Tema : Moral
Tokoh:
Ibu : Seorang penjual kerupuk berusia 54 tahun ( Sabar, bijak, dan penyayang)
Ayah : Laki-laki bekerja sebagai tukang becak berusia 68 tahun (Lembut, sabar, dan ikhlas)
SINOPSIS :
Adegan 2
7. Lula : “ Ibu bisa gak sih bekerja ditempat yang digaji? Kita setiap hari Cuma
makan tahu, tempe, ikan kering terus. Aku juga pingin rasain makan ayam,
daging, dan makanan enak lainnya seperti teman Lula bu”
8. Ibu : “Iya nak, Insha Allah ya nak jika Allah beri kita rezeki yang banyak,
Lula pasti akan makan makanan yang enak” (sambil memeluk putrinya itu)
9. Lula : (melepas pelukan ibunya) “ Ayah juga, dari dulu sampe sekarang Cuma
jadi tukang becak, tidak ada perkembangan lain dari pekerjaan ayah, Lula
sekarang sudah bersekolah di sekolah favorit dan berkelas dan semua teman-
teman Lula hidupnya enakk banget”
10. Ayah : (hanya geleng-geleng dan tidak menjawab perkataan dari anaknya)
11. Lula : “Oh iya Bu, aku mau kayak teman-teman. Mereka punya tas yang bagus,
sepatu bagus, uang saku yang banyak, dan mereka juga punya Hp yang bagus bu.
aku juga mau dibeliin hp”
12. Ibu : “Astagfirullahaladzim Nak, tas kamu kan masih bagus. Lagi pula kalau
beli tas yang mahal, ibu juga belum punya uang yang cukup.. terus, buat apa harus
ikut teman-teman dan ibu belum bisa beli HP buat kamu nak. Lagian kamu juga
harus focus belajar sekolah” (ibu mencoba menenangkan pada anaknya dengan
lembut)
13. Lula : “Dasar Ibu ya ibu pemikiran kuno mental miskin, terserah pokoknya
bagaimana pun caranya ibu dan ayah harus nuruti kemauanku. Kalau tidak, aku
mau berhenti sekolah aja” (meninggalkan ibu dan ayahnya)
Adegan 3
KEESOKAN PAGI HARINYA, AYAH DAN IBU PERGI KE TOKO EMAS UNTUK
MENJUAL BARANG SIMPANAN DARI PERNIKAHANNYA DULU. SETELAH DIJUAL,
AYAH DAN IBU SEGERA MEMBELI BARANG-BARANG YANG DIINGINKAN LULA.
NAMUN ADA SATU KEINGINAN LULA YANG BELUM BISA DIBELI OLEH
ORANGTUANYA YAITU HP YANG BAGUS UNTUK ANAKNYA, SESAMPAINYA
DIRUMAH
14. Ibu : “ Yah uang penjualan emas kita sudah habis, gimana ini?” (Dengan
cemas)
15. Ayah : “Udah, ibu istirahat saja. Berikan barang-barangnya ke Lula. Masalah
kekurangan uang, biar ayah jual becak dan kipas di rumah”
16. Ibu : “kalau becaknya dijual terus bagaimana ayah bekerja?”
17. Ayah : “Tenang.. Ayah juga sudah tua dan tenaga mulai melemah, jadi biar nanti
nyari ayah cari sampah-sampah atau bantu ibu jual kerupuk”
18. Ibu : “ (Menangis melihat tingkah anaknya yang sekarang dan mengingat dulu
anaknya sangat gembira dengan kesederhanaan”
Adegan 4
19. Lula : “ Eh teman-teman, besok jangan pada kaget yaa liat hp baru aku,
pokoknya keren dan gak kalah jauh dengan yang kalian punya”
20. Ihsan : “ Hah? Kamu bukannya anak tukang becak ya? Kemarin aku liat Ayah
kamu jemput di depan gerbang sekolah (Ketawa terbahak-bahak dan diikuti teman
lainnya)
21. Teman- teman Lula : “ HAAAA???? TUKANG BECAK??
HAHAHAAHAHAHAHA SERIUS LU SAN?” ( Sambil terus menertawakan
Lula)
22. Lula : “ ayahku? Ya nggaklah Hahaha itu bapak-bapak yang lagi minta
sumbangan ( Lula membohong pada teman-temannya)
23. Stefi : “ eh kirain beberan Lul, kalau bener juga gak papa kok, pokoknya
gimana pun kita ini tetap teman yang tidak memandang apapun yaa kannn”
( berusaha meredahkan suasana)
24. Lula : “ bukan stefii, amit-amit deh ayahku gitu, pokoknya besok kalian harus
liat Hp, sepatu, dan tas baru akuuuu”
25. Lula : (Dari gerbang sekolah Lula melihat Ibunya dan segera menghampirinya)
“Eh bu mana semua barang-barangku?”
26. Ibu : “ Ini nak, duduk dulu sebentar ya nak, ibu capek..” (Sambil memegang
kakinya)
27. Lula : “ Gak, kita pulang sekarang, nanti temen-temen aku keburu keluar dan
liat aku”
28. Ibu : “ Lula anakku.. kamu gak boleh seperti itu, walaupun ibu seperti ini, Ibu
tetaplah ibumu nak” (Sambil memegang tangan anaknya”
29. Lula : (Tidak mendengarkan Lula sibuk melihat barang yang ada didalam
plastic) Udahlah bu ayo kita pulang, ibu bisa istirahat dirumah” (Menarik tangan
ibunya dan segera pulang naik angkot)
TIBA DIRUMAH..
30. Lula : “ibuuu… buu.. HP Lula mana buu?” (panik menghampiri ibunya)
31. Ibu : “Lagi dibeliin ayah nak..”
32. Lula : “ Duh lama bangett, Lula gak sabarr buu” ( dengan ekspresi senang)
33. Ibu : “ Sabar ya sayang, tunggu ayah yah sebentar lagi” (memeluk Lula)
Adegan 5
PADA SORE HARI, AYAH BARU MENJUAL BECAK DAN KIPASNYA. DITENGAH
PERJALANAN PULANG KERUMAH, SEKOLOMPOK BEGAL MENGHAMPIRI AYAH
LULA, SEKELOMPOK BEGAL MEMINTA UANG UNTUK DISERAHKAN PADA
MEREKA
35. Ibu : “ Lula ibu mau menghampiri ayahmu, sudah jam segini tapi belum
pulang”
36. Lula : “ Udah bu jangan khawatir, tunggu aja” ( sambil berbaring santai)
TIBA-TIBA ADA YANG MENGETUK PINTU RUMAH MEREKA, IBU SEGERA LARI
YANG INGIN MENYAMBUT AYAHNYA. NAMUN SAAT MEREKA MEMBUKA PINTU
IBU TERKEJUT MELIHAT POLISI YANG MEMBAWA KABAR BAHWA SUAMINYA
TELAH MENINGGAL.
TAMAT