Anda di halaman 1dari 9

1 | Judul –Nama Penulis

1 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Pembentukan Karakter Peserta Didik – Dewinta Arum Maulida
DOI : xxxx

XXXX (JUDUL)

Dewinta Arum Maulida; Erika Nurul Azmi, Fanis Skha Putri; Nurul A’yun

Universitas Negeri Semarang

e-mail: dewintaarumm@students.unnes.ac.id; erikanurulazmi@students.unnes.ac.id;

fanisfanis800@students.unnes.ac.id;

ayunnurul3@students.unnes.ac.id

Abstrak

Kurikulum dalam pendidikan merupakan suatu hal yang dinamis. Hal ini berarti bahwa segala
sesuatu menyangkut kurikulum akan berubah dan berkembang menyesuaikan dengan kebutuhan.
Kebutuhan disini erat kaitannya dengan perkembangan zaman seiring dengan tuntutannya. Di tengah
pandemi COVID-19 yang masih berlanjut, pemerintah dituntut untuk adaptif dalam mengatasi krisis
pelaksanaan pembelajaran di Indonesia. Pemerintah mulai merancang Kurikulum Merdeka
(kurikulum prototipe) sebagai salah satu upaya mengalami krisis pembelajaran pasca pandemi
COVID-19 untuk diimplementasikan pada sekolah-sekolah di Indonesia. Perubahan kurikulum
pendidikan ini merupakan bentuk adaptasi dari situasi dan kondisi di Indonesia dimana upaya
pemulihan dari pandemi COVID-19 mulai digalakkan. Penulisan artikel ilmiah ini bertujuan untuk
mengkaji upaya pemulihan pembelajaran melalui implementasi Kurikulum Merdeka. Kajian ini
dilakukan melalui library research atau studi pustaka dengan melihat hasil penelitian dalam
jurnal-jurnal terkait yang tersedia di media elektronik.

Kata Kunci: kurikulum merdeka, pemulihan pembelajaran, implementasi IKM.

Abstract

The curriculum in education is a dynamic thing. This means that everything related to the curriculum will
change and develop according to requirements. The requirements here are closely related to the times along
2 | Judul –Nama Penulis

2 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Pembentukan Karakter Peserta Didik – Dewinta Arum Maulida
DOI : xxxx

with their needs. In the midst of the ongoing COVID-19 pandemic, the government is required to be adaptive
in overcoming the problem of implementing learning in Indonesia. The government has begun designing the
Merdeka Curriculum (curriculum prototype) as an effort to deal with the learning crisis after the COVID-19
pandemic to be implemented in schools in Indonesia. This change in the education curriculum is a form of
adaptation to the situation and conditions in Indonesia where recovery from the COVID-19 pandemic has
begun to be encouraged. The purpose of writing this scientific article is to examine the restoration of learning
recovery through the implementation of the Merdeka Curriculum. This study was conducted through library
research or literature study by looking at the results of research in related journals available in electronic
media.

Keywords: Merdeka Curriculum, learning recovery, IKM implementation.

PENDAHULUAN

Pandemi COVID-19 menjadi salah satu titik dimana keberlangsungan pendidikan di Indonesia
mengalami perubahan. Sebagai bentuk antisipasi perkembangan dan kebutuhan abad ke-21,
kurikulum di Indonesia diadakan perubahan untuk penyempurnaan kurikulum berbasis karakter
sekaligus kompetensi. Di masa pandemi COVID-19 pendidikan harus ikut berubah dan berkembang
mengikuti kebijakan sehingga pendidikan dapat tetap berjalan dan mencapai tujuan pembelajaran.

Salah satu bentuk aksi pendidikan di masa pandemi yaitu proses pembelajaran yang beralih menjadi
pembelajaran jarak jauh. Hal ini dikarenakan dibatasinya jumlah dan waktu untuk berkumpul dan
belajar di kelas. Hal ini secara tidak langsung berdampak terhadap intensitas belajar seperti
terhambat oleh infrastruktur yang buruk seperti jaringan listrik, jaringan Internet, aksesibilitas yang
sulit, serta kemampuan digital yang cukup rendah. Hal tersebut juga sesuai dengan penelitian yang
disampaikan oleh Adi dkk. (2021) berkaitan dengan dampak pembelajaran jarak jauh pada masa
pandemi COVID-19, yang menyebutkan bahwa keterbatasan interaksi langsung serta ketersediaan
aksesibilitas yang terbatas menjadi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi.

Pandemi COVID-19, menyebabkan perubahan pada kurikulum sekolah sebagai panduan dalam
proses pembelajaran di sekolah. Hal ini sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Setiap terjadi perubahan pada kurikulum, guru harus
3 | Judul –Nama Penulis

3 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Pembentukan Karakter Peserta Didik – Dewinta Arum Maulida
DOI : xxxx

mampu beradaptasi, mulai dari prinsip pembelajaran sampai pada proses asesmen, serta kerja sama
yang baik antara siswa, guru, dan juga orang tua agar implementasi kurikulum dapat berjalan dengan
optimal.

Kurikulum Merdeka adalah opsi atau pilihan bagi sekolah sesuai dengan kesiapan sekolah
masing-masing dalam pengimplementasiaannya. Artinya tidak ada paksaan kepada sekolah untuk
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di satuan pendidikannya yang belum tergabung dalam
sekolah penggerak.

Guru menduduki peran penting dan sentral guna mensukseskan kurikulum tersebut berjalan dengan
baik. Pendidik dituntut untuk memiliki kemampuan untuk melaksanakan dan mensukseskan proses
belajar-mengajar dengan kurikulum yang berlaku di sekolah. Kemampuan guru dalam menjalankan
kurikulum akan menjadi tolok ukur dalam suksesnya implementasi kurikulum yang berjalan.
Berjalan atau tidaknya sebuah kurikulum yang dijalankan dalam lembaga pendidikan tergantung
kecakapan dan kemampuan seorang guru dalam memahami kurikulum yang berlaku.

Pada kurikulum merdeka terdiri dari kegiatan intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar
Pancasila, dan ekstrakurikuler. Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum merdeka dituliskan
secara total dalam satu tahun dan dilengkapi dengan saran alokasi jam pelajaran jika disampaikan
secara reguler/mingguan. Tidak ada perubahan total jam pelajaran, hanya saja JP (jam pelajaran)
untuk setiap mata pelajaran dialokasikan untuk 2 kegiatan pembelajaran yaitu pembelajaran
intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Profil Pelajar Pancasila adalah profil lulusan yang bertujuan untuk menunjukkan karakter dan
kompetensi yang diharapkan dapat diraih dan menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila peserta didik.
Adapun dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila yaitu (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) berkebinekaan global, (3) bergotong-royong, (4) mandiri, (5)
bernalar kritis, dan (6) kreatif.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis metode yaitu studi literatur dengan mengumpulkan sumber
referensi yang relevan dengan topik. Metode yang digunakan pada studi literatur adalah penelitian
kepustakaan (library research) yaitu serangkaian penelitian tentang metode pengumpulan data
4 | Judul –Nama Penulis

4 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Pembentukan Karakter Peserta Didik – Dewinta Arum Maulida
DOI : xxxx

pustaka, atau penelitian yang mempertimbangkan objek penelitiannya dari berbagai informasi
kepustakaan (buku, ensiklopedia, dokumen, dan jurnal ilmiah). Penelitian kepustakaan atau kajian
literatur (literature, review, literatur research) merupakan penelitian yang meninjau secara kritis
pengetahuan, gagasan, atau temuan di dalam literature yang berorientasi akademik (academic
oriented literature) serta merumuskan kontribusi teoritis dan metodologinya untuk topik tertentu
(Farisi, 2010).

Penelitian ini juga menggunakan jenis pendekatan kualitatif dengan metode penelitian kepustakaan,
wawancara, dan observasi langsung sebagai metode pengumpulan data. Permasalahan yang diteliti
yaitu upaya yang dapat memulihkan pembelajaran melalui implementasi kurikulum merdeka.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Urgensi Implementasi Kurikulum Merdeka


Salah satu dampak pandemi dalam dunia pendidikan yaitu ketertinggalan pembelajaran (learning
loss) dan kesenjangan pembelajaran (learning gap). Oleh karena itu, Kemdikbud ristek menerbitkan
kurikulum darurat dalam kondisi khusus di satuan pendidikan. Pada dasarnya, kurikulum ini dibuat
dengan menyederhanakan kurikulum nasional yang sedang berlaku yakni kurikulum 2013.
Penyederhanaan tersebut terletak pada pengurangan kompetensi dasar bagi setiap mata pelajaran
(Munajim dkk dalam Nugraha, 2022). Tindakan ini diambil untuk mengatasi learning loss dan
learning gap yang terjadi akibat adanya pandemi COVID-19.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


(Kemdikbudristek) merancang kurikulum merdeka sebagai langkah pemulihan pembelajaran pada
tahun 2022-2024 pasca pandemi COVID-19. Penggunaan teknologi dan kebutuhan kompetensi di era
sekarang ini, menjadi salah satu dasar dikembangkannya Kurikulum Merdeka (Marisa dalam
Nugraha, 2022). Kurikulum Merdeka memiliki beberapa keunggulan yang dirasa dapat membentuk
pemulihan krisis pembelajaran pasca pandemi COVID-19.

Keunggulan yang pertama yaitu Kurikulum Merdeka lebih sederhana dan mendalam. Kurikulum ini
lebih berfokus pada materi esensial dan pengembangan kompetensi oleh peserta didik sesuai dengan
fasenya. Guru dapat mengajak peserta didik sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik.
5 | Judul –Nama Penulis

5 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Pembentukan Karakter Peserta Didik – Dewinta Arum Maulida
DOI : xxxx

Peserta didik akan lebih merdeka dengan memanfaatkan referensi apapun yang kredibel sesuai
dengan materi apa yang dipelajarinya. Kurikulum ini juga memberikan kewenangan kepada sekolah
untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran menyesuaikan karakteristik
satuan pendidik dan peserta didik.

Keunggulan yang kedua yaitu kurikulum merdeka lebih relevan dan interaktif dengan pembelajaran
yang dilaksanakan berbasis projek. Pembelajaran yang demikian dapat memberikan kesempatan
seluasnya kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu aktual di sekitarnya. Dengan
demikian, pembelajaran juga dilaksanakan untuk mendukung pengembangan karakter dan
kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Adanya Kurikulum Merdeka dalam kurikulum nasional menjadi salah satu best practice sebagai
upaya untuk memperbaiki dan memulihkan krisis pembelajaran yang diakibatkan munculnya
pandemi COVID-19. Selama pengimplementasiannya dalam pendidikan, dilakukan proses pendataan
guna melihat satuan pendidikan yang siap melaksanakan Kurikulum Merdeka. Data ini nantinya
akan menjadi acuan untuk menentukan kebijakan kurikulum nasional yang akan dilakukan oleh
Kemdikbudristek di tahun 2024. Selain itu, pengambilan kebijakan selanjutnya juga didasarkan pada
evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran.

Pemulihan pembelajaran pasca pandemi merupakan hal yang krusial untuk dilakukan. Dengan
demikian, disusunlah Kurikulum Merdeka sedemikian rupa untuk mencapai tujuan tersebut.
Kurikulum tersebut disusun dengan mengintegrasikan teknologi, informasi, dan komunikasi sesuai
dengan tuntutan di abad 21. Hal tersebut menjadi urgensi pengimplementasian Kurikulum Merdeka
di satuan pendidikan saat ini.

Kontribusi Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Pemulihan Kurikulum Nasional

Kurikulum merdeka diciptakan untuk menyempurnakan implementasi kurikulum 2013.


Implementasi Kurikulum 2013 terlalu banyak kendala dan hambatan terutama bagi seorang guru. Hal
ini dibuktikan dengan hasil penelitian Rina Wahyuni, dkk. (2019) yang menyebutkan bahwa guru
mengalami kesulitan dalam implementasi Kurikulum 2013 dalam penyusunan RPP, implementasi
pembelajaran berbasis scientific learning, dan penilaian pembelajaran yang cenderung hanya pada
penilaian kognitif saja. Kemudian hasil penelitian Ningrum, dkk. (2015) bahwa dalam kurikulum
merdeka terlalu banyak materi dan administrasi yang harus diselesaikan, serta kesulitan dalam
6 | Judul –Nama Penulis

6 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Pembentukan Karakter Peserta Didik – Dewinta Arum Maulida
DOI : xxxx

penilaian. Selanjutnya didukung dengan hasil penelitian Demonika (2020) menyebutkan bahwa
dalam implementasi Kurikulum 2013 menemui banyak hambatan terutama pada tahap perencanaan.

Dengan banyaknya beban kurikulum sebelumnya menyebabkan tidak bertemunya tujuan bersama
antara guru dan peserta didik. Oleh karena itu kurikulum 2013 dikembangkan lagi menjadi
kurikulum merdeka yang lebih menekankan kepada kebutuhan peserta didik untuk mengatasi beban
belajar yang banyak, beban jam belajar, dan tugas yang banyak dari setiap pelajaran. Apalagi
dampak dari pandemi kemarin mengakibatkan learning loss yang belum cukup diatasi dengan
berbagai kurikulum darurat yang keluar karena tidak efisiensinya pelaksanaan PJJ.

Dalam kurikulum merdeka terdapat rencana pembelajaran dijabarkan menjadi empat aspek utama.
Yang pertama adalah mengumpulkan data tentang karakteristik suatu pendidikan. Ini akan digunakan
untuk mempersiapkan modul-modul selanjutnya. Selanjutnya, Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan (KOS). Ketiga, penyusunan modul ajar (silabus). Terakhir, penyusunan modul Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Sehingga, kurikulum merdeka diharapkan mampu melakukan pemulihan pendidikan nasional


terutama dalam pembelajaran di berbagai kondisi. Dimana kurikulum merdeka memuat beberapa
karakteristik yaitu pembelajaran berbasis projek pengembangan soft skill, karakter yang sesuai
dengan profil pelajar pancasila, dan pembelajaran pada materi esensial serta struktur kurikulum yang
fleksibel.

Melalui kurikulum merdeka, pemerintah mengajak guru untuk mencapai profil pelajar pancasila
dengan berbagai kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. Sebagaimana yang tercantum dalam
kajian kurikulum untuk pemulihan pembelajaran oleh Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia bahwa
kurikulum merdeka memungkinkan satuan pendidikan lebih fleksibel dalam mengatur kurikulum
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masing-masing sekolah.

Pemulihan Pembelajaran melalui Implementasi Kurikulum Merdeka


Dalam kurikulum merdeka pembelajaran dilaksanakan dengan menyesuaikan jenjang kemampuan
siswa. Kurikulum merdeka memberikan pendekatan personal. Dengan menekankan sentralitas
pembelajaran siswa, kurikulum yang terbentuk oleh Kebijakan Pemulihan Mutu Pendidikan
7 | Judul –Nama Penulis

7 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Pembentukan Karakter Peserta Didik – Dewinta Arum Maulida
DOI : xxxx

akan berkarakteristik fleksibel, berdasarkan kompetensi, berfokus pada pengembangan karakter


dan keterampilan lunak, dan akomodatif terhadap kebutuhan dunia kerja (Eka Putra, 2022).
Kurikulum merdeka memiliki karakteristik tersendiri dalam berkontribusi sebagai pemulihan
pembelajaran, (1) Pembelajaran berbasis projek untuk Pengembangan soft skills dan karakter
sesuai profil pelajar Pancasila (2) Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk
pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi (Berlian et al.,
2022).
Dalam kurikulum merdeka ditekankan konsep “Merdeka Belajar” yang didukung dengan
penggunaan teknologi untuk membantu krisis pembelajaran yang terjadi akibat Covid-19.
Berdasarkan penelitian sebelumnya menyatakan bahwa implementasi kurikulum merdeka di
beberapa sekolah pengerak dilaksanakan di tahun pertama dengan cukup baik, kemudian
dikembangkan di banyak sekolah tahun sekarang sehingga dalam implementasinya kurikulum
merdeka setelah dianalisis lebih baik dan sesuai dengan kultur Indonesia daripada kurikulum 2013.
Sebagaimana dijelaskan (Assiddiqi and Soeryanto 2021), dalam hasil penelitiannya bahwa kualitas
hasil belajar mahasiswa tetap terjaga dan terhindar dari learning loss dalam pembelajaran online
dengan mempersiapkan model merdeka belajar dan melakukan assessment serta evaluasi hasil
belajar mahasiswa. Tentu saja, pendidik juga menjadi pendorong penting untuk beradaptasi dengan
paradigma baru yang ditawarkan. Perbandingan lainnya dari penerapan kurikulum merdeka adalah
dengan adanya pembelajaran berbasis projek yang mendorong peserta didik untuk dapat
berkolaborasi bersama dengan teman sejawat sehingga mendorong tingkat berpikir kritis.

Kurikulum Merdeka dalam karakteristiknya memberikan harapan terhadap pemulihan pembelajaran peserta
didik dengan mempertimbangkan kebermaknaan dalam pembelajaran dan keunikan setiap peserta didik. Sisi
baik dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka yaitu guru bisa kreatif dan inovatif dalam
pembelajaran, selain itu ada Project kelas yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga membuat siswa
tertantang untuk belajar. Melalui Kurikulum Merdeka, pemerintah mengajak guru untuk menciptakan
berbagai kreativitas dan inovasi dalam pem belajaran sehingga mampu melaksanakan konsep Merdeka
Belajar untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum Merdeka ini memberikan keleluasaan satuan
pendidikan dalam menentukan kurikulum sesuai dengan kondisi sekolahnya masing-masing (Sapitri, 2022).
Dengan keefektifan kurikulum merdeka dan kelebihannya dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
memberikan kebebasan sekolah akan dengan mudah mengimplementasikan sesuai dengan kondisi sekolah
masing-masing sehingga kualitas pendidikan dapat menjadi lebih baik lagi.
8 | Judul –Nama Penulis

8 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Pembentukan Karakter Peserta Didik – Dewinta Arum Maulida
DOI : xxxx

KESIMPULAN

Dunia pendidikan menjadi salah satu bidang yang merasakan dampak adanya pandemi COVID-19.
Dampak tersebut dapat dirasakan pada perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia sekarang ini.
Kurikulum yang awalnya kurikulum 2013 kini mengalami perubahan menjadi kurikulum merdeka.
Perubahan dalam kurikulum tersebut bertujuan untuk memperbaiki kurikulum yang ada sebelumnya.
Pada kurikulum 2013 banyak ditemukan kendala seperti guru kesulitan dalam penyusunan RPP,
implementasi pembelajaran berbasis scientific learning, dan penilaian pembelajaran yang cenderung
hanya pada penilaian kognitif saja. Sedangkan pada kurikulum merdeka nantinya pembelajaran
berupa berbasis projek pengembangan soft skill, karakter yang sesuai dengan profil pelajar pancasila,
dan pembelajaran pada materi esensial serta struktur kurikulum yang fleksibel. Dengan pembaharuan
kurikulum dan keunggulan dari kurikulum merdeka ini, krisis pembelajaran yang sempat ada dapat
dipulihkan dan membaik.

SARAN

Berdasarkan uraian pembahasan diatas, penulis berharap implementasi kurikulum merdeka di


sekolah dapat digerakkan secara maksimal demi menyikapi krisis pembelajaran akibat Covid-19
yang terjadi. Penulis berharap guru, tenaga pendidik, dan siswa dapat berkolaborasi dengan baik
melalui implementasi kurikulum merdeka dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu untuk
membentuk sumber daya manusia yang unggul.

DAFTAR PUSTAKA

Aditomo, A. (2021). Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran.

Angga, dkk. (2022). Komparasi Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di Sekolah dasar.
Jurnal Basicedu. 6 (4). 5877-5889. DOI : https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3149

Anwar, R. N. (2022). Persepsi Guru PAUD terhadap Pembelajaran Paradigma Baru melalui Kurikulum
Merdeka.

Berlian, U. C., Solekah, S., & Rahayu, P. (2022). IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DALAM
MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.
9 | Judul –Nama Penulis

9 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Pembentukan Karakter Peserta Didik – Dewinta Arum Maulida
DOI : xxxx

Demonika, S. D., dkk. (2020). Implementasi Tematik Integratif Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan. 5 (6). 817-821. http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/

Eka Putra, E. (2022). PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KIMIA 2022. www.blog.unnes.ac.id

Jojor, Anita., Sihotang, H. (2022). Analisis Kurikukum Merdeka dalam Mengatasi Learning Loss di Masa
Pandemi COVID-19. Jurnal Ilmu Pendidikan. 4 (4). 5150-5161. doi:
https://doi.org/10.3100/edukatif.v4i4.310

Ningrum, E. S., Sobri, A. Y. (2015). Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar. Jurnal Manajemen
Pendidikan. 24 (5). 416-423.

Nugraha, T. S. (2022). Kurikulum Merdeka untuk Pemulihan Krisis Pembelajaran. Jurnal UPI, Inovasi
Kurikulum. 19 (2). 250-261. https://ejournal.upi.edu/index.php/JIK

Purnawanto, A. T. (2022). Perencanaan Pembelajaran Bermakna dan Asasmen Kurikulum Merdeka. Jurnal
Ilmiah Pedagogy. 20 (1). 75-94.

Wahyuni, R., Berliani, T. (2019). Problematika Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah dasar. Jurnal
Manajemen dan Supervisi Pendidikan. 3 (2). 63-68. http://journal2.um.ac.id/index.php/jmsp/

Anda mungkin juga menyukai