Anda di halaman 1dari 3

Nama: Alfito Delano

Nim : 190910101099

Tugas resume

Hukum Islam adalah peraturan dan ketentuan yang berkenaan dengan kehidupan berdasarkan
Al-Qur’an dan Hadis; hukum syarak. (KBBI daring). Menurut sumber lain, hukum Islam
adalah syariat yang berarti aturan yang diadakan oleh Allah SWT untuk umatnya melalui
nabi Muhammad SAW. Hukum Islam memiliki beberapa cabang, yaitu hukum yang
berhubungan dengan kepercayaan (aqidah), hukum yang berhubungan dengan perbuatan
(fikih) maupun yang berkaitan dengan hasl perbuatan manusia (akhlaq).

Hukum Islam memiliki 2 ruang lingkup, yaitu:

1. Ibadah
2. Muamalah

Ibadah merupakan perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah SWT, yang didasari
ketaan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. (KBBI Daring). Dalam
penerapannya, seorang muslim menjalankan hubungan kepada Allah SWT dengan membayar
Zakat, menunaikan Shalat dan Menjalankan Ibadah Haji.

Allah SWT berfirman:

‫نس ٱ ْل ِجنُ َخلَ ْقتُ َو َما‬ ِ ْ ‫ن إِّلُ َو‬


َُ ‫ٱْل‬ ُِ ‫ِليَعْبدو‬

wa mā khalaqtul-jinna wal-insa illā liya'budụn

(Q.S Az-Dzariyaat 51: Ayat 56)

Selanjutnya adalah Muamalah, yaitu ketetapan Allah SWT yang berhubungan dengan
kehidupan sosial manusia. Bersifat terbuka untuk dikembangkan melalui ijtihad, ijma dan
musyawarah. Tentu proses pengembangan ini dilakukan melalui syarat-syarat tertentu.

Terdapat beberapa sumber hukum dalam Islam, yaitu:

1. Al-Qur’an
2. Al-Hadits
3. Al-Ijma
4. Al-Qiyas

1. Al-Quran menjelaskan secara rinci bagaimana seharusnya manusia menjalani


kehidupannya agar tercipta masyarakat yang berakhlak mulia.

2. Al-Hadits adalah segala sesuatu yang berlandaskan pada rasulullah SAW, baik berupa
perkataan (qouly), perbuatan (fi’ly), dan ketetapan dan pengakuan (taqriry) rasulullah.

3. Al-Ijma merupakan kesepakatan seluruh ulama mujtahid pada satu masa dari beberapa
masa setelah wafatnya Rasulullah SAW.

4. Al-Qiyas berarti menyamakan sesuatu yang tidak ditemukan dalil nashnya (Al-Quran
ataupun Al-Hadits) dengan sesuatu yang ada nashnya karena terdapat kesamaan illah (alasan
hukum) antara keduanya.

Dalam hukum Islam terdapat 2 jenis, yaitu:

1. Hukum Taklifi
(Wajib, Sunnah, haram, makruh, mubah)
2. Hukum Wadl’i
(sebab, syarat, mani’, shihhahh, batal, azimah, rukshoh)

Hukum Takfili (pembebanan)

1. Wajib adalah sesuatu perbuatan, jika dilakukan maka akan mendapatkan pahala dan jika
ditinggalkan akan diberi siksa. Contohnya: Shalat lima waktu.

2. Sunnah adalah sesuatu perbuatan, jika dilakukan maka akan mendapatkan pahala dan jika
ditinggalkan akan merugi. Contohnya: Shalat sebelum shalat wajib.

3. Haram adalah sesuatu perbuatan, jika dilakukan maka akan mendapatkan siksa dan jika
ditinggalkan akan mendapat pahala. Contohnya: Mencuri.
4. Makruh adalah suatu perbuatan, jika ditinggalkan lebih baik daripada melakukannya.
Contohnya: Makan ketika berdiri.
5. Mubah adalah suatu perubahan, yang diperbolehkan antara melakukan atau
meninggalkannya. Contohnya: Olahraga.
Hukum Wadl’I
1. Sebab adalah menyaksikan bulan Ramadan bagi kewajiban puasa, akad nikah menjadi
sebab bagi kebolehan melakukan hubungan intim

2. Syarat adalah ikatan suami istri menjadi syarat kebolehan manjatuhkan thalaq
3. Mani’ adalah beda agama menjadi penghalang waris

4. Sihhah adalah sholat memenuhi syarat, sebab, dan rukunnya

5. Batal adalah ibadah yang tidak memenuhi kriteria, sebab, syarat, dan rukunnya.

Maqosid Al-Syari’ah (tujuan disyari’atkannya hukum Islam)


1. Pemeliharaan atas keturunan, hukum Islam mengharamkan seks bebas.

2. Pemeliharaan atas akal, hukum Islam mengharamkan segala sesuatu yang dapat
memabukkan.

3. Pemeliharaan atas kehormatan, hukum Islam mengatur masalah tentang fitnah dan
melarangnya.

4. Pemeliharaan atas jiwa, hukum Islam mentapkan sanksi atas pencurian dengan
melakukan potong tangan (dengan berbagai ketentuan).

5. Pemeliharaan atas agama, hukum Islam memberikan kebebasan bagi setiap manusia
untuk melaksanakan ibadah sesuai kepercayaannya. Dengan kata lain, hukum Islam
tidak pernah memaksakan seseorang untuk memeluk Islam.

Anda mungkin juga menyukai