Anda di halaman 1dari 199

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, DAN KUALITAS

PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SERTA


DAMPAKNYA TERHADAP MINAT PENGGUNAAN ULANG (STUDI
KASUS KONSUMEN GO-JEK DI JAKARTA SELATAN)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sebagai Syarat Untuk
Memperoleh Gelar SarjanaEkonomi

Oleh:
Fahrudin
NIM: 1111081000087

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M

i
i
ii
iii
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Fahrudin

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Agustus 1993

Agama : Islam

Alamat : Jl. Benda No. 60 RT 07 RW 01 Ciganjur Jagakarsa

Jakarta Selatan

Nomor Telepon : 0813 8203 5968

Email : fahruldava25@gmail.com

PENDIDIKAN

1999 – 2005 : MI El-Syifa

2005 – 2008 : MTS N 2 Jakarta

2008 – 2011 : SMK N 41 Jakarta

2011 – 2016 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

PENGALAMAN KERJA

2009 Magang di Pizza Hut Pasar Raya Blok M

2011 Greeter Ritz Carlton Pasific Place

2012 - 2018 Volunteer Bakti Pemuda

PENGALAMAN ORGANISASI

2008 Paskibraka SMK N 41

2009 Anggota Osis SMK N 41 Jakarta

2009 Bendahara Rohis SMK N 41

2016 Karang Taruna RT 07 RW 01 Ciganjur

v
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh citra merek, harga, kualitas
pelayanan terhadap kepuasan konsumen dan dampaknya terhadap minat
penggunaan ulang pada konsumen GO-JEK di Jakarta Selatan. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang
dikumpulkan dari 100 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
adalah teknik nonprobability samplingdengan metode purposive sampling,,
kemudian data di proses menggunakan analisis path. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa dalam struktur I citra merek, harga dan kualitas pelayanan
secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Kemudian secara
parsial citra merek dan dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan konsumen, namun tidak ada pengaruh antara variable harga dengan
variabel kepuasan konsumen. Pada struktur II variabel citra merek, kualitas
pelayanan, dan kepuasan konsumen secara simultan berpengaruh terhadap minat
penggunaan ulang. Kemudian secara parsial kepuasan konsumen berpengaruh
signifikan terhadap minat penggunaan ulang. Namun citra merek dan kualitas
pelayanan tidak berpengaruh terhadap minat penggunaan ulang. Analisis koefisien
determinan pada struktur I dilihat dari R2 sebesar 67.9%. Angka tersebut
mempunyai maksud bahwa pengaruh citra merek, harga, dan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan konsumen secara simultan sebesar 67,9%, sedangkan sisanya
sebesar 32,1% (100% - 67,9%) disumbangkan oleh faktor lain. Analisis koefisien
determinan pada struktur II dilihat dari R2 sebesar 48,1%. Angka tersebut
mempunyai maksud bahwa pengaruh citra merek, kualitas pelayanan dan kepuasan
konsumen terhadap minat penggunaan ulang sebesar 48,1%, sedangkan sisanya
sebesar 51,9% (100% - 48,1%) disumbangkan oleh faktor lain.
Kata Kunci : Citra Merek, Harga, Kualitas Pelayanan, Kepuasan Konsumen, Minat
Penggunaan Ulang

vi
ABSTRACT
The aim of this research is to analyze the effect of brand image, price, service
quality, on customers’ satisfaction and its impact on repurchase intention on
customers’ GO-JEK at South Jakarta. The data which is used in this research is
primary and secondary data from 100 respondents. The sample was selected by
using non probability sampling technique with purposive sampling, and analyzed
by path analysis. The result of this research shows that the structure I, there is a
significant effect of brand image, price and product quality on customers’s
satisfaction simultaneously. In partially there is a significant effect of brand image
and service quality on customers’ satisfaction, However there isn’t a significant
effect of price on customers’ satisfaction partially. The structure II shows there is
a significant effect of brand image, service quality and customer’s satisfaction on
repurchase intention simultaneously. In partially there is a significant effect of
cutomers’ satisfaction on repurchase intention. However there isn’t a significant
effect of brand image and service quality on repurchase intention partialy.
Determinant coefficient analysis in structure I, seen from R2 is 67.9% . It means
that simultaneously the effect of brand image, price, and service quality on
customers’ satisfaction is 67,9% and 32,1% (100% - 67,9%) is affected by other
variables. Determinant coefficient analysis in the structure II, seen from R2 is
48,1%. It means that simultaneously there is an effect of brand image, service
quality and customers’ satisfaction on repurchase intention is 48,1% and 51,9%
(100% - 48,1%) is affected by other variables.
Keywords : Brand Image, Price, Service Quality, Consumer Satisfaction,
Repurchase Intention.

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang diberikan
kepada kita semua. Shalawat dan salam terhaturkan kepada junjungan umat Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan kita semua yang senantiasa
istiqomah dalam menjalankan sunah-Nya. Alahmdullilah, atas izin Allah SWT
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Citra
Merek, Harga, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Dan
Dampaknya Terhadap Minat Penggunaan Ulang (Studi Kasus Konsumen GO-JEK
di Jakarta Selatan)”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis sangat menyadari bahwa tanpa
bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil, penulisan skripsi ini tidak
akan terwujud dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan banyak ucapan terimakasih kepada :

1. Almarhum Bapak dan Mama ku yang amat ku sayangi, Muthalim dan


Salamih yang telah memberikan dukungan terbaiknya baik berupa moril,
materil dan doa yang selalu menyertai untuk penulis. Segala sesuatu yang
kalian berikan tidak akan tergantikan oleh apapun
2. Segenap keluarga besar yang telah memberi motivasi untuk menyelesaikan
S1 secepat mungkin. Terutama kepada Baba H. Muhidin, Umi Khodijah,
Ibu Saidah, Ibu Muslihah, Abang Abdul Hai, Abang Ahmad Junaedi, Abang
Khoir, Abang Lukman, dan segenap keluarga besar lainnya yang telah
memberikan dukungan dalam pembuatan Skripsi Ini
3. Bapak Ade Suherlan, SE. MBA., selaku Dosen pembimbing I atas segala
motivasi, bimbingan dan masukan untuk skripsi saya sehingga dapat
terlesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
4. Bapak Almarhum Yahya Hamja selaku dosen penasehat akademik dan
pembimbing skripsi atas segala bimbingannya dan masukannya hingga
saya dapat menyelesaikan skripsi ini, semoga beliau mendapatkan tempat
yang baik di sisi Allah SWT, Aamiin.

viii
5. Seluruh Dosen Program Studi Manajemen Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah mau berbagi pengalaman dan menjadi
isnpirasi saya dalam membangun, membawa, semangat idealisme, yang
sudah dibangun dikelas sebagai bekal kehidupan.
6. Semua temen-temen Manajemen angkatan 2011, khususnya Manajemen C,
Heri, Agung, Karim, Choyrunnisa, Nia, Tri, Eka Januar yang berjuang
bersama selama masa perkuliahan semoga selalu menjaga silaturahim
sampai kapanpun.
7. Anak Manajemen 2011 yang sama-sama berjuang bersama semoga apa
yang kita perjuangakan selama masa kuliah menjadi bekal untuk kesuksesan
dimasa mendatang.

Penulis ini menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna,
dikarenakan terbatasnya ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu,
penulis menerima segala bentuk masukan kritik dan saran dari berbagai pihak.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Tangerang, 19 Mei 2018

Penulis

Fahrudin

ix
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi...................................................................................i


Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .......................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ..................................................................... iii
Lembar Pernyataan Karya Ilmiah ......................................................................iv
Daftar Riwayat Hidup ...........................................................................................v
Abstrak ...................................................................................................................vi
Abstract ................................................................................................................ vii
Kata Pengantar .................................................................................................. viii
Daftar Isi .................................................................................................................x
Daftar Tabel......................................................................................................... xii
Daftar Gambar .....................................................................................................xv
Daftar Lampiran .................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................14
C. Tujuan dan Mafaat Penelitian .............................................................. 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .....................................................................................18
B. Hubungan Antar Variabel ....................................................................40
C. Penelitian Terdahulu ............................................................................43
D. Kerangka Berpikir ................................................................................47
E. Hipotesis Penelitian..............................................................................48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................52
B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................52
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................55
D. Metode Analisis Data ...........................................................................56
E. Operasional Variabel Penelitian ..........................................................69
BAB VI PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .....................................................74
B. Uji Validitas dan Reabilitas .................................................................79

x
C. Uji Normalitas ......................................................................................81
D. Karakteristik Responden ......................................................................83
E. Hasil dan Pembahasan..........................................................................87
F. Pengujian Hipotesis ............................................................................114
G. Analisis Korelasi ................................................................................139
H. Model Trimming ................................................................................146
I. Uji Sobel ............................................................................................ 154
J. Perhitungan Pengaruh ........................................................................158
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................160
B. Saran ...................................................................................................161
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................164
LAMPIRAN ........................................................................................................169

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Kemacetan Kota-Kota Besar di Indonesia ......................................5


Tabel 1.2 Hasil Survey Pilihan Utama .....................................................................8
Tabel 1.3 Hasil Survey Tarif yang Paling Terjangkau Tiga layanan
Ojek Online di Jakarta Selatan .............................................................. 11
Tabel 1.4 Hasil Survey Ketanggapan dalam Merespon Permintaan Tiga
Layanan Ojek Online di Jakarta Selatan ...............................................13
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ....................................................................43
Tabel 3.1 Kriteria Koefisien Korelasi ....................................................................67
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian............................................................. 69
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas..................................................................................80
Tabel 4.2 Hasil Uji Realibilitas ..............................................................................81
Tabel 4.3 One Sample Kolmogrov Smirnov I .......................................................82

Tabel 4.4 One Sample Kolmogrov Smirnov II ......................................................83

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...........................84

Tabel 4.6 Karakter Responden Berdasarkan Usia..................................................85

Tabel 4.7 Karakter Responden Berdasarkan Pekerjaan .........................................86

Tabel 4.8 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X1.1)............................................87

Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X1.2)............................................88

Tabel 4.10 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X1.3)..........................................89

Tabel 4.11 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X1.4)..........................................90

Tabel 4.12 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X1.5)..........................................91

Tabel 4.13 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X1.6)..........................................92

Tabel 4.14 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X1.7)..........................................93

Tabel 4.15 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X1.8)..........................................94

Tabel 4.16 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X2.1)..........................................95

xii
Tabel 4.17 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X2.2)..........................................96

Tabel 4.18 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X2.3)..........................................97

Tabel 4.19 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X2.4)..........................................98

Tabel 4.20 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X3.1)..........................................99

Tabel 4.21 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X3.2)........................................100

Tabel 4.22 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X3.3)........................................101

Tabel 4.23 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X3.4)........................................102

Tabel 4.24 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X3.5)........................................103

Tabel 4.25 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X3.6)........................................104

Tabel 4.26 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (X3.7)........................................105

Tabel 4.27 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (Y.1)..........................................106

Tabel 4.28 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (Y.2)..........................................107

Tabel 4.29 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (Y.3)..........................................108

Tabel 4.30 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (Y.4)..........................................109

Tabel 4.31 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (Y.5)..........................................110

Tabel 4.32 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (Y.6)..........................................111

Tabel 4.33 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (Z.1) ..........................................112

Tabel 4.34 Frekuensi Jawaban dari Pernyataan (Z.2) ..........................................113

Tabel 4.35 Model Summary Sub Struktur I .........................................................114

Tabel 4.36 Coefficients Sub Stuktur I .................................................................116

Tabel 4.37 Anova Sub Struktur I .........................................................................123

Tabel 4.38 Model Summary Sub Struktur II ........................................................126

Tabel 4.39 Coefficients Sub Stuktur II .................................................................128

Tabel 4.40 Anova Sub Struktur II ........................................................................136

Tabel 4.41 Tabel Corelations...............................................................................139

xiii
Tabel 4.42 ANOVA Model I dan Model II Sub Struktur I ................................ 147

Tabel 4.43 Coefficients Model I dan II Sub Stuktur I .........................................148

Tabel 4.44 Model Summary I dan II Sub Struktur I ............................................149

Tabel 4.45 Anova Model I dan II Sub Struktur II ................................................150

Tabel 4.46 Coefficients Model I dan II Sub Stuktur II.........................................151

Tabel 4.47 Model Summary I dan II Sub Struktur II ..........................................152

xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Umur Transportasi Umum DKI Jakarta ..............................................3
Gambar 1.2 Hasil Inspeksi Keselamatan Angkutan Lalu Lintas Angkutan Jalan
Bidang Angkutan Umum .................................................................................3
Gambar 2.1 Model Kerangka Penelitian ................................................................ 47
Gambar 3.1 Diagram Analisis Jalur .......................................................................61
Gambar 3.2 Model Hipotesis Sub Struktur I..........................................................62
Gambar 3.3 Model Hipotesis Sub Strukrur II ........................................................62
Gambar 4.1 Struktur Organisasi GO-JEK Pusat ....................................................78
Gambar 4.2 Struktur Regional GO-JEK Regional ................................................79
Gambar 4.3 Model Sub Struktur I ........................................................................125
Gambar 4.4 Model Sub Struktur I ........................................................................138
Gambar 4.5 Model Stuktur Analisis Jalur ............................................................ 146
Gambar 4.6 Model Sub Struktur I Setelah Trimming ..........................................149
Gambar 4.7 Model Sub Struktur II Setelah Trimming ........................................153
Gambar 4.8 Model Struktur Analisis Jalur .......................................................... 154

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuisioner Penelitian ...................................................................169

Lampiran 2 : Rekapitulasi Jawaban Responden ..............................................173

Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas......................................................................178

Lampiran 4 : Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................179

Lampiran 5 : Hasil Output Spss Normalitas Sub Struktur I ............................ 179

Lampiran 6 : Hasil Output Spss Normalitas Sub Struktur II ........................... 180

Lampiran 7 : Hasil Output SPSS Uji Hipotesis Sub Struktur I ......................180

Lampiran 8 : Hasil Output SPSS Uji HipotesisSub Struktur II ......................181

Lampiran 9 : Hasil Output SPSS Uji Korelasi ................................................182

Lampitan 10 : Hasil Output Struktur I Setelah Trimming.................................182

Lampiran 11 : Hasil Output Struktur I Setelah Trimming ............................... 183

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Perkembangan bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat

ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi,

kemudian munculnya beberapa pesaing baru. Sebagai perusahaan yang

telah mendapat tempat di mata konsumen membutuhkan upaya untuk tetap

menjaga konsumen yang telah dimiliki agar tidak berpindah, sekaligus terus

berupaya untuk mendapatkan konsumen potensial yang baru. Sedangkan

perusahaan pendatang baru perlu strategi yang lebih inovatif dalam upaya

memasuki pasar agar respon yang diberikan oleh pasar sesuai dengan apa

yang diharapkan oleh perusahaan.

Untuk itu perusahaan lama maupun perusahaan baru berlomba-

lomba berusaha memaksimalkan pemasarannya, pemasaran merupakan

salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mencapai

tujuan. Kegiatan seperti pengembangan produk, komunikasi, distribusi

produk, penetapan harga dan pelayanan merupakan inti kegiatan pemasaran.

Fungsi pemasaran memiliki peranan penting bagi perusahaan dalam

menjalankan semua aktifitas yang berhubungan dengan arus barang dan jasa

dari produsen sampai konsumen akhir.

Meskipun begitu kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh

perusahaan juga sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dan kondisi

lain di wilayah negara tersebut. Pola perilaku, kebutuhan dan keinginan

1
konsumen yang semakin beraneka-ragam juga menjadi salah satu faktor

penentu bagaimana strategi pemasaran yang tepat dilakukan sebelum

memperkenalkan produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. Hal ini

lah yang kemudian menjadi dorongan bagi para pengambil peluang guna

menyediakan sarana transportasi yang memudahkan konsumen untuk

menggunakan jasa transportasi khususnya di kota-kota besar. Dinamisnya

aktifitas manusia di wilayah perkotaan menyebabkan kebutuhan akan

transportasi menjadi salah satu kebutuhan pokok.

Pada kenyataanya sarana transportasi yang disediakan selama ini

masih dalam kategori yang belum memadai baik secara sarana yang tidak

layak beroperasi juga dari segi keamanan yang dirasakan oleh para

penggunannya. Salah satu indikator yang dapat menunjukkan keamanan di

jalan raya adalah kecelakaan lalu lintas. Semakin kecil jumlah kecelakaan

lalu lintas yang terjadi menunjukkan semakin baik sistem angkutan yang

dimiliki, sebaliknya semakin banyak kecelakaan lalu lintas yang terjadi

berarti semakin buruk sistem angkutan yang dimiliki.

Contoh Perhatian serius dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

dengan menerbitkan Perda DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2014 tentang

transportasi salah satunya mengatur pembatasan usia angkutan umum

maksimal 10 tahun. Namun Perda ini masih dalam tahap sosialisasi, karena

terkendala biaya.

2
Data dari Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta juga menujukan

sekitar 65 persen atau 63.913 angkutan umum usianya sudah di atas 10

tahun. Angkutan umum ini tentu harus diremajakan namun membutuhkan

biaya yang cukup besar.

Gambar 1.1
Umur Transportasi Umum di DKI Jakarta

35%

65%

Di Atas 10 Tahun Di Bawah 10 Tahun

Sumber: Buletin BPS DKI Jakarta

Gambar 1.2
Hasil Inspeksi Keselamatan Lalu Lintas Angkutan
JalanBidang Angkutan Umum

Tidak Layak Jalan

52% 48%
Layak Jalan dengan
Syarat

Sumber: data inspeksi dishub DKI Jakarta, 2015

3
Hasil inspeksi keselamatan Lalu Lintas Angkutan Jalan bidang

angkutan umum yang dilakukan Kementerian Perhubungan secara serentak

di 6 terminal pada (23/3/15) dari 150 bus yang diperiksa, sebanyak 48% atau

72 bus tidak layak jalan sehingga tidak dapat berangkat. Sedangkan 52%

atau 78 bus boleh berangkat dengan syarat. Demikian dijelaskan Direktur

Jenderal Perhubungan Darat Djoko Sasono di Kantor Kemenhub, Selasa

(24/3/15) (http://hubdat.dephub.go.id).

Selain yang dijelaskan di atas, kemacetan di kota besar jugaMenjadi

salah satu masalah yang harus dihadapi masyarakat yang memiliki tingkat

mobilitas yang cukup tinggi sehingga mereka memerlukan sarana

transportasi publik yang mampu memberikan solusi dan mendukung

mobilitas masyarakat secara cepat tanpa menghadapi kemacetan yang

terjadi di kota-kota besar yang ada di Indonesia khususnya di Jakarta.

Melihat fenomena yang terjadi, sebenarnya ada sebuah moda

angkutan umum dalam bentuk sepeda motor yang mampu menjadi solusi

masyarakat untuk berpergian ketimbang menggunakan moda angkutan

umum dalam bentuk roda empat atau mobil, selain karena faktor usia

angkutan umum yang sudah diatas 10 tahun dengan artian tidak layak jalan,

faktor kemacetan juga menjadi hambatan warga DKI Jakarta untuk

berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya. Berikut data kemacetan yang

ada di kota besar di Indonesia.

4
Tabel 1.1
Data Kemacetan Kota-Kota Besar di Indonesia
Volume to Capacity
No Nama Kota Tingkat Kemacetan
(VC)
1 Bogor 15,32 Km/Jam 86%

2 DKI Jakarta 10 Km/Jam 85%

3 Bandung 14,3 Km/Jam 85%

4 Surabaya 21 Km/Jam 83%

5 Depok 21,4 Km/jam 83%

6 Bekasi 21,86 Km/Jam 83%

Sumber : kampuscenter.com (2017)

Data diatas menunjukan DKI Jakarta adalah kota termacet di

Indonesia, dengan rata-rata kendaraan yang ada di DKI Jakarta hanya

mampu menempuh kecepatan 10 Km/Jam ketika macet, kalah dengan kota

besar lain di Indonesia. Angkutan umum dengan sepeda motor atau ojek

menjadi salah satu alternatif untuk warga DKI Jakarta yang ingin bepergian,

keberadaan ojek sebenarnya sudah lama ada di Indonesia khususnya di DKI

Jakarta. Namun masalah klasik yang dihadapi para penyedia jasa ojek salah

satunya adalah tidak seimbangnya antara jumlah jam kerja dengan

perolehan penumpang dalam rata-rata perhari. Rata-rata 75 persen dari sisa

waktu mereka (penyedia jasa ojek) hanya dihabiskan untuk menunggu dan

mengantre untuk mendapat giliran mengambil penumpang di pangkalan,

dalam sehari mereka hanya mendapatkan dua sampai tiga penumpang

dengan menghabiskan empat sampai enam jam waktu kerja. Dari

permasalahan ini segelintir orang yang peka terhadap peluang bahwa

5
penyedia jasa ojek seharusnya bisa mendapatkan penumpang tidak hanya

ketika mereka berada di pangkalan ojek tetapi ketika mereka berada di mana

saja. Selain itu akan memudahkan konsumen yang memerlukan jasa ojek

dengan cepat, terkadang ketika penumpang ingin mencari ojek sulit untuk

ditemukan yang dekat dengan lokasi konsumen. Salah satu solusi yang

dapat memudahkan keduanya (pengendara dan konsumen) adalah dengan

cara mengkomunikasikan mereka secara online berbasis aplikasi internet.

Salah satu pionir ojek online yang muncul pada awal tahun 2015

adalah perusahaan PT GO-JEK Indonesia, dengan memanfaatkan kemajuan

teknologi yang semakin pesat di zaman sekarang dibuatlah sebuah sistem

intregrasi antara angkutan ojek dengan transaksi online yang dapat diakses

oleh konsumennya tanpa harus mencari pangkalan ojek terdekat. Cukup

dengan mengunduh aplikasi GO-JEK dari penyedia aplikasi di gadget

pengguna kemudian mendaftar dengan menggunakan alamat email

pengguna dengan mudah menggunakan layanan antar dan jenis pelayanan

yang lainnya.

Perjuangan menawarkan ojek berbasis online tentu tidak mudah,

mengubah pola pikir masyarakat dari awalnya menggunakan angkutan

umum beralih menggunakan ojek online memerlukan usaha yang keras,

mulai dari pemberian bonus saldo saat mendaftar aplikasi juga memberikan

layanan yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan konsumen.

6
GO-JEK tentu tidak sendiri menjadi pelaku dalam bisnis ojek online

ini, tidak lama setelah bisnis ojek online ini berjalan muncul pesaing-

pesaing yang ingin ikut serta dalam masuk pasa jasa transportasi ini, yang

paling gencar menjadi pesaingnya yang mulai beroperasi pada Mei 2015

adalah GRAB dengan Grab Bike-nya. GRAB memperluas variasi

penawaran jasanya yang sebelumnya hanya menawarkan jasa transportasi

pemesanan taksi kemudian dan penyewaan mobil pribadi tertarik juga untuk

ikut berkompetisi dalam bidang bisnis ojek online, Grab Bike tidak bisa

dipandang sebelah mata walaupun dibawah naungan aplikasi GRAB juga

hampir sama telah telah diunduh sebanyak 5.000.000- 10.000.000 kali.

Armada yang dimiliki GO-JEK pada tahun 2017 berjumlah 900.000

armada, sedangkan pesaingnya yaitu Grab Bike memiliki armada sebanyak

850.000 armada. Di bawah ini dijelaskan mengenai perbandingan tingkat

pemilihan penyedia jasa transportasi online oleh 30 responden pada awal

2018 adalah sebagai berikut:

7
Tabel 1.2
Hasil Survey Pilihan Utama (Top of Mind)
Tiga Penyedia Transportasi Online di Jakarta Selatan

No Nama Perusahaan Respon Pengguna Persentase

1 UBER 5 16%

2 GO-JEK 11 36%

3 Grab Bike 14 46%

Sumber: Data Peneliti, 2018


Berdasarkan respon pengguna ojek online di Jakarta Selatan

terhadap pilihan utama penyedia jasa transportasi online menunjukan GO-

JEK berada di posisi kedua pada tahun 2018 yaitu sebesar 36%, dengan

yang tertinggi adalah Grab Bike sebesar 46% dan Uber terendah sebesar

16%. Data diatas menunjukan bahwa GO-JEK masih tertinggal oleh

penyedia jasa transportasi online lain yaitu GRAB, oleh sebab itu GO-JEK

harus memberikan perhatian khusus terhadap segala aspek-aspek yang

mendukung terciptanya minat preferensial agar konsumen menempatkan

pilihan pertama pada layanan yang diberikan oleh GO-JEK.

Sebagai Penyedia transportas online, GO-JEK tidak hanya melayani

konsumen berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan layanan

GO-Ride, namun juga layanan dalam bentuk lain yang bisa digunakan oleh

konsumen seperti GO-Food, GO-Food adalah salah satu layanan yang

memberikan pelanggan kemudahan dalam pesan antar makanan. Selain itu

juga memiliki layanan dalam bentuk pengiriman paket dengan jarak dekat

8
sehingga ketika konsumen ingin mengirim barang kepada orang lain dan

tidak mampu untuk mengantar langsung bisa menggunakan layanan jenis

ini, layanan ini disebut GO-Send. Dan yang terbaru adalah pelayanan GO-

Mart, Go-Mart merupakan inovasi layanan belanja yang disediakan GO-

JEK, dengan GO-Mart, konsumen diberikan pilihan yang lebih spesifik

untuk membeli barang kebutuhannya. Selain itu GO-JEK juga menyediakan

pelayanan yang inovatif lainnya yaitu GO-Tix, GO-Busway, dan GO- Box.

GO-Tix bisa digunakan untuk kebutuhan pemesanan tiket berbagai acara.

Selain memesan, Go-TIX juga menyediakan layanan antar tiket baik ke

alamat pengguna atau ke lokasi acara, dengan syarat jarak yang ditempuh

tidak lebih dari 25 kilometer, dan lokasinya masih berada di Jakarta. GO-

Busway adalah layanan transportasi ojek untuk mengantar pengguna ke

selter bus transjakarta yang diinginkan. GO-Box adalah layanan yang

menggunakan moda transportasi mobil angkut, fungsinya adalah untuk

mengantar barang dalam jumlah besar, selain itu GO-JEK juga memiliki

layanan yang bersifat beta yaitu GO-Clean, GO-Glam, dan GO-Massage.

Selain dengan menggunakan konsep jasa yang telah dijalankan, GO-

JEK pun melakukan penerapan beberapa strategi khususnya di bidang jasa

itu sendiri agar mampu diterima oleh masyarakat luas. Strategi yang

digunakan oleh GO-JEK adalah bagaimana mendesain citra mereka agar

dapat menarik perhatian masyarakat agar tercipta suatu pandangan

mengenai identitas perusahaan GO-JEK itu sendiri.

9
Kegiatan pemasaran yang gencar sangat bermanfaat bagi GO-JEK

dalam memperkenalkan jasanya hingga masuk ke dalam benak konsumen,

ada beberapa strategi pemasaran yang telah berjalan dan masih dilakukan

GO-JEK, pertama adalah membentuk citra merek. Citra merek adalah

persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan

asosiasinya pada merek tersebut (Ferrinadewi, 2008:165), jadi citra merek

harus mudah dipahami dan dikenali oleh pasar yang masih awam terhadap

jasa transportasi ini. Menurut Biel (1992) dalam jurnal Xian, dkk

(2011:1876) brand image memiliki tiga komponen yaitu corporate image

(citra perusahaan), user image (citra pemakai), dan product image (citra

produk). Dalam komponen citra perusahaan yang dibentuk adalah logo

dengan tulisan GO-JEK, kemudian warna hijau yang dominan bertujuan

untuk menyampaikan bahwa GO-JEK identik dengan warna hijau,

meskipun salah satu pesaingnya yaitu Grab Bike memiliki warna yang

hampir sama tetapi citra merek yamg dimiliki GO-JEK lebih kuat dengan

nilai tambah sebagai pionir penyedia jasa transportasi berbasis online. GO-

JEK juga menggunakan media billboard untuk menyosialisasikan promo-

promo yang sedang berlangsung.

Selain itu strategi pemasaran yang dilakukan adalah Harga, Kotler

dan Keller (2007: 77) mendefinisikan harga adalah satu unsur bauran

pemasaran yang menghasilkan pendapatan sedangkan yang lainnya

menghasilkan biaya. Di bawah ini dijelaskan mengenai survey tarif

termurah yang ditawarkan oleh tiga penyedia jasa transportasi online:

10
Tabel 1.3
Hasil Survey Tarif yang Paling Terjangkau
Tiga layanan Ojek Online di Jakarta Selatan

Nama Perusahaan Respon Pengguna Persentase

UBER 10 33%

GO-JEK 5 17%

GRAB 15 50%

Sumber: Data Peneliti, 2018

Data diatas menjelaskan bahwa GO-JEK bukanlah penyedia jasa

online dengan terif termurah, hanya memperoleh persentase sebesar 15%

dari total responden, GO-JEK dianggap memberikan tarif lebih mahal dari

para pesaingnya.

Sebenarnya pada awal-awal kemunculannya GO-JEK memberikan

tarif flat sebesar sepuluh ribu rupiah untuk tujuan kemana saja dengan

batasan jarak 25 kilometer, selain itu GO-JEK juga memberikan kode

voucher kepada para penggunanya untuk dibagikan yang bisa ditukar

menjadi saldo uang elektronik, kemudian beberapa kurun waktu belakangan

ini GO-JEK melakukan strategi pemasaran dengan memberikan tarif yang

cukup murah dengan transaksi menggunakan uang elektronik yang disebut

GO-Pay, cukup dengan mengisi saldo GO-JEK konsumen dapat

memperoleh tarif layanan yang lebih murah lagi. Namun setelah melihat

11
hasil diatas penetapan harga yang GO-JEK lakukan selayaknya harus

dievaluasi kembali agar setidaknya mampu mengimbangi tarif harga yang

para pesaing tawarkan.

Kualitas pelayanan merupakan isu krusial bagi setiap perusahaan,

apapun bentuk produk yang dihasilkan. Kualitas layanan secara sederhana

bisa diartikan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan

mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan, Lewis and Booms dalam

Tjiptono (2008:85). Menurut Zeithaml, Bitner dan Gremler (2009:111),

mengungkapkan bahwa ada lima dimensi yang dipakai untuk mengukur

kualitas pelayanan, yaitu: Bukti langsung (Tangible), keadaan (Realibily),

daya ketanggapan (Responsiveness), jaminan (Assurance), dan kepedulian/

empati (Empathy). Dari beberapa dimensi diatas GO-JEK menerapkan

dimensi kualitas pelayanan pada tiap layanan yang GO-JEK berikan, seperti

keramahan pengendara kepada setiap konsumennya dan memberikan

keamanan dengan adanya pelatihan sefety riding untuk pengemudi, juga

memberikan Asuransi jika terjadi hal yangtidak dinginkan dengan bekerja

sama dengan penyedia asuransi pasar polis. Di bawah ini dijelaskan survey

terkait kualitas pelayanan dalam dimensi ketanggapan atau responsiveness

dari 30 responden yang ada di Jakarta Selatan:

12
Tabel 1.4
Hasil Survey Ketanggapan dalam Merespon Permintaan
Tiga layanan Ojek Online di Jakarta Selatan

Nama Perusahaan Respon Persentase

UBER 6 20%

GO-JEK 12 40%

GRAB 12 40%

Sumber: Data Peneliti, 2018

Hasilnya menunjukkan bahwa ketanggapan akan permintaan yang

diberikan GO-JEK sebesar 40% dari total 30 responden, dan sama besar

dengan tanggapan akan permintaan dari pesaingnya yaitu GRAB dengan

angka dan persentase yang sama. Namun sebenarnya ini adalah kerugian

dan masalah bagi GO-JEK, karena dengan armada yang jauh lebih banyak

ketanggapan GO-JEK terhadap permintan pelanggan mampu disamakan

oleh GRAB yang notabene jumlah armadanya lebih sedikit ketimbang yang

dimiliki oleh GO-JEK.

Segala bentuk permasalahan yang peneliti temui dalam penelitian

ini, semuanya tentu berdampak pada tujuan akhir sebuah perusahaan dalam

menjual atau menyediakan yaitu kepuasan pelanggan atau penggunanya.

Kepuasan pengguna adalah situasi yang ditunjukkan ketika mereka

menyadari bahwa kebutuhan dan keinginannya sesuai dengan yang

13
diharapkan serta terpenuhi secara baik (Tjiptono ,2012:301) Ketika

konsumen mendapatkan kepuasan terhadap layanan yang diberikan oleh

GO-JEK, minat konsumen untuk melakukan penggunaan ulang tentu

menjadi hal yang tidak terlalu sulit terjadi. Minat pembelian ulang (purchase

intention) dapat disebut juga intensi pembelian. Minat pembelian ulang

dapat diartikan sebagai perilaku konsumen yang hanya membeli sebuah

produk secara berulang – ulang, tanpa menyertakan aspek perasaan di

dalamnya (Dharmesta, 2003).

Berdasarkan pemaparan latar belakang penelitian yang telah

dijelaskan di atas judul penelitian yang peneliti ambil adalah “Analisis

Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya Terhadap Minat Penggunaan

Ulang (Studi Kasus Konsumen GO-JEK di Jakarta selatan).”

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah terdapat pengaruh antara citra merek terhadap kepuasan

konsumen ?

2. Apakah terdapat pengaruh antara harga terhadap kepuasan

konsumen ?

3. Apakah terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap

kepuasan konsumen ?

4. Apakah terdapat pengaruh antara citra merek, harga dan kualitas

pelayanan terhadap kepuasan konsumen ?

14
5. Apakah terdapat pengaruh antara citra merek terhadap minat

penggunaan ulang ?

6. Apakah terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat

penggunaan ulang ?

7. Apakah terdapat pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap

minat penggunaan ulang ?

8. Apakah terdapat pengaruh antara citra merek, harga, dan kualitas

pelayanan secara simultan terhadap minat penggunaan ulang ?

9. Apakah terdapat pengaruh citra merek, harga dan kualitas pelayanan

terhadap minat penggunaan ulang melalui kepuasan konsumen?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

a. Menganalisis apakah terdapat pengaruh antara citra merek terhadap

kepuasan konsumen.

b. Menganalisis pengaruh antara harga terhadap kepuasan konsumen.

c. Menganalisis pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan

konsumen.

d. Menganalisis pengaruh antara citra merek, harga dan kualitas

pelayanan terhadap kepuasan konsumen.

e. Menganalisis pengaruh antara citra mereka terhadap minat

penggunaan ulang.

f. Menganalisis pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap minat

penggunaan ulang.

15
g. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat

penggunaan ulang.

h. Menganalisis pengaruh antara citra merek, harga, dan kualitas

pelayanan terhadap minat penggunaan ulang.

i. Menganalisis pengaruh citra merek, harga, dan kualitas pelayanan,

terhadap minat penggunaan ulang melalui kepuasan konsumen.

2. Manfaat Penelitian

a. Akademisi

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi untuk

penelitian selanjutnya dalam pengembangan ilmu khususnya dalam

bidang pemasaran.

Sekaligus melaksanakan tri darma perguruan tinggi poin

kedua yaitu melakukan penelitian dan pengembangan baik bagi

dunia pendidikan pada umumnya dan juga untuk dunia perguruan

tinggi khususnya.

b. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan pengaruh

citra merek, harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan

konsumen serta dampaknya terhadap minat penggunaan ulang, dan

mampu memberikan pertimbangan oleh perusahaan untuk

menentukan strategi yang tepat.

16
c. Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat membantu para masyarakat

untuk mempertimbangkan ketika akan menggunakan jasa

transportasi GO-JEK.

17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI

1. Pemasaran

Menurut American Marketing Assocition (AMA) pemasaran

adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk

menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada

pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. (Kotler dan

Keller, 2009:5).

Pemasaran, menurut Daryanto (2011:1) adalah suatu proses

sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan,

dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Pemasaran menurut Tjiptono (2008:5) adalah fungsi yang

memiliki kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal,

padahal perusahaan hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap

lingkungan eksternal. Oleh karena itu, pemasaran memainkan peranan

penting dalam pengembangan strategi.

Jadi dapat disimpulkan pemasaran adalah segala bentuk proses

menciptakan, mengkomunikasikan dan menghantarkan nilai untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan dan juga memiliki pengaruh secara

18
langsung dengan lingkungan eksternal dan menjadikan pemasaran

memiliki peranan penting dalam kemajuannya sebuah perusahaan.

2. Manajemen Pemasaran

Kotler dan Keller (2009:5) menjelaskan bahwa manajemen

pemasaran adalah sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan

meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan

menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan

yang unggul.

Pengertian lainnya dikemukakan oleh Armstrong dan Kotler

(2012:29) yang menyatakan bahwa manajemen pemasaran adalah

serangkaian proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk menciptakan

suatu nilai bagi para pelanggan dan membangun hubungan yang kuat

dengan mereka agar tercipta suatu nilai dari para pelanggan tersebut.

Dari pemaparan para ahli dapat disimpulkan definisi manajemen

pemasaran adalah seni atau ilmu yang digunakan untuk memilih pasar

sasaran dan juga menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun

hubungan baik dengan para pelanggan hingga tercipta nilai yang baik.

3. Pemasaran Jasa

Menurut Christopher Lovelock dan Lauren K Wright (2007:52)

pemasaran jasa adalah bagian dari system jasa keseluruhan dimana

perusahaan tersebut memiliki sebuah bentuk kontak dengan

19
pelanggannya, mulai dari pengiklanan hingga penagihan, hal itu

mencakup kontak yang dilakukan pada saat penyerahan jasa.

Definisi jasa menurut Kotler (2007:42) jasa adalah setiap

tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak

lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait atau tidak

terkait dengan produk fisik.

Berdasarkan definisi menurut para ahli dapat disimpulkan

pemasaran jasa adalah proses penawaran yang dilakuka perusahaan

kepada pelanggan sasaran untuk menyediakan tindakan atau kinerja

yang bentuknya tidak berwujud dan tidak merubah perpindahan

kepemilikan apapun.

4. Karakteristik Jasa

Tjiptono (2014: 28-34) menerangkan secara garis besar,

karakteristik jasa terdiri dari beberapa poin yaitu: ingtangibility,

inseparability, variability/heterogenety, perishability, dan lack of

ownership.

a. Intangibility

Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan

suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu

perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja

(performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat

20
dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli

dan dikonsumsi. Hal ini memiliki sejumlah implikasi bagi

konsumen dan penyedia jasa. Bagi para pelanggan,

ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif tinggi, karena

terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang

dapat dievaluasi pembeli sebelum pembelian dilakukan.

Selain itu, jasa biasanya mengandung unsur

experience quality dan credence quality yang tinggi.

Experience quality adalah karakteristik-karakteristik yang

hanya dapat dinilai pelanggan setelah pembelian.

Sedangkan credence quality merupakan aspek-aspek yang

sulit dievaluasi, bahkan setelah pembelian dilakukan

b. Inseparability

Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu

dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih

dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada

waktu dan tempat yang sama. Karakteristik semacam ini

mempunyai beberapa implikasi.

Pertama, pada jenis jasa yang tingkat kontak antara

penyedia jasa dan pelanggannya tergolong tinggi dan

membutuhkan kehadiran pelanggan, interaksi di antara

mereka merupakan faktor penting yang menentukan

kepuasan pelanggan terhadap jasa bersangkutan.

21
Kedua, konsumen lain biasanya juga hadir dalam

penyampaian jasa. Dan ketiga, perkembangan atau

pertumbuhan jasa sulit diwujudkan.

c. Variability/heterogeneity

Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-

standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas

jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan dimana jasa

tersebut diproduksi. Berbeda dengan mesin, orang biasanya

tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam

hal sikap dan perilaku. Menurut Bovee, Houston, & Thill

(1995) dalam Tjiptono (2014: 31), terdapat tiga faktor yang

menyebabkan variabilitas kualitas jasa; yaitu (1) kerja sama

atau partisipasi pelanggan selama penyampaian jasa; (2)

moral atau motivasi karyawan dalam melayani pelanggan;

dan (3) beban kerja perusahaan. Kesemuanya ini

menyebabkan organisasi jasa sulit mengembangkan citra

merek yang konsisten sepanjang waktu.

d. Perishability

Perishability berarti, jasa tidak tahan lama dan tidak

dapat disimpan. Artinya jasa yang dihasilkan akan

dimanfaatkan pada saat konsumsi jasa tersebut

berlangsung. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang

tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak

22
dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu jasa karena

tidak bisa disimpan. Bila permintaan bersifat konstan,

kondisi ini tidak menjadi masalah, karena staf dan kapasitas

penyedia jasa bisa direncanakan untuk memenuhi

permintaan. Namun sayangnya, permintaan pelanggan

terhadap sebagian besar jasa sangat fluktuatif.

e. Lack of ownership

Lack of ownership merupakan perbedaan dasar

antara barang dan jasa. Pada pembelian barang, konsumen

memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk

yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan,

atau menjualnya. Di lain pihak pada pembelian jasa,

pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas

suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas. Pembayaran

biasanya ditujukan untuk pemakaian, akses atau penyewaan

item-item tertentu berkaitan dengan jasa yang ditawarkan.

5. Citra Merek

Menurut Kotler dan Keller (2012:248) “Brand Imagery

describes the extrinsic properties of the product or service, including

the ways in which the brand attempts to meet customers psychological

or social needs”. Brand Image menggambarkan sifat ekstrinsik dari

suatu produk atau jasa termasuk cara dimana merek berusaha memenuhi

kebutuhan psikologis atau sosial pelanggan.Rangkuti menjelaskan

23
(2004:244) citra merek adalah sekumpulan asosiasi merek yang

terbentuk dan melekat dibenak konsumen. Konsumen yang yang

terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsisten

terhadap citra merek.

Menurut Tjiptono (2011:112) deskripsi tentang asosiasi dan

keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Sejumlah teknik

kuantitatif dan kualitatif telah dikembangkan untuk membentuk

mengungkap persepsi dan asosiasi konsumen terhadap sebuah merek

tertentu, diantaranya multidimensional, scaling, projection, techniques,

dan sebagainya.

Citra merek menurut Keller (2013:72) adalah “the perception of

beliefs heald by consumer, as reflected in the assosiation held in

consumer memory”. Berdasarkan pendapat ini brand image adalah

anggapan dan kepercayaan yang dibentuk oleh konsumen seperti

direfleksikan dalam hubungan yang berbentuk dalam ingatan

konsumen.

6. Pengukuran Citra Merek

Menurut Kotler dan Keller (2012:347),) untuk mengukur citra

merek dapat dilakukan berdasarkan pada aspek sebuah merek, yaitu:

24
a. Kekuatan (Strengthness)

Dalam hal ini adalah keunggulan yang dimiliki oleh merek

yang bersifat fisik dan tidak ditemukan pada merek lainnya.

Keunggulan merek ini mengacu pada atribut-atribut fisik atas merek

tersebut sehingga bisa dianggap sebagai sebuah kelebihan

dibandingkan dengan merek lainnya. Yang termasuk pada

sekelompok kekuatan adalah keberfungsian semua fasilitas jasa,

harga jasa, maupun penampilan fasilitas pendukung dari jasa

tersebut dan memiliki cakupan pasar yang luas.

b. Keunikan (Uniqueness)

Keunikan adalah kemampuan untuk membedakan sebuah

merek diantara merek lainnya. Kesan ini muncul dari atribut produk

tersebut yang menjadi bahan pembeda atau diferensiasi sebagai

produk-produk lainnya. Yang termasuk kelompok unik ini adalah

variasi penampilan atau nama dari sebuah merek yang mudah

diingat dan diucapkan dan pelayanan jasa itu sendiri.

c. Keunggulan (Favorable)

Yang termasuk dalam kelompok favorable ini antara lain,

kemudahan merek produk diucapkan serta kemampuan merek tetap

diingat oleh pelanggan yang membuat jasa terkenal dan menjadi

favorit di masyarakat maupun kesesuaian anatara kesan merek di

25
benak pelanggan dengan citra yang diinginkan perusahaan atau

merek yang bersangkutan.

7. Operasional Variabel Citra Merek (Kotler Keller, 2012:347)

a. Kekuatan (Strenght) Meliputi; Kenyamanan lama pelayanan,

banyak yang telah menggunakan dan pionir dalam penyediaan

layanan ojek online.

b. Keunggulan (Favorable) Meliputi; Merek mudah diingat, merek

mudah diucapkan, warna mudah dibedakan, menjadi pilihan

pertama dan dibicangkan banyak orang.

c. Keunikan (Uniquenes) Meliputi; Jenis layanan yang ditawarkan

dan metode pembayaran dengan non cash.

8. Harga

Menurut Kotler dan Keller (2009:67) harga adalah salah satu

elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan dan elemen

lain yang menghasilkan biaya. Harga merupakan elemen termudah

dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur peoduk, saluran, dan

bahkan komunikasi membutuhkan banyak waktu.

Harga menurut Tjiptono (2008:151) merupakan satu-satunya

unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan

bagi perusahaan.

26
Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan

sejumlah barang dan jasa – jasa tertentu atau kombinasi dari keduanya.

Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan

pendapatan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biasa saja.

(Gitosudarmo, 2008:228)

Berdasarkan definisi menurut para ahli diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa pengertian harga adalah jumlah uang yang harus

dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa, dan harga merupakan

satu-satunya komponen marketing mix yang menghasilkan pendapatan

bagi perusahaan.

9. Perceived Price

Menurut Schiffman dan Kanuk (2010:193) Persepsi harga

(Perceived price) menggambarkan nilai yang diterima oleh konsumen

dari pembelian. Apakah harga yang diterima konsumen terlalu tinggi,

rendah atau adil dan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap intensitas

pembeian dan kepuasan. Persepsi harga yang tidak adil dapat

mempengaruhi persepsi nilai produk dan akhirnya mempengaruhi

keingginan mereka untuk berlangganan pada suatu toko atau layanan.

Penelitian baru baru ini menunjukan bawa persepsi harga yang adil

berdampak kuat terhadap kepuasan konsumen.

Konsep Persepsi harga berhubungan dengan konsep harga acuan

(reference price). Menurut Schiffman dan Kanuk (2010:194) harga

acuan merupakan hargga yang digunakan konsumen sebagai dasar

27
untuk membandingkan dengan harga produk yang lain. Dalam membeli

sebuah produk, konsumen akan membandingkan harga sebuah produk

dengan produk yang lain untuk mengetahui apakah harga tersebut dapat

diterima (wajar) atau tidak (Alvarez dan Casielles, 2004:55).

10. Strategi Penetapan Harga

Strategi penetapan harga sangat penting dalam strategi

pemasaran oleh karena itu penetapan harga harus dilakukan dengan

tepat sesuai dengan kondisi dan situasi baik di sektor pasar maupun

sektor pesaing. Menurut Tjiptono (2008:482) ada beberapa cara

penetapan harga yang bisa diterapkan, yaitu:

a. Penetration Pricing

Perusahaan menggunakan harga murah sebagai dasar

menstimulasi pasar. Perusahaan berusaha menaikan tingkat

penetrasi produk di pasar, dengan cara menstimulasi permintaan

primer dan meningkatkan pangsa pasar (mendapatkan pelanggan

baru) berdasarkan faktor harga.

b. Differenttian Pricing

Perusahaan menetapkan harga dengan tingkat yang sama

atau mendekati tingkat harga pesaing. Implikasinya, program ini

berusaha mengurangi peranan harga sehingga program pemasaran

lainnya (produk, distribusi, promosi) yang dijadikan fokus utama

dalam menerapkan strategi pemasaran.

28
c. Premium Pricing

Program ini menetapkan harga diatas tingkat harga pesaing.

Dalam kasus introduksi bentuk atau kelas produk baru yang belum

ada pesaing langsungnya, harga premium ditetapkan lebih tinggi

dibandingkan bentuk produk yang bersaing.

11. Dimensi Harga

Menurut Tjiptono (2014:194) terdapat sejumlah dimensi harga

yakni sebagai berikut:

a. Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning.

Dalam pemasaran produk prestisius yang mengutamakan

citra kualitas dan ekslusifitas, harga menjadi unsur penting. Harga

cenderung mengasosiasikan harga dengan tingkat kualitas produk.

Harga yang mahal dipersepsikan mencerminkan kualitas yang tinggi

dan sebaliknya.

b. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk

Nilai adalah rasio perbandingan antara persepsi terhadap

manfaat (perceive benefits) dengan biaya- biaya yang dikeluarkan

untuk mendapat produk. Manfaat atau nilai pelanggan total meliputi

nilai produk (seperti: realibilitas, durabilitas, kinerja, dan nilai jual

kembali), nilai layanan (pengiriman produk, pelatihan,

pemeliharaan, reparasi, dan garansi), nilai personil (kompetensi,

keramahan, kesopanan, responsivitas dan empati) dan nilai citra

(reputasi produk, distributor dan produsen). Sedangkan biaya

29
pelanggan total mencakup biaya moneter (harga yang dibayarkan),

biaya waktu, biaya energi, dan psikis. Dengan demikian istilah good

value tidak lantas berarti produk yang harganya murah. Namun,

istilah tersebut lebih mencerminkan produk tertentu yang memililki

tipe dan jumlah manfaat potensial (seperti: kualitas, citra dan

kenyamanan belanja) yang diharapkan konsumen pada tingkat harga

tertetu.

c. Harga bersifat fleksibel

Artinya dapat disesuaikan dengan cepat. Dari empat unsur

bauran pemasaran tradisional, harga adalah elemen yang paling

mudah diubah dan diadaptasikan dengan dinamika pasar.

12. Operasional Variabel Harga (Tjiptono, 2014:194)

a. Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning, dengan

indikator; Harga sesuai dengan pelayanan yang diterima, harga

yang ditawarkan bersaing dengan pesaing dan harga dapat

diterima oleh konsumen.

b. Harga merupakan pernyataan nilai suatu produk, dengan

indikator; harga sesuai dengan kualitas yang diberikan dan harga

dapat mencerminkan jenis layanan yang digunakan.

c. Harga bersifat fleksibel, dengan indikator; potongan harga

diberikan pada layanan tertentu dan potongan harga menjadi

stimulus untuk menggunakan layanan.

30
13. Kualitas Pelayanan

Menurut Tijptono (2014:226) kualitas pelayanan merupakan

dasar bagi pemasara jasa, karena inti produk yang dipasarkan adalah

suatu kinerja yang berkualitas dan kinerjalah yang dibeli konsumen.

Kualitas pelayanan jasa jauh lebih sukar didefinisikan, dijabarkan, dan

diukur bila dibandingkan dengan kualitas barang. Bila ukuran kualitas

dan pengendalian kualitas telah lama dikembangkan dan diterapkan

untuk barang–barang berwujud , maka untuk jasa berbagai upaya justru

dikembangkan untuk merumuskan ukuran-ukuran semacam itu.

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006:182), Parasuraman dkk

mendefinisikan kualitas jasa sebagai seberapa jauh perbedaan antara

kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima.

14. Dimensi Kualitas Pelayanan

Terdapat lima dimensi dalam kualitas pelayanan yang

dikemukakan oleh Parasuraman dkk dalam Tjiptono (2014:282) yaitu :

Berwujud (tangible), Keandalan (reliability), Ketanggapan

(responsiveness), Jaminan (Assurance), dan Empati (empathy).

a. Berwujud (Tangible)

Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan saran

komunikasi. Tampilan fisik yaitu kemampuan suat perusahaan

dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal.

Penampilan dan kemampuan sarana dan prasaran fisik harus dapat

31
diandalkan , keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti pelayanan

yang diberikan.

b. Keandalan (Reliability)

Keandalan yakni kemampuan memberikan layanan yang

dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. Artinya para

karyawan memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan

pelanggan. Atributnya ketergantungan dalam menangani masalah

layanan pelanggan, melakukan layanan pada saat pertama,

menyediakan layanan pada waktu yang dijanjikan dan

mempertahankan rekor bebas cacat.

c. Ketanggapan (Responsiveness)

Yakni keinginan para staf untuk membantu para pelanggan

dan memberikan layanan dengan tanggap, yakni motivasi para

karyawan dalam memecahkan masalah yang dihadapi pelanggan

dalam menggunakan jasa. Daya tanggap meliputi layanan yang tepat

pada pelanggan dan kesiapan untuk menanggapi permintaan

pelanggan.

d. Jaminan (Assurance)

Jaminan mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan,

dan sifat dapat dipercaya yang dimilki staf. Bebas dari bahaya resiko

32
atau keraguan yaitu mengenai pengetahuan baik dari karyawan

dalam menanggapi pertanyaan atau keluhan dari pelanggan.

e. Empati (Empathy)

Empati meliputi kemudahan dalam menjalin relasi,

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan pemahaman atas

kebutuhan individual para pelanggan.

15. Operasional Variabel Kualitas Pelayanan (Tjiptono, 2014:282)

a. Berwujud, dengan indikator; Kelengkapan fasilitas dan

kerapihan karyawan

b. Keandalan, dengan indikator; Sanggup melayani saat

dibutuhkan, memberikan layanan secara tepat sejak awal, dan

pelayanan memuaskan.

c. Ketanggapan, dengan indikator; Sanggup melayani dengan tepat

dan cepat dan selalu bersedia membantu saat dibutuhkan.

d. Jaminan, dengan indikator; Jaminan keselamatan penumpang,

sopan.

e. Empati, dengan indikator; Komunikasi yang baik, memahami

kebutuhan konsumen, memberikan perhatian.

33
16. Kepuasan Konsumen

Menurut Fandy Tjiptono (2007:349) banyak pakar yang

mengemukakan definisi kepuasan konsumen diantaranya adalah

Howard dan Sheth (1969) mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan

adalah situasi kognitif pembeli berkenaan dengan kesepadanan atau

ketidaksepadanan antar hasil yang didapatkan dibandingkan dengan

pengorbanan yang dilakukan.

Kotler dan Keller (2008:177), menyatakan bahwa kepuasan

adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

membandingan kinerja (atau hasil) produk yang dipikirkan terhadap

kinerja (atau hasil) yang diharapan. Dengan kata lain, seseorang merasa

puas apabila hasil yang didapat minimal mampu memenuhi harapannya

sedangkan seseorang merasa tidak puas apabila hasil yang didapat tidak

mampu memenuhi harapannya.

Mowen (1995) dalam Tjiptono (2014:353) merumuskan

kepuasan pelanggan sebagai sikap keseluruhan suatu barang atau jasa

setelah perolehan dan pemakaiannya. Dengan kata lain, kepuasan

pelanggan merupakan penilaian evaluatif purnabeli yang dihasilkan dari

seleksi pembelian spesifik.

Dari penjelasan para ahli dapat diambil kesimpulan bahwa

definisi dari kepuasan konsumen adalah kondisi dimana konsumen

memperoleh produk sesuai atau melebihi harapannya.

34
17. Mengukur Kepuasan Pelanggan

Ada empat metode yang digunakan dalam mengukur kepuasan

pelanggan menurut kotler, yaitu:

a. Sistem keluhan dan saran, seperti kotak saran dilokasi-lokasi

strategis, website, email, fax, blog, dan lainnya.

b. Ghost Shopping, salah satu metode untuk memperoleh gambaran

umum mengenai kepuasan pelanggan dengan memperkerjakan

ghost shoppers untuk berperan sebagai pelanggan potensial jasa

perusahaan dan pesaing.

c. Lost Customer Analysis, perusahaan seyogyanya menghubungi para

pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih

pemasok agar dapat memahami mengapa hal ini terjadi dan supaya

dapat mengambil kebijakan perbaikan/penyempurnaan selanjutnya.

d. Survei kepuasan pelanggan, menggunakan metode survey, baik via

pos, telepon, email, atau wawancara secara langsung.

18. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen

Menurut Lupiyoadi (2014:33) faktor-faktor yang mempengaruhi

kepuasan konsumen adalah sebagai berikut:

a. Kualitas produk

Pelanggan akan merasa puas apabila hasil evaluasi (setelah

membeli dan menggunakan produk) mereka menunjukkan bahwa

produk yang mereka gunakan berkualitas

35
b. Kualitas pelayanan

Konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan

yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan baik dari segi kualitas

pelayanan maupun kecepatan pelayanan.

c. Emosional

Perasaan konsumen merasa bangga dan mendapatkan keyakinan

bahwa orang lain kagum kepadanya bila dia memakai produk

dengan merek tertentu.

d. Harga

Penetapan harga pada sebuah produk perusahaan sesuai dengan

kualitas dan kuantitas produk yang didapat dan diharapkan oleh

konsumen.

e. Biaya dan kemudahan dalam mendapatkan produk

Konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau

membuang-buang waktu untuk mendapatkan sebuah produk

cenderung puas terhadap produk dan kemudahan dalam

mendapatkan produk.

19. Operasional Variabel Kepuasan Konsumen (Lupiyoadi, 2014:33)

a. Kualitas Produk, dengan indikator; Merasa puas, melakukan

penggunaan ulang, merekomendasikan ke orang lain dan

terpenuhi kebutuhannya.

36
b. Emosi, dengan indikator; Rasa senang menggunakan dan rasa

percaya yerhadap layanan perusahaan.

c. Harga, dengan indikator; diskon, harga yang terjangkau dan

harga yang kompetitif.

d. Biaya, dengan indikator; Mudah dipesan dan biaya dapat

diprediksi.

20. Minat Penggunaan Ulang

Menurut Tjiptono (2014) Minat guna ulang (repurchase

intention) adalah kepuasan pelanggan yang diukur secara behavioral

dengan jalan menanyakan apakah pelanggan akan berbelanja atau

menggunakan jasa perusahaan kembali.

Menurut Tsiotsou (2006), penggunaan ulang adalah suatu

perilaku di mana konsumen membeli kembali produknya yang

sebelumnya dibeli. Suatu ritel dikatakan berhasil apabila mampu

mempertahankan konsumennya untuk menjadi loyal terhadap ritel

tersebut.

Sementara itu Howard (dalam Sutantio 2004, p.256)

mengartikan intention to buy sebagai pernyataan yang berkaitan dengan

batin yang mencerminkan rencana dari pembeli untuk membeli suatu

merek tertentu dalam suatu periode waktu tertentu.

37
21. Indikator Minat Penggunaan Ulang

Ferdinand (2002:129) dalam saidani dan arifin (2012:7)

menyatakan bahwa indikator minat penggunaan ulang antara lain

sebagai berikut:

a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk

membeli produk.

b. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk

mereferensikan produk kepada orang lain.

c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku

seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut,

preferensi ini dapat berubah bila terjadi sesuatu dengan produk

preferensinya.

d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang

yang selalu mencari informasi mengenai produk yang

diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat

positif dari produk tersebut.

22. Operasional Variabel Minat Penggunaan Ulang (Saidani dan

Arifin, 2012:7)

a. Niat Transaksional, dengan indikator; keinginan untuk tetap

menggunakan aplikasi.

b. Niat Referensial, dengan indikator; Keinginan untuk

merekomendasikan pengalaman.

c. Niat Preferensial, dengan indikator; Menjadi pilihan utama

38
d. Niat eksploratif, dengan indikator; keinginan untuk mencari

informasi.

B. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Citra Merek Terhadap Kepuasan Konsumen

Susanti (2009), tentang The Influence Of Image and

Customer’s Satisfaction Towards Consumers Loyalty To Traditional

Foods In Surabaya, menyimpulkan bahwa variabel Citra dan

kepuasan konsumen secara bersama-sama berpengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas konsumen pada makanan tradisional

di Surabaya. Citra makanan tradisional secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen

pada makanan tradisional di Surabaya. Kepuasan konsumen pada

makanan tradisional secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas konsumen pada makanan tradisional di

Surabaya.

2. Hubungan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen

Zeithaml (1988) dalam Tjiptono (2006:203) menyimpulkan

bahwa semakin murah harga suatu jasa, semakin besar nilainya.

Ketika value dan atau nilai yang dirasakan konsumen semakin besar

atau tinggi terhadap suatu produk atau jasa, konsumen merasa

dengan mengonsumsi produk atau jasa tersebut mampu memberikan

kepuasan.

39
Penelitian hubungan harga dan kepuasan konsumen yang

dilakkan oleh Mustofa (2014) meyimpulkan Harga berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.

3. Hubungan Kualitas Pelayan Terhadap Kepuasan Konsumen

Penelitian kepuasan dan kualitas layanan oleh Parasuraman,

Zeithaml dan Berry (1988) menyimpulkan bahwa semakin tinggi

tingkat kualitas layanan yang dipersepsikan, semakin besar

kepuasan pelanggan. Hal `ini disebabkan kualitas yang

dipersepsikan merupakan kemampuan memutuskan tentang

kesempurnaan atau superioritas entitas, atau juga merupakan suatu

bentuk sikap, evaluasi secara menyeluruh dalam jangka Panjang.

4. Hubungan Citra Merek Terhadap Minat Penggunaan Ulang

Fitria Engla Sagita (2013) dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

brand image terhadap keputusan pembelian ulang produk Kentucky

Fried Chicken (KFC) di cabang Basko Grand Mall oleh mahasiswa

Universitas Negeri Padang.

5. Hubungan Harga Terhadap Minat Penggunaan Ulang

Fitria Engla Sagita (2013) juga dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa Harga berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian ulang produk Kentucky Fried Chicken (KFC)

di cabang Basko Grand Mall oleh mahasiswa Universitas Negeri

Padang.

40
6. Hubungan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Penggunaan

Ulang

Dalam penelitiannya Nadya Oktaviani (2015)

Menyimpulkan bahwa Variabel kualitas pelayanan (tangible,

reliability, responsiveness, assurance dan empathy) secara simultan

memiliki pengaruh terhadap minat pembelian ulang konsumen

Carrefour Kiara Condong.

7. Hubungan Kepuasan Konsumen Terhadap Minat Penggunaan

Ulang

Kemas M. Reza (2012) dalam penelitiannya dapat diketahui

bahwa kepuasan konsumen RM Kayu berpengaruh terhadap niat

beli ulang konsumennya. Ini berarti bahwa hasil penelitian sesuai

dengan hipotesisnya.

41
C. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
Kerangka Metode
NO Peneliti Judul Penelitian Hasil
Pemikiran Analsis
Variabel Hasil uji koefisien
Independen: regesi diperoleh
Kualitas bahwa semua variabel
Rustika Analisis pengaruh kualitas
pelayanan independen yang
Atmawati pelayanan terhadap Regresi
terdiri dari bukti fisik,
1 dan M. kepuasan konsumen pada Binary
Variabel keandalan, daya
Wahyuddin matahari departement store Logistic
dependen: tanggap, jaminan,
(2004) di Solo Grand Mall
Kepuasan dan empati signifikan
Konsumen terhadap kepuasan
konsumen.
Variabel Variabel bebas
Dependen: kualitas layanan dan
Dwi Candra
Kualitas layanan harga secara simultan
Pertiwi dan Pengaruh kualitas layanan
dan Harga Regresi berpengaruh
2 Tri dan harga terhadap
Variabel Berganda signifikan terhadap
Sudarwanto kepuasan konsumen
Independen: kepuasan konsumen
(2014)
Kepuasan Coffee Corner
Konsumen Surabaya.
Variabel
Analisis pengaruh persepsi
eksogen:
kualitas Persepsi Kualitas,
Persepsi
dan citra merek terhadap Citra Merek, dan
Rr Anita kualitas, citra
kepuasan Kepuasan Pelanggan
Anggraen merek.
pelanggan dan dampaknya Analisis secara simultan
3 dan Hartiwi
pada Jalur berpengaruh
Prabowo Variabel
pembelian ulang signifikan terhadap
(2012) endogen:
(Studi kasus : pelanggan Pembelian Ulang
Kepuasan
majalah MIX di Majalah Mix.
konsumen.
Jakarta Selatan
Pembelian ulang

42
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Penelitian Terdahulu

Kerangka Metode
NO Peneliti Judul Penelitian Hasil
Pemikiran Analsis

Brand image dan


harga berpengaruh
signifikan terhadap
Variabel keputusan
Pengaruh brand image
Dependen: pembelian ulang
dan harga terhadap
Brand Image produk Kentucky
keputusan pembelian
dan Harga Analisis Fried Chicken
Fitria Engla Sagita ulang produk KFC di
4 regresi (KFC) di cabang
(2013 cabang Bakso Grand
Indepeneden: berganda Basko
Mall oleh mahasiswa
Keputusan 7
Universitas Negeri
Pembelian Grand Mall oleh
Padang
Ulang mahasiswa
Universitas Negeri
Padang.
Berdasarkan hasil
Variabel harga dan
kualitas pelayanan
memiliki pengaruh
Variabel
yang signifikan
Indpenden:
terhadap kepuasan
Harga dan
Pengaruh harga dan pasien rawat inap di
kualitas
Arlina Nurbaity kualitas pelayanan Analisis RSU Deli Medan
pelayanan
5 Lubis dan Marti terhadap kepuasan Regresi Harga dan kualitas
(2009) pasien rawat inap di Berganda pelayanan yang
Variabel
RSU Deli Medan ditawarkan oleh
dependen:
RSU Deli Medan
Kepuasan
dinilai sangat baik
Pasien
sehingga kepuasan
pasien juga tercapai
dengan baik

43
Tabel 2.1. (Lanjutan)
Penelitian Terdahulu

Kerangka Metode
NO Peneliti Judul Penelitian Hasil
Pemikiran Analisis
Tidak terdapat
pengaruh
antara kualitas
Pengaruh
layanan
Kualitas eksogen:
terhadap
Layanan Kualitas
loyalitas.
terhadap layanan
Kemudian
Kepuasan
Structural terdapat
Dwi Aryani dan Febriani Pelanggan variabel
6. Equation pengaruh yang
Rosint (2010) dalam endogen:
Model (SEM) kuat dan positif
Membentuk Kepuasan
antara kualitas
Loyalitas konsumen,
layanan KFC
Pelanggan pada Loyalitas
terhadap
mahasiswa pelanggan
loyalitas
FISIP UI.
pelanggan pada
mahasiswa
FISIP UI.
Variabel
eksogen
Pengaruh citra
adalah Citra
merek melalui merek (X1),
sikap
Variabel citra
konsumen Variable
merek dan
terhadap niat Intervening
sikap
penggunaan sikap
7. Nurul Ain (2015) Analisis Jalur konsumen
ulang terhadap konsumen (
berpengaruh
Y1), dan
terhadap niat
Produk busana beli ulang.
Variabel
muslim Zoya di
endogen
Surabaya tergantung
adalah niat beli
ulang (Z).

44
Pengaruh
kualitas Variabel X (
pelayanan Kualitas Variabel
Pelayanan) kualitas
terhadap minat
Regresi linear pelayanan
8 Nadya Oktaviani (2015) pembelian Variabel X berganda berpengaruh
ulang (Studi (Minat terhadap niat
Carrefour Penggunaan beli ulang.
Bandung) Ulang)

Pengaruh Variabel
Kualitas kepuasan
Variabel
pelayanan dan pelanggan
independen
kepuasan merupakan
Kualitas
konsumen variabel yang
Pelayanan dan
Made Bagus Rangga berpengaruh
terhadap niat Kepuasan
Bhuwana1 dominan
9. Konsumen Analisis Jalur
Ida Bgs Sudiksa. SE. pemakaian terhadap niat
MM2 ulang jasa pemakaian
Variabel
service pada ulang jasa
dependen niat
bengkel Toyota pebengkelan
penggunaan
Aiuto 2000 pada Bengkel
ulang
Denpasar Toyota Auto
2000

45
D. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Model Kerangka Penelitian

Citra Merek Harga (X2) Kualitas Produk


(X1) (X3)

Kepuasan
Konsumen (Y1)

Minat
Penggunaan
Ulang (Y2)

Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
3. Uji Normalitas

Path Analisis:

1. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)


2. Uji Parsial (Uji t)
3. Uji Simultan (Uji F)
4. Korelasi
5. Penghitungan Pengaruh
6. Uji Sobel
7.

Hasil

Kesimpulan Saran
Sumber: Peneliti, 2018

46
E. Hipotesis Penelitian

Persamaan substruktur penelitiannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Substruktur I

Y = βY X1 + βY X2 + βY X3 + ɛ1

Berdasarkan substruktur 1 penelitian diatas, dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

a. Hipotesis 1

Ha1 : Terdapat pengaruh antara citra merek terhadap

kepuasan konsumen.

Ho : Tidak terdapat pengeruh antara citra merek terhadap

kepuasan konsumen.

b. Hipotesis 2

Ha2 : Terdapat pengaruh antara harga terhadap kepuasan

konsumen.

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara harga terhadap

kepuasan konsumen.

c. Hipotesis 3

Ha3 : Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan

terhadap kepuasan konsumen.

47
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara kualitas terhadap

kepuasan konsumen.

d. Hipotesis 4

Ha4 : Terdapat pengatuh antara citra merek, harga dan

kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen.

Ho : Tidak terdapat pengatuh antara citra merek, harga

dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen.

2. Substruktur II

Z = βZ X1 + βZ Y + βZ X3 + ɛ2

Berdasarkan substruktur II penelitian diatas dapat dirumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

a. Hipotesis 5

Ha5 : Terdapat pengaruh antara citra mereka terhadap

minat penggunaan ulang.

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara citra mereka terhadap

minat penggunaan ulang.

b. Hipotesis 6

Ha6 : Terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan

terhadap minat penggunaan ulang.

48
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan

terhadap minat penggunaan ulang.

c. Hipotesis 7

Ha7 : Terdapat pengaruh antara kepuasan konsumen

terhadap minat penggunaan ulang.

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara kepuasan konsumen

terhadap minat penggunaan ulang.

d. Hipotesis 8

Ha8 : Terdapat pengaruh antara citra merek, harga, dan

kualitas pelayanan secara simultan terhadap minat

penggunaan ulang.

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara citra merek, harga,

dan kualitas pelayanan secara simultan terhadap

minat penggunaan ulang.

e. Hipotesis 9

Ha9 : Terdapat pengaruh antara citra merek, harga, dan

kualitas pelayanan terhadap minat penggunaan ulang

melalui kepuasan konsumen.

49
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara citra merek, harga,

dan kualitas pelayanan terhadap minat penggunan

ulang melalui kepuasan konsumen.

50
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang lingkup Penelitian

Penelitian ini menitikberatkan pada citra merek, harga dan kualitas

pelayan terhadap kepuasan konsumen serta dampaknya terhadap minat

penggunaan ulang pada pengguna jasa GO-JEK. Objek penelitian adalah para

masyarakat yang telah menggunakan GO-JEK sebagai pilihan jasa

transportasi. Penelitian dilakukan terhadap objek yang berdomisili di Jakarta

Selatan. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan dari bulan Januari hingga

Mei 2018.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya, Sugiyono (2009:55).

