Anda di halaman 1dari 5

Nomor

Revisi Tanggal
Berlaku Tgl.

PANDUAN

STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG


ANAK (SDIDTK)

PENANGGUNG JAWAB
Disiapkan Diperiksa Disahkan
Bidang Adman Ketua Mutu Kepala Puskesmas
Karangawen II

MINTARSO,S,Kep.Ners SUNDARI.SSi.T.SKM,M.Kes dr. ANTON HERMAWAN


NIP. 19670113 199003 1 009 NIP.19690604 198903 2 007 NIP. 19700819 200701 1 016

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS
PEDOMAN KARANGAWEN
KESELAMATAN II
PASIEN
Alamat : Desa Tlogorejo Karangawen 59566 Telp: ( 024 ) 76583338
Email : puskesmaskarangawen2@yahoo.co.id
PANDUAN

STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG


ANAK (SDIDTK)

BAB I

DEFINISI

Sesuai dengan proses tumbuh kembang, pemantauan perlu dilakukan


sejak awal yaitu sewaktu dalam kandungan sampai dewasa. Dengan
pemantauan yang baik akan dapat dideteksi adanya penyimpangan secara dini,
sehingga tindakan koreksi yang dilakukan akan mendapatkan hasil yang lebih
memuaskan.
Deteksi dini adalah penjaringan dan penyaringan yang dilaksanakan
untuk menemukan penyimpangan kelainan tumbuh kembang secara dini dan
mengetahui serta mengenal fakor-faktor resiko terjadinya kelainan tumbuh
kembang tersebut.
Sedangkan intervensi dini maksutnya adalah suatu kegiatan penanganan
segera terhadap adanya penyimpangan tumbuh kembang dengan acara yang
sesuai keadaan, misalnya : gizi, stimulasi perkembangan atau merujuk ke
pelayanan kesehatan dan pendidikan yang optimal sesuai umumnya.
Indikator keberhasilan SDIDTK adalah 80% balita dan anak prasekolah
terjangkau oleh SDIDTK.
Tujuan dari SDIDTK adalah agar semua balita umur 0-5 tahun dan anak
prasekolah umur 5-6 tahun tumbuh dan berkembang secara optimal.
Kegiatan SDIDTK meliputi :
 Stimulasi dini yang memadai yaitu merangsang otak balita agar
perkembangan kemempuan gerak, bicara, bahasa. Sosialisasi dan
kemandirian anak berlangsung secara optimal sesuai usia anak
 Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan yaitu
melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan adanya
penyimpangan tumbuh kembang anak balita
 Intervensi dini yaitu melakukan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas
otak anak untuk memperbaiki bila ada penyimpangan tumbuh kembang
dengan tujuan agar pertumbuhan dan perkembangan anak kembali
kejalur normal dan penyimpangannya tidak terlalu berat.
 Rujukan dini yaitu merujuk/ membawa anak ke fasilitas kesehatan bila
masalah penyimpangan tumbuh kembang tidak dapat dilakukan
intervensi dini.
BAB II

RUANG LINGKUP

1. Kegiatan SDIDTK meliputi :


a. Stimulasi dini yang memadai yaitu merangsang otak balita agar
perkembangan kemempuan gerak, bicara, bahasa. Sosialisasi
dan kemandirian anak berlangsung secara optimal sesuai usia
anak
b. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan
yaitu melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan
adanya penyimpangan tumbuh kembang anak balita.
c. Intervensi dini yaitu melakukan koreksi dengan memanfaatkan
plastisitas otak anak untuk memperbaiki bila ada penyimpangan
tumbuh kembang sengan tujuan agar pertumbuhan dan
perkembangan anak kembali kejalur normal dan
penyimpangannya tidak terlalu berat.
d. Rujukan dini yaitu merujuk/ membawa anak ke fasilitas
kesehatan bila masalah penyimpangan tumbuh kembang tidak
dapat dilakukan intervensi dini.

2. Jadwal pendeteksian anak


Tidak semua umur anak bisa dilakukan pendeteksian. Anak bisa
dideteksi ketika menginjak umur 0, 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36,
42, 48, 54, 60, 66,72 bulan, usia ini adalah standart usia yang
diteteapkan.
Jadwal pendeteksian
a. Anak umur 0-1 tahun = 1 bulan sekali
b. Anak umur 1-3 tahun = 3 bulan sekali
c. Anak umur> 3-6 tahun =6 bulan sekali

Jika umur anak belum menginjak usia standart pemeriksaan maka


jangan dilakukan pendeteksian, namun ditunggu si anak mencapai
usia yang ditentukan.
BAB III

TATA LAKSANA

1. Kegiatan SDIDTK di dalam gedung


Dilakukan di Puskesmas sesuai jadwal yang sudah ditetapkan yaitu hari
rabu minggu terakhir
2. Kegiatan SDIDTK di luar gedung
Dilakukan di PAUD atau TK setiap bulan Februari dan Agustus
3. Pelaksanaan SDIDTK
Kegiatan SDIDTK meliputi :
a. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dengan cara mengukur
berat badan, panjang badan, lingkar kepala
b. Deteksi dini penyimpangan perkembangan yaitu meliputi
pendeteksian melalui kuesioner pra skrining perkembangan
(KPSP). Tes daya lihat, tes daya dengar.
c. Deteksi penyimpangan mental emosional yaitu menggunakan
kuesioner masalah mental emosional, chek list deteksi dini autis,
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivias.
BAB IV

DOKUMENTASI

Dalam setiap kegiatan program selalu dilakukan pendokumentasian hasil


kegiatan berupa laporan setiap bulan. Laporan setiap bulan dibuat sesuai
dengan format yang sudah diberikan oleh Dinas Kesehatan.
Laporan dibuat setiap bulan sekali dengan melaporkan terlebih dahulu
kepada bidan koordinator, kemudian dilaporkan ke Kepala Puskesmas untuk
selanjutnya dikirim ke Dinas Kabupaten Demak.

Anda mungkin juga menyukai