Anda di halaman 1dari 2

Resume pertemuan ke-4

Penjelasan layluma

 Jenis prosa Arab secara garis besar terbagi menjadi dua macam, diantaranya:
1. Natsr al-Adi (‫ )الن ثر الع ادي‬adalah sesuatu yang diucapkan seseorang dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Natsr al-Fanni/Natsr al-Adabi (‫ األدىبي‬/‫ )النثر الفين‬adalah sesuatu yang dimaksudkan
untuk memberi efek/ pengaruh bagi jiwa pendengarnya.
 Ditinjau dari objek kajiannya secara umum natsar Arab terbagi ke dalam dua jenis, yakni:
1. Prosa Sastra Non Imajinatif (Natsr al-Adab al-Washfiy) yakni prosa yang
membahas tentang sastra, tetapi tidak merupakan hasil imajinasi.
2. Prosa sastra imajinatif (Natsr al-Adab al-Insyai) adalah karya sastra dalam bentuk
fiksi atau cerita rekaan, yang bobot imajinasinya lebih besar dari pada cerita
dalam biografi, otobiografi, sejarah atau memoir yang mendasarkan dirinya pada
fakta dan realitas.

Penjelasan Muhammad Aqil

 Khayal (Imajinasi) adalah unsur yang berperan untuk menggambarkan rasa, ketika
ungkapan yang lain tidak mampu merealisasikan maksud tujuan dari karya sastra itu.
 Khayal dalam sastra Arab terbagi menjadi tiga macam :
1. Imajinasi Kreatif (‫)خيال اإلبتكار‬
2. Imajinasi Asosiatif (‫)خيال التأليف‬
3. Imajinasi Interpretatif (‫)خيال البيان‬

Penjelasan Maulidyah Meirani

 Zaman awal islam adalah zaman kedua dalam pembagian ketetapan yang dibuat oleh para
pengkaji sejarah kesusasteraan Arab. Zaman itu bermula daripada kebangkitan Rasulullah
SAW sebagai rasul dan pengembangan dakwah di Mekah pada tahun 610 M. Selepas itu
islam mulai berkembang dan tersebar luas hingga terbentuknya kerajaan Islam yang
pertama di Madinah. Zaman ini telah berakhir dengan tamatnya pemerintahan Khulafa’
ar-Rasyidin yang menandakan bermulanya kerajaan Bani Umayyah. Zaman ini
merupakan zaman yang paling penting dalam sejarah peradaban dan kesusasteraan Arab,
karena pada zaman ini segala aspek dalam kesusasteraan Arab telah mengalami
perubahan yang banyak daripada zaman Jahiliyah.
 Islam telah membagi penyair menjadi dua kategori, yaitu :
1. Para penyair yang melalui syair mereka membawa kesesatan kepada masyarakat
yaitu yang mengandung unsur-unsur negatif, menggalakkan kepada maksiat dan
munkar serta bertentangan dengan etika islam.
2. Penyair yang diterima oleh islam yaitu penyair-penyair yang beriman yang
menggunakan media syair mereka untuk mencetuskan kesadaran dan perhatian
masyarakat kepada aspek-aspek iman, takwa dan amal saleh disamping
mengingatkan masyarakat terhadap keagungan dan kebesaran Allah serta
memantapkan keimanan mereka. Nabi Muhammad SAW sendiri justru pernah
mengungkapkan kekagumannya pada syair.

Anda mungkin juga menyukai