kepemimpinan mutu produk
Kamaruddin (2013:174) dalam bukunya akuntansi manajemen menyatakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga jual:
a) Faktor laba yang diinginkan.
b) Faktor produk atau penjualan produk tersebut.
c) Faktor biaya dan produk tersebut.
d) Faktor dari luar perusahaan (konsumen).
e) Penentuan Harga Jual
Menurut Krismiaji & Aryani (2011:325) menyatakan bahwa pendekatan umum
dalam penentuan harga jual adalah menambahkan angka perkiraan laba (markup)
pada harga pokok. Markup adalah selisih antara harga jual dan harga pokok produk.
Markup biasanya berupa persentase tertentu dari harga pokok produk. Pendekatan ini
disebut dengan cost-plus pricing karena persentase markup yang telah ditentukan
dimuka ditambahkan pada angka harga pokok untun menentukan harga jual.
E. Unsur-unsur Biaya Produksi
Pengelompokkan biaya produksi yang merupakan faktor yang menentukan
harga pokok produksi pada PT Dasa Windu Agung yaitu sebagai berikut:
1) Biaya Langsung; adalah biaya yang terkait langsung dalam proses produksi
produk yang dihasilkan. Biaya langsung terdiri dari 2 komponen biaya, yaitu:

6
a. Biaya Bahan Baku; adalah bahan baku utama dan bahan pembantu
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung; adalah biaya tenaga kerja yang terkait
dalam pengolahan bahan baku menjadi produk jadi dan langsung
dibayarkan kepada tenaga kerja langsung seperti : Upah, Lembur,
Tunjangan makan & transport termasuk BPJS

2) Biaya Tidak Langsung; adalah biaya yang tidak terkait langsung dalam proses
produksi, tetapi menjadi biaya untuk mendukung dalam pengolahan suatu
produk . Komponen dari biaya tidak langsung adalah Biaya Gaji & Upah
Pekerja Tidak Langsung, Tunjangan Makan & Transport, Lembur, BPJS,
Biaya Overhead Pabrik seperti biaya listrik, pemeliharaan dan perbaikan,
asuransi, perlengkapan pabrik, penyusutan, penelitian dan pengembangan.
F. Penentuan Harga Pokok Produk dan Harga Jual
Dari unsur-unsur biaya produksi tersebut maka PT. Dasa Windu Agung
memperhitungkan harga pokok produk secara job costing dimana produk yang
diproduksi berdasarkan dari permintaan customer dan spesifikasinya pun berasal dari
customer yang memesan, Pencatatan yang dilakukan berdasarkan accrual basis (basis
akrual), & menggunakan metode full costing dalam menghitung biaya produksi.
Metode full costing memperhitungkan seluruh unsur biaya kedalam harga pokok
produksinya. Biaya yang termasuk kedalam perhitungan harga pokok produksi secara
full costing adalah biaya bahan baku dan bahan pembantu, biaya tenaga kerja dan
biaya overhead pabrik baik yang bersifat tetap maupun variabel.
Berdasarkan dengan metode perlakuan biaya produksi yang digunakan. PT Dasa
Windu Agung menggunakan metode full costing dalam menentukan harga pokok
produksinya. Perhitungan tersebut didapat dengan mengakumulasikan biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk. Biaya produksi tersebut terdiri dari
biaya pemakaian material, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

7
a) Estimasi Pemakaian Material (Biaya Langsung Bahan Baku & Penolong)
Tabel 1 Estimasi pemakaian material untuk 10 000 unit produk X
Harga per
Jumlah satuan Jumlah
Nama material
pemakaian (Rp) (Rp)
(a) (b) (a x b)
a. Material Non woven non velor 100,5roll @ 7 982 100 = 802 210 050
Utama Thermofusible film 10,5roll @ 2 984 400 = 31 336 200
Rigid foam 50 050,0m2 @ 6 615 = 331 080 740
Fiber glass 100,5roll @ 1 675 650 = 168 402 825
b. Material Sticker 10 050,0pcs @ 175 = 1 758 750
pembantuPlastic bag 10 050,0sht @ 4 000 = 40 200 000
Label 10 050,0pcs @ 250 = 2 512 500
Packaging tape 101,0roll @ 2 145 = 216 645
TOTAL 1 377
708
720
b) Estimasi Beban Tenaga Kerja Langsung
 Tabel 2. Estimasi tenaga kerja langsung yang digunakan
Biaya yang
Pesanan dibebankan
Proses TKL yang yang per unit Jumlah
digunakan dihasilkan (Rp) (Rp)
(a) (b) (c) (a x b x c)
a Cutting 24 org 10 050 @ 926 = 223 351 200
b Preparation and Strecthing 12 org 10 050 @ 1 157 = 139 534 200
c Heating and forming 24 org 10 050 @ 1 157 = 279 068 400
d Trimming and finishing 24 org 10 050 @ 926 = 223 351 200
e Assembling 12 org 10 050 @ 463 = 55 837 800
f Checking 12 org 10 050 @ 694 = 83 696 400

8
g Packing 12 org 10 050 @ 463 = 55 837 800
TOTAL 1 060
677
000
c) Estimasi Perhitungan Biaya Tidak Langsung termaktub dalam Biaya Overhead
Pabrik
 Tabel 3. Estimasi biaya overhead pabrik yang dibebankan

Jumlah yang

Biaya Overhead Pabrik dibebankan


(Rp)

TKTL
Biaya gaji dan upah 114 000 000

Factory supplies & consumable 367 450

Biaya Pemakaian listrik PLN 9 925 197

Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan


R/ M-mesin 122 560

R/ M-perlengkapan / inventaris pabrik 125 400

R/ M-fuel, oil & grease (non mesin) 350 000

Biaya reject in process, hilang dan rusak 2 682 224


 Tabel 4. Estimasi biaya overhead pabrik yang dibebankan

Jumlah yang
Biaya Overhead Pabrik dibebankan
(Rp)

Biaya Penyusutan Aktiva Tetap


Penyusutan-mesin 500 001
Penyusutan-mould 416 667
Penyusutan-peralatan pabrik 208 332

9
Penyusutan-inventaris / perlengkapan pabrik 249 999
Biaya Asuransi
Asuransi persediaan 76 500
Asuransi mesin 96 775
Biaya penelitian dan pengembangan
Test product, trial, R & D 213 000
TOTAL BOP 129 334 105*
(angka biaya pada tabel 4.3 ditambahkan dengan angka biaya pada tabel; 4.4)*

Dari total masing-masing biaya tersebut maka penentuan harga pokok produk secara full
costing pada PT.Dasa Windu Agung adalah sebagai berikut;

Rincian harga pokok produksi produk X untuk 10 000 unit pesanan produk X
Pemakaian material Rp 1.377.708.720
Tenaga kerja langsung Rp 1.060.677.000
Biaya Tdk Lgsung & Biaya overhead pabrik Rp 129. 334.105
TOTAL Rp 2.567.719.825
COGM per produk Rp 256.772
Sumber: Data diolah (Observasi)
G. Penentuan Harga Jual atas Produk
Penentuan harga jual produk pada PT. Dasa Windu Agung ditetapkan berdasarkan kenaikan
margin yang ditentukan kebijakan manajemen perusahaan, jika pada tahun 2015 besarnya
margin yang diharapkan oleh perusahaan sebagai penentu harga jual sebesar 30%, maka
penentuan besarnya harga jual per-Unit adalah sebagai berikut :

Formula : COGM + Margin(%)


Maka : Rp. 2.567.719.825 + (30% x 2.567.719.825)
: Rp. 3.338.035.773
Harga Jual PerUnit adalah sebesar per 10.000 Unit adalah :
: Rp.333.806,-
Kesimpulanya ;

 Pertama, unsur-unsur yang membentuk harga pokok produksi pada PT.Dasa Windu
Agung adalah :

10
 Biaya Pemakaian Bahan Baku
 Biaya Buruh(Tenaga Kerja Langsung)
 Biaya Tidak Langsung seperti; Biaya Tenaga Unit Produksi Tidak Langsung,
dan Biaya Overhead Pabrik.
 Kesimpulan kedua, Penentuan Harga Pokok Produksi dihitung dengan
menggabungkan seluruh elemen biaya produksi baik tetap maupun variabel, hal ini
memudahkan perusahaan dalam proses perhitungannya, hal lain adalah dalam
penentuan nilai jual perusahaan menitikberatkan pada penentuan nilai margin yang
ditentukan langsung dari besarnya harga pokok produk menurut kebijakan
manajemen perusahaan..

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Harga pokok produksi meliputi keseluruhan bahan langsung, tenaga kerja langsung,
dan overhead pabrik yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa. Harga
pokok produksi terdiri atas tiga komponen utama. Mulyadi (2010:17) menyatakan
bahwa metode penentuan harga pokok produksi adalah cara perhitungan unsur-unsur
biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unur-unsur biaya ke
dalam harga pokok produksi terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variabel
costing. . Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
. variabel costing adalah merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku varaibel ke dalam harga
pokok produksi, yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik variabel.
Penentuan biaya produksi dengan melakukan 2 pendekatan yaitu ; full costing dan
variable costing. Penentuan harga pokok produksi dengan dua cara yaitu metode
harga pokok pesanan daan metode harga pokok proses. enentuan harga jual dengan
cara melakukan pendekatan umum
B. Saran
Meskipun makalah ini telah di usahakan penyusun sedetail dan secermat
mungkin,namun tidak tertutup kemungkinan masih banyak kekurangan dan kesalahan
baik dari segi penjelasan ataupun penulisannya. Oleh karena itu, dengan kerendahan
hati penyusun mengharapkan kritik yang sifatnya konstruktif serta koreksi dari
pembaca. Dan semoga makalah ini bisa membawa kemanfaatan

12
DAFTAR PUSTAKA
Warindrani, A.K. (2006). Akuntansi Manajemen. Edisi 1. Graha Ilmu,Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2004). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.
Krismiaji, Y Anni Aryani. (2011). Akuntansi Manajemen. Edisi 2. UPP STIM YKPN,
Yogyakarta.
Kartapura. (2005). Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dalam Menentukan Harga
Jual. Universitas Indonuse Esa Unggul, Jakarta
Mulyadi. (2012). Akuntansi Biaya Ed ke-5. Yogyakarta (ID): UPP STM YKPN
Kamaruddin Ahmad, 2013. Akuntansi Manajemen: Dasar-Dasar Konsep Biaya dan
Pengambilan Keputusan, Edisi Revisi 8. Rajawali Pers Bisnis, Jakarta.
Kottler Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 2.
Erlangga, Jakarta.
Krismiaji dan Aryani A. Y. 2011. Akuntansi Manajemen. Unit Penerbit dan Percetakan
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai