Npm : 203510669
1. Jelaskan apa yang anda pahami tentang fikih Muamaliah berikut, yaitu:
Pengertian Fikih Muamaliah
➢ Muamalah adalah sebuah hubungan manusia dalam interaksi sosial sesuai
syariat, karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup
berdiri sendiri. Dalam hubungan dengan manusia lainnya, manusia dibatasi oleh
syariat tersebut, yang terdiri dari hak dan kewajiban.
Menurut Ibn Abidin, fiqih muamalah dibagi menjadi lima bagian, yaitu:
1. Muawadhah Maliyah (Hukum Perbendaan)
2. Munakahat (Hukum Perkawinan)
3. Muhasanat (Hukum Acara)
4. Amanat dan ‘Aryah (Hukum Pinjaman)
5. Tirkah (Hukum Peninggalan)
• Jaraimul Takzir
harta yang diambil oleh seorang yang sudah berakal, balighdan dilakukan secara diam-diam dari
tempat penyimpanan yang biasa
3. Apa yang anda telah pelajari tentang Munakahah berikut ini yaitu
a. Pengertian mukahah
➢ Fiqih Munakahat adalah aturan hukum tentang pernikahan
(mulai dari aqad nikah hingga aturan tentang berumah tangga).
Sebaliknya, putusnya pernikahan/ perceraian sangat atau
harus dihindari ()أبغض الحالل إلى هللا الطالق
> Fiqih Munakahat adalah aturan hukum tentang pernikahan (mulai dari aqad
nikah hingga aturan tentang berumah tangga). Urgensitas Fiqih Munakahat sangat
besar, selain untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah dah rahmah, juga untuk
mewujudkan dan memperlancar pelaksanaan ibadah dan ketaatan manusia kepada
Allah. Oleh karena itu, tidak salah jika dikatakan bahwa pernikahan termasuk ke dalam
kategori ibadah yang berbentuk muamalah.
Fiqih Munakahat meliputi uraian ketentuan tentang, antar lain: syarat-rukun nikah,
perjanjian nikah, hak dan kewajiban suami istri, dan putusnya perkawinan serta akibat
hukumnya. Dalam hal ketentuan tentang putusnya pernikahan tidak dimaksudkan bahwa
setiap pernikahan yang diawali dengan khitbah dan aqad nikah nantinya pasti akan
sampai pada fase putusnya pernikahan. Sebaliknya, putusnya pernikahan/ perceraian
sangat atau harus dihindari ()أبغض الحلال إلى هللا الطلاق. Namun ironisnya, angka
perceraian saat ini sangat bombastis. Tidak lain, hal ini disebabkan oleh pemaknaan Fiqih
Munakahat yang kurang tepat atau diperlukan pemahaman/ pembacaan ulang Fiqih
Munakahat sesuai dengan konteks (fakta) saat ini, demi mengurangi/ menurunkan
tingginya angka perceraian. Di samping itu, jika terpaksa “perceraian” menjadi pilihan,
maka bagaimana perceraian ini tidak menimbulkan problem baru atau preseden
2. Syarat Nikah
Umroh.com merangkum, syarat bagi calon suami yang sesuai kriteria islam adalah
beragama Islam, berjenis kelamin laki-laki, identitasnya jelas, setuju untuk menikah,
dan tidak memilki halangan untuk menikah. Sedangkan syarat calon istri sesuai
syariat Islam adalah beragama Islam, berjenis kelamin perempuan, identitasnya
jelas, setuju untuk menikah, dan tidak ada halangan untuk menikah.
Untuk syarat wali nikah adalah laki-laki, dewasa, mepunyai hak perwalian atas
mempelai wanita, adil, beragama Islam, berakal sehat, tidak sedag berihram atau
umrah. Sedangkan syarat bagi saksi nikah dala pernikahan adalah minimal terdiri
dari dua orang laki-laki, hadir dalam proses ijab qabul, mengerti maksud akad nikah,
beraga Islam, adil, dan dewasa.
Sesuai dengan syariat Islam, ijab qobul yang dilakukan dengan bahasa yang mudah
dimengerti kedua belah pihak baik oleh pelaku akad dan penerima aqad dan saksi.
Ucapan akad nikah juga haruslah jelas dan dapat didengar oleh para saksi sebagai
fiqih pernikahan.