Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA KLIEN DENGAN MASALAH HARGA DIRI RENDAH

DisusunUntukMemenuhiTugas Mata KuliahKeperawatan Kesehatan Jiwa II

DosenPengampuh :Yuldensia Avelina, S.Kep.,Ns.,M.Kep

OLEH

Kelompok V

1. Maria Kristina Susiana TutiWati : 011221098


2. YohanitaFirmina Da Ate : 011221099

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS NUSA NIPA

INDONESIA

2022

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ESa karena
atas berkat, rahmat, serta petunjuknya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul’’Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Klien Dengan Masalah Harga Diri
Rendah’’ tepat waktu.

Makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar, karena adanya dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui

1. Ibu Yuldensia Avelina, S.Kep.,Ns.,M.Kep sebagai dosen mata kuliah dan


dosen pembimbing pembuatan makalah ini
2. Teman-teman seangkatan mahasiswa lintas jalur Fakultas Ilmu-ilmu
Kesehatan Universitas Nusa Nipa Angkatan 2022 yang telah mendukung
penyelesaian makalah ini

Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran diharapkan untuk kesempurnaan
penulisan makalah ini.

Dengan adanya makalah ini, dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih

Maumere, 19 Oktober 2022

Penulis,

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Perkembangankebudayaanmasyarakatbanyakmembawaperubahandalams
egikehidupanmanusia.
Setiapperubahansituasikehidupanbaikpositifmaupunnegatifdapatmempengaruhik
eseimbanganfisik, mental dan psikososialsepertibencana dan konflik yang
dialamisehinggaberdampak sangat besarterhadapkesehatanjiwaseseorang yang
berartiakanmeningkatkanjumlahpasiengangguanjiwa (Keliat, 2011).
Masalahkesehatanjiwatelahmenjadimasalahkesehatan yang
belumterselesaikan di tengah-tengahmasyarakat, baik di tingkat global
maupunnasional.
Pravelansigangguanjiwa di seluruh dunia menurutWorld Health
Organization (WHO) pada tahun 2019, terdapat 264 juta orang
mengalamidepresi, 45 juta orang menderitagangguan bipolar, 50 juta orang
mengalamidimensia, dan 20 juta orang mengalamiskizofrenia.
Peristiwa-peristiwatraumatiksepertibencana dan konflikberkepanjangan
yang dialamimasyarakatkitatelahmeningkatkandampak yang serius.
Merekaharusmengalamikehilanganbaikpekerjaan, hartabenda, bahkannyawa.
Dampakkehilangantersebutdapatmempengaruhiindividuakankemampuandirinya.
(Keliat, 2012)
RisetKsehatan Dasar (Riskesdas, 2018)
menunjukkanbahwaprevelansiskizofrenia/psikosis di Indonesia sebanyak 7 %

i
per 1000 rumahtangga. Hal inimenunjukkanbahwadari 1000 rumahtangga,
terdapat 70 rumahtangga yang
mempunyaianggotarumahtanggadenganpengidapskizofrenia/psikosisberat.

Harga diriseseorangdiperolehdaridirisendiri dan orang lain.


Gangguanhargadirirendahakanterjadijikakehilangankasih saying, perilaku orang
lain yang mengancam dan hubungan interpersonal yang buruk. Tingkat
hargadiriseseorangberadadalamrentangtinggisampairendah. Individu yang
memilikihargadirirendahmelihatlingkungandengancaranegatif dan
menganggapsebagaiancaman. (Keliat, 2011).
Menurut (Keliat, 2011), tanda dan
gejalahargadirirendahyaitumengkritikdirisendiri, perasaantidakmampu,
pandanganhidup yang pesimis, penurunanproduktivitas,
penolakanterhadapkemampuandiri. Selaintanda dan gejaladiatas, dapat juga
mengamatipenampilanseseorangdenganhargadirirendah yang
tampakkurangmemperhatikanperawatandiri, berpakaiantidakrapi,
seleramakanmenurun, tidakberanimenataplawanbicara, lebihbanyakmenunduk,
dan bicaralambatdengan nada suararendah.
Sampaisaatinigejaladarigangguanjiwakurangdiperhatikanbahkanmungkin
tidakdirasakansamasekali oleh masyarakat. Hal
inidisebabkankarenakurangnyapengetahuanmasyarakattentangtanda dan
gejaladarigangguanjiwa,
terutamagangguankonsepdirikhususnyahargadirirendah,
padahaljikaindividumengalamikonsepdirirendahdapatmenyebabkangangguanjiw
a yang lebihberat. Jika seseorangmengalamihargadirirendah,
diatidakakanberkembangdalamkehidupannya, diaakanmerasaterkucil dan
tidakmauberhubungandengan orang lain ataumenarikdirikarenamerasarendahdiri
dan tidakmempunyaikepercayaandiri. Karena
diaselalumenyendirimakadiaakanberhalusinasi dan

i
bisamenyebabkandepresibahkanmungkinakanmerusaklingkungan dan
melakukankekerasan pada orang lain.
Ditambahlagisampaisaatinibelumsemuaprovinsimempunyairumahsakitji
wasehinggatidaksemua orang
denganmasalahgangguanjiwamendapatkanpengobatan yang seharusnya.

B. RumusanMasalah
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya
yaitu antaralain :
1. Bagaimana konsep dasar teori pada klien dengan harga diri rendah?
2. Bagaimana konsep dasar askep pada kliendengan harga diri rendah?

C. TujuanPenulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar teori pada kliendengan harga diri rendah
2. Untuk mengetahui konsep dasar Askep pada klien dengan harga diri rendah

i
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Teori


1. Definisi Harga DiriRendah
Harga
dirirendahdapatdigambarkansebagaiperasaannegatifterhadapdirisendiriterma
sukhilangnyapercayadiri dan hargadiri. Harga
dirirendahdapatterjadisecarasituasional (trauma) dan kronik (negatif self
evaluasi yang berlangsung lama). Dan
dapatdiekspresikansecaralangsungatautidaklangsung (nyataatautidaknyata)
(Yusuf, 2014).
Harga DiriRendahadalahperasaantidakberharga, tidakberarti dan
rendahdiri yang berkepanjanganakibatevaluasinegatifterhadapdirisendiri dan
kemampuandiri (Yosep, 2015)

2. Penyebab Harga DiriRendah


Proses terjadinyahargadirirendah pada
pasienakandijelaskandenganmenggunakankonsep stress adaptasistuart yang
meliputi stressor darifaktorprdisposisi dan presipitasi.
a. FaktorPredisposisi
Hal – hal yang dapatmempengaruhiterjadinyahargadirirendah, meliputi
1) FaktorBiologis

i
Pengaruhfaktorbiologismeliputiadanyafaktorherediteranggotakelu
arga yang mengalamigangguanjiwa, riwayatpenyakitatau trauma
kepala.

2) FaktorPsikologis
Pada pasien yang mengalamihargadirirendah,
dapatditemukanadanyapengalaman masa lalu yang
tidakmenyenangkan, sepertipenolakan dan harapanorangtua yang
tidakrealistis, kegagalanberulang,
kurangmempunyaitanggungjawab personal, ketergantungan pada
orang lain, penilaiannegatifpasienterhadapgambarandiri,
krisisidentitas, peran yang terganggu, ideal diri yang
tidakrealistis, pengaruhpenilaian internal individu.
3) Faktor Sosial Budaya
Faktorsosialbudayameliputipenilaiannegatifdarilingkunganterhad
appasien yang mempengaruhipenilaianpasien,
sosialekonomirendah, riwayatpenolakanlingkungan pada
tahaptumbuhkembanganak, dan tingkatpendidikanrendah.
b. FaktorPresipitasi
Faktorpresipitasihargadirirendahantaralain :
1) Trauma :penganiayaanseksual dan
psikologisataumenyaksikanperistiwa yang mengancamkehidupan.
2) Keteganganperan :berhubungandenganperanatauposisi yang
diharapkan dan individumengalaminyasebagaifrustasi.
a) Transisiperanperkembangan :perubahannormatif yang
berkaitandenganpertumbuhan.
b) Transisiperansituasi :terjadidenganbertambahatauberkuran
gnyaanggotakeluargamelaluikelahiranataukematian.

i
c) Transisiperansehat –
sakit :sebagaiakibatpergeserandarikeadaansehat dan
keadaansakit. Transisiinidapatdicetuskan oleh
kehilanganbagiantubuh; perubahanukuran, bentuk,
penampilanataufungsitubuh; perubahanfisik yang
berhubungandengantumbuhkembang normal;
prosedurmedis dan keperawatan.

3. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejalahargadirirendahdapatdinilaidariungkapanpasien yang
menunjukkanpenilaiannegatiftentangdirinya dan didukungdengan data
hasilwawancara dan observasi.
Perilaku yang berhubungandenganhargadirirendahantaralain :
a. Data Subjektif
1) Mengkritikdirisendiriatau orang lain
2) Perasaantidakmampu
3) Rasa bersalah
4) Sikapnegatif pada dirisendiri
5) Sikappesimis pada kehidupan
6) Keluhansakitfisik
7) Menolakkemampuandirisendiri
8) Pengurangandiri/mengejekdirisendiri
9) Perasaancemas dan takut
10) Merasionalisasipenolakan/menjauhdariumpanbalikpositif
11) Mengungkapkankegagalanpribadi
12) Ketidakmampuanmenentukantujuan
b. Data Objektif
1) Penurunanproduktivitas
2) Tidakberanimenataplawanbicara
3) Lebihbanyakmenundukkankepalasaatberinteraksi
4) Bicaralambatdengan nada suaralemah

i
5) Perilakudestruktif pada dirisendiri
6) Perilakudestruktif pada orang lain
7) Menarikdiridarihubungan social
8) Ekspresiwajahmalu dan rasa bersalah
9) Menunjukkantandadepresi (sukartidur dan sukarmakan)
10) Tampakmudahtersinggungataumudahmarah

4. RentangRespon
MenurutDemawan (2013), rentangresponnkonsepdiridapatdilihat pada
gambarberikutini :

ResponAdaptif ResponMaladaptif

Aktualisasidi Konsepdiri Harga Kerancuanid Depersonalisasi


ri positif dirirendah entitas

a. Responadaptif
Responadaptifadalahkemampuanindividudalammenyelesaikanmasalah
yang dihadapinya.
1) Aktualisasidiriadalahpernyataandiritentangkonsepdiri yang
positifdenganlatarbelakangpengalamannyata yang sukses dan
dapatditerima
2) Konsepdiripositifadalahapabilaindividumempunyaipengalaman yang
positifdalamberaktualisasidiri dan menyadarihal-halpositifmaupun
yang negatifdaridirinya (Eko P, 2014)
b. ResponMaladaptif
Responmaladaptifadalahrespon yang
diberikanindividuketikadiatidakmampulagimenyelesaikanmasalah yang
dihadapi.

i
1) Harga dirirendahadalahindividu yang cenderunguntukmenilaidirinya
yang negatif dan merasalebihrendahdari orang lain.
2) Kerancuanidentitasadalahidentitasdirikacauatautidakjelassehinggatid
akmemberikankehidupandalammencapaitujuan.
3) Depersonalisasi (tidakmengenaldiri) yaitumempunyaikepribadian
yang kurangsehat, tidakmampuberhubungandengan orang lain
secaraintim, tidakada rasa
percayadiriatautidakdapatmembinahubunganbaikdengan orang lain
(Eko P, 2014).

5. Penatalaksanaan
Terapi pada
skizofreniadewasainisudahdikembangkansehinggapenderitatidakmengalami
diskriminasibahkanmetodenyalebihmanusiawidaripada masa sebelumnya
(Pardede, Keliat, &Yulia, 2020)
Terapi yang dimaksudmeliputi :
a. Psikofarmaka
Berbagaijenisobatpsikofarmaka yang beredardipasaran yang
hanyadiperolehdenganresepdokter, dapatdibagidalam 2
golonganyaitugolongangenerasipertama (typical) dan golongankedua
(atypical). Obat yang termasukgolongangenerasipertamamisalnya
chlorpromazine HCL (psikotropikuntukmenstabilkansenyawaotak), dan
haloperidol (mengobatikondisigugup). Obat yang
termasukgenerasikedua, misalnya : risperidone (untukansietas),
aripiprazole (untukantipsikotik).
b. Psikoterapi
Terapikerjabaiksekaliuntukmendorongpenderitabergaullagidengan orang
lain, penderitalain, perawat dan dokter,
maksudnyasupayaiatidakmengasingkandirilagi,
karenabilaiamenarikdiriiadapatmembentukkebiasaan yang kurangbaik.

i
Dianjurkanuntukmangadakanpermainanataulatihanbersama
(Rokhimma&Rahayu, 2020)

B. Konsep Dasar Askep


1. Pengkajian
a. Identitaspasien
Identitaspasienmeliputinama, umur, jeniskelamin, pendidikan,
agama, pekerjaan, suku/bangsa, alamat,
nomorrekammedik,ruangrawat, tanggalmasukrumahsakit,
tanggalpengkajian, diagnosamedis dan identitaspenanggungjawab

b. Alasanmasuk
Tanyakan pada pasien dan
keluargaapaalasankliendibawakerumahsakitataudirawat di
rumahsakit, apakahsudahtahupenyakitsebelumnya, apa yang
sudahdilakukankeluargauntukmengatasimasalahini.

c. Faktorpredisposisi
Menanyakanapakahkeluargamengalamigangguanjiwa,
bagaimanahasilpengobatansebelumnya,
apakahpernahmelakukanataumengalamipenganiayaanfisik, seksual,
penolakandarilingkungan, kekerasandalamkeluarga, dan
tindakankriminal. Menanyakankepadaklien dan keluargaapakahada
yang mengalamigangguanjiwa,
menanyakankepadakliententangpengalaman yang
tidakmenyenangkan.

d. Pemeriksaanfisik
Pada pemeriksaanfisikdilakukanpemeriksaantanda-tanda vital
(TTV), meliputitekanandarah, nadi, suhu, pernafasan.

i
Pemeriksaankeseluruhantubuhyaitupemeriksaan head to toe yang
biasanyapenampilanpasien yang kotor dan acak-
acakansertapenampilannyatidakterawat.

e. Psikososial
1) Genogram
Buatlah genogram minimal tigagenerasi yang
dapatmenggambarkanhubunganpasien dan keluarga.
Jelaskanpasientinggaldengansiapa dan apahubungannya,
jelaskanmasalah yang
terkaitdenganpolaasuhkeluargaterhadappasien dan
anggotakeluargalainnya, polakomunikasi,
polapengambilankeputusan (Nyumirah, 2013)

2) Konsepdiri
(a) Gambaran diri
Tanyakanpersepsiklienterhadaptubuhnya, bagiantubuh yang
disukai, reaksiklienterhadapbagiantubuh yang tidakdisukai
dan bagian yang disukai
(b) Identitasdiri
Kaji status dan posisikliensebelumdirawat,
kepuasanklienterhadap status dan posisinya,
kepuasanpasiensebagailaki-lakiatauperempuan, keunikan
yang dimilikisesuaidenganjeniskelaminnya dan posisinya.
(c) Fungsiperan
Kajitugasatauperankliendalamkeluarga/pekerjaan/
kelompokmasyarakat,
kemampuankliendalammelaksanakanfungsiatauperannya,
perubahan yang terjadisaatkliensakit dan dirawat,
bagaimanaperasaanklienakibatperubahantersebut.

i
Biasanyapasienmengalamipenurunanproduktifitas dan
merasatidakmampudalammelaksanakantugas.

(d) Ideal diri


kajiharapanklienterhadapkeadaantubuh yang ideal, posisi,
tugas, perandalamkeluarga, pekerjaanatausekolah,
harapanklienterhadaplingkungan,
harapanklienterhadappenyakitnya,
bagaimanajikakenyataantidaksesuaidenganharapannya.
(e) Harga diri
Kajihubungankliendengan orang lain sesuaidengankondisi,
dampak pada kliendalamberhubungandengan orang lain,
harapan, identitasdiritidaksesuaiharapan,
fungsiperantidaksesuaiharapan, ide diritidaksesuaiharapan,
penilaianklienterhadappandangan/penghargaan orang lain.

3) Hubungan Sosial
Tanyakan orang yang paling berartidalamhidupklien,
tanyakanupaya yang biasadilakukanbilaadamasalah,
tanyakankelompokapasaja yang diikutidalammasyarakat,
keterlibatanatauperansertadalamkegiatankelompok/masyarakat,
hambatandalamberhubungandengan orang lain,
minatdalamberinteraksidengan orang lain.

4) Spiritual
a) Falsafahhidup
Pasienmerasaperjalananhidupnyapenuhdenganancaman,
tujuanhidupnyabiasanyajelas.
b) Konsepkebutuhan dan praktekkeagamaan

i
Pasienmengakuiadanyatuhantapitidakyakinterhadaptuhan,
putusasakarenatuhantidakmemberikansesuaiapa yang
diainginkan dan tidakmaumenjalankankegiatan agama.

5) Status mental
a) Penampilan
Melihatpenampilankliendariujungrambutsampaiujung kaki
apakahada yang tidakrapih, penggunaanpakaiantidaksesuai,
caraberpakaiantidaksepertibiasanya,
kemampuankliendalamberpakaian,
dampakketidakmampuanberpenampilanbaik/berpakaianterhad
ap status psikologisklien.

b) Pembicaraan
Amati pembicaraanklienapakahcepat, keras, terburu-buru,
gagap, seringterhenti/bloking, apatis, lambat, membisu,
menghindar, tidakmampumemulaipembicaraan.

c) Aktivitasmotorik
(1) Lesu, tegang, gelisah
(2) Agitasi : Gerakan motorik yang menunjukkankegelisahan
(3) Tik :gerakan-gerakankecilototmuka yang tidakterkontrol
(4) Grimasem :gerakanototmuka yang berubah-ubah yang
tidakterkontrolklien
(5) Tremor :jari-jari yang
bergetarketikaklienmenjulurkantangan dan
merentangkanjari-jari
(6) Kompulsif :kegiatan yang dilakukanberulang-ulang
d) Alamperasaan
(1) Sedih, putusasa, gembira yang berlebihan

i
(2) Ketakutan :objek yang ditakutisudahjelas
(3) Khawatir :objeknyabelumjelas

e) Afek
(1) Datar :tidakadaperubahan roman muka pada saatada
stimulus yang menyenangkanataumenyedihkan
(2) Tumpul :hanyabereaksibilaada stimulus emosi yang
sangat kuat.
(3) Labil :emosikliencepatberubah-ubah
(4) Tidaksesuai :emosibertentanganatauberlawanandengan
stimulus
f) Interaksiselamawawancara
(1) Kooperatif :berespondenganbaikterhadappewawancara
(2) Tidakkooperatif :tidakdapatmenjawabpertanyaanpewawan
caradenganspontan.
(3) Mudahtersinggung
(4) Bermusuhan : kata-kata ataupandangan yang
tidakbersahabatatautidakramah.
(5) Kontakkurang :tidakmaumenataplawanbicara
(6) Curiga :menunjukkansikapatauperantidakpercayakepadap
ewawancaraatau orang lain.
g) Persepsi
Pasienmengalamihalusinasidengar/lihat yang
mengancamataumemberiperintah
h) Proses pikir
(1) Aruspikir
(a) Sirkumtansial :pembicaraan yang berbelit-
belittapisampaitujuan

i
(b) Tangensial :pembicaraan yang berbelit-
belittapitidaksampai pada tujuan
(c) Kehilanganasosiasi :pembicaraantidakadahubunganant
arasatukalimatdengankalimatlainnya
(d) Fight of ideas :pembicaraan yang
meloncatdarisatutopikketopik yang lainnya
(e) Bloking :pembicaraanterhentitiba-
tibatanpagangguandariluarkemudiandilanjutkankemba
li
(f) Perseferasi : kata – kata yang diulangberkali-kali
(g) Perbigerasi :kalimat yang diulangberkali-kali
(2) Isi pikir
(a) Obsesi :pikiran yang
selalumunculwalaupunklienberusahamenghilangkann
ya
(b) Phobia :ketakutan yang
patologis/tidaklogisterhadapobjek/situasitertentu
(c) Hipokondria :keyakinanterhadapadanyagangguan
organ tubuh yang sebenarnyatidakada
(d) Depersonalisasi :perasaanklien yang
asingterhadapdirisendiri, orang lain dan lingkungan
(e) Ide yang terkait :keyakinanklienterhadapkejadian
yang terjadidilingkungan yang bermakna yang terkait
pada dirinya
(f) Pikiranmagis :keyakinankliententangkemampuannya
melakukanhal-hal yang
mustahilataudiluarkemampuannya

f. Tingkat kesadaran
1) Bingung : tampakbingung dan kacau (perilaku yang
tidakmengarah pada tujuan)

i
2) Sedasi : mengatakanmerasamelayang-
layangantarasadaratautidaksadar
3) Stupor :gangguanmotoriksepertikekakuan, gerakan yang diulang-
ulang, anggotatubuhkliendalamsikap yang canggung dan
dipertahankanklientapiklienmengertisemua yang
terjadidilingkungannya.
4) Orientasi : waktu, tempat dan orang
5) Jelaskanapa yang dikatakankliensaatwawancara
6) Memori
a) Gangguanmengingatjangkapanjang :
tidakdapatmengingatkejadianlebihdari 1 bulan
b) Gangguanmengingatjangkapendek :
tidakdapatmengingatkejadiandalammingguterakhir
c) Gangguanmengingatsaatini :
tidakdapatmengingatkejadianyagbarusajaterjadi
d) Konfabulasi :
pembicaraantidaksesuaidengankenyataandenganmemasukanc
erita yang tidakbenaruntukmenutupigangguandayaingatnya
e) Tingkat konsentrasi
(1) Mudahberalih :
perhatianmudahbergantidarisatuobjekkeobjeklainnya
(2) Tidakmampuberkonsentrasi : klienselaluminta agar
pertanyaandiulangkarenatidakmenagkapapa yang
ditanyakanatautidakdapatmenjelaskankembalipembicaraa
n
(3) Tidakmampuberhitung :
tidakdapatmelakukanpenambahanataupengurangan pada
benda-benda yang nyata
(4) Dayatilikdiri
(a) Mengingkaripenyakit yang diderita :
klientidakmenyadarigejalapenyakit (perubahanfisik

i
dan emosi) pada dirinya dan
merasatidakperlumintapertolongan/klienmenyangkalk
eadaanpenyakitnya,
klientidakmauberceritatentangpenyakitnya
(b) Menyalahkanhal-haldiluardirinya : menyalahkan
orang lain ataulingkungan yang
menyebabkantimbulnyapenyakitataumasalahsekarang

(c) Kebutuhanpersiapanpulang
i. Makan : tanyakanfrekuensi, jumlah, variasi,
macam dan caramaka,
observasikemampuanklienmenyiapkan dan
membersihkanalatmakan
ii. Buang air besar dan Buang air kecil :
observasikemampuanklienuntukbuang air besar
(BAB) dan Buang air kecil (BAK),
pergimenggunakanwcataumembersihkanwc
iii. Mandi : observasi da tanyakantentangfrekuensi,
cara mandi, menyikatgigi, cucirambut, gunting
kuku, observasikebersihantubuh dan bau badan
klien
iv. Berpakaian :
observasikemampuankliendalammengambil,
memilih dan mengenakanpakaian,
observasipenampilandandananklien
v. Istirahat dan tidur : observasi dan tanyakan lama
dan waktutidursiang
vi. Penggunaanobat : observasipenggunaanobat,
frekuensi, jenis, dosis, waktu dan carapemberian

i
vii. Pemeliharaankesehatan :
tanyakankepadakliententangbagaimana,
kapanperawatanlanjut, siapasaja system
pendukung yang dimiliki
viii. Aktivitasdidalamrumah :tanyakankemampuankli
endalammengolah dan menyajikanmakanan,
merapikanrumah, mencucipakaiansendiri,
mengaturkebutuhanbiayasehari-hari
ix. Aktivitasdiluarrumah
Tanyakankemampuankliendalambelanjauntukke
perluansehari-hari, aktivitas lain yang dilakukan
di luarrumah
x. Pola dan mekanismekoping
Data
didapatmelaluiwawancaradenganklienataukeluar
ganya
(d) Aspekmedis
Tulisdiagnosamedis yang telahditerapkan oleh dokter,
tuliskanobat-obatankliensaatini, baikobatfisik,
psikofarmaka dan terapi lain

2. Diagnosa
PohonMasalah

Resiko Tinggi PerilakuKekerasan

Effect PerubahanPersepsiSensori :Halusinasi

Isolasi Sosial

Core Problem Harga DiriRendah

i
Causa KopingIndividuTidakEfektif

DiagnosaKeperawatan
Harga DiriRendah

3. Intervensi
4. Implementasi
a. Pelaksanaan strategi pelaksanaanbagipasien
Strategi pelaksanaan1 :
Pengkajian dan latihankegiatanpertama
1) Faseorientasi
a) Salam
b) Evaluasiperasaan/masalah/keluhanutama
c) Validasikemampuanklien
d) Kontrakwaktu dan tempat
e) Topik/tindakan yang akandilakukan
f) Tujuanpertemuan
2) Fasekerja
a) Mengidentifikasikemampuan dan aspekpositif yang
masihdimilikiklien
(1) Mendiskusikanbahwasejumlahkemampuan dan
aspekpositif yang dimilikikliensepertikegiatanklien di
rumahsakit, di rumah, dalamkeluarga dan
lingkunganadanyakeluarga dan lingkunganterdekatklien

i
(2) Memberipujian yang realistik/nyata dan hindarkansetiap
kali bertemudenganklienpenilaian yang negatif
b) Membantuklienmenilaikemampuan yang
masihdapatdigunakan
(1) Mendiskusikandenganklienkemampuan yang
masihdapatdigunakansaatini
(2) Membantuklienmenyebutkannya dan
memberipenguatanterhadapkemampuandiri yang
diugkapkanklien
(3) Memperlihatkanrespon yang kondusif dan
menjadipendengar yang aktif

c) Membantuklienmemilih/menetapkankemampuan yang
akandilatih
(1) Mendiskusikandenganklienbeberapakegiatan yang
dapatdilakukan dan dipilihsebagaikegiatan yang
akanklienlakukansehari-hari
(2) Membantuklienmenetapkankegiatan mana yang
dapatklienlakukansecaramandiri, mana kegiatan yang
memerlukanbantuan minimal darikeluarga dan
kegiatanapasaja yang
perlubantuanpenuhdarikeluargaataulingkunganterdekatkli
en. Berikancontohcarapelaksanaankegiatan yang
dapatdilakukanklien. Susunbersamaklien dan buat daftar
kegiatansehari-hariklien
d) Melatihkemampuan yang dimilikiklien
(1) Mendiskusikandenganklienuntukmelatihkemampuanperta
ma yang dipilih
(2) Melatihkemampuanpertama yang dipilih
(3) Memberidukungan dan pujian pada kliendenganlatihan
yang sudahdilakukan

i
3) Faseterminasi
a) Evaluasiperasaan (subjektif)
b) Validasikemampuanklien (objektif)
c) Rencanatindaklanjutklien
(1) Latihan kemampuanpertama yang dipilih 2x sehari
d) Rencanatindakankeperawatanlanjutan
(1) Latihan melakukankemampuankedua yang dipilih

Strategi pelaksanaan2 :
Latihan kegiatankedua
1) Faseorientasi
a) Salam
b) Evaluasiperasaan/masalah yang dirasakan
c) Kontrakwaktu dan tempat
d) Evaluasi dan gejalahargadirirendah
e) Validasikemampuanklienmelakukankegiatanpertama yang
dilatih
f) Topik/tindakan yang akandilakukan
g) Tujuanpertemuan
2) Fasekerja
a) Membantuklienmemilihkemampuankedua yang akandilatih
b) Melatihklienmelakukankemampuankedua yang dipilih
3) Faseterminasi
a) Evaluasiperasaan (subjektif)
b) Evaluasikemampuanklien
c) Rencanatindaklanjutklien

i
(1) Latihan kemampuanpertama dan kedua masing-masing 2x
sehari
d) Rencanatindakankeperawatanlanjutan
(1) Latihan melakukankemampuanketiga yang dipilih

Strategi pelaksanaan3 :
Latihan Kegiatanketiga
1) Faseorientasi
a) Salam
b) Kontrakwaktu dan tempat
c) Evaluasitanda dan gejalahargadirirendah
d) Validasikemampuanklienmelakukankegiatankedua yang
dilatih
e) Topik/tindakan yang dilakukan
f) Tujuanpertemuan
2) Fasekerja
a) Membantuklienmemilihkemampuanketiga yang akandilatih
b) Melatihklienmelakukankemampuanketiga yang dipilih
3) Faseterminasi
a) Evaluasiperasaan (subjektif)
b) Evaluasikemampuanklien (subjektif)
c) Rencanatindaklanjutklien
(1) Latihan kemampuanpertama, kedua dan ketiga
masing-masing 2x sehari

i
d) Rencanatindakankeperawatanlanjutan
(1) Latihan melakukankemampuankeempat yang dipilih

Strategi pelaksanaan 4
Latihan kegiatankeempat
1) Faseorientasi
a) Salam
b) Evaluasiperasaan/masalah yang dirasakan
c) Kontrakwaktu dan tempat
d) Evaluasitanda dan gejalahargadirirendah
e) Validasikemampuanklienmelakukankegiatan yang dilatih
f) Topik/tindakan yang dilakukan
g) Tujuanpertemuan
2) Fasekerja
a) Melatihkemampuandalammelakukankegiatankeempat yang
dipilih
3) Faseterminasi
a) Evaluasiperasaan (subjektif)
b) Evaluasikemampuanklien (objektif)
c) Rencanatindaklanjutklien
(1) Latihan kemampuanpertama, kedua, ketiga dan keempat
masing-masing 2x sehari

b. Pelaksanaan strategi pelaksanaan bagi keluarga


Strategi pelaksanaan I

i
Mengenal masalah dalam merawat harga diri rendah dan
Latihan caramerawat : melatih kegiatan pertama
1) Fase orientasi
a) Salam
b) Evaluasi perasaan/masalah/keluhanutama
c) Kontrak waktu dan tempat
d) Validasi kemampuan keluarga dan merawat klien
e) Topik/Tindakan yang dilakukan
f) Tujuan pertemuan
2) Fase kerja
a) Mengidentifikasi masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat klien harga diri rendah
b) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya
dan akibat harga diri rendah
c) Menjelaskan cara merawat klien pada keluarga dan
lingkungan yang mendukung
d) Melatih keluarga cara membimbing klien untuk memilih
kegiatan pertama yang akan dilatih
e) Melibatkan anggota keluarga yang lain untuk merawat klien
f) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk follow up
dan mencegah kekambuhan
3) Fase terminasi
a) Evaluasi perasaan (subjektif)
b) Evaluasi kemampuan keluarga (objektif)
c) Rencana asuhan keluarga pada klien
(1) Latihan membimbing keluarga dalam memilih kegiatan
kedua yang akan dilatih
(2) Latihan memotivasi dan member pujian dalam memilih
kegiatan kedua yang akan dilatih
d) Rencana asuhan keperawatan pada anggota keluarga yang
lain

i
(1) Menjelaskan pada anggota keluarga yang lain cara
merawat klien
(2) Melibatkan anggota keluarga yang lain dalam merawat
klien
e) Menyepakati pertemuan berikutnya (pertemuan ke-2)

Strategi pelaksanaan 2
Latihan cara merawat : membimbing melakukan kegiatan kedua
a. Fase orientasi
1) Salam
2) Evaluasi perasaan/masalah/keluhan utama
3) Kontrak waktu dan tempat
4) Validasi kemampuan keluarga dalam merawat, membimbing,
memotivasi dan memuji klien dalam memilih kemampuan
yang akan dilatih klien
5) Topik/tindakan yang dilakukan
6) Tujuan pertemuan
b. Fase kerja
1) Melatih keluarga cara membimbing klien untuk memilih
kemampuan dalam melakukan kegiatan kedua yang akan
dilatih
2) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan
lingkungan yang mendukung meningkatkan harga diri klien

c. Fase terminasi
1) Evaluasi perasaan (subjektif)

i
2) Evaluasi kemampuan keluarga (objektif)
3) Rencana tindak lanjut keluarga
a) Latihan membimbing keluarga dalam memilih kegiatan
ketiga yang akan dilatih
b) Latihan memotivasi dan memberi pujian dalam memilih
kegiatan ketiga yang akan dilatih
c) Latihan cara melatih kemampuan yang dimiliki klien 2x
sehari
4) Rencana asuhan keluarga pada anggota keluarga yang lain
a) Menjelaskan pada anggota keluarga yang lain cara
merawat klien
b) Meibatkan anggota keluarga yang lain dalam merawat
klien
5) Menyepakati pertemuan berikutnya (pertemuan ke-3)

