Anda di halaman 1dari 104

UNIVERSITAS INDONESIA

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN DIGITAL PADA


KURSUS BAHASA KOREA EDUHAKYO

TUGAS KARYA AKHIR

Zahra Arviani Hadian


1806221902

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM SARJANA ILMU KOMUNIKASI
DEPOK
2021
UNIVERSITAS INDONESIA

PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN DIGITAL PADA


KURSUS BAHASA KOREA EDUHAKYO

TUGAS KARYA AKHIR


Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Sosial

Oleh:
Zahra Arviani Hadian
1806221902
0818800448 - zahra.arviani@ui.ac.id

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM SARJANA ILMU KOMUNIKASI
DEPOK
2021
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tugas Karya Akhir ini adalah hasil karya sendiri,


dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan benar.

Nama : Zahra Arviani Hadian


NPM : 1806221902
Tanggal : 2 Desember 2021
Tanda Tangan :

I
KATA PENGANTAR

Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan ramat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan Tugas
Karya Akhir (TKA) ini. Tidak terasa, penulis sudah mendapatkan berbagai pembelajaran dan
kenangan bahagia selama menempuh studi di Ilmu Komunikasi hingga akhirnya selesai
menulis Tugas Karya Akhir.
Tugas Karya Akhir ini merupakan tahapan terakhir sekaligus syarat untuk
menyelesaikan masa studi di program S1 Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Tujuan
penulis dalam pembuatan Tugas Karya Akhir tidak hanya untuk persyaratan lulus semata, tetapi
juga bentuk pertanggungjawaban penulis dalam mengimplementasikan ilmu-ilmu yang
didapatkan. Diharapkan Tugas Karya Akhir ini dapat membantu EduHakyo, sebagai merek
yang terlibat, untuk mengembangkan usahanya. Serta, menjadi inspirasi bagi masyarakat luas
yang membaca.
Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari perbagaikan pihak, tugas ini
tidak akan selesai dengan baik. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Mama, Papa, Andra, dan Zyan. Terima kasih banyak atas segala dukungan,
kepercayaan, dan doa yang diberikan. Terima kasih karena selalu ada, dan setia
menghibur penulis saat merasa lelah dalam proses pengejaraan Tugas Karya Akhir.
Semoga kita sehat dan selalu bahagia, ya! Aamiin.
2. Mbak Reny Yuliati, S.Ikom, M.Si. selaku pembimbing dalam pengerjaan Tugas Karya
Akhir. Terima Mbak Reny atas bimbingannya dan waktu yang diberikan. Sukses selalu
dan semoga hal baik selalu berdatangan kedepannya untuk Mbak Reny.
3. Tante Maya dan Tim EduHakyo yang telah mengizinkan penulis untuk mengangkat
brand sebagai topik utama dalam Tugas Karya Akhir ini. Terima kasih banyak tante
dan Minkyo EduHakyo yang selalu menjawab pertanyaan dari penulis. Semoga sukses
selalu!
4. Dosen-dosen dari Ilmu Komunikasi UI. Terima kasih banyak atas segala ilmu dan
bimbingan yang diberikan beserta pengalaman menyenangkan selama saya berkuliah
di Ilmu Komunikasi. Semoga Mbak dan Mas selalu sehat dan sukses!
5. Teman-teman “Bimbel Cabang UI” yaitu Andini, Zura, Dinda, Venna, Maudey, Icha,
Aci, Kezia, Quisha, Sheila, dan Risma. Terima kasih banyak atas dukungannya, canda
tawa, dan semua kenangannya selama masa perkuliahan ini. Karena keambisan kalian
semua, penulis menjadi tertekan sekaligus bersemangat untuk menyelesaikan Tugas
Karya Akhir ini. Terima kasih banyak teman-teman!

II
6. Teman-teman SMA penulis yaitu teman-teman “Yuhuu”, PO LII, dan juga
Kemasyarakatan yang memberikan dukungan kepada penulis selama masa perkuliahan
ini. Semoga kita bisa berkumpul lagi setelah pandemi!
7. Teman-teman magang Campaign.com di Tim 3 yaitu Anggi, Alief, Riko, Rayhan,
Gendis, Puput, Mas Nandra, dan Mas Wahyu yang selalu memberikan semangat
kepada penulis di setiap sprint untuk menyelesaikan Tugas Karya Akhir beserta tugas
magang lainnya. Semoga kalian diberikan kelancaran dalam urusan kuliah dan
pekerjaan.
Penulis berharap segala dukungan dan kebaikan yang diberikan akan kembali mendatangi
pihak tersebut. Penulis juga berharap semoga segala pembelajaran di Komunikasi UI akan
selalu bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi masyarakat luas. Selain itu, semoga Tugas
Karya Akhir berikut dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.

Depok, Desember 2021

Zahra Arviani Hadian

III
HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Karya Akhir ini diajukan oleh :


Nama : Zahra Arviani Hadian
NPM : 1806221902
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Judul Tugas Karya Akhir : Perencanaan Strategi Pemasaran Digital Pada Kursus
Bahasa Korea EduHakyo

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial pada
Program Studi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Dr. Reny Yuliati, S.Ikom, M.Si. ( )

Penguji : Dr. Donna Asteria, S.Sos., M.Hum ( )

Ketua Sidang : Dr. Indah Santi Pratidina S.Sos., M.Soc.Sci. ( )

Ditetapkan di : Depok
Tanggal : 16 Desember 2021

IV
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah
ini:

Nama : Zahra Arviani Hadian


NPM : 1806221902
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jenis karya : Skripsi/Tesis/Disertasi/ Karya Ilmiah Lainnya*: Tugas Karya Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas


Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty- Free Right) atas
tugas karya akhir saya yang berjudul:
PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN DIGITAL PADA
KURSUS BAHASA KOREA EDUHAKYO

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini
Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 15 Desember 2021

Yang menyatakan

(Zahra Arviani Hadian)

V
RINGKASAN EKSEKUTIF

Profil EduHakyo merupakan institusi yang menyediakan kursus bahasa Korea


Perusahaan secara online dengan metode fun learning. Keutamaan dari EduHakyo
adalah menggunakan kurikulum Korea Selatan beserta buku cetak yang
dikirim langsung dari Korea Selatan. EduHakyo juga menyediakan tutor
lokal dan juga native. Selain itu, EduHakyo juga menyediakan fasilitas
seperti konsultasi mengenai bahasa dan universitas di Korea Selatan,
sertifikat, dan juga rapor. Tersedia pula berbagai kelas pada EduHakyo,
mulai dari kelas Hangeul hingga persiapan TOPIK II.
Analisis 1. Popularitas Korean Wave membuat semakin meningkatkannya
Situasi peminat bahasa Korea di Indonesia
2. Kompetisi diantara brand kursus bahasa Korea di Indonesia cukup
kompetitif terutama pada jasa kursus online, sehingga sulit
membedakan satu jasa dengan yang lainnya
3. EduHakyo adalah brand yang belum satu tahun didirikan. Selain
itu, brand awareness EduHakyo masih terbilang rendah (18,8%)
4. Kurangnya pengetahuan khalayak terhadap fasilitas dan manfaat
yang ditawarkan EduHakyo, sehingga ragu untuk menggunakan
jasa tersebut dikarenakan harganya yang relatif lebih tinggi
dibandingkan kompetitornya
Tujuan 1. Meningkatkan brand awareness EduHakyo sebanyak 20% sehingga
EduHakyo dapat menjangkau calon konsumen baru yang lebih luas
2. Memperkuat positioning EduHakyo dengan meningkatkan
pengetahuan khalayak terhadap fasilitas dan manfaat yang
diberikan EduHakyo.
Khalayak a. Geografis
Target Penduduk Indonesia dengan akses internet yang mudah
b. Demografis
Khalayak usia 17-30 tahun, kategori middle hingga upper class
yang sudah dapat memenuhi kebutuhan utamanya.
c. Psikografis

VI
tekun dalam belajar dan supervised learning needed. Menurut
mereka, harga menggambarkan kualitas produk. Mereka juga
memiliki literasi berbahasa inggris yang baik.
d. Behavioral
Merupakan Korean Enthusiast yang tertarik untuk mempelajari
bahasa Korea lebih dalam. Mereka juga terbuka akan peluang-
peluang yang dapat dicapai dengan bahasa Korea. Mereka juga
aktif di media sosial.
Strategi Berfokus pada pemasaran digital dengan menggunakan framework 5A.
Pemasaran ini menggunakan beberapa strategi yaitu Human Centric
Marketing, Content Marketing, Social Media Advertising, Influencer
Marketing, penggunaan situs web, dan Sales Promotion.
Program Kampanye Together Catch Your Dreams. Menyampaikan pesan bahwa
melalui bahasa Korea, para khalayak dapat membuka peluang yang lebih
besar untuk masa depannya. Oleh karena itu, EduHakyo akan membantu
khalayak bersama-sama untuk meningkatkan kecakapan berbahasa Korea
melalui metode pengajaran yang berkualitas dan fokus pada proses belajar
muridnya.

Kampanye ini meliputi:


• Konten media sosial (Instagram, Twitter, dan Tiktok) yang
dibagi menjadi tiga pilar pesan yaitu (1) Beyond Yourself, (2)
Prepare for The Journey, dan (3) It’s Possible
• EduHakyo event yaitu (1) Find Your Chairmate dan (2)
EduHakyo workshop
• Iklan pada media sosial yang befokus pada Instagram
• Kerjasama bersama influencer pada kegiatan sharing session
dan EduHakyo workshop
• Pembuatan dan perilisan situs web
• Kelas free trial
Jadwal Mei - Oktober 2022
Anggaran Rp17.517.500 untuk 6 bulan

VII
Monitoring Input: Kegiatan dilaksanakan berdasarkan perencanaan dan dipublikasikan
dan Evaluasi tepat waktu
Output: Mengukur indikator output menggunakan instrumen yang sudah
ditetapkan
Outcome: Melakukan pengukuran dampak dan evaluasi menggunakan
instrument yang sudah ditetapkan

VIII
EXECUTIVE SUMMARY

Company EduHakyo is an institution that provides online Korean language courses


Profile with a fun learning method. The strongest point of EduHakyo is to use the
South Korean curriculum along with printed books sent directly from South
Korea. EduHakyo also provides local and native tutors. In addition,
EduHakyo also provides facilities such as consultations on languages and
universities in South Korea, certificates, and report cards. There are also
various classes at EduHakyo, from Hangeul class to TOPIK II preparation.
Situation 1. The popularity of the Korean Wave has increased the number of
Analysis Korean language enthusiasts in Indonesia
2. Competition among Korean language course brands in Indonesia is
quite competitive, especially in online course services, making it
difficult to distinguish one service from another
3. Eduhakyo is a brand that has not even been established for a year.
In addition, EduHakyo's brand awareness is still relatively low by
18.8%
4. Lack of public knowledge of the facilities and benefits offered by
EduHakyo, so they are hesitant to use the service because the price
is relatively higher than its competitors
Objective 1. Increase EduHakyo brand awareness by 20% so that EduHakyo
data reach new potential consumers
2. Strengthening EduHakyo's positioning by increasing public
knowledge of the facilities and benefits provided by EduHakyo.
Target a. Geographic
Audience Indonesian who lives in the area with easy internet access
b. Demographic
Audience aged 17-30 years, middle to upper-class categories who
have been able to fulfill their main needs.
c. Psychography
Diligent in learning and supervised learning needed. They believe
that the price describes the quality of the product. They also have
good English literacy.

IX
d. Behavioral
A Korean Enthusiast who is interested in learning Korean more
deeply. They are also open to opportunities that can be achieved
with Korean. They are also active on social media.

Strategy Focusing on digital marketing using the 5A framework. This marketing


uses several strategies, which are Human Centric Marketing, Content
Marketing, Social Media Advertising, Influencer Marketing, Website
usage, and sales promotion.
Program Together Catch Your Dream campaign is conveying the message that
through Korean, the audience can open up greater opportunities for their
future. Therefore, EduHakyo will help the audience to improve Korean
language skills through quality teaching methods that focus on the learning
process of their students.

This campaign includes:


• Content in social media (Instagram, Twitter, and Tiktok) which is
divided into three message pillars, that is (1) Beyond Yourself, (2)
Prepare for The Journey, and (3) It's Possible
• EduHakyo events, (1) Find Your Chairmate and (2) EduHakyo
Workshop
• Advertisment on social media focusing on Instagram
• Collaboration with influencers in EduHakyo activity which are
sharing sessions and EduHakyo workshops
• Create and release a website
• Free trial class
Scheduling May – October 2022
Budget Rp17.517.500 for 6 months
Monitoring Input: the activity is executed based on the planning and published on time
and Output: Measuring output indicators using predefined instruments
Evaluation Outcome: Measuring the impact and evaluating using predefined
instruments.

X
DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................................... I


KATA PENGANTAR .............................................................................................................. II
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................IV
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................................ V
RINGKASAN EKSEKUTIF ...................................................................................................VI
EXECUTIVE SUMMARY.........................................................................................................IX
DAFTAR ISI .............................................................................................................................XI
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ XIII
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. XIV
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... XV
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 1
1.2 Analisis Internal ...................................................................................................................... 3
1.2.1 Kondisi Perusahaan ......................................................................................................... 3
1.2.2 Jabaran Kondisi Produk .................................................................................................. 4
1.3 Analisis Eksternal ................................................................................................................... 7
1.3.1 Kondisi Persaingan Produk ............................................................................................. 7
1.3.2 Analisis Khalayak Sasaran ............................................................................................ 12
1.4 Analisis SWOT ..................................................................................................................... 16
BAB 2 TUJUAN KOMUNIKASI ......................................................................................... 19
2.1 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 19
2.2 Solusi Masalah ...................................................................................................................... 20
2.3 Tujuan Komunikasi ............................................................................................................... 21
2.4 Strategi Komunikasi.............................................................................................................. 21
BAB 3 STRATEGI PROGRAM PEMASARAN ................................................................ 24
3.1 Kerangka Strategi.................................................................................................................. 24
3.1.1 Pemasaran digital .......................................................................................................... 24
3.1.2 5A framework ............................................................................................................... 24
3.2 Strategi Program ................................................................................................................... 26
3.2.1 Human Centric Marketing ............................................................................................ 26
3.2.2 Content Marketing ........................................................................................................ 27
3.2.3. Social Media Advertising .............................................................................................. 27

XI
3.2.4 Influencer Marketing..................................................................................................... 28
3.2.5 Penggunaan Situs Web.................................................................................................. 28
3.2.6 Sales Promotion ............................................................................................................ 29
3.3 Strategi Pesan ........................................................................................................................ 29
3.3.1 Positioning .................................................................................................................... 29
3.3.2 Big Idea ......................................................................................................................... 30
3.3.3 Tagline .......................................................................................................................... 31
3.4 Strategi Media ....................................................................................................................... 32
3.5 Biaya Anggaran Pemasaran .................................................................................................. 33
BAB 4 EKSEKUSI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM ................................................ 34
4.1 Rute Program ........................................................................................................................ 34
4.2 Deskripsi Kegiatan ................................................................................................................ 35
4.2.1 Human Centric Marketing ............................................................................................ 35
4.2.2 Optimalisasi Media Sosial dengan Content Marketing ................................................. 37
4.2.3 Pemasangan Iklan pada Media Sosial Instagram .......................................................... 48
4.2.4 Influencer Marketing..................................................................................................... 49
4.2.5 Penggunaan Situs Web.................................................................................................. 50
4.2.6 Sales Promotion ............................................................................................................ 52
4.3 Jadwal Eksekusi .................................................................................................................... 53
4.4 Anggaran Dana ..................................................................................................................... 54
BAB 5 MONITORING DAN EVALUASI .......................................................................... 55
5.1 Rencana Monitoring.............................................................................................................. 55
5.2 Rencana Evaluasi .................................................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 59
LAMPIRAN............................................................................................................................ 62

XII
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Logo Eduhakyo ...................................................................................................... 3


Gambar 1.2 Engagement Rate EduHakyo ................................................................................. 6
Gambar 1.3 Instagram yang dimiliki EduHakyo ....................................................................... 6
Gambar 1.4 Twitter dan TikTok yang dimiliki EduHakyo ....................................................... 6
Gambar 1.5 EduHakyo SWOT Matrix ..................................................................................... 18
Gambar 2.1 Dua Komponen Brand Knowledge ...................................................................... 20
Gambar 2.2 The Foote, Cone & Belding (FCB Grid).............................................................. 22
Gambar 2.3 FCB Grid, EduHakyo ........................................................................................... 23
Gambar 3.1 5A Framework oleh Kotler .................................................................................. 25
Gambar 3.2 Temuan yang Digunakan dalam Penyusunan Big Idea ....................................... 30
Gambar 4.1 Rute Program ...................................................................................................... 34
Gambar 4.2 Bentuk Interaksi Melalui Instagram Story ........................................................... 37
Gambar 4.3 Hubungan Antara Setiap Konten ......................................................................... 38
Gambar 4.4 Mock-up EH Kkultip ............................................................................................ 40
Gambar 4.5 Mock-up Sharring Session ................................................................................... 37
Gambar 4.6 Mock-up EH Vocab .............................................................................................. 41
Gambar 4.7 Mock-up EH StudyTips........................................................................................ 41
Gambar 4.8 Mock-up Instagram Filter Games ........................................................................ 42
Gambar 4.9 Mock-up Samhaengsi Challenge .......................................................................... 43
Gambar 4.10 Mock-up Hakyo Radio DJ Challenge ................................................................ 43
Gambar 4.11 Mock-up Get To Know EduHakyo .................................................................... 44
Gambar 4.12 Mock-up Haksaeng Iyagi (Testimoni) ............................................................... 45
Gambar 4.13 Mock-Up “Find Your Chairmate” ...................................................................... 46
Gambar 4.14 Mock-Up “Catch Your Dreams! EduHakyo Workshop” ................................... 47
Gambar 4.15 Mock-up Instagram Ads story ............................................................................ 49
Gambar 4.16 Bagan Informasi Pada Situs Web EduHakyo .................................................... 51
Gambar 4.17 Mock-up Situs Web ............................................................................................ 51
Gambar 4.18 Mock-up Free Trial ............................................................................................ 53

XIII
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Wawancara dengan Murid EduHakyo ........................................................... 15


Tabel 4.1 Pengelolan Kampanye ............................................................................................. 35
Tabel 4.2 Persona EduHaky (Minkyo) .................................................................................... 36
Tabel 4.3 Penyebaran Konten Pada Media Sosial ................................................................... 48
Tabel 4.4 Deskripsi Influencer ................................................................................................. 50
Tabel 4.5 Jadwal Eksekusi ....................................................................................................... 53
Tabel 4.6 Anggaran Dana ........................................................................................................ 54
Tabel 5.1 Rencana Monitoring dan Outpout............................................................................ 55
Tabel 5.2 Rencana Evaluasi Hasil Outcome ............................................................................ 57
Tabel 5.3 Rencana Evaluasi Wawancara ................................................................................ 58

XIV
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Wawancara dengan Pemilik EduHakyo ............................................................... 62


Lampiran 2 Wawancara dengan Admin dan Operasional EduHakyo ..................................... 64
Lampiran 3 Wawancara dengan Murid EduHakyo ................................................................. 67
Lampiran 4 Wawancara dengan Khalayak Target ................................................................... 75
Lampiran 5 Hasil Survei Online melalui Google Form ........................................................... 80

XV
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semenjak kemunculan internet dan kemudahan dalam mendapatkan informasi,
popularitas budaya Korea Selatan ikut meningkat pesat hingga memasuki pasar global.
Persebaran budaya populer Korea Selatan dijuluki dengan istilah Korean Wave atau
Hallyu (Bae et al., 2017). Pada awalnya, popularitas budaya Korea Selatan hanya
dirasakan di China dan Taiwan pada tahun 1990 (Hana, 2017). Budaya populer Korea
Selatan lambat-laun menyebar ke Asia, hingga pada tahun 2012 akhirnya memasuki
pasar global yang ditandai dengan lagu Gangnam Style oleh PSY (Liputan6, 2021).
Tidak hanya melalui musik, atau yang biasa dikenal dengan K-Pop, produk budaya
populer Korea Selatan yang tersebar di seluruh dunia juga meliputi drama, film, kuliner,
gaya berpakaian, produk kecantikan, dan lainnya (Seo & Kim, 2020).
Meningkatnya popularitas budaya populer Korea Selatan dapat dirasakan pada
berbagai negara, khususnya pada Indonesia. Kemunculan Korean Wave di Indonesia
dimulai pada tahun 2002 melalui serial drama Korea Selatan yang ditayangkan pada
televisi nasional (Hana, 2017). Setelah itu, persebaran tersebut diikuti dengan K-Pop,
gaya berpakaian, kuliner, dan produk budaya lainnya. Menurut data di Twitter pada
tahun 2020, Indonesia menjadi negara dengan peringkat pertama yang paling banyak
membicarakan tentang K-pop (Kim, 2021). Pada pandemi COVID-19, popularitas ini
semakin meningkat jika dilihat dari riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
terkait durasi masyarakat Indonesia mengkonsumsi drama Korea yang meningkat
hingga 4,6 jam per hari (Pusparisa, 2020). Popularitasnya juga dapat dirasakan dengan
menjamurnya restoran Korea dan usaha kecil makanan atau minuman dari Korea
Selatan. Hal ini menandakan bahwa tidak sedikit masyarakat Indonesia yang memiliki
minat pada budaya populer Korea Selatan.
Meningkatnya popularitas budaya Korea Selatan juga selaras dengan
meningkatnya minat masyarakat untuk mempelajari bahasa Korea. Melalui wawancara
singkat bersama perpanjangan tangan penyelenggara EPS TOPIK, ujian kemampuan
berbahasa Korea, di Jakarta pada tanggal 7 September 2021, setiap tahunnya peminat
ujian EPS TOPIK, terus mengalami peningkatan karena popularitas Korean Wave dan
semakin banyak masyarakat Indonesia yang berminat untuk melanjutkan pendidikan ke
Korea Selatan. Selain itu, tercatat bahwa pada tahun 2020, jurusan bahasa Korea di

1
Universitas Indonesia
2

universitas-universitas di Indonesia menjadi program studi dengan persaingan yang


ketat (CNN Indonesia, 2020). Hal tersebut memperlihatkan semakin banyaknya
masyarakat Indonesia yang ingin mempelajari bahasa Korea. Oleh karena itu, tidak
hanya pada institusi pendidikan formal, kelas kursus bahasa Korea non-formal juga
memiliki popularitas yang tinggi di kalangan penggemar Korea.
Perkembangan teknologi tentunya sangat berpengaruh pada bisnis kursus
bahasa Korea. Dengan teknologi yang ada, pelajar dapat mengikuti kegiatan
pembelajaran melalui video daring, bahkan memiliki kesempatan untuk belajar
langsung dengan pengajar Korea Selatan. Selain memudahkan pelajar, penyedia kursus
bahasa Korea juga dimudahkan dengan media pemasaran yang dapat menyebarkan
informasi melalui konten-konten yang mereka miliki. Namun, kemudahan ini juga
memunculkan semakin banyak kompetitor dan menjadikan persaingan pasar semakin
ketat. Pada tahun 2018, institusi pribadi kursus bahasa Korea meningkat secara
signifikan di Indonesia hingga melebihi 50 lembaga swasta yang menawarkan kursus
tersebut (Usman, 2018). Bahkan, terjadi kembali kenaikan minat bahasa Korea
dikarenakan industri hiburan Korea Selatan yang semakin populer. Hal ini terlihat dari
kenaikan murid salah satu kompetitor yaitu King Sejong Institute dan besarnya peminat
kursus bahasa Korea pada aplikasi Duolingo (Sangmin, 2021). Oleh karena itu,
dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat dan branding yang kuat bagi suatu merek
untuk mengungguli para pesaingnya.
Dikarenakan persaingan yang cukup ketat, salah satu merek kursus bahasa
Korea, yaitu EduHakyo mengalami tantangan besar untuk mengungguli para pesaing
yaitu jasa kursus bahasa Korea lainnya yang sedang berkembang pesat. Maraknya
fenomena Korean Wave membuat semakin banyak kompetitor dan persaingan untuk
merebut perhatian khalayak. Walaupun memiliki kualitas yang baik dalam fasilitas dan
pengajar, tetapi dibutuhkan strategi untuk memperkenalkan EduHakyo kepada
khalayak luas. Terlebih lagi, EduHakyo merupakan kursus bahasa Korea yang belum
genap setahun. Oleh karena itu, penulis sebagai perencana strategi pemasaran digital
menggali dan menyelesaikan permasalahan EduHakyo, serta merencakan strategi
pemasaran digital untuk mengungguli pesaingnya.

Universitas Indonesia
3

1.2 Analisis Internal


1.2.1 Kondisi Perusahaan
Melalui wawancara bersama pemilik EduHakyo pada 27 Agustus 2021,
EduHakyo merupakan kursus bahasa Korea berbasis online yang berpusat di Jakarta
dengan tagline “Step Up Your Korean Skill with EduHakyo”. EduHakyo didirikan pada
14 Februari 2021 di bawah naungan Beken atau PT. Bongky Kreasi Nusantara.
EduHakyo merupakan gabungan dari kata “Education” dan “Hakyo” dari bahasa Korea
yang artinya “sekolah”. Pemilik EduHakyo merupakan pasangan suami istri yang
pernah melakukan studi S2 di Korea Selatan. Selain itu, pemilik juga memiliki
pengalaman tinggal dan bekerja di Korea Selatan hingga akhirnya kembali ke Indonesia
dan mendirikan PT. Beken beserta EduHakyo.

Saat ini, sumber daya manusia yang terlibat dalam EduHakyo yaitu kedua
pemilik itu sendiri, empat karyawan yang beberapa menjadi pengajar namun juga
mengerjakan proyek di luar EduHakyo, serta terdapat tiga pengajar freelance. Sampai
bulan Oktober 2021, jumlah murid yang sudah atau sedang melaksanakan kelas di
EduHakyo berjumlah 52 murid. Menurut data pihak EduHakyo, mayoritas dari murid
yang telah mendaftar memiliki motivasi belajar bahasa Korea karena ketertarikannya
terhadap Korean Wave dan juga memiliki minat untuk melanjutkan studi ke Korea
Selatan.

Gambar 1.1 Logo EduHakyo

Dalam sistem pembelajarannya, EduHakyo menggunakan standar kurikulum


bahasa Korea yang dipadukan dengan metode pengajaran yang cocok untuk orang
Indonesia. Pembelajaran EduHakyo juga menggunakan buku yang dikirim langsung
dari Korea Selatan. EduHakyo juga menambahkan metode fun learning agar sistem
belajar mengajar semakin menarik, seperti belajar bahasa korea dengan drama, dengan
lagu, kuis, dan games. Metode ini digunakan karena menurut pihak EduHakyo,
mempelajari bahasa bukan hal yang mudah, sehingga akan lebih baik jika mempelajari
dengan cara yang menyenangkan.

Universitas Indonesia
4

1.2.2 Jabaran Kondisi Produk


Berikut merupakan analisis 4P (product, price, place, promotion) yang
didapatkan melalui observasi dan wawancara dengan pihak EduHakyo.

Product

EduHakyo menawarkan berbagai kelas online bahasa Korea dengan kurikulum


Korea Selatan. Ragam kelas meliputi (1) Kelas Hangeul, baca tulis alfabet Korea
Selatan; (2) Kelas Regular, terdiri dari kelas basic dan intermediate yang masing-
masing memiliki empat tingkatan; (3) Kelas TOPIK, yaitu kelas persiapan untuk
mengambil sertifikasi bahasa Korea (TOPIK) yang terdiri dari TOPIK I dan TOPIK II;
dan (4) Kelas Speaking, untuk melatih berbicara percakapan sehari-hari. EduHakyo
juga menawarkan kelas privat atau kelas yang hanya diisi oleh satu murid pada setiap
jenis kelas yang ada. Selain itu, EduHakyo juga memiliki kelas khusus anak-anak dan
juga konsultasi persiapan untuk mendaftarkan diri ke universitas di Korea Selatan.

Fasilitas yang akan didapatkan oleh konsumen EduHakyo adalah buku


berbentuk hardcopy yang dikeluarkan oleh National Institute of Korea Languange dan
Kyunghee Korean Education Research Group, penggunaan Google Classroom untuk
mengumpulkan tugas, WhatsApp group untuk berdiskusi, konsultasi kepada pengajar
setiap saat, dan sertifikat kelulusan. Untuk pengiriman buku cetak, EduHakyo juga
memberikan cenderamata berupa stiker dan aksesoris pin bros. Selain itu, salah satu
kelebihan lainnya dari EduHakyo adalah selain memiliki pengajar lulusan jurusan
bahasa Korea, EduHakyo juga memiliki pengajar native asal Korea Selatan yang dapat
berkomunikasi dengan Bahasa Inggris. Salah satu keunikan dari pembelajaran
EduHakyo ialah rapor yang dikirimkan setelah periode pembelajaran selesai. Rapor
tersebut mencatat hasil pekerjaan murid dan bagaimana perkembangannya selama
mempelajari bahasa Korea di EduHakyo. Rapor ini bertujuan untuk memberikan
gambaran kepada murid terhadap kemampuan berbahasa Korea. Saat pengajaran
berlangsung, walaupun sudah ditetapkan materi setiap kelasnya, EduHakyo tidak
keberatan untuk mengulang beberapa materi sebelumnya jika dirasa murid belum
sepenuhnya memahami materi. Karena pembelajarannya menggunakan metode fun
learning, tidak jarang EduHakyo menyelipkan permainan seperti kuis, belajar melalui
drama, atau membahas bahasa Korea yang dikaitkan dengan minat para muridnya.

Price

Universitas Indonesia
5

Kelas Hangeul dengan 4 kali pertemuan dikenakan harga Rp199.000. Kelas


Regular, kelas basic maupun intermediate dengan 16 kali pertemuan dikenakan harga
Rp2.399.000 untuk pengajar asal Indonesia dan Rp3.599.000 untuk pengajar asal Korea
Selatan. Kelas TOPIK dengan 16 kali pertemuan dikenakan harga Rp2.499.000 untuk
TOPIK I dan Rp4.399.000 untuk TOPIK II. Kelas Speaking dengan 16 kali pertemuan
dikenakan harga sebesar Rp2.799.000 dengan pengajar asal Indonesia, dan
Rp4.199.000 dengan pengajar asal Korea Selatan. Murid EduHakyo juga dapat
mengajukan kelas privat dengan harga yang lebih besar.

Place

EduHakyo menggunakan platform Instagram direct message, WhatsApp, dan


menggunakan Google Form yang dapat diakses calon konsumennya untuk
mendaftarkan diri pada kelas EduHakyo. Admin EduHakyo juga secara aktif
mengonfirmasi pendaftaran tersebut kepada konsumen melalui WhatsApp. Untuk sesi
belajar mengajar, EduHakyo menggunakan platform Zoom dan Google Classroom.

Promotion

Dalam melakukan pemasaran, EduHakyo menggunakan media sosial yaitu


Instagram dengan 4,879 pengikut, Twitter dengan 1,182 pengikut, dan TikTok dengan
2 pengikut yang terhitung hingga 21 November 2021. Eduhakyo menggunakan istilah
“Minkyo” untuk membahasakan nama panggilan admin sosial media EduHakyo.

Sedangkan, EduHakyo menggunakan kata “학생들” dibaca Hakseungdeul yang berarti

“para siswa/murid/pelajar” untuk menyapa para pengikutnya di media sosial. Konten


yang dipublikasikan oleh EduHakyo diantaranya adalah konten bahasa Korea
(grammar, vocab, dan hangeul), tips belajar, kuis interaktif, giveaway, dan sharing
session yang membahas mengenai bahasa atau budaya Korea. Saat ini, engagement rate
EduHakyo sebesar 1,56% pada tanggal 12 Oktober hingga 21 November 2021 (Gambar
2). Selain dengan mempublikasi konten interaktif, EduHakyo juga berusaha untuk
membalas pesan di kolom komentar ataupun membalas tweet di akun-akun besar yang
akan dilihat oleh target khalayak lainnya.

Universitas Indonesia
6

Gambar 1.2 Engagament Rate EduHakyo, https://analisa.io/profile/eduhakyo

Gambar 1.3 Instagram yang dimiliki EduHakyo diambil pada 21 November 2021

Gambar 1.4 Twitter dan TikTok yang dimiliki EduHakyo yang diambil pada
21 November 2021

Universitas Indonesia
7

Untuk memperkenalkan jasa yang dimiliki, EduHakyo membuka simulasi kelas


gratis (free trial) yang dilakukan satu hari setiap jenis kelasnya sehingga khalayak dapat
mencoba sistem belajar EduHakyo. EduHakyo juga memberikan promo potongan
harga, contohnya saat hari besar Korea Selatan dan potongan harga kepada mereka yang
mengikuti simulasi TOPIK dengan nilai tertinggi. Iklan media sosial juga dimanfaatkan
oleh EduHakyo untuk mengiklankan terkait promo atau acara tertentu. Selain itu,
EduHakyo juga pernah bekerja sama dengan influencer yaitu Bianca Kartika untuk
membagi pengalaman studinya di Korea Selatan yang disiarkan melalui Instagram Live
pada tanggal 28 April 2021.

1.3 Analisis Eksternal


1.3.1 Kondisi Persaingan Produk
Analisis Kompetitor
Analisis kompetitor digunakan untuk membuat kampanye pemasaran yang
lebih efektif untuk melawan dan bertahan dari persaingan dengan membandingkan
produk, harga, saluran dan promosi milik pesaing (Philip et al., 2005). Kompetitor dapat
diklasifikasi menjadi dua, yaitu direct competitor dan indirect competitor (Adom et al.,
2016). Direct competitor adalah pesaing yang menawarkan produk atau layanan serupa,
sehingga pelanggan sering membandingkan harga, fitur, dan penawaran dari pesaing.
Selain itu, indirect competitor adalah pesaing dengan produk atau jasa yang merupakan
substitusi terdekat, tetapi sering kali menargetkan pasar yang serupa.

Direct Competitor
• Taeyang Kulture
Taeyang Kulture dapat dikatakan kompetitor EduHakyo karena
memiliki produk dengan sistem pembelajaran live teaching yang serupa, yaitu
menjual jasa kursus bahasa Korea. Taeyang Kulture merupakan kursus bahasa
yang berpusat di Bandung dan merupakan bagian dari PT. Matahari Pranata
Kreatif. Taeyang Kulture menghadirkan kelas bahasa Korea, bahasa Mandarin,
dan kelas bahasa Inggris yang terdiri dari kelas VIP Private, Private dan
Regular Class. Taeyang Kulture tidak hanya mempunyai program kelas online,
tetapi juga memiliki program kelas offline. Taeyang Kulture memiliki tempat

Universitas Indonesia
8

yang mereka sebut dengan learning basecamp dan learning hub untuk bertemu
dan belajar bersama. Untuk pembelajaran online, Taeyang Kulture memberikan
modul berupa PDF kepada muridnya. Kisaran harga yang ditawarkan mulai dari
RpRp150.00 perbulannya untuk kelas regular, Rp359.000 perbulannya untuk
Private Class, dan Rp549.000 perbulannya untuk kelas VIP Private Class.
Media promosi yang digunakan oleh Taeyang Kulture ialah, Instagram,
Youtube, TikTok, Twitter, dan website. Untuk promosi kelas bahasa Korea,
Taeyang Kulture menyajikan konten mengenai bahasa Korea, tips belajar,
giveaway, kuis, webinar, mempelajari bahasa Korea melalui drama dan lagu,
perjalanan ke Korea, komunitas T-Club, dan proyek lainnya. Taeyang Kulture
merupakan kursus bahasa yang sering melakukan kolaborasi dengan pihak lain
seperti kolaborasi dengan Kopi Chuseyo dan kolaborasi dengan banyak
influencer terkenal di kalangan penggemar Korea. Pada bulan Oktober 2021,
Taeyang Kulture memiliki 63,9 ribu pengikut Instagram, 61,3 ribu pengikut
TikTok, dan 895 subscribers Youtube. Pada enam bulan terakhir, pertumbuhan
media sosialnya mengalami peningkatan pesat hingga lebih dari dua hingga tiga
kali lipat dari pertumbuhan bulan sebelumnya.

• Haebaragi Tutoring
Haebaragi Tutoring masuk kedalam kategori kompetitor karena
menawarkan produk serupa yaitu kursus bahasa Korea secara online di bawah
naungan Haebaragi Group. Tidak hanya kursus bahasa Korea, Haebaragi
Tutoring juga memiliki kelas kursus bahasa Jepang dan bahasa Korea khusus
anak-anak, tetapi program kursus yang ditawarkan lebih difokuskan pada kursus
bahasa Korea. Kelas bahasa Korea memiliki dua tipe, yaitu kelas private dan
berkelompok yang memiliki tiga tingkatan yaitu tingkat sebelum dasar, tingkat
dasar, dan tingkat menengah. Materi pembelajaran menggunakan e-book yang
dikirimkan kepada murid. Harga perbulan yang ditetapkan ialah Rp150.000
untuk tingkat sebelum dasar, Rp200.000 untuk tingkat dasar, dan kelas private
dimulai dari Rp500.000.
Pada promosinya, Haebaragi Group menggunakan media Instagram,
Tiktok, dan website. Haebaragi Group juga melakukan promosi dengan konten
ahasa Korea, pembelajaran melalui drama, giveaway, dan menjelajahi Korea
Selatan karena Haebaragi Group juga merupakan agen perjalanan ke Korea.

Universitas Indonesia
9

Konten pertama pada Instagram diposting pada tanggal 3 September 2020. Pada
bulan Oktober 2021, Haebaragi Group memiliki 6,311 pengikut pada Instagram
dan 9 pengikut pada Tiktok.

• Kogo Studio
Kogo Studio merupakan kursus bahasa Korea online yang berpusat di
Seoul, Korea Selatan, tetapi ditujukan pada masyarakat Indonesia. Kogo Studio
merupakan kompetitor EduHakyo dengan produk dan jasa paling serupa karena
menggunakan kurikulum Korea Selatan. Hingga saat ini, Kogo Studio
menyediakan kelas Hangeul, Kelas Level 1-2 bersama guru local, Kelas Level
3-6 bersama pengajar native, kelas conversation, dan kelas TOPIK Preparation
I & II. Kelas yang dimilikinya dikenakan biaya mulai dari Rp500.000 hingga
Rp3.500.000 untuk kelas regular. Selain kelas, fasilitas lainnya yang ditawarkan
adalah buku cetak, sertifikat, dan souvenir berupa buku tulis. Media yang
digunakan dalam promosi adalah Instagram, Facebook, Twitter, dan website.
Kogo Studio menggunakan tagline “Korean is Near, Korea is Here”. Kogo
Studio mengkomunikasikan kelebihan mereka dengan empat alasan karena (1)
kurikulum yang baik dan sistematis, (2) hemat waktu karena materi yang padat
dan dilakukan secara online, (3) pengajar yang professional, dan (4) mengajar
secara real time, bukan menggunakan video materi dan bisa berinteraksi
langsung dengan pengajar.

• Rumah Bahasa Asing (RBA)


Rumah Bahasa Asing (RBA) dikategorikan sebagai kompetitor karena
merupakan kursus bahasa Korea online yang saat ini sedang berkembang. RBA
memiliki dua tipe kelas yaitu kelas reguler, mempelajari tentang tata bahasa
bahasa Korea, dan paket kelas regular dengan speaking, yang dibuka hanya
untuk 25 sampai dengan 30 siswa. RBA juga memiliki pengajar asli Korea
Selatan dan juga asisten pengajar yang juga alumni dari universitas di Korea
Selatan. Materi pembelajaran menggunakan modul berbentuk buku cetak yang
dikirimkan kepada murid. Buku modul tersebut merupakan modul yang dibuat
sendiri oleh pihak Rumah Bahasa Asing. Untuk pendaftarannya, RBA akan
membuka kelas pada periode tertentu, sehingga murid harus menunggu hingga

Universitas Indonesia
10

pendaftaran periode tersebut dibuka. Untuk promosinya, saat ini RBA


menggunakan Instagram dengan pengikut 17,9 ribu dengan konten-konten
mengenai tata bahasa dan trivia bahasa Korea.

• King Sejong Institute


King Sejong Institute (KSI) adalah institusi pelatihan bahasa dan
kebudayaan yang dijalankan oleh pemerintah Korea Selatan sejak 2007. King
Sejong merupakan salah kompetitor yang menyediakan kursus bahasa Korea
secara terstruktur dan profesional. Kursus ini dilakukan secara offline, tetapi
semenjak pandemic berlangsung, KSI juga membuka kelas untuk online.
Kursus bahasa Korea KSI telah dibuka di berbagai benua, yaitu di Eropa
sebanyak 53 cabang, Amerika sebanyak 32 cabang, Afrika sebanyak 10 cabang,
Oseania sebanyak 4 cabang, dan Asia sebanyak 114 cabang. KSI juga
menyediakan kursus bahasa korea dengan pengajar Korea secara langsung
dilengkapi dengan kurikulum Korea Selatan. Sistem pembelajaran yang
digunakan KSI mirip seperti sekolah pada umumnya. Terdapat periode
pendaftaran untuk pembukaan kelas. Selain itu, periode kelas per-semesternya
sudah ditentukan. Namun, kuota untuk kelas di KSI juga terbatas walaupun
jumlah murid perkelasnya cukup banyak seperti kelas sekolah pada umumnya.
Biaya yang ditetapkan kurang lebih Rp800.000 untuk setiap semesternya
(belum termasuk pendaftaran dan buku).

• PO.G.UL
PO.G.UL menawarkan paket belajar bahasa Korea dengan biaya sangat
terjangkau. Perbedaannya, PO.G.UL tidak membuka kelas kursus, melainkan
menjual materi yang dapat diakses dan pendaftar juga dapat bergabung pada
grup belajar di Telegram untuk paket tertentu. Produk yang dimilikinya adalah
Pogul Media Mastery, Pogulkit, Pogulpedia yang dapat diakses gratis. Selain
itu, terdapat paket Pogulmail dengan biaya Rp2.540.000 lalu di diskon menjadi
Rp147.000, 7 Days Challenge dengan biaya Rp597.000 yang di diskon 100%,
dan Pogul Exclusive Mastery dengan biaya Rp9.070.000 yang di diskon
menjadi Rp547.000. Diskon besar-besaran ini menjadi salah satu cara
komunikasi PO.G.UL agar khalayak seakan-akan tidak tertinggal diskon besar-

Universitas Indonesia
11

besaran ini. Dalam promosinya, PO.G.UL menggunakan media Instagram


dengan pengikut 69,9 Ribu, Facebook, dan juga situs website. PO.G.UL
menjadi kompetitor karena harganya yang jauh lebih murah dari EduHakyo.

• Harumon Japanese
Harumon Japanese adalah kursus bahasa Jepang online yang
menggungkan metode pembelajaran hampir sama dengan EduHakyo. Harumon
menjadi kompetitor indirect dari EduHakyo dikarenakan bahasa Jepang dan
bahasa Korea sering kali disandingkan karena memiliki tata bahasa yang serupa.
Selain itu, sama dengan Korea Selatan, bahasa Jepang banyak dipromosikan
lewat budaya populer Jepang.
Harumon juga menyediakan kelas dari berbagai tingkatan bahasa Jepang,
tutor profesional, kelompok belajar dengan jumlah terbatas, jadwal yang
fleksibel, dan juga kurikul standar Jepang. Harumon juga memiliki fasilitas
seperti group Telegram, rekaman pembelajaran, dan bebas bertanya mengenai
materi di luar kelas. Harga setiap kelasnya dimulai Rp190.000 hingga
Rp500.000 untuk 10 kali pertemuan. Harumon menggunakan Instagram dengan
total pengikut 96.000 dan situs web untuk mempromosikan jasanya.

• Mandarin Huang
Mandarin Huang adalah kursus bahasa Mandarin berbasis online. Selain
itu, hal yang membuat Mandarin Huang menjadi kompetitor EduHakyo adalah
bahasa Mandarin merupakan bahasa yang sering kali dikaitkan dengan bahasa
Korea karena terdapat Hanja, atau aksara Tiongkok yang digunakan dalam
bahasa Korea (Cakap, 2020). Sehingga beberapa kosakata memiliki persamaan.
Pada metode pembelajaran dan fasilitasnya, Mandarin Huang
menggunakan platform Zoom, menyediakan sertifikat, e-books, konsultasi
pendidikan, bimbingan di luar jam kelas, serta tutor yang berpengalaman.
Harga dikenakan mulai dari Rp400.000 8 kali pertemuan kelas berkelompok
hingga Rp1.400.000 8 kali pertemuan kelas privat. Mandarin Huang
menggunakan media Instagram dengan 7.600 pengikut dan situs web untuk
mempromosikan jasanya.

Universitas Indonesia
12

1.3.2 Analisis Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran didapatkan melalui segmentasi pasar konsumen yang
bertujuan untuk membedakan satu atau lebih segmen dari total pasar (Ferrell & Hartline,
2013). Berikut merupakan target khalayak sasaran yang dikategorikan segmentasinya
berdasarkan empat faktor yaitu geografis, demografis, psikografis, dan behavioral.

Geografis
Secara geografis, khalayak sasaran EduHakyo adalah penduduk Indonesia yang
tinggal di kawasan dengan akses internet yang mudah. Akses internet sangat diperlukan
karena sistem belajar mengajar EduHakyo menggunakan platform Zoom Meeting dan
Google Classroom. Akses internet yang memadai digunakan agar pembelajaran
berjalan dengan lancar.

Demografis
Dari segi demografis, target utama EduHakyo adalah usia 17-30 tahun. Selain
itu, target khalayak EduHakyo adalah mereka yang sudah dapat memenuhi kebutuhan
utamanya sehingga dapat membeli jasa kursus bahasa Korea yang termasuk dalam
kebutuhan tersier. Harga yang ditetapkan oleh EduHakyo dapat dikatakan tidak murah
dibandingkan kompetitornya, maka target dikategorikan masuk dalam middle-class
sampai upper-class.

Psikografis
Secara psikografis, EduHakyo menargetkan mereka yang tekun belajar dan
supervised learning needed. Sistem belajar EduHakyo dipantau terusmenerus oleh
admin dan pengajar, serta memiliki fasilitas konsultasi bersama pengajar. Oleh karena
itu, sistem belajar EduHakyo lebih sesuai untuk mereka yang bersungguh-sungguh dan
memiliki motivasi mempelajari bahasa Korea, serta memang membutuhkan
pengawasan dari pengajar. Mereka adalah individu yang bersedia membayar lebih
mahal untuk kualitas dan fasilitas yang lebih baik. Selain itu, target khalayak juga
diharapkan memiliki literasi berbahasa Inggris yang baik, khususnya untuk kelas
bersama pengajar asal Korea Selatan.

Universitas Indonesia
13

Behavioural
EduHakyo lebih menargetkan khalayak yang merupakan Korean Enthusiast,
yaitu mereka yang memiliki minat pada K-Drama, K-Pop, atau budaya populer Korea
Selatan lainnya. Para Korean Enthusiast berminat mempelajari bahasa Korea karena
ketertarikannya terhadap budaya populer Korea Selatan. Selain itu, karena
ketertarikannya ini mereka terbuka dengan peluang-peluang yang dapat dicapai dengan
bahasa Korea, seperti melanjutkan studi ke Korea Selatan. Target khalayak juga aktif
di media sosial. Bagi mereka, mengakses media sosial merupakan aktivitas sehari-hari
dan salah satu media yang digunakan untuk mencari informasi.
Berdasarkan target khalayak tersebut, riset khalayak sasaran dilakukan untuk
memahami karakteristik dari target pasar EduHakyo. Riset ini dilakukan menggunakan
pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dikumpulkan menggunakan
Google Form dengan 51 responden. Riset dikumpulkan dengan metode purposive
sampling yang didasarkan oleh kriteria (1) sedang mempelajari bahasa Korea, dan (2)
mereka yang juga telah, sedang, atau tertarik dengan kursus bahasa Korea. Kusioner
juga diberikan kepada mereka yang aktif menggunakan media sosial. Sedangkan
pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan cara mewawancarai narasumber.
Narasumber dibagi menjadi dua kategori yaitu, narasumber yang telah atau sedang
menjadi murid EduHakyo, dan narasumber yang pernah mengikuti simulasi kelas
EduHakyo dan mengenal EduHakyo, tetapi pada akhirnya tidak mendaftarkan diri di
EduHakyo. Pemilihan keempat narasumber didasari oleh kriteria kategori tersebut.
Pencarian narasumber juga dilakukan melalui pencarian media sosial. Pertama, berikut
merupakan temuan yang didapatkan dari 51 responden Google Form:

• Sebanyak 58,8% responden mempelajari bahasa Korea karena memiliki


ketertarikan untuk melakukan studi di Korea Selatan. Selain itu, sebanyak 56,9%
responden mempelajari bahasa Korea karena ingin memahami apa yang idola
mereka katakan atau menyukai K-Pop. Ketiga, 52,9% responden memang
tertarik mempelajari bahasa asing.
• Mengenai metode pembelajaran paling efektif, metode pembelajaran dengan
guru atau tutor dipilih sebanyak 80,4%, melihat video pembelajaran sebanyak
66,7%, belajar dengan native atau orang Korea Selatan asli sebanyak 62,7%,
belajar dengan teman sebanyak 56,9%, mendengarkan audio sebanyak 43,1%,

Universitas Indonesia
14

belajar dari buku sebanyak 43,1%, metode belajar gamification atau fun
learning sebanyak 39,2%, dan belajar melalui acara televisi korea sebanyak
11,7%.
• Responden mengungkapkan kesulitannya dalam mempelajari bahasa Korea,
diantaranya adalah kesulitan untuk menguasai materi bahasa Korea tersebut,
tidak memiliki teman untuk belajar bersama dan berlatih berbicara, kesulitan
karena belum memiliki sistem belajar yang baik, dan motivasi belajar yang
terkadang hilang.
• Tiga kursus bahasa Korea yang paling banyak diketahui oleh responden adalah
King Sejong Institute sebanyak 45,8%, Taeyang Kulture sebanyak 35,4%, dan
EduHakyo sebanyak 18,8%. Responden mengetahui kursus tersebut melalui
Konten media sosial sebanyak 58,8%, Iklan media sosial sebanyak 33,3%,
Keluarga atau teman sebanyak 21,6%, dan search engine sebanyak 11,8%.
• Hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih kursus bahasa Korea bagi
responden adalah Harga sebanyak 86,3%, metode pembelajaran sebanyak
74,5%, Waktu pembelajaran sebanyak 66,7%, manfaat dan fasilitas sebanyak
60,8%, setelah itu pengajar dan kurikulum sebanyak 47,1%
• Tiga bentuk pemasaran yang paling memengaruhi responden untuk membeli
produk adalah konten media sosial sebanyak 82,4%, iklan di media sosial
sebanyak 70,6%, dan brand yang mengembangkan komunitas sebanyak 35,3%.
• Pada pertanyaan penggunaan media, responden paling aktif pada media
Instagram (94,1%), Youtube (76,5%), WhatsApp (66,7%), Twitter (64,7%),
Line (54,9%), dan Tiktok (49%). Dalam mencari informasi terkait suatu brand,
responden biasanya mencari melalui Instagram (92,2%), Youtube (43,1%),
Website (31,4%), Twitter (31,4%), dan Tiktok (13,7%). Jika mencari informasi
terkait kursus bahasa Korea, media yang sering digunakan adalah Instagram,
search engine, dan Twitter.

Selain dengan khalayak secara umum, riset juga dilakukan kepada murid
EduHakyo yang memiliki pengalaman berinteraksi langsung dengan EduHakyo dan
menjalani kegiatan belajar mengajar. Berikut merupakan poin-poin yang ditemukan
pada dua narasumber yaitu Narasumber R dan V (Tabel 1).

Universitas Indonesia
15

Tabel 1.1 Hasil Wawancara dengan Murid EduHakyo

Jenis Narasumber R Narasumber V


Pertanyaan
Tipe kelas yang Kelas Hangeul, Kelas basic I & Kelas TOPIK II
diambil II
Alasan Tertarik dengan K-Drama dan Tertarik dengan K-Pop dan ingin
mempelajari ingin melanjutkan studi S2 ke melanjutkan studi S1 ke Korea
bahasa Korea Korea Selatan Selatan. Alasan lainnya adalah V
berharap dengan mempelajari bahasa
Korea dapat membuka peluang kerja
yang lebih besar dikemudian hari
Awal mengetahui Melihat endorsement (IG Melihat iklan simulasi tes TOPIK
EduHakyo Story) Bianca Kartika
Alasan memilih Karena produk dan jasa yang Memenangkan simulasi tes TOPIK
EduHakyo ditawarkan berbeda setelah R dan diberikan diskon untuk
melalukan riset ke tempat mengikuti kelas TOPIK II
kursus lainnya. Menurut R,
fasilitas yang diberikan dapat
menunjang pembelajaran lebih
baik
Pengetahuan R mengetahui betul tentang V tidak mengetahui tentang USP
tentang produk produk dan unique selling EduHakyo. Baru mengetahui jika
dan USP point. Hal tersebut menjadi diberikan buku cetak setelah
alasan R untuk daftar di mendaftar, dan beberapa fasilitas,
EduHakyo baru diketahuinya saat melakukan
wawancara ini
Tanggapan Sangat puas dengan kinerja Menurut V, selain buku cetak,
tentang EduHakyo. R merasa buku kelebihan dari EduHakyo adalah
EduHakyo setelah cetak yang diberikan sangat memiliki pengajar yang berasal dari
menjadi murid bermanfaat. Tutor sangat Korea Selatan. Selain itu, waktunya
menyenangkan, terbuka, dan juga tidak terlalu intensif sehingga
kelas tidak membosankan. dapat membagi waktu untuk kegiatan
Merasa ada kedekatan dengan lainnya. Kelasnya juga dipersiapkan
pihak EduHakyo. Report card dengan baik menggunakan Zoom
yang dibuat sangat rapi dan Google Classroom.
sehingga sangat membantunya
untuk mengevaluasi
kemampuannya berbahasa
Korea.
Kira kira orang Orang-orang yang memang Kemungkinan mereka yang harus
seperti apa yang memiliki minat yang tinggi di belajar menggunakan buku cetak.
bahasa Korea. Tidak hanya Orientasi mereka lebih untuk studi di

Universitas Indonesia
16

mendaftarkan diri “iseng”. Karena, R melihat Korea Selatan dan ingin mengambil
ke EduHakyo? teman sekelasnya sangat aktif sertifikasi TOPIK. Tetapi hal
di kelas dan belajar dengan tersebut berawal dari ketertarikan
sungguh-sungguh dengan K-Pop dan K-drama.

Selain itu, riset juga dilakukan kepada khalayak yang pernah mengikuti free
trial atau kelas gratis yang diadakan EduHakyo sebanyak dua narasumber melalui
wawancara singkat. Berikut merupakan temuan dari keduanya yaitu A dan S. Menurut
A, walaupun sudah mengikuti simulasi kelas, namun A belum begitu memahami
mengenai EduHakyo dan akhirnya lebih tertarik dengan kompetitor yaitu Taeyang
Kulture. Menurutnya, harga yang ditawarkan EduHakyo terlalu mahal, sehingga A
lebih tertarik menggunakan jasa Taeyang Kulture karena harganya yang lebih
terjangkau. Selain itu, A merasa lebih mempercayai Taeyang Kulture karena banyak
influencer yang menggunakan jasa Taeyang Kulture. Terkait kepercayaan, A juga
berkata mungkin hal ini dikarenakan EduHakyo adalah tempat kursus baru, sehingga
belum memiliki banyak portofolio atau testimoni pada saat itu. Kedua, menurut
narasumber S, hal yang membuatnya tidak menggunakan jasa EduHakyo setelah
mengikuti simulasi dikarenakan informasi yang diberikan kurang lengkap. Sebenarnya,
S merasa bahwa suasana kelas dan pengajar EduHakyo sangat menyenangkan. Namun,
dirinya merasa kurang diarahkan setelah mengikuti kelas simulasi sehingga
ketertarikan tersebut menghilang. Selain itu, S baru mengetahui bahwa EduHakyo
memiliki buku cetak, kurikulum korea, pengajar asli Korea Selatan, kelas TOPIK, dan
fasilitas lainnya setelah diwawancarai mengenai hal tersebut.

1.4 Analisis SWOT


Setelah melakukan analisis internal dan analisis eksternal, analisis SWOT
digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari EduHakyo. Analisis
SWOT digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats) yang dialami oleh perusahaan atau
merek tersebut. Pada bukunya, Kotler (2017) menjelaskan satu persatu faktor pada
analisis SWOT. Pertama, kekuatan merupakan kemampuan internal yang dimiliki
untuk melayani pelanggannya dan mencapai tujuannya. Kelemahan merupakan
keterbatasan internal yang dapat mengganggu kinerja perusahaan. Selanjutnya, peluang
adalah faktor eksternal seperti tren yang menguntungkan bagi perusahaan dan dapat

Universitas Indonesia
17

dimanfaatkan. Terakhir, ancaman merupakan faktor eksternal yang tidak


menguntungkan dan dapat menghadirkan tantangan. Setelah melakukan analisis SWOT,
perusahaan dapat mencocokan kekuatan yang dimiliki dengan peluang yang membawa
manfaat pada perusahaan, dan pada saat yang sama juga menghilangkan kelemahan dan
meminimalisir dampak dari ancaman. Berikut merupakan hasil analisis SWOT dari
EduHakyo:
2.2.1 Strengths
• EduHakyo membuka berbagai jenis kelas dengan kurikulum belajar langsung
dari Korea Selatan,
• Memberikan buku cetak kepada pelajarnya karena kebanyakan kompetitor
hanya memberikan PDF,
• Memiliki akun media sosial yang aktif dengan konten yang beragam dan
interaktif,
• Memberikan rapor kepada muridnya sehingga murid EduHakyo dapat
merefleksikan kemampuannya selama belajar di EduHakyo. Hal ini menjadi
salah satu uniqueness selling point EduHakyo.
2.2.2 Weaknesses
• Masih terhitung baru sehingga memerlukan waktu untuk membangun
kepercayaan kepada konsumen. Hal ini juga dirasakan oleh narasumber A yang
merasa kurangnya testimoni dan portofolio EduHakyo,
• Jumlah pengajar masih dirasakan kurang dari yang seharusnya menurut pihak
EduHakyo,
• Keunikan dibandingkan kompetitor belum tergambar pada media promosi yang
digunakan,
• Kurang dapat mengomunikasikan manfaat dan fasilitas sehingga pengetahuan
khalayak terhadap produk masih kurang yang mana selaras dengan hasil riset.
2.2.3 Opportunities
• Di bawah naungan PT. Bongky Kreasi Nusantara, sehingga memiliki izin resmi
membuka usaha dan mudah untuk mendapatkan perizinan lainnya,
• Popularitas Korean Wave yang sangat besar di kalangan masyarakat Indonesia
(Kim, 2021), terutama anak muda.
2.2.4 Threats

Universitas Indonesia
18

• Semakin banyak kompetitor yang membuka jasa kursus bahasa Korea (Usman,
2018). Contohnya seperti Taeyang Kulture, Kotgil Korea, JYS Korea,
Haebaragi Tutoring, dan lainnya.
• Semakin banyak konten gratis di internet untuk mempelajari bahasa Korea
secara otodidak.
Penulis membuat sebuah SWOT Matrix yaitu sebuah matriks yang menjawab
bagaimana cara mengatasi masalah tersebut dengan hubungannya disetiap kategori
SWOT seperti melihat bagaimana cara (1) memanfaatan kekuatan dan peluang, (2)
mengatasi masalah dengan memanfaatkan peluang, (3) menggunakan kekuatan untuk
menghindari ancaman, dan (4) meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman
(Skinner et al., 2012). Berikut merupakan SWOT Matriks untuk EduHakyo:

Gambar 1.5 EduHakyo SWOT Matrix

Universitas Indonesia
BAB 2

TUJUAN KOMUNIKASI

2.1 Rumusan Masalah


Riset dan analisis SWOT yang telah dipaparkan membantu penulis untuk
merumuskan rincian permasalahan. Salah satu permasalahan yang didapatkan melalui
Google Form adalah rendahnya awareness khalayak terhadap EduHakyo. Selain itu,
karena EduHakyo merupakan tempat kursus bahasa Korea yang termasuk baru, brand
awareness masih menjadi permasalahan dan harus ditingkatan. Hal ini juga disadari
oleh pihak EduHakyo bahwa mereka masih membutuhkan banyak kegiatan promosi
untuk meningkatkan brand awareness khususnya untuk menjangkau khalayak baru.
Selain itu, permasalahan ini sejalan dengan temuan pada data kuantitatif yang sudah
dikumpulkan pada Google Form, yaitu ditemukan bahwa 81,2% khalayak belum
mengetahui EduHakyo. Jumlah ini dapat dikatakan sedikit karena pada dasarnya,
khalayak pada survei tersebut telah memiliki ketertarikan pada kursus bahasa Korea.
Setelah melakukan riset dengan metode wawancara, ditemukan pula
permasalahan yaitu kurangnya pemahaman khalayak terhadap manfaat yang didapatkan
dari EduHakyo dari segi fasilitas, seperti buku dan pengajar, maupun sistem
pembelajarannya yang menggunakan kurikulum Korea Selatan. Selain itu, berdasarkan
hasil wawancara, khalayak juga belum memiliki pengetahuan terhadap unique selling
point EduHakyo. Hal ini menjadi permasalahan karena positioning yang dibangun oleh
EduHakyo merupakan positioning by attributes and benefit 1 . Tidak hanya metode
belajar yang menyenangkan, EduHakyo juga menggunakan kurikulum Korea Selatan
yang menghadirkan buku cetak dan juga pengumpulan tugas dengan Google Classroom.
EduHakyo juga memberikan fasilitas kepada muridnya untuk bertanya di luar kelas
kapan pun, serta memberikan rapor di akhir kelas agar murid dapat mengetahui
perkembangannya di setiap aspek bahasa. Hal ini harus dikomunikasikan mengingat
selain harga, metode pembelajaran dan fasilitas juga menjadi faktor yang memengaruhi
khalayak dalam memilih kursus bahasa Korea. Jika khalayak belum memahami tentang
manfaat yang diberikan, maka hal ini memiliki keterlibatan dalam mengomunikasikan
positioning tersebut. Mengingat banyaknya kompetitor kursus bahasa Korea, sangat

1
Membedakan merek dari pesaing berdasarkan karakteristik atau manfaat khusus yang ditawarkan.

19
Universitas Indonesia
20

penting bagi EduHakyo untuk memberikan pemahaman kepada khalayak mengenai


manfaat dan uniqueness yang dimiliki agar khalayak dapat membedakan EduHakyo
dengan kompetitor lainnya. Selain itu, karena harga yang ditetapkan EduHakyo tidak
terbilang murah dibandingkan dengan kompetitornya, penting bagi khalayak untuk
mengetahui kualitas dan manfaat yang akan didapatkan saat belajar bahasa Korea di
EduHakyo.

2.2 Solusi Masalah


Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, solusi yang dapat ditawarkan
adalah membangun brand yang kuat dengan meningkatkan brand knowledge. Menurut
Keller (Keller, 2012), Brand knowledge memiliki dua komponen yaitu brand image
dan brand awareness seperti pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Dua Komponen Brand Knowledge

Komponen pertama, yaitu brand awareness, dimana meningkatkan


pengetahuan khalayak mengenai keberadaan merek. Brand awareness dibagi menjadi
dua yaitu (1) brand recognition, khalayak mengetahui merek walaupun secara pasif,
dan (2) brand recall, kemampuan konsumen mendapatkan kembali ingatan tentang
merek. Brand recognition dapat di tingkatkan melalui pemaparan merek berkali-kali
seperti menggunakan amplifikasi konten, influencer marketing, social media
advertisement dan lainnya. Peningkatan brand recall dapat dilakukan dengan kegiatan
promosi yang melibatkan interaksi di antara khalayak dan pihak EduHakyo dan serta
pemberian akses yang lebih mudah dan beragam bagi khalayak untuk mengetahui
informasi produk dan unique selling point yang dimiliki. Solusi ini dapat

Universitas Indonesia
21

menyelesaikan permasalahan yang dialami EduHakyo meliputi kurangnya awareness


dan kurangnya pengetahuan khalayak terhadap produk dan fasilitas.
Namun, membangun brand image yang kuat, disukai, dan unik juga merupakan
hal yang penting. Membangun brand image yang positif dapat dilakukan melalui brand
association dengan informasi yang sesuai dengan EduHakyo seperti citra yang
menyenangkan, ramah, dekat dengan konsumen, serta hal yang relevan dengan target
pasar seperti informasi belajar dari konten hiburan korea, informasi terkait profesi dan
studi di Korea Selatan yang dapat dikomunikasikan melalui konten dan cara
berinteraksi dengan khalayak. Hal ini dapat menarik perhatian khalayak untuk lebih
mengingat dan memiliki rasa keingintahuan yang lebih dengan produk dan jasa
EduHakyo.

2.3 Tujuan Komunikasi


Terdapat dua tujuan pada strategi yang dibuat. Pertama, meningkatkan
awareness dari EduHakyo diantara target pasar yang telah ditetapkan sebanyak 20%
persen. Berdasarkan survei yang dilakukan, hanya 18,8% responden yang mengetahui
EduHakyo. Setidaknya strategi ini diharapkan dapat meningkatkan brand awareness
sebanyak 20% untuk mengejar ketertinggalan dan menjadikan brand awareness
EduHakyo sebesar 38,8% dari target khalayak. Kedua, menguatkan komunikasi
positioning (positioning by attributes & benefit) yaitu meningkatnya pengetahuan
khalayak terhadap produk, fasilitas, dan manfaat EduHakyo. Strategi ini akan
meningkatkan pengetahuan khalayak terhadap EduHakyo agar khalayak dapat
membedakan EduHakyo dengan kompetitor dari segi fasilitas dan manfaatnya. Hal ini
dapat dilakukan dengan memaksimalkan penggunaan media promosi oleh EduHakyo,
serta membangun brand image yang kuat, disukai, dan unik dibandingkan kompetitor.
Dengan tercapainya tujuan-tujuan berikut, diharapkan EduHakyo juga mengalami
peningkatan sales atau pendaftar baru yang akan menggunakan jasa kursus EduHakyo.

2.4 Strategi Komunikasi


Salah satu pendekatan untuk mendapatkan strategi komunikasi adalah analisis
situasi komunikasi model FCB Grid oleh Richard Vaughn. Model ini menggunakan
dimensi pemikiran atau rasional, dan juga perasaan atau emosional di setiap tingkat
keterlibatan dengan merek tersebut contohnya seperti pada gambar 2.2. Informasi yang

Universitas Indonesia
22

didapatkan dengan menganalisis menggunakan FCB Grid dapat digunakan untuk


mengembangkan pilihan kreatif yang efektif seperti keputusan untuk menggunakan
daya tarik rasional atau emosional, meningkatkan keterlibatan, atau membuat
konsumen mengevaluasi produk berdasarkan perasaan (Belch & Belch, 2004).

Gambar 2.2 The Foote, Cone & Belding (FCB Grid). Sumber: Belch & Belch, 2004

Riset konsumen dapat digunakan untuk menentukan di mana merek tersebut


diletakan dalam tabel diatas. Riset digunakan untuk melihat bagaimana konsumen
memandangan produk atau merek atas keterlibatan dan dimensi emosional atau rasional.
Bedasarkan riset yang sudah dilakukan, EduHakyo masuk kedalam kategori high
involvement-thinking. Hal ini dikarenakan para konsumen melakukan riset terlebih
dahulu sebelum mendaftarkan diri dan membutuhkan keterlibatan yang cukup besar
dalam memilih tempat kursus. Mereka cukup aktif untuk mengetahui bagaimana
fasilitas dan manfaat yang mereka dapatkan pada tempat kursus bahasa Korea tersebut.
Selain itu, karena biaya kursus yang tidak murah dan bukan dalam periode singkat,
konsumen membutuhkan pertimbangan dalam memilih tempat kursus bahasa Korea.

Universitas Indonesia
23

Gambar 2.3 FCB Grid, EduHakyo. Diolah oleh penulis

Menurut Vaughn, informative strategy (Feel-Learn-Do) adalah strategi yang


tepat untuk produk dengan konsumen yang memiliki keterlibatan tinggi dengan produk
dan layanan, mengedepankan pemikiran rasional, dan adanya pertimbangan ekonomi
dalam membeli produk tersebut. Pada kuadran ini, salah satu strategi yang digunakan
adalah menyediakan informasi yang lengkap tentang produk atau jasa, termasuk dengan
praktiknya. Sehingga, penting bagi EduHakyo untuk menyampaikan produk dan jasa
secara lengkap, terbuka, dan mudah untuk diakses kapanpun.

Universitas Indonesia
BAB 3

STRATEGI PROGRAM PEMASARAN

3.1 Kerangka Strategi


3.1.1 Pemasaran digital
Pada buku Digital Marketing oleh Chaffey & Ellis-Chadwick (2016),
Pemasaran digital adalah penerapan internet dan teknologi digital yang membentuk
online channel ke pasar untuk mencapai suatu tujuan pemasaran. Penyampaian pesan
dilakukan melalui kegiatan komunikasi dan layanan berbasis online yang terintegrasi
dan terfokus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Menurut Kotler dalam bukunya,
pemasaran dengan media memanfaatkan konektivitas antara mesin dan artificial
intelligent, serta memanfaatkan konektivitas antar manusia untuk memperkuat
customer engagement (Kotler et al., 2016). Teknologi digital ini mencakup dengan
desktop, telefon seluler, tablet dan platform digital lainnya di dalamnya. Pada
prakteknya, pemasaran digital mencangkup pengelolaan online channel seperti internet
marketing, social media marketing, online advertisement, email marketing, search
engine marketing, dan lainnya.
Strategi kampanye ini akan menggunakan pemasaran digital mengingat telah
meningkatnya peranan dunia online dalam masyarakat. Selain itu, pihak EduHakyo
lebih berfokus pada pemasaran digital karena biaya anggaran yang terjangkau, dapat
terfokus pada segmentasi tertentu, dan mengingat kondisi pandemi COVID-19 yang
mengkhawatirkan untuk melakukan pemasaran secara offline.

3.1.2 5A framework
Strategi pada kampanye pemasaran digital EduHakyo akan menggunakan
model 5A (Aware – Appeal – Ask – Act – Advocate) sebagai kerangka kerja dalam
penyusunan strategi yang akan dilakukan (Kotler et al., 2016). Kotler memperbarui
model sehingga munculah istilah 5A karena menurutnya telah terjadi perubahan
perilaku konsumen pada era digital. Perubahan tersebut diantaranya adalah (1)
komunitas di sekitar konsumen memengaruhi perilaku konsumen terhadap merek, (2)
loyalty tidak hanya sebatas menggunakan merek terus menurun, tetapi juga bagaimana
konsumen bersedia mengadvokasikan baik sudah pernah membeli atau belum pernah
membeli produk, dan (3) dalam memahami merek, konsumen membangun hubungan

24
Universitas Indonesia
25

ask-and-advocate dengan individu yang terhubung lainnya. Oleh karena itu, Kotler
membuat model framework yang lebih relevan dengan kondisi saat ini, yaitu 5A
framework.
5A framework terdiri dari aware, appeal, ask, act, and advocate. Pertama, pada
tahapan aware, khalayak hanya terpapar secara pasif dengan komunikasi merek, dan
advokasi dari individu lain mengenai merek. Kedua, pada tahap appeal, khalayak
memproses pesan mengenai merek dan mulai tertarik dengan beberapa merek saja.
Ketiga, pada tahap ask, khalayak didorong oleh rasa ingin tahu mereka, dan mulai aktif
mencari informasi dari teman, keluarga, media, atau langsung bertanya kepada merek
tersebut. Setelah diperkuat dengan banyak informasi, khalayak berada pada tahap act
yaitu memutuskan untuk membeli produk dan berinteraksi dengan proses pembelian,
penggunaan, atau layanan. Terakhir, pada tahap advocate, khalayak dapat
mengembangkan rasa loyalitas yang kuat terhadap merek tersebut. Hal ini dapat
tercermin pada pembelian kembali dan kesedian untuk mengadvokasikan merek.
Namun, tahapan ini tidak selalu bersifat linear, khalayak dapat melewati tahapan atau
bahkan kembali ke tahapan sebelumnya. Contohnya seperti khalayak yang bersedia
mengadvokasi merek tanpa membeli produk dari merek tersebut.

Gambar 3.1 5A Framework oleh Kotler

Pada buku Marketing 4.0, Kotler menjelaskan apa permasalahan dan bagaimana
membawa khalayak dari tingkat aware menjadi appeal, dari tingkat appeal menjadi ask,
dari tingkat ask menjadi act, dan dari act menjadi tingkat advocate. Pertama, untuk
meningkatkan jumlah khalayak dari aware ke appeal adalah meningkatan daya tarik
(attraction) dan memperbaiki positioning dan pelaksanaan komunikasi. Jika tingkat

Universitas Indonesia
26

konversi dari aware ke appeal rendah, berarti khalayak tidak menganggap merek ini
menarik. Kedua, cara untuk meningkatkan tingkat konversi dari appeal ke ask adalah
meningkatkan keingintahuan (curiosity). Merek harus memiliki kemampuan untuk
memicu percakapan dan memfasilitasi berbagai informasi di antara pelanggannya.
Namun, tingkat konversi yang terlalu tinggi pada tahap ini juga menandakan merek
tidak dapat menyampaikan komunikasi dengan jelas. Selanjutnya, pada tahap ask
menuju act, merek dapat meningkatkan commitment level dengan memperbaiki kanal
distribusi dan melihat ulang marketing mix (4P) produk tersebut. Karena alasan
khalayak berpindah ke tahaap act dapat dikarenakan produk yang mengecewakan saat
melakukan trial, harga yang terlaul tinggi, tidak memiliki akses untuk membeli produk,
dan lainnya. Terakhir, untuk meningkatkan jumlah khalayak dari tahap act menjadi
advocate, merek dapat meningkatkan afinitas seperti dengan meningkatkan
pengalaman dalam penggunaan produk, customer care, loyalty program dan hal yang
dapat mendekatkan merek dengan konsumennya. Meningkatnya khalayak pada tahap
advocate dapat memberikan brand awareness yang lebih luas dengan anggaran yang
terbatas.

3.2 Strategi Program


3.2.1 Human Centric Marketing
Menurut Kotler (2019), Pada Human Centric Marketing, pemasar mendekati
pelanggan sebagai manusia seutuhnya dengan pikiran, hati, dan jiwa sehingga tidak
hanya memenuhi kebutuhan fungsional dan emosional, tetapi juga mengatasi
kecemasan dan keinginan yang mungkin muncul kedepannya. Kotler juga menulis
enam atribut menurut Stephen Sampson yang dapat membantu merek untuk
memengaruh khalayak sebagai teman tanpa menimbulkan rasa digurui. Pemasaran ini
tepat untuk dilakukan EduHakyo mengingat EduHakyo ingin membangun hubungan
yang dekat dengan khalayaknya.
Terdapat enam atribut dalam human centric marketing, yaitu (1) Physicality,
seperti desain produk dan brand identities contohnya logo; (2) Intellectuality,
kemampuan merek dalam menyelesaikan permasalahan dan keresahan konsumennya;
(3) Socialibility, memiliki kemampuan verbal dan nonverbal yang baik, dapat
membangun percakapan, membagikan konten menarik yang relevan dengan konsumen,
serta menyelesaikan keluhan secara responsive; (4) Emotionally, menggunakan

Universitas Indonesia
27

pendekatan emosional contohnya menggunakan humor atau menggunakan pesan yang


menginspirasi secara emosional; (5) Personability, memahami apa kelebihan dan
kekurangan serta bertanggung jawab atas setiap tindakan; dan (6) Morality, beretika
dan memiliki integritas yang tinggi.

3.2.2 Content Marketing


Content Marketing adalah pendekatan pemasaran yang melibatkan pembuatan,
kurasi, pendistribusian, dan amplifikasi konten, khususnya pada media digital yang
memungkinkan adanya interaksi dengan merek melalui konten (Kotler et al., 2016).
Merek yang mengimplementasi konten dengan baik adalah merek yang memberikan
khalayaknya akses kepada konten original yang berkualitas dan secara bersamaan
menceritakan kisah tentang merek mereka dalam prosesnya. Selain itu, pada era digital,
konten merupakan adalah sebuah iklan yang berisikan informasi yang digunakan
konsumen untuk mencapai tujuan pribadi dan profesional mereka sendiri (Kotler et al.,
2016). Konten-konten berikut diharapkan dapat meningkatkan rasa ingin tahu khalayak
terhadap merek. Khususnya pada EduHakyo, pemasaran ini sangat tepat digunakan
untuk mengoptimalisasikan media sosial yang sudah dimiliki oleh EduHakyo, yaitu
Instagram, Twitter, dan TikTok.

3.2.3. Social Media Advertising


Pada era digital, paid media dan penawaran iklan berbayar semakin banyak dan
fleksibel. Social media advertising merupakan salah satu paid media yang muncul pada
era digital dengan membayar berdasarkan jumlah impresi yang akan didapatkan atau
berdasarkan jumlah aksi dari khalayak seperti melakukan klik, registrasi, pembelian
atau lainnya. Hal ini biasanya digunakan untuk menjangkau dan memperoleh khalayak
baru dalam upaya membangun kesadaran atas merek dan mengarahkan khalayak pada
media yang dimiliki oleh merek (Kotler et al., 2016). Dengan menggunakan social
media advertising, EduHakyo akan mendapatkan jangkauan khalayak yang lebih luas,
dan dapat difokuskan pada target spesifik yang telah ditetapkan. Oleh karena itu,
anggaran yang digunakan untuk social media advertising harus digunakan secara
efektif dengan syarat konten yang digunakan untuk mengiklan juga memiliki daya tarik.
Kampanye ini akan lebih berfokus pada Instagram advertisement karena dari media
yang dimiliki, Instagram adalah media sosial dengan biaya yang terjangkau namun

Universitas Indonesia
28

tetap dapat memberikan impresi yang cukup besar. Selain itu, target khalayak juga
merupakan pengguna aktif Instagram.

3.2.4 Influencer Marketing


Influencer Marketing didefinisikan sebagai komunikasi pemasaran yang
menggunakan influencer untuk mempromosikan penawaran merek pada media sosial
milik merek tersebut (Belanche et al., 2021). Influencer adalah orang-orang yang dapat
memengaruhi keputusan pembelian, dan juga memberikan informasi untuk
mengevaluasi pemasaran tersebut (Kotler et al., 2017). Influencer marketing dapat
digunakan oleh EduHakyo untuk memperkenalkan merek kepada pengikut dari
influencer tersebut. Influencer dapat memengaruhi keyakinan dan praktik pengikut
mereka selama mereka dapat memikat dan mempertahakan perhatian dari para
pengikutnya (Cotter, 2019). Agar influencer marketing dapat dilakukan secara
maksimal, strategi kampanye ini akan menggunakan influencer yang memiliki konten
relevan dengan target khalayak EduHakyo, serta mereka yang telah membangun
reputasi dari konten-konten yang berkualitas.

3.2.5 Penggunaan Situs Web


Perkembangan teknologi telah menyebabkan pertumbuhan pada komunikasi
khususnya media interaktif, yaitu adanya arus informasi bolak-balik di mana pengguna
dapat berpartisipasi pada isi informasi secara langsung, khususnya pada internet (Kotler
et al., 2017). Internet juga menjadi alat komunikasi untuk mempromosikan layanan dan
produk kepada khalayak serta menjadi hiburan dan tempat untuk berinteraksi dengan
konsumen. Salah satu media yang digunakan adalah situs web. Situs web merupakan
salah satu elemen penting karena menjadi pusat atau penghubung dengan media digital
secara keseluruhan yang dapat memberikan informasi produk secara menyeluruh dalam
satu tempat. Objektif dari penggunaan situs web diantaranya adalah membantu
konsumen untuk membeli sesuatu yang mereka butuhkan, membantu konsumen
mendapatkan informasi, membantu konsumen untuk menghemat waktu, serta
memberikan pengalaman penggunaan web yang lebih baik (Chaffey & Smith, 2013).
Dalam strategi ini, situs web dapat menjadi tempat EduHakyo mengkomunikasikan
informasinya secara lengkap dan dapat diakses kapan pun. Sehubungan dengan hal

Universitas Indonesia
29

tersebut, diharapkan situs web dapat meningkatkan brand knowledge dan membangun
image EduHakyo yang lebih profesional.

3.2.6 Sales Promotion


Menurut para narasumber yang telah diwawancarai, sales promotion juga
berperan penting dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang. Sales
promotion adalah kegiatan pemasaran yang memberikan nilai ekstra kepada tenaga
penjualan atau konsumen akhir untuk merangsang penjualan secara langsung (Kotler et
al., 2017). Sales promotion ini dibagi menjadi dua, yaitu consumer-oriented dan trade-
oriented activities. Namun, strategi kampanye ini hanya akan berfokus pada consumer-
oriented. Contoh consumer-oriented diantaranya adalah menargetkan konsumen untuk
diberikan promosi yang mencakup kupon, pengambilan sampel, kontes, undian,
potongan harga, cashback, paket bonus, dan pemasaran acara. Penggunaan sales
promotion diharapkan dapat menarik minat khalayak terhadap merek dan memperkuat
keinginan untuk mendaftarkan diri di kursus bahasa Korea EduHakyo.

3.3 Strategi Pesan


3.3.1 Positioning
Positioning didefinisikan sebagai sebuah seni dan ilmu yang menyesuaikan
produk atau jasa ke satu atau lebih segmen pasar yang luas sehingga khalayak dapat
membedakannya secara bermakna dari para pesaingnya (Belch & Belch, 2004). Salah
satu pendekatan yang digunakan pada positioning EduHakyo adalah positioning
berdasarkan atribut dan manfaat produk atau positioning by attributes and benefit.
Positioning ini membedakan merek dengan pesaingnya berdasarkan karakteristik atau
manfaat khusus yang ditawarkan. Maka, positioning dari EduHakyo yaitu:

“Kursus bahasa Korea dengan metode fun learning yang menggunakan kurikulum Korea
Selatan dengan fasilitas dan sistem pembelajaran yang berfokus pada perkembangan ilmu
muridnya agar murid dapat mencapai tujuan dari pembelajaran tersebut”

EduHakyo memosisikan dirinya sebagai kursus bahasa Korea yang


menggunakan kurikulum Korea Selatan dengan fasilitas dan sistem pembelajaran yang
berfokus untuk mendukung perkembangan ilmu muridnya. Hal ini dapat terlihat dari
fasilitasnya yang menyediakan rapor, konsultasi dengan tutor kapan saja selama

Universitas Indonesia
30

periode pembelajaran, dan juga kedekatan emosional yang dibangun oleh EduHakyo
dengan muridnya melalui tutor dan Minkyo. Hal ini menandakan bahwa, setiap murid
diberikan supervisi pada periode pembelajarannya dan dipantau kemajuannya. Selain
itu, EduHakyo menggunakan metode fun learning yang membantu para muridnya
belajar bahasa Korea dengan suasana yang nyaman dan menyenangkan.

3.3.2 Big Idea


Big Idea (Ide besar) atau suatu konsep kreatif digunakan untuk menghidupkan
strategi pesan iklan dengan cara yang khas dan mudah diingat sehingga menjadi
pemandu yang digunakan dalam kampanye pemasaran (Kotler et al., 2017). Sebuah big
idea harus memiliki makna untuk menunjukkan manfaat dari sebuah produk yang lebih
diinginkan dan menarik bagi konsumen. Big Idea juga harus dapat dipercaya bahwa
produk atau jasa akan memberikan manfaat yang telah dijanjikan. Selain itu, sebuah
pesan juga harus unik dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Big Idea dapat muncul
sebagai visualisasi, frasa, atau kombinasi keduanya. Kampanye pemasaran ini
mendapatkan big idea melalui berbagai insight pada gambar 3.2. Insight tersebut dilihat
melalui empat kategori yaitu dari segi fasilitas EduHakyo, konsumen, perilaku
khalayak, dan kompetitor. Insight ini membantu penulis dalam menetapkan pesan yang
relevan dengan khalayak, berbeda dari kompetitor, serta selaras dengan tujuan merek.

Gambar 3.2 Temuan yang Digunakan dalam Penyusunan Big Idea

Universitas Indonesia
31

Sehingga, big idea dari program kampanye pemasaran digital untuk EduHakyo
adalah “Beyond yourself and achieve your dreams through Korean Language with
EduHakyo". Bersama EduHakyo, khalayak diajak untuk mengetahui berbagai hal
yang dapat dirinya capai melalui pembelajaran bahasa Korea. Menurut riset yang telah
dilakukan oleh penulis, mayoritas peminat bahasa Korea memiliki ketertarikan pada
Korean Wave. Kebanyakan dari mereka juga ingin mempelajari bahasa Korea karena
ingin mendatangi Korea Selatan, mengerti apa yang idolanya katakan tanpa
menggunakan penerjemah bahasa, dan hal lainnya yang juga berhubungan dengan
Korean Wave. Namun, mayoritas yang hanya sebatas tertarik bahasa Korea karena
Korean Wave cenderung tidak mendalami pembelajaran bahasa Korea. Sehingga,
kampanye ini ingin menumbuhkan motivasi untuk mempelajari bahasa Korea secara
mendalam.
Kampanye ini bertujuan memberikan inspirasi kepada khalayak bahwa selain
dari mengidolakan dan merasakan kedekatan dengan industri hiburan Korea Selatan,
mereka dapat mencapai tujuan-tujuan lainnya yang belum terpikir sebelumnya yang
dapat berdampak pada kehidupan profesional atau karier di masa depan. Sebagai contoh,
yaitu melanjutkan studi, menjadi penyiar acara Indonesia di Korea Selatan,
menyebarkan kebudayaan Indonesia di Korea, dan lainnya. Pesan ini akan
dikomunikasikan melalui kisah-kisah inspiratif orang-orang yang sudah sukses
melakukannya. Kampanye ini ingin memberikan pesan bahwa, banyak hal-hal yang
bisa dicapai menggunakan Bahasa Korea dan EduHakyo lah tempat yang tepat untuk
membantu khalayak dalam mencapai tujuannya tersebut karena kualitas dan fasilitas
yang ditawarkan berorientasi pada perkembangan pembelajaran muridnya.

3.3.3 Tagline
Tagline yang digunakan dalam kampanye ini adalah “Together Catch Your
Dreams 🇰🇷”. Pesan kunci pada kampanye ini adalah khalayak dapat bersama-sama
mencapai impian besar melalui penguasaan bahasa Korea. Tagline ini juga digunakan
untuk meyakinkan khalayak bahwa bersama EduHakyo, khalayak dapat mencapai
impiannya atau tujuan kedepannya melalui bahasa Korea. Kata “Together”
memberikan kesan kebersamaan dan kedekatan dengan EduHakyo. Jika dilihat dari
fasilitas dan juga kesaksian dari konsumen, salah satu kelebihan EduHakyo adalah
memerhatikan muridnya dan memberikan dukungan moral dari interaksi yang

Universitas Indonesia
32

dibangun. Dengan kualitas pembelajaran dari EduHakyo, EduHakyo dapat membantu


muridnya untuk meningkatkan kemampuan bahasa Korea dan membantu dalam
perjalanan mencapai impiannya.

3.4 Strategi Media


Untuk membantu mengembangkan strategi dan menjangkau atau memengaruhi
khalayak dalam media daring, terdapat tiga jenis saluran media yang dapat
dipertimbangkan untuk digunakan, yaitu owned media, paid media, dan earned media
(Chaffey & Ellis-Chadwick, 2016).
1. Owned media adalah yang dimiliki oleh merek. Pada media digital, media ini
termasuk dengan web perusahaan, blog, daftar email, dan kehadiran mereka di
media sosial. Pada kampanye ini, EduHakyo akan memaksimalkan media yang
sudah dimiliki yaitu, media sosial Instagram, Twitter, Tiktok dan WhatsApp bisnis.
Media sosial yang dimiliki juga sudah sejalan dengan hasil riset bahwa mayoritas
memang aktif pada ketiga media tersebut dan lebih banyak menggunakan
WhatsApp sebagai aplikasi bertukar pesan. Namun, untuk media sosial, kampanye
ini akan lebih fokus di Instagram walaupun beberapa konten dipublikasikan
kembali pada Twitter dan TikTok. Selain itu, strategi yang diajukan juga akan
membuka owned media baru yaitu situs web yang digunakan untuk
mengintegrasikan seluruh media, konten, dan informasi yang dimiliki untuk
memudahkan khalayak dalam pencarian informasi terkait EduHakyo.
2. Paid media adalah media berbayar yang dibeli untuk membayar jangkauan atau
konversi melalui pencarian, iklan berbayar atau pemasaran afiliasi. Pada kampanye
ini, EduHakyo akan berfokus untuk menggunakan paid media dengan bijak, yaitu
biaya terbatas namun memberikan dampak pada merek. Paid media yang akan
digunakan adalah iklan media sosial, khususnya Instagram.
3. Earned media adalah media yang diperoleh oleh merek dari rangkaian pemasaran
yang telah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran merek tersebut. Pada lingkup
digital, earned media juga termasuk word of mouth yang didapatkan melalui konten
viral, pemasaran media sosial, dan percakapan pada jejaring sosial, blog, serta
komunitas. Dengan menampilkan berbagai konten serta pesan yang kuat dan unik,
diharapkan khalayak dapat memiliki kesan yang baik terhadap EduHakyo dan
bersedia untuk mengadvokasikan merek kepada jejaring pertemanan maupun

Universitas Indonesia
33

komunitas yang dimiliki. Oleh karena itu, kampanye ini akan memperkuat potensi
terjadinya earned media.

3.5 Biaya Anggaran Pemasaran


Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik EduHakyo pada 27 Agustus 2021,
biaya anggaran pemasaran yang biasanya digunakan oleh EduHakyo kurang lebih
sebesar 3 juta rupiah perbulannya. Biaya tersebut termasuk dalam biaya pengiklanan
konten, cenderamata, dan endorsement. Namun, biaya tersebut belum termasuk biaya
pengembangan situs web.

Universitas Indonesia
BAB 4

EKSEKUSI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM

4.1 Rute Program

Gambar 4.1 Rute Program

Strategi pemasaran kampanye ini menggunakan model 5A yaitu aware, appeal,


ask, act, dan advocate untuk melakukan eksekusi. Walaupun menggunakan seluruh
tahapan model 5A, penulis hanya berfokus pada strategi yang dapat mencapai tujuan
dari pemasaran. Pertama, agar khalayak mengetahui (aware) dan tertarik dengan merek
(appeal), maka yang akan dilakukan adalah meningkatkan brand attraction. Seseorang
dapat masuk kedalam tahapan aware dan appeal melalui Instagram advertisement,
influencer marketing, human centric marketing, dan content marketing yang memang
berfokus untuk menarik minat khalayak terhadap EduHakyo. Agar rasa ingin tahu
khalayak meningkat dan mulai bertanya terkait merek (ask), maka yang akan dilakukan
adalah meningkatkan brand curiosity. Hal ini dilakukan menggunakan content
marketing termasuk event, serta penggunaan situs web agar khalayak dapat mencari
informasi tentang merek dengan mudah. Untuk meningkatkan penggunaan produk dan
memperkuat komitmen pembelian (act), pemasar dapat meningkatkan brand
commitment dari khalayak dengan melakukan sales promotion dan juga menambahkan
pengalaman mendaftar melalui situs web EduHakyo. Terakhir, untuk membuat
khalayak merekomendasi produk atau jasa dan membantu merek untuk

34
Universitas Indonesia
35

menyebarluaskan awareness kepada khalayak lainnya (advocate), maka dapat


dilakukan dengan meningkatkan brand affinity melalui konten kolaborasi atau
interaktif yang bersifat edutainment, edukasi yang bersifat menghibur. Tahapan pada
rute implementasi tidak bersifat linear karena setiap konsumen dapat memiliki
pengalaman yang berbeda dalam berinteraksi dengan merek.
Kampanye ini akan dilaksanakan selama enam bulan mulai dari bulan Mei 2022
hingga bulan Oktober 2022. Alasan pemilihan bulan tersebut karena kampanye ini ingin
berfokus untuk meningkatkan awarenessnya disaat siswa sekolah dan mahasiswa
kuliah sedang libur semester pertengahan. Hal ini dilakukan mengingat target
EduHakyo merupakan 17-30 tahun. Selain itu, melalui wawancara bersama pihak
EduHakyo pada 21 Oktober 2021, mayoritas murid EduHakyo saat ini didominasi oleh
siswa SMA, siswa kuliah, atau yang baru saja lulus.
Untuk mengimplementasikan kampanye tersebut, terdapat empat karyawan
yang berperan dalam pelaksanannya. Tabel 4.1. menjelaskan bagaimana setiap strategi
akan dilaksanakan oleh sumber daya yang dimiliki EduHakyo, yaitu admin, operasional,
designer dan finance. Seluruh kegiatan pemasaran juga akan dipantau oleh pemilik
EduHakyo.
Tabel 4.1 Pengelolaan Kampanye
Strategi SDM yang berperan
Human Centric Marketing Admin (Minkyo)
Content Marketing Operasional dan Designer
Event EduHakyo Admin, Operasional, Designer, Finance
Instagram Advertisment Admin dan Finance
Influencer Marketing Operasional dan Finance
Penggunaan Situs Web Jasa pembuatan situs web dan Admin
Sales Promotion Operasional dan Admin

4.2 Deskripsi Kegiatan


4.2.1 Human Centric Marketing
EduHakyo menggunakan istilah “Minkyo” pada admin media sosial dan
narahubung WhatsApp yang juga mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran murid
EduHakyo. Pada human centric marketing, strategi ini akan menggunakan peranan
Minkyo untuk membangun hubungan dan kedekatan dengan khalayak, serta dalam
berinteraksi dengan khalayak. Pertama, persona yang akan dibangun adalah friendly,
fun, tetapi juga caring. Minkyo dapat menanggapi banyak komentar dan juga

Universitas Indonesia
36

berinteraksi menggunakan bahasa yang menyenangkan dan juga emotikon untuk


memperlihatkan sisi friendly dan fun. EduHakyo juga akan menggunakan konten-
konten interaktif yang bersifat permainan untuk memperlihatkan sisi fun dan membawa
pesan bahwa belajar bahasa juga dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
Minkyo juga akan selalu memperlihatkan sisi caring dengan memberikan motivasi
kepada khalayak untuk terus belajar dan mengejar impiannya. Tidak lupa juga untuk
menyemangati murid dalam setiap pembelajaran, serta mengecek kembali pemahaman
dan pengalaman belajar di kelas tersebut. EduHakyo juga akan memperbanyak konten
yang menggunakan para staf EduHakyo. Interaksi juga akan dibangun di setiap media
sosial, yaitu Instagram, Twitter, dan Tiktok, serta akun WhatsApp yang dimiliki oleh
EduHakyo.
Tabel 4.2 Persona EduHakyo (Minkyo)
Persona Deskripsi Do’s Don’ts
Friendly Menggunakan nada bicara yang • Menggunakan bahasa • Menggunakan
ramah dan menggunakan sehari-hari yang ramah bahasa yang
emotikon untuk memperjelas • Menggunakan emotikon ketus
intonasi dalam berkomunikasi. yang menunjukkan sifat • Tidak
Menggunakan bahasa yang ramah atau huruf menggunakan
mudah dipahami atau bahasan berganda seperi “iyaa”, emotikon atau
relevan sehingga dapat “siaapp” huruf ganda
menciptakan kedekatan • Menjawab komentar atau
layaknya teman belajar. bahkan memulai
interaksi seperti
menjawab komentar
Instagram dan menjawab
tweet pengguna lain
terkait bahasa Korea
Fun Memperlihatkan semangat pada • Menggunakan • Menggunakan
setiap kontennya yang pendekatan interaktif bahasa yang pasif
menggunakan pendekatan seperti banyak bertanya, • Terlalu
interaktif. Selain itu, Contohnya interaksi membicarakan
memperbanyak interaksi kecil di IG Story brand dan ahrd
dengan konten kuis atau minimal satu minggu selling
sekadar bertanya. sekali seperti pada dibandingkan
gambar 4.2 membangun
interkasi dengan
konsumen

Universitas Indonesia
37

• Menyediakan permainan
bahasa yang
menyenangkan
Caring Memperlihatkan sisi peduli • Membalas atau • Mengabaikan
dengan memberikan dukungan menanggapi setiap pesan konsumen
emosional kepada target yang masuk tidak lebih • Tidak
khalayak untuk tetap semangat dari 3 jam (di dalam jam menanyakan
belajar bahasa Korea dan opersional). keadaan atau
mengapai impiannya. Selain • Memberikan dukungan terlalu acuh
itu, mendengarkan pendapat moral dan pujian kepada dengan calon
maupun keluh kesah dari target konsumen yang konsumen
khalayak. menunjukkan maupun murid
ketertarikannya terhadap EduHakyo
bahasa Korea

Gambar 4.2 Bentuk Interaksi Melalui Instagram Story

4.2.2 Optimalisasi Media Sosial dengan Content Marketing


Optimalisasi media sosial akan dilakukan untuk membangun pesan yang ingin
disampaikan oleh EduHakyo, menyebarkan awareness, dan membangun ketertarikan
khalayak terhadap merek. Content marketing juga membantu EduHakyo untuk
membangun interaksi, serta membuka kesempatan khalayak untuk ikut serta dan
berbagi konten EduHakyo. Pada tahapan ini, khalayak juga dapat membantu EduHakyo
dalam menyebarkan awareness melalui konten interaktif.

Universitas Indonesia
38

Konten dipublikasikan dalam bentuk foto dan bentuk video yang akan
dipublikasikan kembali di media sosial yang telah dimiliki EduHakyo. Publikasi konten
akan terpusat pada media sosial Instagram mengingat target khalayak sangat aktif di
Instagram dan memang menggunakan Instagram untuk mencari informasi terkait
bahasa Korea dan kursusnya. Namun, beberapa konten juga akan dipublikasi pada
media sosial Twitter dan juga TikTok mengingat kedua media sosial ini juga sangat
populer. Setiap konten juga akan disisipkan hashtag nama konten dan juga tagline.
Pesan pada content marketing akan dibagi menjadi tiga pilar besar yang tetap
terhubung pada pesan kunci, bahwa khalayak dapat bersama-sama mencapai impian
besar melalui penguasaan bahasa Korea. Gambar 4.3 menggambarkan setiap konten
yang terhubung kepada tiga pilar besar dan berbagai pendekatan yang dapat digunakan
untuk membuat konten.

Gambar 4.3 Hubungan Antara Setiap Konten

• Beyond Yourself: Be More Than You Imagine with Korean Language


Konten ini akan digunakan untuk membangun pesan bahwa dengan
mempelajari bahasa Korea, banyak tujuan-tujuan yang dapat dicapai untuk masa depan.
bahasa Korea tidak hanya mendekatkan khalayak dengan idolanya atau negara Korea
Selatan, tetapi juga dapat memberikan kita kesempatan pada impian-impian lainnya
yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya. Konten ini ingin menginspirasi
khalayak untuk memiliki tujuan jangka panjang dalam mempelajari bahasa Korea, serta
meyakinkan bahwa banyak impian yang dapat dicapai melalui bahasa Korea. Pesan ini
akan disampaikan melalui konten-konten:

Universitas Indonesia
39

1. Informasi mengenai studi, serta peluang kerja, hingga kehidupan di Korea


Selatan (EH Kkultip)
EH Kkultip merupakan salah satu konten yang sudah dimiliki oleh EduHakyo
namun lebih berfokus pada trivia mengenai budaya korea. Kali ini, konten akan
memperluas bahasan yaitu dengan menambahkan informasi terkait studi,
peluang kerja, budaya, hingga kehidupan di Korea Selatan.

Gambar 4.4 Mock-up EH Kkultip dalam Bentuk Foto dan Video

2. Sharing Session bersama influencer


Sharing Session dilakukan bersama influencer secara daring. Sharing Session
membahas mengenai pengalaman mereka mempelajari bahasa Korea hingga
akhirnya menggapai impiannya di Korea Selatan. Sharing session akan
dilakukan satu kali melalui Instagram Live, dan sisanya pada kegiatan promosi
EduHakyo. Tujuannya untuk menginspirasi khalayak dari pengalaman
langsung seseorang, sekaligus meningkatkan brand awareness melalui media
sosial influencer.

Universitas Indonesia
40

Gambar 4.5 Mock-up Sharing Session

• Prepare for the Journey: Step Up Your Korean Learning Preparation


Konten ini bertujuan untuk memberikan edukasi secara menyenangkan
(edutainment) terkait pembelajaran bahasa Korea. Konten ini juga akan berbagi tip dan
trik dalam belajar bahasa Korea untuk meningkatkan kualitas belajar target khalayak.
Konten ini juga mempertahankan konten-konten yang sudah dimiliki EduHakyo, tetapi
strategi ini memberikan pendekatan berbeda pada ide kontennya. Konten pada tahapan
ini yaitu:
1. Konten pembelajaran bahasa Korea (EH Vocab, EH Grammar, EH Hangeul)
Konten pembelajaran bahasa Korea dibagi menjadi tiga, EH Vocab mempelajari
kosakata bahasa Korea, EH Grammar mempelajari tata bahasa, dan EH Hangeul
mengenai cara membaca tulisan bahasa Korea. Konten-konten ini juga sudah
dilaksanakan oleh EduHakyo seperti belajar melalui K-Drama, kuis, dan
lainnya. Namun pemasaran ini akan menambahkan ide pendekatan baru seperti
belajar melalui karakter “Hanja”, kuis peringatan hari besar, serta
memperbanyak konten dalam bentuk video. Pada riset yang telah dilakukan
oleh penulis, konten edukasi seperti ini menjadi konten yang paling diminati
oleh khalayak target.

Universitas Indonesia
41

Gambar 4.6 Mock-up EH Vocab Bentuk Foto

2. Tips & trick belajar bahasa korea versi EduHakyo (EH Study Tips)
Konten ini membahas mengenai tips & trick dalam mempelajari bahasa Korea.
Konten ini membantu khalayak untuk mempersiapkan diri dalam perjalanan
mereka mempelajari bahasa Korea.

Gambar 4.7 Mock-up EH Study Tips Bentuk Foto

Universitas Indonesia
42

Pesan ini juga disampaikan melalui konten interaktif yang dapat dipublikasikan
kembali oleh khalayak, yaitu:
1. Instagram Filter Games
Instagram filter yang ditawarkan adalah permainan tebak kata dengan huruf
Korea. Filter ini dapat digunakan pada fitur story dan juga reels. Khalayak akan
menebak kata yang dapat dibentuk dari huruf yang diberikan. Dapat dilihat pada
contoh berikut, huruf “n” dan “m” dapat dibentuk menjadi kata “namu” yang
berarti pohon.

Gambar 4.8 Mock-up Instagram Filter Games

2. Video Duet Content: Samhaengsi (삼행시) Challenge

Samhaengsi atau three acrostic poem, adalah membuat sebuah puisi singkat dari
setiap suku kata sebuah kata dasar bersuku kata tiga. Setiap suku kata akan
menjadi suku kata pertama yang digunakan pada setiap baris dengan kata atau
frasa puisi tersebut. Permainan kata ini populer di kalangan masyarakat Korea
Selatan dan sering digunakan pada ragam acara Korea Selatan. Konten ini
merupakan tantangan untuk membuat suatu kalimat dalam bahasa Korea.
Khusus untuk konten ini, terdapat hadiah cenderamata untuk puisi terfavorit
pilihan EduHakyo.

Universitas Indonesia
43

Gambar 4.9 Mock-up Samhaengsi Challenge, Reels dan TikTok

3. Video Duet Content: Hakyo Radio DJ Challenge


Hakyo Radio DJ Challenge adalah tantangan untuk membaca naskah radio
dalam bahasa Korea. Tujuan dari konten ini adalah memberikan tantangan
untuk membaca bahasa Korea dalam waktu yang singkat dengan benar. Konten
ini khusus menggambarkan situasi penyiar radio pada ekstrakurikuler sekolah
(Hakyo).

Gambar 4.10 Mock-up Hakyo Radio DJ Challenge, Reels dan TikTok

• It’s Possible: EduHakyo Will Help You Achieve Your Dreams

Universitas Indonesia
44

Konten ini digunakan untuk menarik minat serta meyakinkan khalayak bahwa
bersama EduHakyo, konsumen dapat mencapai impian mereka dalam mempelajari
bahasa Korea. Untuk mencapai impian tersebut, EduHakyo menyediakan kurikulum
dan tutor profesional yang juga dilengkapi dengan fasilitas yang dapat mendukung
pembelajaran muridnya. Dengan metode fun learning dan supervisi dari EduHakyo,
baik tutor maupun Minkyo, EduHakyo merupakan pilihan yang tepat bagi para
konsumen yang ingin mempelajari bahasa Korea. Konten ini juga ingin meningkatkan
kepercayaan serta pengetahuan khalayak terhadap EduHakyo seperti jasa dan fasilitas
yang ditawarkan EduHakyo. Konten pada pesan ini juga akan mempertahankan konten-
konten yang dimiliki EduHakyo, tetapi dibuat lebih menarik dengan konten yang tidak
secara gamblang menjual produk.
1. Get to Know EduHakyo
Konten ini akan memperkenalkan manfaat, fasilitas, situasi kelas, dan juga
pertumbuhan EduHakyo sebagai brand.

Gambar 4.11 Mock-up Get To Know EduHakyo dalam Bentuk Foto dan Video

2. Haksaeng Iyagi (Testimoni)


Haksaeng Iyagi yaitu “cerita murid”. Konten ini merupakan konten testimoni
dari pada murid EduHakyo. Murid dapat bercerita melalui Minkyo mengenai
tujuannya dalam belajar bahasa Korea dan perkembangan bahasa Korea-nya
selama di EduHakyo. Pembuatan konten ini didahulukan untuk murid yang
telah lulus dari kelas EduHakyo atau akan lulus.

Universitas Indonesia
45

Gambar 4.12 Mock-up Haksaeng Iyagi (Testimoni)

• EduHakyo Event
Kegiatan ini akan dilakukan untuk meningkatkan pembicaraan mengenai
EduHakyo. Dengan adanya kegiatan ini, partisipan dituntut untuk ikut serta
membagikan konten yang diharapkan dapat meningkatkan awareness melalui jaringan
pertemanan target khalayak. Kegiatan ini juga mengharuskan khalayak untuk
mendaftarkan diri pada EH Study Club, yaitu keanggotaan di situs web EduHakyo.
Sehingga, khalayak akan memasukan situs dan melihat informasi yang telah disediakan.
Kegiatan promosi ini akan dilakukan dua kali, yaitu:
1. Find Your Chairmate!
Kegiatan ini merupakan kegiatan bagi khalayak untuk mencari teman belajar
melalui pihak ketiga EduHakyo. Melihat dari riset yang sudah dilakukan oleh
penulis, salah satu kesulitan khalayak dalam mempelajari bahasa Korea adalah
tidak memiliki teman belajar sehingga motivasi belajar menurun. Oleh karena
itu, pemasaran ini mengambil kesempatan tersebut dan menjadikan EduHakyo
pihak ketiga untuk mempertemukan mereka yang ingin mencari pasangan
belajarnya. Tentunya, kegiatan ini mengharuskan partisipan untuk melakukan
beberapa syarat, yaitu (1) mengikuti media sosial EduHakyo, (2) mem-posting
kembali konten pada Instagram story dan tag minimal tiga teman, (3) daftar
menjadi anggota EH Study Club untuk melakukan placement test. Setelah itu,
EduHakyo akan mengumumkan setiap pasangan. Setiap pasangan belajar
tersebut akan dihimbau untuk mempublikasikan di media sosial tentang
kegiatan belajarnya. EduHakyo juga akan menggunakan paid promote melalui
akan Twitter @bakorfess untuk mempromosikan kegiatan ini. Kemudian,

Universitas Indonesia
46

EduHakyo akan memilih “Best Chairmate” dilihat dari pengalaman belajar


mereka yang dipublikasikan di media sosial. Keduanya akan mendapatkan
cenderamata dari EduHakyo.

Gambar 4.13 Mock-up “Find Your Chairmate!”

2. Catch Your Dreams! EduHakyo School Workshop


Kegiatan ini dilakukan merupakan gabungan dari sharing session dan juga
memperkenalkan jasa EduHakyo pada khalayak. Rangkaian dari kegiatan ini
meliputi sharing session dari influencer, kelas bahasa Korea, simulasi tes
TOPIK I dan juga terdapat kesempatan untuk mendapatkan beasiswa kelas
bahasa Korea di EduHakyo. Pada kegiatan ini, EduHakyo berkesempatan untuk
memperlihatkan fasilitas dan jasa melalui kegiatan belajar Bahasa. Oleh karena
itu, kegiatan ini juga termasuk dalam sales promotion. Kegiatan ini dilakukan
di platform Zoom. Untuk promosi, EduHakyo juga akan menggunakan
@Bakorfess untuk paid promote. Khalayak membayar harga 59 ribu rupiah
untuk mengikuti kegiatan ini.
Pada minggu pertama, peserta akan melakukan sharing session. Minggu
kedua akan dilakukan kegiatan belajar bahasa Korea bersama EduHakyo dan
sharing session. Pada minggu ketiga akan dilaksanakan belajar bahasa Korea
dengan topik lainnya. Selain itu, pada akhir pekan akan dilaksanakan simulasi
TOPIK I melalui Zoom. Satu minggu setelah simulasi, EduHakyo akan
mengirimkan hasil simulasi TOPIK I dan mengumumkan beasiswa untuk satu
peserta. Peserta akan mendaftarkan diri di situs web EduHakyo dan membayar
uang pendaftaran. Untuk mendaftarkan diri pada kesempatan beasiswa, peserta
harus sudah (1) mengikuti media sosial EduHakyo, (2) mempublikasikan

Universitas Indonesia
47

konten pengumuman kegiatan di story, (3) menuliskan alasan mempelajari


bahasa Korea. Setelah itu, EduHakyo akan membuat WhatsApp Group untuk
memberikan pengumuman tautan Zoom. Hasil tes TOPIK dan soal PDF akan
dikirimkan melalui e-mail dan pengumuman beasiswa akan diumumkan melalui
media sosial EduHakyo.

Gambar 4.14 Mock-up “Catch Your Dreams! EduHakyo Workshop”

Setiap konten yang telah dibuat akan dipublikasi disetiap media sosial
yang digunakan. Tidak hanya Instagram, konten juga akan dipublikasikan pada
Twitter dan TikTok. Tabel 4.2 memberikan informasi terkait penyebaran konten
di setiap media, beserta informasi apakah konten tersebut sebelumnya telah
dimiliki oleh EduHakyo.

Universitas Indonesia
48

Tabel 4.3 Penyebaran Konten Pada Media Sosial

4.2.3 Pemasangan Iklan pada Media Sosial Instagram


Untuk membuat khalayak mengenal, menggunakan, atau merekomendasi
sebuah merek, pastinya mereka harus mengetahui terlebih dahulu keberadaan merek
tersebut. Iklan di media sosial digunakan untuk menjangkau lebih banyak khalayak
melalui konten-konten yang dimiliki. Pemasaran ini hanya akan berfokus pada media
sosial Instagram karena harganya yang terjangkau dan mengingat khalayak paling
banyak aktif dan mencari informasi di media sosial Instagram.
Pemasangan iklan pada media sosial Instagram akan berbentuk story ads dan
feeds ads. Story ads digunakan untuk konten sales promotion, sharing session, dan
konten pengenalan jasa dan manfaat EduHakyo. Pertimbangan dalam pemilihan
tersebut dikarenakan Instagram story mengambil alih seluruh layar sehingga khalayak
fokus terhadap isi pesan. Namun, akan sulit untuk menyampaikan pesan dengan banyak
informasi melalui Instagram story ads. Oleh karena itu, Instagram feeds ads digunakan
untuk mempromosikan event serta mempromosikan kembali kegiatan sharing session.
Pemasangan story ads akan berfokus untuk meningkatkan jumlah pengunjung profil,
sedangkan feeds ads akan berfokus untuk meningkatkan jumlah pengunjung website

Universitas Indonesia
49

yang tertuju langsung pada halaman informasi event atau kegiatan yang belangsung.
Target dari iklan akan disesuaikan dengan target khalayak dari EduHakyo.

Gambar 4.15 Mock-up Instagram Ads Story

4.2.4 Influencer Marketing


Influencer yang digunakan berjumlah tiga orang. Influencer pertama akan akan
berbagi pengalaman mengenai capaian mereka karena berbahasa Korea melalui
kegiatan sharing session. Sharing session akan dilakukan melalui Instagram Live
bersama Eduhakyo untuk berbagai pengalamannya di Korea Selatan. Instagram Live
digunakan agar pengikut dari influencer tersebut menyadari keberadaan diskusi
tersebut dan mendapatkan akses yang mudah untuk melihat IG Live tersebut.
Pemberitahuan terkait IG Live tidak hanya dipublikasikan oleh pihak EduHakyo, tetapi
juga pada media sosial influencer tersebut. Influencer pertama juga akan membuat
konten video yang tentang penggunaan bahasa Korea di Korea Selatan dan promosi
jasa EduHakyo. Influencer kedua dan ketiga akan berkolaborasi pada kegiatan “Catch
Your Dreams! EduHakyo Workshop”. Pada kegiatan ini, Influencer akan menjadi
pengisi acara sekaligus melakukan publikasi pada media sosial sebagai pengumuman
kegiatan.
Pemilihan influencer pada konten ini mempertimbangkan pekerjaan mereka
saat ini dan bagaimana bahasa Korea telah mampu membawa mereka ke dunia
profesional. Influencer yang dipilih juga merupakan penggemar industri hiburan Korea
Selatan untuk memperlihatkan bahwa yang awalnya seorang penggemar Korea

Universitas Indonesia
50

kemudian sukses untuk bekerja atau studi di Korea Selatan. Berikut merupakan
influencer yang akan bekerja sama dalam strategi pemasaran ini:

Tabel 4.4 Deskripsi Influencer


Influencer Karakteristik Performa (Analisa.io Bentuk Kerja Sama
&HypeAuditor.com)
Dhita Pedhe Dhita adalah warga Instagram • Sharing session
Indonesia yang juga seorang @dhitapedhe: 49,1 • Membuat konten yang
content creator yang aktif di ribu pengikut, 5,81% video “a day in my life” di
Instagram. Dhita saat ini engagemet rate. Korea dan membahas
tinggal di Seoul, Korea mengenai penggunaan
Selatan dan bekerja di KBRI bahasa Korea. Diakhiri
Seoul. dengan endorsement untuk
EduHakyo (di Instagram)
Niken Niken Koesomo memiliki Instagram • Pengisi acara Eduhakyo
Koesomo pengalaman bekerja di @nkoesoemo, dengan workshop selama satu jam
Korea Selatan, salah satunya pengikut sebanyak
adalah menjadi pembawa 1,969
acara dan content writer di
KBS World Radio. Selain
itu, Niken juga melanjutkan
studi S2 nya di Sookmyung
Women;s University, Korea
Selatan
Khilda V Khilda merupakan content Instagram • Pengisi acara Eduhakyo
Herlambang creator yang berfokus pada @khildavherlambang, workshop selama satu jam
Youtube. Khilda merupakan 4,783 pengikut, 15,93 • Mempubliasikan
GKS Graduate 2020 engagement rate. pengumuman kegiatan pada
Awardee, Global MBA di 7,18 ribu Youtube Youtube Community dan
Yonsei University subscriber. Instagram.

4.2.5 Penggunaan Situs Web


Untuk meningkatkan pengetahuan produk, EduHakyo akan menggunakan situs
web yang dapat memenuhi kebutuhan informasi dari target konsumen. Selain itu, situs
web pusat informasi sekaligus penghubung dengan seluruh media sosial yang
digunakan. Situs web tersebut akan memuat berbagai informasi, yaitu (1) profil
EduHakyo, (2) membangun pesan “Beyond yourself and achieve your dreams through
Korean Language with EduHakyo", (3) informasi kelas dan fasilitas, (4) call to action

Universitas Indonesia
51

pendaftaran, (5) konten edukasi, dan (6) konten khusus anggota EH Study Club. Konten
edukasi dalam situs web akan berupa pembelajaran bahasa Korea dan informasi
mengenai beasiswa sebagai bentuk dari Search Engine Optimization (SEO).
Situs web EduHakyo dilengkapi dengan fitur Log in. Setiap penggunaan yang
menggunakan fitur tersebut akan menjadi bagian dari EH Study Club. Pada tahapan ini,
keunggulan dari EH Study Club adalah mendapatkan beberapa konten pembelajaran,
dan untuk melakukan tes kemampuan berbahasa Korea. Dikarenakan tahapan awal
hanya berfokus pada awareness, Fitur EH Study Club belum menjadi prioritas untuk
dimaksimalkan. Namun, dengan membuat EH Study Club, nantinya fitur ini dapat
dipergunakan oleh EduHakyo untuk melakukan email marketing, community
engagement, ataupun strategi pemasaran lainnya. Berikut merupakan began informasi
yang dimuat dalam situs web beserta dengan mock-up desain situs web:

Gambar 4.16. Bagan Informasi Pada Situs Web EduHakyo

Universitas Indonesia
52

Gambar 4.17 Mock-up Situs Web

4.2.6 Sales Promotion


Sales promotion yang digunakan adalah free trial dan “Catch Your Dreams!
EduHakyo Workshop” seperti yang telah dibahas sebelumnya. Free trial merupakan
kelas uji coba untuk khalayak yang masih ragu dengan tempat kursus bahasa Korea.
Untuk meyakinkan khalayak menggunakan jasa EduHakyo, maka dilakukanlah free
trial agar khalayak mengetahui situasi kelas dan sistem pembelajaran di EduHakyo.
Jenis kelas yang ditawarkan pada free trial adalah kelas Hangeul, kelas membuat
kalimat, kelas speaking, dan kelas TOPIK I.
Untuk mengikuti free trial, khalayak harus mengikut media sosial EduHakyo
dan mempublikasi alasan ingin mempelajari bahasa Korea pada Instagram Story.
Kemudian, EduHakyo akan memilih sekitar 20-30 peserta. Kegiatan ini merupakan

Universitas Indonesia
53

kegiatan yang sudah dilakukan oleh EduHakyo, tetapi tetap dimasukan pada strategi
pemasaran karena dirasa sangat berdampak untuk memperkenalkan fasilitas jasa.

Gambar 4.18 Mock-up Free Trial dalam bentuk Story

4.3 Jadwal Eksekusi


Tabel 4.5 Jadwal eksekusi

Universitas Indonesia
54

4.4 Anggaran Dana


Tabel 4.6 Anggaran Dana

Universitas Indonesia
BAB 5

MONITORING DAN EVALUASI

5.1 Rencana Monitoring


Sebagai pemasar, mengukur efektivitas rencana strategi menjadi hal yang
penting agar terhindar dari kerugian finansial. Pengukuran ini dapat pula digunakan
untuk mencari alternatif strategi yang lebih baik. Maka dari itu, pemasar akan
melakukan monitoring dan evaluasi pada strategi pemasaran yang dijalankan.
Monitoring akan dilaksanakan setiap minggu di akhir pekan untuk melihat kegiatan
pemasaran pada minggu tersebut. Kegiatan ini juga digunakan untuk melihat
kesesuaian konten dan ketepatan waktu melaksanakan kegiatan pemasaran dengan
rencana program pemasaran yang sudah dibuat. Berikut merupakan indikator
keberhasilan dan instrumen yang digunakan untuk melakukan monitoring:

Tabel 5.1 Rencana Monitoring dan Output

No. Kegiatan Indikator Keberhasil Instrumen


Human Centric Marketing
Pengimplementasi • Mengimplementasikan sesua dengan • Social Media Direct
Persona Minkyo Do’s yang telah dibuat Message
• Membalas pesan paling lambar 3 • WhatsApp Business
jam (dihitung hanya saat jam kerja) Chat
Content Marketing
Optimalisasi media • Engagement rate setiap minggu • Social Media
sosial dengan mencapai 2% atau lebih Analytics
melalui tiga pilar • Account Reach setiap minggu • Instagram filter
konten mencapai 2000 atau lebih insight
• Like rate setiap minggu mencapai • Hashtag tracking
2% atau lebih pada Challenge
• Comment rate setiap minggu
mencapai 0.2% atau lebih
• Account reach setiap minggunya
mencapi 2000 akun
• Story Filter Games digunakan
minimal oleh 300 akun

55
Universitas Indonesia
56

• Video Duet Challenge diikuti oleh


masing-masing minimal 100 akun.
EduHakyo Event: • Minimal 100 orang yang • Jumlah pendaftaran
Find Your mendaftarkan diri pada event pada situs web
Chairmate tersebut, termasuk dengan • Hashtag tracking
melakukan publikasi kembali dan dan jumlah tag
bergabung pada EH Study Club
• Minimal terdapat 20 pasangan yang
ikut serta membagikan pengalaman
belajarnya di sosial media
EduHakyo Event: • Minimal 100 orang yang • Jumlah pendaftaran
Catch Your mendaftarkan diri pada event pada situs web
Dreams! EduHakyo tersebut
Workshop • Minimal 80 orang mengikuti
kesempatan untuk Beasiswa

Social Media Advertisment


Instagram Story Ads • People reached mencapai 5.000 • Social Media Ads
akun pada satu kali periode Insight
pengiklanan
• Minimal 30 orang mengunjungi
Instagram miliki EduHakyo
Instagram Feeds • People reached mencapai 10.000 • Social Media Ads
Ads akun pada satu kali periode Insight
pengiklanan
• Minimal 50 orang mengunjungi
Instagram miliki EduHakyo
Situs Web
Situs Web • Minimal sebanyak 100 pengguna • Website Analytics
mengunjungi website EduHakyo
setiap minggunya
Sales Promotion
Free Trial Class • Pendaftaran free trial minimal • Jumlah pendaftar
sebanyak 30 orang perkelasnya • Jumlah repost
konten pada story
pengguna

Universitas Indonesia
57

5.2 Rencana Evaluasi


Untuk mengukur keberhasilan seluruh program pemasaran ini, maka dilakukan
kegiatan evaluasi setelah enam bulan, tepatnya pada November 2022. Evaluasi
dilakukan untuk melihat apakah strategi yang telah dilakukan telah memenuhi tujuan
pemasaran dan juga dapat menjadi pembelajaran atau evaluasi untuk strategi pemasaran
kedepannya. Tahapan evaluasi akan dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Metode
kuantitatif akan dilakukan melalui survei online dan laporan social media analytics.
Berikut merupakan rincian indikator dan instumen untuk setiap tujuan pemasaran yang
akan dilakukan secara kuantitatif:

Tabel 5.2 Rencana Evaluasi Hasil Outcome

No. Tujuan Indikator Keberhasilan Instrumen


1 Meningkatan brand • Followers Instagram EduHakyo yang • Social Media
awareness menjadi fokus pemasaran bertambah Analytics
sebanyak 20% sebanyak 5.300 pengikut. (Angka • Survei online
diasumsikan 20% dari total target jika pada target
pengikut saat ini merupakan 18.8% nya) khalayak
• Sebanyak lebih dari 38.8% target
konsumen mengenali merek EduHakyo
(meningkat sebanyak 20%)
2 Menguatkan • Sebanyak 50% responden yang sudah • Survei online
positioning dan mengetahui EduHakyo memiliki pada pengikut
meningkatkan pengetahuan sekurang kurangnya 4 dari 7 sosial media
brand knowledge poin manfaat dan fasilitas. Poin tersebut EduHakyo
terkait pengetahuan adalah:
manfaat dan 1. Rapor sebagai unique selling point
fasilitas. 2. Kurikulum Korea Selatan
3. Buku cetak dari Korea Selatan
4. Tutor lokal dan native
5. Konsultasi di luar kelas
6. Konsultasi mengenai universitas di
Korea Selatan
7. Penggunaan Zoom dan Google
Classroom
• Sebanyak 25% target yang mengetahui
EduHakyo memilih merek EduHakyo

Universitas Indonesia
58

sebagai pertimbangan mereka untuk


kursus bahasa Korea

Tahapan evaluasi juga akan menggunakan metode kualitatif dengan wawancara singkat.
Metode ini dlakukan untuk menggali pengalaman narasumber mengenai strategi kampanye
yang telah dilakukan. Selain itu, narasumber dapat memberikan kritik, kesan, atau saran pada
wawancara singkat tersebut. Berikut merupakan kriteria narasumber dan pertanyaan evaluasi
yang akan diajukan kepada narasumber:

Tabel 5.3 Rencana Evaluasi Wawancara

Tujuan Evaluasi Kriteria Pertanyaan Evaluasi


Narasumber
Mengetahui apakah Pengikut media 1. Bagaimana tanggapanmu mengenai pesan yang
strategi pemasaran sosial EduHakyo dibangun oleh EduHakyo melalui kampanye
telah dilakukan yang telah yang “Together Catch Your Dreams”?
dengan efektif telah mengikuti 2. Apakah konten dan media promosi yang digunakan
kegiatan free trial EduHakyo membuatmu tertarik dan membantu
untuk mengetahui produk EduHakyo? Ceritakan
pengalamanmu!
3. Apakah kegiatan free trial membantumu untuk
mengenal EduHakyo? Ceritakan pengalamanmu!
4. Apakah terdapat kritik, kesan, atau masukan
terhadap strategi pemasaran EduHakyo secara
keseluruhan?
Pengikut media 1. Bagaimana tanggapanmu mengenai pesan yang
sosial EduHakyo dibangun oleh EduHakyo melalui kampanye
yang telah yang “Together Catch Your Dreams”?
telah mengikuti 2. Apakah konten dan media promosi yang digunakan
event Catch Your EduHakyo membuatmu tertarik dan membantu
Dreams: EduHakyo untuk mengetahui produk EduHakyo? Ceritakan
workshop pengalamanmu!
3. Apakah kegiatan Catch Your Dreams: EduHakyo
workshop bermanfaat untuk dirimu? Apa yang
kamu rasakan saat mengikuti kegiatan? Ceritakan
pengalamanmu!
4. Apakah terdapat kritik, kesan, atau masukan
terhadap strategi pemasaran EduHakyo secara
keseluruhan?

Universitas Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

Adom, A., Nyarko, I. K., & Som, G. N. (2016). Competitor analysis in strategic management:
Is it a worthwhile managerial practice in contemporary times. Journal of Resources
Development and Management, 24(1), 116–127.

Bae, E. s. O., Chang, M., Park, E. S., & Kim, D. C. (2017). The effect of Hallyu on tourism in
Korea. Journal of Open Innovation: Technology, Market, and Complexity, 3(4).
https://doi.org/10.1186/s40852-017-0075-y

Belanche, D., Casaló, L. V, Flavián, M., & Ibáñez-Sánchez, S. (2021). Understanding influencer
marketing: The role of congruence between influencers, products and consumers.
Journal of Business Research, 132, 186–195.

Belch, G. E., & Belch, M. A. (2004). Advertising and promotion: An integrated marketing
communications perspective 6th. New York: McGraw-Hil L.

Cakap. (2020). Hanja, Aksara Korea dari Tiongkok. Cakap. https://blog.cakap.com/hanja/

Chaffey, D., & Ellis-Chadwick, F. (2016). Digital marketing: strategy, implementation and
practice, 6th. Pearson.

Chaffey, D., & Smith, P. R. (2013). eMarketing eXcellence: Planning and optimizing your
digital marketing. Routledge.

CNN Indonesia. (2020). SBMPTN 2020, Bahasa Korea UI Masuk 10 Besar Prodi Terketat. CNN
Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200814174432-20-
535920/sbmptn-2020-bahasa-korea-ui-masuk-10-besar-prodi-terketat

Cotter, K. (2019). Playing the visibility game: How digital influencers and algorithms
negotiate influence on Instagram. New Media and Society, 21(4), 895–913.
https://doi.org/10.1177/1461444818815684

Ferrell, O. C., & Hartline, M. (2013). Marketing strategy, text and cases. Cengage Learning.

Hana, L. (2017). Wisata Militer Taebaek dari Drama Descendants of the Sun Korea Selatan.
An1mage Jurnal Studi Kultural, 2(1), 19–22.
https://journals.an1mage.net/index.php/ajsk/article/view/73

59
Universitas Indonesia
60

Keller, K. L. (2012). Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand
Equity. Pearson. https://books.google.co.id/books?id=UcKJMAEACAAJ

Kim, Y. (2021). #KpopTwitter achieves new record of 6.7 billion Tweets globally in 2020.
Twitter Blog.
https://blog.twitter.com/en_us/topics/insights/2021/kpoptwitter-%0Aachieves-new-
record-of-6-billion-tweets-globally-in-2020%0A

Kotler, P., Kartajaya, H., & Setiawan, I. (2016). Marketing 4.0: Moving from Traditional to
Digital. Wiley. https://books.google.co.id/books?id=8_8JvgAACAAJ

Kotler, P., Kotler, P. T., Armstrong, G., & Opresnik, M. O. (2017). Principles of marketing.
Pearson. https://books.google.co.id/books?id=W29mswEACAAJ

Liputan6. (2021). Special Content: Fenomena Korean Wave, Demam yang Belum Akan Reda.
Liputan6. https://www.liputan6.com/news/read/4552209/special-content-fenomena-
korean-wave-demam-yang-belum-akan-reda

Philip, K., Veronica, W., John, S., & Gary, A. (2005). Principles of Marketing (4th European
edition). Harlow: Pearson Education.

Pusparisa, Y. (2020). Durasi Menonton Drama Korea Meningkat saat Pandemi Covid-19.
Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/11/30/durasi-menonton-
drama-korea-meningkat-saat-pandemi-covid-19

Sangmin, C. (2021). Netflix hit show “Squid Game” spurs interest in learning Korean. Reuters
Institute Fellowship Paper. https://www.reuters.com/lifestyle/netflix-hit-show-squid-
game-spurs-interest-learning-korean-2021-10-11/

Seo, J. H., & Kim, B. (2020). The “Hallyu” phenomenon: Utilizing tourism destination as
product placement in K-POP culture. Tourism Economics, 26(4), 719–728.
https://doi.org/10.1177/1354816619837111

Skinner, K., Hanning, R. M., Sutherland, C., Edwards-Wheesk, R., & Tsuji, L. J. S. (2012). Using
a SWOT analysis to inform healthy eating and physical activity strategies for a remote
First Nations community in Canada. American Journal of Health Promotion, 26(6),
e159–e170.
61

Usman, U. (2018). The Current State of Korean Language Education in Indonesia :


Vocabulary Instruction At the University of Indonesia the Current State of Korean
Language Education in Indonesia : Vocabulary Instruction At the University of. 7th
KoSASA BIENNIAL INTERNATIONAL CONFERENCE, August, 628–653.
62

LAMPIRAN

Lampiran 1
Wawancara dengan pemilik EduHakyo

Pemilik EduHakyo
Tanggal : 27 Agustus 2021
Tempat : Melalui Zoom

Seperti apa latar belakangnya EduHakyo dan juga internal perusahaanya saat ini?
Kalo adanya itu dari bulan februari, 2019 kalo ga salah ya? oh baru mulai setahun ini, bulan
februari tanggal 4, 2021, Belum setahun. Kalo untuk pekerjanya sekarang itu ada 9 orang.
Kalo untuk pengajarnya ada 5 orang, itu sudah termasuk 9 orang yang tadi. Sekarang juga
ada kantornya gitu dan sekarang yang datang ke kantor itu 5 orang, selebihnya itu kerja wfh
dirumah gitu. Untuk kelas bahasa koreanya Full online karena kan basednya emang online
class. Untuk Target marketnya sebenarnya nanti ada datanya gitu.

Apa yang membedakan Eduhakyo dengan kursus lain?


Kalo di Eduhakyo sih itu kita pasti bakal ngeluarin sertifikat ya. Untuk sistem ngajarnya itu
kita kasih buku paket dan nanti pas proses pembelajaran kita share hasil recording kelasnya.
jadi kalo ada yang kurang paham, bisa nonton hasil recording yang tadi gitu. Bedanya lagi
kita ada native juga, terus ada kelas topik juga. Ini kita juga ada power pointnya juga untuk
strength sama tentang EduHakyo gitu, nanti aku kirim ke kamu kali ya ra untuk filenya.

Apa kesulitan yang sedang dihadapi?


Biasanya kan dari itu sih, kurang dari mulut ke mulut. Jadi belum banyak orang yang ngetag
dan ngemention EduHakyo. Nah kita pengen cari cara gimana caranya orang sering mention
kita dan diketahui. Nambahin lagi, emang untuk marketingnya belum berjalan semua.
Sebenarnya kita juga pengen endorsement sama orang yang ada hubungannya dengan korea.
Untuk nyari influencer yang ada di core itu gak mudah. Kita juga approach mereka, mereka
sudah ada ikatan dengan kompetitor lain. Itu juga belum maksimal sih ra.

Apakah eduhakyo sudah memakai ads?


Kalo untuk Ads sebelumnya kita sudah pernah pake Instagram ads, tapi cuma awal-awal aja.
Habis itu kita juga dapat insight bahwa kita bisa taro ads di instagram atau youtube, nah itu
harus ada kontennya kan untuk adsnya. Tapi untuk nyiapin kontennya kita masih belum siap.
Apalagi tadi ya, untuk nyari kursus bahasa korea itu susah, bahkan kita belum ada untuk
websitenya di google. Kita juga harus mainin SEOnya juga untuk adsnya. Kita juga rencana
mau ngembangin tiktok untuk marketingnya. Jadi itu masih PR buat kita. Ditambah kita
susah nyari influencer yang sesuai dengan target marketing untuk di endorse.
63

Apa objektif yang ingin dicapai kedepannya?


kalau awareness sudah pasti. Sekarang media kita hanya punya instagram sama twitter,
walaupun yang rame cuma instagram doang. harapan kita bikin konten juga biar seenggaknya
orang tau ada Eduhakyo gitu. Jadi itu awarenessnya yang udah pasti. Positioning juga
penting, kayak value Eduhakyo ada dimana nih. Kita ga mungkin compete dengan kompetitor
yang saingannya di bawah kita. kita pasti perhatiin positioning. Tadi juga, kita memang
punya target market yang kebutuhan tersiernya terpenuhi, ditambah lagi yang expert di
teknologi, dalam artian mereka punya Hp, laptop, kurang lebih gitu.

Dan Eduhakyo ini juga terasa kayak belajar beneran, udah kayak sekolah karena ada
KKmnya, report cardnya, raportnya, bukunya gitu. Tapi itu juga tetep komunikasikan dan
perhatikan ke mereka karena kalau kita lihat di tempat lain juga gak jauh beda. Tinggal
gimana pemahaman Edu Hakyo di mata orang yang belum pernah merasakan disini, tapi kalo
kebanyakan dari mereka merasa puas dengan service kami gitu.

Apa saja kompetitor dari EduHakyo?


Kalo di competitor ada taeyang ulture, popgul, korean saem, sama jys korea. Untuk pogul itu
kompetitor tapi beda, mereka cuma di subscribe habis itu kita dapat materinya tanpa masuk
kelas atau zoom. Jadi metodenya sama kita beda. kita marketnya nyari orang yang butuh
bantuan guru buat mereka belajarnya. Kalo Jys korea kurang lebih mirip, kelebihan mereka
ngasih souvenir dari korea, jadi itu bisa jadi pertimbangan buat Eduhakyo. Cuma kalo JYS itu
cuma satu guru yang ngajar, jadi waktunya juga ga terlalu fleksibel. Tadi untuk Taeyang
kulture dia punya ambassadornya, namanya Furry citra yang awalnya kita pengen jadiin dia
Brand ambassador kita gitu karena dia Fans bts, fansnya dia juga sama-sama Army. Dan
furry itu juga nguntungin banget bagi Taeyang karena mereka gak perlu hard selling, tapi
cuma liat Furry itu les korea dimana, orang-orang jadi tertarik dan cari tahu tentang Taeyang
Kulture. Tadinya kita mau juga ngadain workshop, seminar gitu.

Apa ada rencana untuk melakukan pemasaran secara offline?


Kalo dalam waktu dekat kayaknya gada untuk offline, kita lebih ke online. Cuma kalo offline
mungkin sekedar dari mulut ke mulut, misalnya ke keluarga atau ke teman aja. sebenarnya
Eduhakyo ini kita ada di bawah perusahaan, kita ada kantornya, ada izinnya juga, jadi kita
suatu saat bisa jadi gede. Tapi, kita ga pernah bilang ke orang lain kita under PT. Terus kita
juga pengen kerjasama sama perusahaan korea gitu, misalnya kalo tes topik kan kita harus tes
atau kursus dulu di mana gitu ya, jadi mungkin tujuan kita kerja sama biar suatu saat
misalnya kalo tes topik harus ke Edu Hakyo dulu gitu.

Apakah pernah terpikir untuk membuat komunitas?


Udah pernah dipikirin juga kayak gitu, kita harus ada eksistensi realnya, sekarang kita belum
bisa direalisasikan mungkin karena tempat atau ada masalah lain gitu. Kita juga dulu punya
konsep namanya korean corner gitu, isinya buku atau komik korea, berarti kan kita harus
buka diri biar siapapun bisa datang, dari situ kita berharap bisa menggandeng KTO atau
instansi lain. Jadi, mereka lihat Eduhakyo ini punya kontribusi dalam penyebaran budaya
64

korea. Sebenarnya yang dikerjain sama Edu Hakyo ini, kita punya banyak kerjasama dengan
instansi lain buat ngebuat buku guidance gitu tentang traveling korea itu kan satu info
sebenarnya kita bersinergi sama Edu Hakyo. Contohnya kemarin kita mengundang orang
KTO jadi narasumber, ternyata dia ngasih semacam giveaway buku korea, buku travel korea
segala macem. Itu jadi kayak bagian dari campaign mereka untuk menyebarkan budaya
korea. untuk komunitas atau korea corner gitu, kita lebih fokus ngembangin di daerah-daerah
kecil atau desa karena kita anggap mereka lebih antusias daripada orang yang punya akses
internet lebih luas, kayak di kota-kota. Kita juga mesti liat juga daerah mana yang anak
mudanya emang ingin belajar, jangan sampai kita pilih juga daerah yang bahkan
pengetahuannya belum maju. Misalnya kita buat komunitas di suatu daerah gitu ya, itu
potensinya bagus banget buat kita, karena kita liat bahkan kursus korea lain cuma ada kayak
komunitas di pulau jawa aja. Jadi emang bagus banget kalo misalnya kita bisa ngembangin
Edu Hakyo ini di daerah-daerah kecil atau mungkin pulau jawa.

(Pertanyaan berlanjut pada platform chat WhatsApp)

Berapa dana yang Eduhakyo keluarkan untuk marketing setiap bulannya?


Untuk biaya marketing kita punya anggaran kurang lebih 3jt, tapi ini ga selalu kita keluarkan
3jt dalam sebulan. Jadi ada post2 tersendiri untuk iklan atau ads, untuk anggaran souvenirs
dan anggaran endorsement.

Apa alasan yang membuat EduHakyo diawal tidak menggunakan social media ads?
Ads yang dulu kita gunakan di nilai kurang efektif karena dilakukan sebelum endorsment,
tapi untuk bulan ini tetap kita akan rencanakan menggunakan ads setelah ada basic follower
hasil endorsment.

Dengan 9 karyawan, apakah SDM tersebut bagi Eduhakyo termasuk kurang atau
sudah pas ya tantee?
Untuk 9 karyawan internal sudah cukup, isinya ada aku dan suami, 4 karyawan dan 3
pengajar freelance. tapi kalau untuk tutor kurang, kita juga lagi mencari lagi untuk tutor
tambahan.

Lampiran 2
Wawancara dengan Admin dan Operasional EduHakyo

Admin dan Operasional EduHakyo


Tanggal : 22 Oktober 2021
Tempat : Melalui Zoom

Ada berapa jumlah murid sampai saat ini?


65

kurang lebih sekarang 50. Oh, 50 lebih. Tapi, nanti masih ada yang bakalan launching lagi
muridnya untuk kelas berikutnya, jadi masih ada yang lagi nunggu gitu.

Jumlah murid sekarang ini mengalami kenaikan atau penurunan?


Mungkin kalo sekarang, lebih sedikit dari bulan kemarin. Karena kan sekarang sekolah udah
mulai tatap muka, udah mulai kelasnya dateng ke sekolah, gitu. jadi kan waktunya udah
mulai bentrok gitu, jadi mereka bener-bener mulai tatap muka lagi juga berasa capek gitu
kan. Jadi, pada ragu untuk lanjut karena bentrok sama waktu sekolah.

Berapa usia kebanyakan murid pada saat ini?


Kalo misalkan untuk kelas yang nanti akan ada, mereka paling muda bahkan ada yang umur
yang paling kecil gitu, umur 6 tahun. Cuma dia udah ikut yang sebelumnya kan. Tapi, kalo
untuk yang nanti november itu paling muda sekitar smp SMP, kelas 3 SMP. Yang paling
dewasa itu sekarang udah berumah tangga sih, mungkin udah 30 tahunan, kelahiran sekitar
90an. Kalo sekarang kebanyakan SMA sama kuliah, karena kan mereka rata-rata pengen
ambil beasiswa di korea, terus juga karena kan mereka udah ada yang mau lulus kuliah, jadi
buat memperbagus CV juga.

Apakah ada tanggapan brand positioning


Sebenernya tadi sih, kalo ngeliat dari bahasa korea online lainnya kan emang 11/12 ya, yang
paling ngebuat beda itu kalo menurut kita sendiri, kalo di Eduhakyo itu kan kita punya report
card, jadi kalo di tempat les lain itu mereka lulus cuma dikasih sertifikat ya kebanyakan. jadi
mereka ga dikasih real grade mereka itu berapa, apakah ada peningkatan atau enggak gitu.
Kalo di eduhakyo, siswa yang udah lulus nanti dikasih report card, jadi itu kayak semacam
raport, di raport itu ada beberapa kayak nilai mereka gitu, nilai spekaing berapa, reading
berapa gitu. Kalo memang speakingnya kurang, itu kita bener-bener ngasih nilai rendah gitu,
jadi nanti kita bilang ke mereka “oh, kamu kayaknya yang ini harus ditingkatin lagi.” Jadi
mereka tau progress selama mereka belajar, tau mana yang harus diperbaiki atau ditingkatin
lagi. Karena kan biasanya di tempat les lain gadikasi tau nih nilai kelulusannya berapa, cuma
kasih sertifikat aja. Kalo di kita juga ada KKMnya, grade a, b, atau c. Kalo mereka dibawah
standard kkm itu, ya mereka gabisa dapet sertifikat kita gitu. Karena kan sertifikat itu sebagai
bentuk mereka sudah menyelesaikan dengan baik gitu.

Brand identity yang ingin dibangun seperti apa?


Sebenernya, kadang belajar bahasa terlalu monoton itu gimana ya, belajar bahasa itu berat
gitu. Jadi, gimana cara menarik mereka gitu, gimana agar mereka ngelihat kita kayak happy.
Tapi sebenernya kita juga serius biar kamu bisa. jadi, kayak tadi ya, cara untuk kelihatan
happy gitu. kalo misalnya kita di sosial media, itu kita kasih warna-warna yang happy, biar
orang-orang yang ngelihat itu merasa ini Eduhakyo happy gitu. Tapi sebenernya ga happy
aja, kita fokus untuk ngajarin mereka dengan ngasih pengajaran yang fun learning gitu. Jadi
biar gak monoton aja keliatannya.

Bagaimana fun learning di Eduhakyo?


66

Untuk di kelas topik itu banyak ya kayak fun learningnya, apalagi untuk intermediate.
Bahasanya udah bukan bahasa sehari-hari gitu. Jadi kita belajar untuk bahasa formal dan
polite gitu dan kita jadiin fun aja biar lebih gampang nangkep aja. Kalo untuk kelas Hangeul
sampai kelas basic, kita kan pake kurikulum korea ya, untuk standar kelas basic itu ada 8
level. Dari kelas hangeul sampai level ke 5 itu rencananya kayak mau fun learning lewat
nonton drama, dengerin lagu . jadi belajar bareng buat translatein dari sana. Kita juga ngadain
quiz-quiz gitu buat ngelatih vocab mereka segala macem. jadi biar lebih fun kita pake quiz,
translatein drama, lagu.

Sampai saat ini strategi promosi apa yang digunakan? waktu itu objektifnya
apa? bagaimana tanggapannya? bagaimana hasilnya?
Kalau objektif pengen dua duanya sih, kita gak mau terlalu hardselling juga, kita rencananya
ngasih cuplikan tentang kelasnya. Jadi orang yang belum nyicipin kelas eduhakyo tuh udah
tau. Oh keadaan kelasnya kayak gini. Karena kan mereka gak liat fisiknya. Kalau kita jualan
buku dia bisa lihat.. oh kayak gini. gimana caranya mereka tuh tau.Paling kita bakal banyakin
bakal banyakin free class. Oh keseruannya gimana, materinya gimana? sesuain kurikulum
korea atau enggak? terus paling lewat ig, twitter, terus promosi lewat story. Jadi paling
cuplikan kelas, materi untuk mereka tau materi yang diajarin, dan lainnya.

Di media sosial apakah EduHakyo sering membangun percakapan dengan khalayak?


Kalo di instagram kita gitu. Kalo orang kan mikirnya gini “kalo nanya di IG ga di jawab nih.”
jadi kesannya Eduhakyo kayak pelit materi. Jadi kalo misalnya ada yang nanya di Twitter
atau di ig itu kita sebisa mungkin bales. Walaupun kalo misalnya mereka nanya materi, kita
kan gatau kalo misalnya kita jawab juga apa mereka nanti bakal join juga ke kita. jadi kita
mau buat biar Eduhakyo keliatan gak pelit materi, jadi kalo kita bales mereka gitu keliatan
bahwa Eduhakyo ini kayak asik gitu. Jadi kita usahain gimana caranya agar Eduhakyo
keliatan open gitu.

Amplikasikan konten seperti apa yang udah dilakukan?


Kalau misalnya lewat twitter itu kalau lagi buka kelas itu di iklanin. trus kalau misalnya
punya materi yang happening banget, kayak materi grammar. kalau buka lagi event itu nanti
dia iklanin.

Siapa influencer yang ada di Eduhakyo?


untuk influencer kita pake kak bianca untuk acara sharing session karena kebetulan dia lagi
beasiswa di korea gitu. Jadi Eduhakyo pengen audience kita untuk liat sharing session dapetin
beasiswa di korea. rencana ke depannya kita mau sesi sharing sama yannie kim. Terus ada
juga murid eduhakyo yang sering muncul di Instagram kita namanya Fana kalo ga salah.
Kalau fana itu, dia bener bener gak tau trus belajar dari kelas hangeul. dari buta banget korea.
Terus dia bener bener ikut dari kelas basic sampe ikut tiga kelas di Eduhakyo. Tadinya dia
mau lanjut tapi karena balik ke asrama jadi bentrok sama jam di asrama dia. Jadi dia masih
pending untuk lanjut lagi.

Adakah kendala pada marketingnya?


67

kendalanya itu, misalnya kita kadang udah ngelakuin sesuatu, tapi kayak apa sih yang salah
dari marketing kita. Kita juga masih research apa kekurangan dari marketing kita. Paling
sejauh ini, promosinya harus dibanyakan. Kita juga mikir jangan terlalu hard selling.
kayaknya males untuk promosi promosi kelas jadi males ngeliatnya jadi ilfeel duluan.
mungkin kalo dia itu ada tiga kursus jadi satu. kalau bahasa korea itu jadi gak keliatan.

Engagement saat ini seperti apa?


Engagement instagram kalo dari followers udah lumayan nambah. trus kalau followers
instagram kita sekarang ada 4.900an, kalo untuk twitter 1200an. jadi ya lumayan udah mulai
meningkat. Kalo untuk angka engagementnya gitu nanti kita kasih dari ssan. Engagement
kita, audience kita kebanyakan orang jakarta sih. trus untuk umurnya 18-24 tahun dan
kebanyakan perempuan.kalo misalnya di jakarta banyak, tapi banyak murid dari luar kayak
jawa dan semarang. ibaratnya dalam satu kelas, itu misalnya ada enam orang, 3 orang jakarta,
3 orang luar jakarta gitu. Jadi sebagian jakarta, sebagian luar jakarta.

Lampiran 3
Wawancara dengan Murid EduHakyo

Narasumber V
Tanggal : 19 Oktober 2021
Tempat : Melalui Zoom
Usia : 18 Tahun
Keterangan : Murid EduHakyo untuk kelas TOPIK II (Sampai saat ini)

Apa arti mempelajari bahasa bagi kamu?


Jadi, kayak remaja pada umumnya, aku belajar bahasa karena suka kpop, tapi habis itu mulai
serius karena aku pengen daftar beasiswa korea, akhirnya terus belajar bahasa korea di kelas
hangeul gitu, dan rasanya seru juga belajar bahasa korea dan masuknya ke otak itu gampang.
Sebenarnya dari dulu udah suka kpop, Tapi dulu smp blm tertarik sama bahasa korea, jadi
dulu cuma kpop sama drama aja. setelah belajar bahasa korea, temen temen minta diajari
bahasa korea, aku juga pernah seminggu sekali ngajar temen-temen bahasa korea. Respon
teman teman itu positif.

Apa yang membuatmu tertarik untuk mengikuti kursus bahasa korea? (kenapa harus
kursus?)
Kalau menurutmu belajar itu kurang suka kalau belajar sendiri. kalau sendiri gak ada
interaksi, gak bisa nanya saran dan dapetin masukan. menurut ku perkembangannya bakal
lebih lama dan ga secepat kalau ambil kursus. kalau tahun lalu, aku les korea 3 bulan trus
berhenti. Terus aku masuk ke eduhakyo ini, karena kan kalo yang topik ini kan sulit, jadi aku
gabisa belajar sendiri dan akhirnya masuk ke Edu Hakyo. Lebih suka juga belajar kalo ada
gurunya langsung. Dulunya pernah di korea sages Korean.

Jenis kursus bahasa korea apa yang kamu minati?


68

ada real time ada gurunya.

Adakah jenis kursus bahasa korea yang kamu hindari?


gak ada yang spesifik banget sih, tapi kurang suka kalau lesnya rame rame. sukanya kalau
semi private. maksimal kalo aku 5 orang sih ga banyak-banyak.

Saat mempelajari bahasa korea, keuntungan secara rasional apa yang kamu dapatkan?
perasaan apa yang kamu rasakan?
Kalo sekarang kan ada banyak pertukaran pelajar korea dan indonesia, dan sekarang kalo
bisa dapet pertukaran pelajar ke korea itu bener-bener bermanfaat banget dan peluang untuk
suksesnya itu besar. Terus kalo buat aku, belajar bahasa korea penting banget karena kan
nanti aku pengen misalnya kerja di perusahaan korea, atau aku nanti mau bisnis ekspor-impor
ke korea contohnya. Jadi aku saat belajar bahasa korea juga mikir manfaatnya untuk jangka
panjang. Kalau untuk perasaannya saat belajar bahasa korea, itu sebenernya udah jadi hobi
aku sih, aku enggak anggep sebagai beban untuk belajar bahasa korea, malahan seru gitu
menurut aku. Terus kalo udah bisa itu kayak dapet reward untuk diri sendiri, kalo misalnya
lagi live korea gitu atau drama, kalo kita ngerti itu seneng banget.

Mungkin kalo kesulitan, aku kesulitan di speaking sama writing. Kalo listening kan aku dari
kecil udah terbiasa nonton drama korea, jadi ga terlalu susah. Kalo speaking kan agak susah
karena kita di indonesia dan aku juga ga punya banyak koneksi atau temen yang bisa aku ajak
ngomong bahasa korea.

Menurut kamu, kapan waktu/situasi/tempat yang cocok untuk kursus bahasa korea?
(kenapa kamu milih kursus sekarang?)
Pertama, kalau belajar bahasa itu lebih disarankan di early age. Karena aku punya waktu
lebih di masa muda, kenapa aku gak nambah skill dan belajar sekarang. Terus juga karena
waktu yang agak mendesak karena harus daftar beasiswa harus TOPIK level 4. Jadi itu alasan
aku kenapa aku les bahasa korea disini.

Setelah mengikuti kursus di satu tempat, apakah kamu akan tetap di tempat tersebut
atau mencari tempat kursus yang lainnya? apa alasan mu?
Kalo itu aku lebih suka pindah-pindah tempat les, sekaligus nambah koneksi. Terus kelas
topik ini tuh terbatas. terus gak semua punya metode pembelajaran yang sama. Jadi aku
pindah-pindah tempat les buat nyari tau juga kira kira metode yang mana yang lebih cocok
buat aku.

Apakah promosi (diskon, giveaway, paket bundling) akan menaikan interest kamu
untuk mengikut kursus bahasa korea di institusi tersebut?
Mungkin Diskon sih, apalagi kalo lewat event atau pameran. Kalo event atau pameran aku
liat biasanya lewat instagram ads.Terus kalo Sages itu tau dari event. Eventnya kayak talk
show, pameran ada beberapa hari, ada webinar juga kayak misalnya introduction untuk
Hangeul, kayak ada narasumber juga yang cerita tentang beasiswa di korea. Jadi ada
acaranya,kayak schoolarship, ada belajar juga.

Biasanya bagaimana sih journey kamu dari belum mengenai brand hingga mendaftar
pada kursus bahasa korea?
Kebetulan eduhakyo sama sages keduanya liat lewat instagram ads. terus aku juga lliat
testimoni udah oke, terus pas liat ternyata kelasnya beragam, Habis itu aku mulai kontak wa
adminnya, nanya-nanya. Akhirnya baru daftar.
69

Apa yang kamu ketahui mengenai Eduhakyo?


Aku sebenernya ikut Eduhakyo karena Ig ads aj gitu. Aku juga tau awalnya sama tertarik
karena dapet voucher dari Edu Hakyo, soalnya aku kayak ikut quiz dari mereka terus karena
dapat nilai tertinggi, akhirnya dapet voucher. Tapi kalo soal Eduhakyonya sendiri, aku belum
searching lebih banyak lagi sih.

Apakah kamu mengingat jenis kelas dan fasilitas yang ditawarkan oleh Eduhakyo?
Ada native. Yang menurut ku bakal unggul itu ada native dan nativenya bisa bahasa inggris.

Menurutmu, apa kelebihan dari Eduhakyo?


Mereka kayak bener-bener prepared well. Mereka nyediain buku, terus ada gclass, ada
homeworknya juga biar kita bisa terus ngembangin belajarnya, biar ga lupa gitu.. kalo pas
aku les di Sages, mereka jelasinnya pake ppt dan gak pake modul. terus mereka seminggu
bisa dua kali, jadi jadwalnya agak padet. Jadi gampang bosen, soalnya keseringan. lebih ke
burn out. kalo les Sages itu lesnya tahun lalu sama tahun ini. Habis itu kalo di Eduhakyo, kalo
soal buku, program-programnya, sama guru nativenya itu baru tau setelah daftar.

Apa yang membuat mu tertarik hingga bergabung pada kelas Eduhakyo? Apakah
hanya karena produk yang ditawarkan atau terdapat atraksi lainnya?
Kalau dari segi design menarik, soalnya mereka pake warna eye catching sama terang. trus
kontennya lumayan menarik. terus dia juga bisa membangun interaksi sama follower
instagramnya, misalnya ngadain quiz, ngadain livenya chuseok, trus ada contoh contoh soal
juga.

Adakah yang mempengaruhi kamu dalam menggunakan jasa Eduhakyo?


Mereka friendly, interactive, sama seru. mereka juga pake kurikulum korea, cuma kalo
bukunya gitu aku baru tau pas baru masuk.

(jika pernah ditempat lain) Apa perbedaan yang kamu rasakan saat belajar dengan
Eduhakyo dan tempat lainnya?
Mungkin kalo sama Taeyang Kulture, mereka ada tempat sendiri buat les. Design sama
konten mereka menarik banget. Dari segi jasa Taeyang Kulture, kurang lebih dia hampir
sama kayak eduhakyo, cuma salah satunya kalo eduhakyo ada nativenya. Kalo Eduhakyo
sama taeyang culture menurut ku Si taeyang culture bisa lebih dekat sama khalayak, soalnya
mereka designnya menarik banget, marketingnya bagus, mereka juga ngasih free trial class.
mereka juga ada tempat lesnya, menurut aku keliatan nyaman banget kelasnya. Konten
mereka juga lebih menarik dan relate sama remaja-remaja gitu.

Ceritakan pengalaman kamu yang paling berkesan yang berkaitan dengan Eduhakyo
Dari chat sama minkyo sih. First impression aku sama Eduhakyo itu sangat friendly dan itu
emang sesuai dan bener gitu. Informasinya juga disampaikan dengan lengkap sama
minkyonya.

Menurut kamu, orang seperti apa yang akan mendaftar di Eduhakyo?


Kebanyakan tertarik karena ada bukunya, pilihan kelasnya juga banyak. Mungkin mereka
lebih ke fokus ke TOPIK. buat study abroad ke korea. tapi netral juga sama kpop dan drama.

Kamu sendiri, sudah berapa kali menggunakan jasa Eduhakyo?


ini pertama kali
70

Saat kamu membeli, apakah ada bagian (info/atau apa) yang membantu kamu untuk
memutuskan mendaftarkan diri di Eduhakyo?
Aku awalnya tertarik pas liat ada trial topik. Terus aku liat infonya juga udah disediain, terus
bisa nanya ke minkyonya juga.

Untuk kursus bahasa korea, platform apa yang kamu gunakan untuk berinteraksi dan
bertransaksi (mendaftar kelas)? dimana kamu bertanya jika ingin mendaftar?
Kalo di Eduhakyo lewat chat wa.

Kursus bahasa korea apa saja yang kamu ketahui?


Selain Taeyang kulture dan sages, aku juga tau King sejong sih. kalo King sejong itu bener-
bener sekolah persemester. terus udah ditetepin juga gitulah, terus kelasnya juga gede. tapi
kalo menurut aku agak kurang efektif karena disana gak bisa lompat level. kayak harus satu
semester satu level, gak bisa cepet. Terus juga satu kelas itu udah kayak sekolah

Narasumber R
Tanggal : 29 Oktober 2021
Tempat : Melalui Zoom
Usia : 22 Tahun
Keterangan : Murid EduHakyo untuk kelas Hangeul hingga Basic 2 (Sudah selesai)

Apa arti mempelajari bahasa bagi kamu?


Kebetulan kalau aku sendiri itu memang interest banget belajar bahasa asing, emang suka.
Karena kan menurut aku kita kan komunikasi lewat bahasa, jadi maksudnya semakin kita
banyak belajar bahasa itu menurut aku gak ada ruginya, sama aja kayak kita investasi jangka
panjang, sama aja kayak kita sekolah terus, sama aja, atau kita investasi ilmu, sama aja kita
ngambil bahasa itu kayak investasi unto kedepannya. Nah, kebetulan kan kemaren jurusan
aku hubungan internasional, ya. Nah, hubungan internasional biasanya memang banyak
mempelajari kayak wilayah-wilayah negara lain, segala macem. Jadi menurut aku,
ketertarikan aku dengan bahasa ini sejalan dan bisa mendukung juga untuk studi yang aku
ambil kemarin, gitu.

Mengapa kamu memilih untuk mempelajari bahasa korea?


Sebelumnya, paling aku belajar bahasa inggris, sama belajar arab, sama france. tapi yang arab
sama france belum aku fokusin banget, maksudnya baru dasarnya aja. Nah, kenapa aku
belajar bahasa korea, aku sebenarnya tertarik sama budaya korea, sama film-filmnya, dan lain
lain, itu sebenernya baru baru ini, maksudnya belum lama. Waktu aku kuliah itu juga temen-
temen pada ngomongin drakor, tapi aku gak nyambung, gitu. Soalnya kan aku juga ga
nonton, terus gak ngerti juga. Nah, terus belakangan waktu aku setelah selesai skripsian,
semenjak lulus, aku ngisi waktu sambil nonton film terus kayak dengerin musik, gitu.
Soalnya aku kan belajar bahasa dari situ, awal mula aku belajar awal mula tertarik belajar
71

bahasa asing dari situ. Alasan aku belajar bahasa korea ini pertama kali kayaknya tuh sekitar
6 bulan, deh, 6 bulan belakangan ini, setahun, kurang lebih 6 bulan lebih, gitu. Nah, aku
fokusin itu karena aku pengen ngelanjutin pendidikan di korea selatan, gitu. Karena itu,
awalnya tuh aku udah belajar otodidak, maksudnya udah beli buku sendiri, sampe akhirnya
aku pikir, kayaknya aku perlu tutor yang emang profesional untuk ngajarin biar lebih cepat
pahamnya, gitu. Nah, selain aku pengen lanjutin kuliah ke korea selatan inysaallah untuk
S2nya, Aku emang suka sama budaya korea, gitu. Terus aku juga suka banget sama
dramanya.

Apa yang membuatmu tertarik untuk mengikuti kursus bahasa korea? (kenapa harus
kursus?)
Biar lebih cepet, selain itu kan aku butuh sertifikasi bahasa. Jadi, ya udah aku ngambil
lembaga yang resmi, gitu. Sertifikasi bahasa itu kayak mau ngejar TOPIK, gitu.

Jenis kursus bahasa korea apa yang kamu minati?


Kalau aku sih mempertimbangannya lebih ke metode pembalajaran sama tutornya. karena
menurut aku dua hal itu penting banget. Ibaratnya kan kita belajar bahasa orang, gitukan.
Apalagi khususnya korea itu alfabetnya bukan kayak kita. jadi belajar dari awal itu menurut
aku, kenapa metode dan tutor itu penting banget, ya gimana cara dia nyampeinnya, dan lain-
lain itu harus bisa cepat dimengerti sama siswanya. Terus kan juga ada sebagian tutor yang
metodenya monoton dan ngebosenin, gitu. Tapi Kalo di eduhakyo ini, Khusunya aku udah
ngejalanin tiga kelas, alhamdulillah tuh sejauh ini ilmunya bener-bener dapet, terus juga
saemnya tuh mau ditanyain terus, Maksud aku kan itu salah satu yang penting juga karena
kan kadang ada guru, yaudah kalo les, les aja. Tapi kalo di Eduhakyo itu enggak, kita
fleksibel mau nanya apapun atau kapanpun itu boleh, yang berhubungan sama bahasa korea
atau misalnya mau sharing yang lain juga gak papa.

Adakah jenis kursus bahasa korea yang kamu hindari?


Paling kalo aku sih, mau tutornya lokal atau native, menurut aku sih sama aja, tergantung
sama si tutor lagi gimana cara ngajarnya. Cuma kan kalau levelnya udah intermediate ke atas
mungkin kalo sama native lebih bagus lagi, gitu kan ya, karena kan kita bisa kayak,
maksudnya bisa pronounciationnya kayak accentnya kan base langsung belajar sekalian.
Yang paling aku hindari apa ya, paling ya cara ngajarnya yang monoton, trus misalnya saklek
banget. Maksud aku kalo eduhakyo kayaknya mereka gak cuma sekedar ngadain les aja,
maksudnya yaudah yang penting ada murid sama tutornya aja. Tapi, mereka juga mastiin
kalo materinya udah disampaikan dengan baik atau belum, terus ada yang udah paham atau
belum. Terus misalnya, aku ketinggalan, entah telat masuk atau jaringan bermasalah, atau
segala macem, Itu kayak dari saemnya bener-bener ngebackup banget, kayak “ada masalah
apa?” Terus misalnya kalo ketinggalan, mereka pasti nyediain recordingnya, terus saemnya
juga silakan aja ditanya, gitu. Jadi, paling yang aku dihindari itu kayak, yang yaudah les di
kelas pas kelas itu aja. Karena kan bahasa ini menurut aku ilmunya cakupannya lebih luas
daripada ilmu-ilmu eksak yang kita pelajarin di sekolah karena kan bahasa itu berproses
terus, sampe kita fasih itu harus proses terus. Kalo misalnya ilmu biasa, nanyain satu tambah
satu itu berapa, yaudah itu kan ada hasilnya, gitu. Tapi kan kalo bahasa cakupannya luas
72

banget, gitu. Jadi, aku menghindari metode belajar yang monoton, terus juga yang mungkin
lembaganya itu gak terbuka atau gak fast respon untuk ditanya-tanya, gitu.

Saat mempelajari bahasa korea, keuntungan secara rasional apa yang kamu dapatkan?
perasaan apa yang kamu rasakan?
Pertama sekali mungkin yang paling deket, itu kalo nonton drama itu gak sebingung di awal
gitu, ya. kalaupun misalnya dramanya lebih awal muncul, terus subtitlenya belum ada, masih
okelah untuk ditonton, paling enggak kita ngertilah dalam satu kalimat itu beberapa katanya
ngerti, maksudnya gak tergantung sama subtitle lagi. Terus juga yang kedua, karena kan aku
suka kayak drama, film, atau musik, jadi sekarang tuh baca lirik lagu udah tau,
pengucapannya gini, gitu. Maksudnya gaperlu dengerin yang nyanyi, udah tau gimana cara
baca liriknya, gitu. Dan aku mau ngelanjutan studi juga keluar. Dari sisi emosional, aku
ngeliat orang belajar bahasa asing terutama yang bukan alfabet. Orang tuh ngeliat tuh kayak
“kok dia bisa ya.” Tapi setelah dipelajari bangga ya, “wah aku juga bisa kayak dia.” Ternyata
gak semenyeramkan waktu kita belum ngerti apa-apa. Terus juga aku belajar bahasa itu so far
gak ada ngerasa terbebani atau gimana gitu. Karena aku memang nikmati aja prosesnya. Kalo
merasa terbebani tuh gak ada. Ya, walaupun pastilah ya ada puyeng-puyengnya, hehe. Tapi
kalo di eduhakyo, kalo gak ada kelas tuh pengen ada kelas gitu rasanya hehehe.

Saat mempelajari bahasa korea di ruang kursus, keuntungan secara rasional apa yang
kamu dapatkan? perasaan apa yang kamu rasakan?
Punya tutor yang bisa ditanya-tanyain tuh enak. Lebih cepat mempelajarinya juga kalau kita
dibimbinng. Terus juga ngerasa kalau pembelajarannya lebih jadi lebih terarah.

Menurut kamu, kapan waktu/situasi/tempat yang cocok untuk kursus bahasa korea?
(kenapa kamu milih kursus sekarang?)
Kalau menurut aku, setiap orang tuh beda-beda ya dari mungkin cara belajarnya. kalo kita
ngambil kursus juga nyediain uang, jadi itu juga jd pertimbangan. Kalau aku sendiri, saat kita
punya target yang harus dicapai, begitu aku nonton atau lg pelajari bahasa itu secara umum,
dan aku ngerasa tertarik, aku mulai untuk seriusin dan ambil kursus. Kalau orang lain mulai
dari otodidak kali ya, tapi kalo aku belajar itu harus terstruktur.

Setelah mengikuti kursus di satu tempat, apakah kamu akan tetap di tempat tersebut
atau mencari tempat kursus yang lainnya? apa alasan mu?
Biasanya aku sebelum kursus, membandingkan beberapa lembaga dulu sih. kayak dari review
orang dan ngeliat berapa krediblenya tempat itu. kalo aku pribadi, misalnya aku udah nyaman
dan udah cocok sama tutor dan metodenya. biasanya aku tetep di satu kursus. soalnya, kalau
misalnya pindah lembaga, kan nanti metodenya beda, nah jadi jadi bingung. kalo metodenya
beda beda jadi bingung kitanya. kalau sama kan enaknya itu, mereka juga tau perkembangan
kita.

Apakah promosi (diskon, giveaway, paket bundling) akan menaikan interest kamu
untuk mengikut kursus bahasa korea di institusi tersebut?
73

Suka, apalagi kalau kursus bahasa asing kayak gini biayanya gak murah. Biasanya yg paling
aku suka itu antara diskon atau paket bundling.

Biasanya bagaimana sih journey kamu dari belum mengenai brand hingga mendaftar
pada kursus bahasa korea?
Eduhakyo ini pertama kali, di introduction hangeul aku ambil kelasnya. Awal aku tau
Eduhakyo dari endorse salah satu selebgram, yaitu Bianca Kartika. Terus aku waktu itu lagi
cari tempat les juga. Terus kak Bianca paid promotein di storynya. Terus aku liat profilenya,
ngeliat review, dan juga step belajar mereka. Terus kan ada juga kontennya, kontennya
menarik sih jadi aku coba untuk kontak adminnya. setelah baca review, kayaknya bagus, jadi
aku coba disitu. Waktu itu belum ada pembukaan, jadi pas itu aku juga sambil aku nyari yang
lain. waktu pertama kali masuk kelas, tutornya enak di kelas pertama. Terus tutornya baik
gitu dan menyenangkan.

Apa yang kamu ketahui mengenai Eduhakyo?


Menurut aku, Eduhakyo salah satu lembaga untuk belajar bahasa korea. So far aku temuin dia
yang terbaik. Terus yang melekat itu, aku di Eduhakyo, aku ngerasa gampang dan deket sama
tutor dan adminnya walaupun online. Terus mereka juga bener-bener mastiin ilmu yang
tersampaikan itu udah bener-bener ditanyain lagi ke muridnya. Terus mereka juga nerapin
ujian tengah semester dan ujian akhir. Menurut aku, itu bisa ngukur kemampuan. Terus
misalnya di pertemuan, terus pertemuan berikutnya, saem itu bakal ngingetin lagi tentang
materi sebelumnya. kalau misalnya pelajarannya agak berat, saemnya itu gak maksain kalo
kita udah pusing gitu. jadi kayak biasanya diselingin sama materi lain yang lebih gampang
dicerna contohnya.

Apakah kamu mengingat jenis kelas dan fasilitas yang ditawarkan oleh Eduhakyo dan
kelebihannya?
kelasnya ada tiga, ada yang regular, intensif ,sama private untuk jenisnya. kalo regular itu
karena tertarik dan gak yang seburu-buru itu. Waktu itu, aku ambil yang intensif. Kalo
fasilitasnya, mereka kasih buku hardcopy sejong. Terus ada sertifikatnya juga, bisa tanya
kapanpun juga sama tutornya, trus ada recording classnya, terus ada tugas-tugas yang dikasih
ke siswanya dari setiap pertemuan. Buku hardcopy itu jadi kelebihan menurut aku. Karena
aku gak suka belajar dari soft file. Terus aku juga tipikal orang yang butuh catatan, Emang
harus ada yang aku buka lagi dan nyoret-nyoret. Aku waktu itu udah tau dia pake kurikulum
korea dan emang itu jadi alasan aku untuk daftar di Eduhakyo. Waktu itu juga dikasih tau
kelebihannya pas aku nanya ke admin. Terus dia juga report sertifikat. Sebelum masuk
eduhakyo, aku udah nanya dan waktu itu emang udah tau. itu alasan aku masuk. Dan itu
dapetnya perlevel bukan kayak sampe selesai keseluruhan. Menurut aku itu sangat membantu
walaupun nanti yang dipake itu sertifikat topik ya kalau mau s2, Tapi menurut aku itu
penting, jadi kita bisa belajar dan bisa jadi evaluasi buat kita. Waktu itu taunya dari adminnya
sih dan ternyata reportnya juga niat dan bagus. Aku gak nyangka bakal di kasih rapornya
sebagus itu

Ceritakan pengalaman kamu yang paling berkesan yang berkaitan dengan Eduhakyo
74

Aku suka banget sama tutornya karena emang setiap pembelajaran satu level itu gak berasa
kayak cepet aja gitu. Tiba-tiba udah selesai. Sampai saat ini aku belum pernah kecewa.
Pengambilan nilainya juga ada yang dari game. Jauh lebih fun. Terus juga tutornya mereka
tuh cara ngajarinnya adalah membahas hal-hal yang interestnya kita, Misalnya drama. Waktu
itu classmate aku suka kpop, terus belajar bahasa dari drama dan kpop. Jadi, tutornya itu tau
tentang apa yang muridnya suka. Terus dikelas suka sharing-sharing juga. Terus, tutornya
juga suka ngerekomendasiin korea sampe ngomongin gosip gitu, bener-bener udah ngerasa
jadi temen. Setiap level tutornya ganti, tapi gak ada gap, semuanya gampang deket. Terus dia
juga ada di grup, dibilang jangan sungkan, mau ngomongin yang lain itu juga boleh, kayak
baik gitu deh tutor dan adminnya. Aku ngerasa mereka tuh buka kelas tuh bukan kayak
yaudah yang penting orang-orang ini menuhin kelas, tapi aku ngerasa kayak emang
dibimbing gitu sih.

Menurut kamu, orang seperti apa yang akan mendaftar di Eduhakyo?


Yang paling banyak itu pas kelas hangul itu ada 9-10 orang. Kalau menurut aku, tipikal
menurutnya emang bener-bener interest bahasa korea itu bener-bener luar biasa. Bukan cuma
karena iseng. Temennya bener-bener sungguh-sungguh. padahal lumayan berat karena ada
PR, tapi eduhakyo inovatif untuk ngasih PR. Jadi, si murid ini bisa lebih kompetitif, kayak
pada rebutan pada pengen jawab, gitu. waktu itu aku cukup rame sih kelasnya, tapi pas basic
level itu bertiga, berdua. Terus karena eduhakyo, aku juga dapet temen baru yang deket
banget. Kita sekelas di eduhakyo itu jadi main baru gitu. Oh iya, trus saemnya bisa mancing
muridnya untuk aktif pas pelajaran, jadi timbal balik pembelajarannya.

Untuk kursus bahasa korea, platform apa yang kamu gunakan untuk berinteraksi dan
bertransaksi (mendaftar kelas)? dimana kamu bertanya jika ingin mendaftar?
aku langsung kontak ke WA nya sih

Selain Eduhakyo, apa kursus bahasa korea lain yang kamu tahu?
Kalo gasalah aku sempet nanya di KCC, Kogo studio, Sages Korean, terus juga dari korean
language namanya kalo gasalah, terus dari korean course, kayaknya itu aja sih.

Apasih yang melekat dari brand yang tadi kamu sebutkan dan apa perbedaan brand
tersebut dengan Eduhakyo?
So far yang jadi pertimbangan aku, pertama dari buku, sertifikat, terus report. Gak semua
brand itu gak semuanya pake sertifikat sama report. Kalo report yang aku liat cuma
Eduhakyo ini yang punya. Yang kedua, dari jumlah peserta kelasnya, kan ada satu kelas yang
pesertanya banyak, aku gak milih itu karena takutnya gak fokus, gitu. Takutnya juga tutornya
gak bisa merhatiin pesertanya satu-satu juga, Apalagi online class. Terus Pertimbangan
lainnya juga dari metode sama kurikulum, gitu.

Apakah adanya website sebuah brand memengaruhi brand tersebut?


Iya, kalo menurut aku. Apalagi kalo misalnya yang dia kasih atau cantumkan di webnya itu
lengkap, kayak programnya, atau pricelistnya gitu, jadinya kita bisa langsung
mempertimbangkan sendiri, gausah kontak admin lagi, kecuali pas kita mau daftar gitu aja
75

kan. Terus kita bisa baca-baca juga, apalagi dia nyertain profile lengkapnya, jadi menurut aku
membantu banget sih, kita gausah nanya-nanya lagi, gitu. Aku juga lebih suka baca-baca di
webnya aja juga daripada nanya atau kontak ke adminnya.

Lampiran 4
Wawancara dengan Khalayak Target

Narasumber A
Tanggal : 21 Oktober 2021
Tempat : Direct Message Instagram
Usia : 18 Tahun
Keterangan : Setelah mengisi kuesioner, penulis mewawancarainya untuk menanyakan
pengalaman mengikuti free trial EduHakyo. Namun, ia memutuskan untuk menggunakan jasa
kursus lainnya.

Apakah benar kakak pernah mengikuti free trial di EduHakyo?


Iya, free trial. Karena pas nyoba free trial mau lanjut ambil paket keburu diajakin ke Taeyang
Kulture.

Waktu itu akhirnya pindah ke Taeyang Kulture diajak sama siapa dan apa yang
membuat kakak akhirnya setuju untuk menggunakan jasa Taeyang Kulture?
Jadi kan aku waktu itu ikut free trialnya EduHakyo ini. Itu udah lama banget sih. Pas udah
akhir akhir temen aku ngajakin di Taeyang. Trus aku ngerasa di trialnya EduHakyo kayak
kurang aja sih benefitnya. Trus pengajarannya kurang menurut ku. Trus apa yang bikin aku
tertarik sama Taeyang itu soalnya aku ngeliatnya harganya worth it. Jauh banget sama
pricelistnya EduHakyo. Dan juga walaupun kapastias kelasnya lebih banyak, cuman ini sih..
yaa itu.. itu cuma 300rb per levelnya di Taeyang. Yang regular. Sedangkan di EduHakyo
sampe satu jutaan. Trus waktu itu aku ngeliatnya agak ngebosenin aja. Trus aku nekat nyoba
di Taeyang Kulture dan akhirnya aku masuk aja kesana.

Dari segi benefit, waktu itu kurang keliatan yang kak? Bagaimana proses mencari
informasi terkait Taeyang Kulture ini?
Nah, mungkin ini juga kali ya yang peling percaya sama Taeyang Kulture. Karena rata rata
influencer KPOP pada lesnya di Taeyang Kulture. Trus dari segi informasi, kontennya lebih
oke. Trus lebih menarik. Kalau misalkan EduHakyo, kalau di DM balesnya lama. Sedangkan
Taeyang fast respon banget. Apa mungkin EduHakyo juga baru ya? Waktu itu Taunya dari
Kak Bianca, waktu itu aku liat livenya pas ngumumngin livenya. Kalau Taeyang udah tau
dari lama dan udah niat les disitu.
76

Ohiya kak, Taeyang kulturekan mempunya website ya, apakah hal tersebut
memengaruhi kakak sampai akhirnya memilih Taeyang?
Hmm. Kalau itu tergantung sih ya. Tergantung pribadi orang orang. Kalau aku liat IG sih,
trus juga ngeklik link yang di bio dan langsung nanya ke WA. Kalau web aku jarang buka.

Narasumber S
Tanggal : 22 Oktober 2021
Tempat : Meeting Google Meet
Usia : 21 Tahun
Keterangan : Setelah mengisi kuesioner, penulis mewawancarainya untuk menanyakan
pengalaman mengikuti free trial EduHakyo. Namun, ia memutuskan untuk tidak mendaftar.

Apa yang membuat kamu ingin belajar bahasa korea?


awalnya karena tau suju, Super Junior. Trus kalo minatnya muncul dari kpop. Trus penasaran
mereka tuh ngomongin bahasa apa sih? gue jadi pengen tau juga mereka ngomong apa.
Akhirnya belajar lah gue lewat magazine, kayak majalah drakor dan korea korea gitu. Trus
waktu itu tuh ada semacem percakapan yang di tulis pake hangeul. Gara gara itu gue jadi
tertarik untuk belajar Hangeul dan belajar bahasa korea. Waktu itu awalnya pake google
translate buat terjemahin bahasanya. Emang karena kpop sih bener, awal pengen belajar
bahasa koreanya. Kalo sekarang tuh motivasi belajar pengen banget studi kesana. Tapi kalo
gak bisa studi kesana pun pengen juga belajar bahasa korea. Bahasa korea tuh kayak.. gimana
yaa.. kedengarannya aneh tapi logis gitu..

Apa yang kamu ketahui tentang EduHakyo?


sebenernya gak terlalu tau yaa hehee... tapi itu online course gitu. Trus dia juga suka ngepost
macem macem tentang bahasa korea. Tapi untuk jasa dan fasilitas jasanya kurang begitu
tau..

Darimana kamu mengetahui free trial tersebut?


Waktu itu gue ikut free trial EduHakyo karena ngeliat iklan gitu. Infonya ada tulisan kelas
“Buat TOPIK” dari iklan. Karena TOPIK, gue jadi tertarik untuk daftar free trial itu.
Kebetulan karena pengena studi ke Korea juga kan butuh TOPIK ya, jadi gue tertarik karena
itu sih waktu ikut free trialnya. Kalau ke EduHakyonya, waktu itu pertama kali tau dari
Twitter. Di twitterkan ada bakorfess yaa, trus si EduHakyo ini nge-reply tweet di bakorfess.
Unik juga yaa.. Biasanya kan kalau brand lain itu reaktif, dia nanggepin kalo emang ada yang
ngomong sama dia. Tapi EduHakyo ini jb-jb di bakorfess gitu. Kan waktu itu ada yang nanya
tentang Bahasa Korea, trus si EduHakyo ini ngasih jawabannya. Dari situ sih gue jadi kayak
ngeliat “oh ada yaa ini EduHakyo”.
77

Apa yang membuat kamu akhirnya tidak menggunakan Jasa EduHakyo setelah
melakukan free trial?
soalnya, lebih kayak bingung. pertama dihubungi via wa. Waktu itu gue masuk ke kelas yang
TOPIK kan. Trus dikasih link gitu buat join zoomnya. setelah kelas pertama, gue malah
dikabarin kalau minggu depannya itu adalah kelas Hangeul. Trus gue mikir kayak, ngapain
gue abis TOPIK trus Hangeul karena gue udah bisa kalo Hangeul. Trus waktu sebelum topik
itu waktu itu gue kan daftar, trus dikasih link untuk join. Pas udah selesai, gue agak bingung
gitu sih harus gimana dan bingung juga kayak buat daftar dan lainnya. Mungkin harusnya
nanya ke admin kali ya, tapi waktu itu gue juga kayak lupa gitu deh hehee..

Tapi udah tau belum kalau sebenarnya di EduHakyo ada kelas TOPIK I dan II?
Apakah kamu mengetahui jika EduHakyo memiliki tutor native, buku dan korean
university preparation?
Ooiya?? demi apa? itu gue malah baru tau. Demiapa? yah sayang banget waktu itu gue gak
tau.. Kayaknya kurang jelas sih kemarin penjelasan kelas dan jasanya. Padahal menurut gue
gurunya pengajarnya tuh enak dan kelasnya juga lumayan.Eh tutor native juga baru tau
wkwkwk. Dapet buku dan preparation itu juga baru tau juga sih guee hehe..

Ada gak sih hal yang kamu sebenarnya butuhkan, tapi EduHakyo tidak memiliki hal
tersebut?
Apa ya yang mereka gak punya?? bingung juga sih hehee.. Kalo menurut gue kemaren tuh
dikasih informasinya kurang mengarahkan.

Apa tanggapan mengenai EduHakyo secara keseluruhan?


menurut gue,selama gue ikut free trial TOPIK I yaa. Gue ngerasa seonsaengnimnya baik. trus
helpfull gitu, jadi mau ngebantu pelan pelan. Kayak waktu itu kita juga ditanyain suruh jawab
gitu kaann... kalau ada yang salah seonsaengnim nya mengarahkan ke yang benar.
pengajarnya sabar dan helpful sih menurut gue itu kelebihannya. Kalau konten instagram,
udah lama gak liat sih sebenernya. kalo di sosmed dia suka aktif jb jb di twitter aja yang gue
liatt.. ini jadi lucu. Kalo eduhakyo emang hobi berkelana apalagi di twitter ya kayaknya. Unik
aja cara approach orang orang. Kalo dari konten feed nya informatif mengenai bahasa korea
dan budaya korea.

Apakah kamu pernah les di tempat lainnya? Jika pernah, kenapa lebih milih tempat
tersebut?
pernah ikut kelas korea dari velari PPI. Nah itu emang diawal diinfoin kalo kelasnya
berlangsung selama sebulan seminggu sekali. Selama sebulan lo bakal ikutin kelasnya. Tapi
EduHakyo ngasih taunya sepotong potong, menurut gue yaa... Apa mungkin karena free trial
kali ya? Kalo di velari PPI itugue bayar sih 100rb. Waktu itu pernah juga di FISIP. tapi itu
juga cuma 3-4 kali dan terrnyata itu bukan kelas bahasa, tapi pengenalan teknologi korea.
Tapi yaa.. waktu itu dia bilangnya kayak pengenalan bahasa korea hehee.

Apakah ada Influencer mengenai Bahasa Korea yang kamu ikuti?


78

Influencer, yang sering itu amelia tantono, trus bianca kartika, trus bora ssaem sih. itu sih
yang ngajarin bahasa korea.

Menurut mu, seperti apa orang-orang yang bakal les di eduhakyo?


kayaknya orang orang yang mau belajar bahasa korea sih ya yang pasti. Kedua, orang yang
kayaknya lebih suka belajar yang nyantai. karena belajarnya chill meskipun materinya
TOPIK. Tetep santai dan gak begitu serius. in a fun way gitu deh yaa.

Apakah ada kursus Bahasa Korea lainnya yang kamu ketahui?


Pogul waktu ituu. Biasanya gue tuh kalo liat ig tuh feedsnya dulu, trus baru website. Waktu
itu gue tau Pogul dari iklan trus gue visit websitenya. Itu sempet liat websitenya karena mau
cari tau harga kelas karena waktu itu sempet pengen daftar. Trus yang bikin gue penasaran itu
karena dia dia tuh pasang harga yang kayak dari harga dua juga jadi 200rb. Jadi pas liat tuh
kayak wahh.. gila ini untung banget gue kalo daftar. Trus di website dia juga nulis seolah
olah produknya tuh diskon jadi gue gak boleh ketinggalan. Apa emang itu strategi aja yaa?
wkwkwk

Narasumber D
Tanggal : 11 November 2021
Tempat : Line Call
Usia : 21 Tahun
Keterangan : Sangat berminat untuk mempelajari Bahasa Korea

Sudah sampai tahap apa kamu memperlajari Bahasa Korea?


Sekarang masih tahap hangeul. Mulai baca baca tulisan korea kayak nama artisnya gitu gue
pelajarin cara bacanya. trus juga penulisannya.

Apa alasan kamu ingin mempelajari Bahasa Korea?


Gue mulai suka korea itu 2010. Alasannya kenapa, gue karena suka kpop dan kdrama.
Sebenernya gue sempet gak ngikutin sih, tapi akhir akhir ini gue jadi suka lagi. Trus gak
semua kdrama dan video kpop itu ada translatenya. Karena itu gue jadi pengen belajar bahasa
korea. Kalo kayak Vlive kan udah ada ya translatenya walaupun lo nunggu, tapi kalau live
instagramkan gak ada translatenya yaa, jadi kayak pengen aja gitu kalo bisa ngerti apa yang
dia omongin. trus kalo nonton kdrama ada kebiasaan ada ngomong bahasa korea jadi kebawa.
Sejujurnya hangeul tulisan aksara yang lainnya, mandarin susah. Gue sebenernya juga emang
mau s2 ke korea, terlepas dari suka kpop dan kdrama ya. Sekarang lagi nyari nyari info
terkait itu trus juga emang udah ada rencana mau les bahasa korea setelah lulus kuliah.
Soalnyakan sekarang capek yaa hehe masih ada kuliah jugaa. Soalnya setau gue kalau lo
punya TOPIK tuh lo bisa keterimanya dengan lebih mudah.
79

Bagaimana pandanganmu terhadap Bahasa Korea? apakah ada perbedaanya dengan


bahasa lainnya?
soalnya, menurut gue ada perbedaan. kayak lo belajar bing dan mandarin tuh kayak beda. itu
aja udah beda. Kayak belajar bing kan ya udah biasa gitu ya. Kalau lo belajar mandarin tuh
kayak diliat, oh lo visioner ya, kan sekarang perkembangan mandarin meningkatkan di dunia
profesional. Trus kalau belajar bahasa jepang, oh suka anime ya. Kalau belajar korea, kayak
ohh lo pasti suka kpop ya. Ya iya sih sih bener.Gak munafik ya, tapi emang orang
kebanyakan belajar bahasa korea tuh karena suka K-pop atau Kdrama. Kayak gue sekarang
pun juga gitu. Kalau misalnya dipandang sebelah mata tuh mungkin karena image Kpop di
indo tuh gak sebagus itu. Apalagi buat orang yang memandangan orang korea tuh plastik.
Kayak ngapain sih suka plastik.

Perasaan apa yang kamu rasakan saat belajar Bahasa Korea?


Bangga aja gitu kalo nonton idola gue dan konten nungguin translatornya. Nonton di ig,
walaupun gak ngerti 100% karena bener bener gak ada text dan korea banget gitu.. Trus
pengen aja ya nanti misalnya kalo gue kuliah di Korea, kali aja gue bisa jadi kayak Hansol
gitu kan. atau kayak sambil ngevlog bikin youtube disana kan lumayan. Trus kayak sunny
dahye banyak endorse-an juigaa. Trus kali aja bisa masuk acara tv sana gitu.

Menurut gue tuh Korea Selatan lagi mengglobal banget. Semua orang tau korea apalagi kan
karena BTS kan. Menurut gue, kalo gue bisa belajar bahasa korea, mungkin akan banyak
bisnis korea di Indonesia dari berbagai industri bisa jadi peluang juga buat gue. Kayak dia
bisa jadi nextnya mandarin gituu.

Apa pendapat kamu tentang peminat Bahasa Korea?


Bahasa korea itu peminatnya banyak banget, kpop dan kdrama pasti peminat bahasa korea
juga. terus masalahnya yang minat tapi yang mau modal dikit. Kan gue kebetulan magang di
data dan pernah megang projek buat les bahasa korea. Data tuh banyak banget yang masuk,
tapi yg register ke lesnya tuh dikit. Karena kebanyakan dari mereka cuma yang mau gratisan.
Mungkin yg suka korea, yang awalnya dari kdrama dan kpop, mereka lebih ngeluarin
uangnya ke kpop dan kdrama goods, kayak merch, album gitu gitu.

Kalau menurut kamu? bagaimana dengan pendekatan kursus yang memperlihatkan


bahwa Bahasa Korea itu tidak sekedar kpop dan kdrama tetapi juga membuka peluang
kepada impian lainnya?
Bisa juga sih. Coba ambil orang indo yang belajar korea tapi sukses juga. Kalo emang
pendekatannya bawa idol, amel, dia buka video studio. Bianca, yang daepet s2 di ewha. Sama
di tiktok ada juga ada coba cari deh. Yang mau belajar korea itu mau ambil s2. Tapi itukan
dikit ya sebenernya. Pasar gedenya yang suka kpop dan kdrama. Coba cari orang yang
awalnya tuh suka idol. Orang orang yang disebutin udah tektokan sama seleb seleb korea
gituu. gak cuma dekat tapi sukses. kalo dekat doang, ya bisa aja dateng ke korea. trus cuma
bisa ke konser. Kalo lu mau sukses, lo mau kesana dengan jalur s2 atau kerja. GKS kan
80

terkenal, trus sekarang penilaian topik sekarang trs udah blak blakan kalau topik itu nilai
plus.

Lampiran 5
Hasil survey Online Melalui Google Form
81
82
83
84
85
86
87

Anda mungkin juga menyukai