Anda di halaman 1dari 8

Hasil tindakan pada siklus, menunjukkan bahwa

a. Proses komunikasi masih lambat dimana masih menunggu


arahan dan bimbingan dosen. Kemampuan bertanya dan
menjawab masih rendah baik dilihat dari jumlah mahasiswa yang
aktif maupun bobot pertanyaan dan jawaban yang diberikan.
b. Kepekaan sosial rendah dan pembelajaran masih banyak warna
konvensionalnya dengan dominasi peran dosen yang secara
berangsur- angsur berkurang pada pertemuan-pertemuan
berikutnya
c. Sikap individual mahasiswa masih dominan, karena mahasiswa
belum terbiasa mengemukakan pendapat dan menghargai
pendapat teman dan cenderung bertahan walau belum tentu benar
jawabannya
d. Kemampuan prediksi dan bernalar mahasiswa masih rendah
karena kurangnya kemampuan mahasiswa dalam
menginterprestasikan dan mengaplikasikan pengetahuan dan
pengalaman belajar yang telah dimiliki
e. Kesimpulan yang dirumuskan sering tidak sesuai dengan analisis
yang berkembang sehingga peran dosen juga masih tampak dalam
mengumpulkan dan menyimpulkan hasil diskusi agar mahasiswa
mempunyai pengetahuan yang utuh terhadap suatu permasalahan.
f. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan
pendekatan kooperatif telah menunjukkan peningkatan hasil
belajar mahasiswa dari nilai-nilai rata-rata pre tes 56 menjadi 63
(nilai post tes pada akhir siklus I).
Berdasarkan hasil belajar dan observasi tindakan pada silus I
dilakukan refleksi yang
a. difokuskan upaya menstimulus mahasiswa untuk mampu dan
berani mengemukakan ide, rekomendasi berdasarkan teori-teori
yang telah dipahami dalam mata kuliah prasyarat.
b. Mahasiswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk
berargumentasi dengan hipotesa-hipotesa dan asumsi-asumsi
tertentu. Peran dosen sebagai fasilitator dan memberikan
bimbingan bila proses pemecahan masalah mendapat hambatan
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Deskripsi proses dan hasil pembelajaran siklus kedua. Adapun
topik-topik permasalahan yang dibahas pada siklus kedua adalah: a)
Identifikasi jenis, isi dan eleemn laporam keuangan! Cukupkah laporan
keuangan sebagai media pertangungjawaban? b) Bagaimana struktur teori
akuntansi, konsep dan prinsip akuntansi yang dapat menghitung laba rugi
dan neraca denagn tepat? c) Bagaimana pengakuan laba menurut konsep
akuntansi dan laba menurut ilmu ekonomi? d) Bagaimana akuntansi
merespon konsep laba ekonomi? e) Bagaimana rasio keuangan dapat
memprediksi kebangkrutan, arus kas, take over dan yang lainnya?
Kondisi KBM pada siklus kedua ini menunjukkan bahwa:
a. Mahasiswa telah lebih aktif dan sistematis dalam mengemukakan
ide dan pendapatnya.
b. Terjadi komunikasi yang timbal balik secara terbatas namun
belum mampu menyangga pendapat secara lebih luas dan tajam
berdasarkan pengalaman belajar yang telah dimilikinya.
c. Suatu hal yang patut dicatat bahwa mahasiswa telah berani
mengemukakan idenya menguasai permasalahan yang dibahas
sehingga suasana KBM lebih demokratis dibandingkan dengan
siklus I.
d. Mahasiswa telah mampu menggali contoh- contoh riil dalam
masyarakat sehubungan dengan permasalahan yang dibahas
tetapi upaya pengungkapan fenomena masyarakat belum
sistematis.
e. Dalam diskusi kelas nampak adanya dominasi kegiatan oleh
mahasiswa tertentu belum terlibat secara merata dan intensif.
f. Kemampuan merumuskan hasil diskusi sudah lebih baik tetapi
belum optimal dimana wawasan mahasiswa perlu ditingkatkan,
sehingga mahasiswa belum mampu melakukan prediksi-prediksi
masa depan dengan lebih akurat berdasarkan data dan fakta
historis
g. Dosen telah mulai mengurangi perannya dan memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk
berargumentasi memanfaatkan waktu, ruang, fasilitas baik secara
individu maupun kelompok.
h. Dilihat dari hasil belajar mahasiswa juga terjadi peningkatan
tetapi belum optimal yaitu rata-rata pre tes 68 dan nilai pos tes
72,04 (terjadi peningkatan 10.35%).

Berdasarkan hasil belajar dan observasi tindakan siklus kedua


dilakukan
a. refleksi dengan menstimulus mahasiswa untuk aktif dalam
KBM secara merata (keseluruhan) dan meningkatkan
kemampuan prediksi masa depan dengan asumsi-asumsi yang
dirumuskan sehingga solusi permasalahan menjadi lebih
akurat.
Deskripsi proses dan hasil pembelajaran siklus ketiga.
Pelaksanaan tindakan pada siklus ketiga ini difokuskan pada upaya untuk
meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam KBM secara keseluruhan.
Adapun topik permasalahan kontektual yang dibahas adalah: a) Bagaimana
model, penilaian dan penentuan laba pada masa inflasi? b) Bagaimana
mengukur sumberdaya manusia sebagai asset perusahaan? c) Bagaimana
akuntansi sosio ekonomi mengukur asset masyarakat atau negara? d)
Bagaimana peranan operasional audit mengontrol kinerja perusahaan?
Kondisi KBM pada siklus ketiga dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Proses komunikasi berlangsung sangat baik dimana mahasiswa
telah
terampil dan sistematis dalam mengemukakan ide, pertanyaan maupun
jawaban berdasarkan teori dan pengalaman belajar yang dimiliki
b. Mahasiswa telah mampu memberikan contoh-contoh riil
dalam mengungkapkan fenomena aktual dalam masyarakat
sehubungan dengan permasalahan yang dibahas. Upaya
pengungkapan ide dan simpulan permasalahan terurai
secara sistematis dan operasional sehingga proses
pembelajaran berlangsung dalam suasana yang kondusif
c. Diskusi kelas berlangsung secara demokratis (tidak lagi
didominasi oleh mahasiswa tertentu) dengan bobot
pertanyaan, jawaban dan saran telah lebih baik yang
merupakan integrasi dari sejumlah konsep dan teori yang
telah dipelajari.
d. Mahasiswa telah mampu merumuskan hasil diskusi serta
membuat prediksi- prediksi berdasarkan asumsi-asumsi
tertentu.
e. Dilihat dari hasil belajar juga mengalami yang cukup
siginifikan yakni rata-rata pre tes 74,56 menjadi 82,04
(nilai pos tes) terjadi peningkatan sekitar 11%.