Strategi pelaksanaan 3
Latihan cara merawat : membimbing melakukan kegiatan ketiga
a. Fase orientasi
1) Salam
2) Evaluasi perasaan/masalah yang dirasakan dalam merawat
klien
3) Kontrak waktu dan tempat
4) Validasi kemampuan keluarga dalam merawat, membimbing,
memotivasi dan memuji klien dalam memilih kemampuan
yang akan dilatih
5) Topik/tindakan yang dilakukan
6) Tujuan pertemuan

b. Fase kerja

i
1) Melatih keluarga dan cara membimbing klien untuk memilih
kemampuan dalam melakukan kegiatan ketiga yang akan
dilatih
2) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan
lingkungan yang mendukung meningkatkan harga diri klien
c. Fase terminasi
1) Evaluasi perasaan (subjektif)
2) Evaluasi kemampuan keluarga (objektif)
3) Rencana tindak lanjut keluarga
a) Latihan membimbing keluarga dalam memilih kegiatan
keempat yang akan dilatih
b) Latihan memotivasi dan member pujian dalam memiih
kegiatan keempat yang akan dilatih
4) Rencana asuhan keluarga pada anggota keluarga yang lain
a) Menjelaskan pada anggota keluarga yang lain cara
merawat klien
b) Melibatkan anggota keluarga yang lain dalam merawat
klien
5) Menyepakati pertemuan berikutnya (pertemuan ke-4)

Strategi pelaksanaan 4

i
Latihan cara merawat : membimbing melakukan kegiatan
keempat
a. Fase orientasi
1) Salam
2) Evaluasi perasaan/masalah yang dirasakan dalam merawat
klien
3) Kontrak waktu dan tempat
4) Validasi kemampuan keluarga dalam merawat, membimbing,
memotivasi dan memuji kien dalam memilih kemampuan
yang akan dilatih
5) Topik/tindakan yang dilakukan
6) Tujuan pertemuan
b. Fase kerja
1) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan
lingkungan yang mendukung meningkatkan harga diri klien
2) Menjelaskan cara follow up ke RSJ/PKM, mengevaluasi
tanda kambuh dan cara melakukan rujukan ke RSJ/PKM
3) Menganjurkan keluarga membantu klien dalam melakukan
follow up dan deteksi tanda kekambuhan sesuai jadwal dan
berikan pujian
c. Fase terminasi
1) Evaluasi perasaan (subjektif)
2) Validasi kemampuan (objektif)
3) Rencana tindak lanjut keluarga
a) Latihan cara melatih kemampuan yang dimiliki klien 2x
sehari dan beri pujian
b) Latihan membantu klien melakukan follow up dan deteksi
tanda kambuh
4) Menyepakati pertemuan berikutnya

5. Evaluasi

i
Setelah tindakan keperawatan, segera lakukan evaluasi. Evaluasi
terhadap masalah keperawatan harga diri rendah meliputi kemampuan
pasien harga diri rendah dan keluarganya dan kemampuan perawat dalam
merawat pasien harga diri rendah (Tobing, Keliat & Wardhani, 2014).
Pada tinjauan teoritis, evaluasi yang diharapkan adalah pasien
mempercayai perawat sebagai terapi, pasien menyadari bahwa pasien
memiliki kemampuan dan aspek yang dimiliki, klien mampu
mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki, klien mampu menilai,
menetapkan dan melatih kegiatan sesuai kemampuan yang dipilih.

i
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Harga diri rendah merupakan penilaian individu tentang pencapaian diri
dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai ideal diri. Harga diri
diperoleh dari penghargaan diri sendiri dan orang lain. Harga diri adalah
perasaan yang negative terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa
gagal mencapai keinginan, tidak berharga, tidak berguna, tidak berdaya,
pesimis, tidak ad aharapan dan putus asa.
Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi faktor predisposisi dan
faktorpresipitasi.

B. Saran
Diharapkan dengan pembelajaran ini, khususnya di bidang keperawatan
dapat mengaplikasikan teori yang sudah ada dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien gangguan jiwa.

DAFTAR PUSTAKA

i
Keliat,B.A. (2005). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta : EGC.

Keliat,B.A. (2005). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta : EGC.

Purwaningsih, Wahyu, Karlina, &ina. (2009). AsuhanKeperawatan Jiwa. Jogjakarta :


NuhaMedika Press

DAFTAR ISI

i
Cover Depan

Kata Pengantar…………………………………………………………i

Daftar Isi………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………1

A. Latar belakang…………………………………………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………..........2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………… 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………3

A. Konsep Dasar Teori……………………………………………..3


I. Definisi………………………………………………….3
II. Penyebab………………………………………………...3
III. Tanda dan gejala…………………………………….......5
IV. Rentang respon………………………………………….6
V. Penatalaksanaan…………………………………………7
B. Konsep Dasar Askep…………………………………………….9
I. Pengkajian……………………………………………….9
II. Diagnosa……………………………………………….17
III. Intervensi………………………………………………18
IV. Implementasi…………………………………………...26
V. Evaluasi………………………………………………...35
BAB III KESIMPULAN
A. Saran.......................................................................................................
B. Kesimpulan...............................................................................................
Daftar Pustaka

i
i

Anda mungkin juga menyukai