Anda di halaman 1dari 12

https://image.slidesharecdn.

com/babii-141022013939-conversion-gate02/95/makalah-tentang-
skala-pengukuran-dan-instrumen-penelitian-1-638.jpg?cb=1413942175 https://
www.academia.edu/30930538/SKALA_PENGUKURAN_DAN_INSTRUMEN_PENELITIAN, diakses pada
tanggal 28 Februari jam 21.15

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7300/8/Bab8_Skala%20pengukuran.pdf

DINYSABILA
DINY'S BLOG

 BERANDA
 #19 (NO TITLE)
 ABOUT
 TUGAS
 BIMBINGAN DAN KONSELING
 TUGAS
 UNCATEGORIZED
?
Search for:

RECENT POSTS

 SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN


 PENELITIAN PENDIDIKAN
 UASTIKBK_1301412052
 PROFESI KONSELING
 MODEL DAN POLA LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
RECENT COMMENTS

ARCHIVES

 JANUARY 2014
 NOVEMBER 2013
CATEGORIES

 UNCATEGORIZED
META

 REGISTER
 LOG IN
 ENTRIES FEED
 COMMENTS FEED
 WORDPRESS.COM
RECENT POSTS

 SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN


 PENELITIAN PENDIDIKAN
 UASTIKBK_1301412052
 PROFESI KONSELING
 MODEL DAN POLA LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
 JENIS- JENIS BIMBINGAN DALAM BK
 FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING
 ANALISIS TENTANG CARA-CARA YANG DILAKUKAN SISTEM POLITIK INDONESIA
DALAM MEMELIHARA DUKUNGAN
 INTERAKSI SOSIAL DAN PERAN PSIKOLOGI SOSIAL DALAM BIMBINGAN
DAN KONSELING
 IMG_0241_E589AFE69CAC.JPG
 LISA-FITRIYANI1.JPG
 IMG_0577_E589AF.JPG
 MARAKNYA PERANGKAT TIK YANG DIPAKAI SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN
 MAKALAH MOTIF SOSIAL
 MY BIRTHDAY 19TH
 PENTINGNYA MENGIKUTI UKM DI PERGURUAN TINGGI
BLOG YANG SAYA IKUTI

 berbuatlah alliswell
?
Search for:

M T W T F S S

  1 2 3 4 5

6 7 8 9 10 11 12

13 14 15 16 17 18 19

20 21 22 23 24 25 26

27 28 29 30 31  

JANUARY 2014

« Nov    

BLOGROLL

 AULYA
 BELLA ZULIANA
 CHANDRA AYU
 CLAUDIA MONICA
 DISCUSS
 FEISAL BINTANG
 GET INSPIRED
 GET POLLING
 GET SUPPORT
 LEARN WORDPRESS.COM
 LENI HARTATI
 NERITSA IRMA
 THEME SHOWCASE
 WAHYU W
 WORDPRESS PLANET
 WORDPRESS.COM NEWS
 YURIKA
CATEGORIES

 UNCATEGORIZED
IKUTI BLOG MELALUI SURAT ELEKTROMIK

Masukkan alamat surat elektronik Anda untuk mengikuti blog ini dan menerima pemberitahuan tentang
tulisan baru melalui surat elektronik.

Join 3 other followers

Email Address:

IKUTI

BLOGROLL

 AULYA
 BELLA ZULIANA
 CHANDRA AYU
 CLAUDIA MONICA
 DISCUSS
 FEISAL BINTANG
 GET INSPIRED
 GET POLLING
 GET SUPPORT
 LEARN WORDPRESS.COM
 LENI HARTATI
 NERITSA IRMA
 THEME SHOWCASE
 WAHYU W
 WORDPRESS PLANET
 WORDPRESS.COM NEWS
 YURIKA
CATEGORIES

categories   
Create a free website or blog at WordPress.com.

SKALA PENGUKURAN DAN


INSTRUMEN PENELITIAN
Standard
Penelitian pada dasarnya merupakan satu upaya memahami masalah-masalah yang ditemui
dalam kehidupan manusia, keterbatasan manusia untuk memahami permasalahan tersebut
hanya mengndalkan pengalaman hidup sehari hari secara sporadic dan tidak tertata, jelas
tidak cukup menjadi dasar yang kuat bagi pemahaman terhadap satu permasalahan (Uhar,
2012:94).

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variable yang diteliti. Dengan
demikian imliah instrument yang akan digunakan untuk penelitian tergangung pada jumlah
variable yang ditelti. Jika variablenya lima maka instrumennya lima.

Karena instrumen penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan
menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument harus mempunyai skala
(Sugiyono, 2012:92).

1. A.    Jenis Skala Pengukuran


Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada dalam alat  ukur, sehingga alat ukur tersebut jika
digunakan akan menghasilkan data kuantitatif. Contohnya timbangan emas sebagai
instrument untuk mengukur berat emas.

Jenis-jenis skala pengukuran ada empat : skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan
skala ratio.

1. Skala nominal
Skala nominal adalah sekala yang paling sederhana, disusun menurut jenis (kategorinya) atau
fungsi bilangan hanya sebagai symbol untuk membedakan sebuah karakteristik dengan
karakteristik yang lainnya.

Skala nominal adalah skala yang hanya mendasarkan pada pengelompokkan atau
pengkategorian peristiwa atau fakta dan apabila menggunakan notasi angka hal itu sama
sekali tidak menunjukkan perbedaan kuantitatif tetapi hanya menunjukkan perbedaan
kualitatif (Uhar suharsaputra,  2012:72). Adapun ciri-ciri dari skala nominal adalah:

ADVERTISEMENT

REPORT THIS AD

a)    Kategori data bersifat mutually exclusive (salign memisah).

b)    Kategori data tidak mempunyai aturan yang logis (bisa sembarang). Hasil perhitungan
dan tidak ditemui bilangan pecahan. Angka yang tertera hanya lebel semata. Tidak
mempunyai ukuran baru. Dan tidak mempunyai nol mutlak.

1. Skala ordinal
Skala ini adalah pengukuran yang mana skala yang digunakan disusun secara runtut dari yang
rendah sampai yang tinggi. Skala ordinal sekala yang diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi
sampai skala yang terendah atau sebaliknya.

Adapun ciri-ciri dari skala ordinal antara lain : kategori data saling memisah, kategori data
memiliki aturan yang logis, kategori data ditentukan skala berdasarkan jumlah karakteristik
khusus yang dimilikinya.

1. Skala interval
Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak satu data dengan data yang lain dengan
bobot nilai yang sama, sementara menurut (Uhar) dalam bukunya, metodologi penelitian
kuantitatif, kualitatif, dan tindakan, menjelaskan bahwa skala interval adalah skala
pengukuran yang mana jarak satu tingkat dengan yang lain sama. Ciri-ciri dari skala ini
menurut Uhara ada lima :

a)    Kategori data bersifat saling memisah.

b)    Kategori data memiliki aturan yang logis.

c)    Kategori data ditentukan sekalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus yang
dimilikinya.

d)    Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah
yang dikenakan pada kategori.

e)    Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam sekala (tidak punya nilai nol absolut).

1. Skala rasio.
Skala ini adalah sekala interval yang benar-benar memiliki nilai nol mutlak. Dengan
demikian sekala rasio menunjukkan jenis pengukuran yang sangat jelas dan akurat.

1. B.     Skala sikap
Skala ini hanya digunakan untuk mengukur sikap, perkembangan ilmu sosiologi dan
pisikologi yang banyak menggunakan ini untuk khusus mengukur sikap. Beberapa skala
sikap yang dapat digunakan untuk penelitian administrasi, pendidikan dan social antara lain :

1. Skala likert
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan prsepsi seseorang atau kelompok
orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi. Hal ini sudah sepesifik dijelaskann
oleh peneliti. Yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Kemudian dijabarkan
melalui dimensi-dimensi menjadi sub-variabel, kemudian menjadi indicator yang dapat
dijadikan tolak ukur untuk menyusun item-item pertanyaan atau pernyataan yang
berhubungan dengan variabel penelitian (Iskandar, 2009:83).

Penyataan atau pernyataan tadi kemudian direspon dalam bentuk skala likert, yang
diungkapkan melalui kata-kata misalnya ; setuju, sangat setuju, tidak pasti, tidak setuju,
sangat tidak setuju.

1. Skala guttuman
Skala guttaman menggunakan dua jawaban yang tegas dan konsisten, yaitu ya-tidak, postif-
negatif, tinggi-rendah, yakin-tidak yakin, setuju-tidak setuju, dll.

