Anda di halaman 1dari 11

UJIAN TENGAH SEMESTER

TATA KELOLA ORGANISASI


Dosen: Prof. Dr. Ir. Joko Budiyanto, MM., MBA

Disusun Oleh:
Monic Anastasya Maryunda
W100220005

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
1. Organisasi memiliki pengertian yaitu suatu perkumpulan yang terdiri dari orang –
orang yang memiliki tujuan, visi, dan misi yang sama. Mereka bersama – sama untuk
mewujudkan goals dari organisasi tersebut. Organisasi juga dapat menjadi wadah
untuk menyalurkan hobi. Misalnya, OSIS. OSIS merupakan organisasi siswa intra
sekolah yang biasanya terdapat di sekolah menengah pertama (SMP) serta sekolah
menengah atas (SMA). OSIS merupakan organisasi jantung sekolah yang terdiri dari
perkumpulan siswa – siswa kreatif serta kritis dalam menghadapi suatu tantangan dan
permasalahan di sekolahan. Tentunya mereka memiliki program – program kerja
dalam memberikan manfaat bagi warga sekolah pada khususnya dan masyarakat
sekitar pada umumnya. Mengikuti organisasi dapat meningkatkan skill yang tidak kita
dapatkan di bangku formal sekolah. Misalnya, skill berkomunikasi, skill negosiasi,
skill memecahkan suatu masalah, skill kepemimpinan, skill bekerja secara team, dan
sebagainya. Public speaking sangat harus dimiliki oleh seseorang. Karena dengan ia
memiliki skill tersebut, akan menambah value dalam dirinya. Hal tersebut dapat
meningkatkan kualitas diri untuk ke jenjang berikutnya. Dengan berorganisasi, kita
juga dapat memperluas relasi. Relasi sangat dibutuhkan ketika kita sudah terjun di
dunia kerja. Di samping itu, orang yang berorganisasi tentunya lebih dapat berpikir
kritis terhadap suatu hal. Orang yang berorganisasi mayoritas sukses di dunia
kerjanya. Terdapat macam – macam organisasi, antara lain:
a. Organisasi Politik
Organisasi politik adalah suatu kumpulan orang yang terdapat dalam satu
wadah yang mana memiliki tujuan dalam dunia politik di suatu negara. Organisasi
politik tentunya berkecimpung mengurusi kepolitikan di negara ini. Organisasi politik
memiliki anggota dengan istilah kader – kader politik, misalnya PDIP, PPPK, PAN,
Deokrat, dan lain – lain. Yang mana salah satu anggota partai tersebut dapat
mencalonkan diri sebagai wakil rakyat, seperti DPR, hingga presiden saat ada pilihan
umum. Saat ini, banyak artis – artis yang tertarik di dunia politik. Terkadang, orang
tersebut tidak memiliki pengetahuan yang cukup luas dan mendalam tentang dunia
politi, tetapi dirinya mencalonkan sebagai wakil rakyat. Hal semacam itu sudah sering
terjadi. Organisasi politik merupakan bagian dari suatu kesatuan yang berkepentingan
dalam pembentukan tatanan sosial pada suatu wilayah tertentu
oleh pemerintahan yang sah. Organisasi ini juga dapat menciptakan suatu bentuk
struktur untuk diikuti.
b. Organisasi Bisnis
Organisasi bisnis dinilai dapat menjadi suatu komunitas kumpulan individu
dalam mewujudkan tujuanna. Sebuah proses bisnis harus memiliki organisasi bisnis
untuk mengatur kinerjanya. Dalam organisasi bisnis ini tentunya diharapkan dapat
meningkatkan SDM yang dimiliki, yang mana hal tersebut dapat secara tidak
langsung meningkatkan output yang maksimal sehingga profit yang didapatkan sesuai
dengan yang diharapkan bahkan melebihi. Contohnya, perseroan terbatas (PT), CV,
firma, koperasi, dan lain – lain. Misalnya, PT ASTRA. PT ASTRA bergerak di bidang
industri otomotif produksi kendaraan honda. PT ASTRA tentunya memiliki tujuan,
visi, dan misi perusahaan. Pihak internal maupun eksternal PT ASTRA pasti memiliki
goals yang sama, yaitu memproduksi output sebanyak – banyaknya sehingga dapat
meningkatkan penjualan dengan biaya produksi seekonomis mungkin. Tentu tujuan
semacam ini harus disama ratakan antar elemen elemen yang terdapat di PT ASTRA.
Pihak internal dan pihak eskternal tentunya bekerja sama untuk mencapai tujuan
mereka. Dapat menganalisis keadaan pasar merupakan hal penting dalam organisasi
bisnis.
c. Organisasi Profesi
Organisasi profesi merupakan organisasi non profit. Organisasi ini tujuan utamanya
bukan mendapatkan laba sebanyak – banyaknya. Organisasi profesi merupakan
organisasi yang beranggotakan individu – individu yang memiliki kesamaan profesi,
misalnya profesi guru ada PGRI, profesi akuntan ada IAI, profesi dokter ada IDI.
Profesi merupakan seseorang yang ahli dalam bidang tersebut. Tidak semua orang
bisa dengan bebas ikut organisasi profesi ini. contohnya, IAI. Jika bukan seorang
akuntan, maka tidak bisa mengikuti organisasi IAI, karena tidak memiliki sertifikasi
sebagai akuntan.
d. Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah sekumpulan orang-orang atau masyarakat yang terstruktur
dan mempunyai suatu tujuan yang sama sehingga bisa membentuk lembaga
sosial/organisasi dengan tidak melanggar peraturan-peraturan yang ada di negara
tersebut, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. Contoh
organisasi sosial, yaitu karang taruna. Karang taruna merupakan perkumpulan dari
pemuda – pemudi di suatu daerah, biasanya di pedesaan, yang mana mereka memiliki
tujuan untuk memajukan desanya dengan program – program kerja yang dimilikinya.
Pemuda – pemudi dalam karang taruna harus bisa menunjukkan jiwa pemuda yang
aktif, semangat, dan berani dalam berpendapat. Mereka harus kritis terhadap kondisi
yang ada di daerah mereka, serta tanggap mencari solusinya.
Tipe – tipe organisasi, antara lain:
- Pure Profit Organization adalah menyediakan atau menjual barang dan/atau
jasa dengan maksud utama untuk memperoleh laba sebanyak-banyaknya
sehingga bisa dinikmati oleh para pemilik. Contohnya PT, CV, firma.
- Quasi Profit Organization menyediakan atau menjual barang dan/atau jasa dengan
maksud untuk memperoleh laba dan mencapai sasaran atau tujuan lainnya
sebagaimana yang dikehendaki para pemilik. Contohya koperasi
- Quasi Non-profit Organization menyediakan atau menjual barang dan/atau jasa
dengan maksud untuk melayani masyarakat dan memperoleh keuntungan
(surplus). Contohnya Yayasan pendidikan
- Pure Non-profit Organization menyediakan atau menjual barang dan/atau jasa
dengan maksud untuk melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Contohnya Yayasan anak yatim
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_profesional
https://bukausaha.com/organisasi-bisnis/
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_politik
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-organisasi-menurut-para-ahli/

2. Tata kelola organisasi adalah suatu sistem atau cara maupun proses yang mengatur
dan mengendalikan hubungan antara pihak manajemen (pengelola) dengan seluruh
pihak yang berkepentingan terhadap organisasi mengenai hak-hak dan kewajiban
mereka, yang bertujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan. Tata Kelola organisasi yang baik dapat memberi pengaruh sangat
signifikan terhadap organisasi/perusahaan tersbeut. Misalnya, PT WIKA memiliki tata
Kelola yang baik dalam setiap tugas dan wewenangnya masing – masing. PT WIKA
memiliki banyak proyek pembangunan, seperti pembangunan jalan tol. Mandor yang
memiliki tugas mengawasi jalannya pembangunan memiliki komunikasi yang baik
kepada pelaksana lapangan. Pihak keuangan/akuntansi memiliki transparansi setiap
transaksi yang menyangkut kepentingan proyek. Membeli bahan berkualitas dan
bagus sesuai yang sudah dianggarkan oleh perusahaan. Proyek tersebut bisa berhasil
dan berjalan dengan baik tentunya dilandasi dengan tata Kelola prusahaan yang baik.
tata Kelola perusahaan yang baik juga menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran.
Referensi: http://lingkarlsm.com/tata-kelola-perusahaan/

3. Organisasi sektor publik merupakan bagian dari sistem perekonomian negara yang
bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Institusi pemerintahan, partai
politik, sekolah, rumah sakit merupakan organisasi sektor publik (Nordiawan, 2009).
Sektor Publik merupakan suatu alat informasi sebagai penyedia informasi
akuntabilitas dan pengendalian manajemen bagi pemerintah maupun publik
(Mardiasmo,2018). Dalam Arti yang khusus Pelayanan pemerintah kepada
masyarakat baik jasa dan barang. Organisasi sektor publik memprioritaskan dalam
kepentingan publik. Misalnya, rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu contoh
organisasii sektor publik. Rumah sakit bergerak di bidang Kesehatan, yang mana
rumah sakit bertujuan untuk meratakan kesejahteraan masyarakat dalam perihal
Kesehatan. Organisasi sektor publik ini dinilai sangat penting dalam peran aktivitas
masyarakat sehari – hari. Dalam menunjang Pendidikan yang bertujuan mencerdaskan
anak bangsa, pemerintah memiliki program wajib sekolah 12 tahun.

Aspek Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta


Tujuan Organisasi Non profit Profit
Sumber Pendanaan Pajak, retribusi, utang, Pembiayaan sendiri:
obligasi, laba modal internal, laba
BUMN/BUMD, penjualan ditahan, penjualan aktiva
asset negara, dsb. Pembiayaan eksternal:
Utang bank, obligasi,
penerbitan saham.
Pertanggung jawaban Public Pemegam saham dan
kreditor
Struktur Organisasi Birokratis, kaku Fleksibel
Karakteristik Anggaran Terbuka untuk public Tertutup untuk public
Sistem Akuntansi Cash accounting Accrual accounting
Kriteria Keberhasilan Ekonomi, efisiensi, Laba
efektivitas
Kecenderungan sifat Organisasi politis Organisasi bisnis
Dasar Operasional Diluar Mekanisme pasar Berdasarkan mekanisme
pasar

4. Good Government Governance adalah suatu peyelegaraan manajemen pembangunan


yang bertanggung jawab sejalan dengan prinsip demokrasi, penghindaran salah
alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi dengan menggunakan seperangkat
aturan negara yang diciptakan Bersama oleh pemerintah negara dan kepentingan
masyarakat (Hardiwinoto, 2017). Contoh di sektor pemerintahan, pada masa sekarag
presiden diatur masa jabatannya sesuai dengan UU, yaitu maksimal 5 tahun dan
mencalonkan 2 periode. Berbeda dengan dahulu yang bisa menjabat seumur hidup.
Selain itu, pemilihan umum, seperti presiden, DPR, Gubernur, Bupati dilakukan
dengan melibatkan rakyat. Tidak berdasarkan usulan partai lalu disahkan pemerintah
saja.
Sedangkan GCG disektor Swasta adalah seperangkat tata hubungan diantara
manajemen, direksi, dewan komisaris, pemegang saham dan para pemangku
kepentingan (stakeholders) lainnya yang mengatur dan mengarahkan kegiatan
perusahaan. Perusahaan telah menerbitkan dokumen-dokumen pendukung dalam
penerapan GCG seperti Pedoman GCG, Board Manual, dan Pedoman Perilaku (Code
of Conduct). Penerapan GCG ini dapat meningkatkan kualitas perusahaan, terutama
pada bidang keuangan. Dengan demikian, atasan tidak melakukan keputusan yang
semena – mena yang dapat menguntungkan diri sendiri atau kelompok tertentu. Jika
suatu perusahaan tidak menerapkan GCG, maka akan terjadi tidak adanya pemisahan
tugas dan wewenang. Sehingga berpeluang untuk terjadinya kecurangan.
Karakteristik good governance menurut world bank
a. Transparansi (Transparency): Transparansi merupakan keterbukaan dalam
pemberian informasi yang relevan dan keterbukaan dalam proses pengambilan
keputusan yang mudah diakses serta mudah dipahami oleh para pemangku
kepentingan. Karena jika suatu perusahaan/organisasi tersebut tidak transparansi
dalam pemberian informasi, sangat berpeluang terjadinya kecurangan, korupsi,
atau Tindakan menguntungkan diri sendiri/kelompok tertentu yang lain.
b. Akuntabilitas (Accountability): Akuntabilitas merupakan bentuk dari kejelasan
struktur dan fungsi perusahaan yang harus dikelola secara benar sesuai
kepentingan stakeholders. Pentingnya pemisah tugas dan wewenang antar satu
dengan yang lainnya. Misalnya, seorang audit internal tidak boleh merangkap
jabatan sebagai bendahara. Jadi harus tegas dan jelas pemisahan tugas dan
wewenang agar tidak terjadi kecurangan/fraud.
c. Responsibilitas (Responsibility): Responsibilitas adalah bentuk
pertanggungjawaban perusahaan yang berupa kepatuhan perusahaan terhadap
hukum dan perundang-undangan yang berlaku, serta melaksanakan tanggung
jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarsehingga dapat terpelihara
kesinambungan usaha dalam jangka panjang. Contohnya perusahaan tekstil di
Sukoharjo. Dalam pengolahan limbahnya, PT tersebut belum bisa maksimal.
Sehingga masyarakat sekitar dirugikan dengan pencemaran air serta bau yang
sangat tidak enak. Hal tersebut membuat masyarakat sekitar tidak nyaman dan
merasa dirugikan. PT tersebut dianggap belum memenuhi prinsip responsibilitas
terhadap masyarakat sekitar.
d. Independensi (Independency): Prinsip independensi meminta perusahaan untuk
bertindak secara mandiri sesuai fungsi dan peran yang dimiliki masing-masing
orang tanpa adanya tekanan. Terkadang ada beberapa kasus, yang mana atasan
melakukan korupsi, setelah itu sekretarisnya diminta untuk tidak membocorkan
hal ini dengan iming – iming jabatan atau sejumlah uang. Hal ini sangat tidak
dibenarkan karena merugikan perusahaan/organisasi terkait.
e. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness): Prinsip kesetaraan menuntut adanya
perlakuan yang adil dan wajar dalam memenuhi hak-hak stakeholders sesuai
dengan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai
contoh, kepala perusahaan A memiliki anggaran untuk staffnya setiap setahun
sekali guna diadakan family gathering di Bali. Tetapi, kepala perusahaan hanya
melakukan kegiatan tersebut di Jogja, dengan tujuan anggaran yang digunakan
dapat sisa dan masuk ke pendapatan kepala perusahaan. Hal ini merupakan
perlakuan tidak adil yang diberikan atasanke bawahan. Sehingga menyalahi
prinsip fairness.
Karakteristik good governance menurut UNDP
a. Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan, baik
secara langsung maupun tidak langsung, melalui lembaga perwakilan. Contohnya,
di suatu perusahaan dipimpin oleh seorang manager. Manager setiap mengambil
keputusan harus melibatkan seluruh karyawannya. Maksutnya, ia mengambil
keputusan tidak hanya melihat kepentingan pribadinya saja, tetapi untuk
kepentingan Bersama. Banyak sekarang kasus pemimpin yang arogan, yang tidak
mementingkan kondisi bawahannya. Setiap keputusan yang diambil bukan
merupakan musyawarah mufakat.
b. Rule of law adalah kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa pandang
bulu. Penegakan hukum tidak memandang ras, suku, jabatan, jenis kelamin, tahta,
dan lain – lain. Siapa pun yang melanggar aturan/perundang – undangan yang
berlaku, maka dijatuhi hukuman sesuai dengan aturan yang berlaku. Contoh, anak
DPR menabrak seorang kakek tua, sehingga kakek tua itu meninggal dunia.
Sanksi hukum harus tetap berlaku. Meskipun ia anak DPR, ia harus bertanggung
jawab atas perbuatannya.
c. Transparansi adalah keadaaan yang dibangun atas dasar kebebasan memperoleh
informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara langsung dan dapat
diperoleh oleh pihak-pihak yang membutuhkan. Semua hal, jika tidak ada
transparansi memperbesar kemungkinan untuk terjadinya korupsi. Misalnya,
laporan keuangan suatu Yayasan hanya boleh diketahui oleh pihak tertentu saja.
Hal tersebut tidak boleh. Karena harus ada transparansi setiap kegiatan yang ada,
sehingga meminimalisir terjadinya kecurangan.

5. ANALISIS KASUS KORUPSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR


KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (LPDB KUMKM) DI
SURAKARTA
Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta melakukan penyidikan dugaan tindak
pidana kasus korupsi dana pinjaman dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) dengan tersangka Ketua
Pengurus Koperasi BMT Nur Ummah Surakarta di Jalan MH Tamrin No. 77 Solo,
senilai Rp1 miliar. Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Surakarta Bakhtiar Ihsan
Agung Nugroho, di Solo, mengatakan bahwa Proses penyidikan kasus korupsi dana
pinjaman LPDB dengan tersangka berinisial, Ir S (70), warga Solo, masih berjalan
dan kemungkinan sudah sampai tahap akhir. Proses saat ini masih dalam tim penyidik
kemudian akan diserahkan ke jaksa penuntut umum. Jadi proses tetap berjalan seperti
biasa dengan tersangka Ir S selaku Ketua Pengurus Koperasi BMT Nur Ummah Solo
dengan kerugian negara senilai Rp1 miliar. Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta
melimpahkan berkas perkara kasus dugaan tindak pidana korupsi dengan tersangka ke
Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Semarang. Bakhtiar
menjelaskan penyidik Kejari Surakarta telah memeriksa 60 saksi dan tersangka saat
diperiksa dengan didampingi kuasa hukum. Bahkan, tersangka sebelum ditahan
diperiksa kesehatannya terlebih dahulu di Poliklinik Bhayangkara Polresta Surakarta.
Kejari Surakarta juga sudah menyiapkan jaksa penuntut umum sebanyak 8 (delapan)
orang yang akan mengawal dalam persidangan di PN Tipikor setempat.
Sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta telah mengungkap dugaan
tindak pidana kasus korupsi dana pinjaman dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir
Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB KUMKM) kepada Koperasi
BMT Nur Ummah Surakarta di Jalan MH Tamrin No. 77 Solo, senilai Rp1 miliar.
Menurut Kasi Pidsus Kejari Surakarta, Bakhtiar ihsan Agung Nugroho, tim penyidik
telah mengamankan tersangka berinisial Ir S (70), warga Solo selaku Ketua Pengurus
Koperasi BMT Nur Ummah Solo pada Rabu (6/7), dan dugaan tindak pidana kasus
korupsi ini dengan kerugian negara mencapai Rp1 miliar. Koperasi BMT Nur Ummah
telah melakukan rekayasa pembukuan seolah-olah koperasi mengalami kerugian pada
tahun berjalan dan tahun sebelumnya. Kemudian diajukan proposal ke LPDB dan
akhirnya disetujui dan cair Rp1 miliar pada 2011. Namun, koperasi tersebut
menggunakan dana tidak sesuai peruntukannya dan seharusnya disalurkan kepada
nasabah. Dana itu, sebagian besar digunakan untuk kepentinganlain. Bahkan, ada 210
nasabah yang didaftarkan datanya fiktif. Transparansi merupakan perwujudan tata
pemerintahan yang baik mensyaratkan adanya keterbukaan, keterlibatan, dan
kemudahan akses bagi masyarakat terhadap proses penyelenggaraan. Ketua koperasi
telah melanggar prinsip transparansi karena melakukan Tindakan yang tidak terbuka
kepada nasabahnya. Ketua koperasi mengajukan dana 1 Miliar ke LPDB hanya untuk
kepentingan pribadi/kelompok tertentunya saja. Dengan demikian, kasus tersebut
dijerat dengan Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, Pasal 9 jo Pasal 18 Undang Undang RI No.
31/1999. UU RI No. 20/2021 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Ancaman hukum maksimal 20 tahun penjara.

ANALISIS KASUS KORUPSI BANSOS COVID 19

Pandemic covid 19 memang sangat memberikan dampak yang cukup


signifikan bagi masyarakat di Indonesia. Banyak masyarakat membutuhkan bantuan
dari segi apapun. Pemerintah merealisasikan program bantuan sosial covid 19 bagi
masyarakat. Tetapi, hal tersebut disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung
jawab. Kasus dugaan korupsi dilakukan Juliari Batubara, mantan Menteri Sosial.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan anggaran paket bantuan sosial
(bansos) dipotong Rp10.000 per paket. Bersama anak buahnya, mantan kader PDIP
itu bekerja sama dalam merebut hak rakyat yang hidupnya sedang susah akibat
pandemi. Tidak hanya pejabat di lingkungan pemerintah pusat, korupsi dana bantuan
sosial bagi terdampak covid-19 juga marak terjadi di daerah.

Korupsi bansos juga dilakukan oleh Bupati Bandung Barat, Aa Umbara


Sutisna. Dia diduga melakukan korupsi atas pembiayaan penanggulangan covid-19.
Sifat rakus pejabat publik juga terlihat di tingkat paling rendah. Kepala Desa Musi
Rawas, Sumatera Selatan, Askari, salah satu contoh buruknya. Dana bansos yang
seharunya buat warga justru digunakan untuk berjudi. Lebih konyol lagi, Askari
gunakan duit bansos rakyat buat bayar uang muka pembelian mobil selingkuhannya.
Ada juga korupsi dilakukan Sekretaris Desa Cipinang, Rumpin, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat, Endang Suhendar. Memegang kendali teknis, dia melakukan tindak
pidana korupsi dengan cara memanipulasi data penerima manfaat bantuan sosial.
Endang diduga meraup pundi-pundi mencapai Rp54 juta, atau Rp1,8 juta tiap satu
akun penerima bansos. Beberapa lembaga pendidikan di Tasikmalaya, Jawa Barat,
pun juga terindikasi ingin meraup keuntungan dari penyaluran Bansos.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal Kejaksaan Negeri Kabupaten


Tasikmalaya, pemotongan Bansos dilakukan sebesar 50 plus 5 persen. Porsi 5 persen
adalah biaya tambahan untuk pembuatan laporan. Kasus korupsi dana bantuan sosial
covid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini merupakan salah satu kasus yang sangat
merugikan masyarakat di Indonesia. Hal ini terlihat dari buruknya regulasi penyaluran
bansos Covid-19 dan koordinasi dari pemerintah, juga kacaunya proses pendataan
data masyarakat yang berhak untuk menerima dana bantuan sosial Covid-19. Kasus
tersebut dibuktikan dari adanya pengakuan dari masyarakat serta fakta yang
memperlihatkan bahwa paket sembako yang diberikan sangat tidak sesuai dan jauh
dari kata layak dari nominal yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Pemerintah sudah melanggar prinsip transparansi dan responsibilitas terhadap


masyarakat. Tidak adanya keterbukaan yang dilakukan pemerintah terhadap
masyarakat membuat mereka melakukan kecurangan yang sedemikian rupa.
Tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat yang masih sangat buruk. Mereka
hanya mementingkan kepentingan golongannya saja. Sehingga sangat dibutuhkan
kerjasama antar lembaga dan pemerintah dalam menciptakan skema sistem yang
terintegrasi dan koordinatif guna menciptakan sistem pelayanan publik dalam
penyaluran dana bansos Covid-19 yang optimal sebagai langkah untuk mencegah
terjadinya korupsi.

Anda mungkin juga menyukai