Anda di halaman 1dari 42

BAB 5

PENGOLAHAN LIMBAH
HASIL PRODUKSI HEWANI
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:
Menjelaskan tentang sarana dan teknik pengelolaan limbah hewani
Mengidentifikasi jenis dan jumlah limbah pengolahan hasil pertanian produksi
hewani
Mengelola limbah cair produksi hewan
Mengelola limbah Padat produksi hewani

Pengolahan Limbah

Menganalisis Limbah Hewani


Mengelola Limbah
Hasil Produksi Hewani
Produksi Hewani Sarana dan
Teknik Pengelolaan Limbah Hewani Mengelola Limbah Cair

Mengelola Limbah
Jenis dan Jumlah Limbah
Padat Produksi Hewani
Pengolahan Hasil Pertanian
Produksi Hewani

Pengelolaan limbah – limbah hewani – limbah cair – limbah padat

74
PRODUK HASIL HEWANI

Pengolahan produk dari hewani menghasilkan menjamin kenyamanan bagi semua orang.
limbah. Semakin berkembangnya usaha Dipandang dari sudut sanitasi, penanganan
pengolahan hewani limbah yang dihasilkan limbah yang baik akan :
semakin meningkat. Limbah atau sampah
diartikan sebagai kotoran hasil pengolahan 1. Menjamin tempat tinggal / tempat
produksi hewani yang berupa sampah yang kerja yang bersih
dapat menimbulkan polusi serta mengganggu 2. Mencegah timbulnya pencemaran ling-
kesehatan bila tidak dikelola dengan baik. kungan
Limbah hasil pengolahan hewani bisa diolah 3. Mencegah berkembangbiaknya hama
menjadi bahan yang berguna dan memiliki penyakit dan vektor penyakit
nilai jual tinggi bila dikelola dengan baik dan Usaha untuk mengurangi dan menang-
benar. Limbah yang tidak dikelola akan gulangi pencemaran lingkungan meliputi 2
menyebabkan berbagai polusi baik polusi cara pokok, yaitu :
udara, polusi air polusi tanah dan polusi lain 1. Pengendalian non teknis, yaitu suatu
yang akan menjadi sarang penyakit. usaha untuk mengurangi pencemaran
lingkungan dengan cara menciptakan
peraturan perundang-undangan yang
dapat merencanakan, mengatur,
mengawasi segala bentuk kegiatan
industri dan bersifat mengikat
sehingga dapat memberi sanksi
hukum pagi pelanggarnya.
2. Pengendalian teknis, yaitu suatu usaha
untuk mengurangi pencemaran ling-
kungan dengan cara-cara yang
berkaitan dengan proses produksi
seperti perlu tidaknya mengganti proses,
Gambar 5.1 Tulang ayam sisa pembuatan bakso
mengganti sumber energi/bahan bakar,
ayam Sumber: Dokumen pribadi instalasi pengolah limbah atau
Limbah hewani merupakan hasil sisa buangan menambah alat yang lebih modern
dari suatu kegiatan usaha pengolahan hewani /canggih. Dalam hal ini yang perlu
seperti usaha olahan produk hewani, diperhatikan adalah :
pemeliharaan ternak, rumah potong hewan, 1. Mengutamakan keselamatan manusia
dan sebagainya. Semakin berkembangnya
2.Teknologinya harus sudah dikuasai
usaha olahan hewani, limbah yang
dengan baik
dihasilkan semakin meningkat. Total limbah
yang dihasilkan tergantung dari species 3.Secara teknis dan ekonomis dapat
ternak, besar usaha, tipe usaha . Kulit telur, dipertanggungjawabkan.
tulang, sisk ikan, kulit merupakan beberapa PENANGANAN LIMBAH PADAT
contoh limbah hewani hasil olahan produksi Limbah yang dihasilkan dari pengolahan
dihasilkan oleh perikanan dan ruminansia hewani seperti pembuatan bakso ayam,
seperti sapi, kerbau kambing, dan domba. bakso sapi, nugget, sosis telur asin dan
A. Sarana dan Teknik Pengelolaan Limbah olahan hewani lainnya menghasilkan
Produksi Hewani limbah padat. Limbah dari hasil pengolahan
Penanganan limbah yang baik akan hewani ada yang bisa dimanfaatkan
kembali menjadi olahan makanan lain
tetapi dapat juga diolah menjadi bahan

75
PRODUK HASIL HEWANI

olahan produk yang bukan makanan bahan semakin cepat proses pe-
misalnya souvenir, selain itu juga bisa ngomposan
diolah menjadi pupuk.
2. Kandungan air, tumpukan bahan yang
Limbah padat dapat dihasilkan dari industri, kurang mengandung air akan
rumah tangga, rumah sakit, hotel, pusat berjamur sehingga proses
perdagangan/restoran maupun pertanian/ penguraiannya lambat dan tidak
peternakan. Penanganan limbah padat sempurna. Tetapi jika kelebih-an air
melalui beberapa tahapan, yaitu : berubah menjadi anaerob dan
1. Penampungan dalam bak penampung tidak menguntungkan bagi
2. Pengumpulan bahan tidak terpakai organisme pengurai.
3. Pengangkutan 3. Aerasi, aerasi yang baik akan
4. Pengolahan kembali memper- cepat proses pengomposan
sehingga perlu pembalikan atau
Pengolahan kembali limbah hasil produk pengadukan kompos.
olahan hewani bisa diolah menjadi
produk makanan kembali . Jenis jenis 4. pH (derajat keasaman), supaya proses
olahan makanan yang berasal dari sisa pengomposan berlangsung cepat,
olahan produk hewani pH kompos jangan terlalu asam
maka perlu penambahan kapur atau
1. Keripik abu dapur
2. Trasi 5. suhu, suhu optimal pengomposan ber-
Untuk limbah yang sudah tidk bisa diolah langsung pada 30 – 450 C
kembali menjadi produk makanan bisa 6. perbandingan C dan N, proses
diolah menjadi bahan yang tidak berbentuk pengom-posan dapat dihentikan bila
makanan. Missal souvenir selain itu dapat komposisi C/N mendekati perban-
diolah : dingan C/N tanah yaitu 10 – 12
1. Composting, yaitu penanganan limbah 7. kandungan bahan sampah seperti
organik menjadi kompos yang bisa lignin, wax (malam) damar, selulosa
dimanfaatkan sebagai pupuk melalui yang tinggi akan memperlambat
proses fermentasi. Bahan baku untuk proses pengom-posan.
membuat kompos adalah sampah kering
maupun hijau dari sisa tanaman, sisa Cara pembuatan kompos, memalui cara
makanan, kotoran hewan, sisa bahan : 1.menggunakan komposter
makanan dll. Dalam proses 2.tumpukan terbuka (open windrow)
pembuatan kompos ini bahan baku 3.cascing (menggunakan cacing)
akan mengalami
Di dalam kompos terdapat unsur-
dekomposisi/penguraian oleh mikro-
unsur hara yang dibutuhkan tanaman,
organisme.
sehing- ga digunakan sebagai pupuk
Proses sederhana pengomposan ber- tanaman dan disebut pupuk organik.
langsung secara anaerob yang sering Dalam proses pengomposan, bahan
menimbulkan gas. Sedangkan proses baku kompos mengalami perubahan
pengomposan secara aerob mem- kimiawi oleh mikroorganisme / bakteri
butuhkan oksigen yang cukup dan tidak yang membutuhkan nitrogen untuk
menghasilkan gas. Faktor lingkungan hidupnya. Tetapi tidak selalu bahan
yang dapat mempengaruhi proses baku kompos mengandung nitrogen
pengomposan yaitu : yang cukup untuk kebutuhan bakteri
1. Ukuran bahan, semakin kecil ukuran pengurai tersebut sehingga
diperlukan pemberian

76
PRODUK HASIL HEWANI

tambahan nitrogen, salah satunya faatkan untuk pakan ternak harus


adalah EM 4 (effective microorganism dipilih dan dibersihkan terlebih
4) yang berfungsi sebagai aktivator. Hal dulu agar tidak tercampur dengan
ini akan membantu bakteri hidup sampah yang mengandung logam
berkembang dengan baik sehingga berat atau bahan-bahan yang
proses penguraian bahan baku kompos membahayakan kesehatan ternak.
menjadi lebih cepat dan proses
pengomposan berlangsung lebih cepat Berikut ini beberapa metode pena-
pula. Jika aerasi kurang, maka yang nganan limbah anorganik padat :
terjadi adalah proses pembusukan dan a.Empat R ( 4 R = replace, reduce,
akan mengasilkan bau busuk akibat recycle dan reuse )
terbentuknya amoniak (NH3) dan Replace yaitu usaha mengurangi
asam sulfida (H2S). pencemaran dengan menggunakan
Kompos dari bahan baku organik memi- barang-barang yang ramah lingku-
liki beberapa kegunaan antara lain : ngan. Contohnya memanfaatkan daun
1. memperbaiki kualitas tanah daripada plastik sebagai pembungkus,
menggunakan MTBE daripada TEL
2.meningkatkan kemampuan tanah
untuk anti knocking pada mesin, tidak
dalam melakukan pertukaran ion menggunakan CFC sebagai pendingin
3.membantu pengolahan sampah dan lain-lain. Reduce yaitu usaha
4.mengurangi pencemaran lingkungan mengurangi pencemaran lingkungan
5.membantu melestarikan sumber daya dengan meminimalkan produksi
alam sampah. Contohnya membawa tas
belanja sendiri yang besar dari pada
6. membuka lapangan kerja baru
banyak kantong plastik, membeli
7.mengurangi biaya operasional bagi kemasan isi ulang rinso, pelembut
petani atau pecinta tanaman pakaian, minyak goreng dan lain-lain
a. Gas Bio, yaitu pengubahan sampah daripada membeli botol setiap kali
organik yang berasal dari kotoran habis, membeli bahan-bahan makanan
hewan menjadi gas yang dapat atau keperluan lain dalam kemasan
berfungsi sebagai bahan bakar besar daripada yang kecil-kecil.
alternatif. Kandungan gas bio Recycle yaitu usaha mengurangi
antara lain metana ( CH4) dalam pencemaran lingkungan dengan
komposisi yang terbanyak, karbon- mendaur ulang sampah melalui
dioksida ( CO2 ), Nitrogen ( N2 ), penanganan dan teknologi khusus.
Karbonmonoksida ( CO ), Oksigen Proses daur ulang biasanya
(O2), dan hidrogen sulfida (H2S). dilakukan oleh pabrik/industri untuk
Gas metana murni adalah gas tidak dibuat menjadi produk lain yang
berwarna, tidak berbau dan tidak bisa dimanfaatkan. Dalam hal ini
berasa. Supaya efektif, proses pemulung berjasa sekaligus
pengubahan ini harus pada tingkat mendapatkan keuntungan karena
kelembaban yang sesuai, suhu dengan memilah sampah yang bisa
tetap dan pH netral. didaur ulang bisa mendapat
b. Makanan ternak ( Hog Feeding ), penghasilan.Misalnya plastik-
adalah pengolahan sampah organik plastik bekas bisa didaur ulang
menjadi makanan ternak. Agar menjadi ember, gantungan baju, pot
sampah organik dapat diman- tanaman dll. Reuse yaitu usaha
mengurangi pencemaran lingkungan

77
PRODUK HASIL HEWANI

dengan cara menggunakan dan (pertamanan), lapangan olah raga,


memanfaatkan kembali barang- tempat rekreasi dll.
barang yang seharusnya sudah
dibuang. Misalnya memanfaatkan 4. Penghancuran sampah (pulverisation),
botol/kaleng bekas sebagai wadah, adalah proses pengolahan sampah
memanfaatkan kain perca menjadi anorganik padat dengan cara menghan-
keset, memanfaatkan kemasan plastik curkannya di dalam mobil sampah
menjadi kantong belanja / tas dll. yang dilengkapi dengan alat pelumat
sampah sehingga sampah hancur
b.Insenerator, adalah alat yang diguna- menjadi potongan-potongan kecil
kan untuk membakar sampah secara yang dapat dimanfaatkan untuk
terkendali pada suhu tinggi. Insene- menimbun tanah yang cekung atau
rator efisien karena sanggup me- letaknya rendah.
ngurangi volume sampah hingga 80
%. Residunya berupa abu sekitar 5 5. Pengepresan sampah ( reduction mode),
– 10 % dari total volume sampah yaitu proses pengolahan sampah dengan
yang dibakar dan dapat digunakan cara mengepres sampah tesebut
sebagai penimbun tanah. menjadi padat dan ringkas sehingga
Kekurangan alat ini adalah mahal tidak memakan banyak tempat.
dan tidak bisa memus- nahkan Penanganan Limbah cair
sampah logam. Sekitar 80% air yang digunakan manusia
c. Sanitary Landfill, adalah metode untuk aktivitasnya akan dibuang lagi dalam
penanganan limbah padat dengan bentuk air yang sudah tercemar, baik itu
cara membuangnya pada area limbah industri maupun limbah rumah
tertentu. tangga. Untuk itu diperlukan penanganan
Ada 3 metode sanitary landfill, yaitu : limbah dengan baik agar air buangan ini
tidak menjadi polutan.
1. Metode galian parit (trenc method),
sampah dibuang ke dalam galian Tujuan pengaturan pengolahan limbah cair
parit yang memanjang. Tanah ini adalah :
bekas galian digunakan untuk 1. Untuk mencegah pengotoran air
menutup parit. Sampah yang permukaan (sungai, waduk, danau, rawa
ditimbun dipadatkan dan dirata- dll)
kan. Setelah parit penuh, dibuatlah 2. Untuk melindungi biota dalam tanah
parit baru di sebelah parit yang dan perairan
telah penuh tersebut. 3. Untuk mencegah berkembangbiaknya
2. Metode area, sampah dibuang di bibit penyakit dan vektor penyakit
atas tanah yang rendah, rawa, seperti nyamuk, kecoa, lalat dll.
atau lereng kemudian ditutupi 4. Untuk menghindari pemandangan dan
dengan tanah yang diperoleh bau yang tidak sedap
ditempat itu.
Pengolahan limbah cair dapat dilakukan
3. Metode ramp, merupakan gabung-
dengan cara-cara :
an dari metode galian parit dan
metode area. Pada area yang 1. Cara Fisika, yaitu pengolahan limbah cair
rendah, tanah digali lalu sampah dengan beberapa tahap proses kegiatan
ditimbun tanah setiap hari yaitu :
dengan ketebalan 15 cm, setelah 1. Proses Penyaringan (screening), yaitu
stabil lokasi tesebut diratakan
dan digunakan sebagai jalur hijau
78
PRODUK HASIL HEWANI

menyisihkan bahan tersuspensi yang Metode pengolahan limbah cair, meliputi


berukuran besar dan mudah beberapa cara :
mengendap.
1. Dillution (pengenceran), air limbah
2. Proses Flotasi, yaitu menyisishkan bahan dibuang ke sungai, danau, rawa atau
yang mengapung seperti minyak dan laut agar mengalami pengenceran
lemak agar tidak mengganggu proses dan konsentrasi polutannya menjadi
berikutnya. rendah atau hilang. Cara ini dapat
3. Proses Filtrasi, yaitu menyisihkan se- mencemari lingkungan bila limbah
banyak mungkin partikel tersuspensi tersebut mengandung bakteri
dari dalam airatau menyumbat membran patogen, larva, telur cacing atau bibit
yang akan digunakan dalam proses penyakit yang lain. Cara ini boleh
osmosis. dilakukan dengan syarat bahwa air
4. Proses adsorbsi, yaitu menyisihkan sungai, waduk atau rawa tersebut
senyawa anorganik dan senyawa tidak dimanfaatkan untuk keperluan
organik terlarut lainnya, terutama jika lain, volume airnya banyak sehingga
diinginkan untuk menggunakan pengenceran bisa 30 -40 kalinya, air
kembali air buangan tersebut, tersebut harus mengalir.
biasanya mengguna- kan karbon aktif. 2. Sumur resapan, yaitu sumur yang
5. Proses reverse osmosis (teknologi digunakan untuk tempat
membran), yaitu proses yang penampungan air limbah yang telah
dilakukan untuk memanfaatkan kembali mengalami pengolahan dari sistem
air limbah yang telah diolah lain. Air tinggal mengalami peresapan
sebelumnya dengan beberapa tahap ke dalam tanah, dan sumur dibuat
proses kegiatan. Biasa- nya teknologi pada tanah porous, diameter 1 – 2,5 m
ini diaplikasikan untuk unit pengolahan dan kedalaman 2,5 m. Sumur ini bisa
kecil dan teknologi ini termasuk mahal. dimanfaatkan 6 – 10 tahun.
6. Cara kimia, yaitu pengolahan air 3. Septic tank, merupakan metode terbaik
buangan yang dilakukan untuk untuk mengelola air limbah walaupun
menghilangkan partikel-partikel yang biayanya mahal, rumit dan memerlukan
tidak mudah mengendap (koloid), tanah yang luas. Septic tank memiliki 4
logam-logam berat, senyawa fosfor dan bagian ruang untuk tahap-tahap
zat organik beracun dengan pengolahan, yaitu :
menambahkan bahan kimia tertentu a. Ruang pembusukan, air kotor akan
yang diperlukan. Metode kimia bertahan 1-3 hari dan akan
dibedakan atas metode nondegradatif mengalami p r oses p e mb u su ka n
misalnya koagulasi dan metode s eh i n g g a menghasilkan gas, cairan
degradatif misalnya oksidasi polutan dan lumpur (sludge)
organik dengan pereaksi lemon, b. Ruang lumpur, merupakan ruang
degradasi polutan organik dengan empat penampungan hasil proses
sinar ultraviolet dll. pembusukan yang berupa lumpur. Bila
7. Cara biologi, yaitu pengolahan air limbah penuh lumpur dapat dipompa keluar
dengan memanfaatkan mikroorganisme c. Dosing chamber, didalamnya terdapat
alami untuk menghilangkan polutan baik siphon McDonald yang berfungsi
secara aerobik maupun anaerobik. sebagai pengatur kecepatan air yang
Pengolahan ini dianggap sebagai cara akan dialirkan ke bidang resapan agar
yang murah dan efisien. merata.

79
PRODUK HASIL HEWANI

d. Bidang resapan, bidang yang me- Debu, abu atau partikel yang dapat
nyerap cairan keluar dari dosing diendapkan oleh siklon adalah berukuran
chamber serta menyaring bakteri antara 5 – 40 mikro. Makin besar ukuran
patogen maupun mikroorganisme debu, semakin cepat partikel diendapkan.
yang lain. Panjang minimal resapan ini
adalah 10 m dibuat pada tanah 1. Filter basah, adalah alat yang digunakan
porous. untuk membersihkan udara kotor
dengan cara menyemprotkan air dari
4. Riol (parit), menampung semua air kotor bagian atas alat, sedangkan udara kotor
dari rumah, perusahaan maupun dari bagian bawah alat. Pada saat udara
lingkungan. Apabila riol inidigunakan kotor kontak dengan air, maka debu
juga untuk menampung air hujan akan ikut semprotan air untuk turun ke
disebut combined system. Sedang bila bawah. Bila ingin hasil yang lebih baik,
penam- pung hujannya dipisahkan maka dapat digabungkan pengendap siklon
disebut separated system. Air kotor dengan filter basah. Penggabungan
pada riol mengalami proses pengolahan kedua alat ini menghasilkan alat
sebagai berikut : penangkap debu yang dinamakan
a. Penyaringan (screening), menyaring pengendap siklon filter basah.
benda-benda yan mengapung di air 2. Pengendap sistem Gravitasi, adalah alat
b. Pengendapan (sedimentation), air yang digunakan untuk membersihkan
limbah dialirkan ke dalam bak besar udara kotor yang ukuran partikelnya
secara perlahan supaya lumpur dan relatif cukup besar, sekitar 50 mikro
pasir mengendap. atau lebih. Prinsip kerja alat ini adalah
c. Proses biologi (biologycal proccess), dengan mengalirkan udara kotor ke
menggunakan mikroorganisme alat, sehingga pada waktu terjadi
untuk menguraikan senyawa organik perubahan kecepatan secara tiba-tiba,
d. Saringan pasir (sand filter) debu akan jatur terkumpul ke bawah
akibat gaya beratnya sendiri.
e. Desinfeksi (desinfection), menggu-
Kecepatan pengen- dapan tergantung
nakan kaporit untuk membunuh
pada dimensi alat yang digunakan.
kuman
3. Pengendap elektrostatik, adalah alat
f. Dillution (pengenceran), mengurangi yang digunakan untuk membersihkan
konsentrasi polutan dengan mem- udara kotor dalam jumlah (volume)
buangnya di sungai / laut. besar dan waktu yang singkat, sehingga
Penanganan Limbah Gas, Debu dan udara yang keluar dari alat ini relatif
Partikel bersih. Alat ini berupa tabung silinder,
Filter udara digunakan untuk menangkap dimana dindingnya diberi muatan
debu / partikel yang keluar dari cerobong positif, sedangkan tengahnya ada
atau stack. Berikut ini beberapa macam sebuah kawat, yang merupakan pusat
filter udara, meliputi : Pengendapan siklon, silinder, sejajar dinding tabung, diberi
adalah alat yang digunakan untuk muatan negatif. Adanya tegangan
mengendapkan debu atau abu yang ikut yang berbeda akan menimbulkan
dalam gas buangan atau udara dalam corona discharga di daerah sekitar
ruang pabrik yang berdebu. Prinsip pusat silinder. Hal ini menyebabkan
kerja pengendap siklon adalah udara kotor seolah-olah mengalami
pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara ionisasi. Kotoran menjadi ion negatif
atau gas buang yang sengaja dihembuskan yang akan ditarik dinding tabung,
melalui tepi dinding tabung siklon, sedangkan udara bersih akan berada
sehingga partikel yang relatif berat akan di
jatuh ke bawah.
80
PRODUK HASIL HEWANI

tengah silinder kemudian terhembus 6.Menaikkan angka kesakitan bagi


keluar. masyarakat
Dampak Pengolahan Limbah Terhadap 7.Membutuhkan dana besar untuk
Lingkungan membersihkan lingkungan
Pengolahan limbah yang baik dapat 8.Menurunkan pemasukan pendapatan
memberi manfaat bagi masyarakat dan daerah karena kurangnya wisatawan
lingkungan, akan tetapi bila tidak dikelola yang berkunjung.
dengan baik dapat memberi dampak
negatif bagi lingkungan. Pembuangan limbah yang efisien dan
konsep manajemen limbah yang inovatif
a. Dampak positif pengolahan limbah
SSI SCHAEFER telah menjadi pelopor
Pengolahan limbah yang benar akan dalam pengembangan sistem
memberikan dampak positif, yaitu : pembuangan yang revolusioner. Inovasi
1.Limbah dapat digunakan untuk kami serta produk dan proses berkualitas
menimbun lahan / dataran rendah tinggi telah menetapkan standar baru
2. Limbah dapat digunakan untuk pupuk dalam manajemen limbah.
3.Limbah dapat digunakan sebagai Kami mengembangkan solusi yang
pakan ternak , baik langsung maupun komprehensif dan konsep modular, yang
mengalami proses pengolahan lebih sesuai dengan kebutuhan Anda dan
dulu terintegrasi sempurna dengan sistem yang
4.Mengurangi tempat perkembang- sudah ada. SSI SCHAEFER
biakan penyakit / vektor penyakit mengembangkan dan membuat kontainer
untuk semua ukuran dan kebutuhan
5.Mengurangi kemungkinan terjadinya
Anda. Produk kami dibuat secara
penyakit menular
internal, lalu diuji berulang kali hingga
6.Menghemat biaya pemeliharaan akhirnya disertifikasi.
kesehatan karena masyarakat yang MACAM-MACAM ISTILAH PENGGOLONGAN
sehat SAMPAH :
b. Dampak negatif bila limbah tidak 1. Garbage adalah sampah basah yang
dikelola dengan baik mudah membusuk dan menimbulkan
Pengolahan limbah yang kurang baik bau yang tidak sedap. Biasanya berasal
akan memberikan dampak negatif, dari tempat pengolahan makanan
seperti : seperti dapur, restoran, rumah makan,
1.Menjadi tempat berkembangbiaknya warung, kafe dan lain-lain. Contoh : sisa
kuman penyakit / vektor penyakit bahan makanan, sisa makanan olahan,
2.Menyebabkan gangguan kesehatan sisa sayuran, sisa buah-buahan atau
seperti sesak nafas, insomnia maupun kulit buah dan lain-lain.
stress 2. Rubbish adalah sampah kering, baik
3.Lingkungan menjadi kotor, bau, yang mudah terbakar maupun yang
saluran air tersumbat, banjir tidak mudah terbakar. Biasanya berasal
dari perkantoran, perdagangan,
4.Lingkungan menjadi tidak indah rumah tangga. Contohnya : kayu,
dipandang kertas, kain, plastik, karet, logam dan
5.Menurunkan minat orang datang lain-lain.
ketempat tersebut 3. Ashes adalah sampah yang berasal dari
sisa pembakaran misalnya debu, abu.
4. Street sweeping adalah sampah yang
berasal dari jalanan, misalnya daun-
daunan, ranting.
81
PRODUK HASIL HEWANI

5. Dead animal adalah sampah yang Hal ini disebabkan karena pemakaian air
berasal dari hewan-hewan yang mati, pembersih tidak menggunakan sistem
baik mati secara alami maupun karena keran pengatur, sehingga air mengalir
terlindas kendaraan di jalan. sepanjang waktu pemotongan tanpa
Contohnya bangkai tikus, kucing, ular terkendali. Demikian juga pemakaian air di
dsb. ruang pembersih intenstinal, tidak ter-
6. Abandoned vehicle adalah sampah yang kendali karena air mengalir sepanjang
berasal dari rongsokan kendaraan proses pemotongan tanpa keran. Beban
bermotor. Misalnya ban bekas, potongan pencemaran terbesar didapatkan dari
spion, velg, jog dll. ceceran darah (walaupun pada kenyata-
7. Industrial waste adalah sampah yang annya, darah ditampung oleh pengumpul
berasal dari sisa kegiatan industri. dengan menggunakan drum pengumpul
Misalnya potongan logam, kabel, secara manual) lebih kurang 3 – 5 liter
benang, tekstil dll darah tercecer sepanjang ruang
8. Demolition waste adalah sampah yang pemotongan sampai memasuki ruang
berasal dari bongkaran bangunan atau penggantungan. Isi rumen dibuka ditempat
gedung. Misalnya genting, asbes, kusen- khusus kemudian di tembakkan ke
kusen, pintu, jendela, bata, besi-besi dll. penampung isi rumen dengan “Blow-gun”,
sehingga ceceran isi rumen sangat sedikit,
9. Contruction waste adalah sampah yang
sedangkan isi intestine dan intestinal
berasal dari sisa-sisa kegiatan pemba-
mucus seluruhnya dibuang ke saluran air
ngunan gedung atau rumah. Misalnya :
limbah. Beban padatan dan padatan
potongan keramik, bungkus semen,
tersuspensi pada limbah cair RPH secara
pasir, potongan kayu, bambu dll.
keseluruhan dapat dicirikan, khususnya
10. Hazardous waste adalah sampah oleh partikel padat yang didapat dari isi
berbahaya yang dikhawatirkan dapat rumen dan isi intestinal dengan
menimbulkan penyakit atau penularan kemampuan degradasi yang re n da h ,
penyakit, berasal dari rumah sakit, dis a m ping a da nya u ns u r
pabrik kimia, farmasi, pertanian dll. karbohidrat seperti glukosa atau selulosa.
11. Water treatment residu adalah Adapun jumlah dan komposisi limbah dapat
sampah yang berasal dari dilihat dalam Tabel 2. Tabel 1. Jumlah dan
perusahaan air minum, seperti gelas Komposisi Limbah Padat Rumah Pemo-
plastik kemasan, botol plastik tongan Hewan : Bahan Jumlah (per ekor
kemasan dll. sapi), Parameter Nilai, Sisa-pakan, Kotoran
12. House Hold Refuse adalah sampah sapi, Darah 5 – 7 kg/ternak 7.5 – 10 kg
campuran yang berasal dari rumah Total : 15 – 20 lt/ekor Tercecer : 5 lt/ekor
tangga/pemukiman. C/N Ratio TTS TVS Nitrogen Potasium
B. Mengelola Limbah Cair Produksi Phosphat COD TTS TVS Protein Lemak
Asam organik Nitrogen NH4–N +30 15 - 21
Hewani Gambaran Limbah Cair dan Sisa %; 77 – 85 %
Padatan Limbah Cair Keseluruhan TTS 7,91 mg/kg 5,9 mg/kg 24.61 mg/kg 375
Limbah cair yang dihasilkan dari rumah 000 mg/lt 18 - 20 % ; 96 % TTS 680 – 790
potong hewan sebagian besar dihasilkan gr/kg TTS < 50 gr/kg TTS 80 mg/lt 30
dari air pembersih ruang potong, air gr/kg 2 gr/kg 305 Padmono. D. 2005 :
pembersih intenstinal, pembersihan Alternatif Pengolahan J. Tek. Ling.
kandang ternak. Jumlah limbah cair spesifik P3TL .-BPPT. 6.
dan beban pencemaran dikaitkan dengan (1): 303-310 Bahan Jumlah (per ekor
ternak yang dipotong sulit sapi) Parameter Nilai Isi Rumen Isi
diperhitungkan. intestinal & intes-tinal mucus aLimbah
cair total Penyaringan (1 mm) Isi Rumen
fasa cair 25 –
82
PRODUK HASIL HEWANI

35 kg/ekor 10 – 15 kg/ekor 300 - 400 Rumen dan bagian perutan lainnya


m3/hari 13 – 15 gr/lt 0,5 - 0,6 m3/m3isi dibersihkan dalam ruang khusus pembersih
rumen TTS TVS C/N ratio Protein Lemak
Serat kasar Nitrogen Phosporus Potasium
Kalsium Sodium Magnesium COD COD
Lemak Serat kasar Nitrogen Phosphat
Amonium Endapan padat Serat kasar
Nitrogen Phosphate TTS TVS COD 11 - 13
%; 80 – 85 % TTS 17 - 21 105 - 173 gr
/kg 15 -
31 gr/kg 256 – 391 gr/kg 20 - 22 gr/kg 5
-6
gr /kg 4 - 5 gr/kg 6 - 8 gr/kg 9 - 15 gr/kg
0.8 -
1 gr/kg 2500 - 3000 mg/lt 3500 – 7500
mg/lt 5 gr/kg 2.04 gr/kg 0,2 gr/kg 0.03gr
/kg 0.18gr/kg 5 - 10 ml/lt (Imhoff) 10 -
27 gr/lt
1.10 gr/kg 0.24 gr/kg 0.069gr /kg 10 - 20
% 80 - 85 % TTS 5.500 – 7000 mg/lt
Baller et al (1982) Karena limbah cair
RPH, secara prinsip mengandung
bahan- bahan penyebab penyakit,
maka perlu mendapat perhatian tertentu
dalam hal adanya epidemiologis (Boehm,
1990a). Terutama pada daerah dengan
temperatur tinggi, limbah cair
menunjukan kecenderungan kuat
terjadinya dekomposisi mikrobial dan hal
ini baik untuk pertumbuhan kuman
penyakit. Dalam pertimbangan
pengguna- an proses aerobik maupun
anaerobik, perlu diperhatikan kehadiran
disinfectans dan bahan pencuci (sabun)
dalam limbah cair.
2.3.Darah
Setiap proses pemotongan seekor sapi,
petugas khusus penampung darah telah
siap menempatkan drum-drum penampung
darah dengan ukuran lebih kurang 20 liter.
Mulai dari proses penggantungan sapi
sampai saat pembedahan sapi, petugas
mengikuti dan menampung terus
tumpahan darah tersebut. Darah
yang tidak tertampung adalah semburan
pertama pada saat pemotongan ternak,
lebih kurang terbuang 5 liter. Darah yang
tertampung tersebut akan diolah lebih
lanjut sebagai campuran pakan ternak
(ikan, bebek dll)
2.4.Isi Rumen dan Intestinal
perutan dan tidak ada bagian yang parasit (mis. cacing) dalam jumlah yang
dibuang, kecuali ceceran yang tidak mendekati titik bahaya dari pandangan
sempat terambil dan terbawa masuk ke epidemiologis (Zimmermenn &
saluran limbah. Rumen, setelah Eggersgluess, 1986)
dikeluarkan dari tubuh sapi disalurkan 2.5. Pemisahan Isi Rumen Padat dan Air
lewat jalur khusus memasuki ruang yang Terkandung dengan Screw Pres.
khusus pembersih perutan. Sampai saat ini, tidak dilakukan
Diruangan ini rumen dibelah, dan isinya perlakuan khusus pada isi rumen. Dalam
dimasukan kedalam bejana khusus dan penampung khusus, isi rumen
di tambah k an air untuk ke mu di an mengapung diatas air pembawa. Setiap
ditembakkan ke penampung isi rumen pagi air yang terdapat dalam penampung
dengan “Blow Gun”. Sebagian besar isi rumen tersebut, dipindahkan secara
kandungan isi rumen adalah bahan grafitasi kedalam truk tangki air, untuk
lignoselulasa (seperti rumput, merang dll) digunakan sebagai air penggelontor
dan bahan pencerna meragi (digestive saluran-saluran air limbah di kandang
ferments). Isi rumen yang tidak terolah yang kurang lancar akibat terhambat
harus dikatagorikan sebagai bahan yang sisa pakan dan kotoran sapi yang ikut
mengandung epidemiologis. Rumen, masuk kedalam saluran air limbah. Untuk
walaupun didapatkan dari ternak yang pemanfaatan selanjutnya perlu dilakukan
sehat, ditemukan 306 Padmono. D. pengepresan isi rumen untuk memisahkan
2005 : Alternat if Pengolahan .........J. air yang terkandung dalam isi rumen,
Tek. Ling. mengembalikan air tersebut kedalam
P3TL .-BPPT. 6. (1): 303-310 saluran air limbah dan mening- katkan
pula meng and ung beberapa jenis kandungan padatan agar memenuhi
salmonela sebagai bakteri, virus dan spesifikasi yang diinginkan dalam proses

83
PRODUK HASIL HEWANI

selanjutnya. Dengan dilakukannya Limbah Padat dan Cair. Selain


pengepresan pada isi rumen maka menunjukan aliran utama bahan
distribusi komponen dalam bahanpun akan dari proses pemotongan, ruang
berubah dari pada kondisi sebelum pembersihan dan kegiatan dalam
diolah. Konsentrasi mineral dan nutrient kandang, rantai utama pengolahan
dalam padatan dengan meningkatnya limbah dihasilkan dari kombinasi
presentasi bahan kering (TTS). Nitrogen beberapa proses penanganan
dalam air press sebagian besar dalam limbah. Garis pembatas antara
bentuk ikatan organik. Zimmermann dan aliran limbah padat dan cair dari
Eggersgluess (1986) mengasumsikan seluruh proses di RPH dengan
bahwa amonium, nitrat dan nitrit dalam pengolahanlimbahyan
air pres dapat diabaikan. Tabel 2. Situasi g direncanakan akan terlihat jelas
serta Jumlah dan Komposisi Limbah Padat karena sampai saat ini tidak ada
dan Cair RPH Cakung. Nilai Bahan Satuan perlakuan khusus yang dilakukan
2001 Aug-Dec 2002 Kandang Dalam dalam pena-nganan limbah cair
kandang [-/hari] 1200 807 Pemotongan di dan p a d a t . S e h i n g g a d e n
jalur 1) [-/d] 300 64 g a n mengarahkan seluruh
Pemotongan tradisional 2)[-/d] 0 125
saluran limbah cair yang ada
Limbah cair Jumlah [m3/d] 134 161 3)COD
menuju suatu saluran limbah cair
dissolved [mg O2/l] 6700 2626 4)Kotoran
utama, maka seluruh limbah cair
sapi dry matter content [%] 35 28.6 bulk
akan memasuki daerah
density [t/m7] 0.30 0.53 specific amount
pengolahan limbah pada suatu
[kg/cattle] 12.2 15.0 specific volume
garis batas yang nyata.
[m7/cattle] 0.041 0.028
Demikian juga limbah padat,
amount total [t/d] 14.6 12.1 volume total dengan mengalihkan pembuang-an
[m7/d] 48.8 22.8 Isi rumen dry matter sisa pakan dan kotoran sapi dari
content [%] 25 bulk density [t/m7] 0.5 tempat pembuangan akhir dalam
specific amount [kg/cattle] 14.5 specific area RPH ke arah prose
volume [m7/cattle] 0.029 amount total s pengolahan limbah padat. Pada
[t/d] lajur pembuangan limbah, rencana
4.4 volume total [m7/d] 8.8 Screw press pengolahan awal limbah (cair dan
Jumlah total [t/d] 2.0 307 Padmono. D. padat) rumah potong hewan (RPH)
2005 : Alternatif Pengolahan .........J. Tek. melalui pencernaan anaerobik
Ling. P3TL .-BPPT. 6. (1): 303-310 menim-bulkan pemikiran bahwa
volume total [m3/d] 1.4 Limbah padat langkah pemisahan limbah padat
Jumlah total [t/d] 21.0 12.15) volume total dan cair belum diperlukan
[m3/d] 42.0 22.8 5) Sludge [t/d] 8-10 8-10 sebelum pengolahan lanjut yang
Compost dry matter content [%] 40-50 juga akan dikenakan terhadap
48 bulk density [t/m7] 0.45 0.58 amount limbah padat dan cair RPH.
total [t/d] 5.3 2.4 volume total [m3/d] 11.8 3.2. Pembersihan Limbah Cair Secara
4.21) Pemotongan utama (jalur) 2) Anaerobik. Pemilihan alternatif
Pemotongan traditional 3) Dari 15 terbaik - melalui pembayaran
Oktober s/d 12 terhadap limbah cair yang
Desember 2003 4) 11/29/02: 2397 mg dibuang atau untuk member-
O2/l, 12/02/02: 2855 mg O2/l 5)Hanya sihkan (secara parsial) limbah
kotoran sapi cair telah di kemukakan pada
3. PENANGANAN AIR LIMBAH beberapa perusa- haan industri
3.1. Kombinasi Proses dan Rantai daging setiap p er tem uan
Utama Pengolahan dan Pengu- yang membahas
rangan
84
PRODUK HASIL HEWANI

peraturan yang perlu di aman- pada setiap kasus, tet


demen. Penggunaan teknik anae- a p i merupakan kombinasi
robik memberikan suatu penye- langkah- langkah yang harus
lesaian dari sisi limbah cair RPH, dikoordi- nasikan dengan
karena ditinjau dari jumlah perhatian pada penggunaan proses
kom pos is i da n kons e n tra s i anaerobik dan keluarannya.
pencemarannya, sangat sesuai Percobaan-percobaan dengan
u n tu k m en g ola h n ya s ec a bahan tersaring (saringan 2 mm),
r a anaerobik yang dapat banyak limbah cair RPH Cakung (Prasetyo
menurunkan tingkat pencemaran Sunaryo, 1993) pada skala
tinggi dalam air limbahnya. laboratorium maupun pilot “Fixed-
Keuntungan lain dengan pengolah- bed reactor” (volume 5,5 liter atau
an anaerobik dari limbah RPH 2,8 m3) telah menunjukan bahwa
meliputi: dengan laju beban COD antara 1
1. Pengurangan konsentrasi pen- hingga 6 kg/m3setiap hari dapat
cemar dalam air limbah dicapai efisiensi pengurang- an
2. Produksi lumpur lebih rendah COD mencapai 65 – 75 %. (lihat
3. Lumpur keluaran proses stabil Tabel 3) Tabel 3. Efisiensi Terhadap
secara biologis Beban HRT Debit OLR Eff. Hari l/hr
Kg COD/ m3hr % 3 808.8 1.677
4. Emisi tanpa bau 75.33 2 1205.4 2.199 74.89 1
Produksi energi gas yang dapat 2197.9 2.622 73.01 0.5 3943.5
dimanfaatkan dalam RPH sebagai 6.198 65.55 Penggunaan proses
substitusi energi konvensional. dua tingkat dalam pengolahan
Walaupun keuntungan ini telah limbah cair terasa tidak
disebarkan dan didokumentasikan diperlukan. Pre-asidifikasi tidak
dalam beberapa publikasi (Martin membantu pengkondisian bahan
1990), penemuan penggunaan baku, karena berkaitan dengan
teknik ini dilapangan pada skala dinamika sistem penyangga
308 Padmono. D. 2005 : Alternatif (buffer) dalam limbah cair,
Pengolahan J. Tek. Ling. P3TL sebagai hasil adanya pemben-
.- tukan bikarbonat dan mineralisasi
BPPT. 6. (1): 303-310 industri nitrogen, dan perubahan nilai pH
belum pernah dilakukan di bergantung pada proses ini,
Indonesia dan hanya dilaksanakan hanya produksi asam yang
di Amerika dan Eropa (Tritt, rendah yang mengambil tempat
1990). Pada awalnya, saran dan tidak ada campuran asam
yang diberikan adalah yang dapat diman- faatkan pada
penggunaan “activated sludge tingkat metanisasi.
process”, dalam pengembangan Pengembangan pembersihan
proses-proses lanjutan melalui yang diperlukan dalam tingkat
perbaikan proses biomasanya awal anaerobik bergantung pada
(melalui “Fixed-bed reactor”) tingkat pembersihan aerobik
sistem ini muncul dipermukaan. selanjutnya. Hal ini bergantung
Gambar 2. Tahapan Pengolahan pada kriteria badan penerima air,
Limbah Tahapan pengolahan parameter kualitas efluen
yang diusulkan dalam Gambar 2. (degradasi karbon, nitrifikasi,
lebih menonjolkan tingkatan denitrifikasi) dan perbandingan
anaerobik bukanlah saling C/N yang sesuai. Hal ini berarti
mengkondisikan
bahwa suatu plan anaerobik
tidak harus dirancang
85
PRODUK HASIL HEWANI

untuk pembersihan air limbah material asing yang terikut dalam


secara sempurna, dengan memper- isi rumen. Kajian pertama telah
timbangkan COD atau BOD5, dalam dilakukan pada penelitian dan
setiap kasus tetapi harus lebih pada pengembangan proses
penyesuaian yang dibutuhkan biomentanisasi isi rumen segar
untuk tingkat aerobik selanjutnya. dalam tangki reaktor pengadukan
Dari hasil percobaan skala pilot Biogas Efluen Anaerobic digester
diatas perbandingan COD / N Aerobic ponds Limbah kandang
dalam keluaran reaktor dicapai Limbah padat Saringan kasar
6,7 : 1 ( p a d a p e m b e b a n Saringan halus 309 Padmono. D.
a n C O D 4 kg/m3.hari dengan 2005 : Alternatif Pengolahan
HRT 2 hari). 3.3. Pengolahan J.
Anaerobik untuk Limbah Padat Tek. Ling. P3TL .-BPPT. 6. (1): 303-
Pemindahan limbah padat dari 310 total (completely stirred tank
proses pemotongan dan kandang reactor/CSTR) dengan volume 25
ternak selalu menjadi masalah bagi m3 pada suatu skala pilot di RPH
RPH berkaitan dengan biaya Cakung (Djoko Padmono, 1992).
pembuangan. Walaupun telah Kandungan padatan dalam reaktor
dilakukan dehidrasi limbah padat, dijaga tetap pada 70 – 80 gr/liter,
biaya pengangkutan ke tempat produksi gas mencapai 1 m3gas/
pembuanganakhircuku m3digester setiap hari dengan
p membebani RPH. Salah satu waktu retensi 29 hari. Kandungan
ko n seku en si dari per aturan metan yang didapat dari biogas
pengadaan daging sehat dan mencapai 60% volume.
peraturan rumah potong hewan Pengolahan tahap selanjutnya
adalah bahwa tidak diijinkan (seperti pengomposan bahan
untuk membuang limbah sejenis padat) dan/atau penggunaan
ini didekat lokasi. Pengalaman bahan dan rasio pencampuran,
yang dikembangkan dalam pemisahan bahan padat dilakukan
praktek menunjukan bahwa sebelum atau sesudah
biaya yang dibutuhkan untuk pengolahan anaero- bik
pembakaran limbah sejenis ini bergantung dari tahapan yang
mencapai 600 DM/m3limbah diinginkan. Dehidrasi isi rumen
berarti lebih kurang 5,1 juta segar atau hasil olahan anaerobik
rupiah per meter kubik. (1 DM = dengan menggunakan “screw-
Rp. 8.500,-) Biometanisasi bahan press” telah berhasil dilaksanakan
padat seperti campuran isi rumen (Sahwan,F.L., 1993). Sebagian dari
atau perut, kotoran sapi dan urine proses “batch” termophilik dan
dapat bersaing lebih baik telah diketahuinya proses fisik
dibandingkan dengan metoda dan kimia (Boehm, 1989),
pembuangan tersebut diatas. Hal pengom- posan dalam hubungan
ini merupakan usulan awal, ini adalah suatu proses yang
bahwa sistem reaktor yang cocok. Suatu kombinasi yang
sesuai dapat d i m a n f a a t k a n menarik adalah diawali dengan
u n t u k i t u . Pengendalian biometanisasi diikuti oleh fasa
p em b e nt u k an padatan pemisahan mekanik (mis, screw-
terapung dan jaminan press) dan dilanjutkan dengan
keselamatan pengolahan bahan pengomposan. Keuntungan yang
ber-kaitan dengan adanya material- didapat dari pengolahan aerobik
adalah pengu-
86
PRODUK HASIL HEWANI

rangan masa dan volume yang 70 oC selama pengomposan


telah berubah menjadi energi dijamin terjadi dekontaminasi.
biogas, dapat dikombinasikan Untuk
dengan didapatkannya bahan
yang berhar- ga dalam bentuk
kompos yang “marketable”.
Selain itu anaerobik pretreatment
dapat mengurangi pengeluaran
pada penang-kapan dan
pengolahan keluaran udara untuk
menghilangkan bau busuk yang
dihasilkan dari penanganan
limbah terbuka dan pengomposan.
3.4. Pengomposan Dalam percobaan
telah ditunjukan bahwa baik isi
rumen segar maupun olahan
anaerobik, setelah perlakuan
mekan ik untuk men gu ran g i
kandungan air menjadi suatu
bahan dengan berat kering lebih
kurang
20 %, dapat dikompos tanpa
penambahan unsur lain pada suatu
bejana dengan kedalaman 1 meter.
Dengan bejana yang lebih besar
dapat digunakan untuk bahan
dengan kandungan padatan 22 %.
Percobaan dengan menggunakan
isi rumen dehidrasi (TTS = 37 %),
sisa pakan bercampur kotoran sapi
(TTS 70 %) menunjukan bahwa
setelah 6 sampai 8 minggu
dihasilkan kompos matang.
Pengamatan Pengomp
o s a n . Minggu H W V Temp. ke
cm kg cm3 oC 0 1000 240 250
31.5 1 870 143
218 34 2 865 129 216 46 3 740
115
185 54 4 660 102 165 69 5 560
90
140 61 6 510 78 128 55 7 450
69
113 46 8 420 60 105 40
Ket. : H = tinggi
kompos W = masa
kompos V = volume
kompos
Karena adanya pemana
s a n mencapai temperatur diatas
mendapatkan dekontaminasi pengumpulan semua rongsokan
yang sempurna selama (rubbish) dan sampah (garbage) yang
pengomposan, diperlukan dapat dibusukkan. Pengumpulan
penggunaan mesin pembalik garbage digunakan sebagai makanan
intensif dan dilakukan paling babi dan keuntungan lagi yaitu pe-
tidak 2 kali seminggu ngurangan kandungan air untuk
(Schuchardt, 1990). memudahkan pembakaran. Pengum-
C. Mengelola Limbah Padat Produksi pulan sampah juga melibatkan truk
sebagai alat transportasi menuju tempat
Hewani SISTEM PENGUMPULAN
pembuangan akhir.
Metode pengumpulan merupakan
2. Out put sampah
skema manajemen limbah padat yang
tidak efisien dan biaya mahal. Munich Out put sampah menyangkut banyak
(1968) menyata- kan bahwa 79% variabel seperti, wilayah geografis,
pengelolaan limbah padat an gg aran musim, karakteristik sosio ekonomi
b iayanya d iperun tukkan m e n a n masyarakat, dan frekuensi pengum-
g a n i m e n g e n a i m a s a l a h pulan.
pengumpulan limbah padat. Sistem Kondisi yang mengganggu dan mem-
pengumpulan mencakup dua bahayakan kesehatan Penyimpan dalam
komponen yaitu porsi generasi dan rumah dan apartemen Limbah padat
porsi transportasi. yang disimpan dan dikumpulkan dalam
1. Parameter untuk desain sistem rumah atau apartemen dengan cara
Pengumpulan limbah padat yang tidak benar dapat
digolongkan dua kategori yaitu yang membahayakan kesehatan misalnya
terpisah dan digabung. muncul lalat dan tikus serta emisi
Pengumpulan gabungan adalah bau yang tidak

87
PRODUK HASIL HEWANI

dikehendaki. Faktor lain yang perlu bila dibanding sumber rumah tangga
diperhatikan adalah kandungan air tertentu. Limbah khusus dari
dari sampah tersebut. Untuk pertam- bangan yang merupakan
menghindari tikus, lalat dan bau yang sumber dari air tambang yang asam,
tidak enak, caranya meningkatkan menyebarkan asap dan belerang
frekuensi pe- ngambilan dan kedalam atmosif. Limbah
menggunakan kontainer. Pemakaian pertanian pada daerah pedesaan
karung plastik atau kertas mempunyai misalnya limbah peter- nakan.
keuntungan meminimalisasi daya tarik
lalat dewasa dan akan mereduksi Metode Pengangkutan Limbah Padat
ovulasinya. Kerugiannya lebih mahal 1. Packer truk Kebanyakan limbah
daripada penggunaan kaleng. domestik diangkat oleh truk dan
Kebisingan Dalam pengumpulan limbah ditransportasikan pada tempat
padat, kebisingan berkaitan dengan pembuangan, berupa landfill,
pengambilan sampah tersebut tempat pembakaran, tempat
misalnya truk pengangkut dan pe- pengomposan dan beberapa fasilitas
n g a m b i la n k a le n g - k a le n g y sebagai tempat pembuangan limbah
a n g menimbulkan suara bising. padat.
Kaitannya dengan penyakit. 2. Sistem transfer
Hasil survai menunjukkan bahwa limbah Dalam pengangkutan material
yang paling sering melibatkan penye- limbah padat, truk pengepak
baran penyakit adalah limbah feses menggambarkan metode yang paling
(tinja). Penyebarannya bisa melalui air efisien. Jika landfill digunakan untuk
atau serangga. Kuantitas limbah padat pembuangan sampah, stasiun
a. Limbah padat domestik pengangkutan. Sistem transfer
Limbah rumah tangga merupakan dipergunakan untuk mengumpulkan
campuran senyawa organik dan sampah pada lokasi sentral dan
anorganik disebut “rubbish” atau kemudian untuk pengang- kutannya
“trash”. Yang termasuk anorganik kedalam truk, tongkang, kereta dan
adalah kaleng, logam, botol, kaca dan sebagainya.
rongsokan rumah tangga seperti besi, 3. Metode hidrolik dan pneumatis
foostel, piring bekas dan sebagainya Sistem pneumatis dilakukan di
termasuk kertas. Material organik 50% rumah sakit, komplek apartemen dan
lebih padat daripada sampah domestik industri sedang berkembang. Sistem
misalnya kayu, kertas dan lain-lain. ini cukup mampu dalam perubahan
b. Limbah lain praktik pengangkatan sampah padat.
Limbah peruntukan mencakup, Transportasi hidrolik, pelepasan
kayu, bata, semen dan aspal serta sampah pada sistem pipa dan
pepohon- an. Kebanyakan dari sangat terbatas. Pada sudut wilayah
materiil ini adalah anorganik dan kota dimana pengangkutan
dapat langsung ditentukan dalam sampah hidraulik lebih dapat
operasi landfill. Limbah lain seperti bermanfaat dan efisien.
pepohonan dan rerumputan harus Tanah Tempat Pembuangan Sampah
ditangani lebih hati- hati. Limbah Landfill adalah penimbunan sampah
industri seperti, limbah dan abatoir pada suatu lubang tanah, dan ini
dan rumah pengepakkan daging. bukanlah metode yang berdiri sendiri.
Apartemen memproduksi limbah Karena dapat juga sistem campuran,
padat lebih rendah perkapita yang disebabkan oleh air mengalir,
88
PRODUK HASIL HEWANI

menembus tempat ini, ketika air hujan adalah kedalaman air tanah, lapisan
berinfiltrasi ke permukaan landfill, dan tanah sampai lapisan batuan. Lokasi
ketika air ini mengalir keluar dari landfill akan menimbulkan efek yang
landfill akan membawa berbagai mineral merugikan bagi air permukaan dan air
dan zat organik dalam bentuk suspensi tanah yang terletak di bawah dasar
yang tak dapat dipisahkan. landfill. Dalam keadaan demikian,
Jumlah dari hasil saringan berhubungan maka tanah dapat diberikan
dengan suhu dan sifat geologi tanah, beberapa renovasi untuk menghadapi
maka aliran air akan cenderung leachate. Dengan cara demikian dapat
berbentuk vertikal dan tak mempe- diting- katkan kualitasnya sebelum
ngaruhi sumber air tanah dan tidak akan dipisahkan dengan air permukaan atau
menyebabkan polusi yang berasal dari air tanah, aliran dari tanah ini dapat
landfill. Leaching secara horizontal membentuk suatu materiil penutup.
sampai pada titik celah kedap air dan Sehingga dapat menciptakan suatu
menyebabkan terkontaminasinya air renovasi yang optimum menghadapi
permukaan, sanitary landfill sebagai leachate. Lokasi landfill harus dipilih
suatu tempat untuk pembuangan secara teliti dari lokasi yang tersedia
sampah padat tanah tanpa menimbulkan yaitu basah dan berlumpur dapat
bahaya atau gangguan kesehatan dan digunakan sebagai tempat yang baik
keselamatan masyarakat. dan cukup luas bagi santary landfill.
A. Prosedur Ketika sebuah sanitary landfill
Ada dua metode yaitu “area ditempatkan pada area yang tersebar
method” dan trench method”. dekat dengan suplay air bersih, hal yang
Metode “trench” disebut sebagai perlu diperhatikan adalah kedalaman
metode pemotongan dan pengisian. dari tempat bebatuan dan air tanah.
Sebuah trench (Parit) digali di Mekanisme dari formasi leachate tak
bawah permukaan tanah dan diketahui secara pasti, penelitian
sampah ditempatkan dalam parit terakhir yang dilakukan oleh Fungaroli
dan ditutup. Cara lain yaitu dua dan Stuiner (1969). Bahwa leachate
buah parit digali sekaligus, sampah sebagian besar merupakan akibat dari
diisikan pada salah satu parit dan sanitary landfill. Metode hidrologi
lumpur dari salah satu lubang galian menunjukkan dengan sedikit air hujan
digunakan sebagai material penutup. maka leachate akan terbentuk, maka
sanitary landfill dipikirkan keberada-
Jika lokasi landfill yang direncanakan
annya sebagai sumber polusi.
terletak di bawah tanjakan seperti
lembah atau ngarai, metode “area” Peralatan untuk penimbunan limbah dan
digunakan. Lokasi landfill lebih tinggi pengoperasiannya Culham (1969), Stone
dari tempat lain yang ada dan Courad (1969) menyelidiki suatu
disekitarnya, maka metode pengisian jenis landfill yang lebih besar diperoleh
area landfill digunakan. suatu peralatan tambah untuk
menger- jakan hal-hal tertentu, alat
Pemilihan letak dan struktur geologi
pengikis yang c e p a t u n t u k m e n
Suatu hal yang perlu dipertimbangkan g a n g k u t d a n menyingkirkan
suatu sanitary landfill adalah struktur material yang menu- tup in ya ,
geologi dan topografi serta perme- s ebu ah alat p en yi ra m
abilitas dari tanah. Pertimbangan lain pengontrol/debu, jenis peralatan tanah
yang langsung dioperasikan, traktor,

89
PRODUK HASIL HEWANI

bulldozer. Sanitary landfill mempunyai limbah pada dilakukan di apartemen,


potensi untuk dimanfaatkan tanah-tanah supermarket, departemen store. Dengan
yang sebelumnya tidak dapat dipakai. pembakaran dapat menimbulkan gangguan
Sehingga besar dimanfaatkan kembali, seperti debu, bising, polusi udara, telah
sehingga menambah nilai ekonomis. meresahkan masyarakat / komunitas.
Aktifitas biologi Pembakaran On-site (ditempat). Tempat
Dari sisi kehidupan sebuah sanitary pembakaran yang kecil didisain dengan
landfill akan mengalami, proses bermacam-macam ukuran dan perleng-
dekomposisi, secara aerob maupun kapan alat bantu, yaitu minyak dan dengan
anaerob ketika pertama kali material tanpa ruang pembakaran sekunder, semen-
diletakkan dalam pengisian, maka tara tempat pembakaran dipasarkan
proses dekomposisi mengarah pada dengan ukuran yang bervariasi. Keefektifan
peristiwa aerob, ketika komponen combostion dikontrol oleh tiga T yaitu time
oksigen dikonsumsi, maka landfill (waktu), temperature (suhu) dan turbulensi
dianggap mengalami kondisi anaerob, (pengolahan), waktu dan turbulensi
lamanya tergantung pada suhu dan dihubungkan dengan lamanya waktu
oksigen yang tersedia. Periode penyimpanan, turbulensi dapat dikurangi.
dekomposisi aerob lebih cepat Penggunaan bahan bakar akan menolong
dibanding dengan periode anaerob mengeliminasi asap dan bau yang diikat
dalam prosesini. oleh pembakaran yang lemah. Alat
Hasil yang diperoleh dari dekomposisi Pembakaran Feud-Fed.
aerob adalah asam dan alkohol, yang Di apartemen yang tinggi, telah
dikonsumsi oleh mikroorganisme yang digunakan sarana pergerakan limbah dari
akan menghasilkan methana dan karbon lantai atas ke generator (pembakar).
dioksida. Gas methana menyebabkan Central incineration
kondisi gas masuk ke rumah. Fist (1967) Pembakaran pusat yang melayani unit-unit
melaporkan konsentrasi ledakan dalam di wilayah, metropolitan jenis alat
penelitiannya gas lain yang diproduksi pembakaran yang modern secara
secara anaerob adalah hidrogen mekanik dan arsitekturnya menarik
sulfida yang berbau busuk dan mudah masyarakat dapat menerima.
meledak. Pembakaran pusat dioperasikan oleh
Pemilihan tempat dan penggunaan pemerintah daerah yang dikenal adanya
tanah sistem pembakaran terpusat kontrol
Landfill adalah tempat penimbunan terhadap polusi udara, polusi air, dan
limbah / sampah yang dibakar, pemisahan dan karakteristik (jenis)
terletak dalam lapisan tanah yang sampah. Disain alat pembakaran ada dua
dangkal, dapat dimanfaatkan secara karakteristik dasar dan sampah mineral
ekonomi dan politik. Seperti lapangan pada dan sampah mineral gas.
golf, lahan hujan yang menarik Problem yang berhubungan dengan
masalah dekom- posisi (pembusukan pembakaran
sampah) dan formasi methana lapisan Karena kontrol udara yang tidak
batu bara yang terbuka. Seharusnya memadai pembakaran maka efisien
ditutup untuk menghindari dan pembakaran dapat mengganggu
monitoring sebagai alat kontrol yang lingkungan dengan perubahan, yang
baik sehingga hal-hal yang tak membutuhkan biaya tinggi, maka sistem
diketahui bisa terjawab. kemampuannya efisien harus dibuktikan.
PEMBAKARAN (INCINERATION)
Tidak seperti sanitary landfill,
pembakaran
90
PRODUK HASIL HEWANI

Pada temperatur diatas 1800oF, lelehan komposisasi adalah pupuk tanah untuk
dari beberapa metal, akan mempercepat tumbuhan. Nutrisi sebagai tambahan untuk
kerusakan tungku, sehingga jangka berkonsentrasi umum terhadap nitrogen,
waktu pemakaian tungku akan lebih potassium, dan pospor sebagai
cepat. Terjadinya gangguan di tempat penyubur. Dalam penambahan untuk
kerja, dan pengeluaran debu yang membuat sampah material padat dapat
berlebihan, sehingga kondisi udara berguna di lahan reklamasi, kompos
dalam zone tersebut, akan mengganggu memperbesar volume reduksi sampah
penglihatan. lebih kurang 40% – 60% dari bagian yang
Kualitas sisa / residu bisa dikomposkan. Di Amerika,
Pembuangan sisa yang merupakan hasil diasumsikan bahwa komposisasi sampah
dari pembakaran sampah padat dengan padat adalah metode yang
berbagai jenis residu. Secara umum memproduksi hasil akhir dan dapat dijual
diasumsikan bahwa sampah basah, tidak dan berguna. Pemasaran produksi akhir
bisa dibakar efektif sampai kering. Bila sebagai modal utama untuk skala besar
disain tempat pembakar sampah dikem- penggunaan kompos sebagai metode
bangkan dan pengolahan lebih baik, pembuang sampah padat, kompos sebagai
pembakaran semua sampah akan metode pembuangan sampah padat,
menjadi mungkin. kompos dapat digunakan untuk taman-
Kualitas residu adalah perlu dipertim- taman kota. Satu kekurangan yang
bangkan untuk pembuangan akhir. Metode dikemukakan oleh Sturkil (1969) bahwa
pembuangan akhir dari residu tergantung konsentrasi larutan garam-garaman
pada jenis residu. Karakteristik residu dapat menyebabkan kerusakan daun-
hasil pembakaran lebih kompleks daunan.
daripada sampah tidak dibakar, kuantitas 1. Komposisi
dari bagian anorganik yang larut dalam air. Diantara penggunaan komposisi
Abu sebagai hasil perubahan kertas dan w in d r o w d i U S A a d a la h u n t
kayu sebagian besar larut dalam air, u k menyiapkan tanah jamur,
merupakan sumber utama peningkatan komposisi tubuh hewan untuk tanah
material dalam air. komersil yang memberikan keuntungan
Air limbah dan untuk memperluas tanah Windrow
Air digunakan untuk memadamkan di Guesthon sebagai modal utama.
residu, dan untuk mengendalikan emisi- Komposisi windrow yang efisien
emisi polusi udara, harus dengan mengurangi sampah padat
dipertimbangkan sebagai sumber potensial yang lebih kecil dengan ukuran yang
polusi air. Secara khusus ada dua cara sama. Jenis sampah yang tidak dapat
pemrosesan air yaitu penumpukan dan dikomposkan seperti logam dan gelas
pencelupan (Schoenberg, 1969). material ini secara manual diambil
Banyaknya tempat pembakaran yang untuk digiling. Lamanya waktu yang
menggunakan air sebagai pengendali digunakan untuk memproduksi kompos
/ kontrol polusi udara harus dipertim- bervariasi dengan kali kompos dari
bangkan sebagai residu potensial polusi air. balik-balik dan juga temperatur
Dengan sistem celup dapat menyebabkan kompos. Waktunya 3 – 4 minggu atau
ph air turun yang bisa menyebabkan untuk beberapa bulan. Temperatur
korosi. lingkungan dan komposisi kimia dan
PENGOMPOSAN/KOMPOSISASI material kasar juga merupakan faktor
yang menentukan waktu.
Untuk menstabilkan komposisasi biologis
pada sampah padat di bawah kondisi 2. Proses Komposisasi
aerobik dan anaerobik. Produk akhir dari Prosedur komposisasi digunakan ketika
91
PRODUK HASIL HEWANI

batas lahan tidak memungkinkan proses biologis. Bubur basah yang tinggi
komposisasi windrow dipraktekkan. yang sulit dibakar secara konvensional.
Menempatkan sampah dalam
disgestor dan menyediakan udara dari 2. Pyrolisis (Peninggian Suhu)
peniup mekanis, sebagai metode Pyrolisis adalah sebuah proses pemanas-
windrow yang dimodifikasi. Karlur an, pemindahan oksidasi organik tidak
peniup mekanis digunakan untuk dimungkinkan terjadi. Bahkan zat
menekan udara melewati tiang tidak organik tersusun atas sampah dengan
perlu lagi membalik kompos agar kalor (Panas), sebagian besar terdiri dari
mendapat oksigen. Keseimbangan zat-zat non organik misalnya logam
biokimia tehrmofilis didapatkan dalam dan kaca yang tidak dipisahkan
periode yang singkat dan daya operasi sebelum hydrolisis. Gas-gas yang telah
komposisasi bisa secara jelas terkontrol menguap diembunkan pada saat
dan dioperasikan pada basis yang bahan yang tersisa dibakar untuk
berlanjut. Kadang- kadang kompos menyuplai panas (energi) yang
dibalik untuk memberi jalan pada udara diperlukan untuk me- ninggikan suhu
dan untuk mencampur kelembaban benda-benda tersebut. Karena oksidasi
dalam material kompos. dicegah, proses pyrolisis harus
3. Pertimbangan khusus dilakukan pada udara yang
mengandung argon, helium, nitrogen.
Pertimbangan mikrobiologis dalam
Beberapa proses pyrolisis tersedia
mengkompos, sangat penting untuk
secara komersial dan telah digunakan
mengontrol kualitas produk dan
untuk memproduksi arang.
operasi mesin. Batasan dari efek
terbesar adalah PH, kelembaban, 3. Pembakaran dengan suhu tinggi
temperatur dan zat-zat yang ada. Pemusnahan sampah padat dengan
Setiap faktor ini bisa memberikan berbagai metode pembakaran telah
kemampuan proses fungsi secara diteliti aksi pemusnahan sampah padat
efisien. Setiap metode komposisi pada tahun 1965. Pembakaran dengan
windrow dan disgester, menurut nilai suhu tinggi adalah salah satu dari teknik
spesifik atau konsentrasi setiap pembakaran suhu tinggi, pembakaran
parameter. dengan suhu yang bagus lebih dari
ANEKA CARA PENANGANAN SAMPAH 1800oF temperatur rata-rata yang
dianjurkan untuk macam-macam barang
1. Hydropulping (Pembuburan encer)
sulit dibakar. Secara konvensional
Hydropulping adalah sebuah teknik pembakaran dengan suhu tinggi, satu
penanganan sampah, khususnya kertas u n i t e k s p e r im e n y a n g d ik
dan makanan, disiram dengan air dan e n a l “Pembakar Melt-Zit (Keiser,
dipadatkan. Cara ini khususnya dapat 1968). Untuk memperoleh suhu 2400o
digunakan di kantor, dan fasilitas umum – 3000oF, dibutuhkan bahan bakar
seperti rumah sakit atau sekolah. tambahan, untuk pembakaran Melt-Zit
Setelah sampah dikeringkan kemudian arang yang digunakan. Suhu yang ada
dipisah- kan dan ditimbun di dalam harus dipertahankan cukup tinggi
tanah atau dibakar. sehingga komponen non organik
Ada be be rapa kerugian dengan menjadi cairan dan dapat dialirkan.
hydropulping : memerlukan banyak air Ampas biji dialirkan ke bak air tempat
untuk menyalurkan air saat penggunaan sisa-sisa yang berasal dari tanah untuk
kembali, sebelum dibuang dikontrol memudahkan berbentuknya ampas biji
dulu untuk menghindari bau busuk dan ditambahkan batu kapur ke arang
selama
92
PRODUK HASIL HEWANI

pembakaran. Pembakaran suhu tinggi Ovon (1965) telah menemukan bahwa


bermanfaat untuk memproduksi kualitas pengambilan dua kali seminggu
residu / sisa yang lebih baik. mengakibatkan jumlah sampah yang
4.Pemadatan dan pembungkusan lebih banyak dapat pengambilan sekali
Pengelolaan sampah mulai dari seminggu.
pengambilan sampah pada pem- PRODUKSI LIMBAH DALAM INDUSTRI
buangannya/ pemusnahan memerlukan PENGOLAHAN MAKANAN
biaya yang besar. Untuk penghematan Apakah semua itu akan terkonversi oleh
biaya, efisiensi pengambilan dapat 200 juta manusia? Proses pemindahan dari
dilakukan setiap unit pemadatan lahan akan menyebabkan menumpuknya
sampah sampai 1/3 atau 1/5-nya, materi limbah, hasil dari pemecahan,
dengan demikian dapat mengurangi pengupasan, pembuangan bagian biji,
volume sampah yang dikeluarkan dari pemerasan, sisa-sisa tanah, limbah intastin,
apartemen atau tempat-tempat organ-organ yang terkena penyakit, dan
umum. Jika pemadatan dilakukan dari bahan mentah yang tidak memenuhi syarat
setiap unit sangat bermanfaat, tetapi merupakan kontribusi utama saja
penam- bahan beban dalam kotak masalah limbah. Secara alamiah dari
perlu pengawasan yang ketat. suatu proses akan dihasilkan lebih
Kedua, yang dianjurkan atas banyak limbah dari pada produknya
penggunaan peralatan pemadatan dan sendiri. Industri makanan merupakan
pembusukan adalah pemindahan satu kesatuan dari sejumlah besar
melalui kereta barang, truk besar untuk konsumen, bahan mentah dan produksi
mengangkut ke tempat pembuangan bahan jadi tetapi sekaligus merupakan
akhir. kesatuan dari kontributor buangan dan
5. Penghancuran (disintegrasi) sampah. Industri makanan mempunyai
Disintegrasi adalah keseluruhan proses tanggung jawab untuk membuang
pengurangan atau pemotongan ukuran limbahnya secara efisien, ekonomis dan
partikel-partikel sampah. Pengurangan dengan cara yang tidak mencemari
ukuran partikel dilakukan berbagai unit lingkungan. Besarnya tanggung jawab
k h u s u s t e r m a s u k p e n g g i la terlihat dengan adanya mekanisme
s a n , pencukuran, pemotongan, peng- pembuangan yang memadai, sedangkan
hancur leburan dan penyempitan umur unit pengolahan, sifat alami bahan
(Riedel, 1965). Penggunaan teknik ini mentah dan barang jadi mempunyai
berdasarkan sifat- sifat fisik sampah. peranan untuk mengurangi atau
menambah masalah limbah.
6. Nilai ekonomi sistem sampah
Pengelolaan secara modern harus dapat
Biaya untuk pengumpulan dan pem- membuat sadar akan tanggung jawab
buangan sampah padat sangat dalam pengawasan are pembuangan
kompleks tergantung pada komponen limbah. Dan berpikir ke depan untuk
dari sistem pemusnahan. Pada tahun mendapatkan sistem pengelolaan limbah
1968 (Munich, 1968) menunjukkan yang baru dan ekonomis, sehingga dapat
bahwa biaya pengambilan sampah memecahkan permasalahan limbah.
mendekati 80% dari total biaya, Industri pengalengan jagung misalnya,
sedangkan sistem pemusanahan 20%. menemukan alat pengupas jagung untuk
Nilai ini hanya merupakan biaya rata- dijadikan bahan kimia organik terpilih.
rata, belum meliputi sistem individual Sikap acuh tak acuh pada masalah
yang harus dianalisis secara individual. pembuangan limbah sangat membahaya-
Charns dan kan kesehatan manusia, hewan dan akan
93
PRODUK HASIL HEWANI

merubah sungai danau serta digunakan untuk mengurangi BOD dan


mengganggu tempat-tempat rekreasi, padatan tersuspensi hingga 35 – 85%.
sehingga tidak nyaman untuk dinikmati.
Dalam waktu yang lama maka biaya 2. Limbah dari Halaman Tempat Penyim-
pencegahan umumnya lebih murah panan Ternak
dibanding dengan biaya perbaikan. Masalah limbah dalam area
Dalam beberapa hal mencegah adalah peternakan terutama terjadi pada
masalah, akan tetapi harus tetap peternakan sapi, karena disitu akan
dilaksanakan. dihasilkan sisa pakan dan kotoran
1. Limbah Tempat Penyimpanan Ternak ternak. Hasil pelepasan bulu dan
penghilangan bulu-bulu halus tidak
Produk limbah dari pengolahan ternak boleh dibuang ke dalam sistem
dimulai dari tempat penyimpanan ternak pembuangan. Air yang digunakan untuk
atau limbah pekarangan (halaman memanaskan burung, dan darah
tempat penyimpanan ternak). Limbah kering akan menjadi limbah pula.
dari rumah pemotongan dan penge- Jeroan dan empedu dapat
pakan sangat berpengaruh terhadap dikumpulkan untuk dimanfaatkan
penyebaran bau. Kotoran ternak, urie, sebagai hasil sampingan. Dari proses
jerami, sisa pakan biasanya tidak pengolahan ternak ini dibutuhkan air
diolah melainkan langsung dibuang ke untuk pencucian dan pendinginan
dalam sungai atau sistem dalam jumlah yang besar. Untuk
pembuangan, dan saat itu pula pemotongan sapi rata-rata
dengan cepat akan menyebabkan diperlukan air 360 galon per binatang,
menipisnya kandungan oksigen dengan BOD sekitar 900 ppm, padatan
terlarut, serta selanjutnya akan tersuspensi 645 ppm dan nitrogen 113
mengganggu flora dan fauna sungai, ppm. Bila air limbah tersebut dicam-
menghasilkan bau yang tak sedap, purkan dengan air limbah yang berasal
lumpur, dan bahan-bahan terapung. dari pengolahan ayam, dilaporkan
Umumnya materi limbah padat dapat bahwa kandungan BOD menjadi 290 –
dipisahkan dari limbah cair. Materi 1475 ppm, dan padatan tersuspensi
limbah dapat dimanfaatkan untuk 260 – 1520 ppm. Mengingat bahwa
keperluan yang lain sebagai hasil konsumsi daging sebesar 34,5 milyar
sampingan atau diolah untuk mengu- pon dan 70 milyar pon ternak,
rangi beban pencemaran pada sistem maka hal ini menunjukkan besarnya
pembuangan limbah. Volume material potensi untuk mencemari lingkungan.
dan komposisi limbah akan bervariasi
3. Limbah Perikanan
dan banyaknya usaha yang dilakukan
untuk mendapatkan hasil sampingan. Perikanan mempunyai masalah pem-
Pengambilan darah dalam rumah buangan limbah terutama pada bagian
pemotongan adalah penting karena industrinya, yaitu tempat pencucian
selain mempunyai nilai ekonomi yang perut dan pemotongan kepala yang
tinggi maka masuknya darah ke dalam secara sederhana limbah tidak diolah
sistem pembuangan akan menyebabkan melainkan langsung di buang ke laut.
tingginya BOD (100.000 ppm). Demikian Hanya saja, sampai berapa lama cara
halnya dengan lemak, selain nilai tersebut dapat terus dilakukan.
ekonominya yang tinggi keberadaannya Limbah padat seperti sisik, dan tulang
dalam sungai justru menimbulkan serta bagian-bagian yang tidak
permasalahan tersendiri. Paling tidak termakan dapat dimanfaatkan untuk
sistem Lagooning dan Septic Tank dapat makanan binatang piaraan.
Tindakan pencegahan seperti yang
94
PRODUK HASIL HEWANI

dilakukan pada industri pengolahan untuk “dry clean”, akan tetapi kebanyak-
hewan harus diterapkan di sini agar an adalah dengan menggunakan banyak
pencemaran yang terjadi dapat air untuk pencucian sekitar 5500 galon
dikendalikan. Konsumsi ikan perkapita air digunakan untuk mencuci dan
(10,6 pon) lebih rendah bila dibanding mengalirkan kacang polong sebanyak
dengan konsumsi daging (117 pon), 1 ton. Sedangkan untuk menggunakan
sehingga industri tidak akan kembali air tersebut jelas akan
menimbul- kan masalah pencemaran memperbesar jumlah padatan terlarut
secara serius, akan tetapi tidak ada dan tersuspensi yang berasal dari
alasan untuk membiarkan pencemaran berbagai makanan.
terjadi.
Setelah pencucian, beberapa produk
4. Limbah Industri Susu menjadi tidak terpakai. Produk ini dapat
Sumber limbah dalam industri susu dimanfaatkan untuk pakan, pupuk
adalah tumpahan susu cair, kebocoran atau dibuang sebagai l imbah
peralatan seperti pompa, tempat padat. Pemanfaatan kembali adalah
pemanas dan pendingin, penjernihan, lebih menguntungkan dibandingkan
separator serta peralatan tambahan, dengan mengkonversi dalam bentuk
meluapnya tanki penerima dan limbah, dengan cara memanfaatkan
penam- pung, pasteurizer, kesalahan produk- produk yang tidak memenuhi
dalam mengoperasikan freezer dan syarat. Pemutihan buah dan sayuran
tidak adanya pemanfaatan hasil dengan penghambatan secara
samping, limbah yang tertinggal dari enzimatis akan menghadirkan
produk dan menempel pada dinding- kontaminan bagi air limbah. Dan
dinding tangki, pipa dan peralatan apabila proses pemutihan dilakukan
pengolahan yang lain. Yang paling dengan pencelupan ke dalam air panas
berpotensi mencemari adalah sampah jelas hal ini akan menyebabkan
yang berlebihan, susu yang tidak terlepasnya kandungan gizi yang
dikehendaki atau susu yang telah tinggi dari buah dan sayur tersebut.
rusak. Konsumsi yang lebih dari 64 Sehingga hal ini akan menyebabkan
milyar pon produk susu, akan berpotensi timbulnya dua masalah yaitu
untuk mengganggu sungai, unit 1) adalah hilangnya nutrien dari produk
pengolahan atau tempat-tempat yang
2)akan menghasilkan air limbah dengan
lain.
BOD dan kontaminan microbia yang
5. Limbah Buah dan Sayuran tinggi.
Dalam membahas buah-buahan dan 6. Limbah Fermentasi
sayur-sayuran sebagai sumber limbah,
terutama dalam persiapannya untuk Industri-industri fermentasi umumnya
pengalengan. Sementara proses menghasilkan produk-produk dari
pengeringan dan pembekuan juga aktivitas mikrobia, oleh karena itu
memberikan kontribusi pada masalah limbahnya harus diperhatikan sungguh-
limbah. sungguh. Produk-produk limbah sering
dimanfaatkan untuk pakan ternak dan
Proses radiasi yang dikembangkan pupuk tergantung pada nilai ekono-
secara ekonomi tidak signifikan minya. Problem utama dalam industri ini
demikian halnya dari aspek produksi adalah penampungan limbah cair yang
limbah. Setelah transportasi dari tempat cenderung menyebabkan pencemaran
tumbuhnya atau pemanenan, langkah bau yang dikeluarkan oleh tanki uap
yang utama adalah pembersihan. Dalam ke dalam udara. Pengendalian
beberapa kasus sering digunakan blower masalah ini
95
PRODUK HASIL HEWANI

terletak pada kerja sama yang baik 7. Limbah cair terdiri dari: Limbah cair
antara ahli lingkungan dan pengelola domestic (domestic wastewater), Limbah
unit pengolahan limbah. cair industry (industrial wastewater),
7. Limbah Unit Pengolahan Rembesan dan Luapan (infiltration and
Usaha pembersihan menjadi perhatian inflow), Air hujan, dan Limbah Gas
yang utama, berhubung dengan 8. Padatan dalam limbah cair dikelompokkan
besarnya potensi untuk mencemari menjadi 4, yaitu : Padatan terendap
lingkungan. Dalam jumlah besar air (sedimen), Padatan tersuspensi dan koloid,
digunakan untuk membersihkan Padatan terlaru, Minyak dan lemak
tangki, lantai, peralatan dan 9. Limbah menurut asalnya: Limbah
perlengkapan umum. Air ini kadang- industri, Limbah domestic / rumah
kadang juga mengandung deterjen. tangga, Limbah perhotelan/pusat
Limbah cair dibuang setelah diolah perdagangan/mall, Limbah Pertanian
dengan septic tank atau lagooning dan peternakan, Limbah Rumah Sakit
yang dapat menurunkan BOD dan
bahan tersus- pensi. Dalam beberapa PEnILAIAn HARIAn
unit pengolahan yang modern, untuk
menghasilkan pakan yang bergizi
dilakukan pengaliran limbah ke ladang 1. Apa yang kalian ketahui tentang sarana
melalui pipa untuk keperluan irigasi. dan teknik pengelolaan limbah hewani?
Penerapan secara bijaksana, akan 2. Apa yang kalian ketahui tentang jenis
mampu melindungi sumber air dan dan jumlah limbah pengolahan hasil
menyuburkan tanah selain juga pertanian produksi hewani?
mengurangi masalah pence- maran.
3. Apa yang kalian ketahui tentang mengelola
limbah cair produksi hewani?
4. Apa yang kalian ketahui tentang mengelola
limbah padat produksi hewani?
Pada pengelolahan limbah ini Limbah 5. Jelaskan penangan sampah dengan cara
adalah buangan yang dihasilkan dari suatu hydropulping!
proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Limbah padat dapat
dihasilkan dari industri, rumah tangga,
rumah sakit, hotel, pusat
perdagangan/restoran maupun
pertanian/peternakan. Penanganan limbah
padat melalui beberapa tahapan, yaitu:
1. Penampungan dalam bak sampah
2. Pengumpulan sampah
3. Pengangkutan
4. Pembuangan di TPA.
5. Limbah menurut jenis zatnya: Limbah
organic
6. Limbah menurut wujudnya: Limbah
padat dan Limbah cair

96
PRODUK HASIL HEWANI

Alginat = masam seperti rasa cuka dan juga terdapat pada tanaman, hewan,
Blanching = proses perlakuan pemanasan dan susu
awal yang biasanya dilakukan pada bahan Katalisator biologik = reaksi-reaksi yang
nabati segar sebelum me ngal ami berlangsung di dalam tubuh makhluk hidup
proses p e m b e k u a n , p e n g e r i n g
a n a t a u pengalengan Kemasan biodegradable : Kemasan pelindung
makanan yang dapat terdegradasi secara
Coxiella bunetti = spesies bakteri patogen alami dan biasanya berbahan dasar
intraselular, dan penyebab terjadinya material organik,
demam q
Kemasan biodegradable : Kemasan pelindung
dehidrogenase = oksidoreduktase yang makanan yang dapat terdegradasi secara
mengatalisis penyingkiran atom hidrogen alami dan biasanya berbahan dasar
dari suatu substrat dan mendonasikannya material organik,
pada molekul akseptor.
Kemasan edible : Kemasan pelindung
Di-gliserida atau polisorbat = senyawa hasil makanan buatan
esterifikasi molekul gliserol dua molekul
asam lemak, biasanya mempunyai sifat Kemasan edible : Kemasan pelindung
pengemulsi yang baik makanan buatan
Distributor : Orang atau badan yang bertugas Laktaglobulin = protein globulin yang terdapat
mendistribusikan barang (dagangan); dalam susu dan mempunyai bobot molekul
penyalur 35.000
Distributor : Orang atau badan yang bertugas Laktase = enzim yang disekresikan oleh
mendistribusikan barang (dagangan); kelenjar usus halus, yang mengubah
penyalur laktosa (gula susu) menjadi glukosa dan
galaktosa selama proses pencernaan.
Emulsi = ampuran dari dua cairan yang
biasanya tidak bergabung, seperti minyak Laktosa = salah satu molekul gula yang terdiri
dan air atas gabungan dua molekul gula yang lebih
kecil
Fermentasi = peragian;
Lesitin = golongan senyawa yang berwarna
Gelatin = zat dari tulang atau jaringan cokelat kekuningan dan mirip lilin yang
hewan yang digunakan untuk media sering dijumpai dalam berbagai jaringan
pembiakan menjadi gel yang dicairkan hewani dan nabati serta kuning telur
oleh beberapa bakteri dan cendawan;
agar-agar Lipase = enzim yang dapat larut dalam air dan
bekerja dengan mengkatalisis hidrolisis
Globula = tempat anteridium pada chara ikatan ester dalam substrat lipid yang
Golongan patogenik = menimbulkan penyakit, tidak larut air seperti trigliserida berantai
seperti bakteri atau virus panjang
Hidrofobik = mengusir air Lipofilik = sifat senyawa organik nonpolar
homogenisasi = proses atau beberapa yang lebih menyukai lemak dan pelarut
proses yang digunakan untuk membuat organik daripada air
campuran menjadi seragam Manufakur : Perusahaan yang melakukan
Imobilisasi = k emampuan seseorang untuk kegiatan manufaktur atau sebuah badan
bergerak bebas usaha yang mengoperasikan mesin,
Inkubasi = masa dari saat penyebab penyakit peralatan dan tenaga kerja dalam suatu
masuk ke dalam tubuh medium proses untuk mengubah bahan-
bahan mentah menjadi barang jadi yang
katalase = enzim yang dihasilkan oleh bakteri

97
PRODUK HPARSOILDUHKEWHASIL HEWANI

memiliki nilai jual.


Manufakur : Perusahaan yang melakukan
kegiatan manufaktur atau sebuah badan
usaha yang mengoperasikan mesin,
peralatan dan tenaga kerja dalam suatu
medium proses untuk mengubah bahan-
bahan mentah menjadi barang jadi yang
memiliki nilai jual.
Monogliserida = jenis molekul dari minyak
tumbuhan atau lemak hewan, dan juga
dapat diproduksi secara sintetis.
Mycobacterium tuberculosis = bakteri
penyebab penyakit tuberkulosa
Palatabilitas = kemampuan untuk merasa,
mencicipi, mengecap
Pasteurisasi = sebuah proses pemanasan
makanan dengan tujuan membunuh
organisme merugikan seperti bakteri,
protozoa, kapang, dan khamir dan suatu
prosesuntukmemperlambat
k a n pertumbuhan mikroba pada makanan
Peroksidase = salah satu dari sejumlah
enzim yang bertindak sebagai katalis
untuk memungkinkan berbagai proses
biologis berlangsung
Persenyawaan hidrofilik = suka air
Polisakarida = polimer yang tersusun dari
ratusan hingga ribuan satuan monosakarida
yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik
Proteksi : Perlindungan (dalam perdagangan,
industri, dan sebagainya);
Proteksi : Perlindungan (dalam perdagangan,
industri, dan sebagainya);
Selulosa = senyawa organik dengan rumus
(c6h10o5)n, sebuah polisakarida yang
terdiri dari rantai linier dari beberapa
ratus hingga lebih dari sepuluh ribu ikatan
β(1 4) unit d-glukosa
Senyawa trigliserida = molekul lemak yang
menyediakan energi bagi tubuh.
Skim = organ tubuh yang terletak di bagian
pe rut atau dada ( bi n a ta n g ) yang
menghasilkan makanan untuk bayi, berupa
cairan

98

Anda mungkin juga menyukai