Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PEMBUATAN TETRA AMIN


TEMBAGA (II) SULFAT HIDRAT

Disusun Oleh:
NAMA : Anas Tasya Gultom
NIM : 193020208029
Dosen Pengampu : 1.Drs. Akhmad Damsyik, M.Sc, Ph.D
2.Maya Erliza Anggraeni, S.Pd, M.Pd
Asisten Laboratorium : 1.Omry Susanto Siregar
2.Abdul Latif
Hari/Tanggal Praktikum : Selasa, 22 September 2021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKARAYA

2021
I. TOPIK PERCOBAAN

PEMBUATAN TETRA AMIN TEMBAGA (II) SULFAT HIDRAT

II. TUJUAN PERCOBAAN

Untuk mempelajari pembuatan tetra amin tembaga (II) sulfat hidrat

III. DASAR TEORI

Tembaga (Cu) merupakan logam transisi golongan IB yang memiliki

nomor atom 29 dan berat atom 63,55 g/mol. Tembaga adalah unsur kimia

dengan simbol Cu dan merupakan logam berwarna merah, lunak, mudah

dibentuk dan sebagai konduktor yang baik untuk panas dan elektrisitas.

Tembaga (Cu) merupakan salah satu logam yang paling ringan dan paling

aktif. Cu mengalami dispoporsionasi secara spontan pada keadaan standar

(baku).

Hal ini bukan berarti senyawa Larutan Cu(I) tidak mungkin

terbentuk. Untuk menilai pada keadaan bagaimana Cu(I) dan Cu(II)

terbentuk, yaitu membuat (Cu2+) cukup banyak pada larutan air, Cu+ akan

berada pada banyak jumlah (sebab konsentrasinya harus sekitar dua juta

dikalikan pangkat dua dari Cu+). Disproporsionasi ini akan menjadi

sempurna. Tembaga (Cu) adalah logam merah muda yang lunak, dapat

ditempa.

Tembaga melebur pada 1038°C. Karena potensial elektroda

standarnya pontif (+0,340 untuk Cu /Cu+), tembaga tidak larut dalam asam

klorida dan cusam sulfat encer, meskipun dengan adanya okrigen ia dapat
larut sedikit. Asam nitrat yang sedang pekatnya (8 M) dengan mudah larut

atau melarutkan tembaga (Svenla, 1990).

Tembaga dalam bentuk logam lebih sering ditemukan dalam

bentuk berikatan dengan ion-ion lain seperti sulfat sehingga memiliki warna

yang berbeda dari logam tembaga murni. Tembaga sulfat pentahidrat

(CuSO4.5H2O) merupakan salah satu bentuk persenyawaan Cu yang sering

ditemukan. Senyawa tersebut biasa digunakan dalam bidang industri,

misalnya untuk pewarnaan tekstil, untuk penyepuhan, pelapisan, dan

pembilasan pada industri perak (Denis Herlin Saputri 2013).

Tembaga membentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +1 dan +2,

namun hanya tembaga (II) yang stabil dan mendominasi dalam larutannya.

Dalam air, hampir semua garam tebaga (II) berwarna biru oleh karena warna

ion kompleks koordinasi enam, [Cu(H2O)6]2+. Suatu perkecualian yang

terkenal adalah tembaga (II) klorida yang berwarna kehijauan oleh karena

ion kompleks koordinasi empat (CuCl4]2- .

Sifat-sifat Tembaga Sifat Fisika

1.Tembaga memiliki warna kuning kemerah - merahan.

2.Unsur ini sangat mudah dibentuk, lunak, sehingga mudah dibentuk

menjadi pipa, lembaran tipis, kawat.

3.Bersifat sebagai konduktor panas dan listrik yang bagus untuk aliran

elektron.

4.Tembaga bersifat keras bila tidak murni.

5. Memiliki titik leleh pada 1084,62 °C, sedangkan titik didih pada 2562 °C.
Sifat Kimia

1.Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan

terhadap korosi.

2.Pada udara yang lembab, permukaan tembaga ditutupi oleh suatu lapisan

yang berwarna hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa,

Cu(OH)2CO3.

3.Pada suhu sekitar 300°C tembaga dapat bereaksi dengan oksigen

membentuk CuO yang berwarna hitam. Sedangkan pada suhu yang lebih

tinggi, sekitar 1000°C, akan terbentuk tembaga (I) oksida (Cu2O) yang

berwarna merah.

4.Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam non-

oksidator encer seperti HCl encer dan H2SO4 encer, tetapi HCl pekat dan

mendidih menyerang logamtembaga dan membebaskan gas hidrogen.

5.Tembaga tidak bereaksi dengan alkali, tetapi larut dalam amonia oleh

adanya udara membentuk larutan yang berwarna biru dari kompleks

Cu(NH3)4+.

6.Tembaga panas dapat bereaksi dengan uap belerang dan halogen. Bereaksi

dengan belerang membentuk tembaga (I) sulfida dan tembaga (II) sulfida

dan untuk reaksi dengan halogen membentuk tembaga(I) klorida.

Keunggulan Tembaga

1.Dimanfaatkan untuk berbagai alat listrik dan rumah tangga. Hampir semua

alat rumah tangga terutama yang berhubungan dengan listrik menampilkan


label ‘Terbuat dari Tembaga’. Karena logam ini memang sangat handal

digunakan untuk penghantar listrik.

2.Komponen utama perlengkapan handphone dan komputer dan elektronik

3.Komponen pembuat perhiasan. Tembaga juga dapat digunakan untuk

membuat berbagai perhiasan menarik, terutama ketika dicampurkan dengan

emas atau logam lainnya.

4.Dalam bidang pertanian, logam tembaga dapat digunakan sebagai racun.

5.Digunakan sebagai algisida (pembunuh ganggang) dalam pemurniaan air.

Dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pembuatan uang logam.

6.Campuran tembaga dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan logam

lainnya.

7.Digunakan sebagai campuran untuk menghilangkan belerang dalam

pengolahan minyak.

IV. ALAT DAN BAHAN

a. Alat:

No Nama Alat Ukuran Jumlah


1. Gelas Ukur 10 Mililiter 1 buah
2. Gelas beaker 50 mililiter 1 buah
3. Spatula - 1 buah
4. Pipet tetes - 1 buah
5. Pipet volum 25 mililiter 1 buah
6. Pipet penghisap - 1 buah
7. Neraca analitik - 1 buah
8. Aluminium foil + plester - secukupnya
9. Hotplate - 1 buah

b. Bahan
No Nama Bahan Satuan Jumlah
1. Padatan CuSO4.5H2O Gram 2 gram
2. NH3 pekat tetes 5 tetes
3 Etanol 96% mililiter 20 mililiter
4. Aquades Mililiter 10 mililiter

V. PROSEDUR KERJA

1. Diperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Dimasukkan padatan CuSO4.5H2O sebanyak 2 gram kedalam gelas

beaker yang berukuran 50 mililiter.

3. Padatan CuSO4.5H2O dilarutkan dengan 10 mililiter aquades (H2O).

4. Larutan diaduk dengan spatula hingga larutan menjadi homogen.

5. Ditambahkan NH3 pekat sebanyak 5 tetes sacara bertahap hingga tidak

terbentuk endapan lagi.

6. Campuran dari larutan CuSO4.5H2O dan NH3 pekat didiamkan selama 5

menit.

7. Ditambahkan etanol sebanyak 20 mililiter ke dalam campuran larutan

hingga lapisan atas berwarna biru.

8. Campuran larutan didiamkan selama 2 hari dalam keadaan tertutup rapat.

9. Dua hari kemudian, diamati perubahan yang terjadi pada campuran

larutan.

10. Ditimbang terlebih dahulu kertas saring yang akan digunakan untuk

menyaring campuran larutan.

11. Campuran larutan disaring dengan menggunakan kertas saring.

12. Endapan yang telah terpisah dari filtratnya dikeringkan diatas hotplate.
13. Setelah endapan kering, kemudian endapan ditimbang di neraca analitik

dalam keadaan terbungkus kembali.

VI. DATA HASIL PENGAMATAN

No LANGKAH PERCOBAAN HASIL PENGAMATAN


1. Diperkenalkan alat dan bahan Alat dan bahan yang akan
yang akan digunakan. digunakan telah diperkenalkan.
2. Dimasukkan padatan padatan CuSO4.5H2O telah
CuSO4.5H2O sebanyak 2 gram dimasukkan sebanyak 2 gram.
kedalam gelas beaker yang Mula-mula warna padatan
berukuran 50 mililiter. berwarna biru muda.
3. Padatan CuSO4.5H2O Padatan CuSO4.5H2O setelah
dilarutkan dengan 10 mililiter dilarutkan dengan akuades
aquades (H2O). menghasilkan warna biru muda.
4. Larutan diaduk dengan spatula Larutan berwarna biru muda dan
hingga larutan menjadi bersifat homogen.
homogen.
5. Ditambahkan NH3 pekat Tetesan ke-1 : masih ada endapan
sebanyak 5 tetes sacara yang terbentuk .
bertahap hingga tidak Tetesan ke-2 : masih ada endapan
terbentuk endapan lagi. yang terbentuk .
Tetesan ke-3 : masih ada endapan
yang terbentuk.
Tetesan ke-4 : masih ada endapan
sedikit.
Tetesan ke-5 : tidak terbentuk
endapan lagi. Warna campuran
masih berwarna biru muda

6. Campuran dari larutan Campuran dari larutan


CuSO4.5H2O dan NH3 pekat CuSO4.5H2O dan NH3 pekat telah
didiamkan selama 5 menit. didiamkan selama 5 menit.
Campuran tidak mengalami
perubahan.
7. Ditambahkan etanol sebanyak Lapisan atas dari campuran larutan
20 mililiter ke dalam berwarna biru tipis.
campuran larutan hingga Lapisan tengan larutan menjadi
lapisan atas berwarna biru. keruh.
Sedangkan lapisan bawah larutan
terdapat endapan.
8. Campuran larutan didiamkan Campuran larutan telah didiamkan
selama 2 hari dalam keadaan selama 2 hari dengan keadaan
tertutup rapat. tertutup rapat.
9. Dua hari kemudian, diamati Dua hari kemudian, lapisan atas
perubahan yang terjadi pada campuran larutan menjadi bening
campuran larutan. dan bagian bawah campuran
larutan berwarna biru muda.
10. Ditimbang terlebih dahulu Massa kertas saring = 1,37 gram.
kertas saring yang akan
digunakan untuk menyaring
campuran larutan.
11. Campuran larutan disaring Saat disaring endapan terpisah dari
dengan menggunakan kertas filtratnya. Filtrat yang terdapat
saring. pada labu elemeyer menjadi bening
dan pada kertas saring terdapat
endapan berbentuk kristal yang
berwarna biru muda.
12. Endapan yang telah terpisah Endapan menjadi kering.
dari filtratnya dikeringkan
diatas hotplate.
13. Setelah endapan kering, Endapan telah ditimbang dineraca
kemudian endapan ditimbang analitik.
di neraca analitik dalam Massa kertas + massa kristal = 3,24
keadaan terbungkus kembali. gram

VII. PEMBAHASAN

VIII. KESIMPULAN

IX. DAFTAR PUSTAKA

T.Sembel Dantje.2015.Toksikologi lingkungan.yogyakarta; Penerbit Andi.

X. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai