10
Agama ...........??
Tuntunan hidup yang diturunkan Tuhan untuk
umat manusia yang universal, non parokial, dan
non diskriminatif.
SUBSTANSI AGAMA
CREDIAL
RITUAL
SISTEM NILAI
1. Agama dan negara berada pada kedudukan yang
berbeda;
2. Negara tidak boleh mencampuri urusan agama dan
demikian pula sebaliknya;
3. Faktanya, seorang pejabat dinyatakan memiliki
legalitas apabila telah bersumpah menurut
keyakinan bahkan pada negara komunis tetap juga
memakai ketentuan sumpah
13
14
Menjawab pertanyaan tentang bagaimana
seharusnya manusia hidup, dan nalar
membuat jawaban itu taat asas (consistent)
dan terjalin rapi (coherence).
15
Dengan mengamati ciri-ciri agama pada
beragam agama, maka diperoleh kerangka
rasional yang mempersatukan agama yang
menganjurkan iman kepada kekuatan
supra-natural.
16
Agama melahirkan patokan perilaku terpuji
dan tercela
17
Mengetahui perbedaan benar dan
salah juga mengetahui perbedaan
baik dan buruk
18
19
Pengetahuan terhadap motif kebaikan tidak
bisa diperoleh hanya melalui garizah dan
rasio akan tetapi harus diberi penjelasan
oleh sumber pedoman yang diturunkan
melalui wahyu
20
Secara psikologis, dalam diri manusia
terdapat titik ketuhanan (God Spot) yang
merupakan penuntun awal menuju kebaikan.
Akan tetapi formulasi kebaikan berada di luar
jangkauan manusia karena itu diperlukan
tuntunan wahyu
21
❖ Klaim kebenaran (truth claim): pernyataan thd kebenaran terdapat dalam
keyakinannya. Klaim keselamatan (salvation claim): pernyataan bhw
keselamatan terdapat dlm agamanya
❖ Sumber dari dua klaim adalah berasal dari teks Kitab Suci yang dipahami
penganut agama sebagai kebenaran absolut
❖ Akibat klaim: (1) penolakan hak orang lain klaim kebenaran dan keselamatan
(2) memberikan kesempatan orang lain melakukan klaim kebenaran dan
keselamatan
❖ Setiap agama sesungguhnya datang dengan tiga sikap thd agama terdahulu:
afirmasi, koreksi dan pernyataan baru
❖ Agama selalu menjadi jawaban terhadap konteks perubahan sosial sehingga
agama melakukan dua fungsi: melakukan perubahan dan memelihara
kesinambungan
22
23
➢ Pernyataan yang menjadi kunci dari semua
agama akan tetapi dalam perumusannya
berbeda tergantung dari refleksi masing-masing
yang kemudian menghasilkan deskripsinya;
➢ Seseorang tidak merasa memiliki musuh karena
selalu berangkat dari pandangan yang positif dan
sebaliknya akan konflik apabila dasarnya negatif
24
❑ Sikap eksklusif: meyakini secara absolut kebenaran ajaran
agama yang dianutnya tanpa didasari keterpaksaan dan
selanjutnya disikapi dengan taat asas (consistent) dan terjalin
rapi (coherence) terhadap ajaran yang baru dianutnya.
❑ Sikap Inklusif: pengakuan, penghargaan dan penghormatan
terhadap keyakinan orang lain dan membuka dirinya belajar
dengan berupaya menikmati suasana kesyahduan ketika
umat lain mengamalkan ajaran agama serta merayakan hari
besar agama-agama itu.
25
1. Kunjungan antar komunitas penganut agama/penghayat
kepercayaan
2. Perluasan wawasan keberagamaan (normatif, praksis, aksi)
3. Dialog antar iman/kepercayaan (Studi perbandingan aksi agama)
4. Kaderisasi Pemikir Moderat
5. Motivasi lembaga sosial keagamaan
6. Pengembangan budaya kerukunan
7. Dialog terjadwal pemuka agama/kepercayaan
8. Kebijakan Pemerintah
9. Partisipasi lembaga swasta
26
Keyakinan;
Gagasan;
Eksplorasi;
Fellow Travel;
Overlapping Consensus.
27
o Pengembangan literasi agama (religious
literacy) guna pemurnian, rasionalisasi
dan Kerjasama;
o Dialog Antar Iman (inter-faith dialogue);
o Dialog Intra Iman (intra-faith dialogue);
o Dialog Karya.
28