Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBERIAN LABEL UNTUK MENYESUAIKAN WAKTU


PENGGANTIAN CAIRAN INFUS PADA PASIEN ANAK DI
RUANG ANAK RSUD DR. R. SOSODORO
DJATIKOESOEMO BOJONEGORO

Disusun oleh:
UNTUNG BUDI UTOMO A.Md.Kep
NIP. 19911127 202204 1 001

PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN II ANGKATAN XLV TAHUN 2022
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBERIAN LABEL UNTUK MENYESUAIKAN WAKTU


PENGGANTIAN CAIRAN INFUS PADA PASIEN ANAK DI
RUANG ANAK RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO
BOJONEGORO

Disusun oleh:
UNTUNG BUDI UTOMO A.Md.Kep
NIP. 19911127 202204 1 001

PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN II ANGKATAN XLV TAHUN 2022
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR

i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XLV


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
TAHUN 2022

JUDUL RANCANGAN AKTUALISASI :

PEMBERIAN LABEL UNTUK MENYESUAIKAN WAKTU


PENGGANTIAN CAIRAN INFUS PADA PASIEN ANAK DI
RUANG ANAK RSUD DR. R. SOSODORO
DJATIKOESOEMO BOJONEGORO

Disetujui untuk disampaikan pada Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar


CPNS Golongan II Angkatan XLV Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia LembagaAdministrasi Negara Tahun 2022.

Jum’at 22 Juli 2022

Coach, Mentor,

Dr. Zaenal Mutakin, Drs, M.Si Suci Rahayu, S.Kep.,Ns


Widyaiswara Ahli Utama Pembina Tingkat I
NIP. 19640815 199803 1 006 NIP.19751118 200903 003

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI…………..ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Tujuan Aktualisasi.............................................................................4
1.3 Manfaat Aktualisasi...........................................................................4
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi...............................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM UNIT KERJA
2.1 Deskripsi Organisasi......................................................................... 6
2.2 Uraian Tugas Peserta Latsar..............................................................11
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Identifikasi Isu...................................................................................12
3.2 Penetapan Isu ....................................................................................14
3.3 Gagasan Pemecahan Isu.................................................................... 17
3.4 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu............................................ 18
3.5 Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi............................................. 20
3.6 Jadwal Rencana Aktualisasi.............................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..33

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Paradigma Pengertian Aktualisasi………………………… 2


Gambar 2.1 RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro…….… 6
Gambar 2.2 Stuktur Organisasi RSUD Dr R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro………………………………………………… 10
Gambar 3.4 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu…………………… 18

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identifikasi Isu…………………………………………………… 12


Tabel 3.2 Analisis penilaian isu dengan kriteria APKL……………………. 14
Tabe1 3.3 Pemilihan isu melalui kriteria USG……………………………… 15
Tabel 3.4. Matriks Rancangan Kegiatan Aktualisasi………………………. 20
Tabel 3.5 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi………………………….. 32

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur
negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oelh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan
partai politik. Menurut Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 Tahun
2014, fungsi ASN yaitu ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, ASN sebagai
pelayan publik dan ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu tugas
ASN adalah memberikan pelayan publik kepada masyarakat yang profesional
dan berkualitas. Berdasarkan Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) memutuskan peraturan pemerintahan tentang manajemen
pegawai negeri sipil. Berdasarkan Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 Tahun
2014 serta Peraturan Pemerintah (PP) No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
PNS mengamanatkan CPNS diwajibkan melaksanakan Diklat Prajabatan pola
baru yaitu Pelatihan Dasar (Latsar). Peserta CPNS yang mengikuti latsar
diharapkan mampu menginternalisasikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar profesi PNS dengan cara melaksanakan kegiatan pada tempat tugas. Nilai-
nilai dasar tersebut diantaranya adalah Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif atau sering disebut
dengan BERAKHLAK. Setiap CPNS yang mengikuti Diklat Prajabatan pola
baru atau Latsar diwajibkan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dan
melaksanakan tugasnya, salah satunya dengan membuat “Rancangan
Aktualisasi”. “Aktualisasi” berasal dari kata dasar ‘aktual’ yang berarti nyata/
benar-benar terjadi/ sesungguhnya ada. Dengan mengacu kepada pengertian
tersebut, maka aktualisasi memiliki pengertian sebagai suatu proses untuk
menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki terkait substansi
mata pelatihan yang telah dipelajari dapat menjadi aktual/ nyata/

1
terjadi/sesungguhnya ada. Proses yang perlu dilakukan berdasarkan
pengertian aktualisasi dalam suatu proses pembelajaran atau pelatihan adalah
bentuk kemampuan Peserta dalam menerjemahkan teori ke dalam praktik,
mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan gagasan sebagai kegiatan
(realita) memperhatikan tuntutan pembelajaran yang telah dipelajari. Penjelasan
tersebut digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1
Paradigma Pengertian Aktualisasi

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan yang diberikan oleh rumah
sakit dituntut untuk selalu melakukan perubahan, agar pelayanan itu dapat sesuai
dengan harapan dan kebutuhan pelanggan yaitu masyarakat. Ruang perawatan
anak adalah salah satu ruang rawat inap dimana ruang tersebut adalah ruang
perawatan khusus untuk pasien anak. Alat infus adalah salah satu peralatan medis
yang paling banyak digunakan. Dalam dunia kedokteran dan keperawatan infus
merupakan alat yang paling sering digunakan, sekitar 90% pasien di rumah sakit
menerima berbagai pengobatan melalui infus. Pemberian cairan melalui infus
adalah pemberian cairan yang diberikan pada pasien yang mengalami pengeluran
cairan atau nutrisi yang berat. Tindakan ini membutuhkan kesterilan mengingat
langsung berhubungan dengan pembuluh darah. Pemberian cairan melalui infus
dengan memasukkan kedalam vena (pembuluh darah pasien) diantaranya vena
lengan (vena sefalika basal ikadan median akubiti), pada tungkai (vena safena)
atau vena yang ada dikepala, seperti vena temporalis frontalis (khusus untuk
anak-anak). Tubuh anak lebih banyak mengandung cairan dibanding orang

2
dewasa. Pada saat usia gestasi 24 minggu komposisi cairan tubuh mencapai 80%
dari berat badan. Komposisi ini menurun perlahan, sampai anak berusia 1 tahun
akan mencapai 60% dari berat badan. Sedangkan komposisi cairan pada tubuh
orang dewasa adalah 50-60% dari berat badan. Fisiologis anak yang masih
mengalami proses bertumbuh menyebabkan kebutuhan cairan lebih tinggi
daripada orang dewasa. Selain itu luas permukaan tubuh anak yang lebih luas
dan frekuensi napas yang lebih tinggi juga memegang peranan pada kebutuhan
cairan pada anak. Karena itu, pemahaman mengenai terapi cairan pada anak
sangatlah penting. Pada kondisi klinis tertentu, volume cairan ekstraseluler
termasuk volume darah akan berkurang karena diare, muntah, luka bakar atau
kejadian lain yang mengakibatkan hipovolemia. Cairan ekstraseluler terdiri dari
3 kompartemen yaitu cairan di pembuluh darah atau intravaskular, cairan
interstitial, dan cairan limfa. Masing-masing kompartemen tersebut memiliki
tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik untuk menjaga keseimbangan cairan.
Oleh karena itu, pemberian cairan perlu diperhitungkan betul untuk mencegah
peningkatan tekanan intravaskular yang dapat mengakibatkan komplikasi
selanjutnya.Pemberian cairan infus digunakan untuk mengobati berbagai kondisi
penderita dihampir semua lingkungan perawatan anak. Sistem terapi ini
memungkinkan terapi berefek langsung, lebih cepat, lebih efektif, dapat
dilakukan secara kontinue dan penderita pun merasa lebih nyaman jika
dibandingkan dengan cara lainnya.
Rumah Sakit Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro adalah rumah
sakit type B non pendidikan yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan
didaerah sekitar Bojonegoro, Yang mana memiliki pelayanan Bedah Central,
ICU, UGD, Rawat Inap dan rawat Jalan. Ruang perawatan anak adalah ruang
perawatan khusus anak yang terdiri dari ruang perawatan PICU (Pediatric
Intensive Care Unit), ruang isolasi airbone, ruang isolasi non airbone, dan ruang
perawatan biasa.
Dari observasi awal yang dilakukan pada tanggal 27-28 juni 2022 diruang
perawatan anak RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dari 15
pasien yang mendapatkan cairan infus, 60% ( 9 pasien ) didapatkan ketidak
sesuaian waktu penggantian cairan infus. Ini terjadi karena beberapa penyabab

3
misalnya Aktifitas pasien anak yang terlalu aktif, banyak bergerak, menangis,
rewel menyebabkan seringnya infus macet pada anak, sehingga terjadi ketidak
sesuaian jam penggantian cairan infus pada beberapa paien anak, osmolaritas
atau tingkat kekentalan cairan yang berbeda-beda, posisi atau lokasi penusukan
jarum infus dan ditambah lagi sulitnya pengawasan petugas dalam observasi
karena tidak adanya alat bantu observasi atau alat ukur.
Berdasarkan dari latar belakang yang telah penulis kemukakan dan
beberapa fakta permasalahan yang telah terjadi, maka penulis memecahkan
masalah dengan membuat rancangan aktualisasi mengangkat judul
“ PEMBERIAN LABEL UNTUK MENYESUAIKAN WAKTU
PENGGANTIAN CAIRAN INFUS PADA PASIEN ANAK DI RUANG
ANAK RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO BOJONEGORO ”.

1.2 TUJUAN AKTUALISASI


1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN ber-AKHLAK kedalam
tindakan nyata pemecahan masalah. Nilai-nilai tersebut meliputi berorientasi
pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
1.2.2 Tujuan Khusus
Untuk memberikan label jam pasang atau habis dalam pemberian cairan
infus pada pasien anak sehingga bisa memenuhi kebutuhan cairan sesuai dengan
kebutuhan.

1.3 MANFAAT AKTUALISASI


1.3.1 Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
a. Mampu memahami dan mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang
meliputi Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, dan Kolaboratif atau sering disebut dengan BERAKHLAK, serta
mampu mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam pekerjaan sehari-hari di
tempat kerja.
b. Meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam pemecahan masalah yang
sedang dihadapi di tempat kerja.

4
1.3.2 Bagi Rumah Sakit dan Pasien
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi instansi
terkait yakni Ruang Anak di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro,
sehinga pasien mendapatkan pelayanan yang optimal dengan diterapkan dan
diaplikasikanya hasil aktualisasi.

1.4 RUANG LINGKUP


Ruang lingkup kegiatan aktualisasi dilaksanakan di RSUD Dr. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro yang dilaksanakan selama masa habituasi mulai
tanggal 23 Juli 2022 sampai dengan 27 agustus 2022 Subjek kegiatan aktualisasi
adalah Pasien Ruang Perawatan Anak RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro. Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi
core issu adalah sebagai berikut.
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach terkait isu dan
rancangan aktualisasi.
2. Mengumpulkan materi mengenai topik yang akan dibahas.
3. Melakukan konsultasi dengan mentor serta berkoordinasi dengan Kepala
Ruang Perawatan Anak.
4. Membuat label jam penggantian cairan infus untuk pasien anak.
5. Mensosialisaikan kepada petugas ruang Perawatan Anak dan
Melaksanakan kegiatan pemberian label jam penggantian cairan infus.
6. Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan aktualisasi yang telah
dilaksanakan bersama dengan Coach dan Mentor.
7. Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi

5
BAB II
GAMBARAN UNIT KERJA
2.1 Deskripsi Organisasi
2.1.1 Gambaran Umum RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
A. Sejarah Berdirinya RSUD dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo

Gambar 2.1 RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro

RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro dulunya merupakan


rumah orang miskin ( Armenhuis) yang lokasinya di jl. Dr. Wahidinmulai
tahun1928. Kemudian pada masa kedudukan Jepang tahun 1942 terjadi
kekacauan yang mengakibatkan seluruh pegawai RS melarikan diri dan semua
barang rumah sakit rusak dan dibakar. Kemudian pemerintah Jepang
mengangkat Direktur seorang warga Jerman dan memanggil semua pegawai RS
yang melarikan diri. Sejak saat itulah mulai dilakukan perbaikan dan
pengembangan fasilitas pelayanan.
Pada zaman kemerdekaan dalam kurun waktu tahun 1946 – 1947 terjadi
beberapa kali pergantian direktur. Pada tahun 1948 suasana perjuangan
Bojonegoro dan sekitarnya mempengaruhi semangat dan perjuangan tenaga
medis dan paramedis, termasuk dr. R Sosodoro Djatikoesoemo berangkat
berjuang dan mendirikan RS dan Poliklinik pemantu di daerah perjuangan.
Pada bulan April 1949 Direktur RS Bojonegoro dr. Gardjito digantikan
oleh Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo. Pada saat itu beliau menjabat sebagai
direktur banyak sekali kemajuan regulasi dan fasilitas RS. Tahun 1964 terjadi

6
banyak perkembangan pelayanan, diantaranya adalah pelayanan paviliun dan
rontgen. Pada tahun 1986 nama rumah sakit ditetapkan menjadi RSUD Dr. R
Sosodoro Djatikoesoemo (SK Bupati No 203 Tahun 1990).
Perkembangan RS pada tahun 1993, terdapat penambahan pelayanan
spesialistik medis dan RS dikukuhkan sebagai RS kelas C serta telah
terakreditasi 5 pelayanan. Pada tahun 2002 dilakukan perbaikan manjemen dan
pengorganisasian yang mendasar serta perubahan penampilan fisik RS.
Disamping itu ditetapkan pula tempat tidur pasien sejumlah 202 TT.
Pada tahun 2004 – 2006, RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo berhasil
meraih prestasi sebagai RSSIB (Rumah sakit sayang Ibu dan Bayi)
Terakreditasi 12 pelayanan dan ditetapkan oleh menkes Sebagai RS kelas B
Non Pendidikan (Kepmenkes RI No; 330/Menkes/SK/V/2006).
Pada tahun 2007 – 2008, RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo telah
mendapat sertifikasi ISO 9001:2000 serta menjadi PPK – BLUD Penuh
(Keputusan Bupati Bojonegoro No 188/413/KEP412.12/2008). Pada tahun 2010
– 2011, RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo mendapat sertifikasi ISO
9001:2008, Serta telah terakreditasi Paripurna pada tahun 2017.
RSUD Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo merupakan pusat pelayanan
Kesehatan rujukan dari beberapa rumah sakit di Daerah Bojonegoro dan
sekitarnya. Selain itu juga sebagai sarana praktek mahasiswa DIII Keperawatan,
Kebidanan dan berbagai disiplin ilmu lainya serta tempat praktek klinik
mahasiswa Fakultas Kedokteran.
B. Indentitas RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
1) Kode RS : R3522014
2) Status : RS Pemerintah
3) Tipe RS : Tipe B Non Pendidikan
4) Pengelolaan : PPK-BLUD
5) Lokasi : Jl. Veteran No. 36 Bojonegoro
6) Surat Ijin Operasional : P2T16/03.22/01/XII/2016

7
C. SDM
Terdiri dari 646 orang per April 2022, dengan perincian sebagai berikut :
1) Dokter Spesialis : 45 orang
2) Dokter Umum : 25 orang
3) Dokter Gigi : 5 orang
4)Tenaga Keperawatan : 353 orang
5) Tenaga Non Kesehatan :150 orang
6) Tenaga Kesehatan Lain : 143 orang
D. Layanan
1) Layanan Poliklinik : 22 Jenis
2) Jumlah TT : 455 TT
E. Luas
1) Lahan : 46.435 m2
2) Bangunan : 28.000 m2
F. Visi dan Misi
1) Visi
“Menjadikan Bojonegoro sebagai Sumber Ekonomi Kerakyatan, Sosial
Budaya Lokal untuk terwujudnya Masyarakat yang Beriman, Sejahtera, dan
Berdaya Saing”
2) Misi
“Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan
bertanggung jawab”
G. Nilai
a) Keramahan
b) Kejujuran
c) Professional
d) Keteladanan
e) Komitmen
f) Saling Percaya

8
H. Falsafah
a) Pelayanan jasa Rumah Sakit berdasar kepada Tuhan Yang Maha Esa
b) Menjunjung Tinggi nilai kehidupan dan nilai luhur kemanusiaan
c) Pengelolaan secara professional dan mandiri
I. Tujuan
Pelayanan Kesehatan terjangkau dan berkuailitas.
J. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun
2008. Adapun tugas pokok Rumah sakit adalah : Pelayanan kesehataan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap.
Fungsi Rumah sakit adalah :
A. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan.
B. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di
bidang pelayanan kesehatan.
C. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan.
2.1.2 Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi
1. Tugas Pokok
Pelayanan Kesehatan Perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
2. Fungsi
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pelayanan Kesehatan.
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di
bidang Pelayanan Kesehatan.
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Pelayanan Kesehatan

9
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
dr. Ahmad Hernowo W., M.Kes DEWAN PENGAWAS

KOMITE -KOMITE
SATUAN PEMERIKSAAN
WADIR PELAYANAN WADIR ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
INTERNAL
Dr. Rio Herdyanto, Sp. JP (K) FIHA dr. Rika Tricha W. M.MKes Agus Ichtiyanto, SE

BIDANG PELAYANAN MEDIS BIDANG KEPERAWATAN BAGIAN PROGRAM DAN HUKUM BAGIAN TATA USAHA BAGIAN KEUANGAN
dr. Fitri Munira dr. Lutfi Kurniawan P Nurfa, in, S.Sos S.Kep.Ners, Endah S., S.KM, Endah Sri Utari, SP.,S.Pd.,MM

Sub Koordinator Sub Koordinator Perawat Sub Koordinator Sub Koordinator


Sub Koordinator
Dokter Ahli Muda Ahli Muda Analis Kebijakan Ahli Analis SDM Analis Anggaran Ahli
Muda Aparatur Ahli Muda Muda
Sub Koordinator
Pengawasan Farmasi dan
Sub Koordinator Perawat
Makanan Ahli Muda Ahli Muda Sub Koordinator Sub Koordinator Sub Koordinator
Analis Kebijakan Ahli Analis Kebijakan Analis Anggaran Ahli
Muda Ahli Muda Muda
INSTALASI s
INSTALASI
Sub Koordinator
Penyuluh HukumAhli Sub Koordinator Sub Koordinator
IRNA Pranata Komputer Analis Anggaran Ahli
IBS IGD Muda
Ahli Muda Muda
IRJA PK
PATOLOGI KLINIK PATOLOGI
IPSRS
ANATOMI Dasar : Peraturan Bupati Bojonegoro nomer 96 Tahun 2021 Tentang Pembentukan
RADIOLOGI Rn8 PKRS
REHAB MEDIK Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada DinasKesehatan
FARMASI PAT Kabupaten Bojonegoro
FORENSIK
HEMODIALISA SIM RS
ICU
GIZI CATHLAB
ICCU
Gambar 2.2 Stuktur Organisasi RSUD Dr R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro
10
2.2 Uraian Tugas Peserta Latsar
Berdasarkan Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019, Jabatan Fungsional
Perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab
dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Menurut Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019 kegiatan tugas jabatan
fungsional perawat terampil meliputi.
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
3. Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif;
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif;
5. Memberikan oksigenasi sederhana;
6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/
kritikal;
7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko
penularan infeksi;
8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal
bedah;
9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak;
10.Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas;
11.Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas;
12.Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;
13.Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
14.Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/ intra/post operasi;
15.Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan
paliatif;
16.Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17.Melakukan perawatan luka; dan
18.Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;

11
BAB III
DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi Isu


Berdasarkan hasil identifikasi dan analisa yang saya lakukan sebagai
perawat terampil di RSUD Dr R. SOSODORO DJATIKOESOMO, berikut
adalah beberapa isu yang saya temukan, di antaranya adalah :
1. Kurangnya kepatuhan petugas dalam membuang sampah non medis sehingga
tercampur dengan sampah botol obat injeksi iv line sisa oplos di Ruang Anak
RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. pemilahan Sampah dirumah
sakit memang tidak seperti sampah ditempat lain, pemilahan sampah dirumah
sakit meliputi sampah medis dan non medis, sampah medis dikategorikan lagi
menjadi sampah medis infeksius, non infeksius dan sampah farmakologi ( sisa-
sisa obat atau cairan-cairan infus), tetapi masih ada beberapa petugas yang tidak
patuh dalam pemilahan sampah tersebut, dibuktikan dengan adanya temuan
sampah non medis bercampur dengan sampah medis ( botol obat injeksi iv line
sisa oplos obat bercampur dengan tisue).

Gambar 3.1 tercampurnya sampah bekas obat injeksi


2. Kurang sesuainya waktu penggantian cairan infus pada pasien anak di Ruang
Anak RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Ini bisa disebabkan
beberapa faktor, antara lain pasien anak yang banyak bergerak, terlalu aktif,
menangis, rewel, menyebabkan seringnya infus macet pada anak, osmolaritas
cairan, posisi atau lokasi penusukan jarum infus, juga bisa menjadi penyebabnya,
selain itu sulitnya pengawasan petugas dalam melakukan observasi karena tidak
adanya alat bantu observasi atau alat ukur. Pada tanggal 27-28 juni 2022 setelah
dilakukan observasi secara langsung, dari 15 pasien yang mendapatkan terapai
cairan infus 60% (9) pasien di dapatkan ketidak sesuaian waktu penggantian
cairan infus.

12
3. Kurangnya kepatuhan petugas dalam memberikan label tanggal dan jam , saat
memasang infus di Ruang Anak RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro. Sudah adanya spo tentang pemasangan infus tetapi terkadang
petugas masih sering kali lupa untuk melaksanakanya sesuai prosedur, Dari 5
pasien yg terpasang infus diruang anak, tidak ada label tangga ldan jam
pemasangan infus.

Gambar 3.2 pemasangan infus tanpa adanya label


4. Kurangnya pengetahuan pasien/keluarga yg pulang pasca perawatan tentang
aplikasi ‘’SIAP RS’ di Ruang Anak RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro. Aplikasi siap rs adalah aplikasi pendaftaran online untuk rawat jalan
/ poli untuk memudahkan pasien mendaftar. Hanya pasien-pasien yang terbiasa
berobat di poli / rawat jalan yang sering menggunakan aplikasi “SIAP RS”
pasien-pasien post masuk rumah sakit yang belum pernah kontrol ke poli tidak
mengetahui aplikasi “ SIAP RS “ tersebut. Info ini diperoleh dari beberapa
petugas ruang perawatan anak.

5. Kurangnya kepatuhan petugas dalam mengecek expired date peralatan pasang


infus di Ruang Anak RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.
Pengecekan peralatan-peralatan yang mempunyai masa expired date seharusnya
rutin dilkukan oleh petugas, akan tetapi ceklist-ceklist alat-alat kecil seperti
medicut, sepuit, selang cateter, selang ngt belum ada, sehingga petugas tidak
bisa melakukan croscek secara terstruktur hal ini dibuktikan dengan adanya 18
medicut (jarum untuk memasng infus) yg sudah expired di troli tindakan.

13
Gambar 3.3 ditemukanya medicut yang expired date ditroli tindakan

Tabel 3.1 Identifikasi Isu


Kondisi yang
No Identifikasi Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Kurangnya Ditemukan sampah non Petugas membuang
kepatuhan petugas medis bercampur dengan sampah pada tempat
dalam membuang sampah medis ( botol obat sampah sesuai dengan
sampah non medis injeksi iv line sisa oplos jenisnya, agar tidak
sehingga tercampur obat ) tercampur antara sampah
dengan sampah medis dan non medis.
botol obat injeksi iv
line sisa oplos di
Ruang Anak RSUD
DR. R. Sosodoro
Djatikoesoemo
Bojonegoro.

2. Kurang sesuainya Observasi pada tanggal 27- Jam penggantian cairan


waktu penggantian 28 juni 2022 dari 15 pasien infus sesuai yang
cairan infus pada yang mendapatkan cairan dijadwalkan dan tidak ada
pasien anak di infus, 60% ( 9 pasien ) pasien yang kelebihan
Ruang Anak . didapatkan ketidak atau kekurangan dalam
sesuaian waktu pemberian cairan infus.
penggantian cairan infus.

3. Kurangnya Dari 5 pasien yg terpasang Saat memasang jarum


kepatuhan petugas infus diruang anak, infus harus diberikan

14
dalam memberikan semuanya tidak terpasang tanggal dan jam
label tanggal dan label tanggal dan jam pemasangan jarum infus
jam , saat pemasangan infus ( medicut)
memasang infus di
Ruang Anak .

4. Kurangnya Infomasi yang didapatkan Pasien dan keluarga paien


pengetahuan dari petugas “H” masih yang akan pulang
pasien/keluarga yg banyak pasien yg akan mengetahui cara memakai
pulang pasca pulang tidak mengerti aplikai “ SIAP RS” untuk
perawatan tentang tentang aplikasi “SIAP RS kemudahan pendaftaran
aplikasi ‘’SIAP RS’ “ untuk pendaftaran poli di rawat jalan pasca rawat
di Ruang Anak. rawat jalan. inap.
5. Kurangnya Ditemukanya 18 medicut Petugas selalu mengecek
kepatuhan petugas (jarum untuk memasng minimal 3 hari sekali
dalam mengecek infus) yg sudah expired di semua peralatan agar
expired date troli tindakan. tidak ada peralatan yang
peralatan pasang expired date yang masih
infus di Ruang ada di troli tindakan.
Anak RSUD DR. R.
Sosodoro
Djatikoesoemo
Bojonegoro.

3.2 Penetapan Isu


Setelah mendapatkan isu, langkah selanjutnya adalah menganalisis kelima
isu tersebut. Analisis dilakukan untuk menetapkan isu mana yang akan menjadi
prioritas utama sehingga dapat dibuatkan solusinya. Analisis isu dilakukan
dengan menggunakan alat bantu APLK (Aktual, Problematik, Kelayakan,
Kekhalayakan) dan USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).
Langkah pertama yaitu dengan menganalisis isu menggunakan AKPL
dengan kriteria penetapan skor sebagai berikut:

15
Table 3.2 Analisis penilaian isu dengan kriteria APKL
Kriteria
No Identifikasi Isu Total
A P K L
Kurangnya kepatuhan petugas dalam membuang
sampah non medis sehingga tercampur dengan
1. sampah botol obat injeksi iv line sisa oplos di Ruang 3 3 3 3 12
Anak RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro.
Kurang sesuainya waktu penggantian cairan infus
pada pasien anak di Ruang Anak RSUD DR. R.
2. 4 3 5 4 16
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.

Kurangnya kepatuhan petugas dalam memberikan


label tanggal dan jam , saat memasang infus di
3. Ruang Anak RSUD DR. R. Sosodoro 2 3 3 2 10
Djatikoesoemo Bojonegoro.

Kurangnya kepatuhan petugas dalam mengecek


expired date peralatan pasang infus di Ruang Anak
4. RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo 3 4 3 3 13
Bojonegoro.

Kurangnya partisipasi keluarga dalam pencegahan


5. resiko jatuh terhadap pasien di Ruang Anak RSUD 2 2 2 3 9
DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.

Kriteria penetapan
A : Aktual
K : Kehalayakan
P : Problematik
L : Layak

Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik APKL, dapat


ditentukan tiga isu yang diprioritaskan. Kemudian ketiga isu tersebut dianalisis
menggunakan teknik USG (Urgency, Seriousness dan Growth).

Tabel 3.3 Pemilihan isu melalui kriteria USG


No Isu Parameter Jumlah Peringkat
U S G
Kurangnya kepatuhan petugas dalam
membuang sampah non medis
1. 3 3 2 8 2
sehingga tercampur dengan sampah
botol obat injeksi iv line sisa oplos di

16
Ruang Anak RSUD DR. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro.
Kurang sesuainya waktu penggantian
cairan infus pada pasien anak di
2. Ruang Anak RSUD DR. R. Sosodoro 5 4 3 12 1
Djatikoesoemo Bojonegoro.

Kurangnya kepatuhan petugas dalam


mengecek expired date peralatan
3. pasang infus di Ruang Anak RSUD 4 4 3 11 3
DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro.

Kriteria penetapan indikator USG adalah sebagai berikut :


1. Urgency :
a. Tidak penting
b. Kurang penting
c. Cukup penting
d. Penting
e. Sangat penting

2. Seriousness :
a. Akibat yang ditimbulkan tidak serius
b. Akibat yang ditimbulkan kurang serius
c. Akibat yang ditimbulkan cukup serius
d. Akibat yang ditimbulkan serius
e. Akibat yang ditimbulkan sangat serius

3. Growth :
a. Tidak berkembang
b. Kurang berkembang
c. Cukup berkembang
d. Berkembang
e. Sangat berkembang

17
3.2.1 Gagasan Penetapan Isu
Berdasarkan hasil penilaian kualitas isu menggunakan metode APKL dan
USG, skor tertinggi diperoleh “Kurang sesuainya waktu penggantian cairan
infus pada pasien anak di Ruang Anak RSUD DR. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro.”
Berdasarkan data analisis masalah diatas, dampak yang muncul bila isu
tersebut tidak diatasi adalah :
1. Mengganggu proses pengobatan pasien, bisa memperpanjang waktu
penyembuhan pasien.
2. Beresiko terhadap pasien terjadi kekurangan atau kelebihan cairan yang jauh
dari jumlah terapi yang diberikan.
3. Jika dalam kondisi berat memungkinkan terjadinya perburukan pasien.
4. Menyulitkan petugas dalam melakukan observasi terapi cairan yang diberikan.
5. Menyulitkan petugas dalam melakukan pendokumentasian.

Gambar 3.4 diagram Fish Bone

18
3.3 Gagasan Pemecahan Isu
Sehubungan dengan hal tersebut, maka gagasan pemecahan isu yang
diusulkan adalah “Pemberian label untuk menyesuaikan waktu penggantian
cairan infus pada pasien anak”.
Gagasan pemecahan isu tersebut akan tercapai dengan beberapa
rangkaian kegiatan. Kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan isu tersebut
adalah :
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach terkait isu dan rancangan
aktualisasi.
2. Mengumpulkan materi mengenai topik yang akan dibahas.
3. Melakukan konsultasi dengan mentor serta berkoordinasi dengan Kepala
Ruang Perawatan Anak.
4. Membuat label jam penggantian cairan infus untuk pasien anak.
5. Mensosialisaikan kepada petugas ruang Perawatan Anak dan Melaksanakan
kegiatan pemberian label jam penggantian cairan infus.
6. Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan aktualisasi yang telah
dilaksanakan bersama dengan Coach dan Mentor.
7. Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi.

19
3.4 Diagram Alur Kegiatan Pemecahan Isu
Diagram alur kegiatan dikaitkan dengan organisasi dapat dilihat pada
Gambar 3.4.di bawah ini:

Misi“ Mewujudkan tata kelola Kondisi saat ini


pemerintahan yang bersih, Observasi pada tanggal 27-28
transparan, dan bertanggung juni 2022 dari 15 pasien yang
jawab “ mendapatkan cairan infus, 60%
( 9 pasien ) didapatkan ketidak
sesuaian waktu penggantian
cairan infus.

Isu
Kurang sesuainya waktu penggantian cairan infus
pada pasien anak di Ruang Anak RSUD DR. R.
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro

Kegiatan aktualisasi
1. Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach terkait isu dan
rancangan aktualisasi.
2. Mengumpulkan materi mengenai topik yang akan dibahas.
3. Melakukan konsultasi dengan mentor serta berkoordinasi dengan
Kepala Ruang Perawatan Anak.
4. Membuat label jam penggantian cairan infus untuk pasien anak.
5. Mensosialisaikan kepada petugas ruang Perawatan Anak dan
Melaksanakan kegiatan pemberian label jam penggantian cairan

Tindak lanjut kegiatan aktualisasi dan habituasi

Evaluasi kegiatan yang ditulis dalam bentuk laporan

Gambar 3.5 Alur kegiatan pemecahan isu

20
3.5 Matrik Rancangan Aktualisasi
Nama : Untung Budi Utomo
Unit kerja : RSUD Dr. R. Sosodoro DjatiKoesoemo Bojonegoro
Identifikasi isu : 1. Kurangnya kepatuhan pengunjung dalam menggunakan
masker didalam ruang perawatan pasien di Ruang Anak
RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.

2. Kurang sesuainya waktu penggantian cairan infus pada


pasien anak di Ruang Anak RSUD DR. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro.

3. Kurangnya kepatuhan petugas dalam memberikan label


tanggal dan jam , saat memasang infus di Ruang Anak
RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.

4. Kurangnya pengetahuan pasien/keluarga yg pulang


pasca perawatan tentang aplikasi ‘’SIAP RS’ di Ruang
Anak RSUD DR. R. Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro.

5. Kurangnya partisipasi keluarga dalam pencegahan


resiko jatuh terhadap pasien di Ruang Anak RSUD DR. R.
Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro.

Kurang sesuainya waktu penggantian cairan infus pada


Isu yang diangkat : pasien anak di Ruang Anak RSUD DR. R. Sosodoro
Djatikoesoemo Bojonegoro.

Gagasan Pemecahan Isu : Pemberian label untuk menyesuaikan waktu penggantian


cairan infus pada pasien anak.

21
Tabel 3.4
Matriks Rencana Kegiatan Aktualisasi

KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN


ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI

1. Melakukan 1. Memaparkan isu 1. Terlaksananya konsultasi 1. Berorientasi Sikap solutif, menawarkan 1. Kreatif dan
konsultasi dengan strategis kepada dengan mentor dan Pelayanan: Sikap solusi serta sikap transparan inovatif: berani
Mentor dan Coach Mentor dan Coach couch solutif peneliti dalam meminta arahan hal mengambil
terkait isu dan ide serta 2. Mendapatkan kritik serta menawarkan solusi tersebut bisa mendukung terobosan dan
gagasan untuk mengemukakan masukan terhadap isu Misi RSUD Dr. R. Sosodoro solusi dalam
rancangan gagasan pemecah 3. Mendapatkan saran dan strategis yang Djatikoesoemo Bojonegoro pemecahan
aktualisasi isu strategis persetujuan untuk ditawarkan Mewujudkan tata masalah.
2. Melakukan diskusi mengangkat isu masalah 2. Akuntabel: Sikap kelola pemerintahan 2. Inisiatif:
untuk meminta yang ada transparan dengan yang bersih, memiliki
kritik serta masukan meminta arahan dari transparan, dan dorongan untuk
terkait isu yang akan Coach merupakan bertanggung jawab mengidentifikasi
diangkat kepada bentuk transparansi masalah atau
Mentor dan Coach peluang dan
3. Meminta saran, mampu

22
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI

masukan, dan mengambil


persetujuan dari tindakan nyata
Mentor dan Coach untuk
mengenai gagasan menyelesaikan
pemecahan isu yang masalah.
akan dilaksanakan
2. Mengumpulkan 1. Mengumpulkan 1. Tersusunya materi yang 1. Berorientasi Sikap teliti, cermat dalam 1. Akuntabelitas
materi mengenai materi dari akan dibahas Pelayanan: menyiapkan materi agar yaitu dalam
topik yang akan berbagai sumber 2. Lembar konsultasi hasil Menyiapkan materi hasil penelitian bisa pengumpulan
dibahas. sebagi bahan rancangan aktualisasi dengan teliti dan bermanfaat untuk materi
referensi cermat agar laporan masyarakat sesuai dengan mengutamakan
2. Berkonsultasi bisa bermanfaat untuk Visi RSUD Dr. R. Sosodoro kompetensi
dengan mentor masyarakat Djatikoesoemo Bojonegoro keahlian dan dan
dan Coach terkait 2. Akuntabel: sikap Menjadikan Bojonegoro mempertanggungj
materi yang akan transparan dengan sebagai Sumber Ekonomi awabkan tugas
disusun meminta arahan dari Kerakyatan, Sosial Budaya dengan baik

23
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI

Mentor dan Coach Lokal untuk terwujudnya 2. Inisiatif:


merupakan bentuk Masyarakat yang Beriman, memiliki
transparansi Sejahtera, dan Berdaya dorongan untuk
Saing mengidentifikasi
masalah atau
peluang dan
mampu
mengambil
tindakan nyata
untuk
menyelesaikan
masalah.
3. Melakukan 1. Memaparkan isu 1. Mendapatkan kritik, saran 1. Kolaboratif : Bekerjasama, 1. Kreatif dan
konsultasi strategis kepada dan masukan dari mentor Berkerjasama dan bermusyawarah, hormat dan inovatif: berani
dengan mentor Mentor dan Kepala dan kepala ruang terkait musyawarah untuk sopan santun untuk mengambil
serta Ruang Perawatan isu yang akan diangkat mencapai hasil yang mewujudkan Misi RSUD terobosan dan

24
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI

berkoordinasi Anak serta 2. Diberikanya persetujuan diinginkan Dr. R. Sosodoro solusi dalam
dengan Kepala mengemukakan dari Kepala Ruang 2. Harmonis : Hormat, Djatikoesoemo Bojonegoro pemecahan
Ruang gagasan pemecah isu Perawatan Anak tentang komunikatif,jelas, Mewujudkan tata kelola masalah
Perawatan Anak. strategis isu serta alternatif solusi sopan santun dalam pemerintahan yang bersih, 2. Sinergi : Mampu
2. Meminta saran, yang diajukan untuk konsultasi kepada transparan, dan bertanggung bekerja sama
masukan, dan mengatasi masalah yang kepala Ruang jawab dengan semua
persetujuan dari ada Perawatan Anak orang demi
Mentor dan Kepala 3. Adaptif : tercapainya
Ruang Perawatan Menyesuaikan diri tujuan untuk
Anak mengenai dengan saran dan kebaikan dan
gagasan pemecahan masukan dari kepala kepentingan
isu yang akan Ruang Perawatan bersama
dilaksanakan Anak 3. Inisiatif:
memiliki
dorongan untuk
mengidentifikasi

25
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI

masalah atau
peluang dan
mampu
mengambil
tindakan nyata
untuk
menyelesaikan
masalah
4. Membuat label 1. berkonsultasi 1. Disetujuinya rancangan 1. Kolaboratif : Saling bekerja sama, 1. Tanpa pamrih:
jam penggantian kepada mentor dan label Berkerjasama dan bermusyawarah, hormat penuh komitmen
cairan infus Kepala Ruang 2. Tersusunyaa rancangan musyawarah untuk menghormati, komunikatif, dalam
untuk pasien Perawatan Anak label mencapai hasil yang sopan dan santun serta melaksanakan
anak. untuk pembuatan 3. Terbentuk dan diinginkan mampu memberikan solusi pekerjaan
label jam tercetaknya label 2. Harmonis : Hormat, yang solutif, hal ini selaras 2. Kreatif dan
penggantian cairan komunikatif,jelas, dengan Visi RSUD Dr. R. inovatif: berani
infus kepada pasien sopan santun dalam Sosodoro Djatikoesoemo mengambil

26
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI

2. Menyusun konsultasi kepada Bojonegoro terobosan dan


rancangan label yang kepala Ruang Menjadikan Bojonegoro solusi dalam
akan di buat Perawatan Anak sebagai Sumber Ekonomi pemecahan
3. Membuat label jam 3. Berorientasi Kerakyatan, Sosial Budaya masalah
penggantian cairan Pelayanan: Sikap Lokal untuk terwujudnya 3. Sinergi : Mampu
infus kepada pasien solutif peneliti Masyarakat yang Beriman, bekerja sama
menawarkan solusi Sejahtera, dan Berdaya dengan semua
terhadap isu strategis Saing, dan juga selaras orang demi
yang ditawarkan dengan tercapainya
Misi RSUD Dr. R. Sosodoro tujuan untuk
Djatikoesoemo Bojonegoro kebaikan dan
Mewujudkan tata kepentingan
kelola pemerintahan bersama
yang bersih,
transparan, dan
bertanggung jawab

27
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI

5 Mensosialisaikan 1. Sosialisasi kepada 1. Terlaksananya sosialisai 1. Berorientasi Berusaha memberikan 1. Memiliki


kepada petugas petugas ruang dengan baik pelayanan: pelayanan yang terbaik serta integritas: jujur
ruang Perawatan perawatan anak 2. Tersedianya label Memberikan menghormati setiap pasien dalam segala
Anak dan tentang pemberian 3. Terlaksananya pelayanan kepada dan tidak membeda-bedakan tindakan, serta
Melaksanakan label jam pengimplementasian pasien dengan dari latarbelakang apapun berpikir positif,
kegiatan penggantian cairan kegiatan pemberian label dilaksanakanya untuk mewujudkan arif, dan bijaksana
pemberian label infus 4. Dokumentasi kegiatan pelabelan jam Misi RSUD Dr. R. Sosodoro dalam
jam penggantian 2. Menyediakan label berupa foto penggantian cairan Djatikoesoemo Bojonegoro melaksanakan
cairan infus. jam penggantian infus Mewujudkan tata kelola tugas dan fungsi.
cairan infus 2. Kolaboratif : pemerintahan yang bersih, 2. Tanpa pamrih:
3. Mencatat setiap Berkerjasama dengan transparan, dan bertanggung penuh komitmen
penggantian cairan petugas ruang jawab dalam
infus yang dilakukan Perawatan Anak melaksanakan
4. Mendokumentasikan untuk mencapai hasil pekerjaan
semua kegiatan yang diinginkan 3. Sinergi : Mampu
3. Harmonis : Hormat, bekerja sama

28
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI

komunikatif,jelas, dengan semua


sopan santun dalam orang demi
mensosialisasikan tercapainya tujuan
dan berkolaborasi untuk kebaikan
dengan petugas dan kepentingan
Perawatan Anak bersama
4. Loyal: sikap
Komitmen terhadap
tugas sebagai perawat
untuk memberikan
pelayanan dengan
sangat baik
5. Adaptif: sikap Terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreatifitas dalam

29
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI

memenuhi kebutuhan
pasien
6 Melakukan 1. Mengobservasi 1. Terlaksananya kegiatan 1. Akuntabel: Sikap Sikap bertanggung jawab 1. Memiliki
evaluasi terhadap secara langsung observasi Bertanggung jawab dan transparan, ramah serta integritas: jujur
seluruh kegiatan setelah dilakukan 2. Catatan hasil observasi dan Transparan, kompeten sesuai dengan dalam segala
aktualisasi yang nya implementasi 3. Mendapatkan masukan dalam melaksanakan Misi RSUD Dr. R. Sosodoro tindakan, serta
telah dilaksanakan 2. Memcatat hasil dan saran untuk kegiatan evaluasi Djatikoesoemo Bojonegoro berpikir positif,
bersama dengan observasi terkait membuat evaluasi 2. Berorientasi Mewujudkan tata arif, dan
Coach dan Mentor pemberian label jam pelayanan: sikap kelola pemerintahan bijaksana dalam
penggantian cairan ramah terhadap yang bersih, melaksanakan
infus kepada pasien pasien saat transparan, dan tugas
3. melakukan melaksanakan bertanggung jawab 2. Tanpa pamrih:
konsultasi dengan evaluas penuh komitmen
mentor, coach dan 3. Kompeten: dalam dalam
Kepala Ruang menjalankan melaksanakan
Perawatan Anak kegiatan evaluasi pekerjaan

30
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI

mengenai evaluasi peneliti menerapkan


hasil kegiatan ilmu yang sesuai
aktualisasi dengan apa yang
dipelajari

7. Menyusun laporan 1. Mengumpulkan data 1. Tersusunnya draft 1. Berorientasi Kegiatan yang dilakukan 1. Kreatif dan
hasil kegiatan dan bukti pendukung Aktualisasi pelayanan: kegiatan tidak lain untuk inovatif: berani
aktualisasi. laporan 2. Mendapat masukan dari ini dilakukan tidak memberikan pelayanan yang mengambil
2. Melakukan couch dan mentor tentang lain untuk terbaik untuk masyarakat terobosan dan
konsultasi dengan hasil aktualisasi memberikan serta menguatkan sikap- solusi dalam
Coach dan Mentor 3. Tersusunya laporan pelayanan yang sikap kompeten, pemecahan
mengenai hasil Aktualisasi terbaik untuk bertanggung jawab, teliti, masalah.
aktualisasi masyarakat hormat menghormati sesuai 2. Inisiatif:
3. Menyusun laporan 2. Akuntabel: Dalam dengan Visi RSUD Dr. R. memiliki
secara sistematis Menyusun laporan Sosodoro Djatikoesoemo dorongan untuk
aktualisasi secara Bojonegoro mengidentifikasi

31
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI

transparan dan penuh Menjadikan Bojonegoro masalah atau


tanggung jawab sebagai Sumber Ekonomi peluang dan
3. Kompeten: Dalam Kerakyatan, Sosial Budaya mampu
menyusun laporan Lokal untuk terwujudnya mengambil
kegiatan aktualisasi Masyarakat yang Beriman, tindakan nyata
dilakukan secara Sejahtera, dan Berdaya untuk
sistemik dan teliti Saing, dan juga sesuai menyelesaikan
4. Harmonis: Hormat, dengan masalah.
komunikatif, jelas, Misi RSUD Dr. R. Sosodoro 3. Memiliki
sopan santun dalam Djatikoesoemo Bojonegoro integritas: jujur
konsultasi dengan Mewujudkan tata kelola dalam segala
Coach, Mentor dan pemerintahan yang bersih, tindakan, serta
Kepala Ruang transparan, dan bertanggung berpikir positif
Perawatan Anak jawab arif, dan
5. Loyal: Berkomitmen bijaksana dalam
menjalankan tugas melaksanakan

32
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
ORIENTASI / HASIL
NO KEGIATAN TAHAP KEGIATAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI DAN NILAI-NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI

aktualisasi ini dengan tugas dan fungsi.


baik dan dengan 4. Tanpa pamrih:
penuh tanggung penuh komitmen
jawab dalam
6. Adaptif: sikap Terus melaksanakan
berinovasi dan pekerjaan
mengembangkan
kreatifitas dalam
mengerjakan tugas
aktualisasi
7. Kolaboratif :
Berkerjasama dengan
semua orang demi
tercapainya tujuan
dilakukanya kegiatan
ini

33
3.6 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Tabel 3.6
Jadwal Rencana Kegiatan Rancangan Aktualisasi
Bulan dan Minggu ke -
Juni Juli Agustus Sept
No Kegiatan
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
1 Melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach terkait isu dan
ide gagasan untuk rancangan aktualisasi
2 Mengumpulkan materi mengenai topik yang akan dibahas
3 Melakukan konsultasi dengan mentor serta berkoordinasi dengan
Kepala Ruang Perawatan Anak
4 Membuat label jam penggantian cairan infus untuk pasien anak
5 Mensosialisaikan kepada petugas ruang Perawatan Anak dan
Melaksanakan kegiatan pemberian label jam penggantian cairan
infus
6 Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan aktualisasi yang
telah dilaksanakan bersama dengan Coach dan Mentor
7 Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi

34
Datar Pustaka

Handoko, Ramah. 2021. AKUNTABEL Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta Pusat: Lembaga
Adminitrasi Negara.
Mirdin, Andi Adiyat. 2021. BERORIENTASI PELAYANAN
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Jakarta Pusat: Lembaga Adminitrasi Negara.
Rahmanendra, Dwi. 2021. LOYAL Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta Pusat: Lembaga Adminitrasi
Negara.
Rumah Sakit Umum Daerah. Dr. R Sosodoro Djatikoesoemo
Bojonegoro. Profil Rsud Sosodoro Djatikoesoemo
Sejati, Tri Atmojo. 2021. KOLABORATIF Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta Pusat: Lembaga
Adminitrasi Negara.
Sembodo, Jarot. 2021. HARMONIS Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta Pusat: Lembaga
Adminitrasi Negara.
Suwarno, Yogi. 2021. ADAPTIF Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta Pusat: Lembaga Adminitrasi
Negara.
Alomedika.com/terapi-cairan-intravena-pada-anak diakses pada
04 juli 2022 jam 16.00

35

Anda mungkin juga menyukai