Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang Pemberontakan APRA Sultan Hamid II sendiri lebih berpihak kepada

aliran negara federal RIS sehingga tidak


Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi mengkehendaki hilangnya RIS. Pemberontakan
terjadinya pemberontakan ratu adil di Indonesia. APRA tersebut sebagai usaha untuk
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah mempertahankan keberadaan negara RIS.
1. APRIS yang terdiri dari TNI dan KNIL  
2. Hasil konferensi meja bundar Kepentingan Belanda
3. Kepentingan kolonialisme Belanda
4. Ultimatum Raymond Westerling Pemberontakan APRA juga disebabkan karena
Belanda ingin menjajah, atau setidaknya menanam
Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat kepentingan-kepentingan politik dan ekonominya
di Indonesia.
Terbentuknya APRA berawal dari APRIS, yaitu
Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat. Pihak Belanda berniat untuk
mengeksploitasi sumber daya di Indonesia untuk
APRIS sendiri memiliki anggota yang terdiri atas mempertahankan keadaan ekonominya.
gabungan tentara KNIL Belanda dan TNI.
Sebenarnya keadaan tersebut cukup membuat Pihak Belanda tahu bahwa akan sangat sulit
mereka kesulitan, sebab di antara KNIL dengan mengintervensi secara ekonomi jika Indonesia
TNI pernah berseteru ketika peperangan sudah bersatu menjadi NKRI. Terlebih lagi,
mewujudkan kemerdekaan negara Indonesia. pemimpin Indonesia semuanya sudah antipati
terhadap kekuasaan Belanda.
Oleh karena itu, lahirlah kaum reaksioner dalam
jumlah yang cukup banyak. Mereka adalah elemen- Oleh karena itu, Belanda perlu menimbulkan
elemen APRIS yang cenderung mendukung kerusuhan di NKRI dan mempertahankan RIS.
federalisme bangsa Indonesia atau kurang suka Tindakan APRA merupakan sikap mendukung
dengan TNI dan NKRI. bangsa Belanda dalam melancarkan aksi
penjajahan mereka.
Mereka secara sukarela bergabung dengan
Angkatan Perang Ratu Adil yang kemudian juga Ultimatum Westerling
turut serta dalam pemberontakan APRA untuk
Raymond Westerling yang merupakan pimpinan
mewujudkan Indonesia federal dalam RIS.
APRA, memberikan sebuah ultimatum pada
Hasil Konferensi Meja Bundar pemerintah RIS ketika APRA belum lama
terbentuk.
Hasil dari Konferensi Meja Bundar atau yang
dikenal dengan nama KMB menjadi salah satu titik Pihaknya menginginkan supaya APRA dijadikan
awal terjadinya pemberontakan APRA. Konferensi pasukan yang berstatus resmi. Di samping itu,
tersebut diselenggarakan di Den Haag pada tahun pihaknya juga menginginkan untuk memegang
1949. penuh kekuasaan militer di daerah Pasundan.

Konferensi ini menghasilkan gagasan yang cukup Akan tetapi, karena permintaan tersebut tidak
menghebohkan yaitu adanya rencana akan dipenuhi oleh pihak pemerintah, maka anggota
dibubarkannya negara Republik Indonesia Serikat merencanakan perampasan kekuasaan melalui
(RIS). pemberontakan APRA.

Menindaklanjuti berita ini Raymond Westerling Pemberontakan ini berpusat di sekitar wilayah
berkerjasama dengan Sultan Hamid II untuk Jakarta dan Bandung. Dua kawasan yang memiliki
mendirikan APRA guna melakukan perlawanan nilai kepentingan tinggi bagi bangsa Indonesia dan
kepada pemerintahan Republik Indonesia. RIS pada saat itu.
Tujuan Pemberontakan APRA Mengganggu Proses Pengakuan Kedaulatan
Republik Indonesia oleh Belanda
Pemberontakan APRA yang diprakarsai oleh
Raymond Westerling tentu saja memiliki beberapa Salah satu pihak yang mengupayakan kegagalan
tujuan. kedaulatan Republik Indonesia yaitu panglima
tertinggi dari tentara Belanda yaitu Letjen Buurman
Diduga, tujuan utamanya adalah untuk memperkuat van Vreeden.
RIS dan melemahkan NKRI serta angkatan perang
yang dimiliki oleh Indonesia. Dengan penyerangan Pihaknya selalu menghalangi proses diakuinya
dari Westerling, harapannya adalah Indonesia Indonesia sebagai negara yang berdaulat.
menjadi tidak stabil, sehingga lemah dalam
negosiasi dengan belanda. Namun, pada akhirnya kedaulatan Republik
Indonesia diakui oleh Belanda tepatnya di tanggal
Secara umum, pemberontakan ini memiliki 27 Desember 1949. Pada saat itu, Indonesia sudah
beberapa tujuan yang antara lain adalah menjadi negara yang berbentuk republik dan telah
lepas dari bentuk negara federal.
 Mempertahankan negara RIS
 Mengganggu Proses Pengakuan Kedaulatan Mempertahankan Adanya Tentara APRA
Republik Indonesia oleh Belanda sebagai Tentara di Pasundan
 Mempertahankan Eksistensi Tentara APRA Sebenarnya ketika Indonesia merdeka, gerilyawan
sebagai Tentara di Pasundan dan tentara tidak menyatu dalam komando yang
sama.
Mempertahankan Negara RIS
Tidak sedikit dari tokoh daerah yang berperan
Berbagai perundingan yang dilakukan antara
sebagai pemimpin yang disegani walaupun tidak
Indonesia dengan Belanda dengan mediasi
memiliki bekal kemiliteran. Perjuangan yang
Australia, selalu menghasilkan keputusan yang
mereka lakukan untuk mempertahankan
merugikan pihak Indonesia.
kemerdekaan Indonesia sangatlah besar.
Walau demikian, pemerintah Indonesia, demi
Ada banyak pula pahlawan yang gugur dalam
menjaga perdamaian antara kedua negara tetap
medan peperangan tanpa dikenal oleh masyarakat.
menghimbau supaya seluruh pihak menerima
Bertepatan dengan sidang PPKI yang terakhir,
keputusan tersebut.
yaitu di tanggal 22 Agustus 1945, Indonesia
Namun, justru pihak Belanda yang melanggar memiliki rencana untuk membentuk sebuah
keputusan dalam perundingan dengan melakukan pasukan tentara.
penyerangan berupa Agresi Militer I dan II.
Orang-orang yang tergabung dalam APRA
Setelah adanya pelanggaran perjanjian ini, kedua merupakan mereka yang tidak memenuhi kriteria
pihak kembali dipertemukan dalam perundingan untuk menjadi APRIS.
KMB, yang kemudian memutuskan bahwa
Itulah mengapa pasukan APRA berusaha supaya
Indonesia menjadi negara federal.
Indonesia tetap berbentuk negara federal, sehingga
APRA mengakui bahwa keberadaannya merupakan keberadaan mereka tetap dapat dipertahankan
bagian dari negara Indonesia federal. Itulah sebagai angkatan perang.
mengapa APRA dapat memasuki wilayah
Salah satu hal yang dilakukan APRA yaitu
Indonesia dan berhasil menundukkan satu di antara
melakukan penyerangan kepada Divisi Siliwangi
beberapa negara bagian pada saat itu.
pada Januari 1950. Di mana tujuan utama yang
Setelah itu, barulah mereka melancarkan aksinya ingin dicapai yaitu agar APRA menjadi tentara di
untuk membuat Indonesia kembali terpecah belah Pasundan.
dan kembali berada di bawah kekuasaan Belanda.
Kronologi Pemberontakan APRA Pasukan tersebut diberi pesan supaya berunding
dengan Komisariat Tinggi Belanda di Jakarta.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Perundingan tersebut mendesak supaya pasukan
pemberontakan ini diawali oleh konferensi meja APRA dapat pergi meninggalkan Bandung
bundar dan ultimatum dari Westerling. Tetapi, secepatnya.
karena tidak digubris pemerintah, maka mereka
melanjutkan melancarkan serangan. Alhasil, pasukan pemberontak APRA dikejar oleh
banyak pasukan yang terdiri dari rakyat pribumi
Pemberontakan ini terpusat di dua daerah yaitu dan tentara APRIS. Atas kejadian pemberontakan
Bandung dan Jakarta, dua kawasan yang sangat APRA menyebabkan gugurnya 79 pasukan APRA.
penting bagi RIS dan juga bangsa Indonesia pada
saat itu. Pemberontakan APRA di Jakarta
Pemberontakan APRA di Bandung Selain Bandung, APRA juga melancarkan aksinya
di Jakarta. Di Jakarta sendiri ternyata terdapat
APRA melancarkan aksi pemberontakan di penghianat yang justru bekerja sama dengan tentara
wilayah Bandung di pagi hari pada tanggal 23 APRA, yang tidak lain adalah Sultan Hamid II.
Januari 1950.
Dirinya ditawari keuntungan oleh pihak tentara
Mula-mula pergerakan dilakukan di wilayah APRA akan dijadikan Menteri Pertahanan jika
Cililin. Pergerakan tersebut dipimpin oleh dua rencana yang mereka untuk melaksanakan kudeta
orang inspektur polisi dari Belanda, yaitu Van bisa berjalan dengan baik.
Beeklen dan Van der Meula.
Beberapa strategi yang mereka rencanakan
Pemberontakan ini menggunakan 800 orang diantaranya penyerangan diarahkan ke gedung
serdadu, di mana 300 orang diantaranya adalah tempat dilaksanakannya sidang kabinet RIS,
bekas anggota KNIL yang dilengkapi dengan kemudian tentara APRA akan menculik semua
persenjataan yang tergolong canggih kala itu. menteri, setelah itu orang-orang yang memiliki
peran penting di kementrian dibunuh.
Keadaan pada masa itu sungguh menyeramkan,
karena banyak sekali terjadi pembunuhan yang Akan tetapi, pemberontakan APRA di Jakarta tidak
sadis. berhasil. Hal tersebut karena aksi yang dilakukan
pasukan APRA berhasil dipatahkan oleh rakyat
Pada akhirnya, pihak pemberontak berhasil
pribumi, APRIS, dan pemerintah RIS.
menduduki Markas Anggota Divisi Siliwangi. Di
tempat ini kembali terjadi peperangan yang tidak Karena kegagalan tersebut, maka pihak
seimbang. pemberontak mundur secara perlahan-lahan.
Personil APRA yang berjumlah 150 orang
menyerang tanpa ampun kepada 18 TNI yang ada
di markas tersebut.

Kemudian, pemerintah mengambil beberapa


langkah untuk menyudahi pemberontakan APRA.
Langkah pertama, pemerintah melakukan
penekanan dan serangan balik terhadap pemimpin
pasukan Belanda.

Langkah selanjutnya, yaitu perdana menteri RIS,


Drs. Moh. Hatta memerintahkan beberapa pasukan
yang ada dibawah kendali pemerintah Indonesia
untuk ke Bandung.

Anda mungkin juga menyukai