Oleh:
Zahra Arviani Hadian
1806221902
0818800448 - zahra.arviani@ui.ac.id
I
KATA PENGANTAR
Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan ramat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan Tugas
Karya Akhir (TKA) ini. Tidak terasa, penulis sudah mendapatkan berbagai pembelajaran dan
kenangan bahagia selama menempuh studi di Ilmu Komunikasi hingga akhirnya selesai
menulis Tugas Karya Akhir.
Tugas Karya Akhir ini merupakan tahapan terakhir sekaligus syarat untuk
menyelesaikan masa studi di program S1 Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Tujuan
penulis dalam pembuatan Tugas Karya Akhir tidak hanya untuk persyaratan lulus semata, tetapi
juga bentuk pertanggungjawaban penulis dalam mengimplementasikan ilmu-ilmu yang
didapatkan. Diharapkan Tugas Karya Akhir ini dapat membantu EduHakyo, sebagai merek
yang terlibat, untuk mengembangkan usahanya. Serta, menjadi inspirasi bagi masyarakat luas
yang membaca.
Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari perbagaikan pihak, tugas ini
tidak akan selesai dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Mama, Papa, Andra, dan Zyan. Terima kasih banyak atas segala dukungan,
kepercayaan, dan doa yang diberikan. Terima kasih karena selalu ada, dan setia
menghibur penulis saat merasa lelah dalam proses pengejaraan Tugas Karya Akhir.
Semoga kita sehat dan selalu bahagia, ya! Aamiin.
2. Mbak Reny Yuliati, S.Ikom, M.Si. selaku pembimbing dalam pengerjaan Tugas Karya
Akhir. Terima Mbak Reny atas bimbingannya dan waktu yang diberikan. Sukses selalu
dan semoga hal baik selalu berdatangan kedepannya untuk Mbak Reny.
3. Tante Maya dan Tim EduHakyo yang telah mengizinkan penulis untuk mengangkat
brand sebagai topik utama dalam Tugas Karya Akhir ini. Terima kasih banyak tante
dan Minkyo EduHakyo yang selalu menjawab pertanyaan dari penulis. Semoga sukses
selalu!
4. Dosen-dosen dari Ilmu Komunikasi UI. Terima kasih banyak atas segala ilmu dan
bimbingan yang diberikan beserta pengalaman menyenangkan selama saya berkuliah
di Ilmu Komunikasi. Semoga Mbak dan Mas selalu sehat dan sukses!
5. Teman-teman “Bimbel Cabang UI” yaitu Andini, Zura, Dinda, Venna, Maudey, Icha,
Aci, Kezia, Quisha, Sheila, dan Risma. Terima kasih banyak atas dukungannya, canda
tawa, dan semua kenangannya selama masa perkuliahan ini. Karena keambisan kalian
semua, penulis menjadi tertekan sekaligus bersemangat untuk menyelesaikan Tugas
Karya Akhir ini. Terima kasih banyak teman-teman!
II
6. Teman-teman SMA penulis yaitu teman-teman “Yuhuu”, PO LII, dan juga
Kemasyarakatan yang memberikan dukungan kepada penulis selama masa perkuliahan
ini. Semoga kita bisa berkumpul lagi setelah pandemi!
7. Teman-teman magang Campaign.com di Tim 3 yaitu Anggi, Alief, Riko, Rayhan,
Gendis, Puput, Mas Nandra, dan Mas Wahyu yang selalu memberikan semangat
kepada penulis di setiap sprint untuk menyelesaikan Tugas Karya Akhir beserta tugas
magang lainnya. Semoga kalian diberikan kelancaran dalam urusan kuliah dan
pekerjaan.
Penulis berharap segala dukungan dan kebaikan yang diberikan akan kembali mendatangi
pihak tersebut. Penulis juga berharap semoga segala pembelajaran di Komunikasi UI akan
selalu bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi masyarakat luas. Selain itu, semoga Tugas
Karya Akhir berikut dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.
III
HALAMAN PENGESAHAN
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Depok
Tanggal : 16 Desember 2021
IV
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah
ini:
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini
Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 15 Desember 2021
Yang menyatakan
V
RINGKASAN EKSEKUTIF
VI
tekun dalam belajar dan supervised learning needed. Menurut
mereka, harga menggambarkan kualitas produk. Mereka juga
memiliki literasi berbahasa inggris yang baik.
d. Behavioral
Merupakan Korean Enthusiast yang tertarik untuk mempelajari
bahasa Korea lebih dalam. Mereka juga terbuka akan peluang-
peluang yang dapat dicapai dengan bahasa Korea. Mereka juga
aktif di media sosial.
Strategi Berfokus pada pemasaran digital dengan menggunakan framework 5A.
Pemasaran ini menggunakan beberapa strategi yaitu Human Centric
Marketing, Content Marketing, Social Media Advertising, Influencer
Marketing, penggunaan situs web, dan Sales Promotion.
Program Kampanye Together Catch Your Dreams. Menyampaikan pesan bahwa
melalui bahasa Korea, para khalayak dapat membuka peluang yang lebih
besar untuk masa depannya. Oleh karena itu, EduHakyo akan membantu
khalayak bersama-sama untuk meningkatkan kecakapan berbahasa Korea
melalui metode pengajaran yang berkualitas dan fokus pada proses belajar
muridnya.
VII
Monitoring Input: Kegiatan dilaksanakan berdasarkan perencanaan dan dipublikasikan
dan Evaluasi tepat waktu
Output: Mengukur indikator output menggunakan instrumen yang sudah
ditetapkan
Outcome: Melakukan pengukuran dampak dan evaluasi menggunakan
instrument yang sudah ditetapkan
VIII
EXECUTIVE SUMMARY
IX
d. Behavioral
A Korean Enthusiast who is interested in learning Korean more
deeply. They are also open to opportunities that can be achieved
with Korean. They are also active on social media.
X
DAFTAR ISI
XI
3.2.4 Influencer Marketing..................................................................................................... 28
3.2.5 Penggunaan Situs Web.................................................................................................. 28
3.2.6 Sales Promotion ............................................................................................................ 29
3.3 Strategi Pesan ........................................................................................................................ 29
3.3.1 Positioning .................................................................................................................... 29
3.3.2 Big Idea ......................................................................................................................... 30
3.3.3 Tagline .......................................................................................................................... 31
3.4 Strategi Media ....................................................................................................................... 32
3.5 Biaya Anggaran Pemasaran .................................................................................................. 33
BAB 4 EKSEKUSI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM ................................................ 34
4.1 Rute Program ........................................................................................................................ 34
4.2 Deskripsi Kegiatan ................................................................................................................ 35
4.2.1 Human Centric Marketing ............................................................................................ 35
4.2.2 Optimalisasi Media Sosial dengan Content Marketing ................................................. 37
4.2.3 Pemasangan Iklan pada Media Sosial Instagram .......................................................... 48
4.2.4 Influencer Marketing..................................................................................................... 49
4.2.5 Penggunaan Situs Web.................................................................................................. 50
4.2.6 Sales Promotion ............................................................................................................ 52
4.3 Jadwal Eksekusi .................................................................................................................... 53
4.4 Anggaran Dana ..................................................................................................................... 54
BAB 5 MONITORING DAN EVALUASI .......................................................................... 55
5.1 Rencana Monitoring.............................................................................................................. 55
5.2 Rencana Evaluasi .................................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 59
LAMPIRAN............................................................................................................................ 62
XII
DAFTAR GAMBAR
XIII
DAFTAR TABEL
XIV
DAFTAR LAMPIRAN
XV
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Universitas Indonesia
2
Universitas Indonesia
3
Saat ini, sumber daya manusia yang terlibat dalam EduHakyo yaitu kedua
pemilik itu sendiri, empat karyawan yang beberapa menjadi pengajar namun juga
mengerjakan proyek di luar EduHakyo, serta terdapat tiga pengajar freelance. Sampai
bulan Oktober 2021, jumlah murid yang sudah atau sedang melaksanakan kelas di
EduHakyo berjumlah 52 murid. Menurut data pihak EduHakyo, mayoritas dari murid
yang telah mendaftar memiliki motivasi belajar bahasa Korea karena ketertarikannya
terhadap Korean Wave dan juga memiliki minat untuk melanjutkan studi ke Korea
Selatan.
Universitas Indonesia
4
Product
Price
Universitas Indonesia
5
Place
Promotion
Universitas Indonesia
6
Gambar 1.3 Instagram yang dimiliki EduHakyo diambil pada 21 November 2021
Gambar 1.4 Twitter dan TikTok yang dimiliki EduHakyo yang diambil pada
21 November 2021
Universitas Indonesia
7
Direct Competitor
• Taeyang Kulture
Taeyang Kulture dapat dikatakan kompetitor EduHakyo karena
memiliki produk dengan sistem pembelajaran live teaching yang serupa, yaitu
menjual jasa kursus bahasa Korea. Taeyang Kulture merupakan kursus bahasa
yang berpusat di Bandung dan merupakan bagian dari PT. Matahari Pranata
Kreatif. Taeyang Kulture menghadirkan kelas bahasa Korea, bahasa Mandarin,
dan kelas bahasa Inggris yang terdiri dari kelas VIP Private, Private dan
Regular Class. Taeyang Kulture tidak hanya mempunyai program kelas online,
tetapi juga memiliki program kelas offline. Taeyang Kulture memiliki tempat
Universitas Indonesia
8
yang mereka sebut dengan learning basecamp dan learning hub untuk bertemu
dan belajar bersama. Untuk pembelajaran online, Taeyang Kulture memberikan
modul berupa PDF kepada muridnya. Kisaran harga yang ditawarkan mulai dari
RpRp150.00 perbulannya untuk kelas regular, Rp359.000 perbulannya untuk
Private Class, dan Rp549.000 perbulannya untuk kelas VIP Private Class.
Media promosi yang digunakan oleh Taeyang Kulture ialah, Instagram,
Youtube, TikTok, Twitter, dan website. Untuk promosi kelas bahasa Korea,
Taeyang Kulture menyajikan konten mengenai bahasa Korea, tips belajar,
giveaway, kuis, webinar, mempelajari bahasa Korea melalui drama dan lagu,
perjalanan ke Korea, komunitas T-Club, dan proyek lainnya. Taeyang Kulture
merupakan kursus bahasa yang sering melakukan kolaborasi dengan pihak lain
seperti kolaborasi dengan Kopi Chuseyo dan kolaborasi dengan banyak
influencer terkenal di kalangan penggemar Korea. Pada bulan Oktober 2021,
Taeyang Kulture memiliki 63,9 ribu pengikut Instagram, 61,3 ribu pengikut
TikTok, dan 895 subscribers Youtube. Pada enam bulan terakhir, pertumbuhan
media sosialnya mengalami peningkatan pesat hingga lebih dari dua hingga tiga
kali lipat dari pertumbuhan bulan sebelumnya.
• Haebaragi Tutoring
Haebaragi Tutoring masuk kedalam kategori kompetitor karena
menawarkan produk serupa yaitu kursus bahasa Korea secara online di bawah
naungan Haebaragi Group. Tidak hanya kursus bahasa Korea, Haebaragi
Tutoring juga memiliki kelas kursus bahasa Jepang dan bahasa Korea khusus
anak-anak, tetapi program kursus yang ditawarkan lebih difokuskan pada kursus
bahasa Korea. Kelas bahasa Korea memiliki dua tipe, yaitu kelas private dan
berkelompok yang memiliki tiga tingkatan yaitu tingkat sebelum dasar, tingkat
dasar, dan tingkat menengah. Materi pembelajaran menggunakan e-book yang
dikirimkan kepada murid. Harga perbulan yang ditetapkan ialah Rp150.000
untuk tingkat sebelum dasar, Rp200.000 untuk tingkat dasar, dan kelas private
dimulai dari Rp500.000.
Pada promosinya, Haebaragi Group menggunakan media Instagram,
Tiktok, dan website. Haebaragi Group juga melakukan promosi dengan konten
ahasa Korea, pembelajaran melalui drama, giveaway, dan menjelajahi Korea
Selatan karena Haebaragi Group juga merupakan agen perjalanan ke Korea.
Universitas Indonesia
9
Konten pertama pada Instagram diposting pada tanggal 3 September 2020. Pada
bulan Oktober 2021, Haebaragi Group memiliki 6,311 pengikut pada Instagram
dan 9 pengikut pada Tiktok.
• Kogo Studio
Kogo Studio merupakan kursus bahasa Korea online yang berpusat di
Seoul, Korea Selatan, tetapi ditujukan pada masyarakat Indonesia. Kogo Studio
merupakan kompetitor EduHakyo dengan produk dan jasa paling serupa karena
menggunakan kurikulum Korea Selatan. Hingga saat ini, Kogo Studio
menyediakan kelas Hangeul, Kelas Level 1-2 bersama guru local, Kelas Level
3-6 bersama pengajar native, kelas conversation, dan kelas TOPIK Preparation
I & II. Kelas yang dimilikinya dikenakan biaya mulai dari Rp500.000 hingga
Rp3.500.000 untuk kelas regular. Selain kelas, fasilitas lainnya yang ditawarkan
adalah buku cetak, sertifikat, dan souvenir berupa buku tulis. Media yang
digunakan dalam promosi adalah Instagram, Facebook, Twitter, dan website.
Kogo Studio menggunakan tagline “Korean is Near, Korea is Here”. Kogo
Studio mengkomunikasikan kelebihan mereka dengan empat alasan karena (1)
kurikulum yang baik dan sistematis, (2) hemat waktu karena materi yang padat
dan dilakukan secara online, (3) pengajar yang professional, dan (4) mengajar
secara real time, bukan menggunakan video materi dan bisa berinteraksi
langsung dengan pengajar.
Universitas Indonesia
10
• PO.G.UL
PO.G.UL menawarkan paket belajar bahasa Korea dengan biaya sangat
terjangkau. Perbedaannya, PO.G.UL tidak membuka kelas kursus, melainkan
menjual materi yang dapat diakses dan pendaftar juga dapat bergabung pada
grup belajar di Telegram untuk paket tertentu. Produk yang dimilikinya adalah
Pogul Media Mastery, Pogulkit, Pogulpedia yang dapat diakses gratis. Selain
itu, terdapat paket Pogulmail dengan biaya Rp2.540.000 lalu di diskon menjadi
Rp147.000, 7 Days Challenge dengan biaya Rp597.000 yang di diskon 100%,
dan Pogul Exclusive Mastery dengan biaya Rp9.070.000 yang di diskon
menjadi Rp547.000. Diskon besar-besaran ini menjadi salah satu cara
komunikasi PO.G.UL agar khalayak seakan-akan tidak tertinggal diskon besar-
Universitas Indonesia
11
• Harumon Japanese
Harumon Japanese adalah kursus bahasa Jepang online yang
menggungkan metode pembelajaran hampir sama dengan EduHakyo. Harumon
menjadi kompetitor indirect dari EduHakyo dikarenakan bahasa Jepang dan
bahasa Korea sering kali disandingkan karena memiliki tata bahasa yang serupa.
Selain itu, sama dengan Korea Selatan, bahasa Jepang banyak dipromosikan
lewat budaya populer Jepang.
Harumon juga menyediakan kelas dari berbagai tingkatan bahasa Jepang,
tutor profesional, kelompok belajar dengan jumlah terbatas, jadwal yang
fleksibel, dan juga kurikul standar Jepang. Harumon juga memiliki fasilitas
seperti group Telegram, rekaman pembelajaran, dan bebas bertanya mengenai
materi di luar kelas. Harga setiap kelasnya dimulai Rp190.000 hingga
Rp500.000 untuk 10 kali pertemuan. Harumon menggunakan Instagram dengan
total pengikut 96.000 dan situs web untuk mempromosikan jasanya.
• Mandarin Huang
Mandarin Huang adalah kursus bahasa Mandarin berbasis online. Selain
itu, hal yang membuat Mandarin Huang menjadi kompetitor EduHakyo adalah
bahasa Mandarin merupakan bahasa yang sering kali dikaitkan dengan bahasa
Korea karena terdapat Hanja, atau aksara Tiongkok yang digunakan dalam
bahasa Korea (Cakap, 2020). Sehingga beberapa kosakata memiliki persamaan.
Pada metode pembelajaran dan fasilitasnya, Mandarin Huang
menggunakan platform Zoom, menyediakan sertifikat, e-books, konsultasi
pendidikan, bimbingan di luar jam kelas, serta tutor yang berpengalaman.
Harga dikenakan mulai dari Rp400.000 8 kali pertemuan kelas berkelompok
hingga Rp1.400.000 8 kali pertemuan kelas privat. Mandarin Huang
menggunakan media Instagram dengan 7.600 pengikut dan situs web untuk
mempromosikan jasanya.
Universitas Indonesia
12
Geografis
Secara geografis, khalayak sasaran EduHakyo adalah penduduk Indonesia yang
tinggal di kawasan dengan akses internet yang mudah. Akses internet sangat diperlukan
karena sistem belajar mengajar EduHakyo menggunakan platform Zoom Meeting dan
Google Classroom. Akses internet yang memadai digunakan agar pembelajaran
berjalan dengan lancar.
Demografis
Dari segi demografis, target utama EduHakyo adalah usia 17-30 tahun. Selain
itu, target khalayak EduHakyo adalah mereka yang sudah dapat memenuhi kebutuhan
utamanya sehingga dapat membeli jasa kursus bahasa Korea yang termasuk dalam
kebutuhan tersier. Harga yang ditetapkan oleh EduHakyo dapat dikatakan tidak murah
dibandingkan kompetitornya, maka target dikategorikan masuk dalam middle-class
sampai upper-class.
Psikografis
Secara psikografis, EduHakyo menargetkan mereka yang tekun belajar dan
supervised learning needed. Sistem belajar EduHakyo dipantau terusmenerus oleh
admin dan pengajar, serta memiliki fasilitas konsultasi bersama pengajar. Oleh karena
itu, sistem belajar EduHakyo lebih sesuai untuk mereka yang bersungguh-sungguh dan
memiliki motivasi mempelajari bahasa Korea, serta memang membutuhkan
pengawasan dari pengajar. Mereka adalah individu yang bersedia membayar lebih
mahal untuk kualitas dan fasilitas yang lebih baik. Selain itu, target khalayak juga
diharapkan memiliki literasi berbahasa Inggris yang baik, khususnya untuk kelas
bersama pengajar asal Korea Selatan.
Universitas Indonesia
13
Behavioural
EduHakyo lebih menargetkan khalayak yang merupakan Korean Enthusiast,
yaitu mereka yang memiliki minat pada K-Drama, K-Pop, atau budaya populer Korea
Selatan lainnya. Para Korean Enthusiast berminat mempelajari bahasa Korea karena
ketertarikannya terhadap budaya populer Korea Selatan. Selain itu, karena
ketertarikannya ini mereka terbuka dengan peluang-peluang yang dapat dicapai dengan
bahasa Korea, seperti melanjutkan studi ke Korea Selatan. Target khalayak juga aktif
di media sosial. Bagi mereka, mengakses media sosial merupakan aktivitas sehari-hari
dan salah satu media yang digunakan untuk mencari informasi.
Berdasarkan target khalayak tersebut, riset khalayak sasaran dilakukan untuk
memahami karakteristik dari target pasar EduHakyo. Riset ini dilakukan menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan menggunakan
Google Form dengan 51 responden. Riset dikumpulkan dengan metode purposive
sampling yang didasarkan oleh kriteria (1) sedang mempelajari bahasa Korea, dan (2)
mereka yang juga telah, sedang, atau tertarik dengan kursus bahasa Korea. Kusioner
juga diberikan kepada mereka yang aktif menggunakan media sosial. Sedangkan
pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan cara mewawancarai narasumber.
Narasumber dibagi menjadi dua kategori yaitu, narasumber yang telah atau sedang
menjadi murid EduHakyo, dan narasumber yang pernah mengikuti simulasi kelas
EduHakyo dan mengenal EduHakyo, tetapi pada akhirnya tidak mendaftarkan diri di
EduHakyo. Pemilihan keempat narasumber didasari oleh kriteria kategori tersebut.
Pencarian narasumber juga dilakukan melalui pencarian media sosial. Pertama, berikut
merupakan temuan yang didapatkan dari 51 responden Google Form:
Universitas Indonesia
14
belajar dari buku sebanyak 43,1%, metode belajar gamification atau fun
learning sebanyak 39,2%, dan belajar melalui acara televisi korea sebanyak
11,7%.
• Responden mengungkapkan kesulitannya dalam mempelajari bahasa Korea,
diantaranya adalah kesulitan untuk menguasai materi bahasa Korea tersebut,
tidak memiliki teman untuk belajar bersama dan berlatih berbicara, kesulitan
karena belum memiliki sistem belajar yang baik, dan motivasi belajar yang
terkadang hilang.
• Tiga kursus bahasa Korea yang paling banyak diketahui oleh responden adalah
King Sejong Institute sebanyak 45,8%, Taeyang Kulture sebanyak 35,4%, dan
EduHakyo sebanyak 18,8%. Responden mengetahui kursus tersebut melalui
Konten media sosial sebanyak 58,8%, Iklan media sosial sebanyak 33,3%,
Keluarga atau teman sebanyak 21,6%, dan search engine sebanyak 11,8%.
• Hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih kursus bahasa Korea bagi
responden adalah Harga sebanyak 86,3%, metode pembelajaran sebanyak
74,5%, Waktu pembelajaran sebanyak 66,7%, manfaat dan fasilitas sebanyak
60,8%, setelah itu pengajar dan kurikulum sebanyak 47,1%
• Tiga bentuk pemasaran yang paling memengaruhi responden untuk membeli
produk adalah konten media sosial sebanyak 82,4%, iklan di media sosial
sebanyak 70,6%, dan brand yang mengembangkan komunitas sebanyak 35,3%.
• Pada pertanyaan penggunaan media, responden paling aktif pada media
Instagram (94,1%), Youtube (76,5%), WhatsApp (66,7%), Twitter (64,7%),
Line (54,9%), dan Tiktok (49%). Dalam mencari informasi terkait suatu brand,
responden biasanya mencari melalui Instagram (92,2%), Youtube (43,1%),
Website (31,4%), Twitter (31,4%), dan Tiktok (13,7%). Jika mencari informasi
terkait kursus bahasa Korea, media yang sering digunakan adalah Instagram,
search engine, dan Twitter.
Selain dengan khalayak secara umum, riset juga dilakukan kepada murid
EduHakyo yang memiliki pengalaman berinteraksi langsung dengan EduHakyo dan
menjalani kegiatan belajar mengajar. Berikut merupakan poin-poin yang ditemukan
pada dua narasumber yaitu Narasumber R dan V (Tabel 1).
Universitas Indonesia
15
Universitas Indonesia
16
mendaftarkan diri “iseng”. Karena, R melihat Korea Selatan dan ingin mengambil
ke EduHakyo? teman sekelasnya sangat aktif sertifikasi TOPIK. Tetapi hal
di kelas dan belajar dengan tersebut berawal dari ketertarikan
sungguh-sungguh dengan K-Pop dan K-drama.
Selain itu, riset juga dilakukan kepada khalayak yang pernah mengikuti free
trial atau kelas gratis yang diadakan EduHakyo sebanyak dua narasumber melalui
wawancara singkat. Berikut merupakan temuan dari keduanya yaitu A dan S. Menurut
A, walaupun sudah mengikuti simulasi kelas, namun A belum begitu memahami
mengenai EduHakyo dan akhirnya lebih tertarik dengan kompetitor yaitu Taeyang
Kulture. Menurutnya, harga yang ditawarkan EduHakyo terlalu mahal, sehingga A
lebih tertarik menggunakan jasa Taeyang Kulture karena harganya yang lebih
terjangkau. Selain itu, A merasa lebih mempercayai Taeyang Kulture karena banyak
influencer yang menggunakan jasa Taeyang Kulture. Terkait kepercayaan, A juga
berkata mungkin hal ini dikarenakan EduHakyo adalah tempat kursus baru, sehingga
belum memiliki banyak portofolio atau testimoni pada saat itu. Kedua, menurut
narasumber S, hal yang membuatnya tidak menggunakan jasa EduHakyo setelah
mengikuti simulasi dikarenakan informasi yang diberikan kurang lengkap. Sebenarnya,
S merasa bahwa suasana kelas dan pengajar EduHakyo sangat menyenangkan. Namun,
dirinya merasa kurang diarahkan setelah mengikuti kelas simulasi sehingga
ketertarikan tersebut menghilang. Selain itu, S baru mengetahui bahwa EduHakyo
memiliki buku cetak, kurikulum korea, pengajar asli Korea Selatan, kelas TOPIK, dan
fasilitas lainnya setelah diwawancarai mengenai hal tersebut.
Universitas Indonesia
17
Universitas Indonesia
18
• Semakin banyak kompetitor yang membuka jasa kursus bahasa Korea (Usman,
2018). Contohnya seperti Taeyang Kulture, Kotgil Korea, JYS Korea,
Haebaragi Tutoring, dan lainnya.
• Semakin banyak konten gratis di internet untuk mempelajari bahasa Korea
secara otodidak.
Penulis membuat sebuah SWOT Matrix yaitu sebuah matriks yang menjawab
bagaimana cara mengatasi masalah tersebut dengan hubungannya disetiap kategori
SWOT seperti melihat bagaimana cara (1) memanfaatan kekuatan dan peluang, (2)
mengatasi masalah dengan memanfaatkan peluang, (3) menggunakan kekuatan untuk
menghindari ancaman, dan (4) meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
(Skinner et al., 2012). Berikut merupakan SWOT Matriks untuk EduHakyo:
Universitas Indonesia
BAB 2
TUJUAN KOMUNIKASI
1
Membedakan merek dari pesaing berdasarkan karakteristik atau manfaat khusus yang ditawarkan.
19
Universitas Indonesia
20
Universitas Indonesia
21
Universitas Indonesia
22
Gambar 2.2 The Foote, Cone & Belding (FCB Grid). Sumber: Belch & Belch, 2004
Universitas Indonesia
23
Universitas Indonesia
BAB 3
3.1.2 5A framework
Strategi pada kampanye pemasaran digital EduHakyo akan menggunakan
model 5A (Aware – Appeal – Ask – Act – Advocate) sebagai kerangka kerja dalam
penyusunan strategi yang akan dilakukan (Kotler et al., 2016). Kotler memperbarui
model sehingga munculah istilah 5A karena menurutnya telah terjadi perubahan
perilaku konsumen pada era digital. Perubahan tersebut diantaranya adalah (1)
komunitas di sekitar konsumen memengaruhi perilaku konsumen terhadap merek, (2)
loyalty tidak hanya sebatas menggunakan merek terus menurun, tetapi juga bagaimana
konsumen bersedia mengadvokasikan baik sudah pernah membeli atau belum pernah
membeli produk, dan (3) dalam memahami merek, konsumen membangun hubungan
24
Universitas Indonesia
25
ask-and-advocate dengan individu yang terhubung lainnya. Oleh karena itu, Kotler
membuat model framework yang lebih relevan dengan kondisi saat ini, yaitu 5A
framework.
5A framework terdiri dari aware, appeal, ask, act, and advocate. Pertama, pada
tahapan aware, khalayak hanya terpapar secara pasif dengan komunikasi merek, dan
advokasi dari individu lain mengenai merek. Kedua, pada tahap appeal, khalayak
memproses pesan mengenai merek dan mulai tertarik dengan beberapa merek saja.
Ketiga, pada tahap ask, khalayak didorong oleh rasa ingin tahu mereka, dan mulai aktif
mencari informasi dari teman, keluarga, media, atau langsung bertanya kepada merek
tersebut. Setelah diperkuat dengan banyak informasi, khalayak berada pada tahap act
yaitu memutuskan untuk membeli produk dan berinteraksi dengan proses pembelian,
penggunaan, atau layanan. Terakhir, pada tahap advocate, khalayak dapat
mengembangkan rasa loyalitas yang kuat terhadap merek tersebut. Hal ini dapat
tercermin pada pembelian kembali dan kesedian untuk mengadvokasikan merek.
Namun, tahapan ini tidak selalu bersifat linear, khalayak dapat melewati tahapan atau
bahkan kembali ke tahapan sebelumnya. Contohnya seperti khalayak yang bersedia
mengadvokasi merek tanpa membeli produk dari merek tersebut.
Pada buku Marketing 4.0, Kotler menjelaskan apa permasalahan dan bagaimana
membawa khalayak dari tingkat aware menjadi appeal, dari tingkat appeal menjadi ask,
dari tingkat ask menjadi act, dan dari act menjadi tingkat advocate. Pertama, untuk
meningkatkan jumlah khalayak dari aware ke appeal adalah meningkatan daya tarik
(attraction) dan memperbaiki positioning dan pelaksanaan komunikasi. Jika tingkat
Universitas Indonesia
26
konversi dari aware ke appeal rendah, berarti khalayak tidak menganggap merek ini
menarik. Kedua, cara untuk meningkatkan tingkat konversi dari appeal ke ask adalah
meningkatkan keingintahuan (curiosity). Merek harus memiliki kemampuan untuk
memicu percakapan dan memfasilitasi berbagai informasi di antara pelanggannya.
Namun, tingkat konversi yang terlalu tinggi pada tahap ini juga menandakan merek
tidak dapat menyampaikan komunikasi dengan jelas. Selanjutnya, pada tahap ask
menuju act, merek dapat meningkatkan commitment level dengan memperbaiki kanal
distribusi dan melihat ulang marketing mix (4P) produk tersebut. Karena alasan
khalayak berpindah ke tahaap act dapat dikarenakan produk yang mengecewakan saat
melakukan trial, harga yang terlaul tinggi, tidak memiliki akses untuk membeli produk,
dan lainnya. Terakhir, untuk meningkatkan jumlah khalayak dari tahap act menjadi
advocate, merek dapat meningkatkan afinitas seperti dengan meningkatkan
pengalaman dalam penggunaan produk, customer care, loyalty program dan hal yang
dapat mendekatkan merek dengan konsumennya. Meningkatnya khalayak pada tahap
advocate dapat memberikan brand awareness yang lebih luas dengan anggaran yang
terbatas.
Universitas Indonesia
27
Universitas Indonesia
28
tetap dapat memberikan impresi yang cukup besar. Selain itu, target khalayak juga
merupakan pengguna aktif Instagram.
Universitas Indonesia
29
tersebut, diharapkan situs web dapat meningkatkan brand knowledge dan membangun
image EduHakyo yang lebih profesional.
“Kursus bahasa Korea dengan metode fun learning yang menggunakan kurikulum Korea
Selatan dengan fasilitas dan sistem pembelajaran yang berfokus pada perkembangan ilmu
muridnya agar murid dapat mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut”
Universitas Indonesia
30
periode pembelajaran, dan juga kedekatan emosional yang dibangun oleh EduHakyo
dengan muridnya melalui tutor dan Minkyo. Hal ini menandakan bahwa, setiap murid
diberikan supervisi pada periode pembelajarannya dan dipantau kemajuannya. Selain
itu, EduHakyo menggunakan metode fun learning yang membantu para muridnya
belajar bahasa Korea dengan suasana yang nyaman dan menyenangkan.
Universitas Indonesia
31
Sehingga, big idea dari program kampanye pemasaran digital untuk EduHakyo
adalah “Beyond yourself and achieve your dreams through Korean Language with
EduHakyo". Bersama EduHakyo, khalayak diajak untuk mengetahui berbagai hal
yang dapat dirinya capai melalui pembelajaran bahasa Korea. Menurut riset yang telah
dilakukan oleh penulis, mayoritas peminat bahasa Korea memiliki ketertarikan pada
Korean Wave. Kebanyakan dari mereka juga ingin mempelajari bahasa Korea karena
ingin mendatangi Korea Selatan, mengerti apa yang idolanya katakan tanpa
menggunakan penerjemah bahasa, dan hal lainnya yang juga berhubungan dengan
Korean Wave. Namun, mayoritas yang hanya sebatas tertarik bahasa Korea karena
Korean Wave cenderung tidak mendalami pembelajaran bahasa Korea. Sehingga,
kampanye ini ingin menumbuhkan motivasi untuk mempelajari bahasa Korea secara
mendalam.
Kampanye ini bertujuan memberikan inspirasi kepada khalayak bahwa selain
dari mengidolakan dan merasakan kedekatan dengan industri hiburan Korea Selatan,
mereka dapat mencapai tujuan-tujuan lainnya yang belum terpikir sebelumnya yang
dapat berdampak pada kehidupan profesional atau karier di masa depan. Sebagai contoh,
yaitu melanjutkan studi, menjadi penyiar acara Indonesia di Korea Selatan,
menyebarkan kebudayaan Indonesia di Korea, dan lainnya. Pesan ini akan
dikomunikasikan melalui kisah-kisah inspiratif orang-orang yang sudah sukses
melakukannya. Kampanye ini ingin memberikan pesan bahwa, banyak hal-hal yang
bisa dicapai menggunakan Bahasa Korea dan EduHakyo lah tempat yang tepat untuk
membantu khalayak dalam mencapai tujuannya tersebut karena kualitas dan fasilitas
yang ditawarkan berorientasi pada perkembangan pembelajaran muridnya.
3.3.3 Tagline
Tagline yang digunakan dalam kampanye ini adalah “Together Catch Your
Dreams 🇰🇷”. Pesan kunci pada kampanye ini adalah khalayak dapat bersama-sama
mencapai impian besar melalui penguasaan bahasa Korea. Tagline ini juga digunakan
untuk meyakinkan khalayak bahwa bersama EduHakyo, khalayak dapat mencapai
impiannya atau tujuan kedepannya melalui bahasa Korea. Kata “Together”
memberikan kesan kebersamaan dan kedekatan dengan EduHakyo. Jika dilihat dari
fasilitas dan juga kesaksian dari konsumen, salah satu kelebihan EduHakyo adalah
memerhatikan muridnya dan memberikan dukungan moral dari interaksi yang
Universitas Indonesia
32
Universitas Indonesia
33
komunitas yang dimiliki. Oleh karena itu, kampanye ini akan memperkuat potensi
terjadinya earned media.
Universitas Indonesia
BAB 4
34
Universitas Indonesia
35
Universitas Indonesia
36
Universitas Indonesia
37
• Menyediakan permainan
bahasa yang
menyenangkan
Caring Memperlihatkan sisi peduli • Membalas atau • Mengabaikan
dengan memberikan dukungan menanggapi setiap pesan konsumen
emosional kepada target yang masuk tidak lebih • Tidak
khalayak untuk tetap semangat dari 3 jam (di dalam jam menanyakan
belajar bahasa Korea dan opersional). keadaan atau
mengapai impiannya. Selain • Memberikan dukungan terlalu acuh
itu, mendengarkan pendapat moral dan pujian kepada dengan calon
maupun keluh kesah dari target konsumen yang konsumen
khalayak. menunjukkan maupun murid
ketertarikannya terhadap EduHakyo
bahasa Korea
Universitas Indonesia
38
Konten dipublikasikan dalam bentuk foto dan bentuk video yang akan
dipublikasikan kembali di media sosial yang telah dimiliki EduHakyo. Publikasi konten
akan terpusat pada media sosial Instagram mengingat target khalayak sangat aktif di
Instagram dan memang menggunakan Instagram untuk mencari informasi terkait
bahasa Korea dan kursusnya. Namun, beberapa konten juga akan dipublikasi pada
media sosial Twitter dan juga TikTok mengingat kedua media sosial ini juga sangat
populer. Setiap konten juga akan disisipkan hashtag nama konten dan juga tagline.
Pesan pada content marketing akan dibagi menjadi tiga pilar besar yang tetap
terhubung pada pesan kunci, bahwa khalayak dapat bersama-sama mencapai impian
besar melalui penguasaan bahasa Korea. Gambar 4.3 menggambarkan setiap konten
yang terhubung kepada tiga pilar besar dan berbagai pendekatan yang dapat digunakan
untuk membuat konten.
Universitas Indonesia
39
Universitas Indonesia
40
Universitas Indonesia
41
2. Tips & trick belajar bahasa korea versi EduHakyo (EH Study Tips)
Konten ini membahas mengenai tips & trick dalam mempelajari bahasa Korea.
Konten ini membantu khalayak untuk mempersiapkan diri dalam perjalanan
mereka mempelajari bahasa Korea.
Universitas Indonesia
42
Pesan ini juga disampaikan melalui konten interaktif yang dapat dipublikasikan
kembali oleh khalayak, yaitu:
1. Instagram Filter Games
Instagram filter yang ditawarkan adalah permainan tebak kata dengan huruf
Korea. Filter ini dapat digunakan pada fitur story dan juga reels. Khalayak akan
menebak kata yang dapat dibentuk dari huruf yang diberikan. Dapat dilihat pada
contoh berikut, huruf “n” dan “m” dapat dibentuk menjadi kata “namu” yang
berarti pohon.
Samhaengsi atau three acrostic poem, adalah membuat sebuah puisi singkat dari
setiap suku kata sebuah kata dasar bersuku kata tiga. Setiap suku kata akan
menjadi suku kata pertama yang digunakan pada setiap baris dengan kata atau
frasa puisi tersebut. Permainan kata ini populer di kalangan masyarakat Korea
Selatan dan sering digunakan pada ragam acara Korea Selatan. Konten ini
merupakan tantangan untuk membuat suatu kalimat dalam bahasa Korea.
Khusus untuk konten ini, terdapat hadiah cenderamata untuk puisi terfavorit
pilihan EduHakyo.
Universitas Indonesia
43
Universitas Indonesia
44
Konten ini digunakan untuk menarik minat serta meyakinkan khalayak bahwa
bersama EduHakyo, konsumen dapat mencapai impian mereka dalam mempelajari
bahasa Korea. Untuk mencapai impian tersebut, EduHakyo menyediakan kurikulum
dan tutor profesional yang juga dilengkapi dengan fasilitas yang dapat mendukung
pembelajaran muridnya. Dengan metode fun learning dan supervisi dari EduHakyo,
baik tutor maupun Minkyo, EduHakyo merupakan pilihan yang tepat bagi para
konsumen yang ingin mempelajari bahasa Korea. Konten ini juga ingin meningkatkan
kepercayaan serta pengetahuan khalayak terhadap EduHakyo seperti jasa dan fasilitas
yang ditawarkan EduHakyo. Konten pada pesan ini juga akan mempertahankan konten-
konten yang dimiliki EduHakyo, tetapi dibuat lebih menarik dengan konten yang tidak
secara gamblang menjual produk.
1. Get to Know EduHakyo
Konten ini akan memperkenalkan manfaat, fasilitas, situasi kelas, dan juga
pertumbuhan EduHakyo sebagai brand.
Gambar 4.11 Mock-up Get To Know EduHakyo dalam Bentuk Foto dan Video
Universitas Indonesia
45
• EduHakyo Event
Kegiatan ini akan dilakukan untuk meningkatkan pembicaraan mengenai
EduHakyo. Dengan adanya kegiatan ini, partisipan dituntut untuk ikut serta
membagikan konten yang diharapkan dapat meningkatkan awareness melalui jaringan
pertemanan target khalayak. Kegiatan ini juga mengharuskan khalayak untuk
mendaftarkan diri pada EH Study Club, yaitu keanggotaan di situs web EduHakyo.
Sehingga, khalayak akan memasukan situs dan melihat informasi yang telah disediakan.
Kegiatan promosi ini akan dilakukan dua kali, yaitu:
1. Find Your Chairmate!
Kegiatan ini merupakan kegiatan bagi khalayak untuk mencari teman belajar
melalui pihak ketiga EduHakyo. Melihat dari riset yang sudah dilakukan oleh
penulis, salah satu kesulitan khalayak dalam mempelajari bahasa Korea adalah
tidak memiliki teman belajar sehingga motivasi belajar menurun. Oleh karena
itu, pemasaran ini mengambil kesempatan tersebut dan menjadikan EduHakyo
pihak ketiga untuk mempertemukan mereka yang ingin mencari pasangan
belajarnya. Tentunya, kegiatan ini mengharuskan partisipan untuk melakukan
beberapa syarat, yaitu (1) mengikuti media sosial EduHakyo, (2) mem-posting
kembali konten pada Instagram story dan tag minimal tiga teman, (3) daftar
menjadi anggota EH Study Club untuk melakukan placement test. Setelah itu,
EduHakyo akan mengumumkan setiap pasangan. Setiap pasangan belajar
tersebut akan dihimbau untuk mempublikasikan di media sosial tentang
kegiatan belajarnya. EduHakyo juga akan menggunakan paid promote melalui
akan Twitter @bakorfess untuk mempromosikan kegiatan ini. Kemudian,
Universitas Indonesia
46
Universitas Indonesia
47
Setiap konten yang telah dibuat akan dipublikasi disetiap media sosial
yang digunakan. Tidak hanya Instagram, konten juga akan dipublikasikan pada
Twitter dan TikTok. Tabel 4.2 memberikan informasi terkait penyebaran konten
di setiap media, beserta informasi apakah konten tersebut sebelumnya telah
dimiliki oleh EduHakyo.
Universitas Indonesia
48
Universitas Indonesia
49
yang tertuju langsung pada halaman informasi event atau kegiatan yang belangsung.
Target dari iklan akan disesuaikan dengan target khalayak dari EduHakyo.
Universitas Indonesia
50
kemudian sukses untuk bekerja atau studi di Korea Selatan. Berikut merupakan
influencer yang akan bekerja sama dalam strategi pemasaran ini:
Universitas Indonesia
51
pendaftaran, (5) konten edukasi, dan (6) konten khusus anggota EH Study Club. Konten
edukasi dalam situs web akan berupa pembelajaran bahasa Korea dan informasi
mengenai beasiswa sebagai bentuk dari Search Engine Optimization (SEO).
Situs web EduHakyo dilengkapi dengan fitur Log in. Setiap penggunaan yang
menggunakan fitur tersebut akan menjadi bagian dari EH Study Club. Pada tahapan ini,
keunggulan dari EH Study Club adalah mendapatkan beberapa konten pembelajaran,
dan untuk melakukan tes kemampuan berbahasa Korea. Dikarenakan tahapan awal
hanya berfokus pada awareness, Fitur EH Study Club belum menjadi prioritas untuk
dimaksimalkan. Namun, dengan membuat EH Study Club, nantinya fitur ini dapat
dipergunakan oleh EduHakyo untuk melakukan email marketing, community
engagement, ataupun strategi pemasaran lainnya. Berikut merupakan began informasi
yang dimuat dalam situs web beserta dengan mock-up desain situs web:
Universitas Indonesia
52
Universitas Indonesia
53
kegiatan yang sudah dilakukan oleh EduHakyo, tetapi tetap dimasukan pada strategi
pemasaran karena dirasa sangat berdampak untuk memperkenalkan fasilitas jasa.
Universitas Indonesia
54
Universitas Indonesia
BAB 5
55
Universitas Indonesia
56
Universitas Indonesia
57
Universitas Indonesia
58
Tahapan evaluasi juga akan menggunakan metode kualitatif dengan wawancara singkat.
Metode ini dlakukan untuk menggali pengalaman narasumber mengenai strategi kampanye
yang telah dilakukan. Selain itu, narasumber dapat memberikan kritik, kesan, atau saran pada
wawancara singkat tersebut. Berikut merupakan kriteria narasumber dan pertanyaan evaluasi
yang akan diajukan kepada narasumber:
Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA
Adom, A., Nyarko, I. K., & Som, G. N. (2016). Competitor analysis in strategic management:
Is it a worthwhile managerial practice in contemporary times. Journal of Resources
Development and Management, 24(1), 116–127.
Bae, E. s. O., Chang, M., Park, E. S., & Kim, D. C. (2017). The effect of Hallyu on tourism in
Korea. Journal of Open Innovation: Technology, Market, and Complexity, 3(4).
https://doi.org/10.1186/s40852-017-0075-y
Belanche, D., Casaló, L. V, Flavián, M., & Ibáñez-Sánchez, S. (2021). Understanding influencer
marketing: The role of congruence between influencers, products and consumers.
Journal of Business Research, 132, 186–195.
Belch, G. E., & Belch, M. A. (2004). Advertising and promotion: An integrated marketing
communications perspective 6th. New York: McGraw-Hil L.
Chaffey, D., & Ellis-Chadwick, F. (2016). Digital marketing: strategy, implementation and
practice, 6th. Pearson.
Chaffey, D., & Smith, P. R. (2013). eMarketing eXcellence: Planning and optimizing your
digital marketing. Routledge.
CNN Indonesia. (2020). SBMPTN 2020, Bahasa Korea UI Masuk 10 Besar Prodi Terketat. CNN
Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200814174432-20-
535920/sbmptn-2020-bahasa-korea-ui-masuk-10-besar-prodi-terketat
Cotter, K. (2019). Playing the visibility game: How digital influencers and algorithms
negotiate influence on Instagram. New Media and Society, 21(4), 895–913.
https://doi.org/10.1177/1461444818815684
Ferrell, O. C., & Hartline, M. (2013). Marketing strategy, text and cases. Cengage Learning.
Hana, L. (2017). Wisata Militer Taebaek dari Drama Descendants of the Sun Korea Selatan.
An1mage Jurnal Studi Kultural, 2(1), 19–22.
https://journals.an1mage.net/index.php/ajsk/article/view/73
59
Universitas Indonesia
60
Keller, K. L. (2012). Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand
Equity. Pearson. https://books.google.co.id/books?id=UcKJMAEACAAJ
Kim, Y. (2021). #KpopTwitter achieves new record of 6.7 billion Tweets globally in 2020.
Twitter Blog.
https://blog.twitter.com/en_us/topics/insights/2021/kpoptwitter-%0Aachieves-new-
record-of-6-billion-tweets-globally-in-2020%0A
Kotler, P., Kartajaya, H., & Setiawan, I. (2016). Marketing 4.0: Moving from Traditional to
Digital. Wiley. https://books.google.co.id/books?id=8_8JvgAACAAJ
Kotler, P., Kotler, P. T., Armstrong, G., & Opresnik, M. O. (2017). Principles of marketing.
Pearson. https://books.google.co.id/books?id=W29mswEACAAJ
Liputan6. (2021). Special Content: Fenomena Korean Wave, Demam yang Belum Akan Reda.
Liputan6. https://www.liputan6.com/news/read/4552209/special-content-fenomena-
korean-wave-demam-yang-belum-akan-reda
Philip, K., Veronica, W., John, S., & Gary, A. (2005). Principles of Marketing (4th European
edition). Harlow: Pearson Education.
Pusparisa, Y. (2020). Durasi Menonton Drama Korea Meningkat saat Pandemi Covid-19.
Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/11/30/durasi-menonton-
drama-korea-meningkat-saat-pandemi-covid-19
Sangmin, C. (2021). Netflix hit show “Squid Game” spurs interest in learning Korean. Reuters
Institute Fellowship Paper. https://www.reuters.com/lifestyle/netflix-hit-show-squid-
game-spurs-interest-learning-korean-2021-10-11/
Seo, J. H., & Kim, B. (2020). The “Hallyu” phenomenon: Utilizing tourism destination as
product placement in K-POP culture. Tourism Economics, 26(4), 719–728.
https://doi.org/10.1177/1354816619837111
Skinner, K., Hanning, R. M., Sutherland, C., Edwards-Wheesk, R., & Tsuji, L. J. S. (2012). Using
a SWOT analysis to inform healthy eating and physical activity strategies for a remote
First Nations community in Canada. American Journal of Health Promotion, 26(6),
e159–e170.
61
LAMPIRAN
Lampiran 1
Wawancara dengan pemilik EduHakyo
Pemilik EduHakyo
Tanggal : 27 Agustus 2021
Tempat : Melalui Zoom
Seperti apa latar belakangnya EduHakyo dan juga internal perusahaanya saat ini?
Kalo adanya itu dari bulan februari, 2019 kalo ga salah ya? oh baru mulai setahun ini, bulan
februari tanggal 4, 2021, Belum setahun. Kalo untuk pekerjanya sekarang itu ada 9 orang.
Kalo untuk pengajarnya ada 5 orang, itu sudah termasuk 9 orang yang tadi. Sekarang juga
ada kantornya gitu dan sekarang yang datang ke kantor itu 5 orang, selebihnya itu kerja wfh
dirumah gitu. Untuk kelas bahasa koreanya Full online karena kan basednya emang online
class. Untuk Target marketnya sebenarnya nanti ada datanya gitu.
Dan Eduhakyo ini juga terasa kayak belajar beneran, udah kayak sekolah karena ada
KKmnya, report cardnya, raportnya, bukunya gitu. Tapi itu juga tetep komunikasikan dan
perhatikan ke mereka karena kalau kita lihat di tempat lain juga gak jauh beda. Tinggal
gimana pemahaman Edu Hakyo di mata orang yang belum pernah merasakan disini, tapi kalo
kebanyakan dari mereka merasa puas dengan service kami gitu.
korea. Sebenarnya yang dikerjain sama Edu Hakyo ini, kita punya banyak kerjasama dengan
instansi lain buat ngebuat buku guidance gitu tentang traveling korea itu kan satu info
sebenarnya kita bersinergi sama Edu Hakyo. Contohnya kemarin kita mengundang orang
KTO jadi narasumber, ternyata dia ngasih semacam giveaway buku korea, buku travel korea
segala macem. Itu jadi kayak bagian dari campaign mereka untuk menyebarkan budaya
korea. untuk komunitas atau korea corner gitu, kita lebih fokus ngembangin di daerah-daerah
kecil atau desa karena kita anggap mereka lebih antusias daripada orang yang punya akses
internet lebih luas, kayak di kota-kota. Kita juga mesti liat juga daerah mana yang anak
mudanya emang ingin belajar, jangan sampai kita pilih juga daerah yang bahkan
pengetahuannya belum maju. Misalnya kita buat komunitas di suatu daerah gitu ya, itu
potensinya bagus banget buat kita, karena kita liat bahkan kursus korea lain cuma ada kayak
komunitas di pulau jawa aja. Jadi emang bagus banget kalo misalnya kita bisa ngembangin
Edu Hakyo ini di daerah-daerah kecil atau mungkin pulau jawa.
Apa alasan yang membuat EduHakyo diawal tidak menggunakan social media ads?
Ads yang dulu kita gunakan di nilai kurang efektif karena dilakukan sebelum endorsment,
tapi untuk bulan ini tetap kita akan rencanakan menggunakan ads setelah ada basic follower
hasil endorsment.
Dengan 9 karyawan, apakah SDM tersebut bagi Eduhakyo termasuk kurang atau
sudah pas ya tantee?
Untuk 9 karyawan internal sudah cukup, isinya ada aku dan suami, 4 karyawan dan 3
pengajar freelance. tapi kalau untuk tutor kurang, kita juga lagi mencari lagi untuk tutor
tambahan.
Lampiran 2
Wawancara dengan Admin dan Operasional EduHakyo
kurang lebih sekarang 50. Oh, 50 lebih. Tapi, nanti masih ada yang bakalan launching lagi
muridnya untuk kelas berikutnya, jadi masih ada yang lagi nunggu gitu.
Untuk di kelas topik itu banyak ya kayak fun learningnya, apalagi untuk intermediate.
Bahasanya udah bukan bahasa sehari-hari gitu. Jadi kita belajar untuk bahasa formal dan
polite gitu dan kita jadiin fun aja biar lebih gampang nangkep aja. Kalo untuk kelas Hangeul
sampai kelas basic, kita kan pake kurikulum korea ya, untuk standar kelas basic itu ada 8
level. Dari kelas hangeul sampai level ke 5 itu rencananya kayak mau fun learning lewat
nonton drama, dengerin lagu . jadi belajar bareng buat translatein dari sana. Kita juga ngadain
quiz-quiz gitu buat ngelatih vocab mereka segala macem. jadi biar lebih fun kita pake quiz,
translatein drama, lagu.
Sampai saat ini strategi promosi apa yang digunakan? waktu itu objektifnya
apa? bagaimana tanggapannya? bagaimana hasilnya?
Kalau objektif pengen dua duanya sih, kita gak mau terlalu hardselling juga, kita rencananya
ngasih cuplikan tentang kelasnya. Jadi orang yang belum nyicipin kelas eduhakyo tuh udah
tau. Oh keadaan kelasnya kayak gini. Karena kan mereka gak liat fisiknya. Kalau kita jualan
buku dia bisa lihat.. oh kayak gini. gimana caranya mereka tuh tau.Paling kita bakal banyakin
bakal banyakin free class. Oh keseruannya gimana, materinya gimana? sesuain kurikulum
korea atau enggak? terus paling lewat ig, twitter, terus promosi lewat story. Jadi paling
cuplikan kelas, materi untuk mereka tau materi yang diajarin, dan lainnya.
kendalanya itu, misalnya kita kadang udah ngelakuin sesuatu, tapi kayak apa sih yang salah
dari marketing kita. Kita juga masih research apa kekurangan dari marketing kita. Paling
sejauh ini, promosinya harus dibanyakan. Kita juga mikir jangan terlalu hard selling.
kayaknya males untuk promosi promosi kelas jadi males ngeliatnya jadi ilfeel duluan.
mungkin kalo dia itu ada tiga kursus jadi satu. kalau bahasa korea itu jadi gak keliatan.
Lampiran 3
Wawancara dengan Murid EduHakyo
Narasumber V
Tanggal : 19 Oktober 2021
Tempat : Melalui Zoom
Usia : 18 Tahun
Keterangan : Murid EduHakyo untuk kelas TOPIK II (Sampai saat ini)
Apa yang membuatmu tertarik untuk mengikuti kursus bahasa korea? (kenapa harus
kursus?)
Kalau menurutmu belajar itu kurang suka kalau belajar sendiri. kalau sendiri gak ada
interaksi, gak bisa nanya saran dan dapetin masukan. menurut ku perkembangannya bakal
lebih lama dan ga secepat kalau ambil kursus. kalau tahun lalu, aku les korea 3 bulan trus
berhenti. Terus aku masuk ke eduhakyo ini, karena kan kalo yang topik ini kan sulit, jadi aku
gabisa belajar sendiri dan akhirnya masuk ke Edu Hakyo. Lebih suka juga belajar kalo ada
gurunya langsung. Dulunya pernah di korea sages Korean.
Saat mempelajari bahasa korea, keuntungan secara rasional apa yang kamu dapatkan?
perasaan apa yang kamu rasakan?
Kalo sekarang kan ada banyak pertukaran pelajar korea dan indonesia, dan sekarang kalo
bisa dapet pertukaran pelajar ke korea itu bener-bener bermanfaat banget dan peluang untuk
suksesnya itu besar. Terus kalo buat aku, belajar bahasa korea penting banget karena kan
nanti aku pengen misalnya kerja di perusahaan korea, atau aku nanti mau bisnis ekspor-impor
ke korea contohnya. Jadi aku saat belajar bahasa korea juga mikir manfaatnya untuk jangka
panjang. Kalau untuk perasaannya saat belajar bahasa korea, itu sebenernya udah jadi hobi
aku sih, aku enggak anggep sebagai beban untuk belajar bahasa korea, malahan seru gitu
menurut aku. Terus kalo udah bisa itu kayak dapet reward untuk diri sendiri, kalo misalnya
lagi live korea gitu atau drama, kalo kita ngerti itu seneng banget.
Mungkin kalo kesulitan, aku kesulitan di speaking sama writing. Kalo listening kan aku dari
kecil udah terbiasa nonton drama korea, jadi ga terlalu susah. Kalo speaking kan agak susah
karena kita di indonesia dan aku juga ga punya banyak koneksi atau temen yang bisa aku ajak
ngomong bahasa korea.
Menurut kamu, kapan waktu/situasi/tempat yang cocok untuk kursus bahasa korea?
(kenapa kamu milih kursus sekarang?)
Pertama, kalau belajar bahasa itu lebih disarankan di early age. Karena aku punya waktu
lebih di masa muda, kenapa aku gak nambah skill dan belajar sekarang. Terus juga karena
waktu yang agak mendesak karena harus daftar beasiswa harus TOPIK level 4. Jadi itu alasan
aku kenapa aku les bahasa korea disini.
Setelah mengikuti kursus di satu tempat, apakah kamu akan tetap di tempat tersebut
atau mencari tempat kursus yang lainnya? apa alasan mu?
Kalo itu aku lebih suka pindah-pindah tempat les, sekaligus nambah koneksi. Terus kelas
topik ini tuh terbatas. terus gak semua punya metode pembelajaran yang sama. Jadi aku
pindah-pindah tempat les buat nyari tau juga kira kira metode yang mana yang lebih cocok
buat aku.
Apakah promosi (diskon, giveaway, paket bundling) akan menaikan interest kamu
untuk mengikut kursus bahasa korea di institusi tersebut?
Mungkin Diskon sih, apalagi kalo lewat event atau pameran. Kalo event atau pameran aku
liat biasanya lewat instagram ads.Terus kalo Sages itu tau dari event. Eventnya kayak talk
show, pameran ada beberapa hari, ada webinar juga kayak misalnya introduction untuk
Hangeul, kayak ada narasumber juga yang cerita tentang beasiswa di korea. Jadi ada
acaranya,kayak schoolarship, ada belajar juga.
Biasanya bagaimana sih journey kamu dari belum mengenai brand hingga mendaftar
pada kursus bahasa korea?
Kebetulan eduhakyo sama sages keduanya liat lewat instagram ads. terus aku juga lliat
testimoni udah oke, terus pas liat ternyata kelasnya beragam, Habis itu aku mulai kontak wa
adminnya, nanya-nanya. Akhirnya baru daftar.
69
Apakah kamu mengingat jenis kelas dan fasilitas yang ditawarkan oleh Eduhakyo?
Ada native. Yang menurut ku bakal unggul itu ada native dan nativenya bisa bahasa inggris.
Apa yang membuat mu tertarik hingga bergabung pada kelas Eduhakyo? Apakah
hanya karena produk yang ditawarkan atau terdapat atraksi lainnya?
Kalau dari segi design menarik, soalnya mereka pake warna eye catching sama terang. trus
kontennya lumayan menarik. terus dia juga bisa membangun interaksi sama follower
instagramnya, misalnya ngadain quiz, ngadain livenya chuseok, trus ada contoh contoh soal
juga.
(jika pernah ditempat lain) Apa perbedaan yang kamu rasakan saat belajar dengan
Eduhakyo dan tempat lainnya?
Mungkin kalo sama Taeyang Kulture, mereka ada tempat sendiri buat les. Design sama
konten mereka menarik banget. Dari segi jasa Taeyang Kulture, kurang lebih dia hampir
sama kayak eduhakyo, cuma salah satunya kalo eduhakyo ada nativenya. Kalo Eduhakyo
sama taeyang culture menurut ku Si taeyang culture bisa lebih dekat sama khalayak, soalnya
mereka designnya menarik banget, marketingnya bagus, mereka juga ngasih free trial class.
mereka juga ada tempat lesnya, menurut aku keliatan nyaman banget kelasnya. Konten
mereka juga lebih menarik dan relate sama remaja-remaja gitu.
Ceritakan pengalaman kamu yang paling berkesan yang berkaitan dengan Eduhakyo
Dari chat sama minkyo sih. First impression aku sama Eduhakyo itu sangat friendly dan itu
emang sesuai dan bener gitu. Informasinya juga disampaikan dengan lengkap sama
minkyonya.
Saat kamu membeli, apakah ada bagian (info/atau apa) yang membantu kamu untuk
memutuskan mendaftarkan diri di Eduhakyo?
Aku awalnya tertarik pas liat ada trial topik. Terus aku liat infonya juga udah disediain, terus
bisa nanya ke minkyonya juga.
Untuk kursus bahasa korea, platform apa yang kamu gunakan untuk berinteraksi dan
bertransaksi (mendaftar kelas)? dimana kamu bertanya jika ingin mendaftar?
Kalo di Eduhakyo lewat chat wa.
Narasumber R
Tanggal : 29 Oktober 2021
Tempat : Melalui Zoom
Usia : 22 Tahun
Keterangan : Murid EduHakyo untuk kelas Hangeul hingga Basic 2 (Sudah selesai)
bahasa asing dari situ. Alasan aku belajar bahasa korea ini pertama kali kayaknya tuh sekitar
6 bulan, deh, 6 bulan belakangan ini, setahun, kurang lebih 6 bulan lebih, gitu. Nah, aku
fokusin itu karena aku pengen ngelanjutin pendidikan di korea selatan, gitu. Karena itu,
awalnya tuh aku udah belajar otodidak, maksudnya udah beli buku sendiri, sampe akhirnya
aku pikir, kayaknya aku perlu tutor yang emang profesional untuk ngajarin biar lebih cepat
pahamnya, gitu. Nah, selain aku pengen lanjutin kuliah ke korea selatan inysaallah untuk
S2nya, Aku emang suka sama budaya korea, gitu. Terus aku juga suka banget sama
dramanya.
Apa yang membuatmu tertarik untuk mengikuti kursus bahasa korea? (kenapa harus
kursus?)
Biar lebih cepet, selain itu kan aku butuh sertifikasi bahasa. Jadi, ya udah aku ngambil
lembaga yang resmi, gitu. Sertifikasi bahasa itu kayak mau ngejar TOPIK, gitu.
banget, gitu. Jadi, aku menghindari metode belajar yang monoton, terus juga yang mungkin
lembaganya itu gak terbuka atau gak fast respon untuk ditanya-tanya, gitu.
Saat mempelajari bahasa korea, keuntungan secara rasional apa yang kamu dapatkan?
perasaan apa yang kamu rasakan?
Pertama sekali mungkin yang paling deket, itu kalo nonton drama itu gak sebingung di awal
gitu, ya. kalaupun misalnya dramanya lebih awal muncul, terus subtitlenya belum ada, masih
okelah untuk ditonton, paling enggak kita ngertilah dalam satu kalimat itu beberapa katanya
ngerti, maksudnya gak tergantung sama subtitle lagi. Terus juga yang kedua, karena kan aku
suka kayak drama, film, atau musik, jadi sekarang tuh baca lirik lagu udah tau,
pengucapannya gini, gitu. Maksudnya gaperlu dengerin yang nyanyi, udah tau gimana cara
baca liriknya, gitu. Dan aku mau ngelanjutan studi juga keluar. Dari sisi emosional, aku
ngeliat orang belajar bahasa asing terutama yang bukan alfabet. Orang tuh ngeliat tuh kayak
“kok dia bisa ya.” Tapi setelah dipelajari bangga ya, “wah aku juga bisa kayak dia.” Ternyata
gak semenyeramkan waktu kita belum ngerti apa-apa. Terus juga aku belajar bahasa itu so far
gak ada ngerasa terbebani atau gimana gitu. Karena aku memang nikmati aja prosesnya. Kalo
merasa terbebani tuh gak ada. Ya, walaupun pastilah ya ada puyeng-puyengnya, hehe. Tapi
kalo di eduhakyo, kalo gak ada kelas tuh pengen ada kelas gitu rasanya hehehe.
Saat mempelajari bahasa korea di ruang kursus, keuntungan secara rasional apa yang
kamu dapatkan? perasaan apa yang kamu rasakan?
Punya tutor yang bisa ditanya-tanyain tuh enak. Lebih cepat mempelajarinya juga kalau kita
dibimbinng. Terus juga ngerasa kalau pembelajarannya lebih jadi lebih terarah.
Menurut kamu, kapan waktu/situasi/tempat yang cocok untuk kursus bahasa korea?
(kenapa kamu milih kursus sekarang?)
Kalau menurut aku, setiap orang tuh beda-beda ya dari mungkin cara belajarnya. kalo kita
ngambil kursus juga nyediain uang, jadi itu juga jd pertimbangan. Kalau aku sendiri, saat kita
punya target yang harus dicapai, begitu aku nonton atau lg pelajari bahasa itu secara umum,
dan aku ngerasa tertarik, aku mulai untuk seriusin dan ambil kursus. Kalau orang lain mulai
dari otodidak kali ya, tapi kalo aku belajar itu harus terstruktur.
Setelah mengikuti kursus di satu tempat, apakah kamu akan tetap di tempat tersebut
atau mencari tempat kursus yang lainnya? apa alasan mu?
Biasanya aku sebelum kursus, membandingkan beberapa lembaga dulu sih. kayak dari review
orang dan ngeliat berapa krediblenya tempat itu. kalo aku pribadi, misalnya aku udah nyaman
dan udah cocok sama tutor dan metodenya. biasanya aku tetep di satu kursus. soalnya, kalau
misalnya pindah lembaga, kan nanti metodenya beda, nah jadi jadi bingung. kalo metodenya
beda beda jadi bingung kitanya. kalau sama kan enaknya itu, mereka juga tau perkembangan
kita.
Apakah promosi (diskon, giveaway, paket bundling) akan menaikan interest kamu
untuk mengikut kursus bahasa korea di institusi tersebut?
73
Suka, apalagi kalau kursus bahasa asing kayak gini biayanya gak murah. Biasanya yg paling
aku suka itu antara diskon atau paket bundling.
Biasanya bagaimana sih journey kamu dari belum mengenai brand hingga mendaftar
pada kursus bahasa korea?
Eduhakyo ini pertama kali, di introduction hangeul aku ambil kelasnya. Awal aku tau
Eduhakyo dari endorse salah satu selebgram, yaitu Bianca Kartika. Terus aku waktu itu lagi
cari tempat les juga. Terus kak Bianca paid promotein di storynya. Terus aku liat profilenya,
ngeliat review, dan juga step belajar mereka. Terus kan ada juga kontennya, kontennya
menarik sih jadi aku coba untuk kontak adminnya. setelah baca review, kayaknya bagus, jadi
aku coba disitu. Waktu itu belum ada pembukaan, jadi pas itu aku juga sambil aku nyari yang
lain. waktu pertama kali masuk kelas, tutornya enak di kelas pertama. Terus tutornya baik
gitu dan menyenangkan.
Apakah kamu mengingat jenis kelas dan fasilitas yang ditawarkan oleh Eduhakyo dan
kelebihannya?
kelasnya ada tiga, ada yang regular, intensif ,sama private untuk jenisnya. kalo regular itu
karena tertarik dan gak yang seburu-buru itu. Waktu itu, aku ambil yang intensif. Kalo
fasilitasnya, mereka kasih buku hardcopy sejong. Terus ada sertifikatnya juga, bisa tanya
kapanpun juga sama tutornya, trus ada recording classnya, terus ada tugas-tugas yang dikasih
ke siswanya dari setiap pertemuan. Buku hardcopy itu jadi kelebihan menurut aku. Karena
aku gak suka belajar dari soft file. Terus aku juga tipikal orang yang butuh catatan, Emang
harus ada yang aku buka lagi dan nyoret-nyoret. Aku waktu itu udah tau dia pake kurikulum
korea dan emang itu jadi alasan aku untuk daftar di Eduhakyo. Waktu itu juga dikasih tau
kelebihannya pas aku nanya ke admin. Terus dia juga report sertifikat. Sebelum masuk
eduhakyo, aku udah nanya dan waktu itu emang udah tau. itu alasan aku masuk. Dan itu
dapetnya perlevel bukan kayak sampe selesai keseluruhan. Menurut aku itu sangat membantu
walaupun nanti yang dipake itu sertifikat topik ya kalau mau s2, Tapi menurut aku itu
penting, jadi kita bisa belajar dan bisa jadi evaluasi buat kita. Waktu itu taunya dari adminnya
sih dan ternyata reportnya juga niat dan bagus. Aku gak nyangka bakal di kasih rapornya
sebagus itu
Ceritakan pengalaman kamu yang paling berkesan yang berkaitan dengan Eduhakyo
74
Aku suka banget sama tutornya karena emang setiap pembelajaran satu level itu gak berasa
kayak cepet aja gitu. Tiba-tiba udah selesai. Sampai saat ini aku belum pernah kecewa.
Pengambilan nilainya juga ada yang dari game. Jauh lebih fun. Terus juga tutornya mereka
tuh cara ngajarinnya adalah membahas hal-hal yang interestnya kita, Misalnya drama. Waktu
itu classmate aku suka kpop, terus belajar bahasa dari drama dan kpop. Jadi, tutornya itu tau
tentang apa yang muridnya suka. Terus dikelas suka sharing-sharing juga. Terus, tutornya
juga suka ngerekomendasiin korea sampe ngomongin gosip gitu, bener-bener udah ngerasa
jadi temen. Setiap level tutornya ganti, tapi gak ada gap, semuanya gampang deket. Terus dia
juga ada di grup, dibilang jangan sungkan, mau ngomongin yang lain itu juga boleh, kayak
baik gitu deh tutor dan adminnya. Aku ngerasa mereka tuh buka kelas tuh bukan kayak
yaudah yang penting orang-orang ini menuhin kelas, tapi aku ngerasa kayak emang
dibimbing gitu sih.
Untuk kursus bahasa korea, platform apa yang kamu gunakan untuk berinteraksi dan
bertransaksi (mendaftar kelas)? dimana kamu bertanya jika ingin mendaftar?
aku langsung kontak ke WA nya sih
Selain Eduhakyo, apa kursus bahasa korea lain yang kamu tahu?
Kalo gasalah aku sempet nanya di KCC, Kogo studio, Sages Korean, terus juga dari korean
language namanya kalo gasalah, terus dari korean course, kayaknya itu aja sih.
Apasih yang melekat dari brand yang tadi kamu sebutkan dan apa perbedaan brand
tersebut dengan Eduhakyo?
So far yang jadi pertimbangan aku, pertama dari buku, sertifikat, terus report. Gak semua
brand itu gak semuanya pake sertifikat sama report. Kalo report yang aku liat cuma
Eduhakyo ini yang punya. Yang kedua, dari jumlah peserta kelasnya, kan ada satu kelas yang
pesertanya banyak, aku gak milih itu karena takutnya gak fokus, gitu. Takutnya juga tutornya
gak bisa merhatiin pesertanya satu-satu juga, Apalagi online class. Terus Pertimbangan
lainnya juga dari metode sama kurikulum, gitu.
kan. Terus kita bisa baca-baca juga, apalagi dia nyertain profile lengkapnya, jadi menurut aku
membantu banget sih, kita gausah nanya-nanya lagi, gitu. Aku juga lebih suka baca-baca di
webnya aja juga daripada nanya atau kontak ke adminnya.
Lampiran 4
Wawancara dengan Khalayak Target
Narasumber A
Tanggal : 21 Oktober 2021
Tempat : Direct Message Instagram
Usia : 18 Tahun
Keterangan : Setelah mengisi kuesioner, penulis mewawancarainya untuk menanyakan
pengalaman mengikuti free trial EduHakyo. Namun, ia memutuskan untuk menggunakan jasa
kursus lainnya.
Waktu itu akhirnya pindah ke Taeyang Kulture diajak sama siapa dan apa yang
membuat kakak akhirnya setuju untuk menggunakan jasa Taeyang Kulture?
Jadi kan aku waktu itu ikut free trialnya EduHakyo ini. Itu udah lama banget sih. Pas udah
akhir akhir temen aku ngajakin di Taeyang. Trus aku ngerasa di trialnya EduHakyo kayak
kurang aja sih benefitnya. Trus pengajarannya kurang menurut ku. Trus apa yang bikin aku
tertarik sama Taeyang itu soalnya aku ngeliatnya harganya worth it. Jauh banget sama
pricelistnya EduHakyo. Dan juga walaupun kapastias kelasnya lebih banyak, cuman ini sih..
yaa itu.. itu cuma 300rb per levelnya di Taeyang. Yang regular. Sedangkan di EduHakyo
sampe satu jutaan. Trus waktu itu aku ngeliatnya agak ngebosenin aja. Trus aku nekat nyoba
di Taeyang Kulture dan akhirnya aku masuk aja kesana.
Dari segi benefit, waktu itu kurang keliatan yang kak? Bagaimana proses mencari
informasi terkait Taeyang Kulture ini?
Nah, mungkin ini juga kali ya yang peling percaya sama Taeyang Kulture. Karena rata rata
influencer KPOP pada lesnya di Taeyang Kulture. Trus dari segi informasi, kontennya lebih
oke. Trus lebih menarik. Kalau misalkan EduHakyo, kalau di DM balesnya lama. Sedangkan
Taeyang fast respon banget. Apa mungkin EduHakyo juga baru ya? Waktu itu Taunya dari
Kak Bianca, waktu itu aku liat livenya pas ngumumngin livenya. Kalau Taeyang udah tau
dari lama dan udah niat les disitu.
76
Ohiya kak, Taeyang kulturekan mempunya website ya, apakah hal tersebut
memengaruhi kakak sampai akhirnya memilih Taeyang?
Hmm. Kalau itu tergantung sih ya. Tergantung pribadi orang orang. Kalau aku liat IG sih,
trus juga ngeklik link yang di bio dan langsung nanya ke WA. Kalau web aku jarang buka.
Narasumber S
Tanggal : 22 Oktober 2021
Tempat : Meeting Google Meet
Usia : 21 Tahun
Keterangan : Setelah mengisi kuesioner, penulis mewawancarainya untuk menanyakan
pengalaman mengikuti free trial EduHakyo. Namun, ia memutuskan untuk tidak mendaftar.
Apa yang membuat kamu akhirnya tidak menggunakan Jasa EduHakyo setelah
melakukan free trial?
soalnya, lebih kayak bingung. pertama dihubungi via wa. Waktu itu gue masuk ke kelas yang
TOPIK kan. Trus dikasih link gitu buat join zoomnya. setelah kelas pertama, gue malah
dikabarin kalau minggu depannya itu adalah kelas Hangeul. Trus gue mikir kayak, ngapain
gue abis TOPIK trus Hangeul karena gue udah bisa kalo Hangeul. Trus waktu sebelum topik
itu waktu itu gue kan daftar, trus dikasih link untuk join. Pas udah selesai, gue agak bingung
gitu sih harus gimana dan bingung juga kayak buat daftar dan lainnya. Mungkin harusnya
nanya ke admin kali ya, tapi waktu itu gue juga kayak lupa gitu deh hehee..
Tapi udah tau belum kalau sebenarnya di EduHakyo ada kelas TOPIK I dan II?
Apakah kamu mengetahui jika EduHakyo memiliki tutor native, buku dan korean
university preparation?
Ooiya?? demi apa? itu gue malah baru tau. Demiapa? yah sayang banget waktu itu gue gak
tau.. Kayaknya kurang jelas sih kemarin penjelasan kelas dan jasanya. Padahal menurut gue
gurunya pengajarnya tuh enak dan kelasnya juga lumayan.Eh tutor native juga baru tau
wkwkwk. Dapet buku dan preparation itu juga baru tau juga sih guee hehe..
Ada gak sih hal yang kamu sebenarnya butuhkan, tapi EduHakyo tidak memiliki hal
tersebut?
Apa ya yang mereka gak punya?? bingung juga sih hehee.. Kalo menurut gue kemaren tuh
dikasih informasinya kurang mengarahkan.
Apakah kamu pernah les di tempat lainnya? Jika pernah, kenapa lebih milih tempat
tersebut?
pernah ikut kelas korea dari velari PPI. Nah itu emang diawal diinfoin kalo kelasnya
berlangsung selama sebulan seminggu sekali. Selama sebulan lo bakal ikutin kelasnya. Tapi
EduHakyo ngasih taunya sepotong potong, menurut gue yaa... Apa mungkin karena free trial
kali ya? Kalo di velari PPI itugue bayar sih 100rb. Waktu itu pernah juga di FISIP. tapi itu
juga cuma 3-4 kali dan terrnyata itu bukan kelas bahasa, tapi pengenalan teknologi korea.
Tapi yaa.. waktu itu dia bilangnya kayak pengenalan bahasa korea hehee.
Influencer, yang sering itu amelia tantono, trus bianca kartika, trus bora ssaem sih. itu sih
yang ngajarin bahasa korea.
Narasumber D
Tanggal : 11 November 2021
Tempat : Line Call
Usia : 21 Tahun
Keterangan : Sangat berminat untuk mempelajari Bahasa Korea
Menurut gue tuh Korea Selatan lagi mengglobal banget. Semua orang tau korea apalagi kan
karena BTS kan. Menurut gue, kalo gue bisa belajar bahasa korea, mungkin akan banyak
bisnis korea di Indonesia dari berbagai industri bisa jadi peluang juga buat gue. Kayak dia
bisa jadi nextnya mandarin gituu.
terkenal, trus sekarang penilaian topik sekarang trs udah blak blakan kalau topik itu nilai
plus.
Lampiran 5
Hasil survey Online Melalui Google Form
81
82
83
84
85
86
87