Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN REFLEKSI AWAL

No. Hari/Tanggal Identifikasi Penyebab Rencana Solusi


Masalah
1. 10 oktober 2022 Rendahnya penyebab pada rendahnya (1) Siswa diharapkan dapat
prestasi belajar prestasi belajar siswa adalah mengindari hal-hal yang
faktor internal yaitu inteligensi menyebabkan rendahnya prestasi
sebanyak 59,48%, perhatian belajar, dengan cara mengatur
sebanyak 58,33%, minat strategi belajar yang efektif,
sebanyak 76,72%, bakat memotivasi diri demi
sebanyak 57,32%, motif meningkatkan prestasi belajar.
sebanyak 59,48%, kematangan (2) Guru bimbingan dan
sebanyak 53,87%, dan kesiapan konseling diharapkan mengambil
sebanyak 50,57%. Sedangkan langkah preventif kepada siswa
faktor lain yang menjadi yang memiliki masalah dalam
penyebab pada rendahnya prestasi belajar dengan lebih
prestasi belajar siswa adalah memperhatikan setiap
faktor eksternal yaitu perkembangan siswa dan untuk
lingkungan keluarga sebanyak memanfaatkan waktu yang luang
57,58%, lingkungan sekolah untuk pelaksanaan bimbingan. (3)
sebanyak 55,09%, dan Guru bimbingan dan konseling
lingkungan masyarakat diharapkan perlu
sebanyak 55,67% mensosialisasikan kepada segenap
stekholder terkait dalam
menangani rendahnya prestasi
belajar siswa yang ada di
sekolah. (4) Pihak keluarga
diharapkan dapat lebih
memberikan perhatian serta
meluangkan waktu terutama
dalam hal pendidikan,
pengawasan dan pemenuhan
kebutuhan sekolah sehingga dapat
membantu proses belajar siswa
dan dapat bekerja sama dengan
guru di sekolah.
2. 11 oktober 2022 Rendahnya Rendahnya motivasi siswa di Solusi menaikkan motivasi belajar
motivasi siswa kelas disebabkan oleh faktor siswa
internal dan eksternal siswa. 1. Tingkatkan Kualitas guru
Faktor internal siswa meliputi pengajar menjadi perintis pada
kejenuhan, minat belajar, proses aktivitas belajar mengajar.
kesehatan fisik dan mental. oleh karena itu, menjadi seorang
Sedangkan faktor eksternal guru wajib secara sadar diri terus
siswa adalah keadaan keluarga, melakukan peningkatan
lingkungan di rumah, dan kualitasnya. tak hanya berbicara
sarana prasarana. Solusinya soal kualitas mengajar pada mata
selama pembelajaran daring ini pelajaran yang diampu, lebih dari
orang tua harus memberikan itu, guru pula dituntut berkualitas
pendampingan dalam pada aspek psikologis anak. Hal ini
mengawasi masalah belajar sangat penting, demi terwujudnya
anak, memberikan dukungan motivasi belajar peserta didik yang
untuk belajar dengan baik, serta tinggi. Tentunya Bapak/bunda guru
guru harus bisa menciptakan mampu melakukan peningkatan
pembelajaran yang menarik kualitas dengan mengikuti
dengan memanfaatkan media berbagai macam seminar ya.
dan metode belajar yang tepat. 2. Maksimalkan Fasilitas
Pembelajaran
buat menciptakan motivasi belajar
siswa, Bapak/bunda guru harus
mampu memaksimalkan fasilitas
belajar yang tersedia. di ketika
masa PJJ (Pembelajaran jarak
Jauh) mirip ini, pemerintah melalui
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menyalurkan donasi
kuota internet. Selain itu,
Bapak/ibu pengajar jua sangat
dianjurkan memakai wahana dan
prasarana penunjang aktivitas
belajar yg bisa memotivasi peserta
didik. Anda bisa menggunakan
layanan LMS (Learning
Management System) yang bisa
melayani Anda Live Teaching
(mengajar secara virtual).
3. Pilih Metode Pembelajaran yang
tepat
sebagai seorang pengajar, memang
wajib pandai pada menentukan
metode belajar yang sempurna.
Pemilhan metode belajar ini bisa
menjadi tolok ukur apakah siswa
merasa jenuh dalam aktivitas
belajarnya atau bahkan merasa
antusias dengan metode yang
Bapak/bunda pengajar terapkan.
Anda bisa menerapkan metode
belajar diskusi secara eksklusif
melalui software belajar atau
membagi siswa dalam beberapa
grup guna memudahkan siswa
dalam tahu materi.
4. Memanfaatkan Media Belajar
Media belajar yg menarik dan
kreatif mampu menjadi daya tarik
siswa buat belajar. dengan media
yg demikian itu, fokus peserta
didik dalam belajar bisa
ditingkatkan. ada pun media
belajar yg mampu sebagai
alternatif untuk menunjang
aktivitas belajar siswa mampu
berupa video belajar beranimasi.
Jika Anda memakai platform LMS
untuk menunjang aktivitas belajar
mengajar, pastikan platform tadi
menyediakan layanan video belajar
dengan animasi buat membantu
penjelasan yang Anda sampaikan.
5. Lakukan evaluasi Pembelajaran
penilaian pada setiap kegiatan
pembelajaran mutlak sangat perlu
buat dilakukan. Hal ini bertujuan
melihat efektivitas aktivitas belajar
tersebut telah efektif atau belum.
evaluasi ini bisa dilakukan dengan
menganalisis nilai yang diperoleh
siswa dari soal atau tugas yang
Bapak/mak pengajar berikan.
Itu tersebut 5 cara menaikkan
motivasi belajar pada peserta didik
yg mampu Bapak/bunda pengajar
terapkan. Anda mampu
memaksimalkan fasilitas belajar
serta media belajar sekaligus pada
satu layanan LMS (Learning
Management System) dari
Ruangguru secara perdeo yakni
ruangkelas.
di ruangkelas, nantinya Bapak/mak
pengajar mampu mendapatkan
aneka macam macam manfaat buat
menunjang kegiatan belajar
mengajar. Mulai dari melakukan
live teaching, hadiah materi
menggunakan video animasi,
analisis nilai siswa, sampai
berdiskusi bersama siswa. semua
mampu diakses pada ruangkelas
secara gratis. Daftar sekarang pula
dan permudah aktivitas belajar
mengajar secara daring.

3. 12 oktober 2022 Pendekatan yang Seringnya metode konvensional Guru memilih beberapa siswa yang
di gunakan masih digunakan dalam pembelajaran lebih pandai dan diberikan
konvensional di kelas tidak semata bukan penjelasan terlebih dahulu apa
karena guru yang tidak yang harus dilakukan dalam
memiliki pengetahuan dan kelompok. Kemudian, siswa dibagi
keterampilan tentang metode dalam beberapa kelompok kecil
pembelajaran kekinian. yang anggotanya tidak lebih dari
sepuluh siswa agar interaksi
Namun ada berbagai faktor antarmereka lebih dinamis.
yang pada akhirnya "memaksa" Keaktifan anggota kelompok
guru untuk menggunakan sangat penting untuk mencapai
metode pembelajaran keberhasilan optimal dalam
konvensional dalam setiap membahas materi yang ditugaskan
pembelajaranya. Faktor tersebut kepada mereka. Oleh karena itu,
antara lain: tugas guru untuk mengontrol dan
memfasilitasi siswa pada saat
Tuntutan sistem, maksud dari diskusi berlangsung sangat
tuntutan sistem dalam hal ini penting.
berkaitan dengan target dan Penelitian yang dilakukan
capaian kurikulum yang harus menunjukkan hasil yang positif.
diselesaikan. Dengan struktur Siswa yang mempraktikkan
kurikulum yang cukup gemuk, cooperative learning hasilnya lebih
para guru dituntut untuk baik dari model pembelajaran
menyelesaikan materi pelajaran konvensional. Hasilnya, siswa
dengan waktu yang terbatas. lebih efektif belajar ketika bekerja
sama. Dengan bekerja sama,
Untuk mengantisipasi tidak prestasi lebih kuat untuk dicapai.
tercapainya target kurikulum, Di samping itu komunikasi dan
maka pengemasan toleransi antarsiswa jadi lebih baik
pembelajaran di kelas karena mereka tidak membedakan
dilaksanakan dengan ras, agama, latar belakang
menggunakan metode keluarga, dan perbedaan lainnya.
konvensional. Dengan harapan
semua materi pelajaran bisa
tersampaikan dan diselesaikan
dengan waktu yang tersedia.

