Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA LAPANGAN

(KKN)

PENGOLAHAN AIR BERBASIS KONSEP FISIKA TERHADAP RESIDUAL CHLOR


PADA AIR HASIL OLAHAN DI PDAM TIRTA MUSI PALEMBANG INTALASI
PENGELOLAAN AIR (IPA) RAMBUTAN

Disusun oleh
Rahma Septia Ediyani (1920209019)

Dosen Pengampu :
Nurhamidah, S.Pd,.M.Si

KULIAH KERA LAPANGAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT dan Shalawat
beserta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW karena berkat
limpahan rahmat dan karunia- Nya lah yang telah melancarkan segala urusan hingga
penulis bisa menyelesaikan laporan kuliah kerja lapangan ini. Adapun judul dari
laporan kuliah kerja lapngan ini ialah Analisis Residual Chlor pada Air Hasil Olahan
Terkoneksi Konsep Fisika di PDAM Tirta Musi Palembang Intalasi Pengelolaan Air
(IPA) Rambutan. .

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.Bapak Dr. Muhammad Win Afgani, S.Si., M.Pd selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika UIN Raden Fatah Palembang.

2.Ibu Nurhamidah, S.Pd,. M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Kuliah Kerja
Lapangan (KKL) penulis.

3.Seluruh Dosen Tim Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Program Studi Pendidikan
Fisika UIN Raden Fatah Palembang.

4.Bapak Noveriansyah, S.T., M.T. Selaku Manajer Produksi di PDAM Tirta Musi,
Palembang.

5.Ibu Nurkomalasari, S.T. selaku Asisten Manajer Laboratorium PDAM Tirta Musi,
Palembang.

6.Bapak Anis Wahyudi, S.T. selaku Asisten Manajer IPA Karang Anyar PDAM
Tirta Musi, Palembang

7.Ibu Evita Sari, S.T. selaku laboran IPA Karang Anyar PDAM Tirta Musi,
Palembang.

8.Seluruh Staff dan Tenaga Kerja PDAM Tirta Musi Palembang.

ii
9.Tim Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di PDAM Tirta Musi Palembang yaitu Ana
Mardhotillah, Febby Oktavia Astiani, Rahma Septia Ediyani, Michelly
Fatimatuzahra Suhengki, dan Syifa Adenia Rinanda.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak terdapat


kekeliruan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi penulis yang lebih baik dimasa yang akan dating. Besar harapan semoga
laporan ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Aamin Yarobbal ‘Alamin.

Palembang, Oktober 2022

(Rahma Septia Ediyani)

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar......................................................................................................................

Daftar Isi.................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................

1.2 Tujuan Pelaksanaan.....................................................................................................

1.3 Manfaat........................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................

2.1 Riwayat Singkat Perusahaan.......................................................................................

2.2 Visi dan Misi.............................................................................................................11

2.2.1 Visi perusahaan.............................................................................................12

2.2.2 Misi perusahaan.............................................................................................13

2.3 Struktur Organisasi.................................................................................................13

2.4 Job Description........................................................................................................13

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN...........................................................................14

BAB IV PEMBAHASAN....................................................................................................15

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................15

5.1 Kesimpulan...............................................................................................................15

5.2 Saran ........................................................................................................................16

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air salah satu bagian paling penting bagi kehidupan manusia setelah
udara. Oleh karena itu, air dikatakan benda mutlak yang sangat diperlukan
dalam kehidupan makhluk hidup. Selain untuk memenuhi kebutuhan air
dalam tubuh (air minum), air juga memiliki fungsi untuk keperluan rumah
tangga dasar, seperti kegiatan memasak, mandi, dan mencuci. Oleh karena
itulah air sangat berperan bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. Begitu
penting manfaat air yang banyak digunakan untuk menunjang kehidupan
manusia sehari-hari sehingga kualitas air yang digunakan harus diperhatikan
agar tidak merugikan manusia yang menggunakannya (Duta Andhika Jawa
Dwipa et al., 2013).
Berdasarkan berbagai kebutuhan itulah maka dilakukan usaha-usaha
guna memenuhi kebutuhan air bersih yang dapat digunakan oleh masyarakat
luas. Dalam Perpres Nomor 33 tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional
Pengelolaan Sumber Daya Air disebutkan bahwa dalam pemenuhan air
tersebut manusia melakukan berbagai upaya untuk mendapatkannya dan
dalam usaha pemenuhan kebutuhan air bersih untuk masyarakat ini tidak
akan terlepas dari proses penyediaan/produksi air bersih (Parto Oktavianus
Sihombing, 2020).
Pengelolaan sumber daya air dengan upaya mendapatkan pemenuhan
kebutuhan air menjadi salah satu aspek penting sehingga ketersediaan air
perlu mendapat perhatian baik kuantitas, kualitas, maupun kontinuitasnya.
Saat ini ketersediaan air menjadi masalah global yang cukup serius seiring
dengan pertambahan jumlah penduduk yang besar dan semakin sedikitnya
sumber air yang didapatkan. Keadaan seperti ini mengakibatkan ketersediaan
sumber air yang bersih mengalami penurunan dimana semakin lama, sumber
air menjadi semakin langka ditemukan, sedangkan kualitasnya semakin
buruk untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan manusia (Rolan
Sudirman Pakpahan et al., 2015).

1
Seperti halnya pengelolaan sumber daya air yang dilakukan oleh
perusahaan PDAM Tirta Musi Palembang. PDAM Tirta Musi merupakan
salah satu perusahaan penyedia air minum di Palembang. PDAM ini juga
salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa public penyediaan air
hasil olahan yang berstatus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). PDAM
Tirta Musi Palembang ini juga memiliki 7 intake yang digunakan sebagai
sumber masuknya air sungai sebelum ke tahap pengelolaan. Sumber air baku
yang digunakan PDAM Tirta Musi Palembang seluruhnya berasal dari air
permukaan, yaitu sungai Musi dan sungai Ogan.
Sungai Musi menjadi salah satu sumber utama penduduk kota
Palembang dalam pemenuhan kebutuhan air. Pada hakekatnya air sungai
tidak memenuhi standar kualitas air minum yang berlaku, sehingga unsur -
unsur yang tidak memenuhi standar perlu dihilangkan agar memenuhi
standar yang berlaku. Untuk menjadikan air tersebut layak pakai, maka air
tersebut harus melewati suatu proses pengolahan. Terdapat 6 tahap proses
pengolahan air yang ada di PDAM seperti Koagulasi, Flokulasi,
Sedimentasi, Aerasi, Filtrasi, dan Desinfeksi dan netralisasi. Jadi air sungai
akan melalui 6 tahap pengolahan tersebut sebelum menjadi air hasil olahan
yang siap dikonsumsi ataupun digunakan (Rizka Mayasari and Merisha
Hastarina, 2018).
Pada proses pengolahan air sungai menjadi air hasil olahan ini
memiliki beberapa kandungan bahan kimia yang terdapat di Air hasil olahan
salah satunya adalah desinfektan yang terdapat pada air hasil olahan.
Desinfektan yang sering digunakan di Indonesia adalah senyawa gas khlor
yang berbemtuk gas dan kaporit. Gas chlor berfungsi untuk menjaga kualitas
air agar tetap aman hingga ke pelanggan. Apabila Residual Chlorine yang
diterima masyarakat rendah maka akan menyebabkan perkembangbiakan
bakteri maka perlu dilakukan analisis residual chlorine yang terdapat di
PDAM Tirta Musi Palembang Instalasi Pengolahan Air (IPA) Rambutan.
Untuk mengetahui adanya Sisa khlor pada air hasil olahan diperlukan
pengujian menggunakan alat Dr-900 Kolorimeter, dengan metodenya yaitu
Kolorimeteri.

2
1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mendapatkan pengetahuan mengenai Kuliah Kerja Lapangan


di PDAM Tirta Musi Instalasi Palembang Pengolahan Air (IPA)
Rambutan.
1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran proses pengolahan air di PDAM Tirta


Musi Palembang Instalasi Pengolahan Air (IPA) Rambutan.
2. Mengetahui cara pengujian sisa khlor air hasil olahan pada
PDAM Tirta Musi Palembang Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Rambutan.
3. Mengetahui nilai Parameter sisa khlor pada air hasil olahan di
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Rambutan.
4. Mengetahui dampak yang terjadi jika kualitas sisa khlor pada
air hasil olahan tidak memenuhi standar kualitas air hasil
olahan dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 736/MENKES/PER/VI/2010
5. Mengetahui fenomena fisika yang terdapat pada proses
penjernihan air
6. Untuk mengetahui prinsip-prinsip fisika yang terdapat pada
proses kholrnisasi

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat Bagi Mahasiswa


1. Mampu mengembangkan sikap profesionalisme di lingkungan
kerja.
2. Sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan di program
studi Pendidikan Fisika.
3. Mengetahui secara langsung fenomena fisika yang terdapat
pada proses penjernihan air dan prinsip-prinsip fisika yang
ada pada proses residual chlor

1.3.2 Bagi Prodi Pendidikan Fisika


3
1. Sebagai wadah untuk membina dan meningkatkan kerjasama
antara prodi pendidikan fisika dengan PDAM Tirta Musi
Rambutan
2. Dapat berguna sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai
sejauh mana kurikulum yang ada sesuai dengan pendidikan fisika.
1.3.3 Bagi PDAM Tirta Musi Instalasi Rambutan

Menciptakan kerjasama saling menguntungkan dan


bermanfaat antara PDAM Tirta Musi Palembang IPA
Rambutan dengan prodi pendidikan fisika UIN Raden Fatah
Palembang.

1.4 Waktu dan Lokasi Kuliah Kerja Lapangan

1.4.1 Waktu Pelaksaan

Kuliah Kerja Lapangan ini dilaksanakan selama 10


(sepuluh) hari, yaitu pada tanggal 9 Oktober 2022 sampai 19
oktober 2022. Kuliah Kerja lapangan ini dilaksanakan mulai
pukul 07.30 hingga 12.00 WIB.

1.4.2 Lokasi Praktikum Kesehatan Lingkungan

Lokasi Kuliah Kerja Lapangan di PDAM Tirta Musi


Palembang IPA Rambutan, yang beralamat di Jln. Rambutan
ujung No.1,30 ilir, kec. Ilir barat.II, Kota Palembang,
sumatera selatan 30129.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Umum PDAM Tirta Musi

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi adalah perusahaan


yang melakukan pengadaaan dan pendistribusian air bersih ke rakyat Kota
Palembang. PDAM Tirta Musi berdiri sejak 1929 yang diresmikan oleh
pemerintah colonialkolonial Belanda yang bertempat di 3 Ilir Palembang
dengan nama saat itu Palembang Water Leading (PWL). Instalasi I selesai
dibangun pada tahun 1933 dengan kapasitas 100 liter per detik [3].

Aktivitas distribusi air bersih dilakukan di kantor Burge Van dan


Geemente Van Palembang. Melalui keputusan Geemente Read yang
divalidasi oleh Gubernur Hindia Belanda nomor 221 tahun 1932, tentang
dibentuknya badan khusus pengelola air bersih. Status badan tersebut telah
menjadi bagian dari Dinas Pekerja Umum Kota Palembang, diringi dengan
peraturan yang mengatur air bersih kota Palembang yang disebut sebagai
“Water Leiding Diensi” [3].

Setelah masa kependudukan jepang selesai, dilakukan perbaikan dan


penambahan pipa distribusi. Kemudian pada tahun 1956 daya tamping
produksi menjadi 300 liter per detik, dengan penambahan dua mesin pompa.
Setelah Indonesia merdeka, perusahaan diambil kekuasaannya oleh
kotamadya Palembang Seksi Teknik Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum.
Tahun 1963 dilakukan penyempurnaan di bidang internal sumber daya
manusia. Kegiatan produksi dan distribusi air dilakukan oleh pekerja umum
tingkat II Palembang, sedangkan kegiatan administrasi dan keuangan
dilakukan oleh bagian perusahaan-perusahaan Pemda kotamadya
Palembang.

Palembang Water Leading berubah status menjadi Perusahaan Air


Bersih yang melaksanakan produksi dan administrasi pada tanggal 21
Agustus 1963. Hal 2 tersebut berdasarkan surat keputusan Walikota
Palembang, Nomor : 104/UM/WK/1963. Pada tahun 1976, Perusahaan Air

5
Bersih berubah statusnya menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirta Musi. Hal tersebut berdasarkan Perda kotamadya Daerah Tingkat II
Palembang Nomor : L/Perda/Huk/1976 tanggal 3 April 1976 dan surat
keputusan Gubernur Kepala Daerah tingkat I Sumatera Selatan Nomor : 20
KPTS/IV/1976 tanggal 11 Juni 1976.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan


Visi PDAM Tirtamusi adalah :
1. Menjadi perusahaan smart happy yang unggul dalam penyediaan air
minum dan pengelola air limbah di Indonesia pada tahun 2028

Misi PDAM Tirta Musia adalah :


1. Menjadi penyedia air minum yang handal berprinsip pada pelayanan 4K
(kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan) serta GCG (Good
Corporate Governance)
2. Mengintegrasikan semua informasi produksi, distribusi, pelayanan dan
sumber daya dalam pengembangan transformasi teknologi digital sebagai
sumber kekuatan perusahaan
3. Mangutamakan kepuasan/kebahagiaan pelanggan dengan pelayanan yang
lancer, aman, cukup, teratur dan bertanggung jawab sehingga menjadi
kebanggaan masyarakat dan pemerintah
4. Mampu memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan terbaik secara
berkelanjutan bagi karyawan dan menjadi tempat memperluas wawasan
pengetahuan dan keterampilan tentang penyediaan air minum dalam
upaya pengembangan diri yang lebih kreatif dan inovatif dengan
teknologi tepat guna, efisien dan terintegrasi, berbasis sumber daya dan
kearifan lokal.

6
2.3 Struktur Organisasi

7
2.4. Job Deskription

A. Direktur Utama

Direktur utama membawahi direktur Teknik, direktur operasional dan


pemasaran serta direktur umum dan keuangan. Adapun tugas direktur utama
sebagai berikut:
1. Merancang kegiatan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.
2. Merumuskan dan menetapkan kebijakan sesuai dengan kebijaksanaan
umum yang ditetapkan oleh badan pengawas.
3. Menyusun anggaran perusahaan, perubahan anggaran dan program
pelaksanaan untuk diajukan ke badan pengawas 3 bulan sebelum tahun
buku berlaku.
4. Mengkoordinasi, mengawasi, dan menilai pelaksanaan anggaran
perusahaan dan program yang telah ditentukan.
5. Menetapkan sistem dan prosedur bidang administrasi keuangan
pembukuam, Teknik penyusunan laporan dan pengaturan perusahaan.
6. Memutuskan keputusan akhir terhadap masalah-masalah yang mendasar.

B. Direktur Teknik

Direktur Teknik berhubungan dengan masalah produksi dan Teknik


operasi pengolahan air minum. Adapun tugas dari ditektur teknik sebagai
berikut :

1. Memimpin direktorat teknik.


2. Merancang kegiatan perencanaan dan operasional perusahaan bidang
produksi dan distribusi hasil olahan serta perbaikan alat-alat
perlengkapan pabrik air.
3. Mengkoordinasikan, mengatur, memberi pengarahan dan mengawasi
kegiatan pelaksanaan tugas yang ada dibawahya sehingga berjalan
dengan lancer.

8
4. Mengusahakan peningkatan efisiensi prodyksi dan distribusi air hasil
olahan, perawatan dan perbaikan alat perlengkapan pabrik serta mutu air
hasil olahan yang diproduksi.
5. Menandatangani atau menyetujui surat keluar.
6. Direktur teknik membawahi bagian perencanaan serta bagian produksi dan
pemeliharaan.

Direktur teknik membawahi bagian-bagian berikut ini:

a. Bagian perencanaan dan pengembangan

Bagian perencanaan terdiri dari seksi merencanakan jaringan pipa, seksi

pekerjaan pipa, dan seksi dokumentasi. Setiap pekerjaan yang dilakukan

oleh pegawai wajib didokumentasikan dan dilaporkan pada pengadaan.

b. Bagian produksi

Bagian ini bertugas melakukan produksi air hasil olahan dan


pemeliharaan jaringan dan semua instalasi yang beroperasi. Adapun tugas
bagian ini yaitu:
i. Seksi Rambutan, menyuplai air bersih ke wilayah Instalasi Rambutan
dan sebagai kantor pusat PDAM Tirta Musi Palembang.
ii. Seksi 1 Ilir dan 3 Ilir, menyuplai air bersih ke wilayah instalasi 1 Ilir
dan sekitarnya.
iii. Seksi Intake Karang Anyar dan Poligon, menyuplai air bersih ke
wilayah Gandus dan Poligon dan sekitarnya.
iv. Seksi Instalasi Ogan dan Intake Ogan menyuplai air bersih ke wilayah
Kertapati, jakabaring, plaju, dan sekitarnya.
v. Seksi Instalasi dan Transmisi Borang, menyuplai air berish ke wilayah
unit pelayanan sako dan perumnas.
vi. Seksi IPA Karang Anyar, menyuplai air bersih ke wilayah unit KM 4
dan Alang-alang Lebar.
vii. Seksi Laboratorium mengontrol kualitas air baku, air hasil olahan dan
air yang ada di pelangggan dengan Analisa laboratorium.

9
c. Bagian Mekanik Listrik

i. Seksi Pemeliharaan Mekanik dan Listrik, memantau selalu kestabilan


listrik di PDAM untuk memastikan hasil produksi yang maksimal.
ii. Seksi kontrol kualitas, mengontrol kualitas air baku, air hasil olahan dan
air yang ada di pelanggan dengan analisa laboratorium.

C. Direktur Operasional dan Pemasaran


Direktur operasional dan pemasaran merencanakan, mengarahkan, dan
mengawasi seluruh kegiatan operasional perusahaan, Direktur operasional
membawahi bagian pengendalian kehilangan air dan unit pelayanan.

a. Bagian pengendalian kehilangan air

Unit atau bagian ini melakukan pengendalian air, menganalisa jaringan


pipa dan melakukan berbagai Tindakan. Adapun tugas bagian ini yaitu:
i.Seksi kebocoran merupakan langkah untuk mengawasi kebocoran pada
jaringan pipa berdasarkan metode pasif dan aktif.
ii. Seksi analisa jaringan, menganalisa jaringan pada setiap tempat atau
daerah yang dipantau dengan aktif dan pasif.
iii. Seksi penertiban melakukan pemutusan pipa saluran pada pelanggan
dikarenakan menunggak lebih dari 3 bulan.
Iv. Seksi meteran, mengecek meteran air disetiap rumah pelanggan
untuk memastikan potensi produksi air kepada konsumen.
b. Unit Pelayanan

Unit pelayanan PDAM Tirta Musi meliputi, unit pelayanan


Rambutan unit pelayanan 3 Ilir, unit pelayanan KM IV, unit pelayanan
Seberang Ulu 1, unit pelayanan Saki Kenten, unit pelayanan Kalidoni, unit
pelayanan Seberang Ulu II, unit pelayanan Alang-alang Lebar dan unit
pelayanan Karang Anyar.
D. Direktur Umum dan Keuangan
Direktur umum dan keuangan membawahi 4 bagian yaitu bagian
keuangan, pengadaaan, SDM dan umum, Adapun tugas direktur umum
sebagai berikut:

i. Memimpin direktorat keuangan dan umum


10
ii. Menandatangani dokumen pembelian dan pengadaan barang
iii. Mengawasi keadaan pengadaan dan persediaan barang
iv. Merancang peraturan-peraturan dalam bidang kepegawaian
v. Meneliti dan menyetujui daftar gaji dan uang lembur dengan
menandatangani daftar tersebut beserta data kelengkapannya
vi. Mengatur dan mengawasi kegiatan-kegiatan keamanan penertiban dan
pengamanan
vii. Menganalisa dan menilai laporan-laporan kegiatan pengamanan dan
penertiban
viii. Memelihara dan meningkatkan disiplin serta gairah kerja seluruh
karyawan terutama dalam lingkungan direktoratnya
ix. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian dan frekuensi waktu lembur
a. Bagian keuangan

i.Seksi Akuntansi dan Pajak, setiap bulannya harus dibuat rekapan berupa
banyak pengeluaran dan pemasukan dijadikan arsip
ii. Seksi Kas, setiap bulan wajib bagi pegawai menyumbangkan uang 10%
kepada koperasi PDAM
iii. Seksi Anggaran dan Aset setiap bulannya anggaran pendapatan harus
memenuhi target yang disetujui oleh direktur utama
iv. Seksi Pengolahan Data dan Rekening, setiap bulannya wajib dilaporkan
b. Bagian pengadaan

i. Seksi Pengadaan barang/jasa, menyediakan dan mengadakan


kebutuhan alat- alat yang sifatnya habis pakai seperti alat tulis kantor
dan obat air.
ii. Seksi Pembelian langsung, menyediakan dan mengadakan kebutuhan
alat-alat yang sifatnya habis pakai seperti alat tulis kantor dan obat air
c. Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

i.Seksi SDM dan Diklat, memperhatikan sumber daya manusia untuk


kestabilan perusahaan
ii. Seksi Legal Officer, mengelola dokumen legal perusahaan

11
d. Bagian Umum

i. Seksi Humas dan Tata Usaha, selalu mempersiapkan dan mengarsipkan


surat masuk dan keluar serta mendokumentasikan kebutuhan rumah
tangga perusahaan.
ii. Seksi Pengamanan, selalu siap melakukan pengamanan intern perusahaan
serta menjaga keamanan lingkungan perusahaan baik ancaman dari pihak
dalam dan pihak luar perusahaan
iii. Seksi Gudang, melengkapi dan menyediakan serta menyimpan kebutuhan
material perusahaan seperti pipa, meter air, dan material berat yang bersifat
umur pemakaiannya lama
iv. Seksi Rumah Tangga mempersiapkan dan melakukan kebutuhan rumah
tangga perusahaan
2.5 Manajemen Perusahaan

Perusahaan Palembang Water Leading dioperasikan oleh kolonial


belanda hingga kemerdekaan Indonesia, lalu diambil alih oleh Dinas Pekerjaan
Umum Kotamadya Palembang Seksi Teknis Air hasil olahan dari 21 Agustus
1963 dan akhirnya menjadi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang
berdiri sendiri dibawah Pemerintah Daerah Tingkat II Palembang dan pada 3
April 1976 PDAM Tirta Musi berada di bawah Pemerintah Daerah Tingkat II
Palembang [3].

A. Kepegawaian

PDAM Tirta Musi adalah perusahaan daerah tingkat II Palembang.


Karyawan PDAM Tirta Musi dibagi menjadi 2, yaitu: pegawai perusahaan
dan pegawai Outsourching.

1. Pegawai Perusahaan yang termasuk pegawai perusahaan adalah semua


pegawai yang diangkat oleh direksi melalui surat keputusan direksi.
2. Pegawai Outsourching pegawai lepas honorer (penagih rekening
satuan keamanan).

12
B. Fasilitas Karyawan

Faktor penunjang produksi adalah kesejahteraan karyawan baik


melalui peningkatan pendapatan maupun fasilitas lainnya, untuk
memenuhi kesejahteraan karyawan PDAM Tirta Musi maka
disediakan sarana olahraga, sarana ibadah, pendidikan dan
perumahan yang berada di lokasi PDAM Tirta Musi Palembang.

C. Peraturan Kerja

Instalasi dipimpin oleh satu orang kepala instalasi yang membawahi


4 regu shift dengan setiap regu terdiri dari 3 sampai 5 orang yang dikepalai
oleh satu orang kepala shift. Pelaksanaannya 3 hari kerja 1 hari libur
masuk kembali dengan penukaran shift. Non shift hari Senin dan Kamis
07.30 sampai 16.00 dan Jum'at
07.30 sampai 16.30. Shift khusus bagian produksi dan satuan
keamanan terdiri dari shift A 08.00 sampai 16.00, shift B 16.00 sampai
24.00 dan shift C 24.00 sampai 08.00 [3].

D. Distribusi dan Air hasil Olahan

Pendistribusian dilakukan oleh masing-masing instalasi menyediakan


pompa distribusi dengan kapasitas yang berbeda-beda, selain pompa yang
beroperasi normal instalasi mempunyai pompa cadangan yang digunakan
pada malam hari berkapasitas lebih kecil dari siang hari.

E. Ruang Lingkup Usaha

PDAM Tirta Musi yang terletak di kota Palembang mempunyai


lokasi Intake, instalasi pengolahan air dan booster yang letaknya masih
berada di kota Palembang. PDAM Tirta Musi mempunyai tujuh booster
yaitu booster Kertapati, booster Punti Kayu, booster Plaju, booster Sako
Kenten, booster Kalidoni, booster KM 4 dan booster Anang-Alang Lebar,
serta memiliki empat intake yaitu: intake Ilir, intake Karang Anyar dan
intake Ogan serta intake Borang dan 6 Instalasi Pengolahan Air (IPA) [

13
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Pelaksanaan Kegiatan


Hari/ Kegiatan Keterangan Dokumentasi
Tanggal
Kamis, 6 Pembukaan Medapatkan arahan dari
Oktober KKL di Ibu Mala selaku
2022 PDAM Tirta pembimbing kkl di
Musi PDAM Tirta Musi
Palembang. Palembang.

Pengenalan Mbak okta selaku


Situasi pembina di laboratorium
Tempat menjelaskan proses awal
Alat pengukuran pH
Praktek Kerja pengolahan air baku
Lapangan di sampai menjadi air siap
PDAM Tirta pakai. Alat-alat yang
Musi digunakan dalam proses
Palembang pengujian air diantaranya
analisis sisa chlor, yang
mana intruksi kerjanya
digunakan untuk
Alat conductivity meter
penetapan sisa chlpr
dalam sample air bersih,
analisis pH yang mana
intruksi kerja ini
digunakan untuk
penempatan pH dalam
sample air, analis turbiditi
untuk menentukan

14
kekeruhan air, dan Alat pengukuran turbiditi
analisis analisis
conductivity untuk
menentukan temperatur,
konduktivitas, dan TDS.
Jumat, 7 Pengambilan Pada jam 07.30
Oktober Sample Air mahasiswa kerja lapangan
2022 mengambil sample air
baku dari proses intake,
yang mana air baku
mengalir melalu pipa
dengan bantuan pompa,
air berasal dari sumber air
sungai musi.

Pengambilan air baku dari


proses intake.
Senin, 10 Pengambilan Pengujian flok
Oktober sampel air menggunakan alat jar tes.
2022 baku untuk Cara kerja alat ini adalah
pengujian flok untuk mengikat flok-flok
di halus menjadi flok besar
laboratorium. sehingga mudah
mengendap pada proses
sedimentasi Alat Jar Tes
Selasa, 11 Pengujian pengujian air di
Oktober konduktivitas laboratorium dan
2022 air parameter fisik yang
diujikan (pH,
conductivity, TDS,
turbidity, warna, suhu, Pengujian sisa chlor pada air
residual chlor, dan flow bersih
chlor.

15
Mengukur sisa chlor padaa
sample air
Rabu, 12 Pengukuran pengujian air di
Oktober pH dan laboratorium dan
2022 Turbiditi di parameter fisik yang
laboratorium. diujikan (pH,
conductivity, TDS,
turbidity, warna, suhu,
residual chlor, dan flow
chlor.
Alat pengukuran turbiditi
Kamis, 13 Mengetahui Pengenalan alur proses
Oktober gambaran pengolahan air di PDAM
2022 SOP produksi Tirta Musi Palembang.
PDAM Titra
Musi
Alur proses pengolahan air
Palembang
di PDAM Tirta Musi
Palembang.
Jumat, 14 Observasi Observasi proses
Oktober lapangan pengolahan air mulai dari
2022 mengenai Intake, Koagulasi,
proses Flokulasi, Sedimen,
pengolahan Filtrasi, Reservoir,
air. Netralisasi dan Disinfeksi.

Sedimen air

16
Senin, 17 Mempelajari Mengetahui debit air dan
Oktober alat operator pompa yang beroperasi
2022 Skada melalui tampilan alat
operator skada.
Alat operator Skada
Selasa, 18 Observasi Proses pengadukan air
Oktober proses yang telah dicampurkan
2022 pengadukan kapur untuk menetralisir
kapur dan nilai pH air. Sedangkan
tawas. Alumunium Sulfat
(Tawas) untuk
menjernihkan air

Proses pengolah air dengan


kapur
Rabu, 19 Penutupan
Oktober KKL di
2022 PDAM Tirta
Musi
Palembang

17
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Penentuan kadar sisa khlor


Penentuan kadar sisa chlor yang dilakukan di PDAM Tirta musi
Instalasi Rambutan ini dapat menggunakan beberapa cara diantaranya
ialah Ortholidin, dan DR 1900. Pegujian yang dilakukan untuk menguji
sisa chlor ini dilakukan dengan menggunakan alat DR 1900 atau dengan
metode yang mengacu standar acuan APHA – AWWA 4500 chlorine
(Residual) (G), 2017 ed 23. Pengujian sisa chlor ini juga dilakukan dengan
menggunakan Reagen DPD 1 free chlorine. Tata cara kadar sisa Chlor
dalam Standard Operating Procedure (SOP) laboratorium PDAM Tirta
Musi Palembang yaitu:

1. Standar Acuan : APHA – AWWA 4500 chlorine (Residual) (G


2. Alat :
 Spektrofotometer DR 1900
 Cuvet
 Tisu
3. Pereaksi :
 DPD free chlorine Powder Pillow item (No. 1407099)
4. Langkah Kerja :
1. Hidupkan Alat dengan menekan tombol on/off
2. Pilih program “87 Chlorine, F&T PP MR”
3. Persiapkan belanko ke dalam cell holder, kemudian tutup cap DR 1900
4. Bersihkan kuvet menggunakan tisu
5. Masukkan blanko ke dalam cell holder, kemudian tutup cap DR
1900
6. Tekan Zero, tampilan layar 0.00 mg/L Cl2
7. Persiapan sample isi kuvet dengan 10 ml sample
8. Tambahkan 1 sachet DPD bebas chlorine reagen powder pillow
9. Tutup sel, aduk dengan cepat hingga larut, (Larutan akan
berwarna merah muda jika terdapat sisa klor)
10. Bersihkan kuvet menggunakan tsu, tekan read maka sisa chlor
akan tampil di layar dalam mg/L, Cl2
18
4.2 Hasil dan Pembahasan
4.2.1 Hasil Pengujian
Hasil analisa pengujian ini dilakukan setiap hari di Instalasi
Rambutan PDAM Tirta Musi Palembang. Hasil Pengujian ini
dibandingkan dengan menggunakan acuan pada Peraturan Menteri
Kesehatan Indonesia Nomor 736 Tahun 2010 mengenai Tata Laksana
Pengawasan kualitas air minum menyebutkan bahwa secara umum nilai
minimum sisa khlor pada outlet reservoir sebesar 0,2 ppm. Sedangkan
nilai maximum untuk sisa khlor sendiri sebesar 1 ppm.
Pengujian Analisa sisa khlor dalam air ini diuji pada Praktik Kerja
Lapangan, yang dimulai dari tanggal 06 oktober 2022 hingga 12 oktober
2022.
Tabel 4. 1 Hasil Pengujian Chlor

Waktu Hari/Tanggal Pengujian


Pengujian kamis, 06 Jumat, 07 Senin, 10 Selasa , 11 Rabu , 12
Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober
2022 2022 2022 2022 2022
09.00 0,3 mg/l 0,5 mg/l 0,3 mg/l 0,4 mg/l 0,3 mg/l

10.00 0,3 mg/l 0,6 mg/l 0,3 mg/l 0,3 mg/l 0,3 mg/l
11.00 0,3 mg/l 0,6 mg/l 0,3 mg/l 0,3 mg/l 0,3 mg/l
12.00 0,5 mg/l 0,6 mg/l 0,3 mg/l 0,3 mg/l 0,3 mg/l
Rata – Rata 0,35mgl 0,57 mg/l 0,3 mg/l 0,32mgl 0,3 mg/l
Rata – Rata
Total 0,36 mg/l
Sumber : Hasil Laporan Analisa sisa khlor pada air hasil olahan IPA Rambutan PDAM Tirta
Musi Palembang

19
Sisa khlor berdasarkan Tabel 4.1 Menunjukkan bahwa rata rata sisa
khlor air hasil olahan PDAM Tirta Musi IPA Rambutan tanggal 6 oktober
ialah sebesar 0,35 mg/l sedangkan rata rata sisa khlor pada tanggal 7
oktober sebesar 0,57, rata rata sisa chlor pada tanggal 10 sebesar 0,3 mg/l,
rata rata sisa chlor pada tanggal 11 oktober sebesar 0,32mg/l dan untuk
tanggal 12 oktober rata rata sisa chlor sebesar 0,3 mg/l. sedangkan untuk
rata rata sisa chlor secara keseluruhan sebesar 0,36 mg/l dengan nilai sisa
chlor terendah sebesar 0,3 mg/l dan sisa chlor tertinggi adalah 0,57 mg/l.
Berdasarkan SNI 6775: 2008 larutan Kalsium hipoklorit /kaporit
diinjeksikan sebelum masuk ke reservoir (pada pipa air hasil olahan).
Dengan konsentrasi dan dosis yang diberikan, sisa klor yang dihasilkan
pada air hasil olahan masih berada di dalam batasan yang diatur oleh
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
736/MENKES/PER/VI/2010 yaitu 0,20 - 1,00 ppm.
Penelitian ini sejalan dengan (Fuadi,2012), jika adanya sisa klor bebas
kurang dari 0,2 mg/l dalam jaringan pipa distribusi hal ini perlu
diperhatikan, karena diperkirakan menjadi penyebab kemampuan
desinfektan berkurang sehingga meningkatkan jumlah pathogen, dan jika
sisa klor bebas di dalam pipa distribusi melebihi 1 mg/l maka air baku akan
memiliki sifat karsinogenik dan akan berbahaya bagi siapa saja yang
mengkonsumsi air tersebut.

4.1 Dampak Terhadap Kesehatan


Menurut (Hanung Sinandi Arista Putra et al., 2022), Apabila sisa khlor
pada sistem distribusi air minum terlalu rendah, maka bakteri dapat
berkembang biak dalam air dan dapat mengakibatkan waterborne diseases
di masyarakat. Ketika sisa klor dalam air terlalu tinggi maka dapat
menyebabkan air minum menjadi berbau kaporit yang tajam dan
membahayakan kesehatan manusia.
Kontak dengan kulit secara langsung dapat menyebabkan gatal - gatal,
timbul kemerahan pada kulit, nyeri hebat, hingga iritasi seperti luka bakar.
Kontak langsung dengan mata dapat menyebabkan iritasi mata dengan
indikasi mata memerah, gatal, nyeri, lakrimasi, pandangan kabur,

20
fotopobia. Pada kasus berat dapat terjadi luka ringan pada epitelium
kelopak mata. Tingkatan iritasi tergantung pada konsentrasi klorin dalam
air dan lamanya kontak antara manusia dan air.
Faktor yang mempengaruhi khlor dari sifat fisika :
1) Faktor Lingkungan
Faktor – Faktor yang mempengaruhi desinfeksi antara lain terdapat fenomena
fisika yaitu:
1. Suhu
Semakin tinggi suhu air peluruhan klor semakin besar. Jika suhu
air semakin tinggi maka akan mempengaruhi keberadaan natrium
hipoklorat, efisiensi natrium hipoklorat menurun seiring pertambahan
suhu air. Oleh karna itu semakin tinggi suhu air maka kemampuan
desinfektan pada air akan semakin menurun.
2. pH
Setiap desinfektan akan berfungsi optimal pada Ph tertentu. Daya
desinfektan klorin akan turun bila Ph air makin bertambah. Bila Ph air >
7 maka akan terbentuk khloramin sedangkan pada Ph < 6 maka akan
terbentuk diklhoramin.
3. Kualitas Air
Kualitas air baku yang mengandung banyak zat organic dan unsur
lainnya akan mempengaruhi besarnya kebutuhan klorin sehingga
dibutuhkan konsentrasi klorin yang cukup tinggi. Jika kekeruhan pada
air relative tinggi dapat menghambat proses kerja klorin
4. Pengolahan Air
Pengolahan Air baku menjadi air minum mempunyai tahap
tahapan dalam prosesnya. Kualitas air baku serta volume atau debit air
berhubungan langsung dengan kebutuhan klorin sebagai desinfektan.
Pengolahan air yang buruk akan membutuhkan dosis khlorin yang lebih
besar karena mikroorganisme dalam air masih bisa sembunyi diantara
zat zat terlarut dalam air sehingga akan mempengaruhi sisa khlor pada
jaringan distribusi. Pada pengolahan air pada proses flok menggunakan
alat jar tes. Menggunakan bahan baku tawas, pada saat tawas di campur
kedalam air baku maka harus ada mengukur kekentalan tawas, dan
volume, sama seperti visika pada materi fluida statis pada bagian

21
viskositas.
5. Jarak Tempuh Air
Jarak tempuh yang dibutuhkan air dari instalasi pengolahan
menuju proses pendistribusian. Dalam perjalanan air menuju konsumen
sering mengalami kendala seperti kebocoran pipa yang dapat
mengakibatkan pencemaran pada air karena masuknya mikroorganisme,
sehingga semakin jauh jarak tempuh air resiko pencemaran air juga akan
semakin meningkat.pada jarak tempuh air juga pada proses sedimentasi
terdapat fenomena fisika dimana air akan mengalami gravitasi sehingga
sisa kotoran akan mengendap ke bawah bak penampungan. Dalam
pembuktiannya terdapat pada rumus fisika sehingga dapat membuktikan
bahwa air akan mengalami pengendapan dari atas ke bawah.
Dimana rumus gravitasi adalah :

22
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Pengujian sisa khlor ini menggunakan alat bernama kolorimeter dengan
menggunakan standar acuan APHA – AWWA 4500 chlorine
(Residual) (G), 2017 ed 23.
2. Pada pengujian yang dilakukan untuk rata rata sisa khlor secara
keseluruhan sebesar 0,36 mg/l dengan nilai sisa chlor terendah sebesar 0,3
mg/l dan sisa chlor tertinggi adalah 0,57 mg/l.
3. Apabila sisa khlor pada sistem distribusi air minum terlalu rendah,
maka bakteri dapat berkembang biak dalam air dan dapat
mengakibatkan waterborne diseases di masyarakat. Ketika sisa klor
dalam air terlalu tinggi maka dapat menyebabkan air minum menjadi
berbau kaporit yang tajam dan membahayakan kesehatan manusia.

5.2 Saran
Saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk IPA
Rambutan PDAM Tirta Musi Palembang yaitu diharapkan lebih
mengoptimalkan pendosisan gas khlor agar selalu stabil di setiap harinya.

23
DAFTAR PUSTAKA

Ajulan, Ahmad. 2019. Evaluasi Kualitas Air Minum Isi Ulang Yang Berada Di
Daerah Perkampungan Kodam Sunggal Kotamadya Medan Tahun 2019.
Institut Kesehatan Helvetia.
Bisri, Muhammad 2012. Air Tanah, Universitas Brawijaya Press.
Churaez, Fiza Ishlahiyya, Ramadani, Rifngan, Firmansyah, Rizky, Mahmudah, Siti
Nur & Ramli, Sri Wahyuni 2020. Pembuatan Dan Penyemprotan
Disinfektan: Kegiatan Kkn Edisi Covid-19 Di Desa Bringin, Malang.
Sinergi: Jurnal Pengabdian, 2, 50-55.
Desi, Ratna Sari 2018. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Sisa
Klorin pada Jaringan Distribusi Air Minum IPA Cileng PDAM Lawu Tirta
Magetan.
Dwipa, Duta Andhika Jawa, Hanani, D, Joko, M Si & Tri, Ir 2013. Kadar Sisa
Chlor Dan Kandungan Bakteri E. coli Perusahaan Air Minum Tirta Moedal
Semarang Sebelum Dan Sesudah Pengolahan. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro, 2, 18853.
Mardella, Fitria. 2017. Studi Kasus Kandungan Klorin Secara Kualitatif Dan
Kuantitatif Pada Daging Ayam (Gallus domesticus) Di Pasar Tradisi Di
Kota Bandung. Fakultas Teknik.
Mayasari, Rizka & Hastarina, Merisha 2018. Optimalisasi Dosis Koagulan
Aluminium Sulfat Dan Poli Aluminium Klorida (PAC)(Studi Kasus Pdam
Tirta Musi Palembang). Integrasi: Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 3, 28-36.

Putra, Hanung Sinandi Arista, Ma'rufi, Isa & Ellyke, Ellyke 2022. Analisis Risiko
Kesehatan Lingkungan Sisa Klor (Cl2) pada ZAMP Perumda Air Minum
Tugu Tirta Kota Malang. Pustaka Kesehatan, 10, 107-113.

24
25
26
27

Anda mungkin juga menyukai