Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KEBUDAYAAN ISLAM

NAMA: NANDIKA RAFFI P


(22121009)
SYAKHISK AL FAROS
(2212100 )

KELAS: 1C DKV

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA KOTA TEGAL


2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul HAM dan
Demokrasi dalam Islam tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan tugas
yang diberikan dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Universitas Diponegoro.

Kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mohon
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan
makalah ini.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak


yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosen
yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Akhir kata, kami berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi
kami maupun rekan-rekan, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.

Tegal, 4 Oktober 2022

Tim Penulis

Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………………

Daftar Isi………………………………………………………………………….

BAB 1 Pendahuluan………………………………………………………………

A. Latar belakang……………………………………………………………..

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………

C. Tujuan……………………………………………………………………...

BAB 2 Pembahasan…………………………………………................................

A. Hukum HAM Dalam Islam………………………………………………..

B. Hukum Dan Demokrasi Dalam Islam……………………………………..

C. Sumber Hukum Islam……………………………………………………..

BAB 3 Penutup…………………………………………………………………...

Daftar Pustaka…………………………………………………………………….

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Pada hakekatnya manusia sudah memiliki hak-hak pokok dari lahirsampai meninggal. Hak-
hak pokok tersebut adalah hak asasi manusia yangdikenal dengan HAM. Hak asasi manusia
bersifat universal. Hak asasi manusia( HAM ) dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut
pengertian yang umumdikenal. Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun
individuyang tidak boleh diabaikan. Rasulullah saw pernah bersabda:"Sesungguhnya
darahmu, hartamu dan kehormatanmu haram ataskamu”. Maka negara bukan saja menahan
diri dari menyentuh hak-hak asasi ini,melainkan mempunyai kewajiban memberikan dan
menjamin hak-hak ini.HAM dan demokrasi dalam Islam berisi tentang penjelasan konsep-
konsep hukum Islam, HAM menurut Islam dan demokrasi dalam Islam meliputi prinsip
bermusyawarah dan pengambilan keputusan sesuai dengan sya’riat

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Hukum HAM dalam islam


2. Hukum demokrasi dalam islam
3. Sumber Hukum Islam

1.3 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami dan menguasai materi yang telah disajikan dalam bentuk
makalah ini
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan materi dari makalah ini dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara

BAB 2

PEMBAHASAN
A. Hukum HAM Dalam Islam

1. Konsep hukum
Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan
untuk mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah
terjadinya kekacauan. Hukum memiliki tugas untuk menjamin bahwa adanya kepastian
hukum dalam masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarakat berhak untuk memperoleh
pembelaan didepan hukum. Hukum dapat diartikan sebagai sebuah peraturan atau
ketetapan/ ketentuan yang tertulis ataupun yang tidak tertulis untuk mengatur kehidupan
masyarakat dan menyediakan sangsi untuk orang yang melanggar hukum.1
Hukum Islam atau syariat islam adalah sistem kaidah-kaidah yang didasarkan pada
wahyu Allah SWT dan Sunnah Rasul mengenai tingkah laku mukallaf (orang yang sudah
dapat dibebani kewajiban) yang diakui dan diyakini, yang mengikat bagi semua
pemeluknya. Dan hal ini mengacu pada apa yang telah dilakukan oleh Rasul untuk
melaksanakannya secara total. Syariat menurut istilah berarti hukum-hukum yang
diperintahkan Allah Swt untuk umatNya yang dibawa oleh seorang Nabi, baik yang
berhubungan dengan kepercayaan (aqidah) maupun yang berhubungan dengan amaliyah.
Dengan demikian individu memiliki hak al karâmah dan hak al fadlîlah karena kasih
sayang Allah kepada hambaNya. Apalagi misi Rasulullah adalah rahmatan lil alamin, di
mana kemaslahatan/ kesejahteraan merupakan tawaran untuk seluruh individu dan alam
semesta. Elaborasi (pengejawantahan) misi di atas disebut sebagai ushul al khams (lima
prinsip dasar) yang melingkupi hifdhud dîn, Hukum HAM dalam islam nafs wal ’irdl,
Hukum HAM dalam islam aql, Hukum HAM dalam islam nasl dan Hukum HAM dalam
islam mal.2

B. Hukum Demokrasi Dalam Islam

1. Konsep demokrasi dalam islam

1
https://www.researchgate.net/publication/
335858836_MAKALAH_HUKUM_HAM_DAN_DEMOKRASI_DALAM_ISLAM
2
https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-dan-ham-demokrasi-dalam-islam
Menurut pencetus dan pengusungnya, hukum demokrasi adalah pemerintahan rakyat
(dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat). Rakyat pemegang kekuasaan mutlak.
Pemikiran ini bertentangan dengan syari’at Islam dan aqidah Islam. Allah berfirman.

 Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. [Al An’am/6 : 57]


 Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka
mereka itu adalah orang orang kafir. [Al Maidah/5 : 44]
 Apakah mereka mempunyai sembahan sembahan selain Allah yang mensyari’atkan
untuk mereka agama yang tidak dizinkan Allah ? [As Syura/42 : 21]
 Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan. [An Nisa/4 :
65]
 Dan dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutuNya dalam menetapkan
keputusan. [Al Kahfi/18 : 26

Sebab hukum demokrasi merupakan undang undang thagut, padahal kita diperintahkan
agar mengingkarinya, firmanNya.

 (Oleh karena itu) barangsiapa yang mengingkari thagut dan beriman kepada Allah,
maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul (tali) yang amat kuat yang tidak
akan putus. Dan Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. [Al Baqarah/2 : 256]
 Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap tiap umat (untuk
menyerukan) : Sembahlah Allah (saja) dan jauhi thagut itu.[An Nahl/16 : 36]
 Apakah kamu tidak memperhatikan orang orang yang diberi bahagian dari Al Kitab ?
Mereka percaya kepada jibt dan thagut, dan mengatakan kepada orang orang Kafir
(musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang orang yang
beriman. [An Nisa/4 : 51]

Selain itu, demokrasi juga menyerukan kebebasan manusia secara menyeluruh dalam hal :

Kebebasan beragama
Kebebasan berpendapat

Kebebasan kepemilikan

Kebebasan bertingkah laku

Hukum demokrasi berlawanan dengan islam, tidak akan menyatu selamanya. Oleh karena
itu hanya ada dua pilihan, beriman kepada Allah dan berhukum dengan hukumNya atau
beriman kepada thagut dan berhukum dengan hukumnya. Setiap yang menyelisihi syari’at
Allah pasti berasal dari thagut.

Adapun orang orang yang berupaya menggolongkan hukum demokrasi ke dalam sistem
syura, pendapatnya tidak bisa diterima, sebab sistem syura itu teruntuk sesuatu hal yang
belum ada nash (dalilnya) dan merupakan hak Ahli Halli wal Aqdi yang anggotanya para
ulama yang wara’ (bersih dari segala pamrih). Hukum demokrasi sangat berbeda dengan
system syura seperti telah dijelaskan di muka.

Hari kiamat tak bakalan terjadi hingga umatku meniru generasi generasi sebelumnya,
sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Ditanyakan, “Wahai Rasulullah, seperti
Persia dan Romawi?” Nabi menjawab: “Manusia mana lagi selain mereka itu?” (HR.
Bukhory no. 7319 dari Abu Hurairah r.a)

dalam pemerintahan dan pengaturan urusan rakyat, sistem demokrasi dianggap sebagai
sistem terbaik, bahkan tidak jarang hukum Islam pun dinilai dengan sudut pandang
demokrasi, kalau hukum Islam tersebut dianggap tidak sesuai dengan demokrasi maka tidak
segan segan dibuang atau diabaikan.3

B. Sumber Hukum Islam

1. Al-Qur'an
Al Quran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Tulisannya
berbahasa Arab dengan perantaraan Malaikat Jibril.
3
https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-dan-ham-demokrasi-dalam-islam
Al Quran juga merupakan hujjah atau argumentasi kuat bagi Nabi Muhammad SAW dalam
menyampaikan risalah kerasulan dan pedoman hidup bagi manusia serta hukum-hukum yang
wajib dilaksanakan. Hal ini untuk mewujudkan kebahagian hidup di dunia dan akhirat serta
untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Al Quran sebagai kalam Allah SWT dapat dibuktikan dengan ketidaksanggupan atau
kelemahan yang dimiliki oleh manusia untuk membuatnya sebagai tandingan, walaupun
manusia itu adalah orang pintar.

Dalam surat Al Isra ayat 88, Allah berfirman:

‫ْض ظَ ِه ْيرًا‬ ُ ‫ت ااْل ِ ْنسُ َو ْال ِج ُّن ع َٰلٓى اَ ْن يَّْأتُوْ ا بِ ِم ْث ِل ٰه َذا ْالقُرْ ٰا ِن اَل يَْأتُوْ نَ بِ ِم ْثلِ ٖه َولَوْ َكانَ بَ ْع‬
ٍ ‫ضهُ ْم لِبَع‬ ِ ‫قُلْ لَّ ِٕى ِن اجْ تَ َم َع‬

Katakanlah, "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa
(dengan) Al-Qur'an ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun
mereka saling membantu satu sama lain."

2. Hadits
Seluruh umat Islam telah sepakat dan berpendapat serta mengakui bahwa sabda, perbuatan
dan persetujuam Rasulullah Muhammad SAW tersebut adalah sumber hukum Islam yang
kedua sesudah Al Quran. Banyak ayat-ayat di dalam Al Quran yang memerintahkan untuk
mentaati Rasulullah SAW seperti firman Allah SWT dalam Q.S Ali Imran ayat 32:
٣٢ - َ‫قُلْ اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َوال َّرسُوْ َل ۚ فَا ِ ْن ت ََولَّوْ ا فَا ِ َّن هّٰللا َ اَل يُ ِحبُّ ْال ٰكفِ ِر ْين‬

Katakanlah (Muhammad), "Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa
Allah tidak menyukai orang-orang kafir."

Al Hadits sebagai sumber hukum yang kedua berfungsi sebagai penguat, sebagai pemberi
keterangan, sebagai pentakhshis keumuman, dan membuat hukum baru yang ketentuannya
tidak ada di dalam Al Quran. Hukum-hukum yang ditetapkan oleh Rasulullah Muhammad
SAW ada kalanya atas petunjuk (ilham) dari Allah SWT, dan adakalanya berasal dari ijtihad.

3. Ijma
Imam Syafi'i memandang ijma sebagai sumber hukum setelah Al Quran dan sunah Rasul.
Dalam moraref atau portal akademik Kementerian Agama bertajuk Pandangan Imam Syafi'i
tentang Ijma sebagai Sumber Penetapan Hukum Islam dan Relevansinya dengan
perkembangan Hukum Islam Dewasa Ini karya Sitty Fauzia Tunai, Ijma' adalah salah satu
metode dalam menetapkan hukum atas segala permasalahan yang tidak didapatkan di dalam
Al-Quran dan Sunnah. Sumber hukum Islam ini melihat berbagai masalah yang timbul di era
globalisasi dan teknologi modern.
Jumhur ulama ushul fiqh yang lain seperti Abu Zahra dan Wahab Khallaf, merumuskan ijma
dengan kesepakatan atau konsensus para mujtahid dari umat Muhammad pada suatu masa
setelah wafatnya Rasulullah SAW terhadap suatu hukum syara' mengenai suatu kasus atau
peristiwa.
Ijma dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu ijma sharih dan ijma sukuti. Ijma sharih atau
lafzhi adalah kesepakatan para mujtahid baik melalui pendapat maupun perbuatan terhadap
hukum masalah tertentu. Ijma sharih ini juga sangat langka terjadi, bahkan jangankan yang
dilakukan dalam suatu majelis, pertemuan tidak dalam forum pun sulit dilakukan.
Bentuk ijma yang kedua dalah ijma sukuti yaitu kesepakatan ulama melalui cara seorang
mujtahid atau lebih mengemukakan pendapatanya tentang hukum satu masalah dalam masa
tertentu kemudian pendapat itu tersebar luas serta diketahui orang banyak. Tidak ada
seorangpun di antara mujtahid lain yang menggungkapkan perbedaan pendapat atau
menyanggah pendapat itu setelah meneliti pendapat itu.

4. Qiyas
Sumber hukum Islam selanjutnya yakni qiyas (analogi). Qiyas adalah bentuk sistematis dan
yang telah berkembang fari ra'yu yang memainkan peran yang amat penting. Sebelumnya
dalam kerangka teori hukum Islam Al- Syafi'i, qiyas menduduki tempat terakhir karena ia
memandang qiyas lebih lemah dari pada ijma.4

BAB 3

PENUTUP

1. KESIMPULAN
4
http://bajur.desa.id/berita/read/sumber-hukum-islam-apa-saja-5201082006
A. Hukum HAM Dalam Islam

Hukum adalah peraturan yang berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan untuk
mengatur tingkah laku manusia, menjaga ketertiban, keadilan, mencegah terjadinya
kekacauan

B. Hukum Demokrasi Dalam Islam

Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang berusaha menerapkan prinsip-prinsip Islam ke
dalam kebijakan publik dalam kerangka demokrasi.

C. Sumber Hukum Dalam Islam

1. Al Qur’an
2. Hadist
3. Ijma
4. Qiyas

DAFTAR PUSTAKA

https://www.researchgate.net/publication/
335858836_MAKALAH_HUKUM_HAM_DAN_DEMOKRASI_DALAM_ISLAM

https://dalamislam.com/hukum-islam/hukum-dan-ham-demokrasi-dalam-islam
http://bajur.desa.id/berita/read/sumber-hukum-islam-apa-saja-5201082006

Anda mungkin juga menyukai