Anda di halaman 1dari 31

Pembelajaran Berbasis E-Learning Menggunakan LMS Mediadidik

Untuk Melatih Budaya Literasi Digital Pada Materi Cara Kerja


NAT Kelas XII TKJ SMK Negeri 1 Barabai

di Masa Pandemi Covid-19

BEST PRACTISE

OLEH:

NAMA : HASTINA, S.Pd

NIP : 19861229 201001 2 022

SEKOLAH : SMK NEGERI 1 BARABAI

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

SMK NEGERI 1 BARABAI

TAHUN 2021
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Firman Hidayat, S.Kom

NIP : 19891201 201402 1 002

Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I / III b

Jabatan : Guru Pertama

Unit Kerja : SMK Negeri 1 Barabai

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Best Practise yang berjudul:

Pembelajaran Berbasis E-Learning Menggunakan LMS Mediadidik


Untuk Melatih Budaya Literasi Digital Pada Materi Cara Kerja NAT
Kelas XII TKJ SMK Negeri 1 Barabai di Masa Pandemi Covid-19

Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri.

Barabai, Oktober 2021


Yang menyatakan,

Firman Hidayat, S.Kom


NIP. 19891201 201402 1 002
HALAMAN PENGESAHAN

Best Practise yang berjudul:

Pembelajaran Berbasis E-Learning Menggunakan LMS Mediadidik


Untuk Melatih Budaya Literasi Digital Pada Materi Cara Kerja NAT
Kelas XII TKJ SMK Negeri 1 Barabai di Masa Pandemi Covid-19

Yang ditulis oleh:

Nama : Firman Hidayat, S.Kom

NIP : 19891201 201402 1 002

Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk.I / III b

Jabatan : Guru Pertama

Unit Kerja : SMK Negeri 1 Barabai

Disahkan oleh:
Kepala SMK Negeri 1 Barabai

Norta Dewi Yuniati, S.P., M.Pd


NIP. 19710623 200604 2 021
ABSTRAK

Pada masa pandemi Covid-19 ini proses pembelajaran baik disekolah

ataupun di universitas diwajibkan untuk menggunakan metode daring/online, banyak

keluarga yang kurang bisa melakukan pembelajaran dari rumah. Pelaksanaan

pembelajaran yang semula berlangsung dengan tatap muka menjadi secara

daring/online adalah suatu kejutan yang besar khususnya bagi produktivitas orang

tua yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya di luar rumah. Penggunaan kuota

internet dan listrik meningkat sehingga menambah beban ekonomi. Demikian juga

dengan problem psikologis anak-anak peserta didik yang terbiasa belajar bertatap

muka langsung dengan guru-guru mereka. Proses ini berjalan pada skala yang belum

pernah terukur dan teruji sebab belum pernah terjadi sebelumnya. Akibatnya serba

kebingungan, sebab infrastruktur informasi teknologi sangat terbatas

Tujuan penulisan ini adalah mendeskripsikan fitur-fitur yang dimiliki oleh

LMS mediadidik untuk mendukung E-Learning dalam pembelajaran Administrasi &

Infrastruktur Jaringan pada materi cara kerja NAT (Network Address Translation)

dan pentingnya literasi digital dimasa sekarang. Dari hasil pelaksanaan karya ilmiah

ini dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menggunakan LMS mediadidik, guru

dan peserta didik dimudahkan dalam proses pembelajaran dan juga dapat melatih

budaya literasi digital dalam mencari referensi yang berkaitan dengan materi

pembelajaran.

Kata kunci: Literasi Digital, LMS mediadidik, Pandemi Covid-19


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan

rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan best

practice ini tentang “Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi Covid-19

dengan Menggunakan Media Pembelajaran E-Learning dan Aplikasi Google

Meet Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Bisnis Online

Kelas XI A BDP Tahun 2021/2022”.

Ucapan terima kasih yang tulus dan ikhlas serta penghargaan yang setingi-

tingginya kepada :

1. Ibu Norta Dewi Yuniati, S.P., M.Pd, selaku Kepala SMK Negeri 1 Barabai yang

dengan kesungguhan beliau memberikan bimbingan, motivasi, dan arahan yang

sangat berharga dalam menyelesaikan penulisan ini.

2. Bapak dan ibu guru beserta seluruh staf dan karyawan yang telah memotivasi dan

memberikan dukungan baik moril maupun materil.

