Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Studi Agama dan Masyarakat ISSN: 1829-8257; E ISSN: 2540-8232

Vol. xx, No xx, Month Year, p. xx-xx 1

MEMAHAMI KATA-KATA SUMPAH DALAM


TERJEMAHAN INDONESIA SURAH AS-SYAMS DENGAN
PENDEKATAN HERMENEUTIKA DOUBLE MOVEMENT
FAZLUR RAHMAN
Paisal Ramdania,1,*, Sandy Muhammad Ramdania,2, Septian Bimo Saputra, a.3 Dadan Rusmanaa4
c
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, 40614, Indonesia
1
paisalramdani1312@gmail.com*; 2 Sandy171101@gmail.com; 3 saputraseptianbimo@gmail.com
dadan.rusmana@uinsgd.ac.id4

ARTICLE INFO ABSTRACT

Article history: This article was initiated with the purpose of knowing and
Received
understanding the swear words in the Indonesian translation of
Revised
Accepted Surah As-Syams. Because, the Qur'an is a holy book from Allah
SWT. So we must understand it. But over time there are various
understandings of the words contained in the Qur'an, especially the
swear words in Surah As-Syams. The author here uses the
hermeneutic theory of Fazlur Rahman. The methodology used is a
qualitative method. The swear words is a description of the
seriousness of something that is said. So, it is crucial to know and
understand the meaning of the swear words. There are several
swear words found in Surah As-Syams which will be the object of
discussion in this article.

Keywords:Swear words, As-Syams, ABSTRAK


Hermeneutic
Artikel ini dibuat dengan tujuan untuk mengatahui dan memahami
kata-kata sumpah dalam surah As-Syams Terjemahan Indonesia.
Karena, Al-Qur'an ialah kitab suci yang berasal dari Allah SWT.
maka kita wajib untk memahaminya. Tetapi seiring berjalannya
waktu terdapat berbagai pengertian mengenai kata-kata yang
Kata kunci: Kata-Kata Sumpah, As-Syams, terkandung di dalam Al-Qur'an terutama kata-kata sumpah pada
Hermeneutiks surah As-Syams. Penulis disini menggunakan teori hermeneutika
dari Fazlur Rahman. Metodologi yang digunakan ialah metode
kualitatif. Kata sumpah merupakan penggambaran dari keseriusan
dari sesuatu yang diucapkan. Sehingga penting untuk megetahui
dan memahami maksud dari kata sumpah tersebut. Terdapat
beberapa kata-kata sumpah yang ditemukan dalam surah As-syams
yang akan menjadi topik pembahasan pada artikel ini.

I. Pendahuluan Banyak sekali para peneliti ataupun


Al-Qur’an dalam pemahaman umum cendikiwan yang berusaha untuk menemukan
merupakan sebuah kitab suci dari Allah aspek-aspek dalam al-Qu’an sehingga
SWT. yang merupakan salah satu dari sekian membuatnya menjadi sebuah mukjizat.
banyak keajaiban yang diberikan oleh Allah Menurut M. Quraish Shihab (dalam Hasdin,
SWT. kepada nabi Muhammad SAW. 2016) kemukjiazatan al-Qur’an menurut
mayoritas cendikiawan dan peneliti ialah
DOI: 10.23971/jsam.xxxxx.xxx W : http://e-journal.iain-palangkaraya.ac.id/index.php/jsam
E : Jsam.iainpky@gmail.com
2 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Vol. xx, No. xx, Month Year, p. xx-xx

terdiri dari tiga hal utama, yaitu bahasa, ungkapan yang dimaksudkan untuk
berita gaib dan ilmu pengetahuan. Diantara melakukan penegasan terhadap suatu pesan.
ketiga aspek tersebut, bahasa dianggap (Zulihafani, 2019). Ada pengertian lain yang
sebagai aspek yang paling utama dalam al- mengatakan bahwa sumpah merupakan
Qur’an karena memiliki nilai kesusastraan pengikat jiwa agar hilangnya niat untuk tidak
yang tidak tertandingi (Hasdin, 2016). Tidak melakukan sebuah perbuatan untuk
dapat dipungkiri lagi bahwasannya susunan mengerjakannya, yang kemudian dipertegasa
kata dan bahasa dalam kitab suci al-Qur’an oleh sesuatu yang telah diagungkan oleh
sangat indah dan mempesona. Tetapi seiring orang yang mengucapkan sumpah tersebut
dengan berjalannya waktu, susunan kata dan baik secara logis ataupun hanya secara
bahasa dalam al-Qur’an mendapatkan keyakinan saja. Lalu menurut Kazim Fathi
penafsiran yang berbeda-beda sehingga tidak al-Rawi (dalam Zulihafnani, 2019) apa yang
ada lagi keistimewaan ataupun keindahan dimaksud sumpah merupakan sesautu yang
yang dapat dipahami oleh seorang muslim. diutarakan untuk memperkuat sesuatu yang
Oleh sebab itu, salah satu cara untuk seorang tekah dikehendaki bagi orang yang telah
muslim tetap mendapatkan keistimewaan dari bersumpah, hal ini dapat dimaksudkan untuk
susunan kata dan bahasa dalam al-Qur’an memastikan ataupun untuk mengingkari
ialah melalui kesaksian dari para ahli yang sesuatu. Dan menurut Drs. Miftah Haridl
memahaminya. dengan Drs. Agus Syihabudin dalam (dalam
Hidayah, 2009) mengatakan bahwasannya
Terdapat banyak sekali aspek kebahasaan
sumpah adalah suatu alat taukid yang cukup
dalam kitan suci al-Qur’an yang dapat dikaji,
baik dan efektif didalam kelazinan hubungan
tetapi kata sumpah dalam al-Qur’an
sosial atau komunikasi.
merupakan aspek kebahasaan yang sangat
menarik untuk dapat dikaji. Tentu saja karena Meninjau berbagai pengertian dan
al-Qur’an ditujukan kepada nabi Muhammad penafsiran yang telah dikemukakan oleh
saw. di daerah jazirah arab maka penilitian berbagai penulis dan ahli diatas dapat
kali ini juga tidak akan terlepasa dari tradisi disimpulkan bahwa sumpah merupakan suatu
dan budaya bangsa arab pada saat itu. ujaran/ungkapan atau tuturan yang diucapkan
atau disampaikan dengan maksud untuk
Dalam al-Qur’an khususnya dalam surah
menguatkan dan memberikan sebuah
As-syams terdapat banyak sekali ayat yang
penegasan terhadap suatu pesan
dimaksudkan untuk menegaskan suatu
bahwasannya pesan tersebut merupakan hal
pernyaraan yang ingin disampaikan oleh
yang sangat penting. Keberadaan kata-kata
Allah SWT. Sumpah dalam aspek
sumpah yangc terdapat di dalam al-Qur’an
kebahasaan al-Qur’an disebut dengan qasam
menurut Manna` al-Qaththan (dalam Zahid,
dan aqsam. Ditinjau dari segi bahasa, aqsam
2011) terdapat tiga tingakatan psikologis dari
merupakan bentuk jamak dari kata qasama
lawan bicara, yaitu (1) Lawan bicara tidak
yang memiliki arti sebagai sumpah (Hidayah,
memiliki asumsi apa-apa sama sekali
2009). Sedangkan pengertian sumpah dalam
mengenai pengujar atau penulis maka
Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah, (1)
dinamakan sebagai kalam ibtidai/kalam
Pernyataan yang diucapkan secaresmi dengan
khabariy. (2) Kondisi dari lawan bicara itu
bersaksi kepada Tuhan atau kepada sesuatu
terdapat keraguan kepada si pengujar atau
yang dianggap suci (untuk menguatkan
penulis, maka dinamakan kalam thalaby. (3)
kebenaran dan kesungguhannya dan
Lawan bicara sama sekali tidak percaya
sebagainya). (2) Penyataan disertai tekad
dengan ucapan dari pengujar maka
melakukan sesuatu untuk menguatkan
dinamakan kalam inkary.
kebenarannya atau berani menderita sesuatu
kalau pernyataan itu tidak benar. (3) Janji Sumpah dalam sejarahnya merupakan
atau ikrar yang teguh (akan menunaikan kebiasaan atau tradisi dari bangsa arab untuk
sesuatu). mengeaskan yang dikatakan oleh mereka itu
adalah benar adanya. Kegiatan-kegiatan yang
Sementara itu jika ditinjau dari segi
kemudian menajdi sebuah kebiasaan yang
terminologi, terdapat berbagai macam
dipraktikkan oleh bangsa Arab ini kemudian
pengertian dan penafsiran dari kata qasam.
direkontruksi bahkan ada juga yang
Kata qasam diartikan sebagai sebuah
didekonstruksi oleh al-Qur’an terhadap nilai

Paisal Ramdani et.al (Kata Sumpah Surah As-Syams) ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 3
Vol. 14, No. 1, Juni 2018, p. xx-xx

dan maknanya. Hal ini merupakan salah satu menggunakan teori Hermeneutika dari Fazlur
alasan kenapa al-Qur’an diwahyukan pada Rahman.
saat itu di daerah bangsa Arab dan juga
Sebelum membahas lebih jauh mengenai
tentunya dalam bahasa Arab, oleh sebab itu
teori hermeneutika Fazlur Rahman sebagai
Allah SWT. juga menggunakan sumpah
alat untuk melakukan interpretasi terhadap
untuk menyampaikan kalam-Nya (Zahid.
ayat-ayat al-Qur’an, yang perlu untuk
2011). Menurut dari penjelasan mengenai
diphami pada hakekatnya ialah makna dan
ketiga sisi psikologis diatas, pada kondisi
penerapan teori hermeneutika dalam kajian
lawan bicara ragu terhadapa ucapan pegujar
tafsir al-Qur’an. Jadi, sebaiknya mengetahui
dan pada kondisi lawan bicara tidak percaya
terlebih dahulu mengenai dasar teori
sama sekali terhadap pengujar dibutuhkan
hermeneutika itu sendiri. Istilah
sesuatu yang dipahami sebagai sebuah
hermeneutika sendiri muncul dari bahasa
penegasan. Berasal dari keadaan psikologis
Yunani hermeneun yang memiliki arti
inilah yang kemudian al-Qur’an akan
sebagai “menafsirkan” (Dozan, 2019). Dalam
merangkumnya dalam konsep qasam atau
sejarah Yunani Kuno kata hermeneun dapat
sumpah yang berasal dari kebiasaan bangsa
digunakan dalam tiga pengertian, yaitu (1)
Arab. Maka dari itu, dalam besumpah
Mengucapkan (to say). (2) Memaparkan (to
terdapat beberapa hal yang setidaknya harus
explain). (3) Menerjemahkan (to translate).
dipenuhi, yaitu (1) Sebaiknya hal yang
Dari ketiga pengertian tersebut kemudian di
disumpahkan itu merupakan sesuatu hal yang
ringkas menjadi satu kata dalam bahasa
memiliki urgensi yang sangat penting. (2)
inggris yaitu, to interpret. Dengan demikian
Pastikan adanya rasa keraguan yang dialami
kegiatan dalam interpretasi meliputi beberapa
oleh lawan bicara. (3) Adanya rasa
pokok pemikiran sebagai berikut (1)
pengingkaran atau tidak percaya sama sekali
Pengucapan dengan mulut (an oral
dalam diri lawan bicara.
recitation). (2) Penjelasan sesuai dengan
Terdapat banyak surah dalam al-Qur’an logika (a reasonable explanation). (3)
yang mengandung kata-kata sumpah dan Terjemahan dari bahasa lain (a translation
salah satunya yang juga kemudian digunakan from another language) (Susanto, 2016).
oleh penulis untuk menjadi objek kajian dari
Apabila ditinjau dari sisi terminologinya,
penelitian ini yaitu QS. As-Syams. Surah ini
hermeneutika dapat dipahami ke dalam tiga
diturunkan dengan masksud dan tujuannya
pemahaman, yaitu (1) Pemaparan pikiran
adalah untuk menganjurkan manusia untuk
dengan kata-kata, penerjemahan dan
melakukan berbagai macam kebaikan dan
kelakuan sebagai penafsir. (2) Usaha untuk
menghindari keburukan sebanyak mungkin.
mengalihkan dari satu bahasa asing yang
Anjuran ini kemudian dipertegas dengan
sama sekali tidak dimengerti oleh pembaca
banyaknya sumpah yang menyebut berbagai
dan diahlikan ke dalam bahasa lain yang
hal agar manusia yang masih memiliki
sekiranya dapat dimengerti dan dipahami
keraguan dan ketidakpercayaan dapat
oleh pembaca. (3) Perubahan ungkapan
tersadar akan betapa pentingnya ujaran
pikiran yang masih tidak dapat dipahami
tersebut dan mengamalkannya. Karena, jika
diubah menjadi sebuah ungkapan yang lebih
hal tersbut dihiraukan begitu saja tanpa ada
dapat dipahami (Dozan, 2019). Sedangkan
kesadaran untuk segera melaksanakannya
menurut istilahnya, hermeneutika dapat
maka mereka terancam dengan bencana yang
dipahami sebagai ilmu dan karya sastra
amat dahsyat yang pernah dialami oleh
dalam menafsirkan khususnyan dalam
generasi sebelumnya.
tulisan-tulisan berkewenangan, terutama
yang memiliki kaitan dengan kitab suci
II. Tinjauan Pustaka ataupun identik dengan tafsir. (Susanto.
Berangkat dari rasa penasaran dan rasa 2016). Dari berbagai pengertian mengenai
ingin tahu penulis mengenai objek kajian ini hermeneutika di atas dapat diambil
maka tentu saja tidak akan menjadi sebuah kesimpulan bahwasannya hermeneutika
penilitian yang baik jika tidak ada teori yang merupakan sebuah seni dalam memahami,
mendukung hasil dari penilitian penulis. menafsirkan dan menerjemahkan suatu
Maka dari itu disini penulis akan maksdu dan pemahaman dasar dari sebuah
tuturan atau tulisan yang asing, tidak dapat
ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232 Paisal Ramdani et.al (Kata Sumpah Surah As-
Syams)
4 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Vol. xx, No. xx, Month Year, p. xx-xx

