Anda di halaman 1dari 2

Perilaku sosial dalam kehidupan merupakan sistem yang dirujuk secara langsung dari tradisi individual

yang berlanjut dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Tolok ukur baik dan buruk yang berasal dari
ajaran agama dan norma sosial dilokalisasi sehingga menjadi kepribadian individual dan kepribadian
sosial (personality). Dilihat dari keadaan ke¡iwaan manusia, terdapat beberapa tipologi jiwa manusia,
yaitu sebagai berikut.
1. Tipologi Plato
Plato membedakan tiga bagian jiwa, yaitu sebagai berikut.
a.Pikiran (logos) yang berkedudukan di kepala.
b. Kemauan (thumos) yang berkedudukan di dada.
c. Hasrat (epithumid) yang berkedudukan di perut.

2. Tipologi Queyrat
Queyrat menyusun tipologi atas dasar dominasi daya-daya jiwa, daya kognitif, afektif, dan konatif.Salah
satu daya yang dominan adalah tipe mediatif atau intelektual. Akhlak manusia oleh daya kognitif
dibentuk melalui proses pembelajaran, pendidikan, dan pemahamannya terhadap suatu bentuk yang
diwujudkan dalam suatu tindakan.
Secara psikologis, kepribadian manusia terdiri atas tipe-tipe sebagai berikut.
a. Innocent, artinya tipe yang merasa suci dan tidak bersalah.
b. The warrior, artinya tidak merasa takut dengan keadaan dunia ini apa pun bentuk masalah yang
dihadapi.
c. The caregiver, artinya perhatian kepada sesama.
d. The lover adalah pecinta.
e. CThe destroyer artinya perusak.
f. The creator artinya pencipta.
g. Idealis
h. Humoris
i. Pencemburu
Secara filosofis, karakter manusia dapat dilihat dari aliran-aliran yang terdapat dalam filsafat, yaitu
sebagai berikut.
a. Positivisme
Positivisme diperkenalkan oleh August Comte (1798-1857) yang tertuang dalam karya utama
Auguste Comte, Cours de Philosophic Positive. Dengan pandangan positivisme, karakter manusia
adalah bagian penting dari akhlak masyarakat, dan akhlak masyarakat berlaku
secara alamiah yang perlu diteliti secara empiris, rasional, dan objektif. Masyarakat yang baik
akhlaknya adalah masyarakat yang berperilaku secara ilmiah dan selalu berkaitan dengan
keseluruhan anggota masyarakat yang sifatnya tradisional dan konservatif.
b. Organisme
Organisme berpandangan tentang adanya saling kebergantungan yang harmonis antara "bagian-
bagian" masyarakat, dan sumbangannya terhadap bertahannya stabilitas sosial. Meskipun
keteraturan sosial dapat terancam oleh anarki sosial, moral, dan intelektual, hal tersebut
akandiperkuat kembali oleh adanya penelitian bar yang empiris. Adanya konsensus terhadap
kepercayaan serta pandangan dasar selalu merupakan pijakan utama untuk terbentuknya
solidaritas dalam masyarakat.
c. Pragmatisme
Pragmatisme berasal dari kata pragma (bahasa Yunani) yang berarti tindakan, perbuatan.
Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran dilihat
dari kegunaan bagi kehidupan nyata. Pragmatisme berpandangan bahwa substansi kebenaran
adalah jika segala sesuatu memiliki fungi dan manfaat bagi kehidupan. Misalnya, beragama
sebagai kebenaran, jika agama memberikankebahagiaan.
d. Humanisme
Pandangan humanis telah menjangkau filsafat tertinggi yang sekaligus menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari eksistensialisme, yang didalamnya berprinsip pada nilai-nilai luhur
kemanusiaan.
e. Marxisme
Marxisme memahami manusia sebagai makhluk objektif. Maksudnya bahwa manusia akan
menemukan diri dalam dunia alamiah. Manusia baru menjadi nyata apabila ia mengobjektifkan
diri ke dalam dunia.
f. Materialisme
Bagi penganut materialisme, akhlak manusia bertujuan untuk mengejar materi karena manusia
sangat mementingkan materi yang merupakan unsur dirinya sendiri.
g. Naturalisme
Menurut naturalisme, akhlak yang baik adalah yang sesuai dengan fitrah alamiah, sedangkan
akhlak yang buruk adalah yang keluar dari fitrah alamiah manusia. Fitrah adalah naluri
kemanusiaan yang sudah ada sejak manusia dilahirkan.
h. Skeptisme
Karakter dan tindakan kaum Skeptis selalu ragu terhadap apa pun yang dihadapinya, termasuk
kepada Tuhan dan ajaran-ajarannya. la akan memperoleh keyakinan jika keraguannya telah
terjawabkan dan masuk akal, kemudian diragukannya kembali.
i. Teologis
Aliran teologis adalah aliran yang mengatakan bahwa kebenaran berpusat dari Tuhan maka
manusia yang berakhlak baik adalah yang mengikuti hukum-hukum Tuhan. Salah satu tokoh
aliran ini adalah Augustinus.
j. Utilitarisme
Yaitu segala tingkah laku manusia selalu diarahkan pada pekerjaan yang membuahkan
manfaat yang sebesar-besarnya.
k. Idealisme
Dasar ajarannya adalah mencapai akal budi yang baik.
l. Rasionalisme
Menurut aliran rasionalis, pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir maka akhlak manusia
yang benar adalah yang didasarkan pada rasio (sumber kebenarannya), bukan pada
pengalaman.
m. Empirisme
Penganut empirisisme berpandangan bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan bagi
manusia yang mendahului rasio.
n. Kritisme
Tokoh kritisisme adalah Immanuel Kant. la berpandangan bahwa kebenaran berpangkal pada
moral. Moral adalah kata hati, suara hati perasaan, suatu prinsip yang apriori dan absolut.
o. Vitalisme
Penganut vitalisme dalam perilakunya mengandalkan insting bawaan manusia yang cenderung
berjuang untuk mempertahankan kehidupannya secara alami.

Anda mungkin juga menyukai