Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT serta bershalawat untuk
Rasulullah Muhammad SAW, Tim Penyusun Kurikulum MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate dapat
menyelesaikan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk digunakan sebagai
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dalam menentukan berbagai kebijakan dan kegiatan
belajar agar terencana, terarah dan tepat tujuan yang akan dicapai khusunya dalam membentuk
karakter siswa yang islami dan memiliki kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan spritual
dengan keunggulan yang berciri khas Madrasah dalam menjawab tantangan hidup masa kini dan
masa depan.
Mengacu pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 yang
mewajibkan setiap sekolah/madrasah mengembangkan dan menetapkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dengan orientasi pada Potensi Daerah, Karakteristik satuan pendidikan
dan variasi kemampuan peserta didik sehingga potensi sumber daya lokal dapat tergali dan
berkembang menjadi kekuatan nasional menuju peningkatan kualitas nasional dengan tetap
mengapresiasi kemajemukan kualitas edukasi lokal. Disamping itu, adanya Keputusan Dirjen
Pendidikan Islam nomor : 1287 Tahun 2014 tentang implementasi Kurikulum 2013 di Madrasah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, melalui Program Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP) MTs Negeri Ternate, Tim Pengembangan Kurikulum Sekolah/Madrasah bersama – sama
dengan Dewan Guru, Komite Madrasah dan semua stekholder yang terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan di Madrasah menyusun Dokumen KTSP, Dokumen 1 dan 2 sebagai
pedoman bagi Madrasah dalam melaksanakan tugas – tugas atau aktifitas paedagogik dan
akademiknya. Pedoman KTSP MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate terdiri dari : Dokumen 1 yang
memuat latar belakang, landasan yuridis, tujuan (visi dan misi), struktur dan muatan kurikulum
yang dilengkapi dengan panduan tekhnis operasional tentang pelaksanaan Kurikulum dalam kelas
Pembelajaran yang riil. Sedangkan Dokumen 2 memuat hal hal yang lebih detail, antara lain :
Silabus dan rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang merupakan sebuah konsistensi domain
yang terpadu dan terarah sehingga melahirkan sebuah produk yang benar – benar bermutu tinggi.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan demi
terselesaikannya Dokumen KTSP ini, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Ternate, 28 Juli 2016
Kepala MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
MTS Alkhairaat Kalumpang Ternate di dirikan sejak tahun . Madrasah ini di dirikan di
kelurahan Kalumpang Kecamatan Kota Teranate Utara Propinsi Maluku Utara. Perkembangan dari
tahun ke tahun MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate mulai mengalami kemajuan dan berupaya untuk
mengejar ketertinggalan agar diselaraskan dengan Madrasah yang berstandar nasional maupun
Internasional. MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate adalah Madrasah yang di akreditasi B (BAIK )
dengan nomor statistik madrasah 211 810 371 001 terhitung mulai tanggal 27 oktober 20 14 jumlah
nilai 75.
MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate merupakan salah satu MTs Negeri yang berada di kota
Ternate dengan luas tanah 10.500 m2. Lokasi madrasah yang sangat strategis di jalan Kakatua
Kelurahan Kalumpang , di dukung dengan prestasi madrasah selama ini yang telah berkembang
menyebabkan madrasah ini sudah banyak di minati oleh calon siswa pada saat penerimaan siswa
baru. Terbukti pada penerimaan peserta didik tahun 2015 / 2016 dengan jumlah pendaftar yang
mencapai 78 calon siswa, sedangkan daya tampung hanya 64 siswa. Karena itu dengan
pertimbangan potensi siswa maka diterima 76 Siswa pada kelas VII.
Kondisi masyarakat di lingkungan madrasah yang terletak di kota Ternate ini, boleh di katakan
sebagai masyarakat yang relatif memiliki wawasan yang memadai. Di samping itu kondisi sosial
ekonomi orang tua atau wali murid rata-rata menengah kebawah dan tingkat kepedulian cukup baik.
Kondisi, dan peluang yang demikian itu menimbulkan dampak positif bagi perkembangan pendidikan di
MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate. Sebagai contoh : sumbangan orang tua dalam bentuk iuran
komite dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan. Penyediaan sarana prasarana pembelajaran
tidak menemui kendala yang berarti. Dengan visi dan misi yang jelas, di upayakan terus menerus,
maka terwujudlah cita-cita menjadi kenyataan sesui dengan keinginan kita bersama, yaitu
terpenuhinya 8 ( delapan) stardar pendidikan nasional. Dari tahun ke tahun secara bertahap terjadi
perubahan dan perkembangan yang signifikan dan salah satu madrasah yang terfavorit di kota Ternate
yang telah memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, dengan sistem pembelajaran
yang di lengkapai dengan LCD Proyektor dan CCTV yang bertujuan membantu guru dalam proses
pembelajaran ( KBM ) dan pemantauan di setiap ruang.
3
Fasilitas yang di miliki MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate antara lain ruang kelas sejumlah 9
ruang, laboratorium komputer 1 ruang yang di lengkapi dengan 10 unit komputer dengan spesifikasi
pentium IV dengan jaringan internet, perpustakaan, Lapangan olah raga, aula, mushollah yang
representatif dan lapangan olahraga yang memadai. Tahun pelajaran 2016 / 2017 madrasah ini telah
menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dari kelas VII, VIII dan IX, sedangkan Kurikulum 2013
diberlakukan bagi mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (Aqidah Akhlak, Qur’an Hadits, Fiqih,
Sejarah Kebudayaan Islam) dan Bahasa Arab bagi siswa Kelas VII dan kelas VIII.
MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate memiliki tenaga pendidik dan kependidikan sebagai
berikut, tenaga guru sejumlah 25 orang dan tenaga tata usaha 1 orang. Dari jumlah 25 guru terdiri
dari 13 orang guru PNS, 12 orang guru tidak tetap. Sesuai dengan ketentuan yang ada bahwa guru
mts minimal berkualifikasi ijazah S1 / akta IV, kondisi guru MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate 94,44
% berkualifikasi ijazah S1 / akta IV, 2 0rang guru berpendidikan S2.
Guna meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan amanat undang -undang sistem
pendidikan nasional NO. 20 Tahun 2003 perlu disusun seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta acuan yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan setiap bidang studi
tertentu yang di sebut dengan kurikulum.
Kurikulum MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate adalah kurikulum operasional yang di susun dan
di sesuaikan dengan satuan pendidikan. Kurikulum di kembangkan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan ini
meliputi tujuan pendidikan nasional yang di sesuaikan dengan kekhasanannya, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulim MTs Alkhairaat Kalumpang
Ternate di susun untuk penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di
lingkungan MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate.
Pengembangan kurikulum MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate mengacu pda standar nasional
pendidikan untuk menjamin pencampaian tujuan pendidkan nasional. Standar nasional pendidikan
yang terdiri atas : standar isi, Proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidkan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu standar isi ( SI ) dan standar kompetensi lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi
MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate dalam mengembangkan kurikulum.
4
Kurikulum MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate disusun bersama oleh komponen madrasah
antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk belajar :
10. Siap memasuki jenjang pendidikan berikutnya yang unggul dan bertaraf internasional,
11. Membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, inovatif,
efektif dan menyenangkan.
Kurikulum MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta
didik dan memperhatikan kondisi dan potensi wilayah yang dapat dikembangkan sebagai substansi
kurikulum. Kondisi dan potensi yang dimiliki sekolah diantaranya :
1. Kondidi geografis, letak MTs Negeri Alkhairaat Kalumpang Ternate berada di Tengah Tengah
Kota Ternate.
2. Latar belakang ekonomi orang tua siswa rata-rata berpenghasilan menengah kebawah dengan
prosentase 45 % pegawai dan wiraswasta, 55 % petani, nelayan dll.
3. Sosial budaya, kesadaran masyarakat terhadap pendidikan cukup baik,
4. Kondisi steakholder sangat mendukung / lingkungan sekitar mayoritas masyarakat muslim.
Hal ini tergambar pada profil dan rencana strategi ( renstra ) madrasah, telah dituangkan dalam visi
dan misi madrasah. Kurikulum MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate merupakan kurikulum operasional
madrasah yang dijadikan pedoman bagi semua warga madrasah, sangat diharapkan kurikulum ini
dapat memberikan layanan yang prima kepada peserta didik, untuk mengembangkan potensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada ALLAH SWT, berakhlak mulia, berpengetahuan,
5
sehat jasmani dan rohani, terampil, kreatif, mandiri, bertanggung jawab, bermanfaat bagi lingkungannya
serta sanggup berkompetisi secara global dan mandiri. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di MTs
Alkhairaat Kalumpang Ternate mulai diberlakukan secara bertahap sejak tahun 2006, pada kelas VII.
Pada tahun pelajran 2008 – 2009 telah di lakukan secara menyeluruh pada semua tingkatan kelas.
Sedangkan Pemberlakuan Kurikulum 2013 dimulai tahun pelajaran 2015 – 2016 diterapkan pada siswa
kelas VII, namun adanya surat dari Dirjen Pendis Kementerian Agama , maka pada semester genap,
mauatan kurikulum Mata pelajaran Umum kembali ke Kurikulum 2006 (KTSP), sedangkan mata
pelajaran PAI dan bahasa Arab tetap mengacu pada muatan kurikulum 2013, dan insya llah pada tahun
pelajaran 2016 – 2017 di MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate sudah memberlakukan Kurikulum 2013
pada semua tingkatan dengan menunggu arahan dan edaran dari Kementerian Agama. Keberhasilan
penyelenggaran pendidkan di MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate dapat tercapai jika proses
pembelajaran mampu membentuk pola perilaku peserta didik sesuai dengan tujuan pendidikan, serta
dapat dievaluasi melalui alat tes yang valid, konsisten dan bertanggung jawab, sehingga tujuan
pendidikan madrasah dapat tercapai, terukur sesuai visi dan misi madrasah.
B. LANDASAN YURIDIS
1. Undang-undang republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
dan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional
pendidkan mengamanatkan bahwa kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
disusun oleh satuan pendidkan dengan mengacu pada standar isi ( SI ) dan standar
kompetensi lulusan ( SKL ) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh badan standar
nasional pendidkan (BSNP ).
Peraturan menteri pendidkan nasional RI Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi ( SI )
pasal 1 menyatakan bahwa “ standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah “
yang selanjutnya disebut “ standar isi “ mencakup lingkup materi minimal dan tingkat
kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidkan tertentu.
6
menengah yang disusun oleh BSNP ; ayat ( 5 ) menyatakan bahwa kurikulum
satuan pendidkan dasar dan menengah ditetapkan oleh satuan pendidkan
dasar dan menengah setelah memperhatikan pertimbangan dari komite
sekolah atau komite madrasah ; pasal 2 ayat ( 1 ) menyatakan bahwa satuan
pendidkan dasar dan menengah dapat menerapkan KTSP mulai tahun ajaran
2006 / 2007 ; ayat ( 2 ) menyatakan bahwa satuan pendidikan dasar dan
menengah harus sudah mulai menerapkan KTSP paling lambat tahun ajaran
2009 / 2010 ;
Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 1287 Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum 2013 pada pasal 1 ayat (1) menyatakan implementasi
kurikulum 2013 di Madarasah Ibtidayah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs),
Madarasah Aliyah (MA)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) dilaksanakan mulai
tahun pelajaran 2014 – 2015.
C. KOMPONEN KURIKULUM
1. Tujuan
2. Materi pelajaran
3. strategi pembelajaran
4. Struktur kurikulum
5. Analisis kurikulum
7
E. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH
Ada beberapa prinsip yang menjadi acuan pengembangan kurikulum madrash, di antaranya yaitu :
1. Relevan, secara substansial baik dokumen 1 maupun dokumen 2 beserta lampiran lainnya
disesuaikan dengan kondisi madrasah maupun kondisi secara global.
2. Konsisten, dalam pengembangan kurikulum selalu mengacu pada aturan-aturan baku yang di
keluarkan Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ) dengan kata lain taat asas.
3. Aktual dan koseptual, sesuai dengan fakta di lapangan dan nyata dalam kehidupan.
6. Kondisi daerah atau wilayah madrasah berada dalam tataran lingkungan yang relevansinya
dengan basis sosio-kultur masyarakat yang religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan.
8
BAB II
TUJUAN, VISI DAN MISI
Visi
Mewujudkan Madrasah Tsanawiyah Alkhairaat Kalumpang Ternate yang unggul dalam bidang
Ilmu Pengetahuan dan teknologi, dijiwai rasa iman dan taqwa serta dapat mengaktualisasikan
dalam kehidupan bermasyarakat.
Misi
1. Menanamkan dasar – dasar keilmuan yang dilandasi imtaq guna meraih iptek
3. Menciptakan suasana belajar yang PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif
dan Menyenangkan)
9
C. TUJUAN MADRASAH
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan
3. Menyiapkan peserta didik agar mampu menguasai bahasa internasional dan teknologi
informasi
4. Menyiapkan peserta didik agar mampu berkompetisi dalam berbagai olimpiade, lomba seni
dan olahraga baik di tingkat lokal maupun nasional.
6. Membangun kecakapan hidup yang akhlaqulkarimah yang meliputi ; personal skill, thinking
skill, social skill, academic skill dan vocational skill.
7. Meningkatkan kualita s lingkungan madrasah yang rindang, bersih, indah, nyaman dan asri.
10
BAB III
A. STRUKTUR KURIKULUM
1. Kerangka Dasar
Struktur kurikulum MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai dari jenjang kelas VII sampai
dengan kelas IX serta terdiri atas sejumlah mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
Struktur kurikulum dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar yang tertuang dalam
standar isi bersifat baku yang sesuai pada visi dan misi MTs Negeri Ternate yang terdiri dari :
11
a. Komponen Mata Pelajaran
Pada tahun pelajaran 2014 – 2015 MTs Negeri Ternate menggunakan Struktur Kurikulum yang
berdasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Kurikulum 2013 yang disusun
berdasarkan standar kompetansi atau Kompotensi Inti dengan struktur kurikulum sebagai berikut:
12
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS VII KELAS VIII KELAS IX
13
Tabel 1. Kurikulum KTSP
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama :
a. Quran Hadits 2 2 2
b. Fikih 2 2 2
c. Akidah Akhlak 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan
2 2 2
Islam
e. Bahasa Arab 4 4 4
2. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Bahasa Inggris 4 5 5
5. Matematika 4 4 4
6. IPA 4 5 5
7. IPS 4 4 4
8. Seni Budaya 2 2 2
10. BP / BK - - -
B.Keterampilan Pilihan:
14
12. Kerajinan Tangan ( Jahit Menjahit ) 2 2 2
C.Pengembangan Diri :
14. Akademik 2 2 2
JUMLAH 48 50 50
15
b. Penjabaran Muatan Kurikulum
Tabel 2. STRUKTUR KURIKULUM DAN BENTUK ORIENTASI PEMBELAJARAN
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama :
1. Pembelajaran membumi
Cinta bangsa dan negara
2. Kemampuan berbicara /
3. Bahasa Indonesia
menulis Cinta bangsa indonesia
3. Prestasi UN
1. Pembelajaran membumi
Cinta ilmu pengetahuan dan
2. Kemampuan berbicara /
teknologi
4. Bahasa inggris menulis
3. Prestasi UN Cinta keunggulan
4. Pemenangan olimpiade
16
1. Pembelajaran dua bahasa Cinta ilmu pengetahuan dan
2. Pembelajaran membumi teknologi
5. Matematika
3. Pemenangan olimpiade
Cinta keunggulan
4. Prestasi UN
10. BP / BK
B. Ketrampilan pilihan :
17
15. Ekstrakurikuler
JUMLAH
18
c. Dasar Pengembangan Kurikulum Dan Program
Tabel 3. Dasar pengembangan Kurikulum Dan Program
KEGIATAN DASAR
NO KOMPONEN
PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN
A. Mata Pelajaran
1 Pendidikan Agama :
SI/SKL kemenag
1.1 Qur’an Hadits 1. Pelajaran qur’an hadits pengembangan
sendiri
SI/SKL kemenag
1. Pelajaran fikih
1.2 Fikih pengembangan
2. Praktek shalat sendiri
SI/SKL kemenag
1. Pelajaran akidah akhlak
1.3 Akidah Akhlak pengembangan
2. Penerapan akhlak sendiri
SI/SKL kemenag
Sejarah kebudayaan 1. Pelajaran SKI
1.4 pengembangan
islam 2. Wisata sejarah sendiri
SI/SKL kemenag
1. Pelajaran bahasa arab
1.5 Bahasa arab pengembangan
2. Pidato bahasa arab sendiri
19
1. Pelajaran bahasa
indonesia SI/SKL diknas
3 Bahasa indonesia 2. Pembinaan karya tulis pengembangan
ilmiah sendiri
3. Orasi ilmiah
1. Pelajaran matematika
5 Matematika SI/SKL diknas
2. Kecakapan menghitung
Pendidikan jasmani
9 1. Pelajaran penjaskes SI/SKL diknas
dan olahraga
B
Ketrampilan pilihan / mulok
20
13
Muatan lokal : baca tulis al- 1. Pendidikan al-qur’an KTSP madrasah
qur’an / budaya daerah 2. Tasbak
C Pengembangan diri :
KTSP madrasah
14 Pendidikan karakter 1. Pendidikan akhlak
Praktek ibadah
16 1. Shalat wajib / sunnat SI/KTSP madrasah
shalat
21
B. Verbalisasi Muatan Kurikulum
1. Mata Pelajaran
MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate, menerapkan mata pelajaran wajib sebagai berikut ;
Pendidikan Agama meliputi: agama Islam, bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia,
mencakup Etika Budi Pekerti atau moral sebagai implemantasi nilai-nilai keagamaan dalam
kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Kewarganegaraan, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran peserta didik akan
hak dan kewajiban dan memberikan pemahaman tentang persatuan dan kesatuan serta ras
patriotisme terhadap bangsa, negara dan agama.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnoligi, informasi dan komunikasi, bertujuan untuk
memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan tekhnoligi serta membudayakan berfikir
ilmiah secara kritis, kreatif, mandiri dan inovatif.
Pendidikan seni budaya, bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan mengekspresikan serta
mengapresiasikan keindahan mencakup apresiasi dan ekspresi baik dalam kehidupan
individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan, sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
Pendidikan Bahasa Indonesia, bertujuan untuk mengembangkan kompetensi berkomunikasi
berbahasa dalam bentuk lisan dan tulisan dengan baik dan benar dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Pendidikan Bahasa Inggris, bertujuan memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya
bahasa inggris dalam berkomunikasi untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam
masyarakat global mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antar
bahasa dan budaya.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan potensi fisik dan
membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat meliputi sikap dan perilaku hidup sehat
yang bersifat individual maupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan.
Pendidikan IPS, bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan menghargai keanekaragaman
sosial budaya masyarakat yang majemuk.
22
C. Muatan Lokal
Dalam rangka menjawab tantangan jaman yang semakin kompetitif akibat dari cepatnya
arus informasi teknologi yang menyebabkan semakin besar dampak perubahan positif maupun
negatif maka nilai-nilai agama dan muatan pembelajaran yang berkaitan dengan pembentukan
karakter dan panajaman domain emosional dan spiritual perlu di perpadat tanpa menegaskan
kompetensi intelektual anak didik.
Secara keseluruhan muatan lokal alokasi waktunya perminggu tercantum pada struktur
kurikulum MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate. Adapun standar kompetensi kelulusan dan
kompetensi dasar untuk muatan lokal sebagai berikut:
Pendidikan Al-qur’an
qur’an)
23
Pidato bahasa inggris dan
3 bahasa arab / pengembangan 80 menit
bahasa
80 menit
Pendidikan karakter
4 (dilaksanakan pagi
Pengembangan diri
dan siang)
D. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan megekspresikan kompetensi diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat
setiap peserta didik. Kegiatan pengembangan diri di MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate
diwujudkan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler, pembiasaan, pengembangan dwi bahasa,
bimbingan konseling yang dilaksanakan di luar jam pelajaran dengan alokasi waktu 2 (dua) jam
pelajaran (2 x 40 menit) yang difasilitasi oleh pembimbing ekstrakurikuler, keagamaan dan
konselor.
1 Akademik
24
Bimbingan Bahasa Arab Jum’at 07.30 – 08.50 Ruang Belajar
Gedung
Bulu Tangkis Jum’at 09.10 – 10.30
Olaharaga
Keterangan :
Setiap siswa wajib mengikuti dua macam kegiatan pengembangan diri (1 kegiatan akademik
dan 1 kegiatan seni olaharaga) dengan minat dan bakat sesuai dengan jenis pengembangan diri
yang tersedia.
Khusus pengembangan diri kepramukaan wajib diikuti oleh siswa kelas VII, VIII dan IX.
Penilaian pembiasaan dilakukan oleh guru agama.
25
Pendidikan keagamaan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik yang diajarkan oleh guru-guru
agama.
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengembangan diri berupa kegiatan ekstrakulikuler wajib diikuti seluruh siswa pada setiap tingkat
kelas VII, VIII, dan IX. Adapun jenis kegiatan ekstrakurikuler di MTs Alkhairaat Kalumpang
Ternate sebagai berikut:
1. Pramuka
2. Palang Merah Remaja (PMR)
3. Pasukan Pengibar Bendera Merah Putih
4. Bimbingan Tartil Quran dan tilawah
5. Bimbingan Dakwah
6. Seni Musik
7. Seni Tari
8. Ketrampilan Jahit Menjahit
9. Olah Raga, yang terdiri dari Tenis Meja, Bola Volly, Basket, Bulutangkis, Sepak bola,
Pencak Silat dan atletik.
10. Baca Tulis Al-Qur’an
11. Pengembangan IPTEK, yang terdiri dari Bimbingan Olimpiade Fisika, Biologi, dan
Matematika.
12. Bimbingan Bahasa.
Waktu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan diluar jam Kegiatan belajar
Mengajar dan setelah semester yang disesuaikan dengan waktu yang tersedia baik oleh pembina
maupun pihak sekolah. Kegiatan daftar guru pembimbing dan jadwal terlampir.
2. Pembiasaan
26
2. Melaksanakan Dzikir dan Doa
Penanggung
No Kegiatan Waktu Tempat
Jawab
Senin
1. Upacara hari senin Lapangan MTs N Guru jaga
30 menit
Dzikir awal
pembelajaran dan Senin-sabtu Guru mata
2. Kelas
menghadapi ujian 15 menit pelajaran
nasional
Keterangan :
F. Alokasi Waktu
Untuk kelas VII, VIII dan IX diberikan waktu 2 jam pelajaran (ekuivalen 2 x 40 menit). Khusus untuk
kelas IX diberi Les Tambahan secara intensif untuk persiapan menghadapi Ujian Akhir pada
semester Genap
G. Beban Belajar
MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate melaksanakan pembelajaran menggunakan sistem
paket yang berarti bahwa semua peserta didik wajib mengikuti seluruh program pembelajaran,
kegiatan pengembangan diri dan pembiasaan dengan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk
setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku di MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate.
Beban belajar di rumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstrukutr. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
proses interaksi antara peserta didik dengan guru. Penugasan terstruktur adalah kegiatan
pendalaman materi pembelajaran yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar kompetensi
dan waktu penyelesaian tugasnya ditentukan oleh guru. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh guru untuk mencapai
standar kompetensi dan waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Beban belajar tatap muka setiap jam pembelajaran adalah 40 menit. Waktu untuk
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur maksimum 50% dari jumlah waktu
kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
28
Jumlah jam pembelajaran di kelas VII, VIII, IX sesuai dengan struktur kurikulum yang
terdapat pada Standar isi yaitu 32 jam pembelajaran/minggu. Sedangkan struktur kurikulum MTs
Alkhairaat Kalumpang Ternate untuk kelas VII, VIII, dan IX terdapat penambahan jumlah jam
pada mata pelajaran pilihan sehingga jumlah jam pembelajaran 36 (tiga puluh enam) jam pelajaran
perminggu.
Tabel 7. Rekapitulasi Jam Pembelajaran Wajib dan Tambahan Kelas VII,VIII dan IX
1 VII 46 4
2 VIII 38 12
3 IX 38 12
Total 150 28
Penambahan jumlah jam tersebut telah dipertimbangkan untuk melayani peserta didik mencapai
standar kompetensi lulusan.
Pengaturan alokasi waktuuntuk setiap mata pelajaran yang terrdapat pada semester ganjil dan
genap dalam satu tahun pelajaran dapat dilakkan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar
yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah jam pelajaran per minggu secara
keseluruhan pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta
didik dalam mencapai kompetensi. Adapun beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan MTs
Negeri 427 Ternate adalah sebagai berikut:
29
VII 40 50 37 1850
VIII 40 50 37 1850
IX 40 54 28 1504
BAB IV
KRITERIA
Dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, tingkat esensial dan
kompleksitas kompetensi dasar, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran, MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate menetapkan ketuntasan
belajar minimal yang berbeda beda untuk setiap mata pelajaran dan setiap tingkat kelas. Kepada
peserta yang telah mencapai ketuntasan diberi layanan pengayaan dan bagi peserta didik yang
belum mencapai ketuntasan diberi layanan perbaikan (remedial). MTs Alkhairaat Kalumpang
Ternate berupaya untuk selalu meningkatkan ketuntasan belajar minimal agar dapat mencapai
ketuntasan maksimal. Penetapan KKM MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate dilakukan oleh guru-
guru mata pelajaran sejenis dalam koordinassi pengembangan kurikulum di sekolah melalui
langkah-langkah :
4. Merata-ratakan KKM per aspek dari semua Kompetensi Dasar yang ada.
KKM
Qur’an Hadits 75 76 75 76 75 76
Aqidah Akhlak 75 76 75 76 75 76
1.
Fiqih 75 76 75 76 75 76
Bahasa Arab 75 76 75 76 75 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 76 75 76 75 78
3 Bahasa Indonesia 75 76 75 76 75 75
4 Matematika 75 76 75 76 75 75
31
KKM
MATA
No KELAS VII KELAS VIII KELAS IX KET
PELAJARAN
5 Bahasa Inggris 75 75 75 75 75 75
Ilmu
6 Pengetahuan 75 75 75 75 75 75
Alam
Ilmu
7 Pengetahuan 75 75 75 75 75 75
Sosial
8 Seni Budaya 75 75 75 75 75 75
9 Penjaskes 75 75 75 75 75 75
10 Ketrampilan 75 75 75 75 75 75
Tekhnologi
11 Informasi dan 75 75 75 75 75 75
Komunikasi
Baca Tulis Al
12 75 75 75 75 75 75
Qur’an
32
Kenaikan kelas dilaksanakan di setiap akhir tahun pelajaran, ditentukan dari hasil belajar peserta
didik selama dua semester, sesuai dengan kriteria kenaikan kelas yang telah ditentukan dalam
rapat pleno dewan guru dan steakholder sekolah. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik
dilakukan evaluasi dan penilaian secara menyeluruh dan berkesinambungan. Bentuk penilaian di
MTs Alkhairaat Kalumpang Ternate berbentuk tes dan non tes, berupa tes tertulis yaitu pilihan
ganda dan uraian, tes praktik, tes lisan, portofolio, penugasan proyek dan atau produk.
2. Kriteria Kelulusan
Penetapan dan penentuan kelulusan mangacu pada ketentuan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 72 Ayat ( 1 ), yaitu peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
33
b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran,
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah
raga dan kesehatan.
c) Lulus ujian sekolah, untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
d) Lulus Ujian Nasional ( UN ).
Ketentuan mengenai ujian sekolah dan ujian nasional menyesuaikan dengan Prosedur
Operasionnal Standar Ujian Nasional dan peraturan yang berlaku.
J. Penilaian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan
pencapaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan
berdasarkan standar penilaian pendidikan yang berlaku secara nasional.
Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. Ulangan
tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.
Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah didasarkan pada
prinsip-prinsip sebagai berikut:
34
1. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur.
2. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender.
4. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
7. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
8. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan.
9. akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes,
observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
2. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja.
3. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau
di luar kegiatan pembelajaran.
4. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah
dan/atau proyek.
35
5. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a)
substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b) konstruksi, adalah
memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (c)
bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai
dengan taraf perkembangan peserta didik.
6. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian
sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta
memiliki bukti validitas empirik.
7. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi
persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta
menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antarsekolah, antardaerah, dan
antartahun.
1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh
pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
2. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan silabus
yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan
oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
4. Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau
aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh satuan
pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah untuk memperoleh pengakuan atas prestasi
belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
5. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran kelompok mata
pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan
36
kesehatan ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh
pendidik.
6. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh
satuan pendidikan.
7. Melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan
mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasah.
9. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan perilaku beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru agama dengan memanfaatkan informasi dari
pendidik mata pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
10. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab
sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-
nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian
dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru
pendidikan kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata
pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
11. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok mata pelajaran yang
relevan.
12. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan
yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala sekolah/madrasah.
13. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan
harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran
remedi.
14. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai
pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar.
37
15. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan langkah-langkah yang
diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN.
17. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah satu syarat
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu pertimbangan dalam seleksi
masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
18. Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk
pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan serta pembinaan dan pemberian
bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk
memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas
kegiatan pembelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
2. Mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik penilaian yang sesuai pada
saat menyusun silabus mata pelajaran.
3. Mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan teknik
penilaian yang dipilih.
5. Mengolah hasil penilaian untuk mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar
peserta didik.
38
8. melaporkan hasil penilaian mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada pimpinan
satuan pendidikan dalam bentuk satu nilai prestasi belajar peserta didik disertai deskripsi
singkat sebagai cerminan kompetensi utuh.
9. Melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian
kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai informasi untuk
menentukan nilai akhir semester akhlak dan kepribadian peserta didik dengan kategori
sangat baik, baik, atau kurang baik.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi
peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian tersebut meliputi kegiatan sebagai berikut:
3. Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan yang menggunakan sistem
paket melalui rapat dewan pendidik.
5. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran
pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat dewan pendidik dengan
mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
6. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui rapat dewan pendidik
dengan mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik dan nilai hasil ujian
sekolah/madrasah.
39
7. Menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta didik dari
ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Madrasah bagi satuan
pendidikan penyelenggara UN.
8. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada
setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan
pendidikan.
9. Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan
kabupaten/kota.
10. Menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik
sesuai dengan kriteria: menyelesaikan seluruh program pembelajaran. memperoleh nilai
minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia; kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
kelompok mata pelajaran estetika; dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan. lulus ujian sekolah/madrasah. lulus UN.
11. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta didik yang
mengikuti Ujian Nasional bagi satuan pendidikan penyelenggara UN.
12. Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi satuan
pendidikan penyelenggara UN.
Penilaian Kelas
Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guru yang berkaitan dengan
pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi dasar setelah mengikuti proses
pembelajaran.
Data yang diperoleh pendidik selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan
melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi dasar atau indikator yang akan
dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
40
Pendidikan masing-masing. Data tersebut diperlukan sebagai informasi yang diandalkan sebagai
dasar pengambilan keputusan.
Ranah Penilaian
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan penjabaran dari standar isi dan standar
kompetensi lulusan. Di dalamnya memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar secara utuh
yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik masing-masing mata
pelajaran.
Teknik Penilaian
Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan belajar
peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik
pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta
didik berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai. Penilaian
kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian kompetensi yang memuat
satu ranah atau lebih. Berdasarkan indikator-indikator ini dapat ditentukan cara penilaian yang
sesuai, apakah dengan tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan perseorangan atau
kelompok. Untuk itu, ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian
sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian
diri.
41
Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktik di laboratorium,
praktek sholat, praktek OR, presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi,
membaca puisi/ deklamasi dll. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena
apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Nilai
No Aspek Yang Dinilai 3 4
1 2
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
Keterangan nilai:
4 = sangat kompeten
3 = kompeten
42
2 = cukup kompeten
1 = tidak kompeten
Kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut
Skor maksimum : 5 x 4 = 20
Kategori kriteria :4
Rentangan Nilai : 20 - 4
------- = 4
Penilaian Tertulis
1. Pengertian
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan tes dimana soal dan
jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal peserta
didik tidak selalu merespon dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang
lain seperti menjawab secara lisan, memberi tanda, mewarnai, menggambar, melakukan sesuatu,
dan lain sebagainya.
2. Teknik Penilaian
Ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
a.memilih jawaban, yang dibedakan menjadi:
1) pilihan ganda
2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak)
3) menjodohkan
4) sebab-akibat
43
1) isian atau melengkapi
2) jawaban singkat atau pendek
3) uraian
Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, menjodohkan
dan sebab akibat merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah , yaitu
kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai
kemampuan berpikir tinggi dengan cakupan materi yang luas. Peserta didik tidak mengembangkan
sendiri jawabannya, sehingga cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta
didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini
menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi
menghafalkan soal dan jawabannya. Selain itu tes bentuk pilihan ganda kurang mampu
memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan balik guna mendiagnosis kelemahan
peserta didik atau memodifikasi kegiatan pembelajaran. Karena itu kurang dianjurkan
pemakaiannya dalam penilaian kelas yang otentik dan berkesinambungan. Namun tes bentuk
tersebut banyak digunakan untuk penilaian keterampilan berbahasa yang dilakukan secara formal.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat,
memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari. Peserta didik
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan
menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kompetensi, misalnya
mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain
cakupan materi yang ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam
mengoreksi jawaban.
44
Penilaian Proyek
Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan,
kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran
tertentu secara jelas.
Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
a. Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu
pengumpulan data serta penulisan laporan.
b. Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman
dan keterampilan dalam pembelajaran.
c. Keaslian
Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan
kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.
Perencanaan:
1. a. Persiapan
b. Rumusan Judul
Pelaksanaan
a. Sistematika Penulisan
b. Keakuratan Sumber Data/Informasi
2. c. Kuantitas Sumber Data
d. Analisis Data
e. Penarikan Kesimpulan
Laporan Proyek
3. a. Performans
b. Presentasi / Penguasaan
Total Skor
Penilaian Produk
Pengertian
46
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu produk.
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi
dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang
terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
a Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
b Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
c Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik
sesuai kriteria yang ditetapkan.
Kelas/Smt : IX/1
47
Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis percobaan listrik dinamis dalam
Kehidupan sehari-hari
sehari-hari
1 Ahmad 4 3 4 11
2 Ita 3 4 3 10
3 Wahyu 4 3 3 10
48
4 Tati 4 4 4 12
Skor yang diperoleh siswa tidak otomatis menjadi nilai tetapi harus dikonversi dulu. Banyak cara untuk
mengkonversi skor menjadi nilai, salah satu konversi yang sederhana yaitu menggunakan kriteria dalam
bentuk presentase.
skor maksimum
11
= ------- x 10
12
= 9,1
Penilaian Portofolio
Pengertian
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi
yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.
Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap
terbaik oleh peserta didik, lembar jawaban tes yang menunjukkan soal yang mampu dan tidak
mampu dijawab (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu
dalam satu mata pelajaran.
49
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode
untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh
guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta
didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus melakukan
perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar
peserta didik melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto,
lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dsb.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di
sekolah, antara lain:
50
e. Kepuasan
Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan
peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.
f. Kesesuaian
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang tercantum
dalam kurikulum.
b Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda. Misalnya,
untuk kemampuan menulis peserta didik mengumpulkan karangan-karangannya.
Sedangkan untuk kemampuan menggambar, peserta didik mengumpulkan gambar-
gambar buatannya.
51
c Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder
di rumah masing-masing atau loker masing-masing di sekolah.
d Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik
sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.
e Sebaiknya tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para
peserta didik sebelum mereka membuat karyanya . Diskusikan cara penilaian kualitas
karya para peserta didik. Contoh, kriteria penilaian kemampuan menulis karangan yaitu:
penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika
penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) guru dan
berusaha mencapai standar tersebut.
f Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat
membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang
kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini
dapat dilakukan pada saat membahas portofolio.
g Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi
kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat
“kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya
yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
h Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang
tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga
orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya.
Pengertian
Penilaian diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya
sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya
dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Tujuan
52
utama dari penilaian diri adalah untuk mendukung atau memperbaiki proses dan hasil belajar.
Meskipun demikian, hasil penilaian diri dapat digunakan guru sebagai bahan pertimbangan untuk
memberikan nilai. Peran penilaian diri menjadi penting bersamaan dengan bergesernya pusat
pembelajaran dari guru ke siswa yang didasarkan pada konsep belajar mandiri ( autonomous
lerning).
Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian
seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas antara lain:
1) dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi
kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
2) peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka
melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya;
3) dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur,
karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
Teknik Penilaian
Ada kecenderungan peserta didik akan menilai diri terlalu tinggi dan subyektif. Karena itu, penilaian
diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik
di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
a) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri.
b) Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
c) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
53
d) Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala
penilaian.
e) Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
f) Guru mengkaji hasil penilaian, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan
penilaian diri secara cermat dan objektif.
g) Lakukan tindakan lanjutan, antara lain guru memberikan balikan tertulis, guru dan siswa
membahas bersama proses dan hasil penilaian
Tanggapan
No Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar Keterangan
1 0
1 = Paham
Aljabar
0 = Tidak Paham
a. Menggunakan aturan pangkat
1. b. Menggunakan aturan akar
c. Menggunakan aturan logaritma
d. Memanipulasi aljabar
2. Dst
Catatan:
Guru menyarankan kepada peserta didikk untuk menyatakan secara jujur sesuai kemampuan yang
dimilikinya, karena tidak berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya bertujuan untuk perbaikan proses
pembelajaran.
Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang dapat mengumpulkan informasi hasil
dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk
54
memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap
seseorang. Lagi pula, interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena anak terus berkembang
sesuai dengan pengalaman belajar yang dialaminya.
BAB V
55
KALENDER PENDIDIKAN
56
MINGGU 6* 13* 20* 27 * = Hari Minggu
SELASA 1 8 15 22 29 = Tasyrik/Qurban
RABU 2 9 16 23 30
KAMIS 3 10 17 24
JUM’AT 4 11 18 25
SABTU 5 12 19 26
SELASA 6 13 20 27 =UTS
= Libur /Cuti Nasional
RABU 7 14 21 28
KAMIS 1 8 15 22 29
JUM’AT 2 9 16 23 30
SABTU 3 10 17 24 31
RABU 4 11 18 25
KAMIS 5 12 19 26
57
JUM’AT 6 13 20 27
SABTU 7 14 21 28
SABTU 2 9 16 23 30
58
MINGGU 7* 14* 21* 28* * = Hari Minggu
RABU 3 10 17 24
KAMIS 4 11 18 25
JUM’AT 5 12 19 26
SABTU 6 13 20 27
HARI EFEKTIF = 25
MARET
2016
TANGGAL KETERANGAN
SABTU 5 12 19 26
HARI EFEKTIF = 24
APRIL
2016
TANGGAL KETERANGAN
SENIN 4 11 18 25 = US SMP/MTs
RABU 6 13 20 27
59
KAMIS 7 14 21 28
JUM’AT 1 8 15 22 29
SABTU 2 9 16 23 30
HARI EFEKTIF = 24
M E I
2016
TANGGAL KETERANGAN
HARI EFEKTIF = 4
JUNI
2016
TANGGAL KETERANGAN
60
NO BULAN TANGGAL KEGIATAN KET
Agustus
2. 17 HUT Kemerdekaan RI
2015
1 - 31 Hari Efektif Belajar
61
NO BULAN TANGGAL KEGIATAN KETERANGAN
14 – 22 Pengembangan Diri/Remedial
Desember
6. 23 Pembagian Buku Raport
2015
24 Maulid Nabi Muhammad SAW
25 Hari Natal
1
Libur tahun Baru 2016
7. Januari 2016 2-3
Kegiatan HAB Kemenag
4 - 30
Hari Efektif Belajar
62
NO BULAN TANGGAL KEGIATAN KETERANGAN
9 Libur Nasional
28 - 30 UAMBN
30 - 31 Remedial/Pengembangan Diri
63
BAB VI
64
PENUTUP
Puji Syukur kami Panjatkan kehadirat Allah SWT bahwa Dokumen Kurikulum ini telah
disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Madrasah. Setiap kegiatan
dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran hendaknya senantiasa
berpedoman pada kurikulum yang telah disusun. Pada akhirnya kurikulum ini akan disosialisasikan
dan dilaksanakan seluruh warga Madrasah/sekolah, sehingga setiap warga Madrasah/sekolah
memiliki tanggung jawab dan kesungguhan dalam melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan
Kurikulum.
Penyusunan Kurikulum ini merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah. Tahap
kegiatan penyusunan Kurikulum secara garis besar telah kami lakukan meliputi: penyiapan dan
penyusunan draf, review dan revisi serta finalisasi dan pemantapan. Langkah-langkah yang lebih
rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan diselenggarakan oleh Tim Pengembang Kurikulum
Madrasah/Sekolah.
Kami menyadari bahwa, Kurikulum ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan dan diucapkan terima kasih.
65