Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM ETOLOGI

PROGRAM STUDI BIOLOGI


INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

JUDULMODUL :Adaptasi terhadap Amputasi


NAMA/ NIM :Esra maduma sinurat/120180081
ASISTEN :Novita azizah,Shafira aulya,Taufiqqurahman,Tsamara kurnia safitri
HARI/TANGGAL : Jum’at/16 september 2022

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap Serangga menunjukkan 2 jenis tingkah laku, yaitu tingkah laku innate dan learned.
Innate behavior merupakan suatu tingkah laku yang diturunkan oleh system syaraf dan
merupakan pembawaan dari induk. Sedangkan tingkah laku yang tidak diturunkan dan
merupakan tingkah laku yang berasal dari proses belajar disebut dengan tingkah laku belajar
(learned). Learned dapat diperoleh melalui adanya interaksi antara individu dengan lingkungan
atau dengan individu yang lainnya. Menurut Dharmawan, dkk. (2015), adaptasi tingkah laku
adalah respon-respon hewan terhadap kondisi lingkungan dalam bentuk perubahan tingkah laku.
Perubahan tingkah laku tersebut biasanya muncul dalam bentuk gerakan untuk menanggapi
rangsang yang mengenai dirinya. Rangsangan itu dapat berasal dari lingkungan luar dan dari
lingkungan dalam tubuhnya sendiri.

Hal tersebut dicontohkan ketika jangkrik dikenai stimulus berupa sentuhan pada suatu bagian
tubuh, misalnya kepala, maka dengan cepat jangkrik akan merespon stimulus tersebut dengan
bergerak cepat melarikan diri menjauh dari tempat dimana jangkrik mendapatkan stimulus
tersebut. Sedangkan perubahan tingkah laku atau gerakan dicontohkan pada jangkrik yang
mengalami amputasi pada beberapa bagian tubuh. Namun, perubahan tingkah laku tidak dapat
terjadi dalam waktu yang singkat seperti respon terhadap stimulus berupa sentuhan. Perubahan
tingkah laku membutuhkan waktu yang cukup lama karena adanya proses belajar.

1.2 Tujuan
Untuk mengamati pergerakan belalang/jangkrik ketika kehilangan salah satu anggota tubuhnya.

ETOLOGI ITERA 1
LAPORAN PRAKTIKUM ETOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

JUDULMODUL :Adaptasi terhadap Amputasi


NAMA/ NIM :Esra maduma sinurat/120180081
ASISTEN :Novita azizah,Shafira aulya,Taufiqqurahman,Tsamara kurnia safitri
HARI/TANGGAL : Jum’at/16 september 2022

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut khoirun (2012), tingkah laku hewan merupakan suatu kondisi penyesuaian
hewan terhadap lingkungannya, dan pada banyak kasus merupakan hasil dari seleksi alam,
misalnya terbentuknya struktur fisik. Setiap hewan memiliki kemampuan untuk melakukan
adaptasi atau penyesuaian terhadap kondisi lingkungan tertentu dengan cara mengembangkan
suatu pola tingkah laku yang sesuai dengan kondisi lingkungannya. Tingkah laku demikian
merupakan tingkah laku adaptasi. Misalnya adaptasi yang dilakukan oleh hewan ketika terjadi
amputasi pada bagian tubuh tertentu.

Adaptasi terhadap amputasi merupakan salah satu bentuk tingkah laku hewan terhadap
kondisi tubuh yang kurang menguntungkan. Jangkrik adalah serangga bertubuh kecil hingga
sedang, yang kebanyakan berbentuk silindris (beberapa spesiesnya ada pula yang berbadan agak
gepeng tegak). Kepalanya hampir bulat, dengan sepasang sungut panjang menjuntai yang
muncul persis di depan mata majemuk. Di dahinya terdapat tiga buah ocelli (tunggal: ocellus),
yakni mata sederhana atau mata tunggal. Di belakang kepala terletak pronotum, yakni ruas dada
yang pertama, yang kuat dan mulus tanpa gigir punggung ataupun tepi.

Di belakangnya lagi terletak abdomen (perut) yang banyak beruas-ruas. Di ujungnya


terdapat sepasang cerci, yakni semacam alat peraba yang serupa duri namun lunak, dan pada
betina ovipositor yang panjang seperti jarum, halus, serta berkilau. Femora ('paha'; yakni ruas
ketiga) pada pasangan kaki belakang, berukuran besar dan berguna untuk melompat. Sedangkan
tibia ('betis', ruas keempat) kaki belakang dilengkapi dengan deretan duri yang dapat digerakkan;
yang susunannya berbeda-beda menurut spesiesnya. Tibia pada kaki depan umumnya dilengkapi
dengan satu atau dua timpani (tunggal: timpanum, 'gendang telinga') yang berfungsi untuk
menangkap getaran suara(Fitria, 2015).

ETOLOGI ITERA 2
LAPORAN PRAKTIKUM ETOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

JUDULMODUL :Adaptasi terhadap Amputasi


NAMA/ NIM :Esra maduma sinurat/120180081
ASISTEN :Novita azizah,Shafira aulya,Taufiqqurahman,Tsamara kurnia safitri
HARI/TANGGAL : Jum’at/16 september 2022

BAB 3
METODE

3.1 Alat dan Bahan


Bahan : >jangkrik/belalalng dewasa yang besar berjumlah 5 ekor dan kain kasa
Alat :>gunting
>botol (untuk pemeliharaan belalang/jangkrik)
>terarium

3.2 Cara kerja


Pengamatan awal tingkah laku belalang/jangkrik.

Amatilah belalang/jangkrik dewasa yang sehat dalam hal gerakan membersihkan tubuhnya
dengan kedua antenanya dan gerakan badan serta cara berjalannya (gerakan kaki kiri dan
kanan) . Sesudah Saudara memperoleh pola tingkah laku tersebut (etogram) lanjutkan
kegiatan pada beberapa perlakuan berikut.

Perlakuan 1

potong antena sebelah kanan (dipotong sekitar 5 ml dari pangkal antena). Amati cara
membersihkan tubuh dan bagaimana cara berjalannya.

Perlakuan 2
potong antena sebelah kiri. Pengamatan dilakukan dengan cara yang sama pada perlakuan
I.

Perlakuan 3
potong kedua kaki depan pertama. Pada setiappengematan dilakukan seperti pada
perlakuan I.

Catatan:
- Perlakuan I s.d III masing-masing digunakan 3 ekor belalang/jangkrik.
- Pada setiap perlakuan kebutuhan makan dan minum dilakukan secara “ad libitum”.

Pelihara belalang/jangkrik tersebut selama 5 hari, kemudian amati apa yang terjadi pada
gerakan belalang/jangkrik tersebut

ETOLOGI ITERA 3
LAPORAN PRAKTIKUM ETOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

JUDULMODUL :Adaptasi terhadap Amputasi


NAMA/ NIM :Esra maduma sinurat/120180081
ASISTEN :Novita azizah,Shafira aulya,Taufiqqurahman,Tsamara kurnia safitri
HARI/TANGGAL : Jum’at/16 september 2022

BAB IV
Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil pengamatan

A. Tabel hari ke 0 sebelum perlakuan


Hewan Uji Perilaku yang di amati Gambar
Jangkrik 1 >Membersihkan kaki bagian depan (2.9)
>membersihkan antena bagian depan (5.10)
>menendang jangkrik 2 (7.55)
> bergerak
>antena aktif bergerak
Jangkrik 2 >membersihkan antena bagian kiri (4.20)
>membersihkan antena bagian kiri(8.10)
>bergerak
>antena aktif bergerak

Jangkrik 3 >berkelahi (3.25)


>bergerak
>antena aktif bergerak

Jangkrik 4 >membersihkan kaki bagian depan (3.0)


>berkelahi (3.25)
>membersihkan antena bagian kiri (5.35)
>bergerak
>antena aktif bergerak
Jangkrik 5 >membersihkan kaki bagian depan (3.10)
>membersihkan antena bagian kanan (6.10)
>mengeluarkan feses (10.30)
>membersihkan bagian belakang (10.35)
>antena aktif bergerak
>tidak aktif bergerak (diam)
>agresif saat terancam

ETOLOGI ITERA 4
LAPORAN PRAKTIKUM ETOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

JUDULMODUL :Adaptasi terhadap Amputasi


NAMA/ NIM :Esra maduma sinurat/120180081
ASISTEN :Novita azizah,Shafira aulya,Taufiqqurahman,Tsamara kurnia safitri
HARI/TANGGAL : Jum’at/16 september 2022

B. Tabel hari ke 0 perlakuan

Hewan Uji Perilaku yang di amati Gambar


Jangkrik 1 >Antena bergerak (dimenit 08.38)
>Aktif membersihkan kedua kaki depan
(dimenit 08.57)

Jangkrik 2 >Membersihkan mata menggunakan antena


yang di gunting (dimenit 1.29)(02.57)(03.5
6)(08.01)
>Berjalan (dimenit 10.08)

Jangkrik 3 >Berjalan (dimenit 06.13 dan 11.31)

Jangkrik 4 >kaki depan sebelah kiri bergerak (01.03)


>membersihkan muka dengan kaki kiri
>membersihkan muka dengan kedua tangan
yang di potong (02.39)
>membersihkan kaki bagian depan(06.02)
>membalut luka (07.48)
>ketika menyentuh kaki yang
dipotong,bagian tubuh belakang
menungging (09.23)(12.28)(14.14)(14.24)
Jangkrik 5 >menyerang jangkrik 3 (02.08)
>berjalan (03.29)(05.38)
>mengangkat kaki bagian kanan (11.27)
> tubuh bagian belakang naik (14.31)

C.Tabel hari ke 1 perlakuan

Hewan Uji Perilaku yang di amati Gambar


Jangkrik 1 >antena bergerak (03.10)
>berjalan (03.33)
>makan (03.50)
>antena bergerak,menggerakkan kaki
ETOLOGI ITERA 5
LAPORAN PRAKTIKUM ETOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

JUDULMODUL :Adaptasi terhadap Amputasi


NAMA/ NIM :Esra maduma sinurat/120180081
ASISTEN :Novita azizah,Shafira aulya,Taufiqqurahman,Tsamara kurnia safitri
HARI/TANGGAL : Jum’at/16 september 2022
bagian belakang (09.43)
>membersihkan badan bagian belakang
dengan kaki belakang (10.12)
>antena bergerak,menjilat kaki
depan,membersihkan kepala dengan kaki
depan (11.28)
Jangkrik 2 >berjalan (detik 40)(01.40)(01.59)
>makan (02.30)
>antena bergerak,berjalan,makan (03.70)
>menyerang jangkrik 5 (04.11)
>kaki belakang membersihkan
badan(12.21)
>berjalan (12.23)
>agresif/menyerang jangkrik lain(12.24)
>bergerak aktif,makan (13.01)
>antena bergerak (14.28)
>menyerang (14.58)
Jangkrik 3 >Berjalan (01.40)(10.59)
>berjalan,makan,antena gerak (06.35)
Jangkrik 4 >antena gerak (04.36)
>berjalan (05.02)
>bergerak mengankat badan(06.35)
Jangkrik 5 >antena gerak,jalan (01.20)
>menyerang jangkrik lain (04.11)
>bergerak,berjalan,makan (05.25)
>antena gerak,berjalan (10.39)

D.Tabel hari ke 2 perlakuan

Hewan Uji Perilaku yang di amati Gambar


Jangkrik 1 >masih aktif bergerak
>melompat
>grooming
>berjalan
>menggerakkan antena
>makan dan buang kotoran.
Jangkrik 2 >Agresif (sering menyerang jangkrik lain
menggunakan kaki belakang atau kepala),
>makan, dan buang kotoran.

ETOLOGI ITERA 6
LAPORAN PRAKTIKUM ETOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

JUDULMODUL :Adaptasi terhadap Amputasi


NAMA/ NIM :Esra maduma sinurat/120180081
ASISTEN :Novita azizah,Shafira aulya,Taufiqqurahman,Tsamara kurnia safitri
HARI/TANGGAL : Jum’at/16 september 2022
Jangkrik 3 >aktif bergerak
>grooming menggunakan kaki depan
>makan, buang kotoran

Jangkrik 4 >mati dengan keadaan kaki belakang kiri


terputus

Jangkrik 5 >mati, kaki belakang kanan putus.

E.Tabel hari ke 3 perlakuan

Hewan Uji Perilaku yang di amati Gambar


Jangkrik 1 >Menggerakkan antena
>berjalan
>grooming
>makan dan buang kotoran

Jangkrik 2 >Sangat aktif bergerak


>makan
>menyerang jangkrik lain, dan buang
kotoran

Jangkrik 3 >Jangkrik 3 mati, bagian tubuhnya


terpotong-potong. Kemmungkinan
jangkrik 3 mati karena di serang jangkrik
lain.

ETOLOGI ITERA 7
LAPORAN PRAKTIKUM ETOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

JUDULMODUL :Adaptasi terhadap Amputasi


NAMA/ NIM :Esra maduma sinurat/120180081
ASISTEN :Novita azizah,Shafira aulya,Taufiqqurahman,Tsamara kurnia safitri
HARI/TANGGAL : Jum’at/16 september 2022

F.Tabel hari ke 4 perlakuan

Hewan Uji Perilaku yang di amati Gambar


Jangkrik 1 >Menggerakkan antena
>berjalan
>grooming
>makan dan buang kotoran

Jangkrik 2 >Sangat aktif bergerak


>makan
>menyerang jangkrik lain, buang kotoran

G.Tabel hari ke 5 perlakuan

Hewan Uji Perilaku yang di amati Gambar


Jangkrik 1 >Menggerakkan antena
>aktif bergerak
>makan, buang kotoran
>membersihkan diri dengan menjilat kaki
depan
>melompat.
Jangkrik 2 >Ganti kulit
>tidak aktif bergerak (lebih banyak diam
pokoknya),
>menggerakkan mulutnya
>makan, buang kotoran.

ETOLOGI ITERA 8
LAPORAN PRAKTIKUM ETOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

JUDULMODUL :Adaptasi terhadap Amputasi


NAMA/ NIM :Esra maduma sinurat/120180081
ASISTEN :Novita azizah,Shafira aulya,Taufiqqurahman,Tsamara kurnia safitri
HARI/TANGGAL : Jum’at/16 september 2022

4.2 Pembahasan

Jangkrik (Gryllus bimaculatus) merupakan serangga atau insekta yang termasuk dalam
famili belalang dan kecoa karena dikelompokkan dalam ordo Orthoptera. Jangkrik adalah salah
satu hewan yang berdarah dingin dan mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan baik
dalam lingkungannya. Jangkrik sering dijumpai di rerumputan kebun, tanah lapang dan
persawahan. Jangkrik juga dikenal dengan suaranya yang khas, dimana suara jangkrik ini
dihasilkan oleh jangkrik jantan. Suara jangkrik ini dihasilkan dengan menggesekkan bagian
tubuhnya yaitu sepasang sayap depan. Sedangkan jangkrik betina tidak bisa menghasilkan suara.
Akan tetapi, jangkrik betina memiliki alat yang berfungsi untuk penangkap suara (telinga) yang
terletak dibagian timpanum dibagian depan (Erniwati, 2012).