Kebiasaan, belum terbiasanya


para guru dan siswa dengan
metode pembelajaran kekinian
menjadi salah satu penyebab
metode pembelajaran
konvensional masih sering
digunakan.

Sebagian guru tidak terbiasa


dengan metode pembelajaran
kekinian yang mungkin secara
sintaks (tahapan pembelajaran)
memiliki berbagai kekhasan
dan ketentuan. Hal tersebut
membuat sebagian guru merasa
ribet ketika menerapkan metode
pembelajaran kekinian.

Begitupun dengan para siswa,


karena sudah terbiasa
melaksanakan pembelajaran
secara konvensional
(mendengarkan, mencatat,
mengerjakan soal,
mengumpulkan) menyebabkan
mereka pun tidak terbiasa
ketika diberi pembelajaran
dengan metode pembelajaran
kekinian. Pada akhirnya mereka
merasa bingung dan tidak
semangat ketika belajar.

Faktor kebiasaan ini tentunya


harus dihilangkan, meskipun
pastinya akan menemui
tantangan yang besar. Karena
menghilangkan kebiasaan yang
sudah tertanam lebih sulit
daripada membentuk kondisi
awal dan membiasakannya.

Dua faktor tersebut menjadi


penyebab masih seringnya
metode pembelajaran
konvensional digunakan dalam
pembelajaran di kelas. Semua
pihak yang bertemali dengan
pendidikan perlu menyadari
dua faktor tersebut sehingga
bisa mencari solusi tepat untuk
menyelesaikannya.

Jika metode pembelajaran


konvensional masih terus
digunakan dalam pembelajaran
di kelas pastinya akan memberi
dampak yang negatif, baik
untuk guru, kualitas
pembelajaran dan tentunya
untuk para siswa.
4. 13 oktober 2022 Belum ada Penyebab pembelajaran Dalam proses KBM sendiri
kolaborasi antara kolaburasi, yaitu: penerapan model pembelajaran
guru dan peserta kolaboratif bisa diterapkan dengan
didik • Dari pendengar, berbagai macam metode.
pengamat dan pencatat Berdasarkan pengembangan dan
menjadi pemecah penerapan dalam KBM, sejauh ini
masalah yang aktif, terdapat beberapa metode yang
pemberi masukan dan umum digunakan, diantaranya:
suka melakukan 1. Cooperative Learning
diskusi. Stuctures (CLS)
Metode ini mengharuskan para
• Dalam pembelajaran siswa dibentuk menjadi dua peran.
kolaboratif tidak Ada yang menjadi seorang tutor
terdapat perbedaan (yang mengajukan pertanyaan) dan
tugas untuk semua satunya lagi menjadi tutee (yang
peserta didik, menjawab pertanyaan). Sebelum
melainkan tugas yang melaksanakan metode CLS guru
diberikan adalah milik dan siswa perlu menentukan
bersama dan aturan, pertanyaan dan poin
diselesaikan secara permainan.
bersama. Setelah itu nanti para siswa akan
bergantian peran. Nantinya apabila
• Dari persiapan kelas yang berperan sebagai tutee bisa
dengan harapan yang menjawab benar akan
rendah atau mendapatkan poin sesuai
sedang, menjadi ke kesepakatan diawal. Permainan ini
persiapan kelas akan mengasah daya ingat dan
dengan harapan yang ketangkasan siswa.
tinggi. 2. Complex Instruction (CI)
Metode ini berfokus pada
• Dahulu, guru dan teks
pembelajaran berbasis proyek yang
adalah sumber utama
berorientasi pada penemuan.
untuk memperoleh
Metode ini bertujuan agar siswa
pengetahuan belajar. bisa fokus dan mengeksplorasi satu
Tetapi, sekarang guru topik/materi secara mendalam dan
dan teks bukanlah aplikatif.
satu-satunya sumber Metode ini umumnya digunakan
belajar. Banyak pada mata pelajaran sains,
sumber belajar lain matematika dan pengetahuan
yang dapat digali sosial. CI cocok dipakai dalam
dalam sebuah kelas yang memiliki murid
kelompok atau heterogen. Penilaian metode
komunitas. belajar ini berdasarkan kinerja dan
hasil kerja kelompok.
• Dari kehadiran pribadi 3. Group Investigation (GI)
atau individual dengan Merupakan metode yang
sedikit resiko atau beorientasi pada pembelajaran
permasalahan, menjadi berbasis masalah. Setiap anggota
kehadiran publik kelompok dituntut agar bisa
dengan banyak resiko merencanakan sebuah penelitian
dan permasalahan. yang berkaitan dengan topik
(materi). Semua anggota kelompok
• Dari pilihan pribadi
akan mengambil peran dan tugas
menjadi pilihan yang
masing-masing untuk bersama
sesuai dengan harapan
memecahkan masalah.
kelompok atau
Setiap kelompok perlu
komunitas.
merencanakan proses
• Dari kompetisi antar menyelesaikan masalah, strategi
teman sebaya menjadi yang digunakan, sampai
kolaborasi antar teman bagaimana konsep
sebaya. penyajian/presentasi. Penilaian
metode ini didasarkan pada proses
• Dari tanggung jawab dan hasil kerja kelompok.
dan belajar mandiri, 4. Academic-Constructive
menjadi tanggung Controversy (AC)
jawab kelompok dan Metode ini berfokus pada proses
belajar saling pembelajaran studi kasus. Anggota
ketergantungan. maupun kelompok dibawa pada
suatu studi kasus/permasalahan
yang memiliki beberapa pilihan
solusi. Setiap individu dituntuk
harus memiliki argument dan
alasan logis yang kuat untuk
mempertahankan dan menjelaskan
pilihannya masing-masing.
Metode ini berorientasi pada
pencapaian dan pengembangan
kualitas pemecahan masalah,
pemikiran kritis, pertimbangan
logis, hubungan antarpribadi, dan
kecakapan berkomunikasi dan
mengemukakan pendapat.
Penilaian didasarkan pada
kemampuan setiap anggota
maupun kelompok
mempertahankan pilihannya.
5. Teams-Games-
Tournament (TGT)
Metode ini dalam istilah Indonesia
bisa disamakan dengan cerdas
cermat. Jadi perwakilan terbaik
dari masing-masing kelompok
akan saling beradu menjawab
pertanyaan dan menyelesaikan
misi sesuai aturan permainan. Tim
yang berhasil mendapatkan poin
paling tinggi yang akan menjadi
pemenang.
Agar permainan lebih aktif dan
menarik, Guru bisa membuat
variasi kuis. Jadi tidak hanya
berupa soal/pertanyaan, tetapi bisa
mencoba jenis perlombaan lain
seperti games yang mengutamakan
ketangkasan, kecepatan maupun
kreativitas.
6. Learning Together (LT)
Metode Learning Together
merupakan salah satu
metode yang paling umum
digunakan dalam aktivitas KBM.
Secara umum metode ini akan
membagi siswa secara acak dalam
berbagai kelompok.
Tiap kelompok kemudian
diberikan tugas/studi kasus.
Selanjutnya para siswa secara
berkelompok akan bersama
mengerjakan tugas tersebut. LT
mengasah kemampaun mengingat,
bernalar, dan kerjasama tim.
Pembagian fungsi tiap anggota
merupakan kewenangan masing-
masing kelompok. Umumnya hasil
tugas tersebut akan dikumpulkan
dalam bentuk tertulis maupun
biasanya juga sekaligus
dipresentasikan. Penilaian
didasarkan pada hasil kerja
kelompok dan kualitas jawaban.
7. Jigsaw Proscedure (JP)
Metode ini akan membagi murid
dalam beberapa kelompok.
Kemudian tiap anggota kelompok
akan mendapatkan tugas dan kasus
yang berbeda-beda tetapi tetap
dalam satu pokok bahasan (topik).
Setelah itu setiap kelompok akan
mendapatkan tes menyangkut
keseluruhan materi. Tujuannya
adalah agar bisa melihat kelompok
mana yang bisa memahami topik
secara baik dan mendalam.
Penilaian didasarkan pada rata-rata
skor tes kelompok.
Masalah yang Penyebab Alasan pemilihan Rencana Solusi
dipilih masalah
penyebab pada rendahnya Karena kesuksesan (1) Siswa diharapkan dapat
Rendahnya prestasi prestasi belajar siswa adalah pendidikan ada pada mengindari hal-hal yang
belajar faktor internal yaitu inteligensi prestasi anak dalam menyebabkan rendahnya
sebanyak 59,48%, perhatian pembelajaran akademik prestasi belajar, dengan cara
sebanyak 58,33%, minat dan non akademik mengatur strategi belajar yang
sebanyak 76,72%, bakat efektif, memotivasi diri demi
sebanyak 57,32%, motif meningkatkan prestasi belajar.
sebanyak 59,48%, kematangan (2) Guru bimbingan dan
sebanyak 53,87%, dan kesiapan konseling diharapkan
sebanyak 50,57%. Sedangkan mengambil langkah preventif
faktor lain yang menjadi kepada siswa yang memiliki
penyebab pada rendahnya masalah dalam prestasi belajar
prestasi belajar siswa adalah dengan lebih memperhatikan
faktor eksternal yaitu setiap perkembangan siswa dan
lingkungan keluarga sebanyak untuk memanfaatkan waktu
57,58%, lingkungan sekolah yang luang untuk pelaksanaan
sebanyak 55,09%, dan bimbingan. (3) Guru
lingkungan masyarakat bimbingan dan konseling
sebanyak 55,67% diharapkan perlu
mensosialisasikan kepada
segenap stekholder terkait dalam
menangani rendahnya prestasi
belajar siswa yang ada di
sekolah. (4) Pihak keluarga
diharapkan dapat lebih
memberikan perhatian serta
meluangkan waktu terutama
dalam hal pendidikan,
pengawasan dan pemenuhan
kebutuhan sekolah sehingga
dapat membantu proses belajar
siswa dan dapat bekerja sama
dengan guru di sekolah.

Rumusan Masalah Tujuan Perbaikan Pembelajaran


1. Mendiskripsikan pengaruh penggunaan pendekatan inkuiri
1. Rendahnya tingkat perhatian siswa dalam dalam pembelajaran terhadap hasil belajar , dan untuk
mengikuti pembelajaran . meningkatkan hasil belajar siswa muntok pada mata pelajaran.
2. Kurang efektifnya cara komunikasi antara guru dan 2. Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses
siswa. pembelajaran sebagai bentuk inovasi pembelajaran yang
3. Kurang memanfaatkan media pembelajaran yang berpusat pada siswa dalam membentuk pengalaman belajar
tepat. yang konstruktif.
4. Kurangnya kesempatan guru melibatkan siswa
fisik, mental emosional siswa dalam kegiatan
pembelajaran.

Judul PTK

Masalah umum di kelas yang sering di alami


DATA SUBYEK PTK

1. KELAS : V

2. MATA PELAJARAN : IPAS, PKN,BAHASA INDONESIA, MATEMATIKA,


PJOK

3. JUMLAH SISWA (LAKI DAN PEREMPUAN) : L 17, P 19

4. LETAK SD: (PILIH BOLEH DARI 1)

a. Di pesisir pantai

b. Di pegunungan

c. Di perkebunan

d. Di perkotaan (√)

e. Di komplek pesantren

f. Di pedesaan

g. Di pinggir hutan

5 FASILITAS DI SD: (PILIH BOLEH DARI 1)

A. Ada listrik (√)

B. Tidak ada listrik

C. Ada lapangan (√)

D. Tidak ada lapangan

E. Ada perpustakaan (√)

F. Tidak ada perpustakaan

G. Ada lab komputer (√)

H. Tidak ada lab komputer


I. Ada kantin (√)

J. Tidak ada kantin

K. Ada kamar mandi dengan sumur air (√)

L. Tidak ada kamar mandi

M. Ada kantin (√)

N. Tidak ada kantin

TARUH 3 LEMBAR FOTO SITUASI DI KELAS ANDA MENGAJAR. FOTO DIAMBIL


SAAT ADA KEGIATAN PEMBELAJARAN DI KELAS ANDA

Tanda Tangan dan Nama Kepala Sekolah

Anda mungkin juga menyukai