Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN INOVASI

PENDIDIKAN
HAKIKAT MANAJEMEN INOVASI PENDIDIKAN
• Manajemen pendidikan ialah proses perencanaan, peng organisasian,
memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk
mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan bangsa,
mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki
pengetahuan, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap, mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan (Biro
Perencanaan Depdikbud, 1993: 4).
• Program inovasi dirancang untuk dikembangkan dalam rangka mewujudkan
efisiensi, efektivitas dalam peningkatan kualitas, praktibilitas, serta hal lain yang
dipandang tertinggal dengan peradaban.
Ruang Lingkup Inovasi dalam Manajemen
Pendidikan
Ruang lingkup inovasi manajemen pendidikan meliputi perencanaan,
pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, dan sumber
daya pendidikan, seperti Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Belajar (SB), serta
Sumber Fasilitas dan Dana (SFD).
Faktor Pendorong Inovasi dalam Manajemen
Pendidikan
Berdasarkan pendapat Drucker (Sudarwan Danim, 2006: 39) bahwa beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya pembaruan yang mendorong pada inovasi
dalam manajemen pendidikan, antara lain: (1) kondisi yang diharapkan; (2)
munculnya ketidakwajaran; (3) inovasi yang muncul berbasis pada kebutuhan
dalam proses; (4) perubahan pada struktur industri atau struktur pasar; (5) faktor
demografis; (6) perubahan persepsi, suasana, dan makna; (7) pengetahuan baru.
Analisis Akar Masalah
• Sehubungan dengan tujuan inovasi pendidikan, inovasi pendidikan perlu dirancang berdasarkan
analisis yang cermat. Analisis yang dilakukan untuk itu, terutama hingga ditemukannya akar
masalah. Beberapa masalah yang berkaitan dengan dunia pendidikan perlu dicari hingga diperoleh
akar permasalahannya. Untuk itu, tahapan awal dalam inovasi pendidikan adalah menganalisis akar
masalah pendidikan.

• Masalahmasalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan itu multikompleks, dan setiap masalah
tentu ada sumber penyebabnya. Itulah yang disebut dengan akar masalah. Analisis terhadap
perencanaan program inovasi pendidikan dilakukan pada sumber masalah, sehingga jika diterapkan
pada program inovasi, masalah tersebut dapat teratasi. Selama ini sering ditemukan program
program inovasi yang masih belum dapat mengatasi masalah. Ketidakmampuan dalam mengatasi
masalah dikarenakan analisis yang dilakukan bukan pada akar masalahnya.
Analisis SWOT
• Analisis SWOT merupakan salah satu analisis pilihan (strategic chice) yang sudah
sangat populer.
• SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunuities, and Threats
(kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman). Analisis SWOT digunakan dalam
perencanaan strategis pendidikan. SWOT dapat dibagi ke dalam dua elemen, yaitu
analisis internal yang berkonsentrasi pada prestasi institusi dan analisis lingkungan.
• Analisa SWOT bertujuan menemukan aspekaspek penting dari halhal tersebut,
seperti kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Tujuan pengujian ini adalah
memaksimalkan kekuatan, me minimalkan kelemahan, mereduksi ancaman, dan
membangun peluang.
Perencanaan Strategi Mutu
• Strategi adalah rencana yang menyangkut halhal yang pervasif, vital, dan secara
terusmenerus penting dalam organisasi (Sharplin dalam Sonhadji, 2003).
Perencanaan ini biasanya bersifat luas dan jangka panjang. Perencanaan strategi
disebut juga formulasi strategi. Berikut ini gambaran proses perencanaan strategi.
• Perencanaan strategi terdiri atas lima langkah pokok, yaitu: (1) perumusan misi
(mission determination), (2) asesmen lingkungan eksternal (environmental external
assessment), (3) asesmen organisasi (organizational assessment), (4) perumusan
tujuan khusus (objective setting), dan (5) penentuan strategi (strategy setting).
KONSEP MANAJEMEN DALAM INOVASI
PENDIDIKAN
• Manajemen menurut Stoner dalam Sumidjo dan Soebedjo (1986: 24) adalah
serangkai kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan,
mengendalikan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber
daya manusia, sarana dan prasarana secara efisien dan efektif untuk mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
• Beberapa pakar manajemen lain, seperti Hersey dan Blanchard (1982) membagi
fungsi manajemen menjadi empat yang disingkat dengan POMC, yaitu planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), motivating (penggerakan), dan
controlling (pengawasan). Siagian (1983) mengemukakan lima fungsi
manajemen, yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),
motivating (penggerakan), controlling (pengawasan), dan evaluation (penilaian).
Perencanaan
PERENCANAAN ALOKATIF (ALLOCATIVE PLANNING)
• Perencanaan ini ditandai oleh upaya penyebaran atau pembagian (alokasi) sumbersumber
yang jumlahnya terbatas pada kegiatankegiatan dan pihakpihak yang akan menggunakan
sumber sumber tersebut yang jumlahnya lebih banyak. Ciriciri perencanaan alokatif
adalah: (1) perencanaan dilakukan secara komperhensif; (2) keseimbangan dan keserasian
antara komponen kegiatan. Adapun tipe perencanaan ini adalah: (1) perencanaan
berdasarkan perintah; (2) perencanaan berdasarkan kebijakan; (3) perencanaan
berdasarkan persekutuan; (4) perencanaan berdasarkan kepentingan peserta (Sudjana,
2000: 6590).
Perencanaan inovatif (innovatif planning)
• Perencanaan inovatif merupakan proses penyusunan rencana yang
menitikberatkan perubahan fungsi dan wawasan kelembagaan untuk
memecahkan masalah yang timbul pada masyarakat. Ciri pokok perencanaan ini
adalah: (1) pembentukan lembaga baru; (2) orientasi pada tindakan atau
kegiatan; (3) penggerakan sumber sumber yang diperlukan (Sudjana, 2000: 90-
99).
Perencanaan strategi (strategic planning)
• Perencanaan strategi merupakan bagian dari manajemen strategi. Fungsi
manajemen strategis adalah untuk mendayagunakan pelbagai peluang baru
yang mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang (Sudjana, 2000: 99102).
• Ketiga jenis perencanan tersebut dapat dipergunakan dalam perencanaan
inovasi pendidikan, sesuai dengan tujuan inovasi pendidikan dan situasi serta
kondisi lingkungan pada saat memunculkan inovasi pendidikan.
Pengorganisasian (Organizing)
• Flippo dan Musinger (1975: 114) mengemukakan bahwa pengorganisasian adalah
kegiatan merancang dan menetapkan komponen pelaksanaan proses kegiatan yang
terdiri atas tenaga manusia, fungsi, dan fasilitas. Hersey (1982) mendefinisikan
pengorganisasian sebagai kegiatan memadukan sumbersumber, yaitu manusia,
modal, dan fasilitas serta menggunakan sumbersumber itu untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
• Adapun pengorganisasian inovasi pendidikan adalah usaha untuk mengintegrasikan
sumbersumber manusiawi dan non manusiawi yang diperlukan dalam satu
kesatuan untuk menjalankan kegiatan sebagaimana direncanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Penggerakan (Motivating)
• Penggerakan atau motivating menurut Siagian (1982: 128), adalah keseluruhan
proses pemberian motivasi untuk bekerja kepada bawahan sedemikian rupa,
sehingga mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan
efisien dan ekonomis.
• Hersey dan Blanchard (1982) mendefinisikan penggerakan sebagai kegiatan untuk
menumbuhkan situasi yang secara langsung dapat mengarahkan dorongandorongan
yang ada dalam diri seseorang pada kegiatan untuk mencapai tujuan. Motivating
dalam dunia pendidikan, yaitu pemberian motivasi dari kepala sekolah kepada
guruguru atau siswa agar melaksanakan program belajar mengajar untuk mencapai
tujuan pendidikan.
