Anda di halaman 1dari 20

PROJEK PENGUATAN

PROFIL PELAJAR PANCASILA

TEMA
GAYA HIDUP BERKELANJUTAN

”SKANSA (Seni Kreatif Alam Nyaman Sehat Asri)”

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA KABUPATEN KULON PROGO


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 PENGASIH
Jl. Kawijo 11 Kabupaten Kulon Progo 55652, Telp.(0274) 773081, Fax. (0274) 774636
e-mail : smk1png@yahoo.com website : http://www.smkn1pengasih.net/
2022
I. INFORMASI UMUM

A. Identitas penulis modul


Nama Sekolah : SMKN 1 Pengasih
Kelas/ Semester : X/1
Fase :E
Alokasi Waktu : 10 pertemuan x 10 x 45’ (96 JP)
Penulis Modul : Tim Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMK Negeri 1 Pengasih

B. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan, meliputi:
1. Modul ajar
2. Laptop
3. LCD proyektor

C. Target Peserta Didik


Target peserta didik pada modul ini sebagai berikut;
1. Peserta didik kelas X.
2. Peserta didik dengan hambatan belajar dengan pembimbingan/pendampingan.
3. Peserta didik yang tidak pantang menyerah dalam belajar.

D. Relevansi Tema dan Topik Projek untuk Sekolah


Relevansi tema dan topik projek ini yakni melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan Project Based Learning dan melibatkan peserta didik dalam
kerja.

1. Tema : Gaya hidup berkelanjutan


2. Topik projek : SKANSA (Seni Kreatif Alam Nyaman Sehat Asri)
3. Relevasi Tema dan Topik Projek : gaya hidup berkelanjutan siswa SMKN 1
Pengasih di lingkungan sekolah yang nyaman dan dapat menghasilkan karya
inovatif yang bernilai ekonomis.

2
II. KOMPONEN INTI

A. Deskripsi Singkat Projek


Projek pada tema gaya hidup berkelanjutan dimaksudkan untuk
membiasakan siswa untuk peduli terhadap lingkungan. Hal ini bisa dilakukan
dengan mengolah sampah yang ada di lingkungan sekolah untuk dijadikan
produk yang memiliki nilai jual. Sampah yang akan diolah adalah sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik bisa diolah menjadi
ekoenzim. Sampah anorganik, khususnya kertas, plastik, sterofom, dan kain
bisa diolah menjadi produk kerajinan, seperti tas, alas duduk, pigura, bunga,
boneka, dan lain-lain.

Dalam projek ini, siswa diajak untuk peduli terhadap kebersihan dan
kenyaman lingkungan sekolah. Hal ini diwujudkan dengan kegiatan
membersihkan ruang kelas, laboratorium, taman, masjid, dan area sekitar
sekolah.

Tujuan pelaksanaan projek tema gaya hidup berkelanjutan ini peserta


didik diharapkan mampu mengenali potensi diri dan mengembangkan
kreativitas untuk membekali diri dengan penguatan kompetensi yang ada di
lingkungan sekolah.

Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka


pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun
lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga membangun kesadaran untuk
bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis
keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta mengembangkan
kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya.
Projek “SKANSA (Seni Kreatif Alam Nyaman Sehat Asri)” ini
mendorong siswa untuk berlatih dalam hal: (1) kemampuan berkolaborasi; (2)
kreativitas dan proaktif; dan (3) aktualisasi diri. Selain itu, peserta didik juga
dapat menerapkan kreativitasnya di lingkungan masyarakat maupun di dunia
industri ketika berwirausaha.

3
Tips untuk guru sebelum memulai projek

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru perlu memperhatikan


kebiasaan dan gaya hidup pada diri sendiri, lingkungan sekolah dan peserta
didik. Dengan demikian, guru dapat memperlihatkan kebiasaan gaya hidup
berkelanjutan sejak awal projek supaya peserta didik dapat mendapat
pengertian lebih mendalam dalam praktiknya.

