Anda di halaman 1dari 16

DUKUNGAN INTERAKSI SOSIAL

Definisi
Menfasilitasi dalam mempertahankan kemampuan dalam berinteraksi dengan orang
lain.

Diagnosis keperawatan
Gangguan interaksi sosial

Luaran keperawatan
Interaksi sosial meningkat

Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Siapkan lingkungan terapeutik
4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
5. Identifikasi kekuatan dan kelemahan dalam menjalin hubungan
6. Pertahankan kesabaran dalam mengembangkan hubungan
7. Latih bermain peran dalam kemampuan berkomunikasi
8. Latih meningkatkan kemampuan diri
9. Anjurkan hubungan dengan orang lain yang memiliki kepentingan dan tujuan
yang sama
10. Anjurkan untuk menghormati orang lain
11. Motivasi untuk berkomunikasi verbal
12. Motivasi untuk mempertahankan hubungan komunikasi verbal
13. Motivasi untuk melakukan kegiatan individu, keluarga dan kelompok
14. Anjurkan untuk melalkukan aktivitas di luar lingkungan baru
15. Diskusikan perencanaan kegiatan yang akan datang
16. Anjurkan perencanaan dalam kegiatan khusus
17. Rujuk dalam komunitas lain, jika perlu
18. lakukan kebersihan 6 langkah
19. Dokumentasikan proseduryang telah di lakukan dan respons pasien

Referensi
Perry, A.G.& potter, P.A (2015). Nursing Skills & Procedures (8 thn ed.). St Louis:
Mosby Elsevier.
PPNI (2016). Standar diagnosis keperawatan indonesia: Definisi dan Indikator (1 st
ed).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar intervensi keperawatan indonesia: Devinisi dan Tindakan
Keperawatan (1 st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteri Hasil
Keperawatan (1 st ed)
Jakarta: DPP PPNI.
Stuart G. W, Keliat, B. A., & Pasaribu. J (2016) Prinsip dan Praktek Keperawatan
Kesehatan jiwa
Singapore: Elsevier Ltd.
Townsend, M. (2014). Psychiatric Nursing: Assessment, care plans, and Medication
(9 thn ed).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
DUKUNGAN KELUARGA MERENCANAKAN PERAWATAN

Definisi
Memfasilitasi perencanaan pelaksanaan perawatan kesehatan keluarga

Diagnosis Keperawatan
Manajemen Kesehatan tidak Kesiapan peningkatan proses Keluarga
Kesiapan Peningkatan koping Ketegangan peran pemberi asuhan
Keluarga

Luaran Keperawatan
Manajemen Kesehatan Meningkat Proses Keluarga Membaik
Status Koping Membaik Peran Pemberi Asuhan Membaik

Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan
5. Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
6. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
7. Identifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan bersama keluarga
8. Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung upaya kesehatan
9. Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga
10. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara optimal
11. Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
12. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
13. Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga
14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien/keluarga

Referensi
Anderson & McFarlane. (2011).Community As Partner: Theory and Practice In
Nursing. Philadelphia:
Wolters Kluwer Health/Lippincott William & Wilkins
Friedman, et al. (2011). Familiy Nursing: Research, Theory and Practice (5 thn ed).
New Jersey: Prentice Hall.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik (1 st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1 st ed). Jakarta: DPP PPNI.
DUKUNGAN PENAMPILAN PERAN

Definisi
Memfasilitasi pasien dan keluarga untuk memperbaiki hubungan dengan
mengklarifikasi dan memenuhi perilaku peran tertentu.

Diagnosis Keperawatan
Penampilan Peran Tidak Efektif Pencapaian Peran Menjadi Orang Tua
Gangguan Proses Keluarga Ketegangan Peran Pemberi Asuhan
Kesiapan Peningkatan Proses Risiko Gangguan Perlekatan
Keluarga Risiko Proses Pengasuhan Tidak Efektif
Kesiapan Peningkatan Peran
Menjadi Orang Tua

Luaran Keperawatan
Pernampilan Peran Membaik Peran Pemberi Asuhan Membaik
Proses Keluarga Membaik Perlekatan Meningkat
Peran Menjadi Orang Tua Membaik Proses Pengasuhan Membaik

Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Identifikasi peran yang ada dalam keluarga
5. Identifikasi peran yang tidak terpenuhi
6. Diskusikan strategi positif untuk mengelola perubahan peran
7. Diskusikan perilaku yang dibutuhkan untuk pengembangan peran
8. Fasilitas adaptasiperan keluarga terhadap perubahan peran yang tidak
diinginkan
9. Ajarkan perilaku baru yang dibutuhkan oleh pasien/orang tua untuk
memenuhi peran
10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
11. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi
Boyd, M. A (2011). Psychiatric Nursing: ContemporaryPractice (5 thn ed).
Philadelphia: Lippincontt
Williams & Wiknis
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik (1 st ed).
Jakarta:DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1 st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
EDUKASI KOMUNIKASI EFEKTIF

Definisi
Mengajarkan cara memberikan informasi kepada lawan bicara secara efektif.

Diagnosis Keperawatan
Gangguan Interaksi Sosial Penurunan Koping Keluarga
Kesiapan Peningkatan Koping Pemeliharaan Keseharan Tidak Efektif
keluarga

Luaran Keperawatan
Interaksi Sosial Meningkat Pemeliharaan Kesehatan Meningkat
Status Koping Membaik

Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Siapkan lingkungan yang terapeutik
5. Identifikasi kesiapan dan kemampuan pasien dalam menerima informasi
6. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
7. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
8. Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan komunikasi efektif
9. Ajarkan cara menggunakan komunikasi efektif
10. Ajarkan cara menyampaikan pesan dengan tepat
11. Ajarkan cara melakukan verifikasi pada pesan yang diterima
12. Berikan kesempatan bertanya
13. Periksa pemahaman pasien terkait edukasi yang diberikan
14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien

Referensi
Berman, A,.Snyder, S. & Fradsen, G (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of
Nursing (10 th ed). UAS:
Perason Education.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik (1 st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI
EDUKASI PADA PENGASUH

Definisis
Menyedihkan informasi dan dukungan yang diperlukan serta mengajarkan
perubahan prilaku untuk memfasilitasi perawatan kepada orang lain.

Diagnosis Keperawatan
Ketegangan Peran Pemberi Asuhan Kesiapan Peningkatan Proses
Pengasuhan
Resiko Proses Pengasuhan Tidak Defisit Pengetahuan
Efektif

Luaran Keperawatan
Peran Pemberi Asuhan Membaik Tingkat Pengetahuan Meningkat
Proses Pengasuhan Membaik

Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nonor rekam medis).
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Identifikasi pemahaman dan kesiapan peran pengasuh
5. Indentifikasi sumber dukungan dan kebutuhan istirahat pengasuh
6. Berikan dukungan pada pengasuh selama pasien mengalami pengunduran
7. Dukun keterbatasan pengasuh dan diskusikan dengan pasien
8. Fasilitasi pengasuh untuk bertanya
9. Jelaskan dampak ketergantungan pasien pada pengasuh
10. Ajarkan pengasuh mengeksplorasi kekuatan dan kelemahannya
11. Ajarkan pengasuh cara memberikan dukungan perawatan diri (seperti mandi,
BAB/BAK, berpakaian/berhias, makan/minum)
12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
13. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien/keluarga

Referensi
Berman, A., Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of
Nursing (10 thn ed). USA:
Pearson Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing procedures (9thn ed.).
UK: The Royal
Marsden NHS Foundation Trust.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
Toseland, R.W., Haigler, H.J,. Monahan, D.J. (2011). Education and Support
Programs for
Caregivers. Springer.
Wilkinson, J. M., Treas, L. S., Barnett, K. & Smith, M. H. (2016). Fundamentals of
Nursing (3rd ed).
Philadelphia: F. A. Davis Company.
KOORDINASI DISKUSI KELUARGA

Definisi
Menyeimbangkan kegiatan keluarga untuk mencapai tujuan bersama anggota
keluarga

Diagnosis Keperawatan
Gangguan Proses Keluarga Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga
Kesiapan Peningkatan Proses
Keluarga

Luaran Keperawatan
Proses Keluarga Membaik Status Koping Keluarga Membaik

Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Identifikasi gangguan kesehatan setiap anggota keluarga
5. Ciptakan suasana rumah yang sehat dan mendukung perkembangan
kepribadian anggota keluarga
6. Fasilitasi keluarga mendiskusikan masalah kesehatan yang sedang dialami
7. Pertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas kesehatan
8. Libatkan keluarga dalam mengambil keputusan terkait tindakan yang tepat
9. Berikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit
10. Anjurkan anggota keluarga dalam memanfaatkan sumber-sumber yang
tersedia di masyarakat
11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
12. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien/keluarga

Prosedur
Anderson & McFarlane. (2011).Community As Partner: Theory and Practice In
Nursing. Philadelphia:
Wolters Kluwer Health/Lippincott Wiliam & Wilikins.
Kaakinen, J.R.,Coehlo, P., Steele, R., Tabacco, A., & Hanson , S.M.H.
(2015).Family Health Care Nursing: Theory, Practice, and Research (5thn
ed).Philadelphia: F. A. Davis Company.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Devinisi dan Indikator
Diagnostik (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
Stanhope, M. & Lancaster, J. (2012). Public Health Nursing: Population- Centered
Health Care in the
Community (8th ed). Elsevier Science Health Science Devision.
MOBILISASI KELUARGA

Definisi
Memanfaatkan kekuatan keluarga untuk mempengaruhi kesehatan pasien secara
positif.

Diagnosis Keperawatan
Manajemen Kesehatan Keluarga Ketegangan Peran Pemberi Asuhan
Tidak Efektif Ketidakmampuan Koping Keluarga
Gangguan Proses Keluarga Penurunan Koping Keluarga
Kesiapan Peningkatan Manajemen
Kesehatan

Luaran Keperawatan
Manajemen Kesehatan Keluarga Manajemen Kesehatan Meningkat
Meningkat Peran Pemberi Asuhan Membaik
Proses Keluarga Membaik Status Koping Keluarga Membaik

Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Identifikasi kekuatan dan sumber daya didalam keluarga dan masyarakat
5. Identifikasi kesiapan dan kemampuan anggota keluarga untuk belajar
6. Identifikasi keterbatasan, kemajuan, dan implikasi keperawatan
7. Bina hubungan saling percaya dengan anggota keluarga
8. Berikan informasi kesehatan kepada keluarga sesuai kebutuhan
9. Buat keputusan rencana perawatan bersama anggota keluarga
10. Dukun kegiatan keluarga untuk mengidentifikasi layanan kesehatan atau
pengelolaan kondisi
11. Libatkan anggota keluarga untuk mengidentifikasi layanan kesehatan dan
sumber daya masyarakat
12. Rujuk anggota keluarga pada dukungan kelompok
13. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
14. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien atau
keluarga

Referensi
Friedman, M.M., Bouden, V. R.,Jones, E.G. (2010). Famili Nursing: Research,
Theory and Practice (5th ed). New Jersey: Prentice Hall
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik (1st ed)
Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed)
Jakarta:DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan dan
Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
Stanhope M.dan Lanster, J (2012). Public Health Nursing: Population-Centeret
Health Care In The Komunity (8th ed). Elserfier Science Health Science Devision
MODIFIKASI PERILAKU KETERAMPILAN SOSIAL

Definisi
Mengubah pengembangan atau peningkatan keterampilan sosial interpersonal.

Diagnosis Keperawatan
Gangguan Interaksi sosial Gangguan Proses Keluarga
Isolasi Sosial Risiko Proses Pengasuhan Tidak Efektif

Luaran Keperawatan
Interaksi Sosial Meningkat Proses Keluarga Membaik
Keterlibatan Sosial Meningkat Proses Pengasuhan Membaik

Prosedur
1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap,
tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis)
2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur
3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
4. Siapkan lingkungan terapeutik
5. Identifikasi penyebab kurangnya keterampilan sosial
6. Identifikasi fokus pelatihan keterampilan sosisal
7. Jelaskan respons dan konsekuensi keterampilan sosial
8. Latih keterampilan sosial secara berharap
9. Motivasi untuk berlatih keterampilan sosial dan beri umpan baik positif
terhadap kemampuan bersosialisasi
10. Anjurkan mengevaluasi pencapaian setiap interaksi
11. Libatkan keluarga selama latihan keterampilan sosial
12. Edukasi keluarga untuk dukungan keterampilan sosial
13. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
14. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
Referensi
Angelico, A. P., Crippa, J. A. d. S., & Loureiro, S. R. (2013). Social anxiety disorder
and sosial skills:
A critical review of the literature. International Jounal of Behavioral
Consultation and Therapy, 7(4), 16-23. doi:http://dx.doi.org/10. 1037/h0100961
Boyd, M. A. (2011). Psychiatric Nursing : Contemporary Practice (5th ed).
Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins.
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisa dan Indikator
Diagnostik (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed).
Jakarta: DPP PPNI.
Shelton, A. L., Clements, A., Lam, W. Y., pak, D. M., & Murray, A. J. (2012). Should
sosial
savvy equal good spatial skills? the interaction of social skills With spatial
perspective taking.
Joumal of Experimental Psychology: General, 14(2), 199-205.
Townsend, M. (2014). Psyhiatric Nursing Assessment, Care Plans, and Medications.
(9th ed).
Philadelphia: F. A. Davis Company

Anda mungkin juga menyukai