3. Peserta didik SMK Negeri 1 Barabai, khususnya kelas XII TKJ yang telah banyak

membantu dalam pelaksanaan penulisan best practice ini.

Semoga Tuhan YME selalu melimpahkan rahmat, karunia, dan berkahNya

kepada segenap pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan best

practice ini. Akhir kata, penulis berharap semoga best practice ini memberikan

manfaat bagi seluruh insan akademik.


Penulis juga menyadari bahwa didalam penyusunan best practice ini masih

banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi

penyempurnaan karya tulis ini.

Barabai, Oktober 2021


Penulis

Firman Hidayat, S.Kom


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................

ABSTRAK..........................................................................................................

KATA PENGANTAR........................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................

A. Latar Belakang Masalah................................................................

B. Rumusan Masalah..........................................................................

C. Tujuan............................................................................................

D. Manfaat .........................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................

A. Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19................................

B. Pemanfaatan Media Pembelajaran E-Learning..............................

C. Pemanfaatan Google Meet.............................................................

D. Hasil Belajar..................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................

A. Persiapan KBM Daring..................................................................

B. Pelaksanaan KBM Daring..............................................................

C. Refleksi..........................................................................................
BAB V PENUTUP..........................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................

B. Saran..............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

LAMPIRAN........................................................................................................
DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Jadwal Mengajar..............................................................

LAMPIRAN 2 : Silabus Bisnis Online Kelas XI Semester 1.....................

LAMPIRAN 3 : RPP..................................................................................

LAMPIRAN 4 : LKPD...............................................................................

LAMPIRAN 6 : Materi Ajar.......................................................................

LAMPIRAN 7 : Lembar Penilaian dan Pedoman Penskoran.....................

LAMPIRAN 8 : Angket Minat Belajar Peserta Didik................................

LAMPIRAN 9 : Presensi Peserta Didik......................................................

LAMPIRAN 10 : Nilai Sikap dan Peserta Didik..........................................

LAMPIRAN 11 : Nilai Pengetahuan Peserta Didik.....................................

LAMPIRAN 12 : Foto-Foto Kegiatan..........................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Semenjak diberlakukannya masa darurat Covid-19 pada tanggal 16 Maret 2

020, hampir seluruh sekolah di Indonesia terutama di Kalimantan Selatan menga

mbil kebijakan untuk pembelajaran via daring atau disebut dengan pembelajaran

jarak jauh (PJJ). Dengan adanya pembelajaran daring guru dan peserta didik sam

a-sama belajar untuk memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran.

Dalam melaksanakan pembelajaran daring dengan berbagai keterbatasan ke

mampuan, sarana dan prasarana berupa handphone, laptop dan jaringan bagi guru

dan peserta didik serta kemampuan yang masih terbatas dalam pemanfaatan tekn

ologi membuat pelaksanaan pembelajaran daring harus tetap diupayakan berjalan

agar proses transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik tidak terganggu.

Demikian juga dengan problem psikologis anak-anak peserta didik yang

terbiasa belajar bertatap muka langsung dengan guru-guru mereka. Proses ini

berjalan pada skala yang belum pernah terukur dan teruji sebab belum pernah

terjadi sebelumnya. Akibatnya serba kebingungan, sebab infrastruktur informasi

teknologi sangat terbatas.

Sistem pendidikan di Indonesia saat ini mengacu pada Kurikulum Darurat

pada Satuan Pendidikan yang merupakan penyederhanaan Kompetensi Dasar

Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mengarah untuk meningkatkan dan menggali

potensi peserta didik baik kompetensi religius, perilaku sosial, intelektual,

kompetensi dalam berkomunikasi, sikap peduli pada sebagai makhluk sosial, dan
berperan secara aktif di dalam pembelajaran, guru dituntut untuk memiliki

kompetensi dan selalu kreatif dalam pelaksanaan pembelajaran mewujudkan

merupakan penerapan Kurikulum 2013.

Peserta didik SMK Negeri 1 Barabai sebelum masa Pandemi,

melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan model pembelajaran yang

bervariasi antara lain model pembelajaran dengan penemuan, pembelajaran

berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek atau berbagai macam

permainan. Pembelajaran sangat menyenangkan dan merupakan salah satu upaya

untuk memaksimalkan peran aktif peserta didik dalam membangun pengetahuan

dan mengembangkan kemampuan berpikir adalah dengan menggunakan dan

pendekatan atau melibatkan peseta didik langsung dalam pembelajaran (Dahar,

2006).

Pandemi covid-19 belum berakhir, pembelajaran yang dilaksanakan masih

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar dari rumah (BDR). Banyak cara telah

dilaksanakan guru mata pelajaran untuk memberikan layanan bagi pesera didik

dengan sepenuh hati. Sebagai guru yang melaksanakan pembelajaran secara

daring/online, belum pernah bertemu dengan pesera didik dan belum tahu

kemampuannya perlu metode pembelajaran yang memungkinkan guru dapat

mengetahui kondisi pesera didik, salah satunya pembelajaran melalui E-

Learning dan Google Meet.

SMK Negeri 1 Barabai sejak pandemi Covid-19 mulai menerapkan

pembelajaran melalui E-Learning bagi setiap guru dan peserta didik. E-Learning

memiliki berbagai fungsi, diantaranya adalah mengirimkan materi, tugas dan tes
bagi peserta didik serta dapat mengirim pesan, berbagi foto, video, dan

dokumen,

Sebelum penggunaan E-Learning, SMK Negeri 1 Barabai masih

menggunaan Whatsapp dalam pengiriman dan pengumpulan tugas, dan dirasa

kurang efektif. Semenjak digunakannya E-Learning pengiriman dan tugas dari

guru dan pengumpulan tugas dari siswa dirasakan semakin mudah. Hasil

penelitian terdahulu menunjukkan E-Learning dapat meningkatkan hasil belajar

dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran (Rikizaputra dan Hanna Sulastri,

2020). Oleh karena itu, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “PJJ di Masa Pandemi Menggunakan Aplikasi Google Classroom dan

Google Meet di SMP Negeri 1 Cibitung Tahun Pelajaran 2020/2021”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan di atas maka

masalah yang di ajukan dalam karya tulis ini adalah bagaimanakah penggunaan

E-Learning dalam pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19 untuk

meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI A BDP pada mata pelajaran Bisnis

Online SMK Negeri 1 Barabai tahun 2021/2022?


C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan best practice ini adalah untuk mengetahui hasil belajar

siswa melalui penggunaan E-Learing dalam pembelajaran jarak jauh di masa

pandemi Covid-19 pada siswa kelas XI A BDP mata pelajaran Bisnis Online

SMK Negeri 1 Barabai tahun 2021/2022.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diharapkan dari best practice ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, penulisan best practice ini adalah dapat menjadi tolak ukur dan

juga sebagai bahan referensi guru dalam mengembangkan pembelajaran di

masa pendemi COVID-19

2. Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan untuk menentukan

kebijakan bidang Pendidikan, terutama berhubungan dengan peningkatan

mutu Pendidikan sekolah dan meningkatkan kualitas pembelajaran.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. E-Learning

1. Pengertian E-Learning

Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektro

nik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Micha

el, 2013:27). E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang m

emanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut beb

erapa pengertian E-learning dari berbagai sumber:

a. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prins

ip dalam proses pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010).

b. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses bel

ajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara la

ngsung antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013).

Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan, y

ang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memu

nculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.

Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:

a. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.

b. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer netw

orks)
c. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials)

kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen da

n mahasiswa kapan saja dan dimana saja.

d. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar,

dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat

setiap saat di komputer.

Manfaat E-learning adalah:

a. Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan te

mpat untuk mengakses perjalanan.

b. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secar

a mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.

c. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi pe

nyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar

dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomo

dasi.

2. E-Learning SMK Negeri 1 Barabai

Sejak awal tahun pelajaran 2020/2021 SMK Negeri 1 Barabai mulai

menggunakan E-Learning untuk kegiatan pembelajaran. Dengan

menggunakan E-Learning dirasa lebih efektif dari pada menggunakan

whatsapp dan aplikasi lainnya.


B. Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa Pandemi Covid-19

Meluasnya wabah pandemi Covid-19 telah memaksa pemerintah untuk me

nutup sekolah-sekolah dan mendorong diadakannya pembelajaran jarak jauh dari

rumah. Berbagai cara dilakukan untuk memastikan bahwa kegiatan belajar tetap

berlangsung meskipun tidak adanya sesi tatap muka langsung.

Perubahan mendadak dari metode tatap muka di ruang kelas menjadi pemb

elajaran jarak jauh dari rumah juga menunjukkan kebutuhan akan peningkatan ka

pasitas dari guru-guru. Akses internet yang tidak merata, kesenjangan kualifikasi

guru, dan kualitas pendidikan, serta kurangnya keterampilan komunikasi dan tek

nologi menjadi kerentanan dalam inisiatif pembelajaran jarak jauh di Indonesia.

Pendidikan jarak jauh (distance education) adalah pendidikan formal yang

berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi terpisah s

ehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan ked

uanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya

Secara sederhana, pembelajaran jarak jauh adalah pendidikan yang diajarka

n dari jarak jauh, tanpa ruang kelas secara fisik. Historisnya, istilah dari pembelaj

aran jarak jauh terkait dengan program perguruan tinggi yang memungkinkan ma

hasiswanya belajar dari jarak jauh. Sekarang, pembelajaran jarak jauh tidak hany
a berlaku bagi mahasiswa di tingkat perguruan tinggi, namun juga siswa sekolah

menengah atas, menengah pertama bahkan siswa sekolah dasar.

Pada dasarnya pendidikan jarak jauh merupakan metode dimana peserta di

dik dengan pengajar berada di lokasi yang berbeda, sehingga diperlukan sistem te

lekomunikasi yang interaktif untuk dapat terhubung satu dengan lainnya. Pada pe

mbelajaran jarak jauh, peran teknologi sangatlah dibutuhkan, mengingat pembela

jaran dilakukan secara daring atau online.

Saat terjadi pandemi covid 19, maka kementerian pendidikan dan kebudaya

an memberikan kebijakan untuk melaksanakan metode PJJ. Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa pembelajara

n jarak jauh (PJJ) dapat diadopsi menjadi permanen. Permanen dalam arti kata PJ

J tetap digunakan meskipun pandemi sudah berakhir namun prosentase hanya sed

ikit, misal 10 persen online dan 90 persen tatap muka, itu juga tergantung kebijak

an dari sekolah masing-masing.

Secara umum, pendidikan jarak jauh memiliki prinsip yang mencakup antar

a lain:

1. Akses, yakni terkait dengan keinginan untuk memperluas akses masyarakat t

erhadap pendidikan melalui penyelenggaraan pendidikan yang berbasis tekn

ologi komunikasi dan informasi, bersifat massal, ekonomis, serta meminimal

kan kendala jarak dan waktu.

2. Pemerataan yang merujuk kepada asas keadilan dan persamaan hak bagi siap

a saja untuk mengenyam pendidikan tanpa dibatasi oleh berbagai kendala.


3. Kualitas, yaitu berkenaan dengan jaminan standar pengajar, materi bahan aja

r dan ujian, dan proses pembelajaran interaktif yang berbasis teknologi komu

nikasi dan informasi.

Penyelenggaraan pendidikan jarak jauh di Indonesia tidak dimaksudkan unt

uk menggantikan sistem pendidikan konvensional secara tatap muka karena tujua

n penyelenggaraannya adalah untuk memberikan layanan pendidikan tinggi kepa

da masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka dan me

mperluas akses serta mempermudah layanan pendidikan tinggi sebagaimana term

aktub dalam Permendikbud nomor 109 tahun 2013.

Pendidikan jarak jauh memiliki beberapa karakteristik dasar, yaitu:

1. Pengajar dan peserta didik tidak berada dalam satu ruang yang sama saat pros

es belajar-mengajar berlangsung.

2. Penyampaian materi ajar dan proses pembelajaran dilakukan dengan memanfa

atkan media komunikasi dan informasi, Sehingga peran teknologi dalam pendi

dikan sangat penting saat PJJ.

3. Menekankan pada cara belajar mandiri namun ada lembaga yang mengaturnya.

Meskipun terdapat lembaga yang mengatur, pembelajaran jarak jauh membeb

askan guru untuk belajar lebih mandiri. Hal ini juga sesuai dengan arti Merdek

a belajar dari nadiem Anwar Makarim, yang merupakan Menteri Pendidikan d

an Kebudayaan.

4. Keterbatasan pada pertemuan tatap muka. Biasanya pertemuan tatap muka dil

akukan secara periodik antara peserta didik dengan pengajar atau tutor.
5. Fleksibilitas dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain masing-masing pes

erta didik dapat mengatur waktu belajarnya sendiri sesuai dengan ketersediaan

waktu dan kesiapannya.

Proses pembelajaran jarak jauh dapat disampaikan dengan menggunakan b

erbagai teknik dan teknologi. Metode penyampaian tersebut antara lain:

1. E-learning

Penyampaian dengan komputer dan memanfaatkan teknologi internet serta p

emrograman yang memungkinkan para peserta didik untuk berinteraksi deng

an bahan-bahan pelajaran melalui chat room (ruang komunikasi), notice boar

d (papan pengumuman), video conferencing, dll. 

2. Program televisi

Merupakan suatu seri program televisi yang dirancang untuk menyampaikan

teknik-teknik dan teori. Metode ini dapat berupa penyiaran melalui saluran k

abel.

3. Bahan-bahan tertulis

Kadangkala disebut kursus melalui surat (correspondence courses), dimana b

ahan-bahan teks ditulis secara khusus untuk proses belajar jarak jauh, misaln

ya buku kerja (workbook) yang berisikan tugas-tugas dan latihan-latihan, di

mana peserta didik dapat mengerjakannya dengan tingkat kecepatan yang dit

entukannya sendiri.
C. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya

salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang

dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak

dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif (Agus

Suprijono, 2009: 13).

Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasilhasil

belajar siswa dengan kriteria tertentu. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah

perubahan tingkah laku seperti pada bidang kognitif, afektif dan psikomotorik

(Nana Sudjana, 1992: 3).

Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri

siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan sikap dan

keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan

pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari

tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan sebagainya.

Hampir sebagian besar dari perilaku yang diperlihatkan seseorang merupakan

hasil belajar orang tersebut (Oemar Hamalik, 2009: 155).


Ada dua faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik (M.

Dalyono, 2007: 55-60). Faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Faktor internal (berasal dari dalam diri)

1) Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap

kemampuan belajar.

2) Intelegensi dan bakat

Seseorang yang mempunyai intelegensi tinggi dan bakatnya ada

dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan

sukses bila dibandingkan dengan orang yang memiliki bakat saja tetapi

intelegensinya rendah. Demikian pula jika dibandingkan dengan orang

yang intelegensinya tinggi tetapi bakatnya tidak ada dalam bidang

tersebut.

3) Minat dan motivasi

Minat dan motivasi adalah dua aspek psikis yang juga besar

pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar. Minat yang besar

terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk

mencapai/memperoleh benda atau tujuan yang diminatinya itu. Minat

belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi,

sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang

rendah.

4) Cara belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil

belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis,

psikologis, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang

memuaskan.

b. Faktor eksternal (berasal dari luar diri)

1) Keluarga

Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan

anak dalam belajar. Disamping itu, faktor keadaan dan rumah juga turut

mempengaruhi keberhasilan belajar.

2) Sekolah

Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat

keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian

kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas/perlengkapan di

sekolah, keadaan ruangan, jumlah siswa perkelas, pelaksanaan tata tertib

sekolah dan sebagainya, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan

belajar anak.

3) Masyarakat

Keadaan masyarakat menentukan prestasi belajar. Apabila

masyarakatnya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini

akan mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi sebaliknya, apabila

anakanak disekitar tempat tinggalnya nakal, tidak bersekolah, banyak


pengangguran, hal ini akan mengurangi semangat belajar atau dapat

dikatakan tidak menunjang sehingga motivasi belajar berkurang.

4) Lingkungan sekitar

Keadaan lingkungan tempat tinggal sangat penting dalam

mempengaruhi prestasi belajar. Lingkungan belajar yang tidak nyaman

dan berisik akan mempengaruhi minat anak untuk belajar.

Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari

kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.

Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilaku, baik

dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun

keterampilan motorik. Hampir sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku

yang diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah hasil

belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata diklat yang

ditempuhnya. Tingkat hasil belajar dalam mata diklat di sekolah

dilambangkan dengan angka-angka atau huruf, seperti angka 0-100 pada

pendidikan dasar dan menengah dan huruf A, B, C, D pada perguruan tinggi

(Syaodih Sukmadinata, 2003: 102-103).

D. Bisnis Online

1. Pengertian Bisnis Online

Bisnis Online adalah proses penjual produk atau jasa yang

menggunakan media internet atau jaringan, artinya kegiatan pemasaran yang


dilakukan secara elektronik lewat internet atau jaringan cyber (Sutrisno dan

M. Imam Fathurrahman, 2018:3)

Saat ini bisnis online sedang banyak di minati oleh banyak orang

terutama yang membutuhkan pemasukan untuk mencukupi kebutuhan

sehari-hari agar tidak menysahkan orang tua. Tidak sedikit juga anak muda

yang berhasil meraih kusuksesannya hanya dari bisnis online sampai bisa

menghasilkan uang jutaan rupiah tanpa merepotkan orang tuanya.

2. Manfaat Bisnis Online

Bisnis online bermanfaat bagi kedua belah pihak, yaitu penjual dan

pembeli. Menurut Philip Kotler (1997, hal:318-319) ada tiga manfaat utama

bisnis online bagi pembeli potensial, yaitu sebagai berikut:

a. Memberikan kemudahan bagi pembeli potensial

Pelanggan dapat memesan produk selama 24 jam, dimanapun, kapanpun

atau dengan siapapun. Konsumen tidak perlu keluar rumah untuk datang

ke supermarket, pasar ataupun tempat belanja lainnya. Konsumen cukup

melakukan kegiatan online dirumah, selanjutkan akan mendapatkan

pelayanan barang yang diinginkan.

b. Mendapatkan informasi yang dibutuhkannya

Pelanggan dapat memperoleh banyak informasi perbandingan tentang

perusahaan, produk, kompetitor tanpa meninggalkan kantor atau rumah.

Konsumen dapat menfokuskan perhatiannya pada kriteria yang objektif,

seperti harga, kualitas, kinerja dan ketersediaan barang yang dijual.


c. Menghindari penawaran barang atau jasa yang berlebihan

Melalui pelayanan online, konsumen tidak perlu menanggapi bujukan

atau faktor-faktor emosional dari orang lain tentang suatu produk.

Konsumen secara bebeas tanpa gangguan dapat memilah dan memilih

barang atau jasa yang dibutuhkan.

Sementara itu manfaat bisnis online bagi penjual adalah sebagai berikut:

a. Penjual dapat melakukan perubahan secara cepat terhadap bisnisnya

Seorang penjual online dapat secara cepat memutuskan untuk mengubah

suatu grafis atau kata-kata dalam iklan tanpa ada hambatan apapun. Hal

ini tidak dimiliki dalam kegiatan pemasaran tradisional dan periklanan

manual

b. Penjual dapat menargetkan demografis tertentu melalui iklan online

Penjual dapat membuat target demografis tertentu, seperti jenis kelamin,

usia dan geografis. Penjual juga dapat membuat target tingkat

pendapatan yang diinginkannya. Pembuatan target ini dalam pemasaran

tradisonal juga dapat dilakukan, tetapi sering kali menghadapi

permasalahan yang rumit.

c. Penjual dapat menentukan pilihan media untuk menawarkan produk

Produk yang dijual dengan menggunakan berbagai media online, seperti

media audio, media video, blogging, email, media sosial, jejaring sosial,

website, interface, dan newsletter

d. Bisnis online tidak terbatas oleh ruang dan waktu


Seorang penjual secara online tidak terbatas oleh ruang dan waktu, tidak

seperti bisnis tradisional. Layanan bisnis online dapat di akses

konsumen kapan saja dan dimana saja selama ada jaringan internet dan

ketersediaan kuota pulsa

e. Jangkauan pemasaran yang lebih luas

Penjual dapat meningkatkan wilayah jangkauan pasar yang lebih luas.

Melalui bisnis online penjual dapat menginformasikan produk yang

akan dipasarkan hingga ke seluruh daerah dan bahkan bisa menjangkau

pasar luar negeri.

3. Komponen Bisnis Online

Terdapat 8 komponen utama yang mendukung perencanaan bisnis

online dan menciptakan terjadinya hubungan antara penjual dan pembeli.

a. Website

Website merupakan media promosi yang paling popular. Website adalah

kumpulan halaman yang saling terkait dan masing-masing halaman

dihubungkan dengan hyperlink. Umumnya tujuan pembuatan website

ialah untuk mendatangkan pengunjung potensial sebanyak-banyaknya.

