Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : TIRTA SUKMA BAYU

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042264671

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4116/MANAJEMEN

Kode/Nama UPBJJ : 76/UPBJJ-UT JEMBER

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Henry Fayol dan Prinsip-prinsip Organisasi
Pada saat Taylor menuliskan hasil penelitiannya tentang
manajemen pabrik di Amerika Serikat, Henry Fayol, orang perancis,
mengkonsolidasikan prinsip-prinsip organisasinya. Meskipun mereka
menulis pada waktu bersamaan, fokus dari Taylor dan Fayol cukup
berbeda. Ide-ide Taylor didasarkan atas penelitian ilmiah, sedangkan
Fayol menulis atas dasar pengalamannya bertahun-tahun sebagai
seorang praktisi eksekutif. Fayol mencoba mengembangkan prinsip-
prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua manajer dari semua
tingkatan organisasi, dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus
dilakukan oleh seorang manajer. Sedangkan Taylor memusatkan
perhatian pada tingkat yang paling rendah dari organisasi manajernen,
yaitu tingkat paling rendah dari sebuah pabrik (shop level management).
Fayol mengusulkan empat belas prinsip yang menurutnya dapat
digunakan secara universal dan dapat diajarkan di sekolahsekolah dan
universitas-universitas. Banyak dari prinsip organisasi tersebut,
meskipun kurang keuniversalannya/ diikuti secara luas oleh para
manajer dewasa ini:
1. Pembagian kerja. Prinsip ini sama dengan ’pembagian kerja’
Adam Smith. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat
para pekerja lebih efisien.
2. Wewenang.Manajer harus dapat memberi perintah. Wewenang
memberikan hak ini kepadanya. Tetapi.wewenang berjaian seiring
dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung
jawab. Agar effektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan
tanggung jawabnya.
3. Disiplin. Para pegawai harus mentaati dan menghormati
peraturan yang mengatur organisasi. Disiplin yang baik merupakan hasil
dari kepemimpinan yang efektif, suatu saling pengertian yang jelas
antara manajemen dan para pekerja tentang peraturan organisasi serta
penerapan hukuman yang adil bagi yang menyimpang dari peraturan
tersebut.
4. Kesatuan komando. Setiap pegawai seharusnya menerima
perintah hanya dari seorang atasan.
5. Kesatuan arah. Setiap kelornpok aktivitas organisasi yang
mempunyai tujuan sama harus dipirnpin oleh seorang manajer dengan
menggunakan sebuah rencana.
6. Mendahulukan kepmtingan umum di atns kepentingm
individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak
boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7. Remunerasi. Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang
mereka berikan.
8. Sentralisasi. Tni merujuk kepada sejauh mana para bawahan
terlibat dalam pengambilan keputusan. Apakah pengambilan keputusan
itu disentralisasi (pada manajemen) atau didesentralisasi (pada para
bawahan) adalah masalah proporsi yang tepat. Kuncinya.terletak pada
bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap
situasi.
9. Rantai skalar. Garis wewenang dari manajemen puncak sampai
ke tingkat yang paling rendah meiupakan rantai skalar. Komunikasi
harus mengikuti rantai ini. Tetapi, jiku dengan mengikuti rantai tersebut
malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan iika
disetujui oleh semua pihak sedangkan atasan harus diberitahu.
10. Tata tertib. Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat
dan waktu yang tepat.
11. Keadilan. Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap
para bawahan.
12. Stabilitas masa kerja para pegtwai. Perputaran (turnover)
pegawai yang tinggi adalah tidak efisien, Manajemen harus
menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan
bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu ada pengganti.
13. Inisiatif. Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan
melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras.
14. Esprit de corps. Mendorong team spirit akan membangun
keselarasan dan persatuan di dalam organisasi.

2. Tingkat manajemen strategi dibagi menjadi tiga level


Menurut Whelen dan Hunger (2008:15) ada beberapa tingkatan
dalam strategi untuk perusahaan besar. Ada tiga tingkatan strategi
manajemen yang berkembang sesuai dengan perkembangan perusahaan.
1. Strategi Korporasi (Corporate Strategy) Ini adalah strategi
yang mencerminkan seluruh arah perusahaan yang bertujuan
menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan secara keseluruhan dan bagi
manajemen berbagai macam bisnis lini produk. Ada tiga jenis strategi
yang dapat dipakai pada tingkat strategi ini, yaitu:
- Strategi pertumbuhan (growth strategy) Strategi yang
berdasarkan pada tahap pertumbuhan yang sedang dilalui perusahaan
- Strategi stabilitas (stability strategy) Strategi dalam menghadapi
kemerosotan penghasilan yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan
- Retrenchment strategy Strategy yang diterapkan untuk
memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan
2. Strategy Bisnis (Business Strategy) Strategy ini digunakan
pada tingkat produk atau unit bisnis dan merupakan strategi yang
menekankan pada perbankan posisi bersaing produk atau jasa pada
spesifikasi atau segmen pasar tertentu. Terdapat tiga macam strategi
yang bisa digunakan pada strategi tingkat bisnis ini, yaitu:
- Strategi kepemimpinan biaya
- Strategi diferensiasi
- Strategi fokus Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan
ditetapkan oleh para manajer yang diserahi tugas tanggung jawab oleh
manajemen puncak atau mengelola bisnis bersangkutan.
3. Strategi Fungsional (Fungsional Strategy) Strategi ini
digunakan pada level fungsional seperti operasional, pemasaran,
keuangan, dan sumber daya manusia. Strategi ini mengacu pada dua
tingkatan strategi sebelumnya yaitu strategi korporasi dan strategi bisnis.
Strategi fungsional juga disebut sebagai value-based-strategy. Berfokus
pada memaksimumkan produktivitas sumber daya yang digunakan
dalam memberikan value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan
pelanggan.
.

Anda mungkin juga menyukai