Makalah Suku Maybrat
Makalah Suku Maybrat
Dosen Pengampu:
DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
JURUSAN SASTRA INGGRIS
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada banyak satuan permukaan, perairan laut dan daratan merupakan ruang
yang relatif dominan dengan berbagai pola permukiman. Dari sekian banyak
permukiman perairan laut dan daratan, salah satu diantaranya adalah Suku Maybrat
Imian Sawiat di Kabupaten Sorong Selatan Papua.
Secara geografis suku Maybrat hidup di distrik Ayamaru, Aitinyo, Aifat.
Suku Imian Sawiat hidup di distrik Sawiat dan Teminabuan. Distrika Ayamaru,
Aitinyo, Aifat dan Sawiat termasuk bagian dari Kabupaten Sorong Selatan yang
beribukotanya di Teminabuan. Distrik Ayamaru terletak di sebelah selatan dari
Kabupaten Sorong Selatan. Distrik Aitinyo terletak di sebelah Timur dari
Kabupaten Sorong Selatan, Aifat terletak sebelah Timur Kabupaten Sorong Selatan
dan bersebelahan dengan Distik Aitinyo dan Distrik Sawiat terletak di sebelah Barat
Kabupaten Sorong Selatan, dengan tipe iklim tropis basah, dan di dominasi oleh
penduduk dengan mata pencaharian Petani, Nelayan dan pemburu. Dari aktivitas
yang heterogen ini ditunjang oleh rumah panggung & rumah gantung dengan
material pendukung umumnya berasal dari alam, dan berdiri atas perairan bagi para
nelayan, dan bagi para petani struktur bangunan berdiri diatas permukaan tanah
maupun di atas pohon.
Aifat adalah Nama Sebuah Distrik yang didiami oleh Sub Suku Bangsa
Maybrat. Anak suku yang mendiami Distrik ini adalah May Maka dan Meyah.
Letaknya di bagian kepala burung pulau Papua, termasuk Kabupaten Maybrat
(Bagian Selatan Kabupaten Sorong). Suku ini merupakan anak suku dari sub suku
Bangsa Maybrat, Suku Bangsa Bonberai.
Penghuni pemukiman ini adalah merupakan etnik yang terdiri dari satu suku
besar yaitu suku Maybrat, dan dua anak suku yaitu Imian, Sawiat. Mata pencaharian
pokoknya berkebun, menangkap ikan dengan perahu dan memburu binatang liar
dengan Tombak, Jubi, Panah, Parang dan Anjing. Suku ini mayoritas sebagai suku
bangsa petani dan pemburu, yang telah mengembangkan pertanian serta cara
perburuan mereka sejak beberapa abad lamanya, sehingga dikenal dengan sebutan
manusia petani dan pemburu“.
Sebagai manusia petani dan pemburu, mereka melakukan segala aktivitas
dan menghabiskan hidupnya dengan bercocok tanam dan memburu. Kemudian
sejalan dengan bertambahnya waktu, manusia petani - pemburu ini menetap dalam
suatu hunian dan berkelompok membentuk suatu permukiman (urban space), namun
budaya bertani dan memburu masih mempengaruhi kehidupan mereka sampai
sekarang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Sejarah Suku Maybrat?
2. Bagaimana Asal Usul Suku Suku Maybrat?
3. Apa Bahasa yang digunakan masyarakat Suku Maybrat?
4. Bagaimanakah Rumah Adat, Tradisi, dan Ritual di Suku Maybrat?
5. Apakah Mata Pencaharian Pada Masyarakat Suku Maybrat?
BAB II
METODE
A. Kesimpulan
Suku Meybrat adalah salah satu suku lokal yang hidup di Pulau Papua,
tepatnya di kepala burung Pulau Papua. Mereka berdiam diri di empat wilayah
administrasi pemerintahan tingkat distrik ketika pemerintahan Hindia Belanda masih
berlangsung, yaitu distrik Mare, distrik Aifat, istrik Ayamaru, dan distrik Aitinyo.
Keempat distrik tersebut berada di di bawah wilayah Keresidenan Manokwari .
Seiring berjalannya waktu, suku Meybrat kini mendiami tiga wilayah kecamatan
yang masuk ke dalam wilayah pemerintahan Kabupaten Sorong, yaitu, Kecamatan
Ayamaru, Kecamatan Aifat, Kecamatan Aitinyo, dan sebagian lainnya tinggal di
Kecamatan Sausapor. Meskipun demikian, sebagian kecil Suku Meybrat juga masih
ada yang mendiami wilayah Kabupaten Manokwari, tepatnya di Kecamatan Kebar.
Kegiatan berburu merupakan kegiatan sampingan yang dilakukan oleh suku
Maybrat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan protein dan daging dalam
keluarga. Mata pencarian hidup yang utama dari orang Maybrat adalah bercocok
tanam secara berpindah-pindah. Sistem ladang berpindah adalah sistem yang berlaku
secara umum di tanah Papua bagi masyarakat yang berada pada daerah pedalaman
dan pegunungan.
B. Saran
Setelah penulis menguraikan kesimpulan diatas maka penulis sangat
membutuhkan saran-saran dari pembaca, yang mana dari saran tersebut dapat
membantu adanya perbaikan makalah ini. Dan disarankan kepada semua pembaca
untuk mencari informasi-informasi mengenai pembagian hadits baik dari segi
kualitas
DAFTAR PUSTAKA
https://ekanoo.blogspot.com/2011/06/makalah-etnografi.html
http://christianariwucabiyaleka.blogspot.com/2015/08/suku-ayfat.html
https://media.neliti.com/media/publications/61951-ID-sanggar-pengembangan-budaya-
suku-ayamaru.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Meybrat
https://maybratnews.blogspot.com/2019/07/hamah-sagrim-harus-ada-rumah-budaya-
di.html
https://www.scribd.com/doc/109745154/Trans-Budaya-Arsitektur-Kenyamanan-
Maybrat-Imian-Sawiat-Papua-oleh-Hamah-Sagrim-Ilmuwan-Arsitektur
https://fpattiselanno.wordpress.com/2012/05/07/kearifan-tradisional-suku-maybrat-
sepotong-catatan-dari-sorong-selatan/
https://www.youtube.com/watch?v=WQ9NHW3xlI4
https://pusaka.or.id/tag/suku-maybrat/
https://suarapapua.com/2018/11/01/marga-sub-suku-mare-dan-aifat-didata/