dipahami jauh, kurnag jelas, kotradiktif dan hermeneutika digunakan sebagai suatu
gelap yang dapat mengakibatkan munculnya penjabaran untuk memahami fenomena
kebingungan bagi pendengar dan pembaca keeksistensian manusia dalam aspek bahasa.
yang maknanya menjadi sesuatu yang jelas, Dua tokoh dalam pemahaman ini ialah,
dekat dan dapat dipahami dengan baik Martin Heidegger dan Gadamer, mereka
maksudnya. berpendapat bahwasannya hermeneutika
tidak hanya sekedar dimanfaatkan sebagai
Menurut Richard E. Plamer (dalam
metode filologi, tapi menjadi karakteristik
Dozan, 2019) menjabarkan pemikiran
merupakan bentuk paling sederhana yang
hermeneutika menjadi enam bagian, yaitu (1)
dapat ditemukan dari keeksistensian manusia.
Teori hermeneutika ditujukan untuk
Dengan ditemukannya berbagai pemahaman
menafsirkan kitab suci. Pada bagian ini
dan pemikiran mengenai kegunaan dari teori
hermeneutika berfungsi untuk menjelaskan
hermeneutika ini, Fazlur Rahman dalam
isi dari kitab suci, terutama oleh ahli kitab.
pemikirannya terhadap kajian al-Qur’an
Hermeneutika semacam ini bisa
memberikan satu interpretasi melalui
menimbulkan berbagai jenis penafsiran yang
berbagai alur pendekatan secara sosial dan
berbeda dan bahkan terkadang memiliki
juga historis, hal ini tentu saja hanya
unsur kontradiksi. (2) Hermeneutika
dimaksudkan untuk membagi suatu
digunakan sebagai metode filologi. Pada
pemahaman terhadap kitab al-Qur’an yang
bagian ini hermeneutika berfungsi sebagai
nanti akan dilanjutkan penelitiannya melalui
metode untuk mengkaji sebuah teks dan
hermeneutika tersebut.
menyatukan semua teks yang memiliki
kemiripan, salah satunya kitab suci. Fazlur Rahman lebih dikenal sebagai
Kehadiran dari fungsi ini diakibatkan oleh seorang yang visioner dan filsuf islam
semangat rasinalisme pencerahan, dan kontemporer yang berfikir kritis. Ia memiliki
tokohnya ialah Johan August Ernesti. Dalam reputasi yang cukup baik di dunia
perkembangannya, ia dianggap sebagai corak intenasional, khususnya bagi masyarakat
sekuler oleh gereja, karena ia memberikan akademisi barat. Hal ini berbanding terbalik
sebuah metode kritik sejarah dalam dengan kondisinya di negara asalnya sendiri,
mencermati persoalan teologi. (3) yaitu Pakistan, pemikiran-pemikirannya yang
Hermeneutika berfungsi untuk memahami sesuai dengan logika banyak mengalami
linguistic. Dari yang sebelumnya sebagai pertentangan oleh masyarakat pemeluk
metode filologi, hermeneutika berkembang agama islam. Ia lahir di Hazara yang kini
sebagai sebuah ilmu yang berkaitna dengan merupakan daerah dari Pakistan pada 21
linguistik. Hermeneutika berfungsi sebagai September 1919.
ilmu untuk mengetahui dan mengkaji sesuatu
Salah satu pemikirannya ialah dengan
berdasarkan kepada teori-teori linguistik.
menggunakan teori hermeneutika untuk
Pada tahap ini hermeneutika merupakan
memabaca al-Qur’an secara kontekstual
sebuah landasan untuk berbagai macam
(Zaphrulkhan, 2017). Dikarenakan sifat al-
interpretasi teks, karena menyediakan segala
Qur’an yang memiliki nilai sejarah yang
kondisi dalam sebuah interpretasi. Cara yang
tinggi sehingga menyebabkan adanya
dilakuakan ialah dengan berusaha untuk
pemikiran dan teori hermeneutika atau
masuk lebih dalam dan jauh di balik sebuah
metode penafsiran. Teori ini dimaksudkan
teks. (4) Hermeneutika ditujukan sebagai
sebagai kerja dan pemikiran yang krusial
pondasi ilmu kemanusiaan. Maksud dan
untuk dikembangkan untuk memahami
tujuan dari hermeneutika ini ialah sebagai
maksud isi dari al-Qur’an secara menyeluruh
landasan metodologi bagi humaniora. Tokoh
dan utuh (Sumantri, 2013). Hal ini
yang terkenal dengan prinsip ini ialah
diharapkan agar faktor-faktor teologis dan
Wilhelm Dilthey, seorang filsuf sejarah yang
etika resminya dapat ditempatkan dalam
ingin menjadikan hermeneutika tidak hanya
kesatuan yang padu. Dengan menggunakan
terbatas untuk melakukan penafsiran pada
cara ini pandangan alam al-Qur’an dapat
teks tapi juga sebagai landasan epistimologis
dimengerti oleh manusia. Jika manusia
bagi humaniora. (5) Hermeneutika dianggap
sekiranya berminat dan dapat berfikir secara
sepertin suatu fenomena das sein menurut
terencana dan dapat memanfaatkan akal
dari pemahaman eksistensial. Pada tahap ini
logikanya dengan sebaik-baiknya, kemudian

Paisal Ramdani et.al (Kata Sumpah Surah As-Syams) ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 5
Vol. 14, No. 1, Juni 2018, p. xx-xx

ia akan mulai untuk menyadari bahwa datanya menggunakan studi kepustakaan,


sebenarnya berkah dalam al-Qur’an yang baik pada buku-buku, artikel, jurnal yang
paling besar ialah pemikiran dan pengertian relevan dengan penilitan ini yaitu yang
dari makna-makna dan juga maksud yang membahas mengenai kata sumpah dan teori
dikandungnya, lalu kemudian dapat hermeneutika double movement oleh Fazlur
diterapkan dalam aktifitas yang berniali Rahman. Menurut Yoni Ardianto (2019)
keagamaan dan keduniaan. menyatakan bahwa metode kualitatif lebih
berfokus kepada pengamatan fenomena dan
Menurut Rahman (dalam Dozan, 2019)
lebih meneliti ke substansi makna dari
al-Qur’an tidak hanya berorientasi kepada
fenomena tersebut. Pada tulisan ini,
kaidah-kaidah pemahaman masa lalu oleh
fenomena yang dimaksud ialah kata-kata
ulama-ulama klasik terdahulu. Ia
sumpah dalam surah as-Syams.
mengembangkan kajiannya yang kemudian
melahirkan beberapa pemikiran-pemikiran Data penelitian yang digunakan oleh
kontemporer. Dalam hal ini Rahman penulis sebagai bahan acuan untuk
menggagas sebuah teori yang bernama teori menerapkan toeri hermeneutika double
double movement yaitu sebuah metode yang movement oleh Fazlur Rahman ialah teks
rasional, kritis dan komprehensif. Teori ini surah as-Syams yang merupakan surah ke-
memberikan pengertian yang bersifat 91 dalam al-Qur’an dan memiliki 15 ayat
sistematis dan kontekstualis, sehingga yang diturunkan setelah surah al-Qadr, serta
kemudian tidak akan adanya suatu penafsiran dinamai asy syams karena berpacu kepada
yang tidak atomistik, literalis dan tekstualis perkataan asy syams yang terdapat pada ayat
(hal ini merupakan kritik Rahman terhadap permulaan pada surat ini.
model penafsiran klasik, yang dimana
mereka tejebak dalam permainan kata
IV. Hasil dan Diskusi
sehingga mereka tetap di penafsiran literal-
tekstual) melainkan sebuah penafsiran yang Ayat-ayat sumpah yang termaktub pada
mampu menjawab persoaln-persoalan yang Alqur’an surat Asy-syams memiliki
kekinian dan berkembang sesuai zaman. kontinuitas dalam posisi tekstualnya. Hal ini
dapat dilihat dalam tujuh ayat pertama pada
Teori hermeneutika double movement dari surat ini yang telah penulis teliti dari website
Fazlur Rahman ini menawarkan dua gerakan penyedia layanan Al-qur’an terjemah online
yang saling berkolerasi antara satu dengan (quran kemenag) dimana ketujuh ayat
yang lainnya. Gerakan pertama ialah tersebut memiliki terjemah bahasa Indonesia
pergerakan dari situasi sekarang lalu mundur yang bermakna sumpah persis seperti makna
hingga saat era al-Qur’an diturunkan pada teks asli berbahasa Arabnya. Dalam
(Zaprulkhan, 2017). Dengan maksud bahwa kaitannya, Hal ini sejalan dengan tafsir Al-
diperlukannya pemahaman maksud dan Maraghi (dalam Hadijah, 2020) yang juga
tujuan dari satu penyataan dengan cara menunjukan bahwa kata sumpah yang
meninjau situasi dan masalah yang bersifat terdapat pada juz ‘amma, salah satunya
historis dimana pernyataan dalam al-Qur’an adalah surah Asy-syams, dimana kata
tersebut hadir sebagai jawaban (Sumantri, sumpah yang termaktub di dalam surah
2013). Ini berarti perlu mengetahui tersebut terletak pada tujuh ayat pertama.
bagaimana kondisi bangsa Arab pada saat
ayat atau surah diturunkan kepada mereka. Sebelum menafsirkan kalamullah berisi
Gerakan kedua ialah pergerakan dari masa al- kata sumpah ini, perlu diketahui
Qur’an diwayuhkan ke zaman dewasa ini. asbabunnuzul-nya terlebih dahulu. Hal ini
Dengan pemahaman bahwa pemikiran- disebabkan karena penerjemahan ayat
pemikiran yang berkonotasi umum pada menggunakan pendekatan hermeneutika
masa lalu harus sesuai dengan kondisi sosial double movement ini akan ada kaitannya
dan sejarah pada masa dewasa ini. dengan dengan peristiwa di dunia di masa
terdahulu yang berkaitan serta menjadi
penyebab turunnya ayat-ayat ini dengan
III. Metodologi Penelitian
tujuan pendeskripsian yang jelas.
Kajian ini disusun dengan memanfaatkan
metode kualitatif dengan penngumpulan Diturunkannya surah ini memiliki
asbabun nuzul tersendiri. Dikutip dari
ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232 Paisal Ramdani et.al (Kata Sumpah Surah As-
Syams)
6 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Vol. xx, No. xx, Month Year, p. xx-xx

Thalhas (Rochmat, 2019) yang mana dalam diutarakan tuhan, akan tetapi di mata lawan
Tafsir Pase telah dijelaskan bahwa dalam bicara/mukhatab atau yang diberi sumpah
ayat pertama hingga ayat ke sepuluh, Allah dalam Asy-Syams adalah manusia, maka atas
telah bersumpah dengan segala ciptaannya dasar itulah Allah memberikan sumpah
bahwa ia telah mengilhami jiwa manusia dengan sesuatu yang sekiranya manusia
dengan ketaqwaan yang akan menuntun ketahui, sesuatu yang manusia dapat lihat dan
manusia kepada kebaikan. Selain itu, jiwa rasakan yang merupakan sesuatu ciptaan
manusia yang ingkar dan memilih jalan yang tuhan namun lebih besar dimata manusia. Hal
fasik serta menodai kesucian jiwanya sendiri ini sejalan dengan pernyataan menarik Al-
akan menuntun kepada ketidak beruntungan Suyuthi dan Al-Zarkasyi (dalam Zahid, 2011)
dan suatu penyesalan. Dikutip dari Shihab bahwa pernyataan sumpah Allah dalam Al-
(dalam Rochmat, 2019) Telah disinggung qur’an bagi orang kafir akan menjadi sebuah
pula kaum Tsamud dalam ayat ke 11-14 yang kesia-siaan. Karena orang-orang kafir sendiri
menyembelih unta yang mana Allah SWT tidak mempercayai adanya kebenaran pada
peruntukan sebagai suatu keajaiban terhadap Al-qur’an. secara tidak langsung, matahari
Nabi Shaleh A.S yang seharusnya dibiarkan menjadi representasi bentuk kekuasaan
hidup. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa penciptanya sebagai tanda-tanda kebesaran
surat ini menjelaskan peringatan terhadap Allah SWT. Sementara menurut pemahaman
pemeliharaan kesucian jiwa yang telah Thahih Ibn ‘Asyur (dalam zahid, 2011), sinar
diilhami sifat taqwa agar tidak dinodai matahari yang dipancarkan
dengan keingkaran seperti yang telah kaum merepresentasikan sebuah percontohan
Tsamud lakukan terhadap mukjizat nabi terhadap cahaya umat Islam yang sejatinya
Shaleh. Berdasarkan uraian tersebut, kata- menerangi seluruh dunia.
kata sumpah dalam surat ini secara umumnya
Secara logis, hal ini berkaitan dengan
menegaskan akan pentingnya menjaga
kaum Tsamud yang juga dijelaskan dalam
kesucian sifat taqwa agar selamat dan
surat ini. Kepercayaan animisme dimana
terhindar dari kerugian serta penyesalan.
praktik sembah-menyembah ditujukan
Berikut adalah penafsiran lebih lanjut
kepada berhala yang juga merupakan benda
mengenai kata-kata sumpah tersebut.
yang dipercaya memiliki kekuatan. Karena
Ayat pertama diawali dengan pernyataan pemikiran kaum ini masih mempercayai
sumpah yang berbunyi sebagai berikut. benda dapat memiliki kekuatan, sumpah yang
diatasnamakan matahari terasa akan lebih
“Demi matahari dan sinarnya pada pagi
sesuai dengan pemikiran mereka dan di sisi
hari,” (91: 1)
lain, matahari merupakan sebuah unsur
Allah menyampaikan sumpah atas nama penting dalam hidup mereka yang juga
ciptaannya yang dapat dilihat serta dirasakan adalah tanda-tanda kebesaran Allah SWT.
manusia sebagai bentuk penegasan serta Pemikiran semacam animmisme bahkan
kesungguh-sungguhan dalam kebenaran yang masih melekat hingga masa kini pada
akan disampaikan pada ayat yang sebagian orang semisal mereka yang
mendeskripsikan kabar pengilhaman mempercayai susuk serta benda yang
kesucian jiwa seperti yang telah diuraikan dianggap keramat.
sebelumnya. Secara alamiah, ketika
Ayat kedua memiliki unsur tekstual yang
bersumpah, manusia akan menggunakan
mirip dimana objek yang diatasnamakan
objek yang diatasnamakan berupa sesuatu
dalam kalimat sumpah masih berupa ciptaan
yang lebih suci atau dianggap lebih mulia
Allah SWT yang juga dikenali oleh
darinya untuk menegaskan sesuatu yang
pandangan manusia.
diucapkan serta menjadikan objek tersebut
sebagai suatu persaksian yang diukur dengan “demi bulan apabila mengiringinya,”
kadar tingkat kesuciannya yang secara tidak (91: 2)
langsung menentukan seberapa benar kabar
Allah kembali bersumpah menggunakan
yang disampaikan setelah pernyataan sumpah
bulan yang mengiringi bumi atas
tersebut.
kehendaknya. Jika ciptaan yang digunakan
Konteks sumpah manusia ini agak pada kata sumpah dalam ayat sebelumnya
berbeda dari konteks sumpah yang adalah matahari dengan sinarnya, maka pada

Paisal Ramdani et.al (Kata Sumpah Surah As-Syams) ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 7
Vol. 14, No. 1, Juni 2018, p. xx-xx

ayat ini menggunakan bulan yang bergerak mengindikasikan waktu tengah hari dimana
mengikuti kemana bumi bergerak matahari dapat terlihat dengan sangat jelas
mengelilingi (talaha) matahari. Selain itu, pada waktu tersebut beserta cahayanya yang
secara tersirat terlihat perbandingan waktu membuat manusia dapat melihat dengan jelas
yang berbeda antara kedua ciptaan Allah ini mengenai apa yang terdapat di sekelilingnya.
yang mana keduanya memiliki waktu
Penggunaan sekelumit hal pada matahari
masing-masing untuk dapat terlihat oleh
ini digunakan dengan asumsi bahwa matahari
manusia. Menurut Al-Suyuthi (dalam Zahid,
adalah ciptaan Allah yang istimewa dan
2011) kata “talaha” berarti “taba’aha
bermanfaat bagi manusia yang dalam konteks
thaali’an ‘inda ghurubiha” (muncul ketika
ini sebagai lawan tutur. Hal ini juga telah
matahari terbenam, sinar bulan tidak nampak
dijelaskan merujuk pada pendapat Abdullah
kecuali setelah terbenam matahari). Hal ini (dalam Afida, 2019), sesuatu perkara yang
juga dapat mencerminkan representasi berkaitan dengan sumpah Allah berarti
eksistensi Islam sebagai agama yang juga mempunyai hal yang agung serta memiliki
hadir dalam setiap masa. Jadi, Menurut kedua manfaat yang luar biasa bagi kehidupan.
tafsiran ciptaan tuhan (matahari dan bulan)
pada dua ayat ini, Islam digambarkan sebagai Indikasi kemuliaan ciptaan Allah ini
agama yang tak luput oleh ruang dan waktu. disebabkan oleh adanya pembahasan
Baik antara kata sumpah pada ayat kedua matahari secara terus-menerus dalam
maupun ayat ke satu, keduanya sama-sama pernyataan sumpah pada kalamullah. Uraian-
berupa fenomena alam yang terjadi semisal uraian tersebut juga memiliki kesamaan
matahari yang merupakan sumber kehidupan pendapat dengan Sayyid Quthb (dalam
manusia serta bulan yang mengiringi dan Hasballah, 2018) yang dapat disimpulkan
memantulkan cahaya matahari untuk bahwa fenomena-fenomena alam dan
menyinari bumi. Kedua fenomena ini telah makhluk yang termaktub pada ayat-ayat
diabadikan dalam kalamullah selaras dengan dalam surat Asy-Syams ini memberikan nilai
fenomena alamiah yang juga terjadi baik dari tinggi bagi makhluk-makhluk tersebut.
zaman kaum Tsamud hingga sekarang ini. Sumpah pada ayat selanjutnya, yaitu ayat
Sadar ataupun tidak, keabadian hal yang keempat pada surat asy-syam ini masih
berulang setiap harinya ini juga merupakan berhubungan dengan ayat-ayat sebelumnya.
ciri kebesaran sang pencipta yang tentu
melebihi kedua benda yang tak seberapa “demi malam apabila menutupinya
baginya namun menjadi sumber kehidupan (gelap gulita),” (91:4)
bagi makhluk lainnya. Pandangan manusia Mirip seperti ayat sebelumnya, pada ayat
yang menganggap matahari dan bulan keempat ini objek sumpah yang
sebagai ciptaan Allah yang membuat takjub disampaiakan ialah penyataan berupa latar
tak hanya disebabkan oleh naluriah semata. waktu. Secara harfiah ayat tersebut
Hal tersebut merujuk pada Quthb (dalam menerangkan bahwa ketika bulan mulai
Hasballah, 2018) yang berpendapat bahwa muncul, matahari menghilang dalam waktu
kata matahari serta bulan yang tersaji dalam yang telah ditentukan (terjadi pergantian
ayat qasam itu juga telah memberikan nilai waktu) sehingga malam menyelimuti dunia.
setinggi-tingginya terhadap kedua makhluk Dengan kata lain, waktu sudah menunjukkan
tersebut. malam maka dunia akan menjadi gelap
Ayat ketiga pun kemudian masih berisi gulita.
Pernyataan sumpah dan lagi-lagi berkaitan
dengan ayat-ayat sebelumnya. Rotasi bumi terhadap sumbunya ini
mengakibatkan terpicunya siang dan malam.
“demi siang apabila menampakkannya,” Karena matahari bersifat tetap sebagai sumbu
(91:3) dari pusat rotasi planet planet yang ada di tata
Objek yang diatasnamakan kedalam surya (termasuk bumi) oleh karena itu sampai
pernyataan sumpah pada ayat ketiga berupa kapanpun sumber cahaya matahari akan tetap
latar waktu. Adapun pembahasan yang masih berasal dari pusat sumber rotasi, dan karena
berlanjut ialah mengenai ciptaan Allah bumi berputar, maka suatu waktu akan ada
berupa matahari. Jika ditafsirkan lebih lanjut, bagian bumi yang tersinari dan ada bagian
kata “siang” dan “menampakannya” bumi lainnya yang tidak mendapatkan cahaya
ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232 Paisal Ramdani et.al (Kata Sumpah Surah As-
Syams)
8 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Vol. xx, No. xx, Month Year, p. xx-xx

(Islami, 2018). Jadi, perubahan siang dan yang menghasilkan siang dan malam,
malam yang diterangkan pada surat Asy- miliaran benda-benda langit yang beredar
Syam ini merupakan sebuah kausalitas yang pada porosnya masing-masing, hingga awan-
disebabkan oleh rotasi bumi (perputaran awan yang bergerak maupun awan yang
bumi pada sumbunya).
turun (hujan). Allah menciptakan planet-
Dengan ayat ini, Allah memberikan planet dalam tata surya yang berjalan di
penjelasan mengenai sistem rotasi bulan dan atas khittah yang teratur (Latifah &
bumi untuk matahari sebagai petunjuk waktu Ratnasari, 2016).
bagi seluruh umat di muka bumi. Rotasi
bumi kepada matahari menyebabkan sistem Ayat kelima dari surat Asy-Syam tersebut
petunjuk waktu siang dan rotasi bulan kepada merupakan sebuah kemaha Agungan Allah
bumi menimbulkan petunjuk waktu malam. dan kemaha Kuasaan Allah segabai maha
Pencipta yang menciptakan matahari dan
Pergerakan ketiga benda langit tersebut siang, malam dan bulan serta langit dengan
yang terstruktur secara sistematis sistemnya yang terstruktur.
menunjukkan kemaha kuasaan Allah sebagai
sang pencipta alam semesta. Sumpah ini ditujukan kepada seluruh
manusia agar mereka takjub terhadap kemaha
Sumpah ini ditujukan kepada seluruh kuasaan Allah yang maha pencipta. Sumpah
manusia agar mereka takjub kepada Allah ini juga sebagai alat dakwah Nabi kepada
yang maha besar. Sumpah ini juga sebagai umat muslim agar lebih bertakwa. Selain itu
alat dakwah Nabi kepada umat muslim agar juga ditujukan kepada yang memerangi
lebih bertakwa. Selain itu juga ditujukan Islam, bahwa Islam memiliki tuhan semesta
kepada yang memerangi Islam, bahwa Islam Alam yang menciptakan langit serta
memiliki tuhan semesta Alam yang pembinaannya.
menciptakan waktu malam.
Ayat selanjutnya, yaitu ayat keenam. Pada
Pada ayat selanjutnya, objek sumpahnya ayat ini Allah tidak bersumpah atas nama-
bukan lagi perihal waktu atau benda langit. nama langit atau bendanya. Ayat tersebut
Kali ini Allah bersumpah atas nama langit berbunyi.
yang mana merupakan tempat bernaungnya
matahari dan bulan. “demi bumi serta penghamparannya,” (91:6)
“demi langit serta pembinaannya (yang Kali ini pada ayat keenam Allah
menakjubkan),” (91:5) bersumpah atas nama bumi dan juga
penghamparannya. Bumi merupakan tempat
Allah bersumpah atas nama langit. Dalam kita berpijak, dan bumi pula merupakan
ayat ini langit merupakan repesentasi dari tempat manusia tinggal dan beraktifitas.
sebuah wadah, yaitu sebuah tempat yang
Dalam ayat ini bumi bukan hanya
dapat kita lihat bahwa langitlah yang dimaknai sebagai tempat berpijak. Allah
menaungi matahari dan bulan. Jadi luasnya menciptakan bumi itu terhampar sehingga
langit (tempat bumi & bulan) juga menyediakan sumber daya alam yang
merupakan sebuah maha karya dari Allah. kemudian digunakan oleh manusia untuk
hidup di atasnya. Bumi dijadikanNya
“serta pembinaannya (yang
menakjubkan)” Pada potongan ayat tersebut terhampar harus bisa mendapatkan
menjelaskan bahwa langit merupakan ciptaan manfaat lahir dan batin, material dan
Allah yang kokoh laksana atap yang selalu spiritual (Nuri, 2019).
melindungi manusia yang ada di bawahnya. Dengan demikian, Allah menciptakan
Potongan ayat tersebut juga bisa diartikan bumi yang terhampar luas ini semata-mata
sebagai suatu sistem ciptaan Allah yang luar untuk kemaslahatan hamba-hambaNya. Allah
biasa. Segala sistem di langit yang terstruktur juga menciptakan bumi yang luas ini agar
mulai dari peredaran bumi pada porosnya mempermudah hamba-hambaNya untuk

Paisal Ramdani et.al (Kata Sumpah Surah As-Syams) ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 9
Vol. 14, No. 1, Juni 2018, p. xx-xx

mendapatkan kebutuhan yang telah Allah merahmati kepada hamba yang berada pada
takdirkan kepadanya. jalanNya.
Konotasi penghamparan juga bisa Sumpah ini ditujukan kepada seluruh
diartikan sebagai kemaha Kuasaan Allah manusia agar mereka takjub terhadap kemaha
yang telah menciptakan benda-benda di bumi kuasaan Allah yang maha mulia. Sumpah ini
yang indah, seperti gunung, laut, hutan, juga sebagai alat dakwah Nabi kepada umat
lembah, dll. muslim agar lebih bertakwa. Selain itu juga
Sumpah ini ditujukan kepada seluruh ditujukan kepada yang memerangi Islam,
manusia agar mereka takjub terhadap kemaha bahwa Islam memiliki tuhan semesta Alam
esaan Allah selaku tuhan semesta. Sumpah yang menciptakan jiwa serta
ini juga sebagai alat dakwah Nabi kepada penyempurnaannya.
umat muslim agar lebih bertakwa. Selain itu Ayat-ayat sumpah di atas merupakan
juga ditujukan kepada yang memerangi sebuah representasi dari kemahakuasaan
Islam, bahwa Islam memiliki tuhan semesta Allah sang maha pencipta. Ayat-ayat tersebut
Alam yang menciptakan bumi serta merupakan sebuah peringatan kepada
penghamparannya. kemungkaran serta sebuah pengingat bagi
Ayat selanjutnya, ayat ketujuh merupakan hamba-hamba yang beriman lagi bertaqwa.
ayat sumpah terakhir yang ada pada surat
Asy-Syam. Allah bersumpah yang berbunyi. V. Kesimpulan
“demi jiwa serta penyempurnaan Kata-kata sumpah di atas merupakan
(ciptaan)nya,” (91:7) sebuah petunjuk dan peringatan bagi seluruh
umat manusia. Hal tersebut juga didukung
Kali ini Allah bersumpah atas oleh beberapa dalil yang menunjukkan
penyempurnaan jiwa manusia. Hal tersebut bahwa Al-qur’an memiliki nama lain Al-
bukan hanya merupakan sebuah diksi yang Huda & Adz-Dzikr. Ayat-ayat sumpah pada
maknanya minim. Dari ayat tersebut bisa kita surat Asy-Syam menunjukkan kemaha
artikan bahwa Allah telah menyempurnakan kuasaan Allah sebagai maha pencipta yang
jiwa-jiwa setiap insan secara sempurna. menciptakan bumi, langit, bulan, matahari,
Penyempurnaan tersebut merupakan sebuah siang, malam, dan penyempurnaan jiwa.
proses yang sulit untuk dilaksanakan oleh Ayat-ayat tersebut akan menjadi suatu
peringatan bagi kaum yang memerangi Islam,
manusia, oleh karena itu, ayat tersebut
karena kita sebagai muslim memiliki Tuhan
menunjukkan kemaha kuasaan Allah sebagai
semesta alam yang maha sempurna lagi sang
sang maha pencipta. maha pencipta. Namun, bagi seorang muslim
Jiwa bukan materi seperti matahari, bulan, ayat-ayat tersebut merupakan sebuah
petunjuk ke jalan yang lebih baik, karena
dan benda-benda lainnya. Jiwa punya
dengan membacanya kita akan lebih
wujud sendiri, lain dengan badan, menyadari bahwa Allah lah satu-satunya
substansinya imateri (Rahmatiah, 2017). Tuhan semesta alam.
Jiwa memiliki peranan penting bagi seluruh
Daftar Pustaka
manusia. Jiwa merupakan sebuah sentral bagi
kehidupan manusia. Jika saja manusia hidup Afida, A., Afida, A. N., yuberti, yuberti, &
tanpa jiwa, pastinya akan sangat sulit karena Mustari, M. (2019). Matahari dalam
jiwa merupakan sebuah sumber dari Perspektif Sains dan Al-Qur’an.
kehidupan manusia. Indonesian Journal of Science and
Mathematics Education, 2(1), 27–35.
Allah bersumpah dengan diri atau jiwa https://doi.org/10.24042/ijsme.v2i1.39
manusia yang telah Ia ciptakan dengan 70
sebaik-baiknya bentuk. Setelah
menciptakannya secara sempurna, Allah Anam, K. (2007). WAKTU DALAM PERSPEKTIF
AL-QURAN PADA AYAT-AYAT QASAM.

ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232 Paisal Ramdani et.al (Kata Sumpah Surah As-
Syams)
10 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Vol. xx, No. xx, Month Year, p. xx-xx

ULUL ALBAB Jurnal Studi Islam, 8(2), Universitas Riau Press, 1, 27–45.
217–240. Retrieved from Retrieved from
http://ejournal.uin-malang.ac.id/index. https://repository.unri.ac.id/xmlui/han
php/ululalbab/article/view/6203 dle/123456789/9254
Arti kata sumpah - Kamus Besar Bahasa Jasmi ’, K. A., & Selamat, A. (n.d.). AL-QURAN
Indonesia (KBBI) Online. (n.d.). SATU MUKJIZAT YANG MENAKJUBKAN.
Retrieved December 18, 2021, from
Robikah, S. (2018). APLIKASI HERMENEUTIKA
https://www.kbbi.web.id/sumpah
DOUBLE MOVEMENT FAZLUR RAHMAN
Gunawan, S. (2020). Penafsiran ayat Asnaf TERHADAP PEMAHAMAN AHLI KITAB
zakat dengan teori Hermeneutika DALAM AL-QUR’AN. Retrieved from
Double Movement Fazlur Rahman. http://e-
repository.perpus.iainsalatiga.ac.id
Hadijah, S. (2020). AYAT- AYAT QASAM
ALLAH SWT DALAM JUZ ’AMMA Rochmat, N. (2019). Konsep Pendidikan
MENURUT TAFSIR AL-MARAGHI. Al Kebaikan dan Keburukan (Analsis Al-
Karima : Jurnal Studi Ilmu Al Quran Dan Quran Surat Asy-Syams Ayat 7-8). The
Tafsir, 2(2), 44–55. Retrieved from Annual Conference on Islamic
https://ejurnal.stiqisykarima.ac.id/inde Education and Social Science, 1(2),
x.php/AlKarima/article/view/90 250–259. Retrieved from
http://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/
Has, H. M. (2013). MEMBUKA TABIR ACIEDSS/article/view/507
SUMPAH DALAM AL-QUR’AN (Studi
Analisis Penafsiran ‘A’isyah Bint Al- Sumantri, R. A. (2013). HERMENEUTIKA AL-
Syati’ Tentang Ayat-Ayat Sumpah). QURâ€TMAN FAZLUR RAHMAN METODE
Fakultas Ushuluddin, Adab, Dan TAFSIR DOUBLE MOVEMENT.
Dakwah IAIN Kendari, 53(9), 1689– KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan
1699. Komunikasi, 7(1).
https://doi.org/10.24090/KOMUNIKA.V
Hasballah, Z., Sabri, R., & Nasir, A. (2018). 7I1.364
KONSEP TAZKIYATUN NAFS (STUDI
PENDIDIKAN AKHLAK DALAM Susanto, E. (n.d.). Studi Hermeneutika Kajian
ALQURAN SURAT ASY-SYAMS 7-10). Pengantar - Dr. Edi Susanto, M.Fil.I. -
SABILARRASYAD: Jurnal Pendidikan Google Buku. Retrieved December 18,
Dan Ilmu Kependidikan, 3(2), 39–53. 2021, from
Retrieved from https://books.google.co.id/books?
https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/ind hl=id&lr=&id=BfW3DwAAQBAJ&oi=fnd
ex.php/sabilarrasyad/article/view/479 &pg=PP1&dq=hermeneutika&ots=b2z
Uc-
Hidayah, N. (2020). PENAFSIRAN AYAT-AYAT 6fSY&sig=1AqOiDDISOFQRJnj5_GoVpG
SUMPAH ALLAH DALAM AL-QUR’AN xIhU&redir_esc=y#v=onepage&q=herm
{STUDI KITAB AL-TAFSIR AL-BAYANI LIL eneutika&f=false
QUR’AN AL-KARIM KARYA ’AISYAH
BINT AL –SYATHI’, TAFSIR IBN KATSIR Wachid, A. (2006). HERMENEUTIKA SEBAGAI
KARYA IBN KATSIR DAN KITAB JAMI’UL SISTEM INTERPRETASI PAUL RICOEUR
BAYAN ’AN TA’WILI YIL QUR’AN KARYA DALAM MEMAHAMI TEKS-TEKS SENI.
AT- THABARI }. Fakultas Ushuluddin Imaji, 4(2). Retrieved from
Dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al- https://journal.uny.ac.id/index.php/im
Quran Dan Tafsir. Retrieved from aji/article/view/6712
https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprin
Zahid, M. (2011). MAKNA DAN PESAN
t/11389
PENGUAT SUMPAH ALLAH DALAM
Islami, N. (2018). FISIKA BUMI (Volume 1). SURAT-SURAT PENDEK. NUANSA:

Paisal Ramdani et.al (Kata Sumpah Surah As-Syams) ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 11
Vol. 14, No. 1, Juni 2018, p. xx-xx

Jurnal Penelitian Ilmu Sosial Dan Zulihafnani. (2011). Rahasia Sumpah Allah
Keagamaan Islam, 8(1). dalam Al-Quran. Substantia: Jurnal
https://doi.org/10.19105/NUANSA.V8I Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 13(1), 1–13.
1.3 Retrieved from https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/substantia/articl
Zaprulkhan. (2017). TEORI HERMENEUTIKA e/view/4807
AL-QUR’AN FAZLUR RAHMAN. NOURA:
Jurnal Kajian Gender, 1(1), 22–47.
https://doi.org/10.32923/NOU.V1I1.82

ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232 Paisal Ramdani et.al (Kata Sumpah Surah As-
Syams)

Anda mungkin juga menyukai