Penilaian (Evaluation)
• Penilaian adalah proses penetapan secara sistematis tentang nilai, tujuan,
efektivitas, atau kecocokan sesuatu sesuai dengan efektivitas dan tujuan yang
telah ditetapkan.
Sebagaimana dikemukakan oleh Anderson (1978: 270), penilaian terhadap program
mempunyai tujuan, yaitu:
1. memberi masukan untuk perencanaan program;
2. memberi masukan untuk keputusan tentang kelanjutan, perluasan, dan penghentian
(sertifikasi) program;
3. memberi masukan untuk keputusan tentang modifikasi program;
4. memperoleh informasi tentang pendukung dan penghambat pelaksanaan program;
5. memberi masukan untuk memahami landasan keilmuan bagi penilaian.
Pengawasan (Controlling)
• Pengawasan (controlling) menurut Longenecher (1973: 513) adalah kegiatan yang berkaitan
dengan kegiatan penilikan yang sedang berlangsung, peraturanperaturan yang sedang dan
harus dilaksanakan oleh setiap orang yang terlibat dalam organisasi, kelemahan pelaksanaan,
dan caracara yang digunakan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Schermerhorn, Hunt, dan
Osborn (1985: 29) menegaskan bahwa pengawasan adalah upaya memperbaiki kegiatan untuk
memelihara agar pelaksanaan dan hasil kegiatan yang dicapai sesuai dengan rencana.
• Pengawasan dilakukan untuk mengetahui kecocokan dan ketepatan kegiatan yang
dilaksanakan dengan rencana yang telah disusun. Selain itu, pengawasan dimaksudkan untuk
memperbaiki kegiatan yang menyimpang dari rencana, mengoreksi penyalahgunaan aturan
dan sumbersumber, serta untuk mengupayakan agar tujuan dapat dicapai seefektif dan
seefisien mungkin.
BIDANG KEGIATAN MANAJEMEN INOVASI
PENDIDIKAN
Merujuk pada kebijakan Direktorat Pendidikan Menengah Umum Depdiknas
dalam buku Panduan Manajemen Sekolah, berikut ini akan diuraikan secara
ringkas tentang bidangbidang kegiatan pendidikan di sekolah.
• Manajemen Kurikulum
• Manajemen Kesiswaan
• Manajemen Personalia
• Manajemen Keuangan
• ManajemenPerawatanPreventif SaranadanPrasarana
PROSEDUR INOVASI PENDIDIKAN
• Inovasi pendidikan di sekolah merupakan program perubahan di lingkungan
sekolah, antara lain meliputi perubahan dan pembaharuan dalam tenaga
kependidikan, inovasi kurikulum, dan inovasi pembelajaran. Semua tindak
inovasi itu dilaksanakan melalui serangkaian program yang dilaksanakan secara
prosedural.
• Tahapan prosedural program inovasi, antara lain tahap permulaan (initiation
stage) dan tahap implementasi (Udin, 2005).
Tahap Permulaan (Initiation Stage)
Tahap permulaan (initiation stage) terdiri atas dua hal.
• Pengetahuan dan kesadaraan
• Pembentukan sikap terhadap inovasi
• Langkah pengambilan keputusan
Tahap Implementasi (Implementation Stage)
Tahap implementasi (implementation stage) dilakukan melalui dua tahap, yaitu:
1. Organisasi mencoba menerapkan sebagian inovasi. Misalnya, guru ditugaskan
membuat program inovasi pembelajaran berbasis ICT, inovasi diterapkan pada
salah satu mata pelajaran dulu, kemudian pada seluruh bagian mata pelajaran.
2. Langkah kelanjutan pembinaan penerapan inovasi, yakni merupakan langkah
selanjutnya dari inovasi, setelah semua anggota lembaga pendidikan mencapai
komitmen untuk menerima inovasi.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai