Anda di halaman 1dari 24

Tugas B.

Inggris
Makalah Luka Bakar

DI SUSUN OLEH:

Rini Juanda
2020242027

DOSEN PEMBIMBING :

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Keperawatan Luka Bakar’’ Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.

Bukittinggi,22 Oktober 2022

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................

A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................................
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................

A. Defenisi.........................................................................................................................................
B. Etiologi..........................................................................................................................................
C. Tingkat luka...........................................................................................................................
D. Role Of .............................................................................................................................
E. Tanda dan Gejala.........................................................................................................................
F. Diagnosa.......................................................................................................................................
G. Alat-Alat.......................................................................................................................................

BAB III PENUTUP......................................................................................................................

A. KESIMPULAN.................................................................................................................
B. SARAN.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Luka bakar
merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang memerlukan
penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok) sampai fase lanjut.

Luka bakar dapat mengakibatkan masalah yang kompleks yang dapat meluas melebihi
kerusakan fisik yang terlihat dalam perawatan luka dan tehnik rehabilitasi yang lebih efektif
semuanya dapat meningkatkan rata-rata harapan hidup pada sejumlah klien dengan luka
bakar serius.

Di Amerika di laporkan sekitar 2 sampai 3 juta penderita setiap tahunnya dengan jumlah
kematian 5-6 ribu kematian pertahun, sedangkan di Indonesia belum ada laporan tertulis.

Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo Jakarta pada tahun 1998 di laporkan 107 kasus luka
bakar yang dirawat, dengan angka kematian 37,38% sedangkan di Rumah Sakit Dr. Sutomo
Surabaya pada tahun 2000 dirawat 106 kasus luka bakar, kematian 26,41% (Rohmanazzam,
2008).

B. Tujuan

1. Umum

Agar mahasiswa dapat memperoleh gambaran tentang asuhan keperawatan pada klien dengan
luka bakar.

2. Khusus

a. agar diperoleh gambaran tentang konsep dasar penyakit luka bakar meliputi
pengertian, etiologi, patofisiologi, menifestasi klinis, pemeriksaaan diagnostik,
penatalaksanaan dan komplikasi.
b. Agar diperoleh gambaran tentang konsep dasar keperawatan pada luka bakar
meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh atau rusaknya
kesatuan atau komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi
jaringan yang rusak atau hilang. Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul
diantaranya hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ, respons stres
simpatis, perdarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri dan kematian
sel (Kaplan dan Hentz, 2006).Luka bakar (combustio) adalah kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti air, api, bahan kimia, listrik, dan radiasi.
Luka bakar akan mengakibatkan tidak hanya kerusakan kulit, tetapi juga
mempengaruhi seluruh sistem tubuh (Nina, 2008).

Luka bakar merupakan suatu bentuk kerusakan dan atau kehilangan


jaringan disebabkan kontak dengan sumber yang memiliki suhu yang sangat
tinggi (misalnya api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi) atau suhu yang
sangat rendah. Saat terjadi kontak dengan sumber termis (atau penyebab
lainnya), berlangsung reaksi kimiawi yang menguras energi dari jaringan
sehingga sel tereduksi dan mengalami kerusakan (Moenadjat, 2009).
Luka bakar merupakan salah satu insiden yang sering terjadi di
masyarakat, khususnya kejadian luka bakar pada rumah tangga yang paling
sering ditemukan yaitu luka bakar derajat I dan II. Luka bakar merupakan 5
cedera yang mengakibatkan morbiditas kecacatan. Adapun derajat cacat yang
diderita relatif lebih tinggi dibandingkan dengan cedera oleh penyebab lainnya.
Sehingga biaya yang dibutuhkan untuk penanganan luka bakar menjadi cukup
tinggi (Sjamsuhidajat dan Jong, 2005).

5
B. Epidemiologi
Kelompok terbesar dengan kasus luka bakar adalah anak-anak kelompok
usia dibawah 6 tahun dan puncak insiden kedua adalah luka bakar akibat kerja
yaitu pada usia 25-35 tahun. Sedangkan, jumlah pasien lanjut usia dengan luka
bakar cukup kecil, namun sering memerlukan perawatan pada fasilitas khusus
luka bakar. Insiden luka bakar terutama terjadi pada pria karena dominasi
pekerja pria pada industri tinggi sehingga berisiko. Cedera luka bakar lebih
sering melibatkan sosio ekonomi rendah. Insiden puncak luka bakar pada orang
dewasa terdapat pada umur 20-29 tahun. Diikuti oleh anak umur 9 tahun atau
lebih muda dan pada lanjut usia. Pada anak dibawah umur 3 tahun penyebab
luka bakar paling umum adalah cedera yang disebabkan oleh air panas. Luka
ini dapat terjadi bila anak yang tidak diurus dengan baik, dimasukkan dalam
bak mandi yang berisi air panas dan anak tidak mampu keluar dari bak mandi
tersebut, karena kulit balita lebih tipis dibandingkan dengan kulit orang dewasa
sehingga lebih rentan cedera. Pada anak umur 3-14 tahun, penyebab luka bakar
yang sering terjadi akibat nyala api yang membakar baju. Dari umur ini sampai
60 tahun luka bakar sering disebabkan oleh kecelakaan industri (WHO, 2008).
C. Etiologi
Sumber luka bakar harus ditentukan terlebih dahulu sebelum dilakukan evaluasi dan
penanganan.Menurut Moenadjat (2005) luka bakar dapat dibedakan menjadi 4 macam, antara
lain:
1.Paparan Api (Thermal Burn)
a..Api (Flame)
Flame terjadi akibat kontak langsung antara jaringan.dengan api terbuka,sehingga
menyebabkan cedera langsung kejaringan tersebut.Api dapat membakar pakaian terlebih
dahulu baru mengenai tubuh. Serat alami pada pakaian memiliki.kecenderungan untuk
terbakar, sedangkan serat sintetik.cenderung meleleh atau menyala dan menimbulkan cedera
tambahan berupa cedera kontak (Moenadjat, 2005).
b..Benda Panas (Kontak)
Cedera ini terjadi akibat kontak dengan benda panas.Luka bakar yang dihasilkan terbatas
pada area tubuh yang.mengalami kontak (Moenadjat, 2005).
c..Scald (Air Panas)
Semakin kental cairan dan lama waktu kontaknya,.menimbulkan kerusakan yang semakin
besar. Luka disengaja atau akibat kecelakaan dapat dibedakan berdasarkan pola luka
bakarnya. Pada kasus kecelakaan, luka umumnya menunjukkan.pola percikan, yang satu
sama lain dipisahkan oleh kulit sehat.Sedangkan pada kasus yang disengaja, luka melibatkan
keseluruhan ekstremitas dalam pola sirkumferensial dengan garis yang menandai permukaan
cairan (Moenadjat, .2005).

6
D. Role of
Kelompok terbesar dengan kasus luka bakar adalah anak-anak kelompok
usia dibawah 6 tahun dan puncak insiden kedua adalah luka bakar akibat kerja
yaitu pada usia 25-35 tahun. Sedangkan, jumlah pasien lanjut usia dengan luka
bakar cukup kecil, namun sering memerlukan perawatan pada fasilitas khusus
luka bakar. Insiden luka bakar terutama terjadi pada pria karena dominasi
pekerja pria pada industri tinggi sehingga berisiko. Cedera luka bakar lebih
sering melibatkan sosio ekonomi rendah. Insiden puncak luka bakar pada orang
dewasa terdapat pada umur 20-29 tahun. Diikuti oleh anak umur 9 tahun atau
lebih muda dan pada lanjut usia. Pada anak dibawah umur 3 tahun penyebab
luka bakar paling umum adalah cedera yang disebabkan oleh air panas. Luka
ini dapat terjadi bila anak yang tidak diurus dengan baik, dimasukkan dalam
bak mandi yang berisi air panas dan anak tidak mampu keluar dari bak mandi
tersebut, karena kulit balita lebih tipis dibandingkan dengan kulit orang dewasa
sehingga lebih rentan cedera. Pada anak umur 3-14 tahun, penyebab luka bakar
yang sering terjadi akibat nyala api yang membakar baju. Dari umur ini sampai
60 tahun luka bakar sering disebabkan oleh kecelakaan industri (WHO, 2008).
Angka mortalitas penderita luka bakar di Indonesia tergolong cukup
tinggi, yaitu 27,6% (2012) di RSCM dan 26,41% (2012) di RS Dr. Soetomo.
Data epidemiologi dari unit luka bakar RSCM pada tahun 2011-2012. melaporkan sebanyak
257 pasien luka bakar. Dengan rata-rata usia adalah 28
tahun (2,5 bulan-76 tahun), dengan rasio laki-laki dengan perempuan adalah
2,7:1. Luka bakar yang disebabkan oleh api adalah etiologi terbanyak (54,9%),
diikuti luka bakar yang disebabkan oleh air panas (29,2%), listrik (12,8%), dan
bahan kimia (3,1%). Rata-rata luas luka bakar adalah 26%. Angka mortalitas
sebanyak 36,6% pada pasien dengan rata-rata luas luka bakar 44,5% dengan
rata-rata waktu perawatan adalah 13,2 hari (Martina dan Wardhana, 2013).
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2008), prevalensi
luka bakar di Indonesia sebesar 2,2% dengan prevalensi tertinggi di provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Kepulauan Riau (3,8%). Sedangkan di
Yogyakarta, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman (2010),
korban setelah erupsi gunung Merapi terdapat 277 korban dan 107 di antaranya
menderita luka bakar yang cukup serius (Reksoprodjo, 2010).
Data dari Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, dalam jangka
waktu 5 tahun (2006-2009) derajat luka bakar yang paling banyak ditemukan
yaitu derajat II dengan 46,7% dari seluruh kasus luka bakar yang didapatkan.
Persentase luka bakar yaitu luas luka bakar 1-10% sebanyak 37 kasus atau
36,3% dan penyebab terbanyak adalah akibat air panas dengan 30 kasus dan
terbanyak pada kelompok umur 1-10 tahun dengan 19 kasus (Sarimin, 2009).
Menurut data Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah didapati kejadian luka
bakar sebanyak 217 kasus pada tahun 2011 (Artawan, 2012). Persentase
kejadian luka bakar didominasi oleh luka bakar derajat II (deep partial-
thickness) yaitu sebesar 73%, luka bakar derajat I (superficial partial-thickness)
sebanyak 17%, dan 10% luka bakar derajat III (full-thickness) (Sabarahi, 2010).

7
E. Tanda Dan Gejala

H. Diagnosa

I. Alat –alat keperawatan luka

1. Pinset anatomi

2. P i n s e t c h i r u r g i s

3. G u n t i n g d e b r i d e m a n d , g u n t i n g j a r i n g a n

4. Kassa steril

8
5. Kom kecil

6. S a r u n g t a n g a n

7. Gunting plaster

8. Plester

9
9. Betadhin

10. Cairan NaCl 0,9 %

11. Bengkok

12. Perlak /pengalas

13. Verband

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak
dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Luka bakar
merupakan suatu jenis trauma dengan morbiditas dan mortalitas tinggi yang memerlukan
penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok) sampai fase lanjut.

Luka bakar dapat mengakibatkan masalah yang kompleks yang dapat meluas melebihi
kerusakan fisik yang terlihat dalam perawatan luka dan tehnik rehabilitasi yang lebih efektif
semuanya dapat meningkatkan rata-rata harapan hidup pada sejumlah klien dengan luka
bakar serius.

Di Amerika di laporkan sekitar 2 sampai 3 juta penderita setiap tahunnya dengan jumlah
kematian 5-6 ribu kematian pertahun, sedangkan di Indonesia belum ada laporan tertulis.

Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo Jakarta pada tahun 1998 di laporkan 107 kasus luka
bakar yang dirawat, dengan angka kematian 37,38% sedangkan di Rumah Sakit Dr. Sutomo
Surabaya pada tahun 2000 dirawat 106 kasus luka bakar, kematian 26,41% (Rohmanazzam,
2008).

11
BAB IV
Penutup
Daftar pustaka
Brunner dan Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Alih
bahasa Agung waluyo. Editor Smeltzer Suzanne C. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Carpenito, Lynda jual. 2000. Buku Diagnosa Keperawatan, Aplikasi Pada
Praktek Klinis. Alih bahasa Tim Program Studi Ilmu keperawatan UNPAD.

12
Tugas B. Inggris
Makalah Luka Bakar

DI SUSUN OLEH:

Rini Juanda
2020242027

DOSEN PEMBIMBING :

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2022/2023

13
FOREWORD
Praise and gratitude we pray to the presence of Allah SWT who has given His mercy and
grace to us so that we have succeeded in completing this paper, which, Alhamdulillah, on
time entitled "Nursing Burns". Hopefully this paper can provide information to all of us.
We realize that this paper is still far from perfect, because we always hope for criticism and
suggestions from all parties who are built for the perfection of this paper.
Finally, we would like to thank all those who have participated in the preparation of this
paper from beginning to end. May Allah SWT be pleased with all our efforts. Amen.

Bukittinggi, October 22, 2022

14
DAFTAR ISI

TABLE OF CONTENTS
FOREWORD ii
TABLE OF CONTENTS iii
CHAPTER I INTRODUCTION
A. Background
B. Problem Formulation...............................................................................................................
C. Purpose of Writing...................................................................................................................
CHAPTER II
DISCUSSION................................................................................................................ .............
A. Definition............................................................... .................................................................
B. Etiology ............................................................... ..................................................................
C. Degree of injury.......................................................................................................................
D. Role Of ............................................... ...................................................................................
E. Signs and Symptoms................................................................................................................
F. Diagnosis............................................................... ..................................................................
G. Tools........................................................................................................................................

CHAPTER III CLOSING

A. CONCLUSION
B. SUGGESTION
BIBLIOGRAPHY

15
PIG
PRELIMINARY
A. Background
Burns are a form of tissue damage or loss caused by contact with heat sources such as fire,
hot water, chemicals, electricity and radiation. Burns are a type of trauma with high
morbidity and mortality that require special management from the beginning (the shock
phase) to the advanced phase.
Burns can cause complex problems that can extend beyond the physical damage seen in
wound care and more effective rehabilitation techniques can all increase the average life
expectancy in some clients with serious burns.
In America it is reported about 2 to 3 million sufferers every year with a death toll of 5-6
thousand deaths per year, while in Indonesia there is no written report.
Cipto Mangun Kusumo Hospital Jakarta in 1998 reported 107 cases of burns that were
treated, with a mortality rate of 37.38%. Sutomo Surabaya in 2000 treated 106 cases of burns,
26.41% of deaths (Rohmanazzam, 2008).

B. Purpose
1. General
So that students can get an overview of nursing care for clients with burns.
2. Special
a. in order to obtain an overview of the basic concepts of burn disease including
understanding, etiology, pathophysiology, clinical manifestations, diagnostic examination,
management and complications.
b. In order to obtain an overview of the basic concepts of nursing in burns including
assessment, nursing diagnoses, planning, implementation and evaluation.

16
CHAPTER II
DISCUSSION
A. Definition
Wounds are the loss or destruction of part of the body's tissues or damage a network unit or
component, where there is a specific substance damaged or missing tissue. When a wound
occurs, several effects will appear including loss of all or part of organ function, stress
response sympathetic, bleeding and blood clotting, bacterial contamination and death Cells
(Kaplan and Hentz, 2006). Burns (combustio) are tissue loss caused by contact with heat
sources such as water, fire, chemicals, electricity, and radiation.
Burns will result in not only skin damage, but also affect all body systems (Nina, 2008).
Burns are a form of damage and/or loss of tissue caused by contact with a source that has a
very high temperature (e.g. fire, hot water, chemicals, electricity and radiation) or high
temperatures very low. Upon contact with a thermal source (or cause others), a chemical
reaction takes place that drains energy from the tissues so that the cells are reduced and
damaged (Moenadjat, 2009).
Burns are one of the most common incidents in the community, especially the incidence of bu
rns in households which are the most The most common are first- and second-degree burns.
Burns are 5 injury resulting in disability and morbidity. As for the degree of disability
suffered is relatively higher than injuries from other causes.So that the costs needed for the
treatment of burns are sufficient high (Sjamsuhidajat and Jong, 2005).
B. Epidemiology
The largest group with burn cases is the children group under 6 years of age and the second
peak incidence is occupational burns namely at the age of 25-35 years. Meanwhile, the
number of elderly patients with the burner is quite small, but often requires maintenance in
special facilities Burns. Incidence of burns mainly occurs in men because of the
predominance of male workers in high-risk industries. More burn injuries often involve low
socioeconomic status. Peak incidence of burns in people Adults are aged 20-29 years.
Followed by a child aged 9 years or younger and older. In children under 3 years of age, the
cause The most common burns are injuries caused by hot water. Wound This can happen
when a child who is not properly cared for is put in a a bath filled with hot water and the
child is unable to get out of the bath This is because the skin of toddlers is thinner than the
skin of adults making it more prone to injury. In children aged 3-14 years, the cause of burns
which often occurs due to a fire that burns clothes. From this age to 60 years, burns are often
caused by industrial accidents (WHO, 2008).
C. Etiology
The source of the burn must be determined prior to evaluation and treatment. According to
Moenadjat (2005), burns can be divided into 4 types, including:
1. Exposure to Fire (Thermal Burn)
a..Fire (Flame)

17
Flame occurs due to direct contact between tissue and open fire, causing direct injury to the
tissue. Fire can burn clothes first before hitting the body. Natural fibers in clothing have a
tendency to burn, while synthetic fibers tend to melt or ignite and cause additional injuries in
the form of contact injuries (Moenadjat, 2005).
b..Hot Body (Contact)
This injury occurs due to contact with hot objects. The resulting burns are limited to the area
of the body that is in contact (Moenadjat, 2005).
c..Scald (Hot Water)
The thicker the liquid and the longer the contact time, the greater the damage. Intentional or
accidental injuries can be distinguished based on the pattern of burns. In the case of an
accident, the wound generally shows a splash pattern, which is separated from one another by
healthy skin. While in the case of an accidental injury,
the entire extremity in a circumferential pattern with lines marking the fluid surface
(Moenadjat, 2005).
D. Role of
The largest group with burn cases is the children group under 6 years of age and the second
peak incidence is occupational burns namely at the age of 25-35 years. Meanwhile, the
number of elderly patients with the burner is quite small, but often requires maintenance in
special facilities Burns. Incidence of burns mainly occurs in men because of the
predominance of male workers in high-risk industries. More burn injuries often involve low
socioeconomic status. Peak incidence of burns in people Adults are aged 20-29 years.
Followed by a child aged 9 years or younger and older. In children under 3 years of age, the
cause The most common burns are injuries caused by hot water. Wound This can happen
when a child who is not properly cared for is put in a a bath filled with hot water and the
child is unable to get out of the bath This is because the skin of toddlers is thinner than the
skin of adults making it more prone to injury. In children aged 3-14 years, the cause of burns
which often occurs due to a fire that burns clothes. From this age to 60 years, burns are often
caused by industrial accidents (WHO, 2008).
The mortality rate for burn patients in Indonesia is quite high high, namely 27.6% (2012) at
RSCM and 26.41% (2012) at Dr. Hospital. Soetomo.
E . Epidemiological
data from the RSCM burn unit in 2011-2012. reported as many as 257 burn patients. With
average age is 28 years (2.5 months-76 years), with a male to female ratio of 2.7:1. Burns
caused by fire were the most common etiology (54.9%), followed by burns caused by hot
water (29.2%), electricity (12.8%), and chemicals (3.1%). The average burn area was 26%.
Mortality rate as much as 36.6% in patients with an average burn area of 44.5% with the
average treatment time was 13.2 days (Martina and Wardhana, 2013). According to the
Ministry of Health of the Republic of Indonesia (2008), prevalence burns in Indonesia is
2.2% with the highest prevalence in the province Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) and the
Riau Islands (3.8%). While in Yogyakarta, based on data from the Sleman District Health
Office (2010), After the eruption of Mount Merapi, there were 277 victims and 107 of them

18
suffered serious burns (Reksoprodjo, 2010).Data from Wahidin Sudirohusodo Hospital
Makassar, in the long term within 5 years (2006-2009) the most common degree of burns
found namely grade II with 46.7% of all cases of burns obtained. The percentage of burns,
namely the area of burns 1-10% in 37 cases or 36.3% and the most common cause is hot
water with 30 cases and most in the age group 1-10 years with 19 cases (Sarimin,
2009).According to data from the Sanglah Central General Hospital, injuries were found burn
as many as 217 cases in 2011 (Artawan, 2012). Percentage The incidence of burns is
dominated by second-degree burns (deep partial- thickness) which is 73%, first degree burns
(superficial partial-thickness) as much as 17%, and 10% third-degree burns (full-thickness)
(Sabarahi, 2010).
F . Signs and Symptoms

G . Diagnosis

H. Wound care tools

1. Anatomical tweezers

19
2. Chirurgis tweezers

3. Debridemand scissors, tissue scissors

4. sterile gauze

5. Small com

6. Gloves

7. Scissors plaster

20
8. Tab

9. Betadine

10. Liquid NaCl 0.9%

11. Crooked

21
12. Perlak / base

13. Verband

22
CHAPTER III
CLOSING
A. CONCLUSION
Burns are a form of tissue damage or loss caused by contact with heat sources such as fire,
hot water, chemicals, electricity and radiation. Burns are a type of trauma with high
morbidity and mortality that require special management from the beginning (the shock
phase) to the advanced phase.
Burns can cause complex problems that can extend beyond the physical damage seen in
wound care and more effective rehabilitation techniques can all increase the average life
expectancy in some clients with serious burns.
In America it is reported about 2 to 3 million sufferers every year with a death toll of 5-6
thousand deaths per year, while in Indonesia there is no written report.
Cipto Mangun Kusumo Hospital Jakarta in 1998 reported 107 cases of burns that were
treated, with a mortality rate of 37.38%. Sutomo Surabaya in 2000 treated 106 cases of burns,
26.41% of deaths (Rohmanazzam, 2008).

23
CHAPTER IV
Closing
References
Brunner and Suddarth. 2002. Medical Surgical Nursing Textbook. Switch the great waluyo
language. Editor Smeltzer Suzanne C. Edition 8. Jakarta : EGC. Carpenito, Lynda for sale.
2000. Nursing Diagnosis Book, Application on Clinical Practice. Interpretation of the
UNPAD Nursing Study Program Team.

24

Anda mungkin juga menyukai