PENDAHULUAN
yang berfungsi untuk membina kesadaran warga Negara dalam melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai dengan jira dan nilai konstitusi yang berlaku (UUD 1945).Dalam
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
untuk generasi penerus yang bertujuan agar mereka menjadi warga negara yang
berpikir tajam dan sadar mengenai hak dan kewajibannya dalam hidup bermasyarakat
dan bernegara. Selain itu, pendidikan ini juga bertujuan untuk membangun kesiapan
seluruh warga negara agar menjadi warga dunia (global society) yang cerdas.
demokrasi.”
akhir yaitu pembentukkan warga negara yang baik sesuai dengan jiwa dan nilai
Pancasila dan UUD Tahun 1945. Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah
untuk membangun dan menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta
perilaku yang mencintai tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan
nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa yang
sedang dan mengkaji dan akan menguasai ilmu pengetahuaan dan teknologi serta seni.
dasar Pancasila,rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai,menerapkan dan
dan bermoral.
C. Pendekatan Pendidikan Kewarganegaraan
atas, maka embrio materi pendidikan kewarganegaraan , adalah berkaitan dengan hak
dan kewajiban warga negara dan negara. Analisis materi tersebut hendaknya
dilakukan melalui dua kajian. Pertama, dengan kajian kronologis yang meliputi:
pengertian hak dan kewajiban, latar belakang timbulnya hak dan kewajiban,
pelaksanaannya dan hambatan yang timbul dan pelaksanaan hak dan kewajiban.
Kedua, melalui kajian bidang kehidupan, yang meliputi hak dan kewajiban warga
Perpaduan antara materi kajian kronologis hak dan kewajiban dengan kajian bidang
kehidupan warga negara hendaknya selalu dimaknai dalam konteks bernegara. Itulah
hendaknya bisa diartikan sebagai materi hubungan ketika warga negara hendak
dalam membina kepribadian warga Negara yang baik dan bertanggung jawab sesuai
memahami norma-norma formal yang selanjutnya dengan norma itu, akan memiliki
sikap loyal terhadap Konstitusi. UUD Tahun 1945 sebagai hukum dasar yang
dapat dielaborasi dari tradisi teori sosiologi, antara lain yang dikembangkan oleh
Emile Durkheim, Vilfredo Pareto, Parsons dan Merton. Dalam tradisi struktural
bagian yang saling berhubungan. .Sementara itu, sistem sosial harus dipahami atas
definisi sosial dan perilaku sosial yang banyak digali dari tradisi. Dengan
menggunakan bahan informasi moral Pancasila dan UUD 1945 sebagai etika nasional
bangsa Indonesia. Etika nasional ini digunakan sebagai ‘parametrik’ apakah tindakan
latar dunia belajar dan lingkungan di mana peserta didik melakukan kegiatan