NIM : 2010278017
Konsep.
1. Ide Gagasan.
Dalam masa pandemi seperti sekarang ini, banyak sekali penyalahgunaan wewenang oleh
pejabat tinggi dalam memanfaatkan kondisi masyarakat untuk melakukan tindakan
korupsi. Seperti kasus yang pernah terjadi di Indonesia tentang bantuan sosial (bansos)
yang berupa bantuan sembako dari pemerintah terhadap masyarakat yang
terdampak COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat.
2. Topik.
Mengangkat cerita tentang koruptor yang membagikan sembako basi dan memotong isi
sembako untuk keperluan pribadi.
3. Tema
Covid-19.
4. Tokoh
5. Alur cerita.
Maju
6. Latar .
7. Sinopsis.
Menceritakan seorang anak Bernama Willy yang berumur 12thn dan ibunya seorang
nelayan, Willy hanya memilki keluarga ibunya. Willy yang harus putus sekolah karena
ibunya terkena dampak dari covid yang menyebabkan perekonomian Indonesia menurun
drastis, walapun dalam keluarga yang serba berkekurangan anak ini tetap rajin. Wabah
Covid menyebabkan perkonomian masyarakat di desa tersebut tersendat, pemerintahan
pun membantu masyarakat yang terkena dampak dari covid tetapi pejabat didaerah
tersebut malah menyalahgunakannya untuk keperluan pribadi, willy pun mencari jalan
untuk memecahkan permasalahan tesebut dan membuat masyarakat tahu akan kasus
korupsi yang dilakukan oknum pejabat ini dan membuat pemerintah untuk tegas terhadap
pejabat dan memberikan bantuan yang layak kepada masyakat secara langsung. Willy
dengan keberaniannya mendaptkan perhatian dari pemerintah dan pemerintah
memberikan beasiswa Pendidikan kepada willy, akhirnya willy dapat bersekolah kembali
dan bercita-cita untuk menjadi pemimpin yang adil dan membantu rakyat yang
membutuhkan dengan bijak.
8. Dialog
ADEGAN 1
WILLY ADALAH ANAK YANG CERIA DAN BAIK KEPADA ORANG TUA,
SUATU HARI WILLY MEMBATU IBUNYA DITEPI PANTAI MEMBERESKAN
JARING. WILLY YANG SEHARUSNYA BERSEKOLAH DIA PUTUS SEKOLAH
KARENA EKONOMI KELUARGA.
Willy : Ibu ayok pulang bu, Willy sudah siap menggulung jaring ini bu.
Ibu: iya nak, kamu duluan saja, ibu mau mengumpulkan hasil ikan ini ke pengepul dulu yah
sayang.
Willy: baiklah bu.
ADENGAN 2
Ibuk-ibuk: eh dek willy, ini nak katanya pemerintah akan memberikan bantuan sembako
Willy berinisiatif membantu ibunya kalau dia dapat bantuan itu dia bisa dapat sembako.
ADEGAN 3
Ibuk: iya sayang, ada apa nak kamu sampai tergesah-gesah seperti ini.
Willy: buat daftar jadi penerima bantuan pemerintah, katanya pemerintah mau membagi-bagikan
sembako bagi yang terkena dampak covid.
Ibuk: wah nak, iya bagus itu akhirnya pemerintah perhatian kepada kita yah nak.
ADEGAN 4
WILLY DAN IBUNYA IKUT MENGANTRI TETAPI ADA YANG ANEH DI SEMBAKO
TERSEBUT, BANYAK JUGA MASYARAKAT LAIN YANG MENGANTRI UNTUK
MENDAPAPATKAN BANTUAN. TERNYATA SEMBAKO YANG DATANG TIDAK
SESUAI DENGAN JANJI PEMERINTAH YANG KATANYA AKAN MEMBERIKAN
SEMBAKO LENGKAP SEPERTI MINYAK, GULA, BERAS DAN LAIN-LAIN, TETAPI
MASYRAKAT HANYA MENERIMA GULA DAN BERAS, BAHKAN ADA TELUR YANG
SUDAH BUSUK.
Willy : ibuk kenapa yah kita menerima sembakonya malah seperti ini
Ibuk: ibu juga tidak tahu nak, pemerintahan dari dulu memang tidak niat memberikan kita
bantuan.
ADEGAN 5
Willy: ibuk ini sudah tidak wajar lagi, pemerintahan kita menjanjikan tidak seperti ini, kenapa
yang datang malah sepertiini
Ibuk: mau bagaimana lagi nak, kita hanya masyarakat kecil, tidak bisa berbuat apa-apa, kalau
kita angkat suarapun bakalan jadi sasaran nak
Willy: bapak-bapak, ibuk-ibuk seharusnya kita tidak menerima sembako yang sudah tidak layak
seperti ini, tidak mungkin pemerintah meberikan masyarakatnya telur busuk
Masyarakat1: iya yah, tapi kitab isa apa nak, kita hanya rakyat bisa, kalau kita bersuarapun pasti
akan dibungkam
Willy: tetapi ini sepertinya bukan dari pemerintah yang salah, tetapi dari penyalahgunaan
wewenang
Masyarakat 1: maksudnya?
Willy: saya sudah melihat buk dikota-kota lain, pembagian merata di desa kita tidak, seperti ada
keganjalan sendiri
Masyarakat : kalau seperti ini kita harus apa…? Kita hanya rakyat biasa tidak bisa berbicara
lebih
Willy: ibuk-ibuk dan bapak-bapak seharusnya kita yang bertidak, dan melaporkan kejadian ini,
masyarakat kecilpun berhak bersuara, dulu mereka membutuhkan suara kita sekarang giliran kita
menuntut suara mereka untuk bertindak.