SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan
Oleh
Devi Lamria Hasibuan
0907466
Oleh
Devi Lamria Hasibuan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
oleh
Devi Lamria Hasibuan
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kelemahan dalam menulis akibat
kurang maksimalnya penggunaan teknik pembelajaran yang ada sehingga diperlukan
teknik pembelajaran yang dapat memotivasi dan merangsang ide kreatif siswa dalam
menulis. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan teknik memotong dan
merekatkan (cutting-gluing), yaitu sejauhmana teknik ini memberi memberi perbedaan
nilai terhadap kemampuan siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksperimen semu dengan penggunaan kelompok kontrol dan eksperimen
sebagai sampel tes awal dan tes akhirnya. Penelitian ini berlandaskan teori yang
memaparkan bahwa teknik memotong dan merekatkan (cutting-gluing) adalah salah
satu teknik berlatih menulis yang paling elementer, sehingga dapat membantu siswa
dalam menyelesaikan tugasnya. Data penelitian ini berupa penilaian terhadap paragraf
narasi yang dihasilkan oleh siswa smp negeri 45 bandung yang menjadi sampel
penelitian. Hasil penelitian membuktikan bahwa teknik memotong dan merekatkan
(cutting-gluing) dapat memengaruhi kemampuan siswa dalam menulis yang dilihat dari
adanya peningkatan nilai. Terdapatnya perbedaan nilai yang signifikan antara
kemampuan menulis siswa yang menerapkan teknik memotong dan merekatkan
(cutting-gluing) dan kemampuan menulis siswa yang tidak menerapkan teknik tersebut.
Abstrack: this research is motivated by the weakness in writting due to less maximal
use of existing learning techniques so that the necessary learning techniques that can
motivate and stimulate the students' creative in writting. The purpose of this study is to
describe the application of cutting-gluing technique, namely the extend of this
technique gives a different value to students' ability. The method used in this study is
quasi-experimental method with using control group and experimental group as the first
test sample and the last test. This study is based on explaining of the theory that cutting-
gluing technique is one of techniques most elementary in practise writting, so can help
students in completing their assignments. The data of this study in the form of an
assessment of the narrative paragraph produced by students of smp negeri 45 bandung
is a sample. The results proved that the cutting-gluing technique can affect students'
ability in writing as seen from the increase in value. The presence of significant
difference between students' writing skills that apply cutting-gluing technique and the
writing skills of students who are not applying these techniques.
1.4 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka
dalam penelitian ini terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh penulis.
a. Untuk mengetahui kemampuan mengubah teks wawancara menjadi sebuah
paragraf narasi siswa kelas VII semester 2 SMPN 45 Bandung pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sebelum diberi materi
pembelajaran;
b. Untuk mengetahui kemampuan mengubah teks wawancara menjadi sebuah
paragraf narasi siswa kelas VII semester 2 SMPN 45 Bandung pada
kelompok kontrol sesudah mendapat materi pembelajaran tanpa
menerapkan teknik memotong dan merekatkan (cutting-gluing) dan
kelompok eksperimen sesudah mendapat materi pembelajaran dan
menerapkan teknik memotong dan merekatkan (cutting-gluing);
c. Untuk mengetahui perbedaan nilai antara kelompok kontrol yang tidak
menerapkan teknik memotong dan merekatkan (cutting-gluing) dan
kelompok eksperimen yang tidak menerapkan teknik memotong dan
merekatkan (cutting-gluing) dalam pembelajaran mengubah teks
1.6 Hipotesis
Merujuk pada rumusan masalah dan landasan teori yang ada, maka
jawaban sementara dari penelitian ini adalah “Terdapat perbedaan nilai yang
signifikan antara kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf
narasi siswa menggunakan teknik memotong dan merekatkan (cutting-gluing)
dan kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi siswa
yang tidak menerapkan teknik tersebut”.
Tabel 3.1
Rancangan Tes Awal dan Tes Akhir dengan Sampel Acak
E O1 X1 O2
K O3 X2 O4
(Sugiyono, 2012:76)
Keterangan:
E : kelompok eksperimen
K : kelompok kontrol
O1 : tes awal pada kelompok ekperimen
O2 : tes akhir pada kelompok eksperimen
X1 : pemberian materi pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi
Tabel 3.2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelompok Eksperimen
Penggalan 2
6. Siswa menarasikan kembali teks wawancara yang
digunakan dalam pretest dengan menerapkan teknik
cutting-gluing
1.5.1 Siswa membaca teks wawancara yang
diberikan guru secara cermat
1.5.2 Siswa melakukan proses memotong (cutting),
yaitu memotong (dengan cara memberi tanda, seperti
garis bawah) beberapa kata atau kalimat yang menjadi
pokok isi teks wawancara
1.5.3 Siswa menyusun beberapa kata atau kalimat 20 menit
yang sudah dipotong dengan urutan yang baik
1.5.4 Siswa mengubah beberapa kalimat langsung
yang telah “dipotong” menjadi kalimat tak langsung
1.5.5 Siswa melakukan proses merekatkan (gluing),
yaitu menempelkan (dengan cara menuliskan kembali
beberapa kalimat tak langsung)
1.5.6 Siswa mengembangkan gabungan kalimat yang
telah ditempel dengan memanfaatkan isi wawancara
yang belum digunakan agar tercipta sebuah paragraf
narasi yang baik
7. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru
Kegiatan Akhir
1. Siswa membuat rumusan simpulan terhadap butir-butir
pembelajaran yang sudah mereka ikuti
2. Siswa menyampaikan kesan dengan menggunakan bahasa
10 menit
yang baik dan benar terhadap pembelajaran yang baru
berlangsung sebagai kegiatan refleksi
3. Guru memberi penguatan terhadap simpulan yang
diberikan oleh para siswa
Tabel 3.3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kelompok Kontrol
3.4.2 Tes
Tes adalah salah satu instrumen pengumpulan data yang penting
dalam penelitian ini. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini
adalah tes tulis, yang terdiri dari tes awal dan tes akhir. Tes awal dan tes
akhir memuat satu pertanyaan yang sama dari teks wawancara yang
berbeda, tetapi memiliki tema dan keterbacaan yang sama. Tes awal dan
tes akhir yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Tabel 3.4
Alat Tes Penelitian
Kartu Soal
1. Bacalah teks wawancara yang disediakan oleh gurumu
dengan cermat!
2. Narasikanlah teks wawancara tersebut dengan
memperhatikan kalimat langsung dan kalimat tak langsung!
Sumber: http://yuby-idea.blogspot.com/2013/02/
contoh-teks-wawancara-dengan-siswa.html
dengan penyesuaian yang dilakukan peneliti
Penilaian pada tes awal dan tes akhir dalam penelitian ini pun
menggunakan aspek-aspek keterampilan menulis yang berkaitan dengan
mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi. Beberapa aspek dan
pedoman penilaian dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.5
Format Penilaian
Skor Bobot
Aspek yang dinilai Nilai
1 2 3 4 Skor
Kesesuaian narasi dengan teks wawancara 6
Ketepatan dalam mengubah kalimat
5
langsung menjadi tidak langsung
Kelengkapan informasi dalam narasi 4
Kelengkapan unsur narasi diikuti dengan
4
pola pengembangan yang baik
Kepaduan paragraf 3
Ketepatan ejaan dan tanda baca 2
Keefektifan kalimat 1
Jumlah 25
Tabel 3.6
Pedoman Penilaian
Aspek yang
No Kriteria Skor
dinilai
Sangat baik : Pengembangan ide baik, relevan
dengan tema teks wawancara, isi
narasi sesuai dengan teks 4
wawancara, dan terdapat banyak
informasi
Baik : Pengembangan ide cukup baik,
relevan dengan tema teks 3
wawancara, dan terdapat banyak
Kesesuaian informasi
narasi dengan Cukup : Pengembangan ide kurang, cukup
1
teks relevan dengan tema teks
wawancara wawancara, terdapat sedikit 2
ketidaksesuaian antara teks
wawancara dengan isi narasi, dan
terdapat cukup informasi
Kurang : Pengembangan ide kurang,tidak
relevan dengan tema teks 1
wawancara, isi narasi tidak sesuai
dengan teks wawancara, dan tidak
terdapat informasi
Ketepatan Sangat baik: Sangat tepat dalam mengubah
dalam kalimat langsung menjadi kaliaata 4
2
mengubah tidak langsung, yaitu penghilangan
kalimat tanda baca petik (“), kata ganti
membingungkan
Sangat baik: Menggunakan kalimat yang sangat
efektif, yaitu kesepadanan struktur,
keparalelan bentuk, ketegasan 4
makna, kehematan makna,
kecermatan penalaran, dan kelogisan
bahasa
Baik : Hanya menggunakan empat aspek
kalimat efektif (misalnya ketegasan 3
makna, kehematan makna,
Keefektifan
7 kecermatan penalaran, dan kelogisan
kalimat
bahasa)
Cukup : Hanya menggunakan tiga aspek
kalimat efektif (misalnya ketegasan 2
makna, kehematan makna, dan
kecermatan penalaran)
Kurang : Hanya menggunakan kurang dari
tiga aspek kalimat efektif (misalnya 1
ketegasan makna dan kehematan
makna)
Tabel 3.7
Lembar Observasi Aktivitas Guru
Skor
Aspek yang Dinilai Nilai
1 2 3 4
Kemampuan Membuka Pelajaran:
a. Memotivasi siswa berkaitan dengan materi yang
akan disampaikan
b. Mengaitkan materi ajar yang sebelumnya
dengan materi yang akan diajarkan
c. Memberi acuan materi yang akan diajarkan
Sikap dalam Proses Pembelajaran:
a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan siswa
b. Antusiasme mimik dalam penampilan
c. Mobilitas posisi tempat dalam kelas
Penguasaan Materi Pembelajaran:
a. Penyampain keterkaitan materi menarasikan teks
wawancara dengan materi pembelajaran yang
lain
b. Penyampaian tujuan teknik cutting-gluing
kepada siswa
c. Penyampaian cara penerapan teknik cutting-
gluing dalam menarasikan teks wawancara
d. Kejelasan memberi contoh dalam menarasikan
teks wawancara
e. Keterlibatan guru dalam membimbing siswa
menyelesaikan tugas
Implementasi Langkah-Langkah Pembelajaran
(Skenario):
a. Penyajian materi pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah yang tertuan dalam RPP
b. Proses pembelajaran mencerminkan komunikasi
guru-siswa, dengan berpusat pada siswa
c. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan
respons dari siswa
d. Cermat dalam memanfaatkan waktu
Penggunaan Media Pembelajaran:
a. Memperhatikan prinsip penggunaan jenis media
b. Tepat saat penggunaan
c. Terampil dalam mengoperasikan
d. Membantu kelancaran proses pembelajaran
Evaluasi:
a. Melakukan evaluasi berdasarkan tuntutan aspek
kompetensi
b. Melakukan evaluasi sesuai dengan butir soal
yang telah direncanakan
c. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi
waktu yang direncanakan
d. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan
jenis yang dirancang
Ket.
Tabel 3.8
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Skor
Aspek yang Dinilai 1 2 3 4 Nilai
(0-25) (26-50) (51-75) (76-100)
Bertanya memakai bahasa
yang baik dan benar
Memberi tanggapan
terhadap pembelajaran
yang telah berlangsung
Keterlibatan siswa
membantu temannya
dalam menyelesaikan
tugas
Aktivitas siswa dalam
menyelesaikan tugas
Jumlah
Ket. Skor: 1 = Kurang, 2 = Cukup, 3 = Baik, 4 = Sangat Baik
Ket.
Tabel 3.9
Kualifikasi Nilai Observasi Guru
Tabel 3.10
Kualifikasi Nilai Obsevasi Siswa
∑dp2 =
(kekeliruan)
Tabel 3.11
Format ANAVA
g. Melakukan uji normalitas tes awal dan tes akhir pada kedua
kelompok. Langkah-langkah pengujiannya dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
- Membuat daftar distribusi mean
Rentang (r) = skor tertinggi – skor terendah
Ẋ =
Sd =
h. Melakukan uji homogenitas tes awal dan tes akhir pada kedua
kelompok. Langkah-langkah pengujiannya dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
- Menentukan varian rata-rata tes awal dan tes akhir
Fhitung =
Ket.:
Fhitung : nilai yang dicari
Vb : varians terbesar
Vk : varians terkecil
Mx =
5.1 Simpulan
Tercapainya pembelajaran yang ideal di kelas dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Salah satunya adalah penggunaan model pembelajaran yang
diharapkan mampu memberi pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan
siswa. Merujuk pada permasalahan tersebutlah peneliti mengeksperimenkan
teknik memotong dan merekatkan (cutting-gluing) dalam pembelajaran
menulis paragraf narasi. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauhmana
keefektifan teknik tersebut dalam memberi pengaruh terhadapa kemampuan
siswa pada pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut ini.
a. Kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi siswa saat
tes awal di kelompok ekperimen dan kelompok kontrol masih rendah. Hal
ini bisa dilihat dari nilai rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol berturut-turut adalah 64,90 dan 62,71.
b. Kemampuan menulis teks berita siswa saat tes akhir mengalami
perubahan. Nilai rata-rata kemampuan mengubah teks wawancara menjadi
paragraf narasi siswa di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
mengalami perubahan berturut-turut sebesar 17,87 dan 13,23, dengan nilai
rata-rata berturut-turut 82,77 dan 75,94. Berdasarkan nilai tersebut dapat
dilihat bahwa kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan dengan
teknik memotong dan merekatkan (cutting-gluing) mampu memeroleh
nilai jauh lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa teknik memotong dan
merekatkan (cutting-gluing) berpengaruh dalam kemampuan mengubah
teks wawancara menjadi paragraf narasi.
c. Berdasarkan hasil uji signifikansi diperoleh nilai thitung sebesar 2,152. Nilai
tersebut menunjukkan bahwa teknik memotong dan merekatkan (cutting-
gluing) dapat diterapkan dalam pembelajaran mengubah teks wawancara
menjadi paragraf narasi karena dalam penelitiannyanya terdapat perubahan
yang signifikan terhadap kemampuan menulis siswa. Hal ini dibuktikan
berdasarkan hasil perhitungan statistika dengan uji t pada tingkat
signifikansi 95%, yaitu diperoleh nilai thitung sebesar 2,152 dan nilai ttabel
sebesar 2,000 dengan perbandingan thitung dengan nilai ttabel adalah 2,152 >
2,000. Karena nilai thitung > ttabel, maka H0 (tidak terdapatnya
perbedaan/perubahan) ditolak dan H1 (terdapatnya perbedaan/perubahan)
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan mengubah teks
wawancara menjadi paragraf narasi terdapat perbedaan yang signifikan
antara kemampuan siswwa kelompok kontrol dan kemampuan siswa
kemopmpok eksperimen. Hal ini berarti kemampuan siswa pada kelompok
eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian terbukti bahwa teknik memotong dan
merekatkan (cutting-gluing) mampu memberi perubahan yang signifikan
dalam pembelajaran digunakan dalam pembelajaran mengubah teks
wawancara menjadi paragraf narasi, tetapi masih ditemukan siswa yang
kurang memahami prinsip ejaan yang disempurnakan (EYD). Sehubungan
dengan hal tersebut, penulis ingin memberikan beberapa saran khususnya
untuk para guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan umumnya untuk para
pembaca.
a. Bagi guru yang ingin menggunakan teknik memotong dan merekatkan
(cutting-gluing) dalam pembelajaran lainnya, hendaknya lebih kreatif lagi
untuk memadukan teknik ini dengan teknik pembelajaran lain yang
mempu mendukung perubahan kemampuan siswa yang jauh lebih baik,
contohnya adalah dengan memadukannya dengan teknik copy the master.