Makalah Pancasila Sebagai Sistem Filsafat - Compress Dikonversi
Makalah Pancasila Sebagai Sistem Filsafat - Compress Dikonversi
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
(03031381924114)
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pancasila.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dari
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
dunia pendidikan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
2.3 Penyebab manusia selalu berfilsafat dan alasan penggunaan filsafat Pancasila...............5
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................9
3.2 Saran..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya di dunia ini terdapat berbagai macam dasar negara yang menyokong
negara itu sendiri agar tetap berdiri kokoh, teguh, serta agar tidak terombang ambing oleh
persoalan yang muncul pada masa kini. Pada hakikatnya ideologi merupakan hasil refleksi
manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Maka
terdapat sesuatu yang bersifat dialektis antara ideologi dengan masyarat negara. Di suatu
pihak membuat ideologi semakin realistis dan pihak yang lain mendorong masyarakat
mendekati bentuk yang ideal. Idologi mencerminkan cara berpikir masyarakat, bangsa
maupun negara, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya. Indonesia pun tak
terlepas dari hal itu, dimana Indonesia memiliki dasar negara yang sering kita sebut
Pancasila.
Setiap negara atau bangsa di dunia ini mempunyai sistem nilai (filsafat) tertentu yang
menjadi pegangan bagi anggota masyarakat dalam menjalankan kehidupan dan
pemerintahannya. Filsafat negara merupakan pandangan hidup bangsa yang diyakini
kebenarannnya dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat yang mendiami negara
tersebut. Pandangan hidup bangsa merupakan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap bangsa.
Nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi segala aspek suatu bangsa. Nilai adalah suatu
konsepsi yang secara eksplisit maupun implisit menjadi milik atau ciri khas seseorang atau
masyarakat. Pada konsep tersembunyi bahwa pilihan nilai merupakan suatu ukuran atau
standar yang memiliki kelestarian yang secara umum digunakan untuk mengorganisasikan
sistem tingkah laku suatu masyarakat (Prayitno, 1989:1).
Sistem nilai (filsafat) yang dianut suatu bangsa merupakan filsafat masyarakat budaya
bangsa. Bagi suatu bangsa, filsafat merupakan sumber dari segala sumber hukum yang
berlaku dalam suatu masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, filsafat berfungsi
dalam menentukan pandangan hidup suatu masyarakat dalam menghadapi suatu masalah,
hakikat dan sifat hidup, hakikat kerja, hakikat kedudukan manusia, etika dan tata krama
pergaulan dalam ruang dan waktu, serta hakikat hubungan manusia dengan manusia lainnya
(Prayitno, 1989:2).
Indonesia adalah salah satu negara yang juga memiliki filsafat seperti bangsa-bangsa
lain. Filsafat ini tak lain adalah yang kita kenal dengan nama Pancasila yang terdiri dari lima
sila. Pancasila merupakan filsafat hidup bangsa Indonesia.
1.3 Tujuan
PEMBAHASA
Pancasila Sebagai Filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berhubungan dengan
satu tujuan tertentu, dan saling berkualifikasi yang terpisahkan satu dengan yang lainnya.
Jadi, pada hakikatnya Pancasila merupakan satu bagian yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya, dan fungsi serta tugas masing-masing.
Filsafat adalah upaya manusia untuk mencari kebijaksanaan hidup yang bermanfaat
bagi peradaban manusia. Secara etimologis istilah filsafat atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan philosophi sedangkan dalam bahasa Yunani adalah philosophia yang diterjemahkan
sebagai cinta kearifan karena arti kata philos adalah pilia cinta, dan sophia adalah kearifan.
Sehingga pengertian filsafat secara bahasa adalah cinta kearifan atau cinta kebijaksanaan
karena kearifan juga berarti wisdom. Seorang ahli pikir disebut dengan filosof, yang pertama
kali digunakan oleh Herakleitos. Banyak dari tokoh filosof yang menemukan dan
merumuskan sistem filsafat sebagai ajaran terbaik dari aliran filsafat seperti: materialisme,
idealisme, spritualisme, realisme, dan berbagai aliran modern: rasionalisme, humanisme,
individualisme, liberalisme-kapitalisme; marxisme-komunisme;sosialisme.dll.
Pancasila adalah lima sila dengan satu kesatuan yang berasal dari nilai-nilai luhur dan
bersumber dari nilai-nilai budaya masyarakat Indonesia yang majemuk dan beragam dalam
artian Bhinneka Tunggal Ika. Objek materi filsafat adalah mempelajari segala hakikat sesuatu
baik material konkrit (manusia, binatang, alam, dll). dan abstrak (nilai, ide, moral dan
pandangan hidup). Seperti dibagian awal paragraf, bahwa pengertian pancasila sebagai sistem
filsafat adalah dasar mutlak dalam berpikir dan berkarya sesuai dengan pedoman diatas,
tentunya dengan saling mengaitkan antara sila yang satu dengan lainnya.
Misalnya: ketika kita mengkaji sila kelima yang intinya tentang keadilan, maka harus
dikaitkan dengan sila-sila yang lain yaitu
Merupakan kenyataan objektif yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Pancasila
memberi petunjuk mencapai kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa dengan
membedakan suku atau ras
Artinya adalah semua aturan kehidupan hukum kegiatan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara berpedoman pada Pancasila. Karena pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum bangsa dan negara republik Indonesia.
Orang yang berfikir filsafatan adalah orang yang tidak meremehkan terhadap orang yang
lebih rendah derajatnya dan tidak menyepelekan masalah yang kecil, selalu berpikiran positif,
kritis, serta bersifat arif dan juga bijaksana, universal, dan selalu optimis (percaya diri).
Nilai-nilai yang terdapat dalam Pancasila merupakan hasil dari buah pemikiran, penilaian,
dan refleksi filosofis dari bangsa Indonesia sendiri. Ideologi Pancasila berbeda dengan
ideologi-ideologi lainnya karena dalam isi Pancasila diambil dari nilai budaya bangsa dan
religi yang telah melekat erat, sehingga jiwa pancasila adalah jiawa bangsa Indonesia sendiri,
sedangkan ideologi lain seperti liberalis, sosialis, komunis, dan lain sebagainya merupakan
hasil dari buah pemikiran filsafat orang.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia menjadi pedoman bangsa untuk
mengatur aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sekaligus menjadi cermin jati diri bangsa
yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, keadilan, kebaikan dan kebijaksanaan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia
Karena pancasila bersumber dari kepribadian bangsa. Sehingga dalam perjalanannya akan
selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
2.3 Penyebab manusia selalu berfilsafat dan alasan penggunaan filsafat Pancasila
Manusia berfilsafat dikarenakan dilihat dari kata filsafat itu sendiri. Filsafat
merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya menurut aliran masing-masing. Manusia
berfilsafat dikarenakan ada sesuatu yang diyakini kebenarannya menurut insting dan
keyakinan dalam menilai sesuatu hal.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar yang penting dalam kehidupan
pemerintah dan masyarakatnya. Pilar-pilar itu tercermin dalan tiap-tiap sila Pancasila.
Penerapan atau implementasi sila-sila dalam Pancasila merupakan hal-hal yang wajib
dilakukan oleh tiap warga Negara. Namun, di zaman sekarang implementasi Pancasila hanya
menjadi teori di sekolah, kampus atau lembaga pendidikan lainnya. Pancasila hanya dijadikan
suatu simbol tanpa ada tindakan konkret bagi terwujudnya masyarakat yang berbangsa dan
bernegara. Mahasiswa yang merupakan agent of change yang seharusnya menggerakkan
implementasi pancasila kini mulai hilang semangatnya.
Pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Dalam sistem itu masing-masing silanya
saling kait mengkait merupakan satu kesatuan yang menyeluruh. Di dalam Pancasila tercakup
filsafat hidup dan cita-cita luhur bangsa Indonesia tentang hubunagan manusia dengan Tuhan,
hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan lingkungannya.
Menurut Driyakarya, Pancasila memperoleh dasarnya pada eksistensi manusia sebagai
manusia, lepas dari keadaan hidupnya yang tertentu. Pancasila merupakan filsafat tentang
kodrat manusia. Dalam pancasila tersimpul hal-hal yang asasi tentang manusia. Oleh karena
itu, pokok-pokok Pancasila bersifat universal. Berdasarkan hal tersebut, dapat diperoleh
unsur inti yang tetap dari Pancasila, yang tidak mengalami perubahan dalam dunia yang
selalu berubah ini. Sifatnya yang abstrak, umum dan universal ini mengemukakan Pancasila
dalam isi dan artinya sama dan mutlak bagi seluruh bangsa, diseluruh tumpah darah dan
sepanjang waktu sebagai cita-cita bangsa dalam Negara Republik Indonesia yang
diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.
Secara lebih lanjut dapat dikemukakan pula bahwa dasar filsafat bangsa Indonesia
bersifat majemuk tunggal (monopluralis), yang merupakan persatuan dan kesatuan dari sila-
silanya. Akan tetapi bukan manusia yang menjadi dasar persatuan dan kesatuan dari sila-sila
Pancasila itu, melainkan dasar persatuan dan kesatuan itu terletak pada hakikat manusia.
Secara hakiki, susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan badan, sifat kodratnya adalah
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, dan kedudukan kodratnya adalah sebagai
makhluk Tuhan dan makhluk yang berdiri sendiri (otonom). Aspek-aspek hakikat kodrat
manusia itu dalam realitasnya saling berhubungan erat, saling brkaitan, yang satu tidak dapat
dipisahkan dari yang lain. Jadi bersifat monopluralis, dan hakiikat manusia yang
monopluralis itulah yang menjadi dasar persatuan dan kesatuan sila-sila Pancasila yang
merupakan dasar filsafat Negara Indonesia.
Pancasila yang bulat dan utuh yang bersifat majemuk tunggal itu menjadi dasar hidup
bersama bangsa Indonesia yang bersifat majemuk tunggal pula. Dalam kenyataannya, bangsa
Indonesia itu terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, kebudayaan dan agama yang
berbeda. Dan diantara perbedaan yang ada sebenarnya juga terdapat kesamaan. Secara hakiki,
bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan-perbedaan itu juga memiliki kesamaan,.bangsa
Indonesia berasal dari keturunan nenek moyang yang sama, jadi dapat dikatakan memiliki
kesatuan darah. Dapat diungkapkan pula bahwa bangsa Indonesia yang memiliki perbedaan
itu juga mempunyai kesamaan sejarah dan nasib kehidupan. Secara bersama bangsa
Indonesia pernah dijajah, berjuang melawan penjajahan, merdeka dari penjajahan. Dan yang
lebih penting lagi adalah bahwa setelah merdek, bangsa Indonesia mempunyai kesamaan
tekad yaitu mengurus kepentingannya sendiri dalam bentuk Negara yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. Kesadaran akan perbedaan dan kesamaan inilah yang
menumbuhkan niat, kehendak (karsa dan Wollen) untuk selalu menuju kepada persatuan dan
kesatuan bangsa atau yang lebih dikenal dengan wawasan “bhineka tunggal ika”.
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah cinta akan
kebijakan. Sedangkan Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan bagian-bagian
yang saling berhubungan, saling bekerjasama antara sila yang satu dengan sila yang lain
untuk tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang
mempunyai beberapa inti sila, nilai dan landasan yang mendasar.
3.2 Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca agar ikut
peduli dalam mengetahui sejauh mana kita mempelajari tentang filsafat, filsafat pancasila,
dan pancasila sebagai sistem filsafat. Semoga dengan makalah ini para pembaca dapat
menambah cakrawala ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA