Anda di halaman 1dari 4

SINOPSIS PENELITIAN TESIS

Studi Kualitatif tentang Pengalaman Keluarga dalam Keefektifan Regimen Terapeutik


dengan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Pasca Perawatan Rumah Sakit Jiwa
Radjiman Wediodiningrat Lawang

Oleh: Ns. Shofi Khaqul Ilmy, S.Kep

A. Latar Belakang
Fenomena gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang sangat
signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan jiwa
bertambah. Berdasarkan data dari World Health Organisasi (WHO) dalam Yosep (2013),
ada sekitar 450 juta orang di dunia yang mengalami gangguan jiwa. ODGJ (Orang
dengan Gangguan Jiwa) merupakan sebutan bagi pasien yang mengalami gangguan jiwa.
ODGJ menurut UU Kesehatan Nomor 18 tahun 2014 adalah orang yang mengalami
gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk
sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku bermakna, serta dapat menimbulkan
penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia. Dampak
yang muncul dengan adanya ODGJ bukan hanya pada pasien, namun juga pada keluarga,
masyarakat di sekitar, bahkan pemerintahan (Riskesdas, 2013). Orang yang paling
merasakan dampak dengan adanya pasien gangguan jiwa adalah keluarga, karena
keluarga merupakan orang yang tinggal dan merawat pasien (Stuart, 2013).
Keluarga merupakan sumber dan dukungan dan faktor kunci bagi kesembuhan
penderita gangguan jiwa (Vedebeck, 2018). Menurut Keliat & Akemat (2016)
menyatakan bahwa 25-50% penderita mengalami kekambuhan tanpa terapi keluarga,
sedangkan penderita dengan terapi keluarga angka kekambuhan 5-10%. Oleh karena itu
peran fungsi serta tugas keluarga sangat mempengaruhi kondisi penderita gangguan jiwa
(Wuryaningsih dkk, 2013).
Dengan menjalani pengobatan dan melakukan perawatan di rumah sakit, orang
dengan gangguan jiwa (ODGJ) bisa kembali pulih dan kembali berfungsi di masyarakat.
Namun, upaya-upaya tersebut tidak akan bertahan lama tanpa adanya dukungan dari
keluarga. Beban yang ditanggung oleh keluarga yang hidup bersama penderita gangguan
jiwa berat meliputi beberapa faktor, baik secara ekonomi maupun sosial. Selain itu, beban
yang ditanggung keluarga berupa beban subjektif dan objektif, pengalaman stress seumur
hidup, sehingga membuat koping tidak efektif (Yusuf, 2012).
Manajemen regimen terapeutik adalah suatu pola mengatur dan mengintegrasikan
program terapi untuk penyakit dan gejala sisa ke dalam kegiatan sehari-hari yang tidak
memuaskan untuk mencapai tujuan kesehatan yang spesifik (NANDA, 2014).
Ketidakefektifan individu dalam melakukan pemberian regimen terapeutik atau
pemberian obat secara rutin dan tepat karena ketidakefektifan keluarga dalam melakukan
terapi sehingga menyebabkan keputusasaan klien (Prabowo Eko, 2014).
Hal yang penting dilakukan oleh pihak keluarga yaitu melakukan evaluasi
perkembagan ODGJ dan mengondisikan agar mereka teratur dalam mengkonsumsi obat
sesuai dengan ketentuan dari dokter. Kepatuhan ODGJ dalam mengonsumsi obat
merupakan bagian dari terapi pemulihan kondisi jiwanya. Penulis mengamati langsung
bahwa kebanyakan ODGJ pasca rehabilitasi dari rumah sakit jiwa kembali kambuh
dikarenakan tidak patuh mengonsumsi obat.
Ketidakkooperatifan pasien dalam melakukan terapi obat seperti bosan meminum
obat dan terjadi depresi dan keputusasaan. Karena ketidakkooperatifan keluarga dalam
melakukan pemberian terapi dikarenakan malu dan mengucilkan. Keluarga merupakan
faktor yang sangat penting dalam proses kesembuhan pasien gangguan jiwa. Keluarga
merupakan lingkungan terdekat pasien. Dengan keluarga yang bersikap terapeutik dan
mendukung pasien, masa kesembuhan pasien dapat dipertahankan selama mungkin.
Sebaliknya, jika keluarga kurang mendukung, angka kekambuhan menjadi lebih cepat.
Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa angka kambuh pada pasien gangguan jiwa
tanpa terapi keluarga sebesar 25-50%, sedangkan angka kambuh pada pasien yang
mendapat terapi keluarga adalah sebesar 5-10% (Ulpa, 2012).
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk menggali pengalaman
keluarga dalam keefektifan regimen terapeutik pada Orang dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) pasca perawatan Rumah Sakit Jiwa Radjiman Wediodiningrat Lawang.

B. Tujuan
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memahami pengalaman keluarga dalam
keefektifan regimen terapeutik dengan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pasca
perawatan Rumah Sakit Jiwa Radjiman Wediodiningrat Lawang.

C. Metode Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif merupakan
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh
subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain sebagainya.
(Moleong, 2010). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi,
yaitu cabang dari filosofi yang menekankan pengalaman manusia sebagai objek
penelitian.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley
dinamakan “social situtation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen yaitu:
tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai
narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Pengambilan
sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling secara Purposive Sampling.
Purposive Sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam
penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah
dikenal sebelumnya (Nursalam, 2008).
Peneliti menggunakan alat bantu pengumpul data berupa alat perekam berupa video
kamera atau recorder dan catatan lapangan yang didahului dengan informed consent
sebelum dilakukan wawancara. Jika partisipan tidak bersedia menggunakan video,
peneliti merekam wawancara menggunakan recorder.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2013, Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS
2013). Jakarta, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Keliat, B.A, Akemat, S.H. 2011. Keperaweatan Kesehatan Jiwa Komunitas CHMN Basic.
Jakarta, EGC.
Moleong, Lexy J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrument Penelitian Keperawatan. Jakarta, Salemba Medika.
Videbeck, S. L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta, EGC
Wuryaningsih, Achir Yni S.H, Novy Helena C.D. 2013. Studi Fenomenologi: Pengalaman
Keluarga Mencegah Kekambuhan Perilaku Kekerasan Pasien Pasca Hospitalisasi. Jurnal
Keperawatan Jiwa, Vol. 1, No. 2.
Yosep, I. 2013. Keperawatan Jiwa. Bandung : PT Refika Aditama.
Stuart, G.W. (2013). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 10th Ed. Canada: Evolve.

Anda mungkin juga menyukai