Anda di halaman 1dari 1

Izin menanggapi diskusi kali ini.....

Menurut pendapat saya, terjadinya perilaku intoleransi yang terjadi di Indonesia tidak sesuai
dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika ‘berbeda-beda tetapi tetap satu’ pada masyarakat di
zaman ini. Dengan banyaknya suku, budaya, dan agama yang berbeda-beda malah sering
terjadinya konflik agama yang sering terjadi, terutama adanya konflik yang berbau SARA
khususnya dalam hal agama. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya intoleransi di
masyarakat salah satunya adalah yaitu:

1. Kurangnya sikap saling menghormati antar umat beragama yang lainnya.


2. Menganggap rendah agama lain.
3. Kurang memegang teguh atas keyakinan agama dan toleransi dalam bermasyarakat.
4. Kurangnya sikap pengertian terhadap perbedaan pendapat antar agama yang berbeda.
5. Adanya sikap curiga terhadap agama lain

Ketika salah satu dari faktor tersebut terjadi, maka terdapat permasalahan konflik antar umat
beragama yang lainnya akan timbul. Jika hal itu dibiarkan begitu saja, maka terjadinya
perpecahan yang akan menimbukan retaknya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Maka
jika ada seseorang yang menimbulkan intoleransi dalam hal beragama, Komnas HAM sudah
memiliki undang-undang yang mengatur tentang hal tersebut, salah satunya adalah Pasal 22
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia atas kebebasan
berkeyakinan dan beragama yang berbunyi ‘ (1) Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu. (2) Negara menjamin
kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya dan kepercayaannya itu.’

Sumber :

KOMNAS HAM. 2018. Intoleransi Mengancam Hak Asasi Manusia. Komnasham.go.id. <
https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2018/10/30/659/intoleransi-mengancam-hak-
asasi-manusia.html >. Diakses pada 25 Oktober 2022.

Indonesia. Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Lembaran
RI Tahun 1999, No. 165. Sekertariat Negara. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai