Disusun oleh:
UNTUNG BUDI UTOMO A.Md.Kep
NIP. 19911127 202204 1 001
Disusun oleh:
UNTUNG BUDI UTOMO A.Md.Kep
NIP. 19911127 202204 1 001
i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Coach, Mentor,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI…………..ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Tujuan Aktualisasi.............................................................................4
1.3 Manfaat Aktualisasi...........................................................................4
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi...............................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM UNIT KERJA
2.1 Deskripsi Organisasi......................................................................... 6
2.2 Uraian Tugas Peserta Latsar..............................................................11
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu...................................................................................12
3.2 Penetapan Isu ....................................................................................14
3.3 Gagasan Pemecahan Isu.................................................................... 17
3.4 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu............................................ 18
3.5 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi............................................. 20
3.6 Jadwal Rencana Aktualisasi.............................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..33
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
terjadi/sesungguhnya ada. Proses yang perlu dilakukan berdasarkan
pengertian aktualisasi dalam suatu proses pembelajaran atau pelatihan adalah
bentuk kemampuan Peserta dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik,
mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan gagasan sebagai kegiatan
(realita) memperhatikan tuntutan pembelajaran yang telah dipelajari. Penjelasan
tersebut digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1.1
Paradigma Pengertian Aktualisasi
2
dewasa. Pada saat usia gestasi 24 minggu komposisi cairan tubuh mencapai 80%
dari berat badan. Komposisi ini menurun perlahan, sampai anak berusia 1 tahun
akan mencapai 60% dari berat badan. Sedangkan komposisi cairan pada tubuh
orang dewasa adalah 50-60% dari berat badan. Fisiologis anak yang masih
mengalami proses bertumbuh menyebabkan kebutuhan cairan lebih tinggi
daripada orang dewasa. Selain itu luas permukaan tubuh anak yang lebih luas
dan frekuensi napas yang lebih tinggi juga memegang peranan pada kebutuhan
cairan pada anak. Karena itu, pemahaman mengenai terapi cairan pada anak
sangatlah penting. Pada kondisi klinis tertentu, volume cairan ekstraseluler
termasuk volume darah akan berkurang karena diare, muntah, luka bakar atau
kejadian lain yang mengakibatkan hipovolemia. Cairan ekstraseluler terdiri dari
3 kompartemen yaitu cairan di pembuluh darah atau intravaskular, cairan
interstitial, dan cairan limfa. Masing-masing kompartemen tersebut memiliki
tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik untuk menjaga keseimbangan cairan.
Oleh karena itu, pemberian cairan perlu diperhitungkan betul untuk mencegah
peningkatan tekanan intravaskular yang dapat mengakibatkan komplikasi
selanjutnya.Pemberian cairan infus digunakan untuk mengobati berbagai kondisi
penderita dihampir semua lingkungan perawatan anak. Sistem terapi ini
memungkinkan terapi berefek langsung, lebih cepat, lebih efektif, dapat
dilakukan secara kontinue dan penderita pun merasa lebih nyaman jika
dibandingkan dengan cara lainnya.
Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro adalah rumah
sakit type B non pendidikan yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan
didaerah sekitar Bojonegoro, Yang mana memiliki pelayanan Bedah Central,
ICU, UGD, Rawat Inap dan rawat Jalan. Ruang perawatan anak adalah ruang
perawatan khusus anak yang terdiri dari ruang perawatan PICU (Pediatric
Intensive Care Unit), ruang isolasi airbone, ruang isolasi non airbone, dan ruang
perawatan biasa.
Dari observasi awal yang dilakukan pada tanggal 27-28 juni 2022 diruang
perawatan anak RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dari 15
pasien yang mendapatkan cairan infus, 60% ( 9 pasien ) didapatkan ketidak
sesuaian waktu penggantian cairan infus. Ini terjadi karena beberapa penyabab
3
misalnya Aktifitas pasien anak yang terlalu aktif, banyak bergerak, menangis,
rewel menyebabkan seringnya infus macet pada anak, sehingga terjadi ketidak
sesuaian jam penggantian cairan infus pada beberapa paien anak, osmolaritas
atau tingkat kekentalan cairan yang berbeda-beda, posisi atau lokasi penusukan
jarum infus dan ditambah lagi sulitnya pengawasan petugas dalam observasi
karena tidak adanya alat bantu observasi atau alat ukur.
Berdasarkan dari latar belakang yang telah penulis kemukakan dan
beberapa fakta permasalahan yang telah terjadi, maka penulis memecahkan
masalah dengan membuat rancangan aktualisasi mengangkat judul
“ PEMBERIAN LABEL UNTUK MENYESUAIKAN WAKTU
PENGGANTIAN CAIRAN INFUS PADA PASIEN ANAK DI RUANG
ANAK RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO BOJONEGORO ”.
4
1.3.2 Bagi Rumah Sakit dan Pasien
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi instansi
terkait yakni Ruang Anak di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro,
sehinga pasien mendapatkan pelayanan yang optimal dengan diterapkan dan
diaplikasikanya hasil aktualisasi.
5
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA
2.1 Deskripsi Organisasi
2.1.1 Gambaran Umum RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
A. Sejarah Berdirinya RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
6
banyak perkembangan pelayanan, diantaranya adalah pelayanan paviliun dan
rontgen. Pada tahun 1986 nama rumah sakit ditetapkan menjadi RSUD Dr. R
Sosodoro Djatikoesoemo (SK Bupati No 203 Tahun 1990).
Perkembangan RS pada tahun 1993, terdapat penambahan pelayanan
spesialistik medis dan RS dikukuhkan sebagai RS kelas C serta telah
terakreditasi 5 pelayanan. Pada tahun 2002 dilakukan perbaikan manjemen dan
pengorganisasian yang mendasar serta perubahan penampilan fisik RS.
Disamping itu ditetapkan pula tempat tidur pasien sejumlah 202 TT.
Pada tahun 2004 – 2006, RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo berhasil
meraih prestasi sebagai RSSIB (Rumah sakit sayang Ibu dan Bayi)
Terakreditasi 12 pelayanan dan ditetapkan oleh menkes Sebagai RS kelas B
Non Pendidikan (Kepmenkes RI No; 330/Menkes/SK/V/2006).
Pada tahun 2007 – 2008, RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo telah
mendapat sertifikasi ISO 9001:2000 serta menjadi PPK – BLUD Penuh
(Keputusan Bupati Bojonegoro No 188/413/KEP412.12/2008). Pada tahun 2010
– 2011, RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo mendapat sertifikasi ISO
9001:2008, Serta telah terakreditasi Paripurna pada tahun 2017.
RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo merupakan pusat pelayanan
Kesehatan rujukan dari beberapa rumah sakit di Daerah Bojonegoro dan
sekitarnya. Selain itu juga sebagai sarana praktek mahasiswa DIII Keperawatan,
Kebidanan dan berbagai disiplin ilmu lainya serta tempat praktek klinik
mahasiswa Fakultas Kedokteran.
B. Indentitas RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
1) Kode RS : R3522014
2) Status : RS Pemerintah
3) Tipe RS : Tipe B Non Pendidikan
4) Pengelolaan : PPK-BLUD
5) Lokasi : Jl. Veteran No. 36 Bojonegoro
6) Surat Ijin Operasional : P2T16/03.22/01/XII/2016
7
C. SDM
Terdiri dari 646 orang per April 2022, dengan perincian sebagai berikut :
1) Dokter Spesialis : 45 orang
2) Dokter Umum : 25 orang
3) Dokter Gigi : 5 orang
4)Tenaga Keperawatan : 353 orang
5) Tenaga Non Kesehatan :150 orang
6) Tenaga Kesehatan Lain : 143 orang
D. Layanan
1) Layanan Poliklinik : 22 Jenis
2) Jumlah TT : 455 TT
E. Luas
1) Lahan : 46.435 m2
2) Bangunan : 28.000 m2
F. Visi dan Misi
1) Visi
“Menjadikan Bojonegoro sebagai Sumber Ekonomi Kerakyatan, Sosial
Budaya Lokal untuk terwujudnya Masyarakat yang Beriman, Sejahtera, dan
Berdaya Saing”
2) Misi
“Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan
bertanggung jawab”
G. Nilai
a) Keramahan
b) Kejujuran
c) Professional
d) Keteladanan
e) Komitmen
f) Saling Percaya
8
H. Falsafah
a) Pelayanan jasa Rumah Sakit berdasar kepada Tuhan Yang Maha Esa
b) Menjunjung Tinggi nilai kehidupan dan nilai luhur kemanusiaan
c) Pengelolaan secara professional dan mandiri
I. Tujuan
Pelayanan Kesehatan terjangkau dan berkuailitas.
J. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun
2008. Adapun tugas pokok Rumah sakit adalah : Pelayanan kesehataan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap.
Fungsi Rumah sakit adalah :
A. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan.
B. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di
bidang pelayanan kesehatan.
C. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan.
2.1.2 Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi
1. Tugas Pokok
Pelayanan Kesehatan Perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
2. Fungsi
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pelayanan Kesehatan.
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di
bidang Pelayanan Kesehatan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pelayanan Kesehatan
9
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
dr. Ahmad Hernowo W., M.Kes DEWAN PENGAWAS
KOMITE -KOMITE
SATUAN PEMERIKSAAN
WADIR PELAYANAN WADIR ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
INTERNAL
Dr. Rio Herdyanto, Sp. JP (K) FIHA dr. Rika Tricha W. M.MKes Agus Ichtiyanto, SE
BIDANG PELAYANAN MEDIS BIDANG KEPERAWATAN BAGIAN PROGRAM DAN HUKUM BAGIAN TATA USAHA BAGIAN KEUANGAN
dr. Fitri Munira dr. Lutfi Kurniawan P Nurfa, in, S.Sos S.Kep.Ners, Endah S., S.KM, Endah Sri Utari, SP.,S.Pd.,MM
11
BAB III
DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI
12
3. Kurangnya kepatuhan petugas dalam memberikan label tanggal dan jam , saat
memasang infus di Ruang Anak RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro. Sudah adanya spo tentang pemasangan infus tetapi terkadang
petugas masih sering kali lupa untuk melaksanakanya sesuai prosedur, Dari 5
pasien yg terpasang infus diruang anak, tidak ada label tangga ldan jam
pemasangan infus.
13
Gambar 3.3 ditemukanya medicut yang expired date ditroli tindakan
14
dalam memberikan semuanya tidak terpasang tanggal dan jam
label tanggal dan label tanggal dan jam pemasangan jarum infus
jam , saat pemasangan infus ( medicut)
memasang infus di
Ruang Anak .
15
Table 3.2 Analisis penilaian isu dengan kriteria APKL
Kriteria
No Identifikasi Isu Total
A P K L
Kurangnya kepatuhan petugas dalam membuang
sampah non medis sehingga tercampur dengan
1. sampah botol obat injeksi iv line sisa oplos di Ruang 3 3 3 3 12
Anak RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro.
Kurang sesuainya waktu penggantian cairan infus
pada pasien anak di Ruang Anak RSUD DR. R.
2. 4 3 5 4 16
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
Kriteria penetapan
A : Aktual
K : Kehalayakan
P : Problematik
L : Layak
16
Ruang Anak RSUD DR. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro.
Kurang sesuainya waktu penggantian
cairan infus pada pasien anak di
2. Ruang Anak RSUD DR. R. Sosodoro 5 4 3 12 1
Djatikoesoemo Bojonegoro.
2. Seriousness :
a. Akibat yang ditimbulkan tidak serius
b. Akibat yang ditimbulkan kurang serius
c. Akibat yang ditimbulkan cukup serius
d. Akibat yang ditimbulkan serius
e. Akibat yang ditimbulkan sangat serius
3. Growth :
a. Tidak berkembang
b. Kurang berkembang
c. Cukup berkembang
d. Berkembang
e. Sangat berkembang
17
3.2.1 Gagasan Penetapan Isu
Berdasarkan hasil penilaian kualitas isu menggunakan metode APKL dan
USG, skor tertinggi diperoleh “Kurang sesuainya waktu penggantian cairan
infus pada pasien anak di Ruang Anak RSUD DR. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro.”
Berdasarkan data analisis masalah diatas, dampak yang muncul bila isu
tersebut tidak diatasi adalah :
1. Mengganggu proses pengobatan pasien, bisa memperpanjang waktu
penyembuhan pasien.
2. Beresiko terhadap pasien terjadi kekurangan atau kelebihan cairan yang jauh
dari jumlah terapi yang diberikan.
3. Jika dalam kondisi berat memungkinkan terjadinya perburukan pasien.
4. Menyulitkan petugas dalam melakukan observasi terapi cairan yang diberikan.
5. Menyulitkan petugas dalam melakukan pendokumentasian.
18
3.3 Gagasan Pemecahan Isu
Sehubungan dengan hal tersebut, maka gagasan pemecahan isu yang
diusulkan adalah “Pemberian label untuk menyesuaikan waktu penggantian
cairan infus pada pasien anak”.
Gagasan pemecahan isu tersebut akan tercapai dengan beberapa
rangkaian kegiatan. Kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan isu tersebut
adalah :
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach terkait isu dan rancangan
aktualisasi.
2. Mengumpulkan materi mengenai topik yang akan dibahas.
3. Melakukan konsultasi dengan mentor serta berkoordinasi dengan Kepala
Ruang Perawatan Anak.
4. Membuat label jam penggantian cairan infus untuk pasien anak.
5. Mensosialisaikan kepada petugas ruang Perawatan Anak dan Melaksanakan
kegiatan pemberian label jam penggantian cairan infus.
6. Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan aktualisasi yang telah
dilaksanakan bersama dengan Coach dan Mentor.
7. Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi.
19
3.4 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu
Diagram alur kegiatan dikaitkan dengan organisasi dapat dilihat pada
Gambar 3.4.di bawah ini:
Isu
Kurang sesuainya waktu penggantian cairan infus
pada pasien anak di Ruang Anak RSUD DR. R.
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
Kegiatan aktualisasi
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach terkait isu dan
rancangan aktualisasi.
2. Mengumpulkan materi mengenai topik yang akan dibahas.
3. Melakukan konsultasi dengan mentor serta berkoordinasi dengan
Kepala Ruang Perawatan Anak.
4. Membuat label jam penggantian cairan infus untuk pasien anak.
5. Mensosialisaikan kepada petugas ruang Perawatan Anak dan
Melaksanakan kegiatan pemberian label jam penggantian cairan
20
3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi
Nama : Untung Budi Utomo
Unit kerja : RSUD Dr. R. Sosodoro DjatiKoesoemo Bojonegoro
Identifikasi isu : 1. Kurangnya kepatuhan pengunjung dalam menggunakan
masker didalam ruang perawatan pasien di Ruang Anak
RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
21
Tabel 3.4
Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi
1. Melakukan 1. Memaparkan isu 1. Terlaksananya konsultasi 1. Berorientasi Sikap solutif, menawarkan 1. Kreatif dan
konsultasi dengan strategis kepada dengan mentor dan Pelayanan: Sikap solusi serta sikap transparan inovatif: berani
Mentor dan Coach Mentor dan Coach couch solutif peneliti dalam meminta arahan hal mengambil
terkait isu dan ide serta 2. Mendapatkan kritik serta menawarkan solusi tersebut bisa mendukung terobosan dan
gagasan untuk mengemukakan masukan terhadap isu Misi RSUD Dr. R. Sosodoro solusi dalam
rancangan gagasan pemecah 3. Mendapatkan saran dan strategis yang Djatikoesoemo Bojonegoro pemecahan
aktualisasi isu strategis persetujuan untuk ditawarkan Mewujudkan tata masalah.
2. Melakukan diskusi mengangkat isu masalah 2. Akuntabel: Sikap kelola pemerintahan 2. Inisiatif:
untuk meminta yang ada transparan dengan yang bersih, memiliki
kritik serta masukan meminta arahan dari transparan, dan dorongan untuk
terkait isu yang akan Coach merupakan bertanggung jawab mengidentifikasi
diangkat kepada bentuk transparansi masalah atau
Mentor dan Coach peluang dan
3. Meminta saran, mampu
22
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
23
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
24
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
berkoordinasi Anak serta 2. Diberikanya persetujuan diinginkan Dr. R. Sosodoro solusi dalam
dengan Kepala mengemukakan dari Kepala Ruang 2. Harmonis : Hormat, Djatikoesoemo Bojonegoro pemecahan
Ruang gagasan pemecah isu Perawatan Anak tentang komunikatif,jelas, Mewujudkan tata kelola masalah
Perawatan Anak. strategis isu serta alternatif solusi sopan santun dalam pemerintahan yang bersih, 2. Sinergi : Mampu
2. Meminta saran, yang diajukan untuk konsultasi kepada transparan, dan bertanggung bekerja sama
masukan, dan mengatasi masalah yang kepala Ruang jawab dengan semua
persetujuan dari ada Perawatan Anak orang demi
Mentor dan Kepala 3. Adaptif : tercapainya
Ruang Perawatan Menyesuaikan diri tujuan untuk
Anak mengenai dengan saran dan kebaikan dan
gagasan pemecahan masukan dari kepala kepentingan
isu yang akan Ruang Perawatan bersama
dilaksanakan Anak 3. Inisiatif:
memiliki
dorongan untuk
mengidentifikasi
25
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
masalah atau
peluang dan
mampu
mengambil
tindakan nyata
untuk
menyelesaikan
masalah
4. Membuat label 1. berkonsultasi 1. Disetujuinya rancangan 1. Kolaboratif : Saling bekerja sama, 1. Tanpa pamrih:
jam penggantian kepada mentor dan label Berkerjasama dan bermusyawarah, hormat penuh komitmen
cairan infus Kepala Ruang 2. Tersusunyaa rancangan musyawarah untuk menghormati, komunikatif, dalam
untuk pasien Perawatan Anak label mencapai hasil yang sopan dan santun serta melaksanakan
anak. untuk pembuatan 3. Terbentuk dan diinginkan mampu memberikan solusi pekerjaan
label jam tercetaknya label 2. Harmonis : Hormat, yang solutif, hal ini selaras 2. Kreatif dan
penggantian cairan komunikatif,jelas, dengan Visi RSUD Dr. R. inovatif: berani
infus kepada pasien sopan santun dalam Sosodoro Djatikoesoemo mengambil
26
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
27
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
28
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
29
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
memenuhi kebutuhan
pasien
6 Melakukan 1. Mengobservasi 1. Terlaksananya kegiatan 1. Akuntabel: Sikap Sikap bertanggung jawab 1. Memiliki
evaluasi terhadap secara langsung observasi Bertanggung jawab dan transparan, ramah serta integritas: jujur
seluruh kegiatan setelah dilakukan 2. Catatan hasil observasi dan Transparan, kompeten sesuai dengan dalam segala
aktualisasi yang nya implementasi 3. Mendapatkan masukan dalam melaksanakan Misi RSUD Dr. R. Sosodoro tindakan, serta
telah dilaksanakan 2. Memcatat hasil dan saran untuk kegiatan evaluasi Djatikoesoemo Bojonegoro berpikir positif,
bersama dengan observasi terkait membuat evaluasi 2. Berorientasi Mewujudkan tata arif, dan
Coach dan Mentor pemberian label jam pelayanan: sikap kelola pemerintahan bijaksana dalam
penggantian cairan ramah terhadap yang bersih, melaksanakan
infus kepada pasien pasien saat transparan, dan tugas
3. melakukan melaksanakan bertanggung jawab 2. Tanpa pamrih:
konsultasi dengan evaluas penuh komitmen
mentor, coach dan 3. Kompeten: dalam dalam
Kepala Ruang menjalankan melaksanakan
Perawatan Anak kegiatan evaluasi pekerjaan
30
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
7. Menyusun laporan 1. Mengumpulkan data 1. Tersusunnya draft 1. Berorientasi Kegiatan yang dilakukan 1. Kreatif dan
hasil kegiatan dan bukti pendukung Aktualisasi pelayanan: kegiatan tidak lain untuk inovatif: berani
aktualisasi. laporan 2. Mendapat masukan dari ini dilakukan tidak memberikan pelayanan yang mengambil
2. Melakukan couch dan mentor tentang lain untuk terbaik untuk masyarakat terobosan dan
konsultasi dengan hasil aktualisasi memberikan serta menguatkan sikap- solusi dalam
Coach dan Mentor 3. Tersusunya laporan pelayanan yang sikap kompeten, pemecahan
mengenai hasil Aktualisasi terbaik untuk bertanggung jawab, teliti, masalah.
aktualisasi masyarakat hormat menghormati sesuai 2. Inisiatif:
3. Menyusun laporan 2. Akuntabel: Dalam dengan Visi RSUD Dr. R. memiliki
secara sistematis Menyusun laporan Sosodoro Djatikoesoemo dorongan untuk
aktualisasi secara Bojonegoro mengidentifikasi
31
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
32
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
33
3.6 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.6
Jadwal Rencana Kegiatan Rancangan Aktualisasi
Bulan dan Minggu ke -
Juni Juli Agustus Sept
No Kegiatan
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
1 Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach terkait isu dan
ide gagasan untuk rancangan aktualisasi
2 Mengumpulkan materi mengenai topik yang akan dibahas
3 Melakukan konsultasi dengan mentor serta berkoordinasi dengan
Kepala Ruang Perawatan Anak
4 Membuat label jam penggantian cairan infus untuk pasien anak
5 Mensosialisaikan kepada petugas ruang Perawatan Anak dan
Melaksanakan kegiatan pemberian label jam penggantian cairan
infus
6 Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan aktualisasi yang
telah dilaksanakan bersama dengan Coach dan Mentor
7 Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi
34
Datar Pustaka
35