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel

51
itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu

sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul repsresentatif

(mewakili) (Sugiyono, 2009:81).

Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling,

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:68). Pertimbangan yang

digunakan dalam memilih responden adalah:

a. Responden dalam penelitian adalah konsumen yang sudah

menggunakan jasa layanan GO-JEK karena dianggap sudah

paham dan merasakan mengenai pelayanan yang diberikan.

b. Responden adalah konsumen yang memesankan layanan

GO-JEK untuk kerabat atau teman dan bersedia menjadi

responden.

c. Responden adalah masyarakat asli Jakarta Selatan yang

menggunakan jasa GO-JEK atau masyarakat yang bukan asli

jakarta selatan tetapi sedang menggunakan jasa GO-JEK di

daerah Jakarta Selatan.

Dikarenakan jumlah populasi dalam penelitian ini tidak

diketahui secara pasti, maka untuk mengetahui besarnya sampel yaitu

menggunakan rumus teknik sampling kemudahan. Berdasarkan hal

tersebut, peneliti menyeleksi dengan menyaring kuesioner yang ada,

apabila orang-orang tersebut diketahui Misalnya digunakan sampel

52
untuk estimasi nilai rerata. Jika digunakan untuk mengestimasi µ, kita

dapat (1-α)% yakin bahwa error tidak melebihi nilai e tertentu apabila

2
ukuran sampelnya sebesar n, dimana : Wibisono

dalam Riduwan dan Kuncoro (2008:50).

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Zα = Ukuran tingkat kepercayaan dengan = 0,05 (tingkat

kepercayaan 95% berarti Z . 95% = Z. 0,475 dalam

tabel ditemukan 1,96)

σ = Standart deviasi

е = Standart error atau kesalahan yang dapat ditoleransi (5% = 0,05)

Dengan perhitungan : = 96,04

Dari hasil penghitungan, sampel yang didapat yaitu sebesar

96,04 untuk lebih memudahkan maka dibulatkan menjadi 100

responden. Jadi dalam penelitian ini akan menggunakan 100 responden

untuk dijadikan sampel penelitian.

53
C. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan

data sekunder sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh

orang yang melakukan penelitian secara langsung dari sumbernya.

Metode yang digunakan adalah kuisioner. Kuisioner merupakan teknik

pengumplan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2009:137). Pertanyaan pertanyaan yang terdapat pada

angket kuisoner menggunakan skala likert. Skala likert adalah

pengukuran dengan lima kategori respon yang berkisar antara “sangat

setuju” dan ”sangat tidak setuju” yang mengharuskan responden

menentukan derajat persetujuan atau ketidaksetujuan responden

terhadap masing-masing dari serangkaian pertanyaan mengenai objek

stimulus (Malhotra, 2009:298)

Responden yang dimaksud adalah responden yang pernah

menggunakan jasa GO-JEK minimal satu kali.

2. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2012:141) mendefinisikan data sekunder

adalah sebagai berikut: “Sumber data sekunder adalah sumber data yang

diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui

54
media lain yang bersumber dari literatur buku-buku, serta dokumen

perusahaan”

Penelitian ini termasuk penelitian melalui segala bahan tertulis

berupa data (studi kepustakaan) dalam bentuk buku-buku kuliah,

literatur, internet, dan sumber tertulis lainnya yang relevan dengan

judul penelitian serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis Kualitatif

Analisis data secara kualitatif memaparkan secara mendalam

hasil riset melalui pendekatan bukan angka atau nonstatistik. Analisis

ini cenderung mengakomodasi setiap data atau tanggapan responden

yang diperoleh selama pengumpulan data sehingga mampu memberikan

pandangan (insight) yang mendalam. (Istijanto, 2009:93)

Proses analisis kualitatif dapat dilakukan dalam beberapa tahap

berikut:

a. Pengeditan (editing)

Pengeditan adalah memilih atau mengambil dua data yang

perlu dan membuang data yang tidak perlu, untuk memudahkan

penghitungan dalam pengujian hipotesa

b. Pemberian skor (scoring)

Mengubah data yang bersifat kualitatif ke dalam bentuk

kuantitatif, dalam penelitian ini urutan pemberian skor

55
menggunakan skala likert. Tingkatan skala likert yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

SS (Sangat setuju) Skor 5

S (Setuju) Skor 4

N (Netral) Skor 3

TS (Tidak setuju) Skor 2

STS (Sangat tidak setuju) Skor 1

c. Tabulating

Pengelompokan data atas jawaban-jawaban dengan

benar dan teliti, kemudian dihitung dan dijumlahkan hingga

menjadi data yang berguna. Berdasarkan hasil table tersebut

akan disepakati untuk membuat data table agar mendapatkan

hubungan atau pengaruh antara variable-variabel yang ada.

2. Analisis Kuantitatif

Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisis yang

menggunakan angka-angkan dan perhitungan dengan metode

statistik, maka data tersebut harus diklasifikasikan kedalam tabel-

tabel tertentu, untuk mempermudah dalam menganalisis dengan

menggunakan program IBM SPSS (Statistical Package for Social

Science) for windows. Adapun alat analisis yang digunakan yaitu uji

validitas dan reliabilitas.

56
3. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji Validitas didefinisikan sebagi sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya

(Suliyanto, 2005:42). Uji validitas digunakan untuk mengukur sah

atau valid tidaknya suatu kusioner. Suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kusioner tersebut. (Ghazali, 2011:52)

Validitas suatu butir pertanyaan dapat dinilai pada hasil

output program SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistic.

Menilai validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari

nilai correted item total correalation > r tabel atau suatu butir

pertanyaan dianggap valid jika koefisien korelasi product moment

melebihi 0,3 (Suliyanto, 2005:42).

Hasil analisis korelasi bivariate dengan melihat output

Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item – Total Correlation

adalah identik karena keduanya mengukur hal yang sama. (Ghazali,

2011:55). Hasil r hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana

df=n-2 dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka tidak valid.

(Sujarweni, 2014:192)

4. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghazali, 2011:47).

57
Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Adapun cara yang digunakan untuk menguji realibilitas kuesioner dalam

penelitian ini menggunakan uji statistik Cronbach’s Alpha. Untuk

mengetahui kuesioner tersebut sudah reliabel atau tidak kita bisa

menggunakan dengan bantuan program SPSS pada komputer.

Kriteria peniliaian uji reliabilitas menurut Nunnally (1994) yang

dikutip oleh Ghozali (2011: 48) adalah jika Cronbach’s Alpha

memberikan nilai > 0.70 maka instrumen penelitian dianggap reliabel.

5. Uji Normalitas Data

Screening terhadap normalitas data merupakan langkah awal

yang harus dilakukan untuk setiap analisis multivariat, khususnya jika

tujuannya adalah inferensi. Walaupun normalitas suatu variabel tidak

selalu diperlukan dalam analisis akan tetapi hasil uji statistik akan lebih

baik jika semua variabel berdistribusi normal (Ghozali, 2011: 29-30).

Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah dengan cara uji

statistik Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria (Ghozali, 2011:32) :

Data terdistribusi secara normal apabila nilai probabilitas

signifikan > 0,05 Data tidak terdistribusi secara normal apabila nilai

probabilitas signifikan < 0,05.

6. Analisis Jalur (Path Analysis)

Teknik analisis jalur, yang dikembangkan oleh Sewal Wright di

tahun 1934, sebenarnya merupakan pengembangan korelasi yang diurai

58
menjadi beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkan. Lebih lanjut,

analisis jalur mempunyai kedekatan dengan regresi berganda. Dengan

kata lain, regresi berganda merupakan bentuk khusus dari analisis jalur

(Sarwono, 2007:1).

Terdapat beberapa definisi mengenai analisis jalur diantaranya,

menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:2) path analysis digunakan untuk

menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat

variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).

Sedangkan Sugiyono (2010:297) analisis jalur digunakan untuk

melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk

sebab akibat. Melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan jalur mana

yang paling tepat dan singkat suatu variabel independen menuju variabel

dependen yang terakhir.

Teknis analisis jalur ini akan digunakan dalam menguji besarnya

sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada

setiap diagram jalur dari hubungan kausal X1, X2, dan X3 terhadap Y

serta dampaknya kepada Z (Riduwan dan Kuncoro, 2008:115).

Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam

penelitiannya, maka peneliti harus menyusun model hubungan antar

variabel yang dalam hal ini disebut diagram jalur (Sugiyono, 2010:298).

59
Gambar 3.1

Diagram Analisis Jalur

Є1 Є2

Citra Merek (X1)


ρzx1
ρyx1
rx1x2

Harga (X2) ρyx2 Kepuasan Konsumen ρzy Minat Penggunaan


rx1x3 (Y) Ulang (Z)

rx2x3
ρyx3
Kualitas Pelayanan ρzx3
(X3)
Sumber: Peneliti,2016

Dimana: X1: Citra Merek

X2: Harga

X3: Kualitas Pelayanan

Y: Kepuasan Konsumen

Z: Minat Penggunaan Ulang

Diagram jalur dalam penelitian ini terdiri atas dua persamaan

struktural dimana X1, X2, dan X3 adalah variabel eksogen dan Y serta Z

60
adalah variabel endogen. Persamaan struktural dalam Sarwono,

(2007:27) dapat dilihat sebagai berikut :

a. Hipotesis untuk Substruktur I:

Gambar 3.2.
Model Hipotesis Sub Struktur I

Є1
Citra Merek (X1)
ρyx1
ρyx2 Kepuasan Konsumen
Harga (X2)
(Y)

ρyx3
Kualitas Pelayanan
(X3)

Dari gambar di atas terdapat variabel endogen (Y) dan variabel

eksogen (X1, X2, dan X3), yang memiliki persamaan struktur

Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρyx3 X3 + ρyϵ1 Є1

b. Hipotesis untuk Substruktur II:

Gambar 3.3
Model Hipotesis Sub Struktur II

Є1
Citra Merek (X1) ρzx1

Kepuasan Konsume Minat Penggunaan


(Y) ρzy
ulang (Z)
Kualitas Pelayana
(X3) ρzx3

61
Dari gambar di atas terdapat variabel endogen (Y dan Z) dan

variabel eksogen (X1 dan X3), yang memiliki persamaan struktur Z

= ρzx1 X1 + ρzy Y + ρzx3 X3 + ρzϵ2 Є2

Persamaan struktural di atas senada dengan yang

diungkapkan oleh Riduwan dan Kuncoro (2008:5) dalam bukunya

yang berjudul Cara Menggunakan Analisis Jalur (Path Analysis).

Pada persamaan struktur kedua pendapat di atas variabel

kualitas produk (X2) tidak di masukkan ke dalam persamaan sub

struktur kedua karena hubungan variabel kualitas produk (X2) tidak

langsung terhadap variabel niat penggunaan ulang (Z), karena untuk

mempengaruhi variabel niat penggunaan ulang (Z) variabel kualitas

produk (X2) harus melewati variabel kepuasan konsumen (Y)

terlebih dahulu, oleh karena itu variabel kualitas produk (X2) tidak

di masukkan ke dalam persamaan sub struktur kedua.

7. Pengujian Hipotesis Analisis Jalur

Dari perhitungan program SPSS nanti, akan diperoleh

keterangan atau hasil dari koefisien determinasi (R2), uji secara

simultan (Uji F) dan uji secara parsial (Uji t). Berikut ini keterangan

yang berkenaan dengan hal tersebut :

a. Koefisien Determinasi (Uji Kontribusi Model)

Koefisien determinasi merupakan besarnya kontribusi

variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Semakin tinggi

62
koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan variabel bebas

dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel tergantungnya

(Pardede dan manurung, 2014:28).

Hasil output SPSS pada model summary khususnya, angka

yang terdapat pada kolom R Square digunakan untuk melihat

besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen

dengan cara menghitung koefisien (KD) dengan menggunakan

rumus sebagai berikut (Sarwono, 2007:30) :

KD = r2 x 100%

Menurut Ghazali (2012: 97), kelemahan mendasar dalam

penggunaan koefisien determinasi adalah jumlah variabel

independen yang di masukkan ke dalam model. Setiap penambahan

satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli

apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel independen. Oleh karena itu, banyak peneliti yang

menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat

mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai

R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel

independen ditambahkan ke dalam model.

b. Uji Parsial (Uji-t)

Uji statistik yang digunakan untuk pengujian secara

individual yaitu dengan cara menghitung besarnya angka table t

dengan ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan

63
(degree of freedom) = n – 2 (Sarwono, 2007:32). Setelah itu,

menentukan kriteria uji hipotesis yaitu sebagai berikut :

1) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha ditermia.

2) Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Selanjutnnya untuk mengetahui signifikansi analisis

jalur bandingkan dengan nilai probabilitas 0,05 dengan nilai

probabilitas Sig. dengan dasar pengambilan keputusan sebagai

berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2008:118) :

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig. atau [0.05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan Ha

ditolak, yang artinya tidak signifikan.

2) Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig. atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan Ha

diterima, yang artinya signifikan.

8. Uji Simultan (Uji-F)

Untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan (uji simultan)

dapat dilakukan dengan cara membandingkan besarnya angka F hitung

dengan angka F tabel. Angka F hitung didapat dari hasil outout SPSS,

sedangkan F tabel didapat dari melihat daftar tabel dengan ketentuan

taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (degree of freedom) = (k-

1)(n-k). Setelah itu, menentukan kriteria uji hipotesis yaitu sebagai

berikut :

1) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha ditermia.

64
2) Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Untuk mengetahui besarnya angka signifikansi pada penelitian

ini dengan cara membandingkan angka taraf signifikan (sig) hasil

penghitungan dengan taraf signifikansi 0,05 (5%). Kriterianya sebagai

berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2008:117) :

1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka H0 diterima dan Ha

ditolak, artinya tidak signifikan.

2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai

probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka H0 ditolak dan Ha

diterima, artinya signifikan.

9. Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan

untuk mengetahui derajat hubungan linear antara satu variabel

dengan variabel lain (Suliyanto, 2005:52). Pada penelitian ini skala

pengukuran data yang digunakan yaitu berjenis interval, menurut

Pardede dan Manurung (2014:31) untuk data yang berjenis interval

dan rasio maka digunakan analisis korelasi Product Moment

(Perason).

Korelasi Pearson Product Moment (PPM) sangat popular dan

sering digunakan oleh mahasiswa dan para peneliti (Riduwan dan

Kuncoro, 2008:61). Dasar pemikiran analisis korelasi product

moment adalah perubahan antar variabel, artinya jika perubahan

65
suatu varabel diikuti perubahan variabel yang lain maka kedua

variabel tersebut saling berkolerasi (Pardede dan Manurung,

2014:31). Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r

tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1), apabila nilai r = -1 artinya

korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; r = 1

berarti korelasinya sangat kuat (Riduwan dan Kuncoro, 2008:62).

Oleh karena itu, untuk mempermudah pemberian kategori koefisien

korelasi maka dibuat kriteria pengukuran sebagai berikut:

Tabel 3.1.

Kriteria Koefisien Korelasi

Nilai r Kriteria

0,00 – 0,29 Korelasi sangat lemah

0,30 – 0,49 Korelasi lemah

0,50 – 0,69 Korelasi cukup

0,70 – 0,79 Korelasi kuat

0,80 – 1,00 Korelasi sangat kuat

Sumber: Pardede dan Manurung, 2014:32

Korelasi dua variabel bersifat signifikan jika angka signifikansi

(sig) <0,05, sebaliknya jika angka signifikansi (sig) > 0,05 maka

hubungan kedua variabel tidak signifikan (Sarwono, 2007:23).

66
10. MODEL TRIMMING

Model trimming adalah model yang digunakan untuk

memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara

mengeluarkan dari model variabel eksogen yang koefisien jalurnya

tidak signifikan (Heise dalam Riduwan dan Kuncoro, 2008:127). Jadi,

model trimming terjadi ketika koefisien jalur diuji secara keseluruhan

ternyata ada variabel yang tidak signifikan. Walaupun ada satu, dua,

atau lebih variabel yang tidak signifikan, penulis perlu memperbaiki

model struktur analisis jalur yang telah dihipotesiskan. Cara

menggunakan model trimming yaitu dengan menghitung ulang

koefisien jalur tanpa menyertakan variabel eksogen yang koefisien

jalurnya tidak signifikan.

11. UJI SOBEL

Dalam peneltian ini terdapat variabel intervening yakni

kepuasan konsumen. Menurut Baron dan Kenny (1986) dalam

Ghozali (2011:247) suatu variabel disebut variabel intervening jika

variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antar variabel

prediktor (independen) dan variabel criterion (dependen). Pengujian

hipotetis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang

dikembangkan oleh Sobel (1982), dikenal dengan uji sobel (Sobel

test).

Uji sobel dilakukang dengan cara menguji kekuatan

pengaruh tidak langsung variabel independen (X) ke variabel

67
dependen (Y) melalui variabel intervening (M). Besarnya standar

error pengaruh tidak langsung (indirect effect) Sp2p3 dihitung

dengan rumus dibawah ini.

Sp2p3 = √p32 Sp22 + p22 Sp32 + Sp22 Sp32

Kemudian untuk mencari nilai t statistic pengaruh mediasi

dengan rumus sebagai berikut

Keterangan

p2 : Unstandarized Coefficient beta variabel independen

p3 : Unstandarized Coefficient beta variabel intervening

Sp2 : Standar Error variabel independent

Sp3 : StandarError variabel intervening

E. Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3.2.
Operasional Variabel Penelitian

Variabel Penelitian Dimensi Indikator Skala

1. Kenyaman
dalam
pelayanan
2. Banyak yang
Kekuatan telah Interval
(Strenght) menggunakan
Citra Merek, 3. Pionir dalam
Kotler dan Keller penyedia jasa
(2008:56) ojek online

Keunggulan 4. Merek mudah Interval


(Favorable) diingat

68
5. Merek mudah
diucapkan
6. Warna mudah
dibedakan
7. Menjadi
pilihan pertama
8. Dibicarakan
banyak orang
(populer)

9. Jenis Layanan
yang
ditawarkan
Keunikan berbeda dari Interval
(Uniquenes) yang lain
10. Pembayaran
bisa dengan
non cash
1. Harga sesuai
dengan
pelayanan yang
Harga diterima
mempengar 2. Harga yang
uhi citra dan bitawarkan Interval
strategi bersaing
positioning dengan pesaing
3. Harga dapat
Harga diterima oleh
(Tjiptono,2008) konsumen
4. Harga sesuai
dengan kualitas
Harga yang diberikan
merupakan 5. Harga dapat
pernyataan mencerminkan Interval
nilai dari jenis layanan
suatu produk yang
digunakan

69
6. Potongan
Harga
diberikan pada
Harga layanan
tertentu Interval
bersifat
fleksibel
7. Potongan harga
menjadi
stimulus untuk
menggunakan

Tabel 3.2. (Lanjutan)


Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala

1. Kelengkapan
fasilitas

Berwujud Interval
2. Kerapihan
karyawan

3. Sanggup
Kualitas melayani saat
Pelayanan dibutuhkan
(Tjiptono,2014)
4. Memberikan
Keandalan layanan secara Interval
tepat sejak awal

5. Pelayanan
memuaskan

70
6. Sanggup
melayani dengan
tepat dan cepat
Ketanggapan 7. Selalu bersedia Interval
membantu saat
dibutuhkan

8. Jaminan
keselamatan Interval
Jaminan
penumpang
9. Sopan

10. komunikasi yang


baik
11. Memahami
kebutuhan Interval
Empati
konsumen
12. Memberikan
perhatian

Tabel 3.2. (Lanjutan)


Operasional Variabel Penelitian

Variabel Dimensi Indikator Skala

1. Merasa puas
2. Melakukan
Kepuasan penggunaan ulang
Kualitas Interval
Konsumen 3. Merekomendasikan ke
produk
(Lupiyoadi, orang lain
2014) 4. Terpenuhi
kebutuhannya

71
5. Rasa senang
menggunakan Interval
Emosi
6. Rasa percaya terhadap
pelayanan perusahaan

7. Diskon
Harga Interval
8. Harga yang terjangkau
9. Harga yang kompetitif

10. Mudah dipesan


Biaya 11. Biaya dapat diprediksi Interval

Niat 1. Keinginan untuk tetap Interval


Transaksional menggunakan aplikasi

Minat Niat 2. Keinginan untuk


Interval
Penggunaaan merekomendasikan
Referensial
pengalaman
Ulang (Saidani
dan Arifin, 2012)
Niat Interval
3. Menjadi pilihan utama
Preferensial

Niat 4. Keinginan untuk Interval


Eksploratif mencari informasi

72
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah GO-JEK

GO-JEK Indonesia berdiri pada tahun 2011 sebagai social

enterpreneurship inovatif untuk mendorong perubahan sektor transportasi

informal agar dapat beroperasi secara profesional yang melayani angkutan

manusia dan barang melalui jasa ojek. Perusahaan ini lahir dari ide sang

CEO dan Managing Director Nadiem Makarim yang mengaku seorang

konsumen ojek. GO-JEK juga merupakan perusahaan angkutan roda dua

pertama yang menggunakan media teknologi berupa aplikasi untuk

melakukan pemesanannya. Nadiem memadukan teknologi di usahanya ini

dimana konsumen bisa menggunakan aplikasi di smartphone untuk

menggunakan layanan GO-JEK. Selain itu ojeknya pun dilengkapi dengan

GPS sehingga posisi ojek bisa dipantau melalui smartphone. Tarifnya pun

bisa terukur dari seberapa jauh jarak yang ditempuh. Selain itu, cara

pembayarannya pun bisa non tunai dengan fitur GO-PAY. Dari sisi

keamanan, selain menggunakan teknologi tersebut, para pengemudi GO-

JEK sudah berpengalaman dan memiliki izin berkendara. (obendon.com,

2015)

Manajemen GO-JEK menerapkan sistem bagi hasil dengan

pengemudi ojek yang saat ini tersebar di Jabodetabek. Pembagiannya

adalah, 80% penghasilan untuk pengemudi ojek dan 20%-nya untuk GO-

JEK. Layanan yang dimiliki Go-Jek digunakan secara aktif oleh 15

73
juta orang setiap minggunya, dengan 900,000 mitra pengemudi.

Setiap bulannya, lebih dari 100 juta transaksi terjadi di platform Go-

Jek (tekno.kompas.com, 2017). Pada lain sisi GO-JEK tidak hanya

memberikan pelayanan dalam transportasi angkutan orang saja, uniknya

perusahaan ini memiliki pelayanan lainnya yang ada di aplikasi GO-JEK

seperti :

a. GO-Food

Layanan yang memberikan kemudahan kepada

konsumen untuk memesan makanan tanpa harus pergi ke

luar rumah.

b. GO-Send

Layanan yang memudahkan konsumen untuk mengirim

barang dengan maksimal jarak 40 Km.

c. Go-Pulsa

Layanan yang memudahkan konsumen untuk membeli

pulsa.

d. Go-Bills

Layanan yang memudahkan konsumen untuk melakukan

pembayaran tagihan listrik dan iuran jaminan kesehatan.

e. GO-Shop

Layanan belanja yang memudahkan Anda untuk

membeli barang apa pun yang Anda inginkan dari toko

mana pun.

74
f. GO-Mart

Layanan belanja instan di berbagai macam toko untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumen.

g. GO-Box

Layanan sewa kendaraan bak terbuka untuk mengangkut

berbagai kebutuhan konsumen.

h. GO-Massage

Layanan pijat relaksasi langsung di rumah konsumen

i. GO-Clean

Layanan yang memudahkan konsumen untuk

membersihkan rumah

j. GO-Glam

Layanan yang menawarkan tata rias untuk konsumen

k. GO-Tix

Layanan pemesanan tiket acara, bioskop, dan lain

l. GO-Auto

Layanan perawatan cuci, servis, dan layanan darurat

untuk kendaraan roda empat konsumen.

m. GO-Med

merupakan hasil kolaborasi antara GO-JEK dengan

Halodoc yang menghubungkan konsumen dengan lebih

dari 1000 apotek di Jabodetabek, Bandung, dan

Surabaya.

75
n. GO-Busway

Layanan untuk mengantar penumpang ke halte bus

Transjakarta yang diinginkan.

2. Visi dan Misi GO-JEK Indonesia

a. Visi
Membantu memperbaiki struktur transportasi di

Indonesia, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam

melaksanakan pekerjaan sehari-hari seperti pengiriman

dokumen, belanja harian, dengan menggunakan layanan

fasilitas kurir, serta turut mensejahterakan kehidupan tukang

ojek di Jakarta dan Indonesia kedepannya.

b. Misi

1) Menjadikan PT Go-Jek Indonesia sebagai jasa transportasi

tercepat dalam melayani kebutuhan masyarakat Indonesia.

2) Menjadikan PT Go-Jek Indonesia sebagai acuan

pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola struktur transportasi

yang baik dengan menggunakan kemajuan teknologi.

3) Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap

lingkungan dan sosial.

4) Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah

kepada pelanggan

76
3. Logo GO-JEK Indonesia

Sumber: www.go-jek.co.id

4. Struktur Organisasi GO-JEK Indonesia

a. Struktur Organisasi GO-JEK Indonesia Pusat

Gambar 4.1
Sruktur Organisasi GO-JEK Pusat

GO-JEK
Directors

Chief Chief Chief Product


Executife Branding

Chief Financial Human Chief


Resource Technology
GO-JEK

77
b. Struktur Organisasi GO-JEK Indonesia Regional

Gambar 4.2
Struktur Regional Go-JEK Regional

Direktur Utama

Chief Executife

GO-JEK
Wakil Direktur

(Area)

Chief Executife

Manajer Manajer Manajer Manajer


GO-JEK
Pemasaran IT Keuangan Driver

Karyawan Karyawan Karyawan Driver


Front Office IT Akuntansi

B. UJI VALIDITAS DAN REABILITAS

1. Uji Validitas

Validitas suatu butir pertanyaan dinilai pada hasil output

SPSS pada tabel dengan judul item total statistic. Menilai validitas

masing-masing butir pertanyaan dilihat dari nilai corrected item-

total correlation > dari r-tabel. Uji signifikan dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r-tabel untuk degree of

freedom (df) = n-2, dalam hal ini, n adalah jumlah sampel atau suatu

butir pernyataan dianggap valid jika koefisien korelasi product

moment melebihi 0,3 (Suliyanto, 2005:42). Ukuran validitas tiap

butir-butir pertanyaan dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah ini:

78
Tabel. 4.1
Hasil Uji Validitas

Corrected N Keterangan
No Item Pernyataan
Item-Total Correlation
1 X1.1 0,601 30 VALID
2 X1.2 0,422 30 VALID
3 X1.3 0,736 30 VALID
4 X1.4 0,600 30 VALID
5 X1.5 0,562 30 VALID
6 X1.6 0,558 30 VALID
7 X1.7 0,778 30 VALID
8 X1.8 0,647 30 VALID
9 X2.1 0,359 30 VALID
10 X2.2 0,689 30 VALID
11 X2.3 0,568 30 VALID
12 X2.4 0,537 30 VALID
13 X3.1 0,593 30 VALID
14 X3.2 0,652 30 VALID
15 X3.3 0,474 30 VALID
16 X3.4 0,510 30 VALID
17 X3.5 0,615 30 VALID
18 X3.6 0,558 30 VALID
19 X3.7 0,491 30 VALID
20 Y.1 0,557 30 VALID
21 Y.2 0,502 30 VALID
22 Y.3 0,388 30 VALID
23 Y.4 0,632 30 VALID
24 Y.5 0,662 30 VALID
25 Y.6 0,793 30 VALID
26 Z.1 0,460 30 VALID
27 Z.2 0,420 30 VALID
Sumber: Data primer yang diolah, 2018

2. Uji Realibilitas
Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukan dimana suatu

alat diukur dapat dipercaya atau diandalkan. Salah satu ukuran

realibilitas ada pada nilai alpha Cronbach, dimana jika α > 0,70

menunjukan bahwa instrument tersebut reliabael. Uji Reliabilitas

79
peneleiti lakukan menggunakan software SPSS 25 dengan hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s
N of items
Alpha
0,935 27

Sumber: Data primer yang diolah, 2018


Berdasarkan table diatas, diketahui bahwa nilai alpha

Cronbach yang diperoleh sebesar 0,935, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa seluruh variable tersebut reliabel dengan 0,935 >

0,70,

C. UJI NORMALITAS

Untuk lebih meyakinkan, mendeteksi normalitas data dapat

dilakukan dengan uji K-S.Caranya adalah dengan menentukan terlebih

dahulu hipotesis pengujian.Dalam penelitian ini, hipotesis yang

dimaksud adalah Hipotesis Nol (Ho) yaitu data terdistribusi normal. Ho

diterima bila nilai dari uji Kolmogrov Smirnov lebih besar dari nilai

signifikansi pada α = 5%.

Hipotesis :

Ho : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

80
Kriteria pengambilan keputusan dengan uji statistik Kolmogorov

Smirnov yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal dan

sebaliknya jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

1. Uji Normalitas Sub Struktur I

Tabel 4.3

Sumber: Data Primer yang diolah 2018

Dari hasil di atas, besarnya nilai Kolmogrov-Sminorv adalah

sebesar 0,69 dengan signifikansi sebesar 0,200, Karena nilai signifikansi

Kolmogrov Smirnov sebesar 0,200> 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

data berdistribusi secara normal.

81
1. Uji Normalitas Sub Struktur II

Tabel 4.4

Sumber: Data Primer yang diolah

Dari hasil di atas, besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov ardalah

sebesar 0,82 dengan signifikansi sebesar 0,090, Karena nilai signifikansi

Kolmogrov Smirnov sebesar 0,090 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa

data berdistribusi secara normal.

D. Karakteristik Responden

Responden yang dipilih peneliti adalah para konsumen layanan

GO-JEK minimal satu kali. Kuisioner yang disebar sebanyak 100

kemudian diberikan secara langsung kepada konsumen layanan. Berikut

adalah rangkuman data dari konsumen layanan GO-JEK yang bersedia

menjadi responden dalam penelitian ini:

82
1. Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis
Nomor Jumlah Persentase
Kelamin

1 Pria 44 44%

2 Wanita 56 56%

Total 100%
100

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan data yang diolah pada table 4. Persentase

responden yang berjenis kelamin Pria sebanyak 44 % atau 44 orang.

Sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 56

% atau 56 orang. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa

responden wanita lebih banyak dalam menggunakan jasa layanan

GO-JEK.

83
2. Berdasarkan Usia

Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Rentang Usia Jumlah Persentase

1 17-27 Tahun 81 Orang 81%

2 28-40 Tahun 16 Orang 16%

3 Diatas 41 3 Orang 3%
Tahun
100 Orang 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan data diatas karakter responden berdasarkan usia

adalah sebagai berikut, rentang usia 17 sampai 27 sebanyak 81 orang

dengan persentase 81%. Rentang usia 28-40 Tahun Sebanyak 16

orang dengan persentase 16%, dan Rentang usia diatas 41 tahun

sebanyak 3 orang dengan persentase 3%. Dapat diambil kesimpulan

jumlah terbanyak responden yang menggunakan layanan GO-JEK

ada di rentang usia 17 hingga 27 tahun yaitu sebanyak 81 orang atau

81%. Alasan peneliti memilih rentang usia seperti diatas adalah

berdasarkan tingakat generasi dimana usia 17-27 tahun adalah

mereka yang sangat melek teknologi, di usia 28-40 tahun adalah

mereka yang mulai memiliki keluarga dengan kesibukan yang padat

dan karir yang sudah stabil, sedangkan diatas 41 tahun adalah usia

84
yang matang dan hidup di zaman dimana teknologi berkembang

dengan pesat.

3. Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Nomor Pekerjaan Jumlah Persentase

1 Pelajar/Mahasiswa 28 28%

2 Wiraswasta 7 7%

3 Karyawan Swasta 57 57%

4 PNS 1 1%

5 Ibu Rumah 3 3%
Tangga
6 Lainnya 3 3%

100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan data table yang telah diolah dapat dilihat bahwa

profesi atau pekerjaan para responden dalam penelitian ini adalah 28

orang atau 28% sebagai pelajar atau mahasiswa, 7 orang atau 7%

sebagai 57%, 1 orang atau 1% sebagai PNS, 3 orang atau 3% sebagai

ibu rumah tangga, dan laimmya sebanyak 3 orang atau 3%. Peneliti

mengambil jenis pekerjaan diatas adalah sebagai acuan bahwa setiap

pekerjaan di atas memiliki tingkat mobilitas yang tinggi sehingga

85
berpotensi mereka menggunakan layanan ojek online khususnya

GO-JEK.

E. Hasil Dan Pembahasan

Pengaruh citra merek, harga, dan kualitas layanan terhadap

kepuasan konsumen serta dampaknya pada minaat penggunaan ulang.

(Studi Kasus Konsumen Layanan GO-JEK di Jakarta Selatan).

1. Variabel Citra Merek (X1)

a. GO-JEK telah lama saya kenal (X1.1).

Tabel 4.8
Frekuensi Jawaban Dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 48 48%

Setuju 46 46%

Netral 6 6%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan bahwa responden telah mengenal GO-JEK sejak

lama. Sebanyak 48 orang menjawab Sangat Setuju, 46 orang

menjawab setuju, dan sebanyak 6 responden menjawab netral. GO-

86
JEK lama dikenal karena merupakan pionir dalam layanan angkutan

ojek berbasis online.

b. Nama GO-JEK mudah saya ucapkan (X1.2).

Tabel 4.9
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 61 61%

Setuju 38 38%

Netral 1 1%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan bahwa responden dengan mudah mengucapkan

nama GO-JEK. Sebanyak 61 responden menjawab Sangat Setuju,

38 responden menjawab setuju, dan sebanyak 1 responden

menjawab netral.

87
c. Merek GO-JEK mudah saya ingat (X1.3).

Tabel 4.10
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 56 56%

Setuju 42 42%

Netral 1 1%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan bahwa responden dengan mudah mengingat

merek GO-JEK. Sebanyak 56 responden menjawab Sangat Setuju,

42 responden menjawab setuju, sebanyak 1 responden menjawab

netral, dan 1 responden menjawab tidak setuju.

88
d. Logo GO-JEK mudah diingat oleh saya (X1.4).

Tabel 4.11
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 40 40%

Setuju 43 43%

Netral 13 13%

Tidak Setuju 4 4%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan bahwa responden dengan mudah mengingat

merek GO-JEK. Sebanyak 56 responden menjawab Sangat

Setuju, 42 responden menjawab setuju, sebanyak 1 responden

menjawab netral, dan 1 responden menjawab tidak setuju.

89
e. Saya mendengangar banyak orang membicarakan GO-JEK (X1.5).

Tabel 4.12
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 33 33%

Setuju 48 48%

Netral 18 18%

Tidak Setuju 0 0

Sangat Tidak 1 1%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan bahwa responden banyak orang

membicarakan tentang GO-JEK. Sebanyak 33 responden

menjawab Sangat Setuju, 48 responden menjawab setuju,

sebanyak 18 responden menjawab netral, dan 1 responden

menjawab sangat tidak setuju.

90
f. GO-JEK memiliki keunggulan varian layanan (X1.6).

Tabel 4.13
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 36 36%

Setuju 46 46%

Netral 18 18%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan bahwa GO-JEK memiliki keunggulan varian

layanan. Sebanyak 36 responden menjawab Sangat Setuju, 46

responden menjawab setuju, dan sebanyak 18 responden

menjawab netral.

91
g. GO-JEK memiliki keunggulan dalam pelayanan (X1.7).

Tabel 4.14
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 24 24%

Setuju 44 44%

Netral 31 31%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan bahwa GO-JEK memiliki keunggulan dalam

pelayanan. Sebanyak 24 responden menjawab Sangat Setuju, 44

responden menjawab setuju, sebanyak 31 responden menjawab

netral, dan 1 responden menjawab tidak setuju.

92
h. Saya dapat memesan layanan GO-JEK dengan mudah (X1.8).

Tabel 4.15
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 32 32%

Setuju 52 52%

Netral 16 16%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan saya dapat memesan layanan GO-JEK

dengan mudah. Sebanyak 32 responden menjawab Sangat

Setuju, 52 responden menjawab setuju, dan sebanyak 16

responden menjawab netral.

93
2. Variabel Harga (X2)

a. Tarif GO-JEK sesuai dengan kualitas yang saya terima (X2.1).

Tabel 4.16
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 16 16%

Setuju 60 60%

Netral 23 24%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan tarif GO-JEK sesuai dengan kualitas yang

saya terima. Sebanyak 16 responden menjawab Sangat Setuju,

60 responden menjawab setuju, sebanyak 23 responden

menjawab netral. Dan sebanyak 1 orang menjawab tidak setuju.

94
b. Tarif GO-JEK sesuai dengan yang diberitahukan ketika saya
memesan diawal (X2.2).

Tabel 4.17
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 30 30%

Setuju 60 60%

Netral 9 9%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan tarif GO-JEK sesuai dengan yang

diberitahukan ketika memesan diawal. Sebanyak 30 responden

menjawab Sangat Setuju, 60 responden menjawab setuju,

sebanyak 9 responden menjawab netral, dan sebanyak 1

responden menjawab tidak setuju

95
c. Tarif yang ditawarkan GO-JEK sesuai dengan pelayanan yang

diberikan (X2.3).

Tabel 4.18
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 13 13%

Setuju 61 61%

Netral 23 23%

Tidak Setuju 2 2%

Sangat Tidak 1 1%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan tarif yang ditawarkan GO-JEK sesuai dengan

pelayanan yang diberikan. Sebanyak 13 responden menjawab

Sangat Setuju, sebanyak 61 responden menjawab setuju,

sebanyak 23 responden menjawab netral, sebanyak 2 responden

menjawab tidak setuju, dan sebanyak 1 responden menjawab

sangat tidak setuju.

96
d. Potongan harga membuat saya ingin menggunakan layanan

GO-JEK (X2.4).

Tabel 4.19
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 32 32%

Setuju 37 37%

Netral 28 28%

Tidak Setuju 2 2%

Sangat Tidak 1 1%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan potongan harga membuat saya ingin

menggunakan layanan GO-JEK. Sebanyak 32 responden

menjawab Sangat Setuju, sebanyak 37 responden menjawab

setuju, sebanyak 28 responden menjawab netral, sebanyak 2

responden menjawab tidak setuju, dan sebanyak 1 responden

menjawab sangat tidak setuju.

97
3. Variabel Kualitas Pelayanan (X3)

a. GO-JEK menawarkan layanan sesuai dengan kebutuhan saya

(X3.1).

Tabel 4.20
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 18 18%

Setuju 59 59%

Netral 20 20%

Tidak Setuju 2 2%

Sangat Tidak 1 1%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018


Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan GO-JEK menawarkan layanan yang sesuai

dengan kebutuhan saya. Sebanyak 18 responden menjawab

Sangat Setuju, sebanyak 59 responden menjawab setuju,

sebanyak 20 responden menjawab netral, sebanyak 2 responden

menjawab tidak setuju, dan sebanyak 1 responden menjawab

sangat tidak setuju.

98
b. GO-JEK merespon dengan cepat ketika saya melakukan order

(X3.2).

Tabel 4.21
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 17 17%

Setuju 44 44%

Netral 35 35%

Tidak Setuju 4 4%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018


Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan GO-JEK merespon dengan cepat ketika saya

melakukan order. Sebanyak 18 responden menjawab Sangat

Setuju, sebanyak 44 responden menjawab setuju, sebanyak 35

responden menjawab netral, dan sebanyak 3 responden

menjawab tidak setuju.

99
c. GO-JEK mampu memberikan layanan maksimal (X3.3).

Tabel 4.22
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 11 11%

Setuju 53 53%

Netral 35 35%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018


Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan GO-JEK mampu memnerikan layanan

maksimal. Sebanyak 11 responden menjawab Sangat Setuju,

sebanyak 53 responden menjawab setuju, sebanyak 35

responden menjawab netral, dan sebanyak 1 responden

menjawab tidak setuju.

100
d. Pengemudi GO-JEK memiliki pengetahuan yang mendalam

tentang layanan GO-JEK (X3.4).

Tabel 4.23
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 8 8%

Setuju 48 48%

Netral 44 44%

Tidak Setuju 0 0%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018


Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan Pengemudi GO-JEK memiliki pengetahuan

yang mendalam tentang layanan GO-JEK. Sebanyak 8%

responden menjawab Sangat Setuju, sebanyak 48% responden

menjawab setuju, sebanyak 44 responden menjawab netral.

101
e. Pengemudi GO-JEK memiliki kepedulian yang baik terhadap

saya (X3.5).

Tabel 4.24
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 7 7%

Setuju 51 51%

Netral 40 40%

Tidak Setuju 2 2%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018


Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan pengemudi GO-JEK memiliki kepedulian

yang bai terhadap saya. Sebanyak 7 responden menjawab Sangat

Setuju, sebanyak 51 responden menjawab setuju, sebanyak 40

responden menjawab netral, dan sebanyak 2 responden

menjawab tidak setuju.

f. Pengemudi GO-JEK bersedia membantu ketika saya

membutuhkan bantuan (X3.6).

102
Tabel 4.25
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan
Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 8 8%

Setuju 54 54%

Netral 37 37%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018


Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan pengemudi GO-JEK bersedia membantu

ketka saya membutuhkan bantuan. Sebanyak 8 responden

menjawab Sangat Setuju, sebanyak 54 responden menjawab

setuju, sebanyak 37 responden menjawab netral, dan sebanyak 1

responden menjawab tidak setuju.

103
g. Karyawan GO-JEK berpenampilan rapi (X3.7).

Tabel 4.26
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 5 5%

Setuju 32 32%

Netral 54 54%

Tidak Setuju 9% 9%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018


Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan karyawan GO-JEK berpenampilan rapi.

Sebanyak 8 responden menjawab sangat setuju, sebanyak 54

responden menjawab setuju, sebanyak 37 responden menjawab

netral, dan sebanyak 1 responden menjawab tidak setuju.

104
4. Kepuasan Konsumen

a. Saya merasa puas secara keseluruhan dari setiap pelayanan yang

diberikan GO-JEK (Y.1).

Tabel 4.27
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 11 11%

Setuju 59 59%

Netral 29 29%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018


Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan saya merasa puas secara kesuluruhan dari

setiap pelayanan yang diberikan GO-JEK. Sebanyak 11

responden menjawab sangat setuju, sebanyak 59 responden

menjawab setuju, sebanyak 29 responden menjawab netral, dan

sebanyak 1 responden menjawab tidak setuju.

105
b. Pelayan GO-JEK sesuai dengan harapan saya (Y.2).

Tabel 4.28
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 8 8%

Setuju 54 54%

Netral 35 35%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018


Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan pelayanan GO-JEK sesuai dengan harapan

saya. Sebanyak 8 responden menjawab sangat setuju, sebanyak

54 responden menjawab setuju, sebanyak 35 responden

menjawab netral, dan sebanyak 3 responden menjawab tidak

setuju.

106
c. GO-JEK memberikan jaminan kecelakaan pada konsumen (Y.3).

Tabel 4.29
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 11 11%

Setuju 28 28%

Netral 55 55%

Tidak Setuju 4 4%

Sangat Tidak 1 1%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018


Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan GO-JEK memberikan jaminan kecelakaan

pada konsumen. Sebanyak 11 responden menjawab sangat

setuju, sebanyak 28 responden menjawab setuju, sebanyak 55

responden menjawab netral, sebanyak 4 responden menjawab

tidak setuju, dan sebanyak 1 responden menjawab sangat tidak

setuju.

107
d. Saya senang menggunakan layanan GO-JEK (Y.4).

Tabel 4.30
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 16 16%

Setuju 58 58%

Netral 25 25%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018


Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan pelayanan GO-JEK saya senang

menggunakan layanan GO-JEK. Sebanyak 16 responden

menjawab sangat setuju, sebanyak 58 responden menjawab

setuju, sebanyak 25 responden menjawab netral, dan sebanyak 1

responden menjawab tidak setuju.

108
e. Suatu saat saya akan menggunakan kembali layanan GO-JEK

(Y.5).

Tabel 4.31
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 25 25%

Setuju 56 56%

Netral 18 18%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018


Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan suatu saat saya akan menggunakan kembali

layanan GO-JEK. Sebanyak 16 responden menjawab sangat

setuju, sebanyak 58 responden menjawab setuju, sebanyak 25

responden menjawab netral, dan sebanyak 1 responden

menjawab tidak setuju.

109
f. Saya akan memberikan saran kepada orang lain untuk

menggunakan layanan GO-JEK (Y.6).

Tabel 4.32
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 13 13%

Setuju 44 44%

Netral 42 42%

Tidak Setuju 1 1%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan saya akan memberikan saran kepada orang

lain untuk menggunakan layanan GO-JEK. Sebanyak 13

responden menjawab sangat setuju, sebanyak 44 responden

menjawab setuju, sebanyak 42 responden menjawab netral, dan

sebanyak 1 responden menjawab tidak setuju.

110
5. Minat Penggunaan Ulang

a. Saya mencari informasi melalui media sosial yang dimiliki GO-

JEK (Z.1).

Tabel 4.33
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 10 10%

Setuju 38 38%

Netral 42 42%

Tidak Setuju 10 10%

Sangat Tidak 0 0%
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018


Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan saya mencari informasi melalui media social

yang dimiiki GO-JEK. Sebanyak 10 responden menjawab sangat

setuju, sebanyak 38 responden menjawab setuju, sebanyak 42

responden menjawab netral, dan sebanyak 10 responden

menjawab tidak setuju.

111
b. GO-JEK adalah pilihan pertama saya saat membutuhkan layanan

ojek online (Z.2).

Tabel 4.34
Frekuensi Jawaban dari Pernyataan

Pernyataan Jumlah Persentase

Sangat Setuju 10 10%

Setuju 38 38%

Netral 42 42%

Tidak Setuju 10 10%

Sangat Tidak 0 0
Setuju
Total 100 100%

Sumber: Data primer yang diolah 2018


Berdasarkan tabel frekuensi jawaban yang telah diolah

tentang pernyataan GO-JEK adala pilihan pertama saya saat

membutuhkan lyanan ojek online. Sebanyak 10 responden

menjawab sangat setuju, sebanyak 38 responden menjawab

setuju, sebanyak 42 responden menjawab netral, dan sebanyak

10 responden menjawab tidak setuju.

112
F. Pengujian Hipotesis

1. Menguji dan Memahami Sub Struktur I

Rumus persamaan sub struktur I adalah sebagai berikut:

Y = ρyx1X1 + ρyx2X2+ ρyx3X3+ ρyϵ1Є1

Dimana:

Y= Kepuasan Konsumen

X1= Citra Merek

X2= Harga

X3= Kualitas Pelayanan

Є = Error

a. Koefisien determinasi (Uji Kontribusi Model)

Untuk melihat seberapa besar kontribusi variable citra

mereka, harga, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan

konsumen, kita dapat melihatnya melalui perhitungan Model

Summary, khususnya angka R square dibawah ini:

Tabel 4.35
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .824a .679 .669 1.82355

Predictors: (Constant), KualitasPelayanan (X3), CitraMerek (X1),


Harga(X2), Kepuasankonsumen (Y)

Sumber: Data primer yang diolah 2018

113
Besarnya angka R square adalah 0,679, angka tersebut

dapat digunakan untuk melihat besarnya kontribusi variable

citra mereka, harga, kualitas pelayanan terhadap kepuasan

konsumen dengan metode hitung koefisien determinasi (KD)

menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = R square X 100%

KD = 0,679 X 100 %

KD = 67.9%

Angka tersebut artinya bahwa citra merek, harga, dan

kualitas pelayanan berkontribusi terhadap kepuasa konsumen

sebesar 67.9 %, sedangkan sisanya 32.1% (100% - 67.9)

disumbangkan oleh variable lain. Dengan kata lain, variable

kepuasan konsumen dapat diterangkan menggunakan variable

citra merek, harga, dan kualitas pelayanan sebesar 67.9%,

sementara pengaruh sebesar 32.1% dipengaruhi oleh variable

lain diluar model ini.

b. Melihat Pengaruh Citra Merek (X1), Harga (X2), dan Kualitas

Pelayanan (X3) Secara Parsial terhadap Kepuasan Konsumen

(Y)

Untuk melihat besarnya pengaruh variable citra merek,

harga, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen

digunakn uji t seperti di bawah ini:

114
Tabel 4.36
Coefficients Sub Stuktur I
Standardi
zed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.010 1.687 .599 .551
CitraMerek .134 .063 .165 2.116 .037
Harga .172 .117 .122 1.471 .144
KualitasPelay .553 .077 .617 7.133 .000
anan
a. Dependent Variable: KepuasanKonsumen
Sumber: Data primer yang diolah 2018

1) Pengaruh antara citra merek (X1) dengan kepuasan

konsumen (Y).

Hipotesisnya:

Ho: Tidak ada pengaruh antar citra merek dengan

kepuasan konsumen

Ha: Ada pengaruh antara citra merek dengan kepuasan

konsumen

Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

a) Membandingkan besarnya angka hitung t table, t

hitung didapati sebesar 2.116 dan t table diperoleh

sebesar 1.984. Dengan ketentuan Derajat Kebabasan

(DK) = n-1, atau 100-1 yang menghasilkan nilai t

table sebesar 1,984. Dengan kriteria uji hipotetsis

sebagai berikut:

115
• Jika t hitung > t table atau -t hitung> -t table maka Ho

ditolak dan Ha diterima.

• Jikat t hitung < t table atau -t hitung < -t table makan

Ho diterima dan Ha ditolak.

Dari hasil perhitungan didapatkan angka t hitung

sebesar 2.116 > t tabel 1,984 sehingga Ho diterima dan

Ha ditolak, berarti ada pengaruh antara citra merek

dengan kepuasan konsumen.

b) Membandingkan taraf signifikansi (.sig) dengan

tingkat signifikansi sebasar 0,050,

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama

dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig],

maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama

dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig],

maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

signifikan.

Berdasarkan hasil dari perhitungan pada table

coefficients angka signifikansi (Sig) untuk citra merek

adalah 0,37. Angka tersebut menunjukan bahwa taraf

signifikansi 0,05 lebih besar, oleh sebab itu dapat diambil

kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya

116
ada pengaruh antara citra merek dengan kepuasan

konsumen, besarnya pengaruh tersebut adalah 16.5%,

sedangkan sisanya yaitu 83.5% dipengaruhi oleh

variable lain.

Variable citra merek sangat berperan penting

terhadap kepuasan konsumen, semakin tinggi citra

merek yang dimiliki GO-JEK maka kepuasan konsumen

juga akan meningkat. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Anita Anggraeni dan Hartiwi

Prabowo (2012) yang menyimpulkan bahwa ada

pengaruh antara citra merek dengan kepuasan konsumen

majalah Mix.

2) Pengaruh Harga (X2) terhadap kepuasan konsumen (Y)

Hipotesisnya:

Ho: Tidak ada pengaruh antar harga dengan kepuasan

konsumen

Ha: Ada pengaruh antara harga dengan kepuasan

konsumen

Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

a) Membandingkan besarnya angka hitung t table, t

hitung didapati sebesar 1. dan t table diperoleh

sebesar 1.984. Dengan ketentuan Derajat Kebabasan

(DK) = n-1, atau 100-1 yang menghasilkan nilai t

117
table sebesar 1,984. Dengan kriteria uji hipotetsis

sebagai berikut:

• Jika t hitung > t table atau -t hitung> -t table maka

Ho ditolak dan Ha diterima.

• Jikat t hitung < t table atau -t hitung < -t table

makan Ho diterima dan Ha ditolak.

Dari hasil perhitungan didapatkan angka t hitung

sebesar 1.471 < t tabel 1,984 sehingga Ho diterima dan Ha

ditolak, berarti tidak ada pengaruh antara harga dengan

kepuasan konsumen.

b) Membandingkan taraf signifikansi (.sig) dengan tingkat

signifikansi sebasar 0,050,

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama

dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka

Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama

dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Berdasarkan hasil dari perhitungan pada table

coefficients angka signifikansi (Sig) untuk harga adalah

0,144. Angka tersebut menunjukan bahwa taraf

signifikansi 0,05 lebih kecil, oleh sebab itu dapat diambil

kesimpulan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya

118
tidak ada pengaruh signifikan antara harga dengan

kepuasan konsumen, besarnya pengaruh tersebut sangat

lemah yaitu sebsar 12.2%, sedangkan sisanya yaitu 87.8%

dipengaruhi oleh variable lain. Hal ini tidak sesuai dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Arlina Nurbaity

Lubis dan Marti (2009) yang berjudul pengaruh harga dan

kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien rawat inap

di RSU Deli Medan yang menyatakan variable harga

memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan

konsumen.

Namun menurut penelitian yang dilakukan oleh

Ade Syarif Maulana (2016) dengan judul pengaruh

kualitas dan harga terhadap kepuasan konsumen Best

Autowork menyatakan bahwa variabel harga tidak

berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen.

Diketahui bahwa harga tidak berpengaruh terhadap

kepuasan konsumen. Dengan kata lain harga yang GO-JEK

tetapkan tidak menjamin konsumen akan merasa puas,

karena harga memiliki pengaruh yang sangat lemah terhadap

kepuasan konsumen.

3) Pengaruh Kualitas Pelayanan (X3) terhadap kepuasan

konsumen (Y)

119
Hipotesisnya:

Ho: Tidak ada pengaruh antar kualitas pelayanan dengan

kepuasan konsumen

Ha: Ada pengaruh antara kualitas pelayanan dengan

kepuasan konsumen

Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

a) Membandingkan besarnya angka hitung t table, t

hitung didapati sebesar 1. dan t table diperoleh

sebesar 1.984. Dengan ketentuan Derajat Kebabasan

(DK) = n-1, atau 100-1 yang menghasilkan nilai t

table sebesar 1,984. Dengan kriteria uji hipotetsis

sebagai berikut:

• Jika t hitung > t table atau -t hitung> -t table maka

Ho ditolak dan Ha diterima.

• Jikat t hitung < t table atau -t hitung < -t table

makan Ho diterima dan Ha ditolak.

Dari hasil perhitungan didapatkan angka t hitung

sebesar 7.133 > t tabel 1,984 sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima, berarti ada pengaruh antara kualitas pelayanan

dengan kepuasan konsumen.

b) Membandingkan taraf signifikansi (.sig) dengan

tingkat signifikansi sebasar 0,050,

120
• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama

dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig],

maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama

dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig],

maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

signifikan.

Berdasarkan hasil dari perhitungan pada table

coefficients angka signifikansi (Sig) untuk kualitas

pelayanan adalah 0,000, Angka tersebut menunjukan bahwa

taraf signifikansi 0,05 lebih besar, oleh sebab itu dapat

diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.

Artinya ada pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap

kepuasan konsumen, besarnya pengaruh tersebut yaitu

sebesar 61.7%, sedangkan sisanya yaitu 38.3% dipengaruhi

oleh variable lain. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dwi Candra Pertiwi dan Tri Sudarwanto

(2014) dengan judul pengaruh kualitas layanan dan harga

terhadap kepuasan konsumen yang menyatakan bahwa

variable kepuasan memiliki pengaruh signifikan terhadap

kepuasan konsumen.

121
Oleh sebab itu kualitas pelayanan sangat perlu

diperhatikan oleh GO-JEK, karena dengan kualitas

pelayanan yang baik maka kepuasan konsumen akan

tercipta.

c) Melihat Pengaruh Citra Merek (X1), Harga (X2), dan

Kualitas Pelayanan (X3) secara simultan terhadap

Kepuasan Konsumen (Y).

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel citra

merek, harga dan kualitas pelayanan secara stimultan

terhadap kepuasan konsumen digunakan Uji t dibawah

ini:

Tabel 4.37
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regressio 675.727 3 225.242 67.735 .000b
n
Residual 319.233 96 3.325
Total 994.960 99

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak ada pengaruh antara citra merek, harga, dan

kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen.

122
Ha : Ada pengaruh antara citra merek, harga, dan kualitas

pelayanan dengan kepuasan konsumen.

Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

membandingkan besarnya F hitung dengan F table. Cara

kedua adalah dengan membandingkan taraf signifikasnis

(.sig) dengan taraf 0,05.

(1) Membandingkan besar F penelitian pada model

ANOVA dengan F tabel. F penelitian didapat

67.735, dan F tabel diperoleh sebesar 2.47.

Derajat Kebebasan dengan ketentuan numerator :

Jumlah Variabel – 1 atau 5 – 1 = 4; dan

denumerator jumlah kasus – 4 atau 100 – 4 = 96.

• Jika F penelitian > F tabel, maka Ho

ditolak dan Ha diterima

• Jika F penelitian < F tabel, maka Ho

diterima dan Ha ditolak

Dari perhitungan diatas terlihat bahwa F

penelitian sebesar 67.735 > F tabel 2.47 maka Ha

diterima berarti ada pengaruh signifikan antar

citra merek, harga, dan kualitas pelayanan

terhadap kepuasan konsumen.

(2) Membandingkan besar nilai sig dengan taraf

signifikansi 0,05

123
Hipotesisnya adalah:

Jika Sig < 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima

Jika Sig > 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak

Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.37

Didapat angka sig sebesar 0,000 < 0,05. Artinya

ada pengaruh antara citra merek, harga, kualitas

pelayanan terhadap kepuasan konsumen.

Persamaan Struktural I menjadi :

Y = 0,165X1 + 0,122X2 + 0,617X3 + 0,566 Є1

Angka residu sebesar 0,566 diperoleh dari akar

kuadrat dari 1 – R Square.

Gambar 4.3
Model Sub Struktur I
Є1
Citra Merek
0,165 0,566

0,122
Harga Kepuasan Konsumen

0,617
Kualitas Pelayanan

Sumber: Data primer yang diolah 2018

124
2. Menguji dan Memahami Sub Struktur II

Rumus model persamaan sub struktur II adalah sebagai

berikut: Z= ρzx1X1 + ρzx3X3+ ρzyY+ ρzϵ1Є1

Dimana

Z : Minat Penggunaan Ulang

X1 : Citra Merek

X3 : Kualitas Pelayanan

Y : Kepuasan Konsumen

Є : Error

a. Koefiesien Determinasi (KD)

Untuk melihat berapa persen kontribusi variable citra

merek, kualItas pelayanan dan kepuasan konsumen terhadap

minat penggunaan ulang kita bisa melihat pada hasil perhitungan

model summary, khususnya angka R square di bawah ini:

Tabel 4.38
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .694a .481 .465 1.14698

a. Predictors: (Constant), KepuasanKonsumen,


CitraMerek,KualitasPelayanan

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Besarnya angka R squaren adalah 0,481. Angka tersebut

dapat digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variable

125
citra merek, kualitas pelayanan, dan kepuasan konsumen

terhadap minat penggunaan ulang dengan cara menghitung

keoefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut:

KD = R square x 100%

KD = 0,481 x 100%

KD = 48.1%

Angka tersebut berarti variable citra merek, kualitas

pelayanan dan kepuasan konsumen berpengaruh sebesar 48.2%

terhadap minat penggunaan ulang, dan sisanya 51.8%

dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variable minat

penggunaan ulang dapat diterangkan dengan menggunakan

variable citra merek, kualitas pelayanan dan kepuasan

konsumen sebesar 48.% sementara pengaruh sebesar 51.8%

disebabkan oleh variable lain diluar model ini.

b. Melihat Pengaruh Citra Merek (X1), Kualitas Pelayanan (X2),

Kepuasan Konsumen (Y) secara parsial terhadap Minat

Penggunaan Ulang (Z)

Untuk melihat besar pengaruh variable citra merek,

kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen terhadap minat

penggunaan ulang secara parsial dapat kita tentukan dengan

melakukan uji t seperti dibawah ini:

126
Tabel 4.39
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.292 1.052 -1.228 .222
CitraMerek .022 .040 .056 .568 .572
KualitasPelayanan .068 .057 .154 1.194 .235
KepuasanKonsume .260 .063 .525 4.091 .000
n
a. Dependent Variable: NiatPenggunaanUlang
Sumber: Data primer yang diolah 2018

1) Pengaruh Citra Merek (X1) terhadap Minat Penggunaan

Ulang (Z)

Hipotesisnya:

Ho: Tidak ada pengaruh antara citra merek dengan minat

pengunaan ulang

Ha: ada pengaruh citra merek terhadap minat penggunaan

ulang

Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara berikut ini:

a) Membandingkan besarnya t hitung dengan t tabel , t

hitung diperoleh sebesar 0,568 dan t tabel diperoleh

sebesar 1.984. dengan ketentuan Derajat Kebebasan

(DK) = n-1, atau (DK) = 100-1 = 99 menghasilkan t tabel

sebesar 1.984. Dengan

kriteria hipotesis sebagai berikut:

• Jika t hitung > t tabel atau -t hitung < -t tabel maka

Ha diterima dan Ho ditolak

127
• Jika t hitung < t tabel atau -t hitung > -t tabel maka

Ha ditolak dan Ho diterima

Dari hasil perbandingan antar nilai t hitung dan t tabel

yaitu t tabel 0,584< t hitung 1.984, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara variable

citra merek dengan minat penggunaan ulang.

b) Membedakan besarnya nila signifikansi dengan nilai

taraf signifikansi 0,05

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama

dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≤ sig), maka

Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama

dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≥ sig), maka

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Berdasarkan hasil pada perhitungan tabel

coefficient angka signifikansi (Sig) untuk citra merek

adalah 0,572, angka tersebut menunjukan bahwa

nilai taraf signifikansi 0,05 lebih kecil atau sama

dengan nilai taraf signifikansi sig (0,05 ≤ 0,572) Ho

diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada pengaruh

antara citra merek dengan minat penggunaan ulang.

Besarnya pengaruh citra merek terhadap minat

penggunaan ulang hanya sebesar 5.6% dan terbukti

128
memiliki pengaruh yang sangat lemah, sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh variable lain diluar

penelitian ini.

Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Nurul

Ain (2015) dengan judul pengaruh citra merek

melalui sikap konsumen terhadap minat penggunaan

ulang terhadap Produk busana muslim Zoya di

Surabaya yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh

signifikan antar citra merek dengan minat beli atau

penggunaan ulang.

Namun menurut penelitian yang dilakukan

oleh Putri Rizkiah Isnaini dan Yusri Abdillah (2018)

dengan judul pengaruh citra merek destinasi terhadap

keputusan berkunjung dan kepuasan pengunjung

serta dampaknya pada minat kunjungan ulang

konsumen taman rekreasi selecta Kota Batu

menyatakan bahwa ada pengaruh antara citra merek

dengan minat kunjungan ulang.

Setelah diketahui dalam penelitian ini bahwa

citra merek tidak berpengaruh dengan minat

penggunaan ulang, baiknya citra merek yang dibuat

oleh GO-JEK tidak menyasar tujuan untuk

memperoleh minat penggunaan ulang penggunanya,

129
melihat dari pengaruh yang sangat lemah dari dua

variable citra merek dan minat penggunaan ulang

tersebut.

2) Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat penggunaan

Ulang

Hipotesisnya:

Ho: Tidak ada pengaruh antara citra merek dengan minat

pengunaan ulang

Ha: ada pengaruh citra merek terhadap minat penggunaan

ulang

Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara berikut ini:

a) Membandingkan besarnya t hitung dengan t tabel , t

hitung diperoleh sebesar 1.194 dan t tabel diperoleh

sebesar 1.984. dengan ketentuan Derajat Kebebasab

(DK) = n-1, atau (DK) = 100-1 = 99 menghasilkan t tabel

sebesar 1.984. Dengan kriteria hipotesis sebagai berikut:

• Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima dan Ho

ditolak

• Jika t hitung < t tabel maka Ha ditolak dan Ho

diterima

Dari hasil perbandingan antar nilai t hitung dan t tabel

yaitu t tabel 1.194 < t hitung 1.984, maka dapat

130
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara variable

citra merek dengan minat penggunaan ulang.

b) Membedakan besarnya nilai signifikansi dengan nilai

taraf signifikansi 0,05.

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama

dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≤ sig), maka

Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama

dengan nilai probabilitas sig atau (0,05 ≥ sig), maka

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Berdasarkan hasil pada perhitungan tabel

coefficient angka signifikansi (Sig) untuk citra merek

adalah 0,235, angka tersebut menunjukan bahwa nilai

taraf signifikansi 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai

taraf signifikansi sig (0,05 ≤ 0,235) Ho diterima dan Ha

ditolak. Artinya tidak ada pengaruh antara kualitas

pelayanan dengan minat penggunaan ulang. Besarnya

pengaruh citra merek terhadap minat penggunaan ulang

hanya sebesar 15.4% dan terbukti memiliki pengaruh

yang lemah, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh

variable lain diluar penelitian ini.

Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Nadya

Oktaviani (2015) dengan judul pengaruh kualitas

131
pelayanan terhadap minat pembelian ulang (Studi

Carrefour Bandung) yang menyatakan bahwa terdapat

pengaruh sginifikan antar kualitas pelayanan dengan

minat beli atau penggunaan ulang.

Namun dalam penelitian lain yang dilakukan oleh

Triana Helmawati dan Siti Dyah Handayani (2014)

dengan judul pengaruh kualitas layanan terhadap minat

kunjungan ulang yang dimediasi oleh kepuasan pasien di

klinik Rumah Zakat Yogyakarta menyatakan bahwa ada

pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat kunjungan

ulang melalui kepuasan pasien.

Setelah diketahui bahwa kualitas pelayanan tidak

berpengaruh dengan minat penggunaan ulang, baiknya

kualitas pelayanan yang diberikan oleh GO-JEK tidak

menyasar tujuan untuk memperoleh minat penggunaan

ulang penggunanya, melihat dari pengaruh yang lemah

dari dua variable kualitas pelayanan dan minat

penggunaan ulang tersebut.

3) Pengaruh Kepuasan Konsumen (Y) terhadap Minat

Penggunaan Ulang (Z).

Hipotesisnya:

Ho: Tidak ada pengaruh antara kepuasan konsumen dengan

minat pengunaan ulang

132
Ha: ada pengaruh kepuasan konsumen terhadap minat

penggunaan ulang

Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara berikut ini:

a) Membandingkan besarnya t hitung dengan t tabel , t

hitung diperoleh sebesar 4.091 dan t tabel diperoleh

sebesar 1.984. dengan ketentuan Derajat Kebebasan

(DK) = n-1, atau (DK) = 100-1 = 99 menghasilkan t tabel

sebesar 1.984. Dengan kriteria hipotesis sebagai berikut:

• Jika t hitung > t tabel maka Ha diterima dan Ho

ditolak

• Jika t hitung < t tabel maka Ha ditolak dan Ho

diterima

Dari hasil perbandingan antar nilai t hitung

dan t tabel yaitu t tabel 4.091 > t hitung 1.984, maka

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara variable

citra merek dengan minat penggunaan ulang.

b) Membandingan besarnya taraf signifikansi (Sig) dengan

taraf signifikansi 0,05

• Jika probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan

nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho

diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak signifikan

133
• Jika Probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan

nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Artinya signifikan.

Berdasarkan dari hasil perhitungan pada tabel

coefficient angka (Sig) untuk kepuasan konsumen

adalah 0,000 angka tersebut menunjukan bahwa nilai

taraf signifikansi 0,05 lebih besar atau sama dengan

nilai taraf signifikansi [0,05 ≥ 0,000] maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh antara

kepuasan konsumen dengan minat penggunaan

ulang. Besarnya pengaruh adalah sebesar 0,525 atau

52.5% sedangkan sisanya 47.5% (100% - 52.5%)

dijelaskan oleh variable lain. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Made Bagus Rangga

Bhuwana dan Ida Bgs Sudiksa yang berjudul

pengaruh kualitas pelayanan dan kepuasan

konsumen terhadap minat pemakaian ulang jasa

dengan hasil variabel kepuasan pelanggan

merupakan variabel yang berpengaruh dominan

terhadap minat pemaian ulang jasa pebengkelan pada

Bengkel Toyota Auto 2000.

134
c. Melihat Pengaruh Citra Merek (X1), Kualitas Pelayanan (X3),

Kepuasan Konsumen (Y) secara simultan terhadap Minat

Penggunaan Ulang (Z)

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel citra merek,

harga dan kualitas pelayanan secara stimultan terhadap kepuasan

konsumen digunakan Uji t dibawah ini:

Tabel 4.40
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 117.066 3 39.022 29.662 .000b

Residual 126.294 96 1.316

Total 243.360 99
Hi

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak ada pengaruh antara citra merek, kualitas

pelayanan dan kepuasan konsumen dengan minat

penggunaan ulang.

Ha : Ada pengaruh antara citra merek, kualitas pelayanan

dan kepuasan konsumen dengan minat penggunaan

ulang.

Pengujian dapat dilakukan dengan dua acara

yaitu membandingkan besarnya F hitung dengan F table.

135
Cara kedua adalah dengan membandingkan taraf

signifikasnis (.sig) dengan taraf 0,05.

(1) Membandingkan besar F peneilitian pada model

ANOVA dengan F tabel. F penelitian didapat 29.

662, dan F tabel diperoleh sebesar 2.47. Derajat

Kebebasan dengan ketentuan numerator : Jumlah

Variabel – 1 atau 5 – 1 = 4; dan denumerator

jumlah kasus – 4 atau 100 – 4 = 96.

• Jika F penelitian > F tabel, maka Ho

ditolak dan Ha diterima

• Jika F penelitian < F tabel, maka Ho

diterima dan Ha ditolak

Dari perhitungan diatas terlihat bahwa

F penelitian sebesar 29.662 > F tabel 2.47 maka

Ha diterima berarti ada pengaruh signifikan antar

citra merek, kualitas pelayanan, dan kepuasan

konsumen terhadap minat penggunaan ulang.

(2) Membandingkan besar nilai (Sig) dengan taraf

signifikansi 0,05

Hipotesisnya adalah:

Jika Sig < 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima

Jika Sig > 0,05 Ho diterima dan Ha ditolak

136
Berdasarkan perhitungan pada tabel

4.40 Didapat angka (Sig) sebesar 0,000 < 0,05.

Artinya ada pengaruh antara citra merek, kualitas

pelayanan, dan kepuasan konsumen terhadap

minat penggunaan ulang.

Persamaan Struktural I menjadi :

Z = 0,056X1 + 0,X3 + 0,154X3 + 0, 525Y +

0,720 Є1

Angka residu sebesar 0,720 diperoleh dari akar

kuadrat dari 1 – R Square.

Gambar 4.4
Model Sub Struktur II

Є
Citra Merek (X1)

0,056 0,720

Kualitas Layanan 0,154 Minat


(X3)
Penggunaan
Ulang (Z)

Kepuasan 0,525
Konsumen (Y)

Sumber: Data primer yang diolah 2018

137
G. Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah alat analisis yang dapat digunakan untuk

mengetahui derajat hubungan linear antara satu variable dengan variable

lain dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

1) 0,80 – 1.00 : Korelasi Sangat Kuat

2) 0,60 – 0,799 : Korelasi Kuat

3) 0,40 – 0,599 : Korelasi Cukup Kuat

4) 0,20 – 0,399 : Korelasi Rendah

5) 0,00 – 0,199 : Korelasi Sangat Rendah

Korelasi antara variabel citra merek, harga, kualitas pelayanan,

kepuasan konsumen dan minat penggunaan ulang dapat dilihat tabel di

bawah ini :

Tabel 4.41
Correlations
MinatPeng
CitraMer KualitasPel Kepuasan gunaanUla
ek Harga ayanan Konsumen ng
CitraMerek Pearson 1 .592** .634** .628** .484**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Harga Pearson .592** 1 .689** .645** .525**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
KualitasPelayana Pearson .634** .689** 1 .806** .613**
n Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100

138
KepuasanKonsu Pearson .628** .645** .806** 1 .685**
men Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
MinatPenggunaa Pearson .484** .525** .613** .685** 1
nUlang Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100

Sumber: Data primer yang diolah 2018

1. Korelasi antara Merek dengan Harga

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara

variable citra merek dan harga sebesar 0,592. Korelasi sebesar 0,592

mempunyai arti hubungan variable citra merek dan harga

mempunyai korelasi yang cukup kuat dan searah (karena hasilnya

postif). Searah artinya jika citra merek tinggi maka harga juga tinggi.

Korelasi kedua variable signifikan karena angka signifikansi yang

didapat 0,000 < 0,05. Dengan asumsi jika angka (Sig) < 0,05 maka

hubungan antara citra merek dan harga adalah signifikan, sedangkan

apabila angka (sig) > 0,05 maka hubungan antara citra merek dan

harga adalah tidak signifikan.

2. Korelasi antara Citra Merek dengan Kualitas Pelayanan

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara

variable citra merek dan kualitas pelayanan sebesar 0,634. Korelasi

sebesar 0,634 mempunyai arti hubungan variable citra merek dan

harga mempunyai korelasi yang kuat dan searah (karena hasilnya

139
postif). Searah artinya jika citra merek tinggi maka kualitas

pelayanan juga tinggi. Korelasi kedua variable signifikan karena

angka signifikansi yang didapat 0,000 < 0,05. Dengan asumsi jika

angka (Sig) < 0,05 maka hubungan antara citra merek dan kualitas

pelayanan adalah signifikan, sedangkan apabila angka (sig) > 0,05

maka hubungan antara citra merek dan kualitas pelayanan adalah

tidak signifikan.

3. Korelasi antara Citra Merek dengan Kepuasan konsumen

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara

variable citra merek dan kepuasan konsumen sebesar 0,628.

Korelasi sebesar 0,628 mempunyai arti hubungan variable citra

merek dan kepuasan konsumen mempunyai korelasi yang kuat dan

searah (karena hasilnya postif). Searah artinya jika citra merek tinggi

maka kepuasan konsumen juga tinggi. Korelasi kedua variable

signifikan karena angka signifikansi yang didapat 0,000 < 0,05.

Dengan asumsi jika angka (Sig) < 0,05 maka hubungan antara citra

merek dan kualitas pelayanan adalah signifikan, sedangkan apabila

angka (sig) > 0,05 maka hubungan antara citra merek dan kepuasan

konsumen adalah tidak signifikan.

4. Korelasi antara Citra Merek dengan Minat Penggunaan Ulang

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara

variable citra merek dan kepuasan konsumen sebesar 0,484.

Korelasi sebesar 0,484 mempunyai arti hubungan variable citra

140
merek dan minat penggunaan ulang mempunyai korelasi yang cukup

kuat dan searah (karena hasilnya postif). Searah artinya jika citra

merek tinggi maka minat penggunaan ulang juga tinggi. Korelasi

kedua variable signifikan karena angka signifikansi yang didapat

0,000 < 0,05. Dengan asumsi jika angka (Sig) < 0,05 maka hubungan

antara citra merek dan minat penggunaan ulang adalah signifikan,

sedangkan apabila angka (sig) > 0,05 maka hubungan antara citra

merek dan kepuasan konsumen adalah tidak signifikan.

5. Korelasi antara Harga dengan Kualitas Pelayanan

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara

variable harga dan kualitas pelayanan sebesar 0,689. Korelasi

sebesar 0,689 mempunyai arti hubungan variable harga dan kualitas

pelayanan mempunyai korelasi yang kuat dan searah (karena

hasilnya postif). Searah artinya jika harga tinggi maka kualitas

pelayanan juga tinggi. Korelasi kedua variable signifikan karena

angka signifikansi yang didapat 0,000 < 0,05. Dengan asumsi jika

angka (Sig) < 0,05 maka hubungan antara harga dan kualitas

pelayanan adalah signifikan, sedangkan apabila angka (sig) > 0,05

maka hubungan antara harga dan kualitas pelayanan adalah tidak

signifikan.

6. Korelasi antara Harga dengan Kepuasan Konsumen

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara

variable harga dan kepuasan konsumen sebesar 0,645. Korelasi

141
sebesar 0,645 mempunyai arti hubungan variable harga dan

kepuasan konsumen mempunyai korelasi yang kuat dan searah

(karena hasilnya positif). Searah artinya jika harga tinggi maka

kepuasan konsumen juga tinggi. Korelasi kedua variable signifikan

karena angka signifikansi yang didapat 0,000 < 0,05. Dengan asumsi

jika angka (Sig) < 0,05 maka hubungan antara harga dan kepuasan

konsumen adalah signifikan, sedangkan apabila angka (sig) > 0,05

maka hubungan antara harga dan kepuasan konsumen adalah tidak

signifikan.

7. Korelasi antara Harga dengan Minat Penggunaan Ulang

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara

variable harga dan minat penggunaan ulang sebesar 0,525. Korelasi

sebesar 0,525 mempunyai arti hubungan variable harga dan minat

penggunaan ulang mempunyai korelasi yang kuat dan searah

(karena hasilnya postif). Searah artinya jika harga tinggi maka minat

penggunaan ulang juga tinggi. Korelasi kedua variable signifikan

karena angka signifikansi yang didapat 0,000 < 0,05. Dengan asumsi

jika angka (Sig) < 0,05 maka hubungan antara harga dan minat

penggunaan ulang adalah signifikan, sedangkan apabila angka (sig)

> 0,05 maka hubungan antara harga dan minat penggunaan ulang

adalah tidak signifikan.

142
8. Korelasi antara Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan

Konsumen

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara

variable kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen sebesar

0,806. Korelasi sebesar 0,806 mempunyai arti hubungan variable

kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen mempunyai korelasi

yang kuat dan searah (karena hasilnya postif). Searah artinya jika

kualitas pelayanan tinggi maka kepuasan konsumen juga tinggi.

Korelasi kedua variable signifikan karena angka signifikansi yang

didapat 0,000 < 0,05. Dengan asumsi jika angka (Sig) < 0,05 maka

hubungan antara kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen adalah

signifikan, sedangkan apabila angka (sig) > 0,05 maka hubungan

antara kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen adalah tidak

signifikan.

9. Korelasi antara Kualitas Pelayanan dengan Minat Penggunaan

Ulang

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara

variable kualitas pelayanan dengan minat penggunaan ulang sebesar

0,613. Korelasi sebesar 0,613 mempunyai arti kualitas pelayanan

dengan minat penggunaan ulang mempunyai korelasi yang kuat dan

searah (karena hasilnya postif). Searah artinya jika harga tinggi

maka minat penggunaan ulang juga tinggi. Korelasi kedua variable

signifikan karena angka signifikansi yang didapat 0,000 < 0,05.

143
Dengan asumsi jika angka (Sig) < 0,05 maka hubungan antara

kualitas pelayanan dengan minat penggunaan ulang adalah

signifikan, sedangkan apabila angka (sig) > 0,05 maka hubungan

antara kualitas pelayanan dengan minat penggunaan ulang adalah

tidak signifikan.

10. Korelasi antara Kepuasan Konsumen dengan Minat

Penggunaan Ulang

Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara

variable kepuasan konsumen dengan minat penggunaan ulang

sebesar 0,685. Korelasi sebesar 0,685 mempunyai arti kualitas

pelayanan dengan minat penggunaan ulang mempunyai korelasi

yang kuat dan searah (karena hasilnya postif). Searah artinya jika

kepuasan konsumen tinggi maka minat penggunaan ulang juga

tinggi. Korelasi kedua variable signifikan karena angka signifikansi

yang didapat 0,000 < 0,05. Dengan asumsi jika angka (Sig) < 0,05

maka hubungan antara kepuasan konsumen dengan minat

penggunaan ulang adalah signifikan, sedangkan apabila angka (sig)

> 0,05 maka hubungan antara kepuasan konsumen dengan minat

penggunaan ulang adalah tidak signifikan.

144
Gambar 4.5
Model Struktur Analisis Jalur

Є 0.566
Citra Merek Є 0.720

0.628 0.484
0.592

Kepuasan Minat Penggunaan


Harga
0.634 Konsumen Ulang
0.645 0.685

0.689
0.806 0.613
Kualitas Pelayanan

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Hasil dari koefisien jalur pada sub-struktur II berubah menjadi

persamaan stuktur yaitu :

Y = 0,628 X1 + 0,645 X2 + 0,806 X3 + 0,566 Є1

Z = 0,484 X1 + 0,613X3 + 0, 685 Y + 0,677 Є2

H. MODEL TRIMMING

1. Trimming Sub Struktur 1

Pada sub stuktur I terdapat variable yang tidak berpengaruh

terhadap variable kepuasan konsumen (Y), yaitu harga (X2)

terhadap kepuasan konsumen (Y). Maka model sub struktur I perlu

adanya perbaikan menggunakan metode trimming, dimaksudkan

untuk menguji kebermaknaan setiap koefisien jalur yang telah

dihitung. Apabila sebuah koefisien jalur tidak signifikan makan

145
harus dihitung ulang dengan cara menghilangkan jalur yang tidak

signifikan, yaitu mengeluarkan variable harga pada sub sruktur I.

Tabel 4.42
ANOVA Model I dan Model Sub Struktur I
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regressi 675.727 3 225.242 67.735 .000b
on
Residual 319.233 96 3.325
Total 994.960 99

2 Regressi 668.527 2 334.263 99.327 .000b


on
Residual 326.433 97 3.365

Total 994.960 99

a. Dependent Variable: KepuasanKonsumen


b. Predictors: (Constant), KualitasPelayanan, CitraMerek

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Dari Tabel Anova model 1 (sebelum ditrimming) diperoleh

nilai F sebesar 67.735 > F tabel 2,47 maka Ha diterima dan Ho

ditolak. Kemudian untuk nilai probabilitas sig = 0,000, Karena nilai

sig, 0,05, maka keputusannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak dan

oleh sebab itu pengujian secara individual dapat dilakukan atau

dilanjutkan.

146
Tabel 4.43
Coefficients Model I dan II Sub Stuktur I
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.010 1.687 .599 .551
CitraMerek .134 .063 .165 2.116 .037
Harga .172 .117 .122 1.471 .144
KualitasPelaya .553 .077 .617 7.133 .000
nan

2 (Constant) 1.398 1.676 .834 .406


CitraMerek .160 .061 .196 2.611 .010
KualitasPelaya .610 .067 .681 9.056 .000
nan
a. Dependent Variable: KepuasanKonsumen
Sumber: Data primer yang diolah 2018

Terlihat pada kolom Sig (signifikan) pada Tabel 4.43

Coefficient model 1 terdapat variabel yang tidak berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) yaitu harga (X2). Dari

hasil perhitungan didapatkan angka t hitung sebesar 1.471 > t tabel

1,984 sehingga Ha ditolak dan Ho diterima, berarti tidak ada

pengaruh antara harga, dengan kepuasan konsumen. Kemudian nilai

signifikansi (Sig) untuk kualitas pelayanan adalah 0,144 angka

tersebut menunjukkan bahwa nilai taraf signifikansi 0,050 lebih

kecil atau sama dengan nilai taraf signifikansi (Sig) [0,05≤ 0,144]

maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya tidak ada pengaruh antara

variable harga (X2), dengan kepuasan konsumen (Y).

147
Tabel 4.44
Model Summary I dan II Sub Struktur I
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .824a .679 .669 1.82355

2 .820a .672 .665 1.83447

a. Predictors: (Constant), KualitasPelayanan, CitraMerek, Kepuasan


onsumen
Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan Hasil Analisis Pada Tabel 4.44 model 2 (setelah

ditrimming) diperoleh nilai koefisien jalur kualitas pelayanan (X1)

terhadap kepuasan konsumen (Y) sebesar ρyx1X1 = 0,196 dan nilai

koefisien jalur kualitas pelayanan (X3) terhadap kepuasan konsumen

(Y) sebesar ρyx3X3 = 0,681 dengan koefisien determinan 0,672 (lihat

model 2 pada tabel 4.) dan besar kofisien residu ρyϵ1Є1 = √1 – 0,672 =

0,572. Dengan demikian didapat diagram jalur sub struktur 2 mengalami

perubahan, yaitu menjadi sebagai berikut :

Gambar 4.6
Model Sub Struktur I Setelah Trimming
Є1
0.572
0.196
Citra Merek
Kepuasan
Konsumen

Kualiatas Pelayanan 0.681

Sumber: Data primer yang diolah 2018

148
2. Trimming Sub Struktur II

Pada sub stuktur II juga terdapat variable yang tidak

berpengaruh terhadap variable (Z), yaitu variable citra merek (X1)

dan kualitas pelayanan (X3) terhadap minat penggunaan ulang (Z).

Maka model sub struktur II perlu adanya perbaikan menggunakan

metode trimming, dimaksudkan untuk menguji kebermaknaan setiap

koefisien jalur yang telah dihitung. Apabila sebuah koefisien jalur

tidak signifikan makan harus dihitung ulang dengan cara

menghilangkan jalur yang tidak signifikan, yaitu mengeluarkan citra

merek dan kualitas pelayanan pada sub struktur II.

Tabel 4.45
Anova Sub Struktur I dan Substuktur
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 117.066 3 39.022 29.662 .000b

Residual 126.294 96 1.316

Total 243.360 99

2 Regression 114.036 1 114.036 86.415 .000b


Residual 129.324 98 1.320
Total 243.360 99

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Dari Tabel Anova model 1 (sebelum ditrimming) diperoleh nilai F

sebesar 29.662 > F tabel 2,47 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Kemudian untuk nilai probabilitas sig = 0,000, Karena nilai sig,

0,05, maka keputusannya adalah Ha diterima dan Ho ditolak dan

149
oleh sebab itu pengujian secara individual dapat dilakukan atau

dilanjutkan.

Tabel 4.46
Coefficients Model I dan II Sub Stuktur II
Standardi
zed
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1.292 1.052 -1.228 .222
CitraMerek .022 .040 .056 .568 .572
KualitasPelayan .068 .057 .154 1.194 .235
an
KepuasanKons .260 .063 .525 4.091 .000
umen
2 (Constant) -.544 .828 -.657 .513
KepuasanKons .339 .036 .685 9.296 .000
umen
Sumber: Data primer yang diolah 2018

Terlihat pada kolom Sig (signifikan) pada Tabel 4.46

Coefficient model 1 terdapat variabel yang tidak berpengaruh

signifikan terhadap minat penggunan ulang (Z) yaitu citra merek

(X1). Pada variable citra merek (X1) hasil perhitungan didapatkan

angka t hitung sebesar 0,568 > t tabel 1.984 sehingga Ha ditolak dan

Ho diterima, berarti tidak ada pengaruh antara citra merek (X1),

dengan minat penggunaan ulang (Z). Kemudian nilai signifikansi

(Sig) untuk citra merek (X1) adalah 0,572 angka tersebut

menunjukkan bahwa nilai taraf signifikansi 0,050 lebih kecil atau

150
sama dengan nilai taraf signifikansi (Sig) [0,05≤ 0,572] maka Ha

ditolak dan Ho diterima. Artinya tidak ada pengaruh antara citra

merek (X1), dengan minat penggunaan ulang (Z).

Terlihat juga pada kolom Sig (signifikan) pada Tabel 4.

Coefficient model 1 terdapat variabel yang tidak berpengaruh

signifikan terhadap minat penggunan ulang (Z) yaitu kualitas

pelayanan. Pada variable kualitas pelayanan (X3) hasil perhitungan

didapatkan angka t hitung sebesar 1.194 > t tabel 1.984 sehingga Ha

ditolak dan Ho diterima, berarti tidak ada pengaruh antara kualitas

pelayanan, dengan minat penggunaan ulang. Kemudian nilai

signifikansi (Sig) untuk kualitas pelayanan adalah 0,235 angka

tersebut menunjukkan bahwa nilai taraf signifikansi 0,050 lebih

kecil atau sama dengan nilai taraf signifikansi (Sig) [0,05≤ 0,235]

maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya tidak ada pengaruh antara

kualitas pelayanan (X3), dengan minat penggunaan ulang (Z).

Tabel 4.47
Model Summary 1 dan II Sub Struktur II
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .694a .481 .465 1.14698

2 .685a .469 .463 1.14875


Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan Hasil Analisis Pada Tabel 4.47 model 2 (setelah

ditrimming) diperoleh nilai koefisien jalur kepuasan konsumen (Y)

terhadap minat penggunaan ulang (Z) sebesar ρyY = 0,685 dengan

151
koefisien determinan 0,672 (lihat model 2 pada tabel 4.) dan besar

kofisien residu ρyϵ1Є1 = √1 – 0,469 = 0,728. Dengan demikian

didapat diagram jalur sub struktur 2 mengalami perubahan, yaitu

menjadi sebagai berikut :

Gambar 4.7
Model Sub Struktur II setelah trimming
Є2
0.728

Kepuasan Minat Penggunaan Ulang


Konsumen
0.685

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan hasil dari koefisien jalur pada sub struktur I dan

substruktur II (setelah dilakukannya trimming), maka dapat

digambarakn secara keseluruhan yang menggambarkan hubungan

kasual empiris antar variabel X1, X2,X3,dan Y Terhadap Z sebagai

berikut:

152
Gambar 4.8

Model Struktur Analisis Jalur

Citra Merek
0.572 Є1 0.728Є2
0.59 0.196
2

Harga Kepuasan Minat


0.634 konsumen Penggunaan
0.685
Ulang

0.689
0.681
Kualitas Pelyanan

Sumber: Data primer yang diolah 2018

Hasil dari koefisien jalur pada sub-struktur II berubah menjadi

persamaan stuktur yaitu :

Y = 0,196 X1 + 0,681 X3 + 0,572 Є1

Z = 0,685 Y + 0,728 Є2

I. Uji Sobel

Uji sobel dilakukan untuk mengukur apakah variabel intervening

dalam hal ini adalah kepuasan konsumen, mampu menjadikan

instrument dalam mediasi variabel independen dan variabel dependen.

Adapun hasil dari perhitungan adalah sebaai berikut.

153
1. Pengaruh citra merek terhadap minat penggunaan ulang melalui

kepuasan konsumen.

Hipotesis:

Ho : Tidak ada pengaruh tidak langsung antara citra merek (X1)

terhadap minat penggunaan ulang (Z) melalui kepuasan

konsumen (Y)

Ha : Ada pengaruh tidak langsung antara citra merek (X1)

terhadap minat penggunaan ulang (Z) melalui kepuasan

konsumen (Y)

Keterangan:

p2 : beta citra merek pada kolom Unstandarized Coefficient

p3 : beta kepuasan konsumen pada kolom Unstandarized


Coefficient

Sp2 : std. error citra merek pada kolom Unstandarized


Coefficient

Sp3 : std.error kepuasan konsumen pada kolom Unstandarized


Coefficient

Besarnya standar error pengaruh tidak langsung (indirect


effect) Sp2p3 dihitung dengan rumus dibawah ini:

Sp2p3 = √p32 Sp22 + p22 Sp32 + Sp22 Sp3

= √(0,2602 x 0,0402) + (0,0222 x 0,0632) + (0,0402 x 0,0632)

= √0,0676x0,0016 + 0,000484xx0,003969 + 0,0016x0,003969

= √ 0,00010816+0,000001920996+0,0000053504

=√ 0,000115431396

= 0,010749

154
Kemudian untuk mencari nilai t statistic pengaruh mediasi dengan

rumus sebagai berikut t ∶ p2p3

Sp2p3

t = 0,266 x 0,022

0,010749

t = 0.54444

Karena nilai t-hitung sebesar 0,54444 < t table sebesar 1,984,

maka kesimpulannya adalah Ho diterima. Artinya, Tidak ada pengaruh

tidak langsung antara citra merek (X1) terhadap minat penggunaan

ulang (Z) melalui kepuasan konsumen (Y).

2. Pengaruh kualitas pelayanan (X3) terhadap minat penggunaan ulang

(Z) melalui kepuasan konsumen (Y).

Hipotesis:

Ho : Tidak ada pengaruh tidak langsung antara kualitas pelayanan

(X3) terhadap minat penggunaan ulang (Z) melalui kepuasan

konsumen (Y)

Ha : Ada pengaruh tidak langsung antara citra merek (X3) terhadap

minat penggunaan ulang (Z) melalui kepuasan konsumen (Y).

Keterangan:

p2 :beta kualitas pelayanan pada kolom Unstandarized


Coefficient

p3 :beta kepuasan konsumen pada kolom Unstandarized


Coefficient

Sp2 :std. error kualitas pelayanan pada kolom Unstandarized


Coefficient

155
Sp3 :std.error kepuasan konsumen pada kolom Unstandarized
Coefficient

Besarnya standar error pengaruh tidak langsung (indirect


effect) Sp2p3 dihitung dengan rumus dibawah ini:

Sp2p3 =√ p32Sp22+ p22Sp32+ Sp22 Sp32

= √ (0,2602 x 0,0572 ) + (0,0682 x 0,0632) + (0,0572 x 0,632)

= √ (0,0676 x 0,003249) + (0,004624 x 0,003969) +


(0,003249 x 0,003249)

=√ 0,0002196324 + 0,00464235 + 0,000010556001

=√ 0,004872538 = 0.06980

Kemudian untuk mencari nilai t statistic pengaruh mediasi dengan

rumus sebagai berikut t ∶ p2p3

Sp2p3

t = 0,266 x 0,068

0.06980

t = 0.25914

Karena nilai t-hitung sebesar 0,25914 < t table sebesar 1,984,

maka kesimpulannya adalah Ho diterima. Artinya, Tidak ada pengaruh

tidak langsung antara citra merek (X1) terhadap minat penggunaan

ulang (Z) melalui kepuasan konsumen (Y).

156
J. Perhitungan Pengaruh

1. Pengaruh Langsung (Direct Effect)

Untuk menghitung pengaruh langsung, digunakan formula

sebagai berikut:

a. Pengaruh Variabel citra merek terhadap kepuasan

konsumen.

X1 Y = 0,196

b. Pengaruh Variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan

konsumen.

X3 Y = 0,681

c. Pengaruh kepuasan konsumen terhadap minat

penggunaan ulang

Y Z = 0,685

Dari hasil diatas pengaruh langsung yang nilainya paling

tinggi adalah pengaruh antara kepuasan konsumen terhadap minat

penggunaan ulang.

2. Pengaruh Tidak Langsung ( Indirect Effect)

Untuk menghitung pengaruh tidak langsung, digunakan

formula sebagai berikut:

a. Pengaruh tidak langsung antara citra merek terhadap

minat penggunaan ulang melalui kepuasan konsumen.

X1 Y Z = (0,196 x 0,685) = 0,13426

157
b. Pengaruh tidak langsung antara kualitas pelayanan

terhadap minat penggunaan ulang melalui kepuasan

konsumen.

X3 Y Z = (0,681 x 0,685) = 0,466485

Dari hasil diatas pengaruh total yang nilainya paling tinggi

adalah pengaruh total variabel kualitas pelayanan terhadap minat

penggunaan ulang melalui kepuasan konsumen.

3. Total Effect

Untuk menghitung pengaruh total, digunakan formula

sebagai berikut:

a. Pengaruh total variabel citra merek terhadap minat penggunaan

ulang melalui kepuasan konsumen

X1 Y Z = ( 0,196 + 0,685 ) = 0,881

b. Pengaruh total variabel kepuasan konsumen terhadap minat

penggunaan ulang melalui kepuasan konsumen

X3 Y Z = ( 0,681 + 0,685 ) = 1.366

Dari hasil diatas pengaruh total yang nilainya paling tinggi

adalah pengaruh total variabel kualitas pelayanan terhadap minat

penggunaan ulang melalui kepuasan konsumen.

158
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh

variabel citra merek, harga, dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan

konsumen dan dampaknya terhadap minat penggunaan ulang studi

kasus pengguna layanan GO-JEK di wilayah Jakarta Selatan, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang lemah antara citra merek terhadap

kepuasan konsumen.

2. Tidak terdapat pengaruh antara harga terhadap kepuasan

konsumen.

3. Terdapat pengaruh yang cukup kuat antara kualitas pelayanan

dan kepuasan konsumen.

4. Terdapat pengaruh yang cukup kuat antara citra merek, harga

dan kualitas pelayanan secara simultan terhadap kepuasan

konsumen.

5. Tidak terdapat pengaruh antara citra merek terhadap minat

penggunaan ulang.

6. Tidak terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap

minat pengunaan ulang.

7. Terdapat pengaruh yang cukup kuat antara kepuasan konsumen

terhadap minat penggunaan ulang.

159
8. Terdapat pengaruh antara citra merek, kualitas pelayanan dan

kepuasan konsumen terhadap minat penggunaan ulang secara

simultan sebesar 0,481.

9. Terdapat pengaruh antara variable citra merek, dan kualitas

pelayanan terhadap minat penggunaan ulang melalui variabel

kepuasan konsumen masing-masing sebesar 13,4% dan 46,6%.

Sementara pada variable Harga tidak memiliki pengaruh

terhadap minat penggunaan ulang melalui kepuasan konsumen.

B. Saran

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan

konsumen terkait dalam masalah kepuasan dan keinginan untuk

menggunakan layanan yang PT. GO-JEK Indonesia berikan.

Berdasarkan hasil analisis dari kesimpulan diatas, maka didapatkan

beberapa saran dari hasil penelitian, antara lain :

1. Bagi Perusahaan

a. Berdasarkan hasil jawaban responden untuk variabel citra

merek, responden setuju jika nama GO-JEK telah lama mereka

kenal, mudah diucapkan dan diingat.. Namun dari respon

tentang keunggulan layanan ,banyak orang membicarakan dan

pemesan layanan yang mudah masih ada beberapa responden

yang menjawab netral. Oleh Sebab itu sebaiknya GO-JEK perlu

meningkatkan kualitas pelayanan dan mempermudah konsumen

untuk memesan layanan mereka agar kepuasan konsumen

160
tercapai dan terwujud keinginan konsumen untuk menggunakan

kembali layanan yang ada pada GO-JEK.

b. Berdasarkan hasil data kuisioner yang peneliti dapatkan pada

variabel harga, tarif yang GO-JEK berikan sesuai saat

konsumen memesan sudah baik, namun untuk kesesuaian harga

dengan layanan yang diterima dan potongan harga masih ada

responden yang menjawab tidak setuju dan netral. Oleh sebab

itu GO-JEK harus memikirkan lagi mengenai strategi penetapan

harga yang tepat agar konsumen merasakan harga sesuai dengan

layanan yang diterima dan potongan harga menjadi salah satu

keinginan konsumen untuk menggunakan layanan GO-JEK.

c. Berdasarkan hasil jawaban responden pada variabel kualitas

pelayanan masih banyak responden yang menjawab netral,

artinya ada kebingungan dari responden mengenaai kualitas

layanan yang GO-JEK berikan. Untuk mendapatkan kepuasan

konsumen sebaiknya GO-JEK perlu meningkatkan konsistensi

kualitas pelayanannya.

d. Pada variabel kepuasan konsumen mayoritas konsumen puas

dengan segala pelayan yang GO-JEK tawarkan seperti

kesesuaian dengan harapan, senang menggunakan layanan dan

akan menggunakan layanan di lain waktu, namun untuk jaminan

keamanan responden menjawab netral artinya ada kebingungan

apakah konsumen mendapat jaminan keselamatan atau tidak

161
saat menggunakan layanan GO-JEK, sebaiknya GO-JEK

memberikan jaminan kecelakaan untuk setiap konsumen yang

menggunakan layanan mereka.

e. Berdasarkan jawaban responden pada variabel minat

penggunaan ulang, masih banyak responden yang menjawab

netral artinya masih ada kebingungan apakah setelah

menggunakan layanan GO-JEK, konsumen akan menggunakan

kembali atau tidak. Sebaiknya perusahaan memberikan

apresiasi kepada konsumen yang telah menggunakan layanan

mereka untuk setidaknya memunculkan keinginan mereka

untuk menggunakan layanan GO-JEK kembali.

2. Bagi Akademisi

a. Perlu adanya lebih banyak penelitian terkait variable dan study

kasus ini untuk mengetahui konsistensi hasil penelitian ini

b. Dalam penelitan selanjutnya diharapkan dapat mengganti

metode pengujian datanya seperti SEM (Structural Equation

Model)

c. Dalam penelitian selanjutnya peneliti harapkan untuk

memberikan variasi variable lain untuk menghasilkan data baru

dan sumber penelitian yang lebih variative lagi.

162
Daftar Pustaka

Ahmad Kuncoro, Engkos, dan Riduwan. “Cara Menggunakan


dan Memakai Analisis Jalur”, Alfabeta, Bandung, 2008.

Aryani, Dwi Aryani dan Rosinta, Febrina. “Pengaruh Kualitas


Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam
Membentuk Loyalitas Pelangga”, Bisnis & Birokrasi,
Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Mei—Agus
2010,hlm.114-126.

Buletin BPS DKI Jakarta, Jakarta, 2015.


Christoper Lovelock & Lauren K Wright.”Manajemen
Pemasaran Jasa”, PT. Indeks, Indonesia, 2007.

Daryanto.”Manajemen Pemasaran”. PT Sarana Tutorial Nurani


Sejahtera, Bandung, 2011.

Fahrezal, Edo. “Pengaruh Harga, Lokasi, Promosi Dan


Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen,Dan
Pengaruhnya Pada Terbentuknya Word Of Mouth Di
Barbershop Kota Semarang”, Jurnal Pemasaran,
Semarang, 2017.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan


Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang, 2011.

Helmawati, Triana dan Handayani, Siti Dyah. “ Pengaruh


Kualitas Layanan Terhadap Minat Kunjungan Ulang
Yang Dimediasi Oleh Kepuasan Pasien Di Klinik Rumah
Zakat Yogyakarta”, Jurnal Pemasaran, Yogyakarta,
2015.

Ibzan, Eliasaph dan Balarabe Farida, dan Jakada. “Consumer


Satisfaction and Repurchase Intentions”, Journal
Developing Countries Studies, ISSN 2224-607X (Paper)
ISSN 2225-0565 (Online) Vol.6, No.2, 2016

163
Isnaini, Putri Rizkiah dan Abdillah, Yusri. “Pengaruh Citra
Merek Destinasi Terhadap Keputusan Berkunjung Dan
Kepuasan Pengunjung Serta Dampaknya Pada Minat
Kunjung Ulang (Survei Pada Pengunjung Taman
Rekreasi Selecta Kota Batu Yang Termasuk Dalam
Kategori Generasi Millennial)”, Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 2 Februari 2018.

Istijanto. “Aplikasi Riset Pemasaran”, Gramedia Pustaka


Utama, Jakarta, 2009.

Kotler dan Keller. “Manajemen Pemasaran”,Jilid I Edisi ke 13,


Erlangga, Jakarta, 2009.

Kotler, Philip. “Manajemen Pemasaran”, PT.Indeks, New


Jersey, 2007.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. “Prinsip-prinsip


Pemasaran”, Erlangga, Jakarta, 2012.

Lubis, Arlina Nurbaity Lubis dan Martin. “ Pengaruh Harga


(Price) Dan Kualitas Pelayanan (Service Quality)
Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rsu Deli
Medan”, Jurnal Pemasaran, Medan, 2009.

Malik, Muhammad Ehsan Malik dan Ghafoor, Muhammad


Mudasar dan Iqbal, Hafiz Kashif. “Impact of Brand
Image, Service Quality and price on customer
satisfaction in Pakistan Telecommunication sector”,
International Journal of Business and Social Science
Vol. 3 No. 23, USA, 2012.

Malhotra, N.K.“Riset Pemasaran”, Edisi keempat, Jilid 1, PT


Indeks, Jakarta, 2009.

164
Pertiwi , Dwi Candra dan Sudarwanto Tri. “ Pengaruh kualitas
Layanan Dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen
(Studi Pada Konsumen coffee Corner surabaya)”, Jurnal
Pemasaran, Surabaya, 2014.

Rambat, Lupyoadi. “Pemasaran Jasa”, Edisi 3, Salemba Empat,


Jakarta, 2014.

Rangkuty, Freddy. “Riset Pemasaran”, PT Gramedia Pustaka


Utama, Jakarta, 2004.

Saidani, Basrah dan Samsul Arifin. “Pengaruh Kualitas Produk


Dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen
Dan Minat Beli Pada Ranch Market”. Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Vol. 3. No. 1.pp.
1-22. 2012.

Sagita, Fitria Engla, “Pengaruh brand Image Dan


Hargaterhadap Keputusan Pembelian Ulang
Produkkentucky Fried Chicken (Kfc)Di Cabang Basko
Grand Mal loleh Mahasiswa Universitas Negeri
Padang”, Jurnal Pemasaran, Padang, 2013.

Sarwono, Jonathan. “Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan


SPSS ”, Andi Offset, Yogyakarta, 2007.

Schiffman, Leon G dan Leslie Lazar Kanuk. “Consumer


Behavior”, Tenth Edition. Person Education, 2010.

Setyo, Purnomo Edwin. “ Pengaruh Kualitas Produk Dan


Harga Terhadap Kepuasan Konsumen “Best
Autoworks”, PERFORMA: Jurnal Manajemen dan Start-
Up Bisnis, 2017.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”,


Alfabeta, Bandung, 2009.

165
Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”,
Alfabeta, Bandung, 2012.

Sugiyono. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan


Kuantitatif, kualitatif, dan R&D”, Alfabeta, Bandung,
2010.

Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”,


Alfabeta, Bandung, 2012.

Suliyanto, “Analisis Data Dalam AplikasiPemasaran”, Ghalia


Indonesia, Bogor 2005.

Sutantio, Magdalena. “Studi Mengenai Pengembangan Minat


Beli Merek Ekstensi (Studi Kasus Produk Merek Sharp
di Surabaya)”, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol.
III, No. 3, Surabaya, 2004.

Tjiptono, Fandy. “Pemasaran Jasa”, Andi offset, Yogyakarta,


2014.

Tjiptono, Fandy. “Strategi Pemasaran”, Andi offset,


Yogyakarta, 2008.

Wahyuddi , Rustika Atmawati dan M. “Analisis Pengaruh


Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen
Pada Matahari Departement Store Di Solo Grand
Mall”, Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Vol.
5, No. 1, Juni 2004

Yulianti, Ni Made Dhian Rani dan Suprapti, Ni Wayan Sri dan


Yasa Ni Nyoman Kerti. “Pengaruh Citra Toko Terhadap
Kepuasan Pelanggan Dan Niat Beli Ulang Pada Circle
K Di Kota Denpasar”, Jurnal Manajemen Strategi Bisnis
dan Kewirausahaan Vol.8 No.1, Bali, Februari 2014.

166
Kampuscenter.com/ diakses pada tanggal 10 November 2015
pukul 19.15

Go-jek.com/ diakses pada tanggal 5 Desember 2015

Octarendra.com/2015 diakses pada tanggal 5 Desember 2015

167
Lampiran 1. Kuisioner

Hal: Permohonan Pengisisan Kuisioner Tugas Akhir Perkuliahan


Kepada Yth. Responden
Di tempat,

Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan sebaga tugas akhir untuk
memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S1) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:

Nama : Fahrudin
NIM : 1111081000087
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Serta
Dampaknya Terhadap Niat Penggunaan Ulang (Konsumen
GOJEK di Jakarta Selatan

Adapun kuisioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengumpulkan data yang
terkait dengan penelitan ini. Untuk itu saya mohon kepada responden untuk
bersedia mengisi kuisioner penelitian ini, dengan menajawab semua pertanyaan
yang ada di dalam kuisioner ini.

Akhir kata, atas bantuan dan kelapangan hati saudara/i, saya ucapkan banyak terima
kasih

Hortmat Saya
Fahrudin

168
A. Identitas Responden
Nama :
Gender :
Usia : ( ) 17-27 ( ) 28-40 ( ) > 41
Pekerjaan : ( ) Pelajar/ Mahasiswa ( ) Wiraswasta
( ) Karyawan Swasta ( ) PNS
( ) Ibu Rumah Tangga ( ) Lain-lain

Apakah setidaknya anda pernah menggunakan Layanan GO-JEK sebanyak


satu kali? ( ) Ya, Silahkan lanjutkan ( ) Tidak, Silahkan berhenti

1. Citra Merek

No Pernyataan SS S N TS STS
1 GO-JEK sudah sejak lama saya
kenal
2 Nama GO-JEK mudah saya
ucapkan
3 Merek GO-JEK mudah dingat oleh
saya
4 Logo GO-JEK mudah diingat oleh
saya
5 Saya mendengar banyak orang
membicarakan tentang GO-JEK
6 GO-JEK memiliki keunggulan
variasi layanan
7 GO-JEK memiliki kelebihan dalam
pelayanan
8 Saya dapat memesan layanan GO-
JEK dengan mudah

169
2. Harga
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Tarif GO-JEK sesuai dengan
kualitas yang saya terima
2 Tarif GOJEK sesuai dengan yang
diberitahukan ketika saya memesan
di awal
3 Tarif yang ditawarkan GOJEK
sesuai dengan pelayanan yang
diberikan
4 Potongan harga membuat saya
ingin menggunakan layanan
GOJEK

3. Kualitas Pelayanan
No Pernyataan SS S N TS STS
1 GO-JEK menawarkan pelayanan
yang sesuai dengan kebutuhan saya
2 GO-JEK merespon dengan cepat
ketika saya melakukan order
3 GO-JEK mampu memberikan
pelayanan dengan maksimal
4 Pengemudi GO-JEK memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang
layanan GO-JEK
5 Pengemudi GO-JEK memiliki
kepedulian yang baik terhadap saya

170
6 Pengemudi GO-JEK bersedia
membantu ketika saya membutuhkan
bantuan
7 Karyawan/Pengemudi GO-JEK
berpenampilan rapi

4. Kepuasan Konsumen
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya merasa puas secara keseluruhan
dari setiap pelayanan yang diberikan
GO-JEK
2 Pelayanan GOJEK sesuai dengan
harapan saya
3 Gojek memberikan jaminan
kecelakaan pada konsumennya
4 Saya senang menggunakan layanan
GOJEK
5 Suatu saat saya akan menggunakan
kembali layanan GOJEK
6 Saya akan memberi saran kepada
orang lain untuk menggunakan
layanan GOJEK

5. Minat Penggunaan Ulang


No. Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya mencari informasi melalui media
sosial yang dimiliki GOJEK
2 Gojek adalah pilihan pertama saya saat
membutuhkan layanan ojek online

171
Lampiran 2: Rekapitulasi Jawaban Responden

X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. x1. X2. X2. X2. X2. X3. X3. X3. X3. X3. X3. X3. Y. Y. Y. Y. Y. Y. Z. Z.
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 1 2
1 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
2 4 4 4 3 5 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4
3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3
5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3
6 4 4 5 2 4 4 3 4 4 4 4 5 4 2 3 3 4 3 2 3 5 3 4 4 4 4 5
7 5 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4
8 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4
9 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 3
10 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 3
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
12 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 3 2 4
13 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3
14 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 3
15 3 4 2 2 3 3 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5
16 4 5 4 4 5 5 5 3 3 4 3 5 2 3 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 3 3
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
19 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
20 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4
21 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4
22 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

172
23 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4

Lampiran 2: Rekapitulasi Jawaban Responden

24 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
25 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 2 3 2 2 4 4 4 3 4
26 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4
27 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5
28 4 5 5 4 5 5 3 4 3 4 3 5 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4
29 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 5
30 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
31 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
33 4 4 3 5 3 5 4 5 3 3 3 5 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5
34 3 4 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 3 3 3 4 3 4 5 4 4 4 3 3 3 4 3
35 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
36 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 4 4 5 4 4 4 3 4
37 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
38 5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 5 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4
39 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4
40 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 5
43 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
44 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4

173
45 5 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 5 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3
46 5 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3
47 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3
48 4 5 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3

Lampiran 2: Rekapitulasi Jawaban Responden

49 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3
50 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4
51 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3
52 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4
53 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
54 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 5 3 4 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4
55 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 1 4 4 3 3 3
56 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5
57 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4
58 5 4 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 5
59 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 5
60 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4
61 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 5
62 5 5 5 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3
63 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 4 5
64 5 5 5 4 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4
65 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 5
66 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4

174
67 3 4 4 4 5 3 3 4 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
68 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 3 5
69 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 3 3 5 4 4 4 4 4
70 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3
71 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3 4 5 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4
72 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 5 4 4 5 5 4 4 5

Lampiran 2: Rekapitulasi Jawaban Responden

73 4 5 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5
74 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 3 5 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3
75 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
76 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4
77 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 3
78 5 5 5 4 3 3 4 4 3 3 3 5 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3
79 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 4 5
80 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4
81 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
82 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4
83 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4
84 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 3 5 5
85 5 5 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 5
86 5 5 5 5 4 3 3 4 3 5 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 5 3
87 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
88 4 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5

175
89 4 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 3 2 5 4 5 4 5 3 4 4 3 5 5 4 4 5
90 5 4 3 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 5 3 5 3
91 5 4 4 2 4 5 5 5 2 4 2 2 3 5 2 4 2 4 2 2 2 1 3 5 2 5 5
92 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
93 4 5 5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4
94 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 5 3
95 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
96 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
97 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3

Lampiran 2: Rekapitulasi Jawaban Responden

98 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 2 3 3 5 4 5 4 4 5
99 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
100 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4

176
Lampiran 3 : Hasil Uji Validitas

Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
X1.1 97.3667 119.206 .601 .933
X1.2 97.1000 121.334 .422 .935
X1.3 97.2000 115.131 .736 .931
X1.4 97.6333 114.930 .600 .933
X1.5 97.5333 116.533 .562 .933
X1.6 97.3333 117.333 .558 .933
X1.7 97.7333 112.409 .778 .930
X1.8 97.5667 116.944 .647 .932
X2.1 97.5000 122.672 .359 .935
X2.2 97.5667 116.392 .689 .932
X2.3 97.9333 117.857 .568 .933
X2.4 97.8667 115.154 .537 .934
X3.1 97.9000 116.300 .593 .933
X3.2 98.0667 114.892 .652 .932
X3.3 97.9667 116.171 .747 .931
X3.4 98.1000 119.610 .510 .934
X3.5 98.1333 118.326 .615 .933
X3.6 98.0333 119.137 .558 .933
X3.7 98.5000 117.983 .491 .934
Y.1 97.9667 118.585 .557 .933
Y.2 98.1000 117.817 .502 .934
Y.3 98.4333 120.737 .388 .935
Y.4 98.0333 117.413 .632 .932
Y.5 97.8667 116.947 .662 .932
Y.6 98.0667 116.271 .793 .931
Z.1 98.4667 117.775 .460 .935
Z.2 98.5000 116.397 .447 .936

177
Lampiran 4: Hasil Uji Realibilitas

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.935 27

Lampiran 5: Hasil Output Spss Normalitas Sub Struktur I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.79571163
Most Extreme Differences Absolute .069
Positive .055
Negative -.069
Test Statistic .069
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

178
Lampiran 6: Hasil Output Spss Normalitas Sub Struktur II

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.12946701
Most Extreme Differences Absolute .082
Positive .052
Negative -.082
Test Statistic .082
Asymp. Sig. (2-tailed) .090c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Lampiran 7 : Hasil Output SPSS Uji Hipotesis Sub Struktur I

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .824a .679 .669 1.82355
a. Predictors: (Constant), KualitasPelayanan, CitraMerek, Harga
b. Dependent Variable: KepuasanKonsumen

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 675.727 3 225.242 67.735 .000b
Residual 319.233 96 3.325
Total 994.960 99
a. Dependent Variable: KepuasanKonsumen
b. Predictors: (Constant), KualitasPelayanan, CitraMerek, Harga

179
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.010 1.687 .599 .551
CitraMerek .134 .063 .165 2.116 .037
Harga .172 .117 .122 1.471 .144
KualitasPelayanan .553 .077 .617 7.133 .000
a. Dependent Variable: KepuasanKonsumen

Lampiran 8: Hasil Output SPSS Uji HipotesisSub Struktur II

Model Summaryb
Mode R Adjusted R Std. Error of
l R Square Square the Estimate
1 .694a .481 .465 1.14698
a. Predictors: (Constant), KepuasanKonsumen,
CitraMerek, KualitasPelayanan
b. Dependent Variable: NiatPenggunaanUlang

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 117.066 3 39.022 29.662 .000b
Residual 126.294 96 1.316
Total 243.360 99
a. Dependent Variable: NiatPenggunaanUlang
b. Predictors: (Constant), KepuasanKonsumen, CitraMerek, KualitasPelayanan

180
Lampiran 9: Hasil Output SPSS Uji Korelasi

Correlations
KualitasPelayan KepuasanKonsu NiatPenggunaan
CitraMerek Harga an men Ulang
CitraMerek Pearson Correlation 1 .592** .634** .628** .484**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100

Harga Pearson Correlation .592** 1 .689** .645** .525**


Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100

KualitasPelayanan Pearson Correlation .634** .689** 1 .806** .613**


Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100

KepuasanKonsumen Pearson Correlation .628** .645** .806** 1 .685**


Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100

NiatPenggunaanUlang Pearson Correlation .484** .525** .613** .685** 1


Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 10 : Hasil Output Struktur I Setelah Trimming

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .820a .672 .665 1.83447
a. Predictors: (Constant), KualitasPelayanan, CitraMerek

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 668.527 2 334.263 99.327 .000b
Residual 326.433 97 3.365
Total 994.960 99
a. Dependent Variable: KepuasanKonsumen
b. Predictors: (Constant), KualitasPelayanan, CitraMerek

181
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.398 1.676 .834 .406
CitraMerek .160 .061 .196 2.611 .010
KualitasPelayanan .610 .067 .681 9.056 .000
a. Dependent Variable: KepuasanKonsumen

Lampiran 11 : Hasil Output Struktur I Setelah Trimming

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .685a .469 .463 1.14875
a. Predictors: (Constant), KepuasanKonsumen

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 114.036 1 114.036 86.415 .000b
Residual 129.324 98 1.320
Total 243.360 99
a. Dependent Variable: NiatPenggunaanUlang
b. Predictors: (Constant), KepuasanKonsumen

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.544 .828 -.657 .513
KepuasanKonsumen .339 .036 .685 9.296 .000
a. Dependent Variable: NiatPenggunaanUlang

182

Anda mungkin juga menyukai