Berdasarkan hasil pengamatan dari praktikum yang berjudul “Adaptasi terhadap


amputasi” pada jangkrik ini dilakukan 5 perlakuan yaitu perlakuan jangkrik kontrol,jangkrik
amputasi antena kanan,jangkrik amputasi antena kiri,jangkrik amputasi kaki depan dan jangkrk
amputasi kaki belakang.Hasil dari 5 hari pengamatan terhadap jangkrik tersebut di masukan ke
dalam 7 tabel karena pada hari amputasi jangkrik ada perlakuan sebelum di amputasi dan sesudah
di amputasi. Dari hasil yang di dapat,perilaku jangkrik setelah dilakukan amputasi pada salah satu
organ tubuhnya menjadikan pergerakan jangkrik menjadi lebih aktif dari hari ke hari apalagi pada
jangkrik nomor 1,2,3 namun yang paling aktif yaitu jangkrik kedua dan untuk jangkrik ke 4 dan 5
pergerakannya makin pasif.jangkrik yang diamputasi kaki depan dan kaki belakang mati dihari
kedua pengamatan dan jangkrik yang diamputasi antena kiri mati dihari ketiga
pengamatan.Jangkrik yang diamputasi antena kanan,membersihkan tubuhnya menggunakan
antena kiri dengan pergerakan yang kurang aktif.Kemudian untuk jangkrik yang kontrol sesekali
membersihkan tubuhnya menggunakan kaki bagian depan .Hal ini menunjukkan bahwa ada
adaptasi tingkah laku yang dilakukan oleh jangkrik.

Perilaku dapat terjadi sebagai akibat suatu stimulus dari luar. Reseptor diperlukan untuk
mendeteksi stimulus itu, saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan respons, efektor itulah
yang sebenarnya melaksanakan aksi. Perilaku dapat juga disebabkan stimulus dari
dalam.Hewan yang merasa lapar akan mencari makanan sehingga hilanglah laparnya setelah
memperoleh makanan. Lebih sering terjadi, perilaku suatu organisme m erupakan akibat

ETOLOGI ITERA 9
LAPORAN PRAKTIKUM ETOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

JUDULMODUL :Adaptasi terhadap Amputasi


NAMA/ NIM :Esra maduma sinurat/120180081
ASISTEN :Novita azizah,Shafira aulya,Taufiqqurahman,Tsamara kurnia safitri
HARI/TANGGAL : Jum’at/16 september 2022

gabungan sti mul us dari luar dan dari dal am . Hewan dengan pola perilaku belajar
mempunyai gen yang potensial untuk belajar.(lucxy,2017)

Setiap anggota tubuh dari jangkrik memiliki fungsinya masing masing seperti Antena
panjang digunakan untuk meraba obyek dengan jangkauan yang lebih jauh, sedangkan antena
yang pendek untuk meraba obyek yang lebih dekat. Lalu kaki depan dan kaki belakang berfungsi
untuk membantu pergerakan jangkrik dalam berpindah tempat.(nugroho,2011)

Daftar Pustaka

Dharmawan, Tripleton and Johnson. 2015. Pengenalan Pelajaran Serangga. Edisi keenam. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta

Emiwati, A.L,R. 2012. Evaluasi Pertumbuhan Jangkrik Kalung (Gryllus bimaculatus) Yang Diberi Pakan
Dengan Campuran Dedak Halus. Skripsi. Fakultas ITB. Bogor. Hal. 1-4

Khoirun. (2012). STUDI POLA INTERAKSI PERILAKU JANGKRIK (Gryllus bimaculatus) JANTAN DAN
BETINA. Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 7(1), 41-47.

Nugroho, Anwari Adi, et al. "STUDI POLA INTERAKSI PERILAKU JANGKRIK (Gryllus bimaculatus)
JANTAN DAN BETINA." Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya 7.1 (2011): 41-47.

Widyaningrum, P.,A.M. Fuah, DTH. Sihombing dan A. Djuhara. 2000. Pengaruh Sex Rasio dan Jenis
Pakan Terhadap Prouksi Dan Daya Tetas Telur Tiga Jenis Jangkrik Lokal Gryllus Bimaculatus
De Geer, Gryllus Mitratus Burn Dan Gryluss Testaceus Walk (Orthoptera: Gryllidae). Skripsi.
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Hal. 78- 79

ETOLOGI ITERA 10

Anda mungkin juga menyukai