Anda di halaman 1dari 9

UJIAN AKHIR MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS

Dosen: Kusdianto, SE. MM

ELNI SUSI YULIYANTI RUMAH ES JEMPOL99

Oleh:
Fauzan Adhimah 1861201879
Dewi Oktavia 1861201872
A‘isyah Nur Azizah 1761201945

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG 

2019
  

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Makalah ini disusun untuk memenuhi ujian akhir semester mata kuliah pengantar bisnis
mengenai kewirausahaan yang mengambil observasi mengenai usaha dagang jus dan bakso.
Tujuan observasi adalah untuk pengetahuan dan motivasi bagi kami mahasiswa jurusan Ekonomi
dan Bisnis, belajar dari pengalaman riil pengusaha.

Kami menyadari apa yang kami sajikan disini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami
terbuka menerima kritik dan saran untuk perbaikan pembuatan makalah di waktu yang akan
datang.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga ujian
akhir semester ini bisa kami selesaikan dan kami sajikan. Terutama kepada Ibu Elni Susi
Yuliyanti, pemilik usaha “Rumah Es Jempol 99“ yang telah mengizinkan kami menimba
pengalaman Beliau yang sangat berharga. Terima kasih juga kami sampaikan kepada dosen
Pengantar Bisnis Bapak Kusdiyanto, SE. MM yang telah memberikan pengarahan untuk kami
bisa melakukan observasi.

Wassalaamu’alikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Hormat kami,

Fauzan Adhimah
Dewi Oktavia
A‘isyah Nur Azizah
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini mengambil observasi mengenai usaha dagang jus dan bakso. Pada mulanya
pengusaha hanya menjual jus tapi kemudian ditambah dengan bakso yang merupakan kerja
sama dengan pengusaha lain dengan pembagian keuntungan.

Di hari biasa omset pemasukan dari berdagang jus adalah sekitar Rp. 1.200.000,- ( Satu Juta
Dua Ratus Ribu Rupiah ) per hari, omzet akan meningkat pada saat akhir pekan yakni diatas Rp.
2.000.000,- ( Dua Juta Rupiah ) per hari dan puncaknya adalah saat lebaran dimana bisa
mencapai diatas Rp. 3.000.000,- ( Tiga Juta Rupiah ). Jika dihitung rata-rata omset pemasukan
perbulan maka akan didapat sekitar Rp. 45.000.000,- ( Empat Puluh Dua Juta Rupiah ).

Sedangkan dari bakso, di hari biasa omzet pemasukan sekitar lima ratus ribu rupiah per hari
dan meningkat menjadi sembilan ratus ribu sampai satu juta rupiah per hari di akhir pekan. Atau
dihitung rata-rata perbulan adalah sekitar sembilan belas juta rupiah.

Sedangkan pengeluaran setiap bulan sekitar Rp. 9.000.000,- ( Sembilan Juta Rupiah ) terdiri
dari gaji 3 orang karyawan sebesar Rp. 7.000.000,-, listrik sebesar Rp. 1.700.000,- dan air
(PDAM) kurang lebih Rp. 300.000,-.

Pesaing langsung adalah usaha yang sejenis dimana terdapat sekitar 4 pedagang jus / bakso di
sekitar “Rumah Es Jempol 99“ termasuk “Bakso Edi” yang sudah cukup dikenal oleh
masyarakat. Sedangkan secara tidak langsung banyak usaha makanan yang lain di sekitaran
seperti Coffee Shop, Ice Chocolate,Thai Tea dan lain lain.

Untuk tetap menjaga daya saing, Rumah Es Jempol 99 senantiasa berusaha menjaga kualitas
jus yang dijualnya dengan hanya menggunakan buah-buah yang segar serta menjaga agar
higienis yakni membersihkan peralatannya dengan air yang mengalir.
Untuk menjaga konsistensi rasa, dibuat takaran khusus dan selalu dilakukan briefing kepada
karyawan serta pengawasan agar disiplin mengikuti petunjuk yang telah disiapkan. Dalam
melakukan pengawasan, pemilik senantiasa datang paling tidak dua kali seminggu. Disamping
itu pemilik juga melakukan kontrol melalui CCTV. Untuk memanjakan pelanggan usaha
“Rumah Es Jempol 99” juga sudah bekerjasama dengan transportasi online yakni “Grab” dan
“Gojek”.

B. Uraian Produk

Usaha utamanya adalah berdagang jus, sedangkan bakso adalah merupakan kerjasama
dengan pedagang yang lain dengan sistim prosentase omset (15%). Usaha dagang tersebut diberi
nama „Rumah Es Jempol 99“ beralamat di Jl. Pandan Raya no. 29 Kelurahan Cibodasari
Kecamatan Cibodas, Perumnas I Karawaci Tangerang.

Tersedia 50 varian menu es. Dan untuk melayani pelanggannya terdapat 3 orang karyawan
dengan gaji perhari Rp. 150.000,- x 1 orang, Rp. 100.000,- x 2 orang, diluar dari makan.
Menggunakan gula asli dimana perharinya memerlukan sekitar 7-10 kg, es batu perharinya
memerlukan 2-3 cube disamping juga sedikit es serut. Modal yang harus dikeluarkan setiap hari
adalah sekitar Rp. 250.000,- ( Dua ratus lima puluh ribu rupiah ). Dan per gelas, jus dijual pada
kisaran Rp. 12.000, - Rp. 20.000,-. Dan modal adalah sekitar 70% dari hari harga jual.

Belanja buah bisa di pasar tradisional tapi juga bisa di supermarket untuk buah-buah tertentu
seperti misalnya lemon brazil, terong belanda, buah beat dan lain-lain. Dan pemasok tetapnya
adalah es batu, buah durian dan air isi ulang bersertifikasi. Untuk melengkapi usahanya, Rumah
Es Jempol 99 menggunakan 4 buah freezer dan beberapa etalase. Dan sudah tersentuh
modernisasi dengan menggunakan mesin kasir, fasilitas internet (Wifi) dan bahkan CCTV
sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.

Masa-masa sulit adalah ketika omset tidak terpenuhi biasanya menjelang akhir bulan. Dan
omset akan kembali normal terpenuhi diatas tanggal 10. Faktor lain yang menurunkan omset
adalah saat musim penghujan tiba dan juga buah yang membusuk. Kalau tidak habis maka buah-
buahan tersebut kemudian di sedekahkan. Akan sangat membantu omzet disaat ada momen-
momen tertentu seperti misalnya ada pelanggan yang merayakan ulang tahun di Rumah Jus
tersebut. Faktor yang menguntungkan karena Ruko yang dipergunakan untuk usaha tersebut
adalah milik sendiri jadi tidak harus membayar sewa.

C. Status Usaha

Usaha ini merupakan inisiatif sendiri atau usaha baru. Artinya dari keluarganya belum pernah
ada yang menjalankan usaha tersebut. Izin didapat dari RT/RW dengan kewajiban membayar
iuran bulanan untuk kebersihan / keamanan sebersar Rp. 250.000,- per bulan. Target
pelanggannya adalah masyarakat umum tidak mengenal usia. Pemasarannya adalah dengan cara
mulut ke mulut walaupun tidak juga menggunakan jaringan khusus.
BAB II
SEJARAH WIRAUSAHA

Pemilik dari usaha ini bernama Ibu Elni Susi Yuliyanti perempuan berusia 40 tahun.
Membuka usaha berawal dari hobi kulinernya dan juga keinginan membuka lapangan kerja
sendiri untuk membantu saudara-saudaranya. Juga dimaksudkan untuk meringankan beban
suami.

Maka dengan dorongan sang suami, Ibu Yuli mendirikan usaha Rumah Jus pada tahun
2013 yang dimulai dengan hanya menjual jus dengan modal awal Rp. 50.000.000,- ( Lima Puluh
Juta Rupiah ) dan kemudian baru di tahun 2016 ditambah dengan bakso dengan bekerjasama
dengan pengusaha lain. Produk adalah kreasi sendiri dan suamilah yang menjadi testernya.
Semula hanya menggunakan setengah dari lebar Rukonya dan kemudian mengalami
pengembangan dan sekarang sudah menggunakan seluruh luas ruangan Rukonya. Sudah
melakukan peremajaan etalase buah sebanyak tiga kali.
BAB III
ANALISA WIRAUSAHA

A. Kewirausahaan

Impian dari pengusaha agar hobi kulinernya tersalurkan sekaligus membawa manfa’at bagi
dirinya, keluarga, saudara dan juga masyarakat. Ibu Yuli meraih impian tersebut dengan
memanfa’atkan kepemilkan Ruko yang berlokasi cukup strategis di daerah Cibodas Karawaci
Tangerang untuk membuka usaha dagang jus dan bakso.

Alasan untuk membangun bisnis ini terutama lebih untuk mewujudkan keinginan penyaluran
hobi dengan membuka lapangan kerja baru yang berkaitan dengan hobinya tersebut dan hal ini
bisa terwujud berkat dorongan dari suaminya.

Impian tersebut belum sepenuhnya bisa dikatakan SMART ( Specific, Measurable,


Achievable, Realistic, Time Bond ). Walaupun rencananya realistis, hasilnya terukur, tapi belum
secara spesifik membuat target-target yang terikat dengan waktu. Lebih membiarkannya
mengalir secara alami. Bisa difahami karena memang tujuan awalnya untuk sekedar
menyalurkan hobi yang kemudian mempunyai nilai bisnis. Meskipun demikian seiring dengan
berjalannya waktu Ibu Yuli menekuninya dengan lebih serius dan mempunyai impian lebih besar
lagi kedepan yakni rencana membuka cabang di mall.

Jaringan relasi yang dibangun tidak benar-benar terstruktur tapi lebih memanfaatkan adanya
media sosial internet ( WhatsApp, Instagram ) untuk mengenalkan produknya dan membagi
informasi mulut ke mulut.

Kemampuan yang dimiliki untuk menjalankan usahanya saat ini adalah pemanfa’atan
kepemilikan Ruko yang berada di tempat strategis, di daerah kuliner yang ditunjang dengan
kemampuan kreativitas membuat inovasi dalam bidang makanan dalam hal ini minuman jus.

Kami memandang usaha yang berjalan saat ini sudah sesuai dengan minat dan pengetahuan dari
pengusaha. Sejauh interview yang dilakukan dengan pengusaha, belum pernah mengalami
kegagalan fatal tapi lebih masa-masa sulit seperti omset turun karena musim penghujan. Dan ini
sesuatu yang alami dan nanti akan kembali normal setelah musim penghujan berlalu.
B. Pelanggan

Berdasarkan interview dengan para pelanggan “Rumah Jus Es Jempol 99”, produk yang di
hasilkan sudah sesuai dengan harapan konsumen. Rata-rata tanggapan dari mereka mengatakan
jus nya fresh, enak, tidak encer dan karyawannya ramah.

C. Persaingan

Ada sekitar empat usaha yang sejenis di daerah tersebut. Namun demikan jus Ibu Yuli
mempunyai penggemar khusus / pelanggan tetap. Setiap hari 80-100 orang mendatangi rumah
jus Ibu Yuli, bahkan disaat akhir pekan bisa mencapai sekitar dua ratus orang
Perbedaan dari usaha lainnya karena pengelolaanya yang mengutamakan mutu yakni dengan
selalu menggunakan buah-buahan yang segar disamping juga penanganannya yang higienis
menggunakan air mengalir dalam membersihkan peralatannya. Kelebihan semakin diperkuat
dengan kebersihan penampilan karyawan dan juga keramahannya. Untuk menjaga nama baik dan
agar pelanggan tidak lari ke pesaing, Ibu Yuli berusaha selalu mendengarkan keluhan atau
masukan serta semaksimal mungkin menindaklanjutinya. Disedikan kotak keluhan untuk
menampung aspirasi dari pelanggan.
BAB IV
KESIMPULAN

Kunci kesuksesan untuk menjadi wirausahawan adalah mencintai usahanya. Dengan kita
mencintai maka kita akan cenderung untuk menikmati. Meskipun perjalanan usaha tentu tidak
akan selalu menemui jalan datar dan mulus tapi terkadang mendaki dan menurun penuh onak dan
duri. Dan berikut adalah karakter yang harus dimiliki :
1. Berfikir positif / optimis
Untuk menjadi wirausahawan harus selalu berfikir positif untuk terus menjaga semangat agar
tahan banting dan tidak mudah untuk menyerah. Sekali kita mudah menyerah maka usahanya
akan lebih dekat kepada kegagalan. Kegagalan tidak selalu negatif, karena justru dari
kegagalan ada hikmah pelajaran yang berharga.
2. Berfikir inovatif
Untuk selalu berfikir yang baru. Kehebatan kita kemarin dan hari ini, besok akan menjadi
biasa karena dunia ini terus berkembang. Para pesaing pun berusaha meningkatkan
kemampuan mereka. Maka kita dituntut untuk selalu berfikir kedepan.
3. Sabar dan ramah
Dua karakter ini penting sekali karena seorang wirausahawan akan cendering berhadapan
langsung dengan konsumen. Sekali kita tidak sabar dan tidak ramah maka akan selalu dicatat
oleh konsumen dan menjadi pertimbangan bagi mereka

=== WASSALAM ===

Anda mungkin juga menyukai