Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM III

“PENYULUHAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK”

Oleh
Kelompok : VII A

ASWAN ADRIAWAN.S (D1E122002)


RISALDIN (D1E122036)
DODY AL FAYET (D1E122018)
KHAERUDDIN (D1E122024)

JURUSAN/PROGRAM STUDI PENYULUHAN

PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
LAPORAN PRAKTIKUM III
“PENYULUHAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK ”

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai mata


kuliah Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Pada
Jurusan/Program Studi Penyuluhan Pertanian

Oleh:
ASWAN ADRIAWAN.S (D1E122002)
RISALDIN (D1E122036)
DODY AL FAYET (D1E122018)
KHAERUDDIN (D1E122024)

JURUSAN/PROGRAM STUDI PENYULUHAN

PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Penyuluhan Melalui Media


Elektronik Kelompok VII
Stambuk : D1E122002
D1E121036
D1E122018
D1E122024
Jurusan : Penyuluhan Pertanian

Menyetujui,

Koordinator Asisen Asisten

Dewi Kurniati Susiana


NIM. D1E118001 NIM. D1E118025

Mengetahui,

Koordinator Mata Kuliah


Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

Dr. Dasmin Sidu. S.P., M.P.


NIP. 19720506 200003 2 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena berkat taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Dasar-Dasar
Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
nilai mata kuliah Dasar-Dasar Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian.
Penulis sadar sepenuhnya sebagai mahkluk ciptaan Tuhan, tidak luput dari
kesalahan dan kekurangan begitu pula halnya dengan laporan ini. Masih banyak
kekurangan walaupun penulis telah berusaha untuk menutupi kekurangan tersebut,
untuk itu penulis mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya membangun guna
meminimalkan kesalahan dan kekurangan pada laporan-laporan selanjutnya.
Ucapan terima kasih kepada Dosen Kordinator Mata Kuliah Dasar-Dasar
Penyuluhan dan Komunikasi pertanian Dr. Dasmin Sidu. S.P., M.P. sekaligus asisten
pembimbing Dewi Kurniawati dan Susiana yang telah meluangkan waktunya untuk
membimbing penulis dengan penuh rasa ikhlas dan tanggungjawab.
Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
demi perbaikan laporan lengkap praktikum ini.

Kendari, 19 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Sampul.................................................................................................i
Halaman Judul.....................................................................................................ii
Halaman Pengesahan..........................................................................................iii
Kata Pengantar....................................................................................................iv
Daftar Isi...............................................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah..............................................................................2
1.3. Tujuan dan Kegunaan...........................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................3
2.1. Konsep Teori.........................................................................................3
BAB III. METODE PRAKTIKUM...................................................................7
3.1. Lokasi dan Tempat................................................................................7
3.2. Prosedur Kerja.......................................................................................7
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................9
4.1. Hasil dan Pembahasan..........................................................................9
BAB V. PENUTUP..............................................................................................15
5.1. Kesimpulan...........................................................................................15
5.2. Saran......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18
LAMPIRAN.........................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 03/ Permentan/ Media cetak/
SM. 200/1/2018 tentang pedoman penyelenggaraan penyuluhan pertanian
mendefinisikan penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama
serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, pemodalan, dan sumber daya
lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraanya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestariaan
fungsi lingfkungan hidup. Dalam mengakses informasi dalam kegiatan penyuluhan
dapat diperoleh melalui media cetak dan media elektronik. Media penyuluhan adalah
suatu alat atau wadah pengantar dari suatu pihak untuk disampaikan pada pihak lain.
Media penyuluhan dapat digunakan dalam kegiatan penyuluhan untuk mengubah
perilaku tradisional menjadi perilaku yang modern dan inovatif. Media penyuluhan
adalah alat bantu penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan yang dapat merangsang
sasaran suluh untuk dapat menerima pesanan-pesanan penyuluhan, dapat berupa
media cetak, terproyeksi visual ataupun audio/visual dan komputer (Nuraeni, 2014).
Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha
agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses
informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk
meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraan serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup (Undang-Undang
No. 16 Tahun 2006). Data dan informasi dapat diperoleh melalui berbagai media,
mualai dari media cetak maupun media elektronik. Media cetakan yang merupakan
sumber data dan informasi antara pamflet, leaflet, brosur, dan lain-lain, sedang media
elektronik yang sering dimanfaatkan masyarakat antara lain radio, televisi,
handphone, dan lain-lain.
Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi
elektromekanik bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Istilah ini
merupakan kontras dari media statis (terutama media cetak), yang meskipun sering
dihasilkan secara elektronis tetapi tidak membutuhkan elektronik untuk diakses oleh
pengguna akhir. Sumber media elektronik yang familiar bagi pengguna umum antara
lain adalah rekaman video, rekaman audio, presentasi multimedia, dan konten daring.
Media elektronik dapat berbentuk analog maupun digital, walaupun media baru pada
umumnya berbentuk digital. Media elektronik seperti radio, televisi, handphone,
sering digunakan oleh masyarakat pada saat ini. Masyarakat menengah kebawah
sering menggunakan radio dan HP sedangkan masyarakat yang memiliki kemampuan
lebih menggunakan televi sebagai sumber informasi.
Media elektronik memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih
menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca
indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya lebih
besar. Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih tinggi, sedikir rumit, perlu
listrik dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu
berkembang dan berubah, perlu keterampilan penympanan dan keterampilan untuk
mengoprasikannya.

1.2. Perumusan Masalah


Rumusan masalah dalam praktikum ini yaitu bagaimana cara melakukan
penyuluhan melalui media elektronik yang berbentuk video?

1.3. Tujuan dan Kegunaan


Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara melakukan penyuluhan
melalui media elektronik yang berbentuk video
Kegunaan dari praktikum ini yaitu:
1. Mahasiswa mengetahui dan terampil dalam memilih media elektronik yang
digunakan
2. Mahasiswa mengetahui dan terampil dalam membuat media elektronik yang
digunakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Teori


2.1.1. Media
Terdapat berbagai media yang menjadi rujukan individu dalam proses
mengukuhkan kefahaman mengenai suatu produk sebelum membuat keputusan
pembelian. Ia boleh terdiri daripada media cetak, media elektronik, media baharu
maupun individu perorangan. Kemunculan berbagai media baru hari ini telah
memenuhi keperluan individu dalam proses pencarian maklumat berikutan ciri-
cirinya yang ringkas, mudah, pantas dan fleksibel. Menurut Md Yahya (2013),
masyarakat hari ini lebih cenderung kepada media cetak, media elektronik dan media
baharu berbanding komunikasi secara bersemuka. Persoalannya, adakah media ini
benar-benar mampu untuk menghasilkan komunikasi yang berkesan dalam semua
perkara? Khususnya apabila ia melibatkan pembuatan keputusan. Implikasi
perkembangan industri teknologi terhadap kelancaran komunikasi individu
sememangnya tidak dapat dinafikan. Kemunculan media baharu seperti Facebook,
Instagram, Twitter dan sebagainya telah mengubah corak komunikasi individu. Ciri-
ciri aplikasi yang dimiliki oleh setiap media baharu ini menjadikan suatu komunikasi
itu lebih ringkas dan menarik. Tambahan lagi, kemunculan berbagai peranti
komunikasi membolehkan ia diakses pada bila-bila masa dan di mana-mana sahaja.
Berdasarkan statistik yang dikeluarkan, peratusan penggunaan media atas talian
meningkat saban tahun. Sehingga tempoh enam bulan pertama tahun 2015, pengguna
internet di Malaysia sahaja telah mencecah sehingga 20, 596, 847 orang dengan kadar
penembusan sebanyak 67.5 peratus. Kecenderungan masyarakat terhadap media atas
talian ini turut mengembangkan konsep komunikasi dari mulut ke mulut (Word-of-
Mouth – WOM) secara tradisional kepada komunikasi WOM yang lebih global yaitu
melalui medium elektronik (eWOM). Tahap kebolehcapaian eWOM dalam kalangan
pengguna yang melampaui batasan masa dan sepadan juga telah menarik perhatian
kebanyakan
perniagaan untuk menjadikan media atas talian sebagai platform bagi tujuan
pemasaran dan membina hubungan baik dengan pengguna. Ia dilihat sebagai
permulaan yang penting dalam mempengaruhi sikap dan tingkah laku pembelian
pengguna (Bataineh, 2015).
Penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan media komunikasi dan
informasi dalam mendukung kegiatan penyuluhan pertanian. Media komunikasi
dalam penelitian ini berbatas pada brosur dan leatfet, penelitian dilakukan di balai
penelitian teknologi pertanian Jawa Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah
penyuluhan pertanian dengan jumlah sampel 48 orang. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode diskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui angket,
wawancara, observasi, dan studi pustaka. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa; frekuensi penggunaan media komunikasi berupa brosur dan leaflet oleh
penyuluh pertanian juga tidak terlalu tinggi, namun sebagian besar responden
menggunakan brosur dan leaflet untuk mendukung kegiatan penyuluhan pertanian.
Alasan menggunakan brosur dan leaflet umumnya dikemukakan oleh responden
karena informasi yang terdapat pada brosur dan leaflet sesuai dengan kebutuhan
dalam mendukung kegiatan penyuluhan pertanian, sedangkan tujuan penggunaan
brosur dan leaflet sebagian besar responden menyatakan untuk menambah
pengetahuan dan mendukung kegiatan penyuluhan pertanian (Ida Ruyadi, 2017).
Beberapa jenis media yang biasa digunakan dalam proses penyuluhan dan
pembelajaran dapat berupa simulator, model/alat peraga, flowchart, gambar, foto,
bagan, diagram, media grafis, media interaktif, media audio visual, dan lain-lain.
Pengembangan media dimaksudkan untuk mempermudah tenaga pendidik dalam
memberikan materi kepada sasaran suluh/didik (Pritandhari, 2015).

2.1.2. Media Elektronik


Media elektronik adalah informasi atau data yang dibuat, disebarkan, dan
diakses dengan menggunakan suatu bentuk elektronik, energi elektromekanikal, atau
alat lain yang digunakan dalam komukasi elektronik. Yang temasuk ke dalam media
elektronik antara lain: televisi, radio, komputer, handphone, dan alat lain yang
mengirim dan menerima informasi dengan menggunakan elektronik (Surya, 2012).
Munculnya internet sebagai media komunikasi baru telah dikaitkan dengan
klaim yang bertentangan tentang munculnya pola baru interaksi sosial. Ide
komunikasi virtual maju sebagai pelopor interaksi sosial pada internet. Penggunaan
internet yang begitu tinggi, akhirnya dapat menimbulkan permasalahan sosial baru
yang cukup besar contohnya timbul masalah komunikasi yang berlebihan
menggunakan elektronika kepada personal hingga dapat mengurangi bentuk-bentuk
interaksi hubungan komunikasi antar personal, bahkan sangat lazim kita temui
informasi pribadi kepada seseorang dipublikasikan secara umum menggunakan status
media sosial yang akhirnya membuat ruang publik seolah merupakan ruang pribadi.
Media literasi atau tingkat pengetahuan dalam penggunaan media menjadi hal yang
sangat penting untuk dapat menggunakan media baru secara baik dan bijak. Dari hasil
analisis dan riset studi pustaka maka dapat disimpulkan bahwa pertama, penggunaan
media yang berbasis internet secara berlebihan akan menimbulkan banyak
permasalahan mulai dari ketergantungan, perubahan perilaku hingga kejahatan-
kejahatan dunia cyber. Kedua, budaya internet yang berkembang saat ini tercipta
karena ada sinergi dari 4 budaya di dalamnya yaitu, budaya teknokrasi, budaya
hacker, budaya virtual communitarians dan terakhir budaya entrepreneurial. ketiga,
media education atau pendidikan dalam menggunakan media menjadi hal yang sangat
penting untuk menumbuhkembangkan literasi media (Jokhanan Kristiyono, 2015).
Penggunaan media elektronik seperti handphone, komputer, televisi adalah
sangat populer terutama pada remaja. Terdapat pembahasan tentang apakah
penggunaan media elektronik mempunyai efek negatif pada kesehatan terutama nyeri
kepala, yang merupakan keluhan yang paling banyak dilaporkan pada remaja. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media
elektronik dengan nyeri kepala pada remaja. Penelitian studi potong lintang ini
dilakukan terhadap populasi remaja di SMU Yayasan Perguruan Shafiyyatul
Amaliyyah. Setiap subjek mengisi kuesioner penggunaan media elektronik yang
diadaptasi sesuai dengan
penelitian Busch dkk (2010), Santini dkk (2002) dan kuesioner mengenai nyeri
kepala yang diadaptasi dati HO K-H & Ong BK-C). Hasil dari 278 orang subjek,
ditemukan 271 orang (97,5%) yang menggunakan media elektronik dan 270 orang
(97,1%) yang menderita nyeri kepala. Terdapat hubungan signifikan antara pengguna
media elektronik dengan nyeri kepala (p=0,001), tetapi tidak terdapat hubungan yang
bermakna dengan jumlah bertelefon/hari (P=0,945), durasi bertelefon/hari (p=0,915),
lama memiliki hp (p=0,939), berapa jam rata-rata sehari-hari menggunakan komputer
(p=0,460) dan menonton televisi (p=0,785). Dengan ini disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara pengguna media elektronik dengan nyeri kepala
pada remaja (Anita Surya, 2012).

2.1.3 Video
Sumber media elektronik bagi pengguna umum menggunakan rekaman video.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi, video merupakan rekaman gambar hidup
atau program televisi untuk ditayangkan lewat pesawat televisi, atau dengan kata lain
video merupakan tayangan gambar bergerak dengan disertai dengan suara. Video
sebenarnya berasal dari bahasa latin, video-vidivisium yang artinya melihat
(mempunyai daya penglihatan); dapat melihat. Media video merupakan salah satu
jenis media audio visual. Media audio visual adalah media yang mengandalkan indera
pendengaran dan indera penglihatan.
Azhar Arsyad (2011) menyatakan bahwa video merupakan gambar-gambar
dalam frame, dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor
melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terliaht gambar hidup.
Video merupakan alat yang dapat menyajikan informasi, memaparkan proses,
menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau
memperlambat waktu dan mempengaruhi sikap. Video sebagai media audio-visual
yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer dalam masyarakat kita
(Cecep kustandi, 2013).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Lokasi dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan didesa konda, Kecamatan Konda, Kabupaten
Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada hari minggu 23 Oktober 2022,
pukul 11.24 WITA sampai dengan selesai.
3.2. Prosedur Kerja
1. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu
 Kamera
 Handphone
 Alat tulis
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini
 Teks/naskah drama tentang penyuluhan
3. Prosedur Kerjah
Prosedur kerjah pada praktikum ini, yaitu
1) Asisten menjelaskan mekanisme pelaksanaan praktikum
2) Mahasiswa membentuk kelompok minimal 5 orang dalam satu kelompok
yang akan berperan sebagai Kepala Desa, Ibu Desa, Penyuluh, Petani, dan
Pengusaha
3) Menentukan tema penyuluhan media elektronik (drama/video)
4) Menyusun materi penyuluhan dalam bentuk naskah drama/video
5) Menentukan lokasi pembuatan media elektronik (drama/video)
6) Menentukan peran masing masing anggota kelompok pada drama/video
penyuluhan
7) Membuat drama/video penyuluhan sesuai tema yang sepakati
8) Menyusun laporan praktikum
9) Asistensi laporan kepada asisten sampai mendapatkan persetujuan/pengesahan
laporan oleh asisten
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Naska Drama

Aswan Adriawan S berperan sebagai : Ryan sebagai penyuluh 1


Risaldin berperan sebagai : Ical sebagai penyuluh 2
Khaerudin berperan sebagai : Udin sebagai kepala desa
Dody Al Fayet berperan sebagai : Yusril sebagai petani

Penggunaan Pupuk Organik

Sinopsis : " sampah bernilai emas " menceritakan mengenai kegiatan


penyuluhan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dengan
mengutus seorang penyuluh di sebuah desa yang Bernama
mengenai manfaat serta keuntungan menggunakan pupuk organik.
Dengan melihat banyaknya warga yang berkebun di desa tersebut,
maka pemerintah daerah ingin melakukan perubahan cara bertani
masyarakat yang awalnya bergantung pada pupuk kimia berubah
menjadi penggunaan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan

Ryan : Assalamualaikum tok tok

Ical : Assalamualaikum

Udin : Waalaikumussalam…(sembari membuka pintu)

Ryan : Apa benar ini rumah pak udin selaku kepala desa di tempat ini?

Udin : Iya, saya sendiri, ada apay ya?


Ryan : Ow hiya pak, perkenalkan saya Ryan dan ini rekan saya Ical
(sembari bersalaman dengan kepala desa) kami mahasiswa
Universitas Halu Oleo untuk memberikan edukasi. Boleh kami
minta waktunya sebentar pak

Udin : Jadi bagaimana dek ada yang bisa saya bantu/

Ryan : Iya pak, maaf menggangu waktuhnya. Maksud dan tujuan


kedatangan kami kesini yakni untuk memintah isin dari bapak
untuk bertemu dengan salah satu petani disini pak sembari kami
ingin berbagi pengetahuan dan edukasi mengenai penggunaan
pupuk organic. Karena seperti yang kita tau didesa ini penggunaan
pupuk organic masih kurang dan masyarakat belum mengetahui
cara membuat pupuk tersebut

Udin : Owh begitu, saya sangat mengapresiasi kedatangan adik adik


didesa kami karena cocok dengan permasalahn yang ada dan
tengah kami hadapi pada saat ini. Dan saya berharap dengan
kedatangan adik adik dapat membawa perubahan yang nyata bagi
petani didesa kami

Ical : Iyaa pak, kebetulan saya dan teman teman saya mendapat kabar
bahwa didesa ini penggunaan pupuk organic masih kurang untuk
meningkatkan produktivitas tanaman pertanian, dan akhir akhir ini
kami pula mendengar bahwa produktivitas pertanian didesa ini
mengalami penurunan

Udin : Memang betul bahwa produktivitas pertanian didesa ini sudah


mengalami penurunan

Ical : Owh gitu yaa pak. Maka dari itu maksud kedatangan kami disini
untuk memberi edukasi tentang penggunaan pupuk organic agar
produksi tanaman pertanian didesa ini Kembali maju dan
berkembang

Ryan : Iyaa pak. Jadi pak apaka bapak berkenan untuk mengantar kami
untuk melihat dan bertemu petani

Udin : Iyaa tentu, ayo kita langsung ke sawa itu (Ryan dan kepala desa
pergi menuju sawa yang dimaksud itu dengan berjalan kaki)

Setiba disawa tersebut terlihat para petani sedang duduk dan beristirahat di pondok
pondok sembari berbincang bincang dan menikmati keindahan alam disore hari
kemudian Ryan, Ical, dan kepala desa menghampiri petani tersebut

Udin : Assalamualaikum

Yusril : Waalakumussalam, eh ada pak desa dan tamu ya (sembari salaman)

Udin : Iyaa, jadi adik Ryan dan Ical mereka ini adalah seorang penyuluh.
Maksud dan tujuan kedatangan mereka didesa kita ingin sedikit
berbagi pengetahuan dan edukasi mengenai penggunaan pupuk
organic yang baik dan benar agar produktivitas tanaman pertanian
khususnya padi dapat makin meningkat

Yusril : Owh iya alhamdulillah, kita berbincang disana saja biar lebih enak
dan nyaman (Ryan, Ical, dan kepala desa berjalan menuju tempat
berlindung)

Yusril : Silahkan duduk (semua duduk membentuk lingkaran)

Udin : Jadi, pak yusril ini adalah Ryan, Ical. Ada baiknya kita perkenalan
dulu agar kita semakin akrab ya. Karena ada kata pepatah
mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang
Yusril : Hahaha…pak desa bisa aja (semua ketawa, suasana makin terasa
santai)

Ryan : Iya baik, nama saya Ryan dan ini rekan saya Ical. Kami
mahasiswa universitas halu oleo

Yusril : Wah…merasa bangga sekali kami kedatangan tamu istimewa

Ryan dan : (ketawa) bapak bisa saja… kami juga senang bisa berkunjung
Ical didesa ini

Ryan : Baik pak disini kami ingin berbagi pengetahuan dan edukasi
mengenai penggunaan pupuk organic untuk meningkatkan
produktivitas tanaman pertanian. Tapi sebelumnya pak saya mau
bertanya apakah sebelumnya produktivitas pertanian semakin
meningkat atau menurun?

Yusril : Bulan lalu produktivitas pertanian khususnya padi sangat baik.


Namun akhir akhir ini produktivitas Kembali menurun

Ical : Owh gitu yaa pak, kalua boleh tau sebelumnya menggunakan
pupuk jenis apa sehingga tanaman padinya dapat sebaik itu?

Yusril : Iyaa jadi disini kami menggunakan jenis pupuk kimia yakni pupuk
Urea

Ryan : Iya baik pak,pupuk jenis tersebut memang termasuk jenis pupuk
yang baik namun disini kami mempunyai cara yang lebih efektif
dan sangat ampu. Jadi disini saya menganjurkan bapak untuk
beralih menggunakan pupuk organic dan tidak menjadikan pupuk
kimia sebagai pupuk utama melainkan sebagai pelengkap dari
penggunaan pupuk organic sehingga dapat meningkatkan Kembali
produktivitas pertanian yang baik didesa ini

Ical : Pupuk organic cair jadi untuk menggunakannya dapat dilakukan


dengan cara menyiram secara langsung pada sekitar tanaman
dengan cara mencampur tanah dengan poc terlebih dahulu

Yusril : Owh jadi begitu cara penggunaannya

Ical : Mungkin hanya itu pengetahuan dan edukasi yang dapat kami
sampaikan semogah apa yang kami sampaikan dapat
bermamfaat bagi petani didesa ini. Dan kami juga akan datang
memantau Kembali setelah beberapa bulan untuk melihat
hasilnya

Yusril : Ohwww iya baik dek teriima lasih telah datang untuk melakukan
penyuluhan didesa kami

BEBERAPA BULAN KEMUDIAN


BAB V
PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Di zaman modern serba canggih saat ini, selalu memberi kemudahan bagi
siapapun untuk menyampaikan pesan dan informasi. Pesan moral, pesan pendidikan,
pesan kepedulian sosial, pesan-pesan agamis dan pesan-pesan preventif terhadaap
berbagai problem pada individu dapat disampaikan setiap saat melalui media cetak.
Di masa sekarang ini penyuluh dan media sebenarnya tidak bisa dipisahkan sebab
media sangat membantu bagi penyuluh untuk dapat untuk memberikan penyuluhan
secara luas, efektif dan efisien.
Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi
elektromekanik bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Istilah ini
merupakan kontras dari media statis (terutama media cetak), yang meskipun sering
dihasilkan secara elektronis tetapi tidak membutuhkan elektronik untuk diakses oleh
pengguna akhir. Sumber media elektronik yang familiar bagi pengguna umum antara
lain adalah rekaman video, rekaman audio, presentasi multimedia, dan konten daring.
Media elektronik dapat berbentuk analog maupun digital, walaupun media baru pada
umumnya berbentuk digital.
Agar pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan berjalan efektif dapat
menyentuh banyak orang, bagi para penyuluh harus memanfaatkan media tersebut di
atas. Meski demikian ada beberapa yang perlu dikaji dan perlu dipertimbangkan
dalam rangka penggunaan media. Dengan demikian penyuluh harus menggunakan
media dalam proses bimbingan penyuluhan. Media akan dapat membantu penyuluh
untuk menyampaikan pesan yang abstrak menjadi nyata, dapat membangkitkan
semangat individu dan dapat dengan mudah menggunggah kesadaran indvidu.
1.2. Saran
Penyuluhan melalui media elektronik (video) ini termaksud agak sulit
dikarenakan harus terlebih dahulu membuat naskah dan pembuatan video yang cukup
sulit ditambah lagi dengan mengedit video tersebut agar terlihat menarik bagi para
penonton serta mudah dipahami penonton. Kami menyadari bahwa pembuatan video
dapat berubah mengikuti perkembangan zaman, maka dari itu perlu perkembangan
untuk setiap pembuatan sebuah video, memperluas dan memperdalam pada pencarian
data dan perkembangan pada solusi pembuatan yang sesuai dengan perkembangan
zaman dan perkembangan target sasaran.
DAFTAR PUSTAKA

Bataineh, A. Q. (2015). The impact of perceived e-WOM on purchase intention: The


mediating role of corporate image. International Journal of Marketing Studies,
7(1), 126-137.
Ida Ruyadi. 2017. Penelitian Mengetahui Manfaat Media penyuluhan. Teknologi
Pertanian. Jawa Barat.
Md Yahya, B (2013). Media Bantu Pengguna Dapat Maklumat Dengan Cepat.
Utusan Sarawak. Dapatan kembali pada September 20, 2015 daripada
www.utusansarawakonline.com.

Nuraeni, I. 2014. Pengertian Media Penyuluhan Pertanian. Universitas Terbuka:


Jember.
Peraturan Menteri Pertanian. 2018. Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian.
Jakarta.
Pritandhi dan Ratnawuri. 2015. Pengembangan Media Penyuluhan.

Anda mungkin juga menyukai