PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Nim : 6213111102
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran tuhan yang maha esa, atas rahmat hidayahnya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Rutin ini.Tugas Rutin adalah merupakan
salah satu tugas agar mahasiswa terlatih guna meningkatkan motivasi belajar.
Dalam penyusunan Tugas ini saya merasa masih banyak kekurangan baik teknis penyusunan
maupun materi, mengingat akan kemampuan kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran sangat kami
harapkan demi penyempurnaan penyusunan Tugas Rutin ini. Dalam penyusunan Tugas Tugas
Rutin ini saya menyampaikan terima kasih kepada Ibu Doris Apriani Ritonga Semoga tulisan ini
bermanfaat bagi yang membutuhkan khususnya untuk kami sendiri sehingga tujuan yang di
harapkan tercapai.
STRATEGI MENGULANG
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Dalam proses pembelajaran ppembelajar harus melakukan tindakan pada informasi baru
tersebut dan menghubungkan informasi baru itu dengan pengetahuan awal. Strategi strategi yang
digunakan untuk proses pengkodean ini disebut Strategi Mengulang atau rehearsal strategies,
yang terdiri dari jenis: Mengulang sederhana atau researsal dan mengulang kompleks atau
complex rehearsa. Penyerapan bahan lebih kompleks memerlukan strategi mengulang kompleks
yang perlu melakukan upaya lebih jauh dari sekedar mengulang informasi. Menggaris bawahi
ide-ide kunci dan membuat catatan pinggir adalah dua strategi mengulang kompleks yang dapat
diajarkan kepada siswa untuk membantu mereka mengingat bahan ajar yang lebih kompleks
1. Menggaris Bawahi
Menggaris bawahi ide ide kunci dari suatu teks adalah suatu teknik yang kebanyakan
siswa telah belajar pada saat mereka masuk ke perguruan tinggi. Menggaris bawahi,
membantu siswa belajar lebih banyak dari teks karena beberapa alas an. Sayang nya
siswa tidak selalu menggunakan prosedur secara effective. Kadang kadang siswa juga
menggaris bawahi informasi yang tidak relavan. Hal ini khususnya benar terjadi pada
siswa siswa sekolah dasar dan SLTP yang mengalami kesulitan menentukan
informasi mana yang paling dan kurang penting.