Dalam penelitian ini siklus 1 pem-


belajaran dilakukan dengan PBL, Dari pe- rencanaan dan pelaksanaan siklus 1
a. masih tampak kurang aktif dilihat dari aktivitas belajar siswa dikarenakan
masih berisfat teacher center dalam arti guru masih ter- biasa dengan metode
ceramah sehingga guru belum bisa menerapkan model yang digunakan.
b. Siswa masih belum bisa mengaitkan materi yang dipelajari
karena guru masih belaum sepenuhnya melaksa- nakan
pembelajaran PBL tersebut sehing- ga guru perlu
membiasakan diri dengan tahapan pembelajaran PBL.
c. Guru wajib menekankan dan melaksanakan tahapan-
tahapan sesuai dengan RPP.
d. Siswa di- kondisikan agar terlibat aktif selama pro- ses
pembelajaran dengan cara tugas yang diberikan guru wajib
dikerjakan oleh se- mua anggota kelompok.
e. Guru membentuk kelompok yang anggotanya
menggabung- kan siswa yang aktif dengan yang tidak aktif
agar memberikan pengaruh kepada siswa yang tidak aktif
menjadi aktif. Agar semua terlibat tanggung jawab
kelompok harus dilakukan oleh semua anggota ke-
lompok dengan saling membantu antar anggota.
Kemudian untuk siklus 2 aktivitas be- lajar siswa cukup meningkat
dilihat dari keterlaksanaan pembelajaran sebesar 9% untuk aktivitas belajar
siswa.
a. Dikarenakan siswa sudah mendominasi kegiatan pem- belajaran
seperti menyampaikan pendapat meskipun belum memberikan
umpan balik ketika diskusi pembelajaran dilaksanakan,
b. Guru masih terlibat dalam pendemons- trasian contoh soal sehingga
siswa masih bersikap memperhatikan saja.
c. Meningkat- an aktivitas di siklus selanjutnya yaitu ke- giatan
pembelajaran seluruhnya yang di- mulai dari pendemonstrasian
contoh soal hingga soal di dalam LKS dilakukan oleh siswa, siswa
diberi tugas untuk menyam- paikan pendapat atau presentasi secara
bergilir salam kelompok, guru tidak ikut untuk mendemonstrasikan
contoh soal a- gar siswa dapat mandiri serta guru men- dorong
siswa untuk mengutarakan pen- dapat maupun bertanya agar tidak
hanya diam duduk di belakang dengan men- dampingi siswa yang
pasif saat proses diskusi berlangsung dan dalam rancangan maupun
proses pelaksanaan pembelajaran guru memberikan arahan agar
semua ang- gota kelompok terlibat dalam diskusi ke- lompok.
Kegiatan siklus ke-3 aktivitas siswa
sudah mengalami peningkatan sebesar 11% dan tidak perlu dilakukan
siklus se- lanjutnya karena semua siswa sudah aktif. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa aktivi- tas belajar siswa dengan penerapan model PBL
untuk mata pelajaran mikroprosesor mengalami peningkatan dari masing-
masing siklus.

1) Tahap refleksi
Berdasarkaan hasil pengamatan terhadap siklus 1, yaitu pada
pertemuan 1 sampai 4 menunjukan bahwa tahapan-tahapan
pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran TAI dengan
mengacu pada rencana proses pembelajaran (RPP) dan lembar
observasi berjalan cukup baik namun, selama proses pembelajaran
terdapat beberapa kekurangan yang menuntut adanya perbaikan pada
siklus selanjutnya. Kekurangan-kekurangan yang dimaksud sebagai
berikut:

(a) Terdapat beberapa siswa yang terlambat, ketika siswa tersebut memasuki kelas
mengusik konsentrasi siswa-siswa lainya. Beberapa orang siswa justru
menyapanya dengan sapaan yang cukup menimbulkan kegaduhan didalam kelas.
(b) Pada saat guru memberikan penjelasan mengenai teknis pelaksanaaan
pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran PBL terdapat beberapa
orang siswa justru mengobrol dengan teman sebangku sehingga pada sesi tanya
jawab sebelum pembelajaran inti dimulai siswa tersebut menanyakan kembali
poin-poin apa yang telah guru sampaikan.
(c) Masih adanya siswa yang tidak membawa alat tulis dan buku.
(d) Masih adanya siswa yang tidak membawa modul dan bahan ajar
(e) masih tampak kurang aktif dilihat dari aktivitas belajar siswa dikarenakan masih berisfat
teacher center dalam arti guru masih ter- biasa dengan metode ceramah sehingga guru
belum bisa menerapkan model yang digunakan.
(f) Siswa masih belum bisa mengaitkan materi yang dipelajari karena guru masih belaum
sepenuhnya melaksa- nakan pembelajaran PBL tersebut sehing- ga guru perlu
membiasakan diri dengan tahapan pembelajaran PBL.

(a) Pada saat guru menginstruksikan kepada siswa untuk berkumpul sesuai dengan
kelompoknya masing-masing untuk melakukan pembagian tugas pada tiap-tiap
anggota kelompok dalam mempersiapkan alat dan bahan untuk menggambar
teknik, siswa tidak secara langsung melakukan instruksi tersebut melainkan justru
berbincang-bincang dan bersenda gurau dengan teman-teman sebangku sehingga
ada waktu yang tidak efektif didalam berlangsungnya pembelajaran tersebut.
(b) Beberapa siswa ada yang sibuk mendengarkan musik dengan keras, yang
mengakibatkan siswa lain merasa terganggu dan siswa tersebut tidak dibenarkan
untuk mengikuti pembelajaran gambar teknik.
(c) Siswa masih bermalas-malasan dan sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri dalam
diskusi.
(d)
a. Didalam berlangsungnya diskusi kelompok didapati siswa bergabung dengan
kelompok yang lain dan melakukan aktifitas diluar dari aktifitas pembelajaran
seperti mengobrol, sebagian siswa juga didapati duduk-duduk santai diikuti
dengan canda tawa riuh sehingga pembelajaran lebih dominan dilaksanakan oleh
satu sampai dua orang saja pada setiap kelompoknya. Hal ini membuat suasana
pembelajaran kurang bergairah.
a. Setelah siswa selesai berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing maka
tahapan pembelajaran dilanjutkan dengan presentasi kelompok untuk memaparkan
hasil diskusi kelompoknya. Ketika proses presentasi diskusi berlangsung siswa
diminta untuk memberikan tanggapan berupa pertanyaan atau penguatan terhadap
temuan yang dipresentasikan namun dalam proses ini hanya beberapa orang saja
yang memberikan tanggapan serhadap kelompok presentasi, fenomena ini
membuat suasana pembelajaran teramati kurang aktif.Untuk penyajian tugas, guru
masih menemukan hasil kerja siswa masih siswa yang tidak sesuai dengan buku
panduan.

1) Tahap refleksi Siklus II


Berdasarkan hasil analisis terhadap pelaksanaan siklus II ini
dibandingkan dengan pelaksanaan siklus I menunjukan bahwa
keaktifan siswa di dalam pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran TAI meningkat. Data didasarkan pada lembar
observasi keaktifan siswa selama proses pembalajaran berlangsung.
Namun didalam berlangsungnya pembelajaran masih didapati
kekurangan-kekurangan yang perlu mendapat perhatian untuk
perbaikan pada pembelajaran berikutnya.
a) Pendahuluan/tahapan pembelajaran
(1) Didapati siswa sesekali mengobrol dengan rekan sebangku
ketika pembelajaran di mulai. Guru memberikan teguran dan
arahan secara langsung.
b) Tahap pembentukaan kelompok
Dalam fase ini masih didapati siswa yang lambat bergerak
untuk bergabung pada kelompok belajar yang telah ditentukan
dan masih didapati siswa bermain-main, untuk itu guru langsung
memberikan teguran dan arahan secara langsung kepada siswa
untuk segera bergabung dengan kelompoknya msaing-masing.
c) Tahap diskusi dan pembuatan tugas berkelompok
Masih terdapat siswa yang tidak ikut berpartisipasi secara
aktif dalam diskusi kelompok dan pembuatan tugas gambar teknik
yang tidak sesuai buku panduan, guru memberikan arahan dan
teguran secara langsung agar siswa ikut serta berpartisipasi pada
kelompoknya masing - masing dan lebih memahani teknik
prosedur pembuatan tugas gambar teknik sesuai dengan buku
panduan..
d) Tahap presentasi dan penyajian tugas gambar teknik
Masih terdapat beberapa orang siswa yang masih
melakukan pembicaraan disaat kelompok presentasi sedang
mempresentasikan temuannya. Guru memberikan teguran dan
arahan secara langsung agar suasana pembelajaran kondusif. Dan
didapati juga siswa yang tidak memberikan tanggapan baik itu
berupa penguatan atau memberikan pertanyaan selama
pembelajaran berlangsung, untuk itu guru memberikan motivasi
perihalpembelajaran aktif.Masih juga ditemukan siswa membuat
tugas gambar tedak sesuai dengan buku panduan.

Anda mungkin juga menyukai