Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH UNIVERSITAS TERBUKA

PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAH RAGA

OLEH:

NAMA : AGUSTINA PURNINGSIH

NIM : 859 770 176

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER I
TAHUN 2022
PENGERTIAN EMPIRISME

EMPIRISME Secara etimologis menurut Bagus (2002) berasal dari kata bahasa
Inggris empiricism dan experience. Kata-kata ini berakar dari kata bahasa Yunani έμπειρία (empeiria) dan
dari kata experietia yang berarti “berpengalaman dalam”,“berkenalan dengan”, “terampil untuk”.

Sementara menurut Lacey (2000) berdasarkan akar katanya Empirisme adalah aliran dalam filsafat
yang berpandangan bahwa pengetahuan secara keseluruhan atau parsial didasarkan kepada pengalaman
yang menggunakan indera.

Selanjutnya secara terminologis terdapat beberapa definisi mengenai empirisme, di


antaranya: doktrin bahwa sumber seluruh pengetahuan harus dicari dalam pengalaman, pandangan bahwa
semua ide merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami, pengalaman
inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan, dan bukan akal.

Berdasarkan Honer and Hunt (2003) aliran ini adalah tidak mungkin untuk mencari pengetahuan mutlak
dan mencakup semua segi, apalagi bila di dekat kita terdapat kekuatan yang dapat dikuasai untuk
meningkatkan pengetahuan manusia, yang meskipun bersifat lebih lambat namun lebih dapat diandalkan.
Kaum empiris cukup puas dengan mengembangkan sebuah sistem pengetahuan yang mempunyai peluang
besar untuk benar, meskipun kepastian mutlak tidak akan pernah dapat dijamin.

Kaum empiris memegang teguh pendapat bahwa pengetahuan manusia dapat diperoleh lewat pengalaman.
Jika kita sedang berusaha untuk meyakinkan seorang empiris bahwa sesuatu itu ada, dia akan berkata
“tunjukkan hal itu kepada saya”.

Dalam persoalan mengenai fakta maka dia harus diyakinkan oleh pengalamannya sendiri. Tokoh yang
dianggap sebagai benih dari empisisme adalah Aristoteles, seperti juga pada rasionalisme, maka pada
empirisme pun terdapat banyak tokoh pendukungnya yang tidak kalah populernya. Tokoh-tokoh dimaksud
di antarnya adalah David Hume, John Locke dan Bishop Berkley.

PENGERTIAN UTILITARIANISME
Pengertian secara umum
Utilitarianisme merupakan sebuah teori yang berpegang teguh pada semua tindakan baik. Yang mana
tindakan baik itu dapat diwujudkan melalui perbuatan yang memaksimalkan utilitas. Utilitas sendiri
merupakan konsep yang mewakili segala keadaan baik manusia.
Secara umum, utilitarianisme dapat diartikan sebagai teori filsafat etis yang benar benar diakui
kebenarannya.
Hal itu merupakan anggapan bagi orang yang memegang jelas adanya paham utilitarianisme sendiri,
sedangkan bagi yang tidak mempercayainya hal itu dapat dianggap sebagi sebuah paham yang sangat
salah.

Pengertian Menurut Para Ahli


 Salam (1997)
Menurut Salam, Utilitarianisme secara etimologi berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata Utilitas,
yang artinya useful, berguna, berfaedah dan menguntungkan. Jadi dapat dikatakan bahwa paham
ini menilai baik atau tidaknya, susila atau tidak susilanya sesuatu, ditinjau dari segi kegunaan atau
faedah yang didatangkannya
 Mangunhardjo (2000)
Menurut Mangunhardjo, Utilitarianisme secara terminologi dapat diartikan sebagai suatu paham
etis yang berpendapat bahwa yang baik ialah yang berguna, berfaedah, dan menguntungkan.
Sebaliknya, yang jahat atau buruk ialah yang tidak bermanfaat, tak berfaedah, merugikan.
 John Stuart Mill
Menurut John Stuart, Utilitarianisme ialah aliran yang menerima kegunaan atau prinsip
kebahagiaan terbesar sebagai landasan moral, berpendapat bahwa tindakan benar sebanding
dengan apakah tindakan itu meningkatkan kebahagiaan, dan salah selama tindakan itu
menghasilkan lawan kebahagiaan.
 Rakhmat (2004)
Menurut Rakhmat, Utilitarianisme adalah pandangan hidup bukan teori tentang wacana moral.
Dan kebahagiaan atau kesejahteraan pemuasan secara harmonis atas hasrat-hasrat individu
(Aiken, 2002: 177-178)

Pengertian Positivisme

Positivisme secara etimologi dapat berasal dari kata positive, yang memiliki makna dalam bahasa
filsafat sebagai sesuatu peristiwa yang benar-benar terjadi atau bisa disebut sebagai sesuatu yang
realita.

 Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa, positivsm merupakan suatu paham yang dalam
pencapaian kebenarannya berasal dari hal-hal yang nyata atau terjadi di lingkungan sekitar kita.
Jika kejadian tersebut hanya berupa angan-angan atau hanya berupa perencanaan hal-hal tersebut
tidak termasuk dalam kajian positivism.
 Pada abad ke 19 Aguste comte berpendapat bahwa positivisme adalah cara pandang dalam
memahami dunia dengan dasar sains. Beliau saja mengatakan sains mempunyai hubungan dengan
positivism apalagi dengn ilmu sosial yang objek kajiannya adalah sesuatu hal nyata
seperti masyarakat.
 Hal tersebut diutaran oleh beliau dikarenakan metodologi atau alat pertama yang dilakukan comte
untuk melakukan penelitian adalah observasi. observasi sendiri adalah tindakan mengamati secara
langsung, bukan hanya sebuah teori yang tidak memiliki bukti atau catatan yang berisi spekulasi
saja.

Anda mungkin juga menyukai