Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENYIMPNGAN SEKSUAL DALAM PANDANGAN ISLAM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kapitia Selekta Agama

Dosen pengampu : MOHAMMAD RHOMDON,M.Ag

Disusun oleh :

Ayu Lestari ( 21841006 )

Hera Herlina Sari ( 21841018 )

Andi Muhsmmad ( 21841023 )

Citra Awalia ( 21841034 )

PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL, BAHASA DAN SASTRA

INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA GARUT

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul PENYIMPANGAN SEKSUAL
DALAM PANDANGAN ISLAM ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Muhammad Rhomdon,M.Ag Pada mata kuliah
Kapita selekta agama.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Rhomdon M.Ag, selaku dosen
pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Garut,31 oktober 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii


BAB I ............................................................................................................................................. iv
PENDAHULUAAN .................................................................................................................. iv
A. Latar Belakang.................................................................................................................. iv
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ iv
C. Tujuaan ...............................................................................................................................v
BAB II ........................................................................................................................................... vi
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... vi
A. Seks dalam pandangan islam ........................................................................................... vi
B. Kriteria penyimpangan seks menurut islam ................................................................. vii
C. Hukuman bagi pelaku penyimpangan menurut hukum isalm .................................... ix
D. Solusi dan terapi untuk penyimpangan seksual ............................................................. x
E. Indikator atau gejala seks menyimpang ............................................................................. x
Kesimpulan............................................................................................................................ xii
BAB I

PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang
Permasalahan remaja sekarang ini cukup kompleks. Salah satu yang paling peka adalah
permasalahan yang berkaitan dengan tingkat kematnagn seksual remaja. Hal ini dapat terjadi
karena remaja dalam perkembangannya cenderung memiliki tingkat seksual yang tinggi
sehubungan dengan mulai matangnya hormone seksual dan organ organ refroduksi. Keadaan ini
menyebabkan rentannya perilaku remaja yang mengarah kepada terpuaskannya dorongan
seksual.Remaja yang dapat mengendalikan akan terhindar dari perilaku seksual yang menyimpang
Sebaliknya, para remaja tidak dapat mengendalikannya, maka akan terjerumus ke dala
penyimpangan seksual misalnya pemerkosan,pornografi, dan hubungan bebas.

Islam adalah agama fitrah yang mengakui fitrah manusia dalam semua aspek
kehidupannya, termasuk aspek yang terkait dengan pemenuhan dari dorongan instink/gharizah
seksual yang memang Allah ciptakan pada diri manusia. Menikah disamping menjadi sarana untuk
pemenuhan karena dorongan Seks itulah manusia ditakdirkan memiliki pasangan atau berpasangan
dalam satu pernikahan atau pernikahan. Sejak muda naluri untuk berpasangan tumbuh dan
mendorong pelakunya berupaya bertemu dengan pasangannya. Itulah ketetapan Ilahi: ”Segala
ssesuatu telah kami ciptakan berpasang pasangan supaya kamu mengingat ( kebesaran Allah)”
(QS. az|-Z|âriat [51] 49)

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pandangan seks dalam islam?
2. Bagaimana kiteria penyimpangan penyimpangan seks menurut Islam?
3. Apa hukuman bagi pelaku penyimpangan seks?
4. Bagaimana solusi dan terapi untuk pelaku penyimpangan seksual?
5. Apa indikator gejala penyimpangan seks?
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah selekta agama
2. Unutk mengetahui apa itu seks
3. Untuk mengetahui hukuman bagi pelaku penyimpangan seksual
4. Untuk menghindari penyimpangan seksual
BAB II

PEMBAHASAN

A. Seks dalam pandangan islam


.Islam adalah agama fitrah yang mengakui fitrah manusia dalam semua aspek
kehidupannya, termasuk aspek yang terkait dengan pemenuhan dari dorongan instink/gharizah
seksual yang memang Allah ciptakan pada diri manusia. Menikah disamping menjadi sarana untuk
pemenuhan karena dorongan Seks itulah manusia ditakdirkan memiliki pasangan atau berpasangan
dalam satu pernikahan atau pernikahan. Sejak muda naluri untuk berpasangan tumbuh dan
mendorong pelakunya berupaya bertemu dengan pasangannya. Itulah ketetapan Ilahi: ”Segala
ssesuatu telah kami ciptakan berpasang pasangan supaya kamu mengingat ( kebesaran Allah)”
(QS. Az- Zariyat [51] 49).

Menurut Undang-Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974, Perkawinan adalah ikatan lahir
batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa. Hidup
berkeluarga, dengan demikian berarti sebuah kehidupan yang mempunyai cit-cita, harapan dan
tujuan, bukan sekedar pemenuhan dorongan seksual atau kebersamaan diantara dua orang yang
berlawanan jenis. Cita-Cita berkeluarga adalah membentuk keluarga bahagia dan kekal serta
mendapatkan anak keturunan yang salih dan salihah. (QS. Al-Nahl 16:72).

Berdasarkan paparan diatas maka semua cara pemenuhan dorongan seks diluar perkawinan
dan diluar tujuan diatas dianggap sebagai penyimpangan seksual yang bertentangan dengan ajaran
agama dan peraturan pemerintah. Penyimpangan itu bisa terjadi jika hubungan seks dilakukan
dalam perkawinan tetapi dengan cara yang bertentangan dengan ajaran agama, atau hubungan seks
dilakukan di luar perkawinan dengan sesama jenis. Yaitu bukan dilakukan antara laki-laki dengan
perempuan. Dengan kata lain dilakukan antara laki-laki dengan laki-laki yang dikenal dengan
homoseks atau dilakukan antara perempuan dengan perempuan yang dikenal dengan lesbian.

Penyimpangan seksual yang kian marak di masyarakat merupakan fenomena sosial yang
tidak hanya berdampak buruk terhadap anak-anak dan para remaja yang sedang menginjak usia
pubertas, tetapi juga bagi orang tua dan kaum dewasa. Gaya hidup permissive dan seks bebas
menjadi salah satu alasan mengapa tingkat penyimpangan seks di masyarakat yang terus
bertambah.

B. Kriteria penyimpangan seks menurut islam

1. Lesbian adalah hubungan seksual antara dua orang yang sama jenis kelaminnya (wanita
dengan wanita), lesbian dilakukan dengan cara masturbasi dengan berbagai cara untuk
mendapatkan puncak kenikmatan.
2. Gay adalah penyimpangan sosial yang terjadi karena seorang lelaki menyukai sesama
jenisnya laki-laki. Cri-ciri yang dimiliki kaum gay: Gay lebih menyukai mengenakan
pakaian ketat, karena dapat memperlihatkan lekuk tubuh si pemakai. Bagi gay, lekukan
tubuh merupakan daya jual tersendiri. Gay lebih senang memakai warna mencolok. Dalam
berkomunikasi gaya bicaranya pun lebih feminin dan perhiasan yang dikenakannya
puncenderung ramai. Bahkan itu merupakan alat komunikasi sesama gay. Setiap gay tidak
liki perbedaan dari tatapan mereka. Dapat dikatakan, mereka cenderung pendiam atau
cenderung cerewet. Gaya hidup mereka terkadang terlalu normal atau terlalu tidak wajar.
Mereka bisa mendapat tekanan batin dan bisa pula mereka terlalu terbiasa dengan kondisi
mereka sebagai gay. Biasanya kaum gay cenderung temperamental.
3. Sexual Fetishism yaitu orang yang mempunyai ketertarikan seksual dengan benda-benda
mati yang spesifik.Contohnya seperti tertarik dengan pohon yang berbatang besar, buah-
buahan, atau bahkan alat transportasi
4. Ederasinisme. Pengidap kelainan seksual ederasinisme akan merasa terpuaskan secara
seksual saat ia mencabik dan menyakiti alat kelaminnya sendiri.Fantasi seksual penderita
akan semakin tinggi jika merasakan sakit yang lebih parah
5. Sadomasokisme .Sadomasokisme hampir mirip dengan ederasinisme, hanya saja mereka
merasa terpuaskan saat berhubungan seks ketika menyakiti pasangannya Semakin
pasangannya merasa kesakitan, mereka merasa ekspresi kesakitannya tersebut sebagai
pembangkit gairah.Biasanya penderita sadomasokisme dilatarbelakangi oleh tindakan
kekerasan seksual di masa lalu.
6. Eksibisionisme. Mungkin kasus ini termasuk yang paling banyak terjadi.Eksibisionisme
adalah bentuk kelainan seksual di mana mereka akan merasa puas jika memamerkan atau
memperlihatkan alat kelamin dan tubuhnya ke muka umum.Perilaku seksual ini bisa
terjadi baik pada laki-laki atau wanita.Sering mendokumentasikan hubungan seks dan
menyebarkan ke publik, atau berfoto dengan menunjukan payudara atau alat kelamin juga
termasuk tindakan eksibisionisme.
7. Transvestisme adalah kelainan seksual di mana seseorang yang tidak memakai pakaian
sesuai dengan jenis kelaminnya.Misalya, laki-laki yang memakai pakaian wanita, begitu
pun sebaliknya.Mengutip Handbook of Clinical Neurology seorang transvestisme selalu
merasa terpuaskan seksualitasnya saat memakai baju lawan jenis.Mreka juga akan merasa
tidak puas jika tidak menggunakannya.
8. Hypersexual adalah kondisi saat seseorang yang merasa kecanduan dengan hubungan
seks.Penderita merasa sangat terobsesi dengan hubungan seks dan jika tidak bisa
melampiaskan nafsu seksualnya, ia akan merasa sangat frustrasi dan tidak
berdaya.Melansir Mayo Clinic, ada beberapa orang yang menyadari hal ini terjadi pada
dirinya, tapi mereka tidak tahu bagaimana untuk menghentikannya.Penyakit kelainan
seksual ini bisa disembuhkan asal ada niat yang kuat dari penderita, tetapi sebelumnya
sangat perlu berkonsultasi dengan psikiater secara rutin.
9. Voyeurisme .Orang dengan kelainan ini biasanya akan mendapatkan kepuasan seksual
setelah menjalankan aksinya dengan mengintip orang lain saat mandi atau berganti
pakaian.Namun, umumnya para pengintip tidak bertujuan untuk melakukan pemerkosaan.
Umumnya mereka melakukan ini untuk mendapatkan kepuasan pribadi.
10. Pedofilia bukanlah sebuah preferensi seksual, melainkan sebuah kelainan mental.Pedofil,
orang yang mengidap pedofilia, memiliki ketertarikan seksual terhadap anak-anak
prapubertas.Seorang pedofil merasa terangsang secara seksual dan memiliki keinginan
berhubungan intim dengan anak kecil.Banyak pengidap pedofilia melakukan terapi
dengan psikiater karena merasa buruk atas fantasi seksualnya dan ingin sembuh dari
kondisi ini.
Menurut dunia kedokteran saat ini, lesbian, gay, dan biseksual bukanlah penyakit dan
bukanlah gangguan. Jadi tidak perlu disembuhkan," katanya. "Kecuali jika orang tersebut merasa
tidak nyaman, itu bisa dibilang gangguan dan baru dilakukan terapi."Tetapi, konseling yang
dimaksud Ryu Hasan bukanlah untuk menghilangkan perilakunya melainkan berfokus untuk
menghilangkan rasa tidak nyaman. Dia menegaskan orientasi seksual tidak bisa diubah.

C. Hukuman bagi pelaku penyimpangan menurut hukum isalm


Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh mengatakan, dalam fatwa ini diatur
beberapa ketentuan hukum:

Pertama, hubungan seksual hanya dibolehkan untuk suami istri. Yakni pasangan laki-laki
dan wanita berdasarkan pernikahan yang sah secara syari. Kedua, orientasi seksual terhadap
sesama jenis atau homoseksual adalah bukan fitrah tetapi kelainan yang harus
disembuhkan.Ketiga, pelampiasan hasrat seksual kepada sesama jenis hukumnya haram. Tindakan
tersebut merupakan kejahatan atau jarimah dan pelakunya dikenakan hukuman, baik had maupun
takzir oleh pihak yang berwenang.Keempat, melakukan sodomi hukumnya haram dan merupakan
perbuatan maksiat yang mendatangkan dosa besar dan pelakunya dikenakan had tu zina. Kelima,
pelampiasan hasrat seksual dengan sesama jenis selain dengan cara sodomi hukumnya haram dan
pelakunya dikenakan hukuman takzir.

"Jadi kalau takzir itu adalah jenis hukuman yang tidak ditetapkan kadarnya oleh nas tetapi
diserahkan oleh kebijakan mekanisme peraturan perundang undnagan. Had itu adalah ketentuan
hukum yang kadar dan jenisnya itu sudah disebutkan di dalam nas baik Alquran dan Hadist," ujar
Niam, Kamis (15/1). Lebih lanjut ia mengatakan, ketentuan lain yang diatur dalam fatwa ini, yaitu
pelampiasan hasrat seksual dengan sesama jenis dan korbannya adalah anak-anak terkena
hukuman had dan takzir. Selain itu pelakunya diberikan tambahan hukuman, pemberatan bahkan
hingga hukuman mati.

Kemudian, pelampiasan nafsu seksual kepada seseorang yang belum memiliki ikatan
pernikahan yang sah baik itu kepada lawan jenis maupun sesama jenis. Baik dewasa atau anak-
anak hukumnya haram dan pelakunya dikenakan hukuman takzir. Yang terakhir, melegalkan
aktivitas seksual sesama jenis dan orientasi seksual menyimpang lainnya hukumnya haram.
"Artinya, melegalkan sesuatu yang ilegal tentu tidak diperkenakan secara hukum," katanya.
D. Solusi dan terapi untuk penyimpangan seksual
Cara Mengatasi penyimpangan seksual.caranya antara lain sebagai berikut :

1. Menjaga pergaulan

2. Menutup segala celah pornografi misalnya dari gadget. ini.

3. Diadakan kajian atau seminar mengenai bahaya bahaya penyimpangan seksual

4. Adanya undang-undang yang melarang adanya penyimpangan seksual sehingga

5. Diadakan penyuluhan keagamaan mengenai penyimpangan seksual yang menyimpang


dari aturan agama.Dengan hal-hal tersebut, diharapkan penyimpangan seksual dapat dicegah dan
penyebarannya tidak semakin luas. Penyimpangan seksual merupakan suatu masalah kejiwaan
yang perlu ditangani oleh semua pihak baik dari pelaku maupun lingkungan sekitar. Dengan
adanya kerja sama yang baik, bukan tidak mungkin masalah penyimpangan seksual yang menjadi
kontroversi ini bisa diatasi dengan baik.

E. Indikator atau gejala seks menyimpang


beberapa faktor pemicu yang menyebabkan seseorang memiliki kelainan seksual:

1. Faktor Hormon

Ketidakseimbangan hormon diduga menjadi salah satu penyebab kelainan seksual


Kelebihan ataupun kekurangan salah satu hormon merupakan hal yang terjadi secara ilmiah dan
terbentuk seiring perkembangan tubuh.Hanya saja, kadang terjadi ketidakseimbangan yang
menyebabkan anak laki-laki bersikap feminin, atau bahkan anak perempuan yang bersikap
gentleman.

2. Gaya Hidup (Lifestyle)

Gaya hidup bisa memengaruhi kelainan seksual Segala sesuatu bisa terjadi karena terbiasa.
Iya, salah satu kebiasaan-kebiasaan abnormal seperti perempuan yang suka memakai pakaian laki-
lakiGaya hidup juga sangat erat dengan faktor lingkungannyaMisalnya, seseorang yang sudah
terjerumus dalam suatu lingkungan yang “tidak sehat” pasti sangat sulit untuk keluar, bahkan
cenderung enggan memulai hidup normal.

3. Pola Pikir (Mindset)

Pola pikir seseorang juga hal yang paling penting.Banyak terjadi kasus seseorang
mengalami penyimpangan psikologi hanya karena pola pikirnya sendiri yang terlalu cepat
memfonis dirinya.Ini juga bisa dipengaruhi oleh trauma yang dialami penderita, sehingga
mengubah caranyamelihat aktivitas seksualSeseorang yang memiliki gangguan seksual biasanya
tidak mengerti dan menyadari kelainanseksual yang diderita.Sering kali kondisi ini bisa
menyebabkan penderita tidak nyaman, namun tidak mampu untuk mengatasinya.Bahkan orang-
orang di sekitarnya juga kerap terganggu dengan kebiasaan yang dilakukan oleh penderita.
Kesimpulan
 Dalam ajaran Islam, seks merupakan bagian integral, seperti halnya kebutuhan seks dengan
kehidupan manusia. Lebih dari pada itu, ajaran menempatkan seks sebagai ibadah, apabila
dilakukan sesuai dengan hukum Islam dan terlembagakan dalam pernikahan suci.
 Kriteria penyimpangan seks dalam Islam di antaranya; Lesbi, gay, sexual fetishism,
ederasinisme, sadomasokisme, eksibisionisme, transvestisme dan hypersexual.
 Hukuman bagi pelaku penyimpangan seks menurut Islam yaitu hukuman had dan takzir. Had
adalah hukuman yang diancamkan kepada pelaku jarimah hudud yang sudah diatur sedemikian
rupa dalam nas, sedangkan takzir adalah tindak pidana yang sanksi pidananya ditetapkan oleh
pemimpin.
 Solusi dan terapi untuk pelaku penyimpangan seks menurut Islam di antaranya; menjaga
pergaulan, menutup segala celah pornografi, diadakan kajian atau seminar mengenai seks
education dan diadakan penyuluhan keagamaan mengenai penyimpangan seksual yang
menyimpang dari Agama.
 Indikator atauu faktor pemicu yang menyebabkan seseorang memiliki kelainan seksual di
antaranya; faktor hormone, gaya hidup, pola pikir.
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31012/1/Faizah Ali Syobromalisi-


FU.pdf

https://mui.or.id/berita/31553/hukuman-berat-untuk-pelaku-pedofilia-menurut-islam/

https://spada.fip.unm.ac.id/mod/assign/view.php?id=12719

https://-penyimpangan-seksual-dalam-islam-1yDDIynEneE/123456789/31012/1/Faizah Ali
Syobromalisi-FU.pdf

https://www.republika.co.id/berita/ni76pd/hukuman-bagi-pelaku-penyimpangan-seksual-dalam-
fatwa-mui

Anda mungkin juga menyukai