Beberapa hal yang dapat guru lakukan antara lain.

1. Memfasilitasi diri mengenai pengetahuan tentang menjaga lingkungan.


2. Mencoba menyediakan bahan bacaan, alat tulis daur ulang yang ada seperti,
memakai kertas bekas untuk menulis draf artikel, memakai botol bekas,
kertas koran, dan bahan
3. Mengingatkan para peserta didik untuk lebih baik mengurangi sampah
daripada mendaur ulang, seperti dengan pengurangan pemakaian kemasan
1x pakai, membawa botol minum sendiri, membawa tas belanja, dan lain-
lain.

B. Dimensi dan Subelemen dari Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan


1. Beriman, Bertakwa Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
- Akhlak Beragama
- Akhlak Pribadi
- Akhlak kepada Manusia
2. Mandiri
- Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi
3. Bernalar Kritis
- Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
4. Bergotong royong - Kolaborasi

- Kepedulian
5. Kreatif
- Menghasilkan gagasan yang orisinal

4
C. Tujuan spesifik untuk fase E
Setelah mengikuti rangkaian projek ini peserta didik diharapkan mampu:
1. Peserta didik mampu menjaga lingkungan alam sekitar
2. Peserta didik mampu menghasilkan karya inovatif yang bernilai ekonomis.
3. Menentukan keunggulan yang dimiliki oleh setiap potensi diri,

D. Alur Kegiatan Projek/ Tahapan dalam Projek “SKANSA (Seni Kreatif Alam Nyaman
Sehat Asri)
1. Pengenalan a. menyosialisasikan materi Projek P5( pengertian,tujuan
dan manfaat kegiatan projek P5)
b. memperkenalkan tema projek
c. memperkenalkan elemen dan sub elemen projek

2. Kontekstualisasi a. menggali informasi terkait limbah yang berasal dari


sampah organik dan anorganik yang ada di sekitar
b. melakukan survei lingkungan terkait limbah yang ada
di sekitarnya
b. memilih limbah sampah organik dan anorganik yang
akan dijadikan projek
c. menentukan jenis produk yang akan dikerjakannya

3. Aksi a. Peserta didik dibawah bimbingan pendidik menyusun


proposal/rencana kegiatan projek.
b. Peserta didik mempersiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan
c. Mengerjakan projek di bawah bimbingan pendidik (di
tempat yang disudah disepakati )
d. Projek di kerjakan sesuai jadwal yang sudah
ditentukan
e. Merancang pengemasan hasil projek

f. Merencanakan pemasaran hasil projek

4. Refleksi dan Tindak a. Pendidik dan peserta didik melakukan evaluasi


Lanjut terhadap pelaksanaan dan hasil projek
b. Berdasarkan hasil refleksi,pendidik dan peserta didik
merencanakan tindak lanjut terhadap projek yang
sudah dilaksanakan

5
E. JADWAL PELAKSANAAN PROJEK TEMA GAYA HIDUP BERKELANJUTAN FASE E
Jadwal Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tema Gaya Hidup Berkelanjutan “SKANSA (Seni Kreatif Alam Nyaman Sehat Asri)”

No. Hari, tanggal Aktivitas Lokasi Kegiatan


1. Senin, 19 September 07.00-07.15 Kegiatan Pembiasaan Ruang kelas
2022
07.15-08.00 1. Pengenalan sampah Ruang Aula (semua siswa
2. Materi mengenai bank sampah didampingi fasilitator)
08.00-08.45
08.45-09.30

09.45-10.30 1. Praktik Bank Sampah (dibantu dengan tutor Lingkungan sekolah/


10.30-11.15 sebaya) Ruang kelas
a. Gropyok sampah di lingkungan sekolah
11.15-12.00 b. Pemilahan sampah (sampah anorganik,
seperti kertas, plastik, logam, dan sampah
organik)
c. Menabung sampah di kelas masing-masing.
Ada petugas yang mendampingi.
12.30-13.15 1. Praktik Bank Sampah Bank sampah
13.15-14.00 a. (Lanjutan) Menabung sampah di kelas
masing-masing. Ada petugas yang
14.00-14.45 mendampingi.
14.45-15.30 b. Penjualan sampah yang sudah dikumpulkan
di kelas dijual ke Bank Sampah Skansa.
Menginformasikan bahan praktik yang harus
dibawa hari Selasa.
a. bahan ekoezim (kulit buah dan sayuran)
b. alat: toples plastik bekas (bertutup)/satu
kelompok 1
c. pisau (individu)
d. talenan (individu)
e. timbangan (disediakan sekolah)
f. tetes tebu (disediakan sekolah)
g. lakban (disediakan sekolah)
h. kertas (disediakan sekolah)
i. gelas ukur (disediakan sekolah)
2. Selasa, 20 September 07.00 – 07.15 Kegiatan pembiasaan Ruang kelas sesuai jadwal
2022 KBM
07.15-08.00 Materi ekoenzim (Video, PPT, brosur) Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
08.00-08.45
08.45-09.30
09.45-10.30 Praktik ekoenzim Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
10.30-11.15
11.15-12.00
12.30-13.15 Demonstrasi pemanfaatan ekoenzim Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
13.15-14.00
Pengumuman ke siswa agar hari berikutnya siswa
14.00-14.45 1. siswa membawa alat untuk bersih-bersih ruang
14.45-15.30 kelas, taman, masjid dan lingkungan sekolah.
2. Siswa membawa tanaman hias di dalam pot dari
rumah. Satu kelas dibagi menjadi 6 kelompok.
Satu kelompok satu tanaman. Tanaman itu wajib
dijaga secara berkelanjutan oleh kelompok
masing-masing.
3. Rabu, 21 September 2022 07.00 – 07.15 Kegiatan pembiasaan Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
07.15-08.00 Siswa menata dan membersihkan lingkungan sekolah. Lingkungan SMKN 1
Kelas X AKL 1 : Taman depan perpustakaan Pengasih
08.00-08.45
Kelas X AKL 2 : Taman selatan masjid
08.45-09.30 Kelas X MPLB 1: Masjid
Kelas X MPLB 2 : Aula Masjid
Kelas X PM 1 : Taman depan ruang WKS
Kelas X PM 2 : Taman depan WUBC
Kelas X MM : Lab. MM
Kelas X TB 1 : Lab TB
Kelas X TB 2 : Lab TB
Kelas X PH : Area selatan SMKN 1 Pengasih
09.45-10.30 Menata tanaman yang dibawa.
10.30-11.15 Kelas X AKL 1 : Depan 104
Kelas X AKL 2 : Depan 105
11.15-12.00 Kelas X MPLB 1: Selatan Masjid
Kelas X MPLB 2 : Selatan Masjid
Kelas X PM 1 : Depan ruang WKS
Kelas X PM 2 : Depan lobi utama
Kelas X MM : Depan lobi utama
Kelas X TB 1 : Selatan lab. TB baru
Kelas X TB 2 : Selatan lab. TB baru
Kelas X PH : Selatan lapangan basket
12.30-13.15 Siswa membersihkan ruang kelas masing-masing.
13.15-14.00
14.00-14.45
14.45-15.30
4. Kamis, 22 September 07.00 – 07.15 Kegiatan pembiasaan Lingkungan sekolah
2022
07.15-08.00 Materi dan video Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
08.00-08.45
08.45-09.30
09.45-10.30 Diskusi mengenai kerajinan yang akan dibuat. Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
10.30-11.15
11.15-12.00
12.30-13.15 Presentasi Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
13.15-14.00
14.00-14.45
14.45-15.30
5. Jumat, 23 September 07.00 – 07.15 Kegiatan pembiasaan Ruang kelas sesuai jadwal
2022 KBM
07.15 – 07.55 Pengumpulan bahan Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
07.55-08.35
08.35-09.15
09.30-10.10 Pengumpulan bahan Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
10.10-10.50 Proses produksi kerajinan
10.50-11.30
12.15-12.55 Proses produksi kerajinan Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
6. Senin, 26 September 2022 07.00 – 07.15 Kegiatan pembiasaan Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
07.15-08.00 Proses produksi kerajinan Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
08.00-08.45
08.45-09.30
09.45-10.30 Proses produksi kerajinan Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
10.30-11.15
11.15-12.00
12.30-13.15 Proses produksi kerajinan Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
13.15-14.00
14.00-14.45
14.45-15.30
7. Selasa, 27 September 07.00 – 07.15 Kegiatan pembiasaan Ruang kelas sesuai jadwal
2022 KBM
07.15-08.00 Proses produksi kerajinan Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
08.00-08.45
08.45-09.30
09.45-10.30 Proses produksi kerajinan Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
10.30-11.15
11.15-12.00
12.30-13.15 Proses produksi kerajinan Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
13.15-14.00
14.00-14.45
14.45-15.30
8. Rabu, 28 September 2022 07.00 – 07.15 Kegiatan pembiasaan Ruang kelas sesuai jadwal
KBM
07.15-08.00 Proses produksi kerajinan Ruang 104 dan 105
08.00-08.45
08.45-09.30
09.45-10.30 Persiapan Pameran hasil Karya Ruang 104 dan 105
10.30-11.15
11.15-12.00
12.30-13.15 Persiapan Pameran hasil Karya Ruang 104 dan 105
13.15-14.00
14.00-14.45
14.45-15.30
9. Kamis, 29 September 07.00 – 07.15 Kegiatan pembiasaan Ruang kelas sesuai jadwal
2022 KBM
07.15-08.00 Pameran hasil karya Ruang 104 dan 105
08.00-08.45
08.45-09.30
09.45-10.30 Pameran hasil karya Ruang 104 dan 105
10.30-11.15
11.15-12.00
12.30-13.15 Pameran hasil karya Ruang 104 dan 105
13.15-14.00
14.00-14.45
14.45-15.30
10. Jumat, 30 September 07.00 – 07.15 Kegiatan pembiasaan Ruang kelas sesuai jadwal
2022 KBM
07.15 – 07.55 1. Feedback Guru Ruang kelas sesuai jadwal
2. Refleksi KBM
07.55-08.35
3. Rencana Tindak Lanjut
08.35-09.15
09.30-10.10
10.10-10.50
10.50-11.30
12.15-12.55
F. Asesmen
Untuk membantu dalam pencapaian tujuan pembelajaran, peserta didik mengerjakan
asesmen berupa;

1. Asesmen formatif
Asesmen formatif dilakukan pada awal perencanaan dan penentuan dimensi,
elemen, dan subelemen. Selanjutnya dilakukan secara berkala dan
berkelanjutan meliputi rubrik, umpan balik (dari pendidik dan sesama peserta
didik) baik secara lisan maupun tertulis, observasi, diskusi, presentasi, jurnal,
dan refleksi.

2. Asesmen sumatif
Asesmen sumatif dilakukan pada akhir tahap kegiatan projek. Asesmen sumatif
yang akan dilakukan meliputi rubrik, presentasi, dan desain grafis.

G. Pertanyaan pemantik
1. Apa yang dimaksud sampah organik dan anorganik?
2. Apa itu gaya hidup berkelanjutan?

H. Refleksi Peserta Didik dan


Guru

1. Guru:

1. Menurut Anda, apa manfaat dari pengolahan sampah organic dan


anorganik?
2. Apa manfaat pelaksanan projek pengolahan sampah bagi sekolah?

Peserta didik
1. Setelah Anda melaksanakan projek pengolahan sampah,apa menerapkan
gaya hidup berkelanjutan bagi di lingkungan sekolah?
III. LAMPIRAN
A. Lembar Asesmen
Refleksi awal
Nama
Kelas
Sangat setuju Tidak Sangat Tidak
setuju sejutu tidak tahu
setuju
Saya mengerti apa itu gaya hidup berkelanjutan.
Saya mengerti apa itu sampah organik dan
anorganik.
Saya memahami sampah organik dan anorganik
bisa didaur ulang.
Saya ingin belajar lebih banyak mengenai daur
ulang sampah organik dan organik.
Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah Hal menarik yang sudah saya pelajari saat
gaya hidup berkelanjutan. ini.

2. Refleksi akhir
Nama: Sangat Setuju Tidak Sangat Tidak
setuju setuju tidak tahu
Kelas:
setuju
Melalui projek ini, saya semakin memahami
tentang gaya hidup berkelanjutan.
Melalui projek ini, saya mengerti perbedaan
sampah organik dan anorganik.
Selama projek ini, saya melakukan tanggung
jawabku dengan mendaur ulang sampah.
Saya lebih paham sumber sambah karbon dan
cara mendaur ulangnya.
Setelah projek ini, saya tahu apa yang saya akan
lakukan untuk membantu mengurangi sampah.
Hal yang sebelumnya ingin aku pelajari mengenai Hal yang ingin aku pelajari lebih lanjut mengenai
daur ulang sampah dan gaya hidup berkelanjutan daur ulang sampah dan gaya hidup berkelanjutan.
…………. ……….

2
Lembar kerja kelompok

Nama anggota kelompok : 1 / 2 / 3 / 4 / 5 (lingkari kelompok anda)


1.
2.
3.
4.
5.
Siapakah teman yang
Kriteria Penilaian 1 2 3 4 5 menunjukkan sikap
positif sepanjang projek
ini?
Kontribusi Siapakah teman yang
Selalu memberikan ide, gagasan menurutmu kurang
dan masukan dalam kerja berkontribusi dalam kerja
kelompok kelompok?
Solutif Saran apa yang dapat
Selalu berusaha mencari solusi kamu berikan agar teman
dalam permasalahan kerja tersebut dapat bekerja
kelompok dan mencapai lebih baik?
tenggang waktu yang ditentukan
bersama
Sikap diri Hal yang paling
Dapat mengatur diri, menjaga menyenangkan dalam
sikap dan memberikan suasana projek ini:
menyenangkan dalam kerja
kelompok, serta terbuka
menerima pendapat atau kritik
Fokus Hal yang paling tidak aku
Selalu fokus dalam bekerja sukai dalam projek ini:

Kepemimpinan Hal tersebut aku hadapi


Dapat mengajak teman dalam dengan cara:
kelompok untuk sama-sama
bekerja dalam pencapaian target
projek
Pencapaian terbesarku dalam projek ini:

3
LAMPIRAN MATERI

A. Bank Sampah
1. Apa Itu Bank Sampah?

Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki
manajemen layaknya perbankan tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah. Warga
yang menabung yang juga disebut nasabah memiliki buku tabungan dan dapat meminjam
uang yang nantinya dikembalikan dengan sampah seharga uang yang dipinjam.Sampah yang
ditabung ditimbang dan dihargai dengan sejumlah uang nantinya akan dijual di pabrik yang
sudah bekerja sama. Sedangkan plastik kemasan dibeli ibu-ibu PKK setempat untuk didaur
Ulang Menjadi Barang-Barang Kerajinan.

2. Tujuan Dan Manfaat Bank Sampah

Tujuan dibangunnya bank sampah sebenarnya bukan bank sampah itu sendiri. Bank
sampah adalah strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’
dengan sampah untuk mendapatkan manfaat ekonomi langsung dari sampah. Jadi, bank
sampah tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus diintegrasikan dengan gerakan 4R
sehingga manfaat langsung yang dirasakan tidak hanya ekonomi, namun pembangunan
lingkungan yang bersih, hijau dan sehat.

Bank sampah juga dapat dijadikan solusi untuk mencapai pemukiman yang bersih
dan nyaman bagi warganya. Dengan pola ini maka warga selain menjadi disiplin dalam
mengelola sampah juga mendapatkan tambahan pemasukan dari sampah-sampah yang
mereka kumpulkan. Tampaknya pemikiran seperti itu pula yang ditangkap oleh
Kementerian Lingkungan Hidup. September lalu instansi pemerintah ini menargetkan
membangun bank sampah di 250 kota di seluruh Indonesia. Menteri Negara Lingkungan
Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan sampah sudah menjadi ancaman yang serius,
bila tidak dikelola dengan baik. Bukan tidak mungkin beberapa tahun mendatang sekitar
250 juta rakyat Indonesia akan hidup bersama tumpukan sampah di lingkungannya.

4
3. Bagaimanakah Proses dan Cara Kerjanya?

Sama seperti di bank-bank penyimpanan uang, para nasabah dalam hal ini masyarakat
bisa langsung datang ke bank untuk menyetor. Bukan uang yang di setor, namun sampah
yang mereka setorkan. Sampah tersebut di timbang dan di catat di buku rekening oleh
petugas bank sampah. Dalam bank sampah, ada yang di sebut dengan tabungan sampah.

Hal ini adalah cara untuk menyulap sampah menjadi uang sekaligus menjaga kebersihan
lingkungan dari sampah khususnya plastik sekaligus bisa dimanfaatkan kembali (reuse).
Biasanya akan di manfaatkan kembali dalam berbagai bentuk seperti tas, dompet, tempat
tisu, dan lain-lain. Syarat sampah yang dapat di tabung adalah yang rapi dalam hal
pemotongan. Maksudnya adalah ketika ingin membuka kemasannya, menggunakan alat dan
rapi dalam pemotongannya. Kemudian sudah di bersihkan atau di cuci.

Yang terakhir, harus menyetorkan minimal 1 kg. Ada dua bentuk tabungan di bank
sampah. Yang pertama yaitu tabungan rupiah di mana tabungan ini di khususkan untuk
masyarakat perorangan. Dengan membawa sampah kemudian di tukar dengan sejumlah
uang dalam bentuk tabungan.

Beberapa contoh kemasan plastik yang dapat di tukar yaitu menurut kualitas plastiknya.
Kualitas ke 1 yaitu plastik yang sedikit lebar dan tebal (karung beras, detergen, pewangi
pakaian, dan pembersih lantai). Kualitas ke 2 yaitu plastik dari minuman instan dan
ukurannya agak kecil (kopi instan, suplemen, minuman anak-anak, dan lain-lain). Kualitas
ke 3 yaitu plastik mie instan. Kemudian kualitas ke 4 yaitu botol plastik air mineral. Yang
paling rendah yaitu kualitas 0 adalah bungkus plastik yang sudah sobek atau tidak rapi dalam
membuka kemasannya. Karena akan susah untuk di gunakan kembali dalam berbagai bentuk
seperti tas, dompet, tempat tisu, dan lain-lain. Untuk kualitas yang terakhir, harus di setor
dalam bentuk guntingan kecil-kecil (di cacah).

Bentuk tabungan sampah yang kedua di sebut tabungan lingkungan. Tabungan


lingkungan adalah partisipasi perusahaan dan kalangan bisnis untuk pelestarian lingkungan.
Tabungan ini tidak dapat di uangkan, tetapi nasabahnya akan di publish ke media sebagai
perusahaan atau kalangan bisnis yang melestarikan lingkungan. Lebih lanjut akan di berikan
piagam BUMI setiap hari lingkungan hidup.

5
Inilah salah satu alternatif untuk memecahkan masalah sampah dan ikut berpartisipasi
melestarikan lingkungan. Yang pada akhirnya berdampak baik untuk bumi ini. Sekecil apa
pun yang kita lakukan untuk bumi ini, pasti akan berdampak besar bagi kelangsungan bumi
itu sendiri.

Sumber : https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/apa-itu-bank-sampah-
dan-apa-manfaatnya-59

6
B. Materi Ekoenzim

Pertambahan penduduk dan meningkatnya pola konsumsi masyarakat


merupakan faktor utama yang menyebabkan laju produksi sampah terus meningkat.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2020 menaksir timbunan
sampah di Indonesia sebesar 67,8 juta ton.
Sepakat dengan tema yang diusung Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN)
Tahun 2021 yang diperingati beberapa waktu lalu, sampah bisa menjadi bahan baku
ekonomi, terlebih di masa pandemi seperti saat ini. Untuk itu perlu dilakukan
penerapan 3R (reuse, reduce dan recycle). Hal pertama yang harus dilakukan adalah
memilah sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan sifatnya, sampah digolongkan menjadi dua
jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik yaitu samp ah yang
dapat membusuk dan terurai, seperti sisa makanan, daun kering, dan sayuran.
Sedangkan sampah anorganik yaitu sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat
terurai seperti botol plastik, kertas bekas, karton, dan kaleng bekas.
Pemilahan sebaiknya dilakukan oleh masing-masing rumah tangga selaku
produsen sampah dimana sampah tersebut dihasilkan. Sampah yang sudah dipilah
sejak level rumah tangga dan ditangani secara terpisah akan sangat membantu
mengurangi beban pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang s ekitar 70% sampah
di dalamnya merupakan sampah organik rumah tangga.

7
Pengolahan sampah organik di tempat sumber sampah, yang dilakukan dengan
konsisten dan terus-menerus diyakini dapat menyelesaikan permasalahan sampah
sejak dini. Penumpukan sampah organik di TPA yang biasanya menimbulkan bau tidak
sedap dan berpotensi menyebabkan terjadinya ledakan akibat produksi gas metana dari
proses penguraian alami, dapat dihindari dengan mengedepankan penanganan sampah
dari sumbernya.
Pengolahan sampah organik dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu
pengomposan, baik secara aerobik maupun anaerobik, dan dengan membuat eko -
enzim. Keistimewaan eko-enzim adalah tidak memerlukan lahan yang luas untuk
proses fermentasi seperti pada proses pembuatan kompos. Pembuatan eko -enzim
sangat hemat dalam hal tempat pengolahan dan dapat diterapkan di rumah.
Produksi eko-enzim bahkan tidak memerlukan bak komposter dengan
spesifikasi tertentu. Wadah-wadah seperti botol-botol bekas air mineral maupun bekas
produk lain yang sudah tidak digunakan, dapat dimanfaatkan kembali sebagai tangki
fermentasi eko-enzim. Hal ini juga menjadi nilai tambah karena mendukung
konsep reuse dalam menyelamatkan lingkungan.
Eko-enzim merupakan produk ramah lingkungan yang mudah dibuat oleh
siapapun. Pembuatannya hanya membutuhkan air, gula sebagai sumber karbon, serta
sampah organik sayur dan buah. Eko-enzim adalah hasil dari fermentasi limbah dapur
organik, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan
3: 1 :10.
Pada dasarnya, eko-enzim mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk
menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran.
Enzim dari “sampah” ini adalah salah satu cara manajemen sampah yang
memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk menghasilkan cairan yang bermanfaat.
Proses fermentasi dalam pembuatan eko-enzim berlangsung selama 3 (tiga)
bulan. Setelah itu cairan yang dihasilkan, yaitu berwarna coklat gelap dan memiliki
aroma fermentasi asam manis yang kuat, sudah bisa dimanfaatkan. Eko -enzim dapat
digunakan sebagai pupuk cair organik tanaman, campuran deterjen, pembersih lantai,
pembersih sisa pestisida, pembersih kerak, dan sebagai bahan spa untuk membantu
melancarkan peredaran darah.
Sumber : https://www.menlhk.go.id/site/single_post/3998/eko -enzim-
pengolahan-sederhana-sampah-rumah-tangga-hasilkan-cairan-serbaguna

Anda mungkin juga menyukai