1. Semantic defentrial.
Skala differensial digunakan untuk mengatur sikap perbedaan simantik, responden untuk
menjawab pernyataan dalam satu garis kontinum yang bertentangan yaitu positif negative.
Data yang diperoleh biasanya data interval yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang
atau kelompok (Iskandar, 2009:84) .

Skala ini berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub), seperti : panas-dingin, baik-
buruk, dll. Karakteristik bipolar mempunyai tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap
objek :

a)    Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik satu objek

b)    Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak.

c)    Aktivitas, yaitu tingkatan gerakan satu objek

1. Rating scale
Berdasarkan ketiga skala semua data yang diproleh adalah data kualitatif yang
dikuantitatifkan. Sedangkan rating scale adalah data mentah yang didapar berupa angka
kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

Dalam model rating scale responden tidak akan menjawab dari data kualitatif yang sudah
tersedia, tapi menjawab dari jawaban kuantitatif, dengan demikian raing scale lebih fleksibel,
tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja.

1. C.    Pengertian Instrument Penelitian


Dalam penelitian bidang pendidikan, teknik pengumpulan data yang lazim adalah
menggunakan intrumen. Dalam menjalankan penelitian data merupakan tujuan utama yang
hendak dikumpulkan dengan menggunakan instrument. Instrumen penelitian adalah nafas
dari penelitian. Menurut (Arikunto, 1995:177), ‘’instrumen penelitian adalah sesuatu yang
penting dan strategis kedudukannya dalam pelaksanaan penelitian.’’
Keadaan-keadaan telah mendorong upaya-upaya pakar untuk membuat prosudur dan alata
yang dapat digunakan guna mengungkap kenyataan-kenyataan (data) yang dapat diajdikan
dasar dalam menyelesaikan berbagai masalah. Untuk itu instrument penelitian menempeti
kedudukan penting dalam sebuah penelitian, hal ini tidak lain karean keberhasilah sebuah
penelitian dipengaruhi pula oleh instrument yang dipergunakan (Uhar Suharsaputra, 2012:94)

Kualitas data sangat menetukan kualitas penelitian. Kualitas data tergantung pada kualitas
alat (instrumen) yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Pada dasarnya
terdapat dua kategori instrument yang digunakan dalam penelitian, yakni :

a)    instrument digunakan untuk memproleh informasi atau data tentang keadaan objek atau
proses yang diteliti.

b)    Instrumen digunakan untuk mengontrol objek atau proses yang diteliti.

Data kondisi objek atau spesifikasi proses yang diukur dapat diulang dengan menggunakan
dua instrument tersebut (Gempur Santoso,  2012:62)

Dalam suatu penelitian kuantitatif (adanya jarak antara subjek dan objek) yang bersifat
verifikasi hipotesis, instrument penelitian merupakan alat yang dipakai untuk menjembatani
antara subjek dan objek (secara subtansial antara hal-hal teoritis dan empiris, antara konsep
dan data) (Uhar Suharsaputra,  2012:94).

Teknik pengumpulan data yang lazim digunakan adalah menggunakan adalah instrumen yang
sempurna, wawancara, observasi, dokumentasi, sperti pada table di bawah ini.

Beberapa hal yang penting dalam menyusun istrumen

Menurut Nana Sudjana (Uhar Suharsaputra,  2012:95), dalam penyusunan instrument


penelitian ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

1. Masalah dan variable yang diteliti termasuk indicator variable harus jelas sehingga dapat dengan
mudah menetapkan jenis istrumrn yang digunakan.
2. Sumber data/ informasi, baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui terlebih dahulu, sebagai
bahan dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistimatika item dalam instrument penelitian.
3. Keterandalan dalam instrument itu sendiri sebagai alat pengumpulan data, objekvitas, dll.
4. Jenis data yang diharapkan dari pengguna instrumen harus jelas. Sehingga peneliti dapat menetukan
gaya analisis dan pemecahan masalah penelitian.
5. Mudah dan praktis digunakan akan tetapi dapat menghasilkan data yang diperlukan
 

Sarana Instrument Penelitian

1. Angket
Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan pada orang lain dengan tujuan agar
orang yang diberi bersedia memberikan respon yang sesuai. Angket  dibedakan menjadi tiga
yaitu :
a)    Angket terbuka, adalah angket yang disajikan dalam bentuk isian. Tentunya disertai
dengan pertanyaan.

b)    Angket tertutup, adalah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana, yang mana
responden tinggal membri tanda centang pada kolom yang disediakan terhadapa jawaban
yang sesuai dengannya. Biasanya dalam bentuk multipelchoise.

c)    Campuran, Disamping dari kedua ini ada combinasi dari dua jenis angket di atas.

1. Daftar cocok (Checlist)


Ini hampir sama dengan angket tertutp, karena hanya tinggal member tanda pada tes yang
diberikan terhadap jawaban keadaan kita. Bedanya dengan angket, checklist dibuat sedikit
lebih sederhana.

1. Skala
Skala menunjuk pada sebuah instrument pengumpul data yang bentuknya seperti daftar cocok
tapi alternative yang disediakan merupakan sesuatu yang berjenjang. Skala banyak digunakan
untuk mengukur aspek-aspek kpribadian atau kejiwaan.

Jenis Instrument Penelitian

1. 1.    Tes
Tes yaitu suatu alat ukur yang diberikan kepada individu untuk mendapatkan jawaban-
jawaban, baik secara tertulis maupun lisan. Sehingga dapat mengetahui kemampuan individu 
yang bersangkutan.

1. 2.    Kuesioner
Instrument penelitian dalam bentuk pertanyaan yang biasanya dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi berkaitan dengan pendapat, aspirasi, prespsi, keinginan, keyakinan,
dll secara tertulis. Dan apabila dilakuakan dengan menggunakan lisan maka disebut
wawancara. Untuk lebik baiknya ini digabungkan, antara liasan dan tilisan untuk memperkuat
data.

1. 3.    Skala
Skala merupakan alat untuk mengukur nilai/keyakinan, sikap dan hal-hal yang berkaitan
dengan personological. 

1. D.    Cara Menyusun Instrumen


Cara menyusun instrumen yaitu bertolak dari variabel penelitian yang ditetapkan untuk
diteliti. Dari variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, selanjutnya ditentukan
indikator yang akan diukur. Indikator ini dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau
pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumrn, maka perlu digunakan “matrik
pengembangan instrumen “ atau “kisi-kisi instrumen”.
1. E.     Contoh Judul Penelitian dan Instrumen yang Dikembangkan
Contoh judul penelitian dan instrumen yang dikembangkan yaitu:

“GAYA DAN SITUASI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SERTA


PENGARUHNYA TERHADAP IKLIM KERJA ORGANISASI SEKOLAH”

Instrumennya yaitu:

1. Instrumen untuk mengukur variabel gaya kepemimpinan


2. Instrumen untuk mengukur variabel situasi kepemimpinan
3. Istrumen untuk mengukur variabel iklim kerja organisasi.
 

1. F.     Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


Uji Validitas

Pengertian Validitas:

1. 1.    Menurut Gronlund dan Linn (1990)


Validitas adalah ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi

1. 2.    Menurut Anastasi (1990)


Validitas adalah ketepatan mengukur konstruk, menyangkut; “What the test measure and how
well it does”

1. 3.    Menurut Arikunto (1995)


Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen bersangkutan yang mampu
mengukur apa yang akan diukur.

1. 4.    Menurut Sukadji (2000)


Validitas adalah derajat yang menyatakan suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur.

1. 5.    Menurut Azwar (2000)


Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsinya.

Pengertian Uji Validitas:

Menurut Sugiyono (2006)

Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu
instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu
penelitian

Tujuan uji validitas:

 Mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan
fungsi ukurnya.
 Agar data yang diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan diadakannya pengukuran tersebut.
 
Valid merupakan istrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)
itu valid.  Istrumen yang mempunyai validitas internal bila kriteria yang ada dalam instrumen
telah mencerminkan apa yang diukur. Instrumen yang mempunyai validitas eksternal bila
kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada. Istrumen
yang harus mempunyai validitas isi adalah instrumen yang berbentuk test yang sering
digunakan untuk mengukur prestasi belajar. Pengujian validitas digunakan analisis item yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir.

Hasil penelitian yang reliabel bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Jadi
instrumen yang reliabel dan valid merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil
penelitian yang valid dan reliabel. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian
validitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency
dengan teknik belah dua yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown.

Macam instrumen yaitu instrumen yang berbentuk test untuk mengukur prestasi belajar dan
instrumen nontest untuk mengukur sikap.

Uji Reliabilitas

Pengertian Reliabilitas:

1. 1.    Menurut Sukadji (2000)


Reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran
yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefesien.
Koefesien tinggi berarti reliabilitas tinggi.

1. 2.    Menurut Anastasia dan Susana (1997)


Reliabilitas adalah sesuatu yang merujuk pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang
sama ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau
dengan seperangkat butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda, atau di bawah
kondisi pengujian yang berbeda.

1. 3.    Menurut Sugiono (2005) dalam Suharto (2009)


Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki
konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang.

1. 4.    Menurut Suryabrata (2004)


Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya.

1. 5.    Menurut Gronlund dan Linn (1990)


Reliabilitas adalah ketepatan hasil yang diperoleh dari suatu pengukuran.

Pengertian Uji Reliabilitas:

Menurut Husaini (2003)

Uji reliabilitas adalah proses pengukuran terhadap ketepatan (konsisten) dari suatu instrumen.
Pengujian ini dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah
instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibalitas, sehingga bila digunakan
berkali-kali dapat menghasilkan data yang sama. Tujuan dari uji reliabilitas yaitu
menunjukkan konsistensi skor-skor yang diberikan skorer satu dengan skorer lainnya.

Menurut Djaali dan Pudji (2008) reliabilitas dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. 1.    Reliabilitas konsistensi tanggapan


Reliabilitas ini mempersoalkan apakah tanggapan responden atau objek terhadap tes tersebut
sudah baik atau konsisten. Jika hasil pengukuran kedua menunjukkan ketidakkonsistenan
maka hal ini akan menunjukkan bahwa hasil ukur tes atau instrumen tersebut tidak dapat
dipercaya atau tidak reliable serta tidak dapat digunakan sebagai ukuran untuk
mengungkapkan ciri atau keadaan sesungguhnya dari objek pengukuran.

Ada tiga mekanisme untuk memeriksa reliabilitas tanggapan responden terhadap tes yaitu:

1. 1.      Teknik test-retest ialah pengetesan dua kali dengan menggunakan suatu tes yang sama pada
waktu yang berbeda.
2. 2.      Teknik belah dua ialah pengetesan (pengukuran) yang dilakukan dengan dua kelompok item
yang setara pada saat yang sama.
3. 3.      Bentuk ekivalen ialah pengetesan (pengukuran) yang dilakukan dengan menggunakan dua tes
yang dibuat setara kemudian diberikan kepada responden atau obyek tes dalam waktu yang
bersamaan.
 

1. 2.    Reliabilitas konsistensi gabungan item


Reliabilitas ini berkaitan dengan kemantapan atau konsistensi antara item-item suatu tes. Bila
terhadap bagian obyek ukur yang sama, hasil ukur melalui item yang satu kontradiksi atau
tidak konsisten dengan hasil ukur melalui item yang lain maka pengukuran dengan tes (alat
ukur) sebagai suatu kesatuan itu tidak dapat dipercaya.

Koefesien reliabilitas konsistensi gabungan item dapat dihitung dengan menggunakan:

a)    Rumus Kuder-Richardson, yang dikenal dengan nama KR-20 dan KR-21.

b)    Rumus koefisien Alpha atau Alpha Cronbach.

c)    Rumus reliabilitas Hoyt, yang menggunakan analisis varian.

1. G.    Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen


2. 1.    Pengujian validitas instrumen
a)    Pengujian validitas konstrak. Pengujian ini dapat digunakan pendapat dari ahli dan
berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai lalu diteruskan uji coba instrumen.

b)    Pengujian validitas isi untuk membandingkan isi instrumen  dengan materi pelajaran
yang telah diajarkan.

c)    Pengujian validitas eksternal


Penelitian mempunyai validitas eksternal bila hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau
diterapkan pada sampel lain dalam populasi yang diteliti.

1. 2.    Pengujian reliabilitas instrumen


Pengujian ini dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara kesternal pengujian
dapat dilakukan dengan test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal
reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen
dengan teknik tertentu.

SHARE THIS:

 Twitter
 Facebook

RELATED
penelitian pendidikan
PROFESI KONSELING
Maraknya Perangkat TIK yang dipakai Siswa dalam Proses Pembelajaran
 DATEJANUARY 16, 2014
 COMMENTSLEAVE A COMMENT

POST NAVIGATION
PENELITIAN PENDIDIKAN

LEAVE A REPLY

Close and accept


Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy

Anda mungkin juga menyukai