Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 4

ANGGOTA :

1) Lalu Zami Mohan Khaikal Randa Desa (C1G020136)


2) Lasmiyati (C1G020137)
3) Lavena Elbaselva (C1G020138)
4) Lina Cahyanti (C1G020139)

TUGAS

1) Pengertian pengawasan (controlling)


Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan
tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja
yang telah ditetapkan tersebut dan mengukur kinerja yg mengambil tindakan untuk
memastikan hasil yang diinginkan.

2) Tahapan pengawasan
Adapun tahapan peroses pengawasan ( controling )yaitu :
 Tahapan penentuan pengawasan
Tujuannya adalah sebagai sasaran ,kuota dan target pelaksaan kegiatan dalam
pengambilan keputusan
 Tahapan penentuan pengukuran pelaksanaan
 Tahapan perbandingan pelaksanaan dengan setandar analisa menyimpang
 Tahapan penganbilan tindakan koreksi

3) Fungsi pengawasan

 Sebagai penilai apakah setiap unit-unit telah melaksanakan kebijaksanaan dan


prosedur yang menjadi tanggungjawabnya masing-masing
 Sebagai penilai apakah surat-surat atau laporan yang didapat sudah
menggambarkan kegiatan-kegiatan yang sebenarnya secara tepat dan cermat.
 Sebagai penilai apakah pengendalian manajemen sudah cukup memadai dan
dilakukan secara efektif.
 Sebagai peneliti apakah kegiatan telah dilaksanakan secara efektif yakni mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
 Sebagai peneliti apakah kegiatan telah dilaksanakan secara efisien.
 membantu seluruh manajemen dalam menyelesaikan tanggung jawabnya secara
efektif dengan melaksanakan analisa, penilaian, rekomendasi dan penyampaian
laporan mengenai kegiatan yang diperiksa

4) hubungan pengawasan dan perncanaan


Adapun hubungan Perencanaan dan pengawasan adalah dua fungsi manajemen
yang terpisah, namun keduanya terkait erat. Lingkup kegiatan jika keduanya saling
tumpang tindih. Tanpa dasar perencanaan, kegiatan pengawasan menjadi tidak berdasar,
tanpa pengawasan, perencanaan menjadi latihan yang tidak berarti oleh karna itu
Perencanaan mendahului pengawasan dan pengawasan menjadi ukuran keberhasilan
perencanaan .
5) prinsip-prinsip pengawasan
 Adanya suatu rencana tertentu dalam pelaksanaan pengawasan. Karena dengan
adanya suatu perencanaan yang matang pelaksanaan controlling akan tersusun
secara rapi. Sehingga perencanaan tersebut bisa dijadikan sebagai alat atau
standar pengukur berhasil atau tidaknya pelaksanaan controlling tersebut.
 Adanya pemberian perintah atau instruksi dan wewenang kepada para bawahan.
 Bisa merefleksikan berbagai kebutuhan dan sifat dari setiap aktivitas yang
diawasi. Karena setiap aktivitas seperti produksi, pemasaran, keuangan, dan lain
sebagainya, membutuhkan sistem pengawasan tertentu sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
 Bisa segera dilaporkan jika terjadi penyimpangan, kesalahan, dan penyelewengan.
 Pengawasan ini harus mempunyai sifat luwes (fleksibel), dinamis, dan ekonomis.
 Bisa merefleksikan pola dari organisasi. Misalnya seperti setiap kegiatan
karyawan harus bisa ter-gambar dalam struktur organisasi atau setiap bagian yang
ada harus terdapat standar biaya penyimpangan dalam jumlah tertentu. Jadi jika
terjadi penyimpangan yang melebihi standar, maka hal tersebut dianggap sudah
tidak wajar lagi.
 Bisa menjamin dilaksanakannya tindakan korektif. Yaitu bisa segera mengetahui
apa yang salah, dimana letak kesalahan yang terjadi, dan siapa yang
bertanggungjawab terhadap kesalahan tersebut.
6) tahapan proses pengawasan
 Menentukan suatu rencana pengawasan. Yang terdiri dari: sistem pengawasan
yang digunakan, standar controlling, dan rencana operasional-nya.
 Pelaksanaan pengawasan. Dalam pelaksanaannya bisa menggunakan ke-4 sistem
yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu Inspektif, 3. Komparatif, Verifikatif,
Investigative yang semuanya bersifat represif (menekan).
 Melakukan evaluasi atau penilaian terhadap pelaksanaan controlling. Hal tersebut
bertujuan untuk mengetahui apakah suatu sistem yang sudah dilaksanakan telah
memenuhi semua kebutuhan controlling atau belum.

Anda mungkin juga menyukai