Anda di halaman 1dari 8

PERLAWANAN

DI BALI
By kelompok 5
introduce our group

Dyah Mutiara Rassiti Maesaroh M.Safaat Nugraha Limbong Crystover


As moderator as pemateri As pemateri As pemateri
Bali?
Bali adalah sebuah pulau kecil yang sangat terkenal di
Indonesia. Bali dikenal sebagai Pulau Dewata dan
menjadi tujuan wisata nomor satu di Indonesia,pada
sekitar tahun 1830-an pemerintahan Hindia Belanda aktif
menanamkan pengaruhnya di Bali.Perkembangan
dominasi Belanda inilah yang kemudian menyulut api
perlawanan rakyat Bali kepada Belanda yang terkenal
dengan sebutan "Perang Puputan".
Penasaran gak sih??
kenapa ya terjadi perang
puputan dibali?
Pada abad ke- 19 di Bali sudah berkembang kerajaan-kerajaan
yang berdaulat. Misalnya Kerajaan Buleleng, Karangasem,
Klungkung, Gianyar, Badung,Jembrana, Tabanan, Menguri, dan
Bangli. Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Daendels,
pemerintah kolonial mulai menjalin kontak dengan kerajaan-
kerajaan di Bali. Kontrak tersebut tidak sekadar urusan
dagang,tetapi juga menyangkut sewa menyewa orang-orang
Bali untuk dijadikan tentara pemerintah Hindia Belanda.
Namun, dalam perkembangannya pemerintah Hindia Belanda
ingin menanamkan pengaruh dan berkuasa di Bali. Oleh
karena itu, Belanda mengirim dua utusan dengan misi masing-
masing. Pertama,G.A. Granpre Moliere untuk misi ekonomi.
Kedua, HuskusKoopman mengemban misi politik.

Sejarah
Husks Koopman yang mengemban misi politik terus berusaha mendekati raja-
raja di Bali agar bersedia mengakui keberadaan dan kekuasaan Belanda.
Akhirnya dicapai perjanjian atau kontrak politik antara raja-raja di Bali dengan
Belanda, diantaranya, dengan Raja Badung (2& November 1842),Raja
Karangasem (1 Mei 1843), Raja Buleleng (8 Mei 1843), Raja Klungkung (24 Mei
1843) dan Raja Tabanan (22 Jun 1843).Perjanjian kontrak antara raja-raja di Bali
dengan Belanda itu terutama seputar Hukum Tawan Karang agar dihapuskan.
Karena kelihatan atau bujukan Belanda, raja-raja di Bali dapat menerima
perjanjian untuk meratifikasi penghapusan Hukum Tawan Karang. Tetapi sampai
tahun 1844 Raja Buleleng dan Karangasem belum melaksanakan perjajian
tersebut. Terbukti pada tahun 1844 it penduduk melakukan perampasan atas isi
dua kapal Belanda yang terdampar di Pantai Sangsit (Buleleng) dan Jembrana
(waktu itu juga daerahnya Buleleng). Belanda protes keras terhadap kejadian ini.
Belanda memaksa Raja Buleleng, Gusti Ngurah made Karangasem agar
melaksanakan isi perjanjian yang telah disepakati.
Next sti Ketut Jelan
Belanda juga menuntut agar Buleleng membayar ganti rugi atas

I Gu

tik
kapal Belanda yang dirampas penduduk. Raja Gusti Ngurah Made
Karangasem yang mendapat dukungan patihnya, I Gusti Ketut
Jelantik, dengan tegas menolak tuntutan Belanda tersebut. Bahkan,
Getut Ketut Jelantik sudah melakukan latihan dan menghimpun
kekuatan untuk melawan kesewenang-wenangan Belanda. Dengan
demikian perang tidak dapat dihindarkan.
Terjadi lah peperangan antar bali dan belanda. Belanda terus mendesak para
pejuang dan memaksa raja buleleng untuk mendatangani perjanjian. perjanjian
ditandatangani pada tanggal 6 Juli 1846 yang berisi:
1.dalam waktu 3 bulan Raja buleleng harus menghancurkan semua benteng yg
pernah digunakan dan tidak boleh membangun benteng baru.
2.Raja buleleng harus membayar ganti rugi dan biaya perang yg dikeluarkan
R aja g belanda sejumlah 75.000 gulden dan rqja harus menyerahkan I gusti ketut
b ulel e n
Jelantik kepada belanda.
3.Belanda harus diizinkan menempatkan pasukannya di Buleleng
Bali vs Belanda ?
Raja dan para pejuang berpura-pura menerima isi perjanjian itu. Mereka memperkuat
pasukannya,membangun benteng pertahanan yg kuatbagaikan Gelar Supit Urang.Rakyat sengaja
mempertahankan Hukum Tawan Karang.Pada 1847 kapal yang terdampar diPantai Kusumba Klungkung
dirampas kerajaan lalu menimbulkan amarah belanda. Belanda menyuruh mematuhi dan melaksanakan
perjanjian.Raja-Raja bali menghiraukan itu,justru mempersipakan untuk melawan kekejaman
belanda.Belanda mengetahuinya dan meningkatkan kekuatan untul menghadapinya,Tanggal 7 dan 8 Juni 1848
bala bantuan belanda mendarat di pantai Sangsit. Tanggal 8 belanda yang dipimpin J.van Swieten,letkol
Sutherland memyerang benteng Jagaraga. Namun pasukan buleleng yg dibawah pimpinana Ketut Jelantik
mampu mengembangkan gelar-supit urang sehingga dapat menjebak pasukan belanda,5 orang opsir dan 74
orang serdadu tewas ditambah 7 opsir dan 98 serdadu terluka,pasukan belanda terpaksa mundur.
Kekalahan Belanda cukup menyakitkan perasaan pimpinan Belanda di Batavia. Sebagai pembalasan pada
awal April 1849 telah datang kesatuan serdadu Belanda dalam jumlah bear menuju ke Jagaraga. Pada tanggal
15 April 1849 semua kekuatan Belanda dikerahkan untuk menyerang Jagaraga. Dalam tempo dua hari, yakni
tanggal 16 April sore hari semua kekuatan di Jagaraga dapat dilumpuhkan oleh Belanda. Setelah keruntuhan
Benteng,Raja Buleleng diikuti I Gusti Ketut Jelantik dan Jero Jempiring menyingkir ke Karangasem. Tetapi
mereka tertangkap dan terbunuh dalam upaya untuk mempertahankan diri.Dengan terbunuhnya Raja
Buleleng dan Patih Ketut Jelantik maka jatuhlah Kerajaan Buleleng ke tangan Belanda. Lalu bulan Mei 1849
Karangasem berhasil ditaklukkan, berikutnya Kusumba (Klungkung) jatuh pula ke tangan Belanda. Belanda
tidak mudah untuk menguasai Pulau Bali. Pertempuran terus terjadi Tahun 1906 terjadi Perang Puputan di
Badung. Dua tahun kemudian Perang Puputan meletus di Klungkung.
KAMU NANYEA?NANYEA
A P A ? B I A R K U K A S IH
TAU NIH YE.
THANK
YOU
for listening!

Anda mungkin juga menyukai