Harapannya, semakin banyak orang yang melihat informasi pada web

tersebut semakin banyak pula orang yang mengenal dan tertarik pada

produk/jasa yang ditawarkan

b. Email Marketing
Email marketing berfungsi untuk menjaga hubungan baik dengan klien

atau prospek bisnis sehingga tetap terlintas di pikiran mereka saat

mereka membutuhkan sesuatu. Email marketing umumnya berisi materi

promosi yang ditujukan kepada pengguna internet melalui email untuk

mempromosikan suatu produk atau jasa.

c. Konten Marketing

Konten marketing merupakan alat untuk menarik prospek dan

pelanggan potensial ke website, toko online dan blog. Bentuk dari

konten dapat berupa artiket, blog, how-to, e-book, presentasi, video dan

audio. Konten yang berkualitas akan meningkatkan kepercayaan dan

mempererat hubungan pemilik koonten dan pembacanya serta

meningkatkan rating mengunjung.

d. Sosial Media Marketing

Sosial media marketing adalah sebuah media online dengan para

penggunanya dapat mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi

meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.

e. Search Engine Optimalization (SEO)

Mesin pencari merupakan tempat pertama pelanggan mencari informasi

bisnis, produk atau jasa sebelum memutuskan membelinya. Google

menjadi rujukan pencarian di internet, baik mencari perusahaan, produk,

merk atau kata-kata. Kunci penting terkait produk sebaiknya bisa

merujuk ke informasi di website.

f. Online Public Relation (O-PR)


Media internet di manfaatkan oleh PR untuk membangun merk (brand)

dan memelihara kepercayaan public. Strategi online PR adalah

membidik situs berita dan komunitas online yang berorientasi khusus.

g. Online Advertising

Online advertising adalah metode periklanan menggunakan world wide

web dengan tujuan menyampaikan pesan pemasaran (promosi) untuk

menarik pelanggan. Iklan memiliki 2 tujuan, yaitu branding dan sales.

Media iklan dapat dipilih sesuai dengan target pasar dan anggaran,

seperti Google AdWords dan sosial media lainnya.

h. Conversion

Convention adalah teknik memetakan kunjungan sebuah website atau

toko online. Penjual harus mampu menganalisis komposisi kunjungan,

antara lain pengunjung yang menekan tombol pembelian dan presentasi

pembeli.

4. Cara Kerja Bisnis Online

Cara kerja bisnis online berbeda dengan bisnis offline atau usaha dagang

yang tanpa menggunakan internet. Cara keja dalam bisnis online melalui

beberapa tahapan berikut ini:

a. Awareness (Kesadaran)

Pemasar membangun kesadaran konsumen dengan memasang iklan

terlebih dahulu di media sosial

b. Interest (Ketertarikan)
Ketertarikan muncul setelah membangun kesadaran konsumen,

selanjutnya konsumen akan mencari tahu tentang produk melalui mesin

pencari di internet.

c. Desire (Keinginan)

Timbul keyakinan pada konsumen sehingga keinginan untuk mencoba

produk atau jasa dengan mencari keterangan lengkap tentang produk

atau jasa tersebut melalui situs web.

d. Action (Tindakan)

Tahap terakhir sebagai penentu dari pihak konsumen terhadap produk

atau jasa, yaitu berupa Tindakan membeli barang.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Persiapan Pelaksanaan Pembelajaran dengan E-Learning


B. Pelaksanaan Pembelajaran dengan E-Learning

C. Hasil Pelaksanaan Pembelajaran dengan E-Learning

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip, 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid 2, Jakarta: Presbelindo

Kompasiana, 2019. Apa yang dimaksud dengan bisnis online? 15 Oktober 2021

https://www.kompasiana.com/alfansubekti/5d3e7d2c097f36290c771272/apa-yang-di-

maksud-dengan-bisnis-online?page=all

Sutrisno, M. Imam Faturohman, 2018. Bisnis Online. Jakarta: Yudhistira

Amin Hasan, 2021.Pengertian, Karakteristik dan Manfaat E-Learing. 15 Oktober

2021

http://www.smkbkujkt.sch.id/read/16/pengertian-karaktiristik-dan-manfaat-

eLearning.

Universitas Raharja, 2020. Apa Itu Pembelajaran Jarak Jauh?. 15 Oktober 2021

https://raharja.ac.id/2020/11/17/apa-itu-pembelajaran-jarak-jauh/

Anda mungkin juga menyukai