Harakat secara bahasa dapat diartikan sebagai gerakan. Namun, bila disematkan dalam
huruf hijaiyah, harakat berperan sebagai sebagai tanda baca bagi huruf-huruf hijaiyah (al dhabt).
Sebab itu, harakat juga kerap disebut sebagai baris tanda bunyi huruf-huruf hijaiyah. Artinya,
huruf-huruf hijaiyah itu tidak dapat dilafalkan atau dibaca sebelum diberi baris atau harakat.
Secara garis besar, ada 6 macam-macam harakat yang dikenal dalam ilmu tajwid. Mulai dari
fathah, dhammah, kasrah, fathatain (tanwin fathah), dhammatain (tanwin dhammah), kasratain
(tanwin kasrah), sukun, hingga tasydid. Penjelasan selengkapnya dapat disimak pada pemaparan
berikut,
1. Harakat fathah ( ) ﹷ. Harakat yang berbentuk layaknya garis horizontal kecil yang berada di
atas suatu huruf hijaiyah dan melambangkan fonem /a/. Contohnya adalah sebagai berikut,
a (َ)ا, ba ()ب, َ ta ( َ)ت, atau tsa ()ث. َ
2. Harakat kasrah ( ِ- ). Harakat yang berbentuk layaknya garis horizontal miring kecil dan
berada di bawah satu huruf hijaiyah. Harakat ini melambangkan fonem /i/. Contoh huruf
hijaiyah dengan harakat kasrah adalah ji ()ِ ج, hi ()ح, ِ khi ()ِ خ, atau di () ِد.
3. Harakat dhammah ( ُ- ) Salah satu harakat dari macam-macam harakat adalah dhammah.
Harakat ini berbentuk seperti wawu kecil dan terletak di atas satu huruf hijaiyah. Harakat
dhammah melambangkan fonem /u/ Contoh huruf hijaiyah dengan harakat dhammad
yakni, dzu () ُذ, ru ( ُ)ر, zu ( ) ُز, atau su ( ُ)س.
4. Harakat tanwin Selanjutnya adalah harakat tanwin. Harakat ini menjadi baris yang
melambangkan bunyi /an/,/in/, atau /un/ sebagai tanda huruf hidup.
Harakat tanwin terbagi menjadi tiga macam di antaranya, fathatain atau tanwin fathah ( ً- ),
kasratain atau tanwin kasrah ( ٍ- ), dan dhammatain atau tanwin dhammah ( ٌ- ). Contoh
untuk huruf dengan harakat fathatain adalah qan (ً)ق, fan ( ً)ف, atau 'an () ًغ.
5. Harakat sukun ( ْ- ) Harakat sukun adalah penanda hilangnya vokal yaitu tanda mati sebuah
huruf hijaiyah. Tanda baca ini tidak dibaca dan tidak menghasilkan bunyi apapun. Contoh
huruf hijaiyah dengan harakat ini adalah almautu (ت ْ
ُ ْ)ال َمو.
6. Harakat syiddah atau tasydid ( ّ- ) Terakhir, harakat syiddah atau tasydid yang bermakna
tanda baca yang berbunyi tebal atau huruf ganda. Contohnya adalah anna ( )اَ َّنatau madda
( َّدXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX) َم.
Sosoh Buay Rayap, Agustus 2022
Pembina 1 Pembina 2
Mengetahui,
Plt. Kepala Sekolah
Secara umum, tempat keluarnya huruf saat membaca Alquran terbagi menjadi 5, yaitu sebagai
berikut:
1. Al-Jauf (Rongga Mulut) Al-Jauf adalah tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak
pada rongga mulut. Bunyi huruf hijaiyah yang keluar dari rongga mulut antara lain alif (
)ا, wawu ()و, dan qaf ()ق.
2. Al-Halq (Tenggorokan) Al-Halq adalah tempat keluarnya huruf hijaiyah di
tenggorokan. Di tenggorokan, terdapat 3 bagian yang menjadi tempat keluarnya huruf
hijaiyah, antara lain sebagai berikut. Aqsha al-Halq (pangkal tenggorokan), huruf
hijaiyah yang dibaca adalah Ha ( )هـWasathu al-Halq (tengah tenggorokan), huruf
hijaiyah yang dibaca adalah ha kecil ( )جdan ‘ayn ( )عAdna l-Halq (ujung tenggorokan),
huruf hijaiyah yang dibaca adalah kho’ ( )خdan ghoyn ()غ.
3. Al-Lisan (Lidah) Al-Lisan adalah tempat keluarnya huruf hijaiyah dari lidah. Berikut ini
huruf-huruf hijaiyah yang tempat keluar bunyinya menggunakan lidah.
Huruf Qof ()ق, tempat keluarnya dari pangkal lidah dan langit-langit mulut bagian
belakang.
Huruf Kaf ()ك, tempat keluarnya dari pangkal lidah bagian tengah dan langit-langit mulut
bagian tengah.
Huruf Jim ( ) ج, Syin ( ) شdan Ya’ ( ) ي, tempat keluarnya dari tengah-tengah lidah.
Huruf Dlod ( ) ض, tempat keluar hurufnya dari pangkal tepi lidah.
Huruf Lam ()ل, tempat keluarnya dari ujung tepi lidah.
Huruf Nun ()ن, tempat keluarnya dari ujung lidah.
Huruf Ro’ ()ر, tempat keluarnya dari ujung lidah tepat.
Huruf Dal ()د, Ta’ ( )تdan Tho’ ()ط, tempat keluarnya dari ujung lidah yang sedikit
dijepit antara dua gigi seri atas dan bawah
Huruf Shod ()ص, Sin ( )سdan Za’ ()ز, tempat keluarnya dari ujung lidah.
Huruf Dho’ ()ظ, Tsa’ ( )ثdan Dzal ()ذ, tempat keluarnya berasal dari ujung lidah dan
bertepatan dengan gigi seri atas.
4. As-Syafatain (Dua Bibir) As-Syafatain adalah tempat keluarnya huruf hijaiyah yang
terletak pada kedua bibir. As-Syafatain dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut.
Huruf Fa’ ()ف, tempat keluar hurufnya berasal dari bibir bawah yang bersinggungan
dengan ujung gigi seri atas
Huruf Mim ()م, Ba ()ب, dan Wawu ()و, tempat keluar hurufnya berasal dari pertemuan
bibir atas dan bibir bawah.
5. Al-Khaisyum (Saluran Hidung) Al-Khaisyum adalah tempat keluarnya huruf hijaiyah
melalui saluran hidung. Jika menutup hidung saat melafalkan huruf tersebut, maka tidak
bisa terdengar. Ada pun hurufnya yaitu mim ( )مdan nun ()ن.
Sosoh Buay Rayap, Agustus 2022
Pembina 1 Pembina 2
Mengetahui,
Plt. Kepala Sekolah
THAHARAH
1. Pengertian Thaharah
Pengertian thaharah adalah bersuci dari hadas dan najis. Thaharah ini tidak sebatas
membersihkan badan. Suci dari hadas berarti melakukannya dengan berwudu, tayamum,
serta mandi, sedangkan suci dari najis yaitu haru menghilangkan kotoran yang ada di
badan, pakaian, dan tempat. Thaharah memang sangat berkaitan dengan ibadah salat
sebagai salah satu syarat sah salat supaya diterima Allah SWT.
2. Macam-Macam Thaharah
Ada lima pembagian air yang akan digunakan untuk thaharah. Mulai dari air yang tidak
diperbolehkan bersuci dan air yang diperbolehkan bersuci.
a. Air suci dan menyucikan yaitu air mutlak atau masih murni sehingga dapat digunakan
bersuci dengan tidak makruh atau digunakan secukupnya tanpa berlebihan.
b. Air suci dan menyucikan yaitu air musyammas atau air yang dipanaskan dengan
matahari di tempat logam namun bukan emas.
c. Air suci tapi tidak menyucikan yaitu air musta'mal yang telah digunakan bersuci
untuk menghilangkan hadas dan najis walau tidak berubah rupa, rasa, atau bau.
d. Air haram yaitu air yang diperoleh dengan cara mencuri tanpa izin pemiliknya,
sehingga air tersebut tidak dapat menyucikan.
e. Air mutanajis yaitu air yang terkena najis atau kemasukan suatu hal najis, sedangkan
jumlahnya kurang maka tidak dapat menyucikan.
Jenis air untuk thaharah juga memang tidak sembarangan, karena harus yang turun dari
langit atau keluar dari bumi, serta belum pernah dipakai bersuci. Berikut jenisnya: Air
hujan, Air laut, Air sungai, Air sumur, Air salju, Air embun dan Air telaga.
Sosoh Buay Rayap, Agustus 2022
Pembina 1 Pembina 2
Mengetahui,
Plt. Kepala Sekolah