Anda di halaman 1dari 2

1.

Gaib
Ghaib secara bahasa adalah sesuatu yang tidak tampak. Sedangkan ghaib menurut
istilah adalah sesuatu yang tidak tampak oleh panca indra tapi ada dalil tertulis yang
menjelaskan akan keberadaannya. Apabila ada dalil dari ayat atau hadits yang shahih akan
keberadaan sesuatu yang ghaib itu lalu diingkari, maka pengingkaran itu bisa menjadikan
pelakunya kafir. Karena dia telah mengingkari bagian dari ajaran agama yang penting.
Misalnya keberadaan makhluk Allah yang bernama jin. Allah telah menginformasikan
kepada kita semua akan keberadaan jin di dalam al-Qur’an bahkan salah satu dari surat al-
Qur’an ada yang bernama surat Jin, yaitu surat ke 72. Allah berfirman,
      
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-
Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).

2. Waktu
a. Menurut Hasan Al Banna. Waktu adalah sebuah kehidupan, dimana waktu akan
berakhir ketika kita sudah tidak bernafas lagi. Disitulah akhir dari waktu kita masing –
masing.

b. Menurut Ibnul Jauzi. Waktu itu bagaikan harta yang sangat berharga. Sudah layak dan
seharusnya waktu yang kita miliki digunakan semaksimal mungkin. Gunakan waktu
untuk berkembang dan maju lebih baik dari hari ini. Sudah selayaknya kita
menggunakan waktu semaksimal mungkin.

3. Tuhan

Dalam al-Quran kata “Tuhan” dipakai untuk sebutan tuhan selain


Allah, seperti menyebut berhala, hawa nafsu, dan dewa. Namun kata “Allah” adalah
sebutan khusus dan tidak dimiliki oleh kata lain selain-Nya, kerena hanya Tuhan
Yang Maha Esa yang wajib wujud-Nya itu yang berhak menyandang nama tersebut,
selain-Nya tidak ada, bahkan tidak boleh. Hanya Dia juga yang berhak memperoleh
keagungan dan kesempurnaan mutlak, sebagaimana tidak ada nama yang lebih agung
dari nama-Nya itu.

Al-Qur'an merujuk sifat Tuhan mempunyai pada asma'ul husna (lihat QS. Al-


A'raf [7]:180, Al-Isra' [17]:110, Ta Ha [20]:8, Al-Hasyr [59]:24). Menurut Gerhard
Böwering, "Nama-nama tersebut menurut tradisi dijumlahkan 99 sebagai nama
tertinggi (al-ism al-aʿẓam), nama tertinggi Tuhan, Allāh. Perintah bagi menyeru
nama-nama Tuhan dalam sastra tafsir Qurʾān mempunyai dalam Surah Al-Isra' ayat
110, "Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana
saja kamu seru, Ia mempunyai asma'ul husna (nama-nama yang terbaik)," dan
juga Surah Al-Hasyr ayat 22-24, yang mencakup semakin dari selusin nama Tuhan."
Allah SWt Berfirman dalam surah Al-A’raf Ayat 54
          
       
       
       

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Ia bersemayam di atas Arsy. Ia menutupkan malam kepada
siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan
dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam.”

4. Alam
Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia
ini selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Menurut Al-Ghazali, alam dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah alam ghoib dan alam syahadah.
Alam syahadah, alam yang terlihat, dalam istilah Inggris disebut universe yang
artinya seluruhnya, yang dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai alam semesta.

5. Manusia
al-Insân dapat diartikan sebagai makhluk yang memiliki kemampuan menalar dan
berpikir yang dengannya manusia dapat mengambil pelajaran dari apa yang mereka
lihat sehingga ia dapat maju dan berkembang. Ia merupakan makhluk yang berilmu,
sehingga dengan ilmunya ia dapat membedakan suatu perkara apakah itu benar atau
salah. Ia merupakan makhluk yang pada hakikatnya memiliki adab sehingga ia tidak
suka merampas dengan mengambil hak orang lain tanpa meminta izin. Ia merupakan
makhluk yang pada hakikatnya ramah dalam pergaulan serta bersahabat dengan
lingkungan, namun terkadang ia lupa (Khilaf) sehingga dengan mudah
dipengaruhi Syaithan untuk melaju ke jalan yang salah.

Anda mungkin juga menyukai