Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS KASUS

HUBUNGAN UMAT BERAGAMA


SAMAKAH HAKIKAT TUHAN
YANG KITA SEMBAH …..???
Ketahuilah....................
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi,
orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja
diantara mereka yang benar-benar beriman kepada
Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan
menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada
kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka
bersedih hati (Q.S. 2:62)
RINGKASAN KASUS / DUDUK MASALAH
1. Perkelahian pemuda saat pertandingan bole voli dalam rangka memperingati HUT
Kemerdekaan RI / 17 Agustusan.
2. Tiga pemuda (Muslim) sedang minum - minuman keras.
3. Dua pemuda (Kristen) lewat di tempat minum - minuman keras.
4. Terjadi penghadangan dan PEMUKULAN.
5. Dua pemuda (Kristen) kalah dan pulang ke kampungnya, tetapi kembali ke tempat
penghadangan dg membawa teman” yg lebih banyak untuk melakukan PEMBALASAN.
6. Tiga pemuda (Muslim) pulang ke kampungnya, tetapi dg membawa teman² yg lebih
banyak membalas dg menyerang kampung asal dua orang pemuda (Kristen).
7. Terjadilah kerusuhan antar dua kampung yg kebetulan satu kampung didominasi
oleh warga Muslim dan kampung lainnya didominasi oleh warga Kristen.
1. Penyebab : a. Minum-minuman KERAS
b. Kenakalan REMAJA
c. Kurangnya pembinaan agama pd remaja
2. Solusi : a. Remaja pemicu konflik diamankan di POLSEK
b. Pemberantasan penjualan MIRAS
c. Pengawasan ortu thd anak-anaknya / remaja
d. Pembinaan agama dan olah raga pd remaja
e. Tingkatkan komunikasi dan keamanan
3. Kesepakatan : a. Remaja yg ditahan dibebaskan dg
membuat perjanjian
b. Ganti rugi akibat kerusakan (siapa ?)
c. Pemberantasan penjualan MIRAS
d. Pembinaan + penyediaan fasilitas
olahraga
e. Menghidupkan kearifan local
f. Pembinaan AGAMA
4. Program : a. Melakukan pengawasan penjualan MIRAS
b. Membentuk forum remaja utk 2 desa
c. Mengaktifkan kegiatan keagamaan
d. Menggerakan jumat bersih
e. Mengadakan perkemahan remaja (CAMAT)
Kata Agama berasal bahasa Sansekerta

A = tidak + Gam = Pergi


TIDAK PERGI

A = tidak + Gama = Kacau


TIDAK KACAU

10
Agama ...........??
Tuntunan hidup yang diturunkan Tuhan untuk
umat manusia yang universal, non parokial, dan
non diskriminatif.
SUBSTANSI AGAMA

CREDIAL

RITUAL

SISTEM NILAI
1. Agama dan negara berada pada kedudukan yang
berbeda;
2. Negara tidak boleh mencampuri urusan agama dan
demikian pula sebaliknya;
3. Faktanya, seorang pejabat dinyatakan memiliki
legalitas apabila telah bersumpah menurut
keyakinan bahkan pada negara komunis tetap juga
memakai ketentuan sumpah
13
14
Menjawab pertanyaan tentang bagaimana
seharusnya manusia hidup, dan nalar
membuat jawaban itu taat asas (consistent)
dan terjalin rapi (coherence).

15
Dengan mengamati ciri-ciri agama pada
beragam agama, maka diperoleh kerangka
rasional yang mempersatukan agama yang
menganjurkan iman kepada kekuatan
supra-natural.

16
Agama melahirkan patokan perilaku terpuji
dan tercela

17
Mengetahui perbedaan benar dan
salah juga mengetahui perbedaan
baik dan buruk

18
19
Pengetahuan terhadap motif kebaikan tidak
bisa diperoleh hanya melalui garizah dan
rasio akan tetapi harus diberi penjelasan
oleh sumber pedoman yang diturunkan
melalui wahyu

20
Secara psikologis, dalam diri manusia
terdapat titik ketuhanan (God Spot) yang
merupakan penuntun awal menuju kebaikan.
Akan tetapi formulasi kebaikan berada di luar
jangkauan manusia karena itu diperlukan
tuntunan wahyu
21
❖ Klaim kebenaran (truth claim): pernyataan thd kebenaran terdapat dalam
keyakinannya. Klaim keselamatan (salvation claim): pernyataan bhw
keselamatan terdapat dlm agamanya
❖ Sumber dari dua klaim adalah berasal dari teks Kitab Suci yang dipahami
penganut agama sebagai kebenaran absolut
❖ Akibat klaim: (1) penolakan hak orang lain klaim kebenaran dan keselamatan
(2) memberikan kesempatan orang lain melakukan klaim kebenaran dan
keselamatan
❖ Setiap agama sesungguhnya datang dengan tiga sikap thd agama terdahulu:
afirmasi, koreksi dan pernyataan baru
❖ Agama selalu menjadi jawaban terhadap konteks perubahan sosial sehingga
agama melakukan dua fungsi: melakukan perubahan dan memelihara
kesinambungan
22
23
➢ Pernyataan yang menjadi kunci dari semua
agama akan tetapi dalam perumusannya
berbeda tergantung dari refleksi masing-masing
yang kemudian menghasilkan deskripsinya;
➢ Seseorang tidak merasa memiliki musuh karena
selalu berangkat dari pandangan yang positif dan
sebaliknya akan konflik apabila dasarnya negatif
24
❑ Sikap eksklusif: meyakini secara absolut kebenaran ajaran
agama yang dianutnya tanpa didasari keterpaksaan dan
selanjutnya disikapi dengan taat asas (consistent) dan terjalin
rapi (coherence) terhadap ajaran yang baru dianutnya.
❑ Sikap Inklusif: pengakuan, penghargaan dan penghormatan
terhadap keyakinan orang lain dan membuka dirinya belajar
dengan berupaya menikmati suasana kesyahduan ketika
umat lain mengamalkan ajaran agama serta merayakan hari
besar agama-agama itu.
25
1. Kunjungan antar komunitas penganut agama/penghayat
kepercayaan
2. Perluasan wawasan keberagamaan (normatif, praksis, aksi)
3. Dialog antar iman/kepercayaan (Studi perbandingan aksi agama)
4. Kaderisasi Pemikir Moderat
5. Motivasi lembaga sosial keagamaan
6. Pengembangan budaya kerukunan
7. Dialog terjadwal pemuka agama/kepercayaan
8. Kebijakan Pemerintah
9. Partisipasi lembaga swasta
26
 Keyakinan;
 Gagasan;
 Eksplorasi;
 Fellow Travel;
 Overlapping Consensus.

27
o Pengembangan literasi agama (religious
literacy) guna pemurnian, rasionalisasi
dan Kerjasama;
o Dialog Antar Iman (inter-faith dialogue);
o Dialog Intra Iman (intra-faith dialogue);
o Dialog Karya.
28

Anda mungkin juga menyukai