5 Stiker warna untuk pasien RESIKO CONTOH KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR ANTAR
KUNING JATUH PERAWAT DENGAN DOKTER LEWAT TELEPON :
6 Stiker warna untuk pasien MENOLAK Situation (S) : UNGU RESUSITASI / DO NOT Selamat pagi Dokter, saya Ani perawat Bugenville 1 RESUSCITATE (DNR) Melaporkan pasien nama Tn A mengalami penurunan pengeluaran urine 40 cc/24 jam, mengalami sesak napas. Background (B) : 2. Peningkatan Komunikasi Yang Efektif Diagnosa medis gagal ginjal kronik, tanggal masuk 8 September 2022, program HD hari Senin-Kamis Tindakan yang sudah dilakukan posisi semi fowler, sudah terpasang dower kateter, pemberian oksigen 3 liter/menit 15 menit yang lalu. Obat injeksi diuretic 3 x 1 amp TD 150/80 mmHg, RR 30 x/menit, Nadi 100 x/menit, oedema ekstremitas bawah dan asites Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 237 mg/dl Kesadaran composmentis, bunyi nafas rongki. Assessment (A) : Saya pikir masalahnya gangguan pola nafas dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lebih Pasien tampak tidak stabil Recommendation (R) : 6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) Komunikasi efektif adalah pengembangan Haruskah saya mulai dengan pemberian oksigen NRM hubungan antara tenaga kesehatan Apa advise dokter? Perlukah peningkatan diuretic atau RUMAH SAKIT UMUM CIAMIS (dokter, perawat, fisioterapis, bidan, nutrisionis, syringe pump? atau tenaga kesehatan lain) dengan pasien Apakah dokter akan memindahkan pasien ke ICU? 1. Ketepatan Identifikasi Pasien Menggunakan gelang identitas yang yang mencakup secara efektif dalam kontak sosial yang berlangsung 3 Detail Identitas Wajib , yaitu : secara baik, menghargai kemampuan dan keunikan masing-masing pihak, dalam upaya menyelesaikan 1. Nama pasien dengan minimal 2 suku kata permasalahan pasien 2. Tanggal lahir pasien ( Tanggal / Bulan / Tahun ) 3. Nomor rekam medik pasien Menggunakan metode SBAR (Situation , Background, Macam gelang identitas : Assesmen, Recomendation) saat melaporkan kondisi No Gelang Keterangan pasien, dan dengan TULBAKON (Tulis, Baca dan 1 Gelang warna untuk pasien jenis Konfirmasi) saat menerima advis melalui telepon, PINK kelamin Wanita serta harus mengeja ulang advis yang kurang jelas, 2 Gelang warna untuk pasien jenis obat2 LASA (Look Alike Sound Alike),NORUM (Nama BIRU kelamin Laki-Laki Obat Rupa Ucapan Mirip), High Allert, dengan ejaan 4 Stiker warna untuk pasien ALERGI alphabet Internasional. MERAH 3. Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu 5. Pengurangan Resiko Infeksi Terkait Pelayanan 6. Pengurangan resiko Pasien Jatuh Diwaspadai (High Alert) Kesehatan (Hand Hygiene) Penata laksanaan pasien resiko jatuh Menggunakan pelabelan obat2 high allert ENAM LANGKAH CUCI TANGAN (TEPUNG SELACI RESIKO RENDAH RESIKO TINGGI PUPUT) 1) Memastikan bel 1) Lakukan semua Label Informasi mudah dijangkau oleh pedoman pencegahan Obat yang memerlukan pasien jika ruangan untuk risiko rendah kewaspadaan tinggi (high tidak tersedia bel, dan sedang. HIGH ALLERT alert) maka diwajibkan ada 2) Memasang tanda 1 orang penunggu resiko pasien jatuh pasien. (segitiga kuning) pada Obat yang masuk dalam 2) Mengunci roda pada pintu kamar pasien daftar Look Alike Sound tempat tidur pasien. (Jika 1 kamar 1 LASA Alike (LASA), yaitu 3) Memasang Stiker pasien) memiliki kuning pada gelang 3) Mengunjungi dan nama/penampilan yang identitas pasien. monitor pasien setiap mirip dengan obat lain 4) Menaikkan pengaman satu jam Larutan Elektrolit Pekat merupakan larutan tempat tidur. 4) Menempatkan pasien berkadar garam tinggi 5) Memasang tanda dikamar yang paling ELEKTROLIT PEKAT risiko pasien jatuh dekat dengan nurse yang harus diencerkan HARUS DIENCERKAN dan memerlukan (segitiga kuning pada station (jika penyimpanan khusus dan bed/standart infus memungkinkan) kewaspadaan tinggi. pasien 5) Melakukan asesmen ulang resiko jatuh 4. Kepastian Tepat Lokasi,Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi (Keamanan Prosedur Pembedahan) A. Menerapkan Surgical Site Marking (SSM) penandaan daerah operasi. B. Menggunakan Surgical Safety Checklist (SSC) 5 MOMENT CUCI TANGAN ada 3 periode 1. Sebelum Kontak/Menyentuh Pasien 1. Sign In sebelum induksi anastesi. 2. Sebelum Melakukan Tindakan Aseptik 2. Time Out setelah induksi dan sebelum insisi 3. Sesudah Terkena/Menyentuh Cairan Tubuh kulit . Pasien 3. Sign Out periode selama atau segera setelah 4. Sesudah Kontak/Menyentuh Pasien penutupan luka, sebelum mengeluarkan pasien 5. Sesudah Meninggalkan Lingkungan Sekitar Pasien dari Ruang Operasi