Anda di halaman 1dari 6

TEGAR RESTU WIBOWO

1910212017

GARUDA
Tema : Pendidikan Nasionalisme pada anak tingkat Sekolah Dasar.
Sinopsis : Kisah para siswa yang melakukan sebuah pencarian akan semboyan
Negara Indonesia yaitu burung Garuda. Penasaran bagaimana akan
bentuk burung tersebut, melainkan merekalah Garuda-garuda yang
dicari-cari. Pada diri mereka sendiri yang merupakan wujud asli dari
Garuda bangsanya.

Adegan 1
Pagi hari di sekolah sedang ada kegiatan belajar mengajar seperti biasanya,
seorang guru menjelaskan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
01. Guru : Selamat pagi anak-anak
02. Murid : Pagi Pak Guru
03. Guru : Bagaimana kabar kalian hari ini? Apakah semuanya sehat?
04. Fauzan : Baik bapak, kabar kami hari ini sehat semuanya kok.
05. Riski : Betul Pak, baik semua kabar kami hari ini.
06. Guru : Syukurlah, kalau kabar kalian semua baik dan ngga ada yang sakit.
Kalau begitu, bagaimana kita mulai saja pelajaran untuk hari ini.
Apakah semuanya sudah siap?
07. Murid : Siap Bapak.
08. Guru : Baiklah, kita saja ya pelajaran hari ini. Untuk hari ini mata pelajara kita
yaitu Pendidikan Kewarganegaraan, biasanya sering disebut pelajaran
PKN. Nah, buat materi yang pertama yaitu semboyan Negara
Indonesia. Apakah dari kalian ada yang tau apa semboyan Negara
Indonesia?
Fauzan dan Riski kemudian saling berbisik mengenai pertanyaan Pak Gurunya
itu.
09. Fauzan : Heh, Ris! (sambil mencolek pundak Riski)
10. Riski : Apa to Zan?
11. Fauzan : Kamu tau ngga jawaban dari pertanyaan Pak Guru?
12. Riski : Ya taulah. Semboyan dari negara kita kan?
13. Fauzan : Iya.
14. Riski : Nih ya, ku kasih tau jawabannya. Jawabannya itu Harimau.
15. Fauzan : Kata siapa kamu? Pasti kamu mengada-ngada ya, iya kan betul?
16. Riski : Lah ngga percaya, coba kamu buktiin sendiri sana kalau ngga percaya.
Lalu Fauzan pun menuruti perkataan dari Riski, dia mengangkat tangannya dan
menjawab pertanyaan dari Pak Gurunya itu.
17. Fauzan : Pak Guru, saya tau jawabannya. Jawabannya itu Harimau, betul kan
Pak?
18. Guru : Salah, bukan itu jawabannya Fauzan. Itu mah semboyan negara lain.
karena jawabannya salah, Fauzan pun ditertawakan oleh teman-temannya. Dia
pun malu dan kesal dengan Riski karena memberikan jawaban yang salah kepadanya.
19. Fauzan : Sialan kamu Ris, jadi malu aku gara-gara jawaban salah yang kamu
berikan!
20. Riski : Hahaha suruh siapa percaya aja sama omonganku.
21. Fauzan : Awas kau ya!
Setelah dirasa tidak ada yang tau jawabannya. Pak Guru pun akhirnya memberi
tau jawabannya itu.
22. Guru : Ya sudah kalau memang belum ada yang tau jawabannya Bapak akan
beri tau. Jadi semboyan dari Negara Indonesia yaitu burung Garuda.
23. Dito : Lho Pak kenapa kok burung Garuda? Apa alasannya?
24. Guru : Alasan mengapa burung Garuda dipilih sebagai semboyan Negara
Indonesia, yaitu burung Garuda merupakan burung yang gagah perkasa.
Ia adalah penguasa di udara. Tidak ada satupun yang dapat
menyainginya, juga dapat terbang tinggi menjulang ke angkasa. Selain
itu burung Garuda memiliki bentuk yang sangat menawan, sehingga
sangatlah istimewa burung Garuda itu dengan bentuk dan kemampuan
yang dimilikinya.
25. Dito : Lalu apa hubungannya dengan Negara Indonesia Pak?
26. Murid : Betul Pak.
27. Guru : Nah jadi hubungannya itu burung Garuda merupakan semboyan Negera
Indonesia. Semboyan diibaratkan seperti kita menjadi burung Garuda.
Negara Indonesia diibaratkan seperti burung Garuda tersebut, memiliki
hamparan luas wilayah yang menawan dengan beragam
keanekaragamannya. Setelah itu dengan memiliki beragam
keanekaragamannya, negara Indonesia ingin menjadi negara yang gagah
disegani dan dihormati oleh negara lain. Tidak seperti pada zaman
dahulu, ketika Indonesia sedang dijajah. Maka dari itu Negara Indonesia
mengambil burung Garuda sebagai semboyannya. Itu tadi hanya salah
satu contoh alasan mengapa burung Garuda dipilih sebagai semboyan
negara kita.
28. Dito : Ohh jadi seperti itu ya Pak. Alasan mengapa burung Garuda dipilih
sebagai semboyan negara kita.
29. Guru : Baiklah untuk pertemuan hari ini kita cukupkan sampai disini. Kita
lanjutkan hari besok ya anak-anak.
30. Murid : Baik Pak Guru.
31. Guru : Sekarang semuanya boleh pulang kembali kerumahnya masing-masing.
32. Murid : Terima kasih Bapak.

Adegan 2
Siang hari Fauzan, Riski, dan Dito berkumpul di sebuah lapangan dekat dengan
kebun. Disana mereka berkumpul dan berniat mencari burung Garuda. Karena mereka
penasaran seperti apa bentuk burung Garuda yang diceritakan oleh Pak Gurunya.
33. Dito : Gimana kalian sudah siap belum?
34. Fauzan : Siap dong.
35. Riaki : Pastinya, aku sudah gak sabar ingin melihat seperti apa bentuk burung
Garuda itu.
36. Dito : Oke, kalau begitu kita lets go mulai mencarinya.
Mereka bertiga akhirnya mulai melakukan penelusuran di kebun, mereka semua
mencari ke berbagai sudut kebun untuk bisa menemukannya.
37. Dito : Ris coba kamu susur kebun ini mulai dari sudut sebelah Timur, lalu
kamu Zan susur sebelah Baratnya. Sedangkan aku akan susur sebelah
Utara, jangan lupa sambil melihat di pohon juga. Karena burung
membuat sarangnya diatas pohon.
38. Fauzan : Beres Dit.
39. Riski : Siap boss.
Setiap sudut kebun mereka susur, mulai dari Timur oleh Riski, dilanjut sebelah
Barat oleh Fauzan dan sebelah Utara oleh Dito. Tak luput juga mereka sembari
mengecek di pohon-pohon.
40. Dito : (mulai merasakan lelah karena tidak membuahkan hasil) Haduhh,
dimana sebenernya burung ini. Sudah dari tadi aku kelilingin ini kebun
tapi tetap saja aku tidak menemukannya.
Setelah sekian lama mereka mencari dan keliling, waktu pun sudah menunjukan
sore hari. Mereka pun memutuskan untuk menyudahi pencariannya itu dan berniat
unutk menanyakannya saja kepada Pak Gurunya besok disekolah.
41. Riski : Teman-teman!! (sambil berteriak), sini ngumpul dulu.
42. Dito : Ada apa Ris?
43. Fauzan : Iya kenapa Ris?
44. Riski : Kita cukupin sampai disini saja pencariannya, ini hari udah semakin
sore nanti keburu malam. Kita sudahi saja, aku dah capek ini daritadi
ngga nemu sama sekali.
45. Fauzan : Iya benar udah Sore ini, lebih baik kita pulang saja. Kita tanyakan
kepada Pak Guru saja besok dimana tempat tinggal burung Garuda itu
sebenernya, gimana?
46. Dito : Setuju, kita tanyakan saja. Biar kita tidak capek-capek lagi mencari
burung Garuda itu. Ya sudah sekarang kita pulang kerumah.

Adegan 3
Keesokan harinya, mereka bertiga kembali ke sekolah dan menanyakan hal
mengenai burung Garuda kepada Pak Gurunya.
47. Guru : Selamat pagi anak-anak.
48. Murid : Pagi Pak Guru.
Disaat Pak Guru akan memulai Pelajaran, tiba-tiba perkataannya dipotong oleh
salah satu muridnya. Dan mengajukan sebuah pertanyaan.
49. Guru : Baiklah anak-anak hari ini kita akan….
50. Dito : Pak Guru, Pak Guru saya ingin bertanya?
51.Guru : Dito, mau bertanya apa? Silahkan.
52. Dito : Begini Pak Guru. Jadi, kemarin siang saya beserta Riski dan Fauzan
pergi ke kebun untuk mencari burung Garuda. Tetapi, kami sudah
mencari berkali-kali keliling kesana kesini tetapi tidak menemukannya
Pak Guru. Sebenarnya burung Garuda itu tinggal dimana Pak?
53. Fauzan : Betul Pak Gur. Kita sudah mencari kemana-mana tetapi tidak
menumukannya sama sekali.
54. Riski : Iya Pak, sampai lelah dan sore hari kita mencari tetapi ngga
membuahkan hasil.
55. Guru : (Sambil tersenyum) burung Garuda itu tidak ada nak sebenarnya.
56. Dito : Haa apa Pak, tidak ada! Bagaimana mungkin tidak ada. Kalau tidak ada
mengapa dijadikan semboyan negara Indonesia Pak Guru?
57. Guru : Iya sebenarnya burung Garuda itu tidak ada, itu hanyalah sebuah
legenda. Yang tidak tau asal-usulnya apabila dahulu benar-benar ada
atau tidak. Lantas mengapa burung Garuda justru dijadikan semboyan?
Sesungguhnya cerita akan burung Garuda itu hanyalah sebuah
pengibaratan. Dan Garuda yang sesungguhnya itu adalah kalian para
anak-anak muridku. Kalian adalah penerus bangsa ini, masa depan
bangsa ini bergantung kepada kalian para Garuda-garuda muda yang
gagah perkasa. Jadi teruslah belajar jangan patah semangat, agar suatu
saat nanti bangsa ini dapat terbang tinggi menjulang dengan gagah
perkasa dibawah naungan penerus bangsa ini yang memiliki jiwa
Nasionalisme.
58.Dito : Oh jadi seperti itu yaa Pak. Sekarang saya sudah mengerti kalau kitalah
Garuda itu sebenarnya.
59. Guru : Iya betul, maka dari itu kalian jangan patah semangat untuk terus
belajar dan berkarya. Ya sudah sekarang mari kita lanjutan pelajaran kita
hari ini.
60. Murid : Baik